Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3 TUTORIAL ONLINE

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA: Dimas Kresna Prayoga


NIM: 044826308

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia
cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!
Jawaban :

"dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari
Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah
pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus." (Al-Qur’an 30
Juz, n.d.)

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 54)


b. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-
Hajj/22: 54!
Jawaban :
Keterkaitan ilmu dengan iman dan hati yang tunduk adalah sebuah hikmah dari
mendapat ilmu yang akan membuat seseorang beriman kepada Allah dan juga akan
membuat hati kita selalu tunduk kepada Allah. Sehingga kita sangat dianjurkan untuk
selalu menuntut ilmu khususnya ilmu agama.
c. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!
Jawaban :

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali
orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan
mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu
adalah orang yang benar". (Al-Qur’an 30 Juz, n.d.)
d. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111!
Jawaban :
Budaya akademik yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 111 adalah untuk
menunjukkan bukti tentang mengklaim suatu hal. Metode ilmiah yang dilakukan
untuk membuktikan apa yang dimiliki sebagai klaim bisa menjadi acuan dalam
bersikap ilmiah. Hal ini mewajibkan setiap orang untuk berbicara dengan memberikan
bukti, bukan sekedar bicara saja tanpa bukti.
2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4: 58-59
dan tugas amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan dalam QS Al-
Baqarah/2:151.
a. Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!
Jawaban :

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,


dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh,
Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (Al-Qur’an 30 Juz, n.d.)

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 58)


b. Sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59!
Jawaban :
1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Allah
amanatkan. Begitupun sebaliknya Allah bisa saja mencabut kekuasaan dari siapapun
yang tidak Allah Ridhoi.
2. Jika sudah menjabat atau memimpin sesuatu maka hendaknya berlaku Adil. Karena
sesungguhnya segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
3. Setiap orang beriman diperintahkan untuk taat kepada Ulil Amri, contohnya
Presiden, Gubernur, bupati dan lain sebagainya.
4. Jika terjadi perselisihan maka diperintahkan agar kembali kepada hukum yang ada
di dalam Al Quran maupun Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alaih Wassalam.
c. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!
Jawaban :

Sebagaimana (Kami telah menyempurnakannikmat Kami kepadamu) Kami telah


mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah
(As Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Al-
Qur’an 30 Juz, n.d.)
d. Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik
menurut QS. Al-Baqarah/2: 151!
Jawaban :
Amanah-amanah yang mendasar terhadap pemegang kekuasaan politik di dalam QS
Al-Baqarah /2: 151 adalah harus bisa menjadi sosok imam (pemimpin) bagi kaum
atau rakyatnya dengan tujuan selalu bisa berhukum atau berpanutan kepada kitab Al-
Quran dan sunnah - sunnah dari nabi. Serta seorang pemegang kekuasaan politik
diharuskan memiliki sifat cerdas, arif, bijaksana, istiqomah dan kreatif dalam
menjalankan kekuasaan politiknya.

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS
An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-hanîf.
a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!
Jawaban :

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri
kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-(Nya)." (Al-Qur’an 30 Juz, n.d.)

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 125)


b. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4):
125 tersebut!
Jawaban :
Fitrah interaksi manusia menurut Surah An-Nisa ayat 125 yaitu interaksi kepada
Allah yang menjadi utama, kemudian interaksi kepada manusia sesudahnya. Dalam
ayat tersebut, kita berinteraksi kepada Allah dalam sikap berserah diri atau berpasrah,
dan kita berinteraksi kepada sesama manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan
kebaikan. Misalnya dengan saling tolong-menolong, bersedekah, tidak mencuri, dan
tidak menipu.
c. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!
Jawaban :

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
golongan orang-orang musyrik.” (Al-Qur’an 30 Juz, n.d.)
d. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?
Jawaban :
Yang dimaksud dengan Al Hanafiyyat pada surat Ali Imran ayat 67 yaitu ketika
seseorang yang condong menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan
mendekat kepada agama yang lurus (Tauhid).
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an 30 Juz. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai