Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

Dina Oktaviea Rahman – 049320295


UPBJJ Purwokerto

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-


Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
(i) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawaban:
a.

(i) Pengertian kata Hubban di dalam surat Al Baqarah ayat 165 adalah "Cinta/Kecintaan/Kerinduan
Luar Biasa". Cinta yang sangat besar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
(ii) Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang tidak menyekutukan Allah dan orang yang
sangat besar cintanya kepada Allah, tidak ada yang lebih ia cintai selain Allah.
b.

c. Meyakini dengan sepenuh hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indera yang dimiliki.
d. Orang yang tidak menyekutukan Allah dan orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak
ada yang lebih ia cintai selain Allah dengan dibukikan dengan amal perbuatan menggunakan
seluruh indera yang dimiliki.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-
ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!
Jawaban :
Q.S. Ali-Imran (3) ayat
190 - Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
191 - (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!
Jawaban:
Q.S. Qaaf (50) : 16 “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
Hakikat manusia Q.S. Qaaf (50) : 16
Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau
tersembunyi bagi-Nya.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Jawaban:
Mejelaskan bahwa Hakikat Manusia yaitu untuk menggunakan akal, merenung dan memikirkan
atas penciptaan Allah baik yang ada di langit dan bumi maupun di antaranya dalam berbagai
keadaan sehingga senang tiasa mengingat Allah.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
Jawaban:
Secara terminologis, masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi, karena itu
untuk membantu pemahaman terminologis kita tentang masyarakat kita harus merujuk pada
sosiologi
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az-
Zukhruf: 32
Jawaban:
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS.
Al-Hujurat: 13)

Dalam tafsir ayat ini, para ulama berpendapat bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan sebagai bentuk kesempurnaan penciptaan-Nya. Setiap
manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan Allah SWT tanpa terkecuali. Allah
juga menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal dan
berinteraksi satu sama lain. Dalam konteks ini, masyarakat dibentuk sebagai bentuk interaksi
antarindividu untuk saling memenuhi kebutuhan hidup bersama.
Selain itu, Allah SWT menegaskan bahwa orang yang paling mulia di antara manusia adalah
yang paling taqwa di antara mereka. Artinya, ketakwaan dan kebajikanlah yang menjadi standar
kemuliaan di hadapan Allah SWT, bukan status sosial atau kekayaan materi.
Di sisi lain, dalam QS. Az-Zukhruf: 32 disebutkan,
"Apakah mereka yang mengambil selain Allah sebagai pelindung itu dapat menciptakan sesuatu
yang sama dengan ciptaan-Nya? Mereka tidak dapat menciptakan apa-apa dan mereka sendiri
dibuat."
Ayat ini mengingatkan manusia bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuasaan mutlak
atas segala ciptaan dan peristiwa yang terjadi di dunia. Manusia sendiri tidak memiliki kekuasaan
yang sama, sehingga manusia seharusnya tidak mengambil selain Allah sebagai pelindung dan
penyembah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menurut fitrah manusia dalam Al-Quran,
masyarakat berasal dari kehendak Allah SWT dan diciptakan dengan keberagaman yang sengaja
dikehendaki-Nya. Manusia dijadikan berbagai bangsa dan suku agar saling mengenal satu sama
lain dan manusia seharusnya mengambil Allah sebagai satu-satunya pelindung dan penyembah.
Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman dan perbedaan yang ada dalam masyarakat seharusnya
dihargai dan digunakan sebagai sarana untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah keadilan sosial,
egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial. Keadilan sosial adalah
tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala penindasan. Egalitarianisme
adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll. Pluralisme adalah sikap
menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai sebuah anugerah dan
kebajikan. Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan
menetapkannya tanpa memandang “atas” dan “bawah”.
Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu
masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman, dan memiliki sikap
persatuan dan kesatuan dalam masyarakatnya

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


Jawaban
1. Keadian – menempatkan sesuatu pada kadar atau porsinya sebagai sunnatullah dimana Allah
menciptakan alam semesta ini dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.
2. Sepremasi hokum – penegakan hukum yang adil dan tegas
3. Egalitarianisme (persamaan) - kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku.
4. Pluralisme - sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai
sebuah anugerah dan kebajikan.
5. Pengawasan social – sesuatu kegiatan untuk kebaikan bersama.

Sumber:
Al-Quran
Modul MKDU4221 – Pendidikan Agama Islam
Tafsir Al-Qur'an Al-Karim, M. Quraish Shihab, Lentera Hati, 2011

Anda mungkin juga menyukai