e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut
Jawab:
Menurut QS. Al-A'raf ayat 179 adalah orang yang beriman kepada Allah itu ialah orang
yang memiliki hati untuk digunakan memahami ayat-ayat Allah, orang yang memiliki
mata ia gunakanuntuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan orang yang memiliki
telinga ia gunakan untukmendengarkan ayat-ayat Allah.
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawab:
Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah orang yang sikap nya
menunjukan kecintaan dan kerinduan yang sangat besar kepada allah,dan rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut
oleh allah kepadanya.
Iman kepada allah menurut QS.Al-A`raaf ayat 179 adalah orang yang memiliki hati yang
ia gunakan untuk memahami ayat ayat allah,orang yang matanya untuk melihat
kekuasaan allah dan telingan nya digunakan untuk mendengar ayat ayat allah.
2. a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab:
Ayat 190 artinya:.Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian
malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
Ayat 191 artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Hakikat manusia berdasarkan kedua Ayat tersebut bahwa sesungguhnya Allah SWT telah
menciptakan semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab
sajalah yang dapat menyadari hal tersebut.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
Jawab:
Arti ayat tersebut :
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
Hakikkat nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sang Pencipta. Dia adalah dzat yang
menciptakan segala sesuatu termasuk di dalamnya adalah manusia.,Allah swt Maha
Mengetahui apapun yang terjadi di alam semesta ini, termasuk di dalamnya apa yang
dibisikkan oleh hati manusia,Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah
secara keseluruhan baik itu orang beriman maupun orang kafir. Dalam ayat ini Allah swt
menjelaskan bahwa Dia dekat dengan manusia daripada urat lehernya. Yang dimaksud
dekat disini adalah Ilmu Allah yang ada dimana mana, bukan dari Dzat Allah itu sendiri.
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32
jawab:
Dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dijelaskan bahwa asal usul masyarakat menurut fitrah
manusia Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan, yaitu berawal
dari Nabi Adam dan Hawa, kemudian Allah jadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar manusia saling kenal-mengenal, dan dari kenal-mengenal itulah terbentuknya
masyarakat. Dan Allah menciptakan manusia agar manusia bertakwa kepadanya.
Dalam surah Az-zukhruf:32 dijelaskan bahwa rahmat Allah dan keutamaan yang
diberikan kepada orang yang telah ditakdirkan memangku jabatan kenabian dan
mengikuti petunjuk wahyu dalam Al-Qur'an yang telah diturunkan, jauh lebih baik dan
mulia daripada kemewahan dan kekayaan dunia yang ditimbun mereka. Demikian
dikarenakan dunia dengan segala kekayaannya itu berada di tepi jurang yang akan runtuh
dan akan lenyap tidak berbekas sedikit pun.
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
Jawab:
Masyarakat madani memiliki kriteria utama yakni bersifat
terbuka,rasional,kontraktual,dan transaksional,kemajemukan budaya dalam suatu
masyarakat, adanya suatu hubungan timbal balik yang terjadi dalam masyarakat, dan
sikap saling memahami dan menghargai terhadap perbedaan dari kemajemukan tersebut.
Selain itu, masyarakat madani juga dapat diartikan sebagai proses penciptaan peradaban
yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama.
Supremasi hukum.
Dalam usaha mewujudkan supremasi hukum maka kita harus menetapkan hukum kepada
siapa pun tanpa pandang bulu.
Supremasi hukum menjadi kata sakti yang selalu diucapkan dalam setiap kesempatan dan
oleh semua kalangan. Kata ini merujuk pada kondisi dimana hukum dijadikan sebagai
unsur tertinggi dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Tidak ada yang lebih
tinggi dibanding hukum.Hukum sendiri merupakan kumpulan kaidah yang bersifat
mengatur dan mengikat masyarakat. Sumber hukum paling banyak diakui adalah undang-
undang atau ketentuan tertulis lain yang dikeluarkan dan disahkan Negara.
Egalitarianisme (persamaan)
Merupakan kecenderungan perkara berpikir bahwa penikmatan atas kesetaraan dari
beberapa jenis premis umum misalkan bahwa seseorang harus diperlakukan dan
memperoleh perlakuan yang sama pada dimensi seperti agama, politik, ekonomi, sosial,
atau adat dan budaya.
Seperti yang telah allah jelaskan di dalam surah al-hujarat ayat 13
Allah SWT menegaskan jika suluruh umat manusia adalah satu keturunan. Mereka semua
berasal dari nenek moyang yang sama yakni Adam dan Hawa. Sehingga, dalam
kehidupan tidak ada perbedaaan kasta. Semua umat manusia akan sama dan setara di sisi
Allah SWT.
Pluralisme.
pluralisme adalah sebuah pemahaman untuk menghargai adanya perbedaan di tengah
kehidupan masyarakat sekaligus mengizinkan suatu kelompok berbeda untuk menjaga
budaya sebagai bentuk ciri khas mereka.
Pluralisme juga bisa diartikan sebagai kesediaan menerima keberagaman untuk hidup
toleran pada tatanan masyarakat yang memiliki banyak perbedaan. Mulai dari suku,
golongan, agama, adat hingga pandangan hidup.
Pengawasan sosial.
Merupakan suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan
mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang
berlaku dalam alquran sudah jelas bahwa kita sebagai mahluk allah hendaknya berbuat
baik dan beramal shaleh demi kebaikan Bersama di dalam bermasyarakat demi
menciptakan masyarat yang beradab dan sejahtera.
Seperti penjelasan yang terdapat pada surah ar-ruum ayat 30
Tegakkanlah wajahmu (wahai Rasul dan orang-orang yang mengikutimu) dan berjalanlah
terus di atas agama yang Allah syariatkan untukmu, yaitu Islam dimana Allah telah
memfitrahkan manusia di atasnya. keberadaan kalian di atasnya dan berpegangnya kalian
kepadanya adalah berpegang kepada fitrah Allah dalam bentuk iman hanya kepadanya
semata, tiada pergantian bagi ciptaan dan agama Allah. Inilah jalan lurus yang
menyampaikan kepada ridha Allah, Tuhan semesta alam dan surganya.