Anda di halaman 1dari 7

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

MATAKULIAH :
ILMU ADMINISTRASI NEGARA

TUGAS 1 (ADPU4130)

Oleh :
Nama : Rosy Yuliana
Nim : 050635778
Prodi : Ilmu Administrasi Negara

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
2023.2
1. Jelaskan peranan administrasi publik dalam era globalisasi. Berikan contoh nyata dalam
kehidupan bernegara.
Jawaban :
Peranan administrasi publik dalam era globalisasi sangat penting karena globalisasi telah
mengubah lanskap politik, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia. Berikut penjelasan
mengenai peran administrasi publik dalam konteks globalisasi beserta contoh konkret:
1. Implementasi Kebijakan Global: Administrasi publik bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan berbagai perjanjian internasional, peraturan perdagangan
global, dan kerjasama internasional. Contoh konkretnya adalah implementasi
perjanjian iklim Paris oleh pemerintah negara-negara yang bersangkutan untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Penyelenggaraan Layanan Internasional: Administrasi publik mengelola hubungan
dan kerjasama internasional dalam berbagai bidang, seperti diplomasi, perawatan
kesehatan internasional, dan bantuan luar negeri. Sebagai contoh, badan kesehatan
nasional dalam suatu negara bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) untuk mengatasi pandemi seperti COVID-19.
3. Regulasi Perdagangan Internasional: Administrasi publik mengatur hubungan
perdagangan internasional, termasuk impor dan ekspor. Contohnya adalah
Departemen Bea dan Cukai yang mengelola regulasi dan pungutan terkait impor dan
ekspor barang.
4. Manajemen Migrasi dan Keamanan: Administrasi publik juga bertanggung jawab
untuk mengelola masalah-masalah migrasi, keamanan perbatasan, dan kerjasama
internasional dalam memerangi terorisme dan kejahatan lintas negara.
5. Kebijakan Ekonomi Global: Pemerintah bekerja sama dalam perjanjian perdagangan
dan kebijakan ekonomi global. Misalnya, Uni Eropa mengoordinasikan kebijakan
ekonomi antara anggotanya untuk menciptakan pasar bersama dan mencapai
pertumbuhan ekonomi.
6. Kerjasama Kemanusiaan: Administrasi publik berperan dalam bantuan kemanusiaan
di tingkat global, seperti tanggap darurat untuk bencana alam atau konflik. Organisasi
seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Badan Bantuan Kemanusiaan dari
berbagai negara berkoordinasi dalam penyelenggaraan bantuan tersebut.
Dalam era globalisasi, administrasi publik menjadi penghubung antara kebijakan nasional
dan kebijakan global. Mereka harus mengelola implikasi globalisasi dalam hal
perdagangan, kebijakan lingkungan, hukum internasional, dan lainnya untuk memastikan
kesejahteraan dan keamanan masyarakat dalam skala nasional dan internasional.
2. Analisislah relevansi dikotomi politik-administrasi dalam kerangka penyelenggaraan
pemerintahan, termasuk di tingkat daerah.
Jawaban :
Dikotomi politik-administrasi adalah konsep penting dalam administrasi publik yang
menggambarkan perbedaan antara aspek politik dan administratif dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Di tingkat daerah, relevansi konsep ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Politik: Aspek politik dalam penyelenggaraan pemerintahan mencakup pembuatan
kebijakan, pengambilan keputusan politik, dan representasi masyarakat. Ini terkait
dengan peran pemimpin politik, seperti wali kota atau gubernur, dan dewan legislatif
di tingkat daerah. Mereka berfokus pada merumuskan visi dan tujuan politik, serta
mewakili kepentingan masyarakat.
b. Administrasi: Aspek administratif berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan dan
layanan publik sehari-hari. Ini melibatkan birokrasi, departemen, dan staf
administratif yang bertugas untuk mengelola anggaran, program, dan layanan. Mereka
fokus pada pelaksanaan instruksi politik dan pengelolaan operasional pemerintah.
Relevansi dikotomi politik-administrasi adalah sebagai berikut:
 Pemisahan Fungsi: Dikotomi ini membantu memisahkan peran dan tanggung jawab
politik dari tugas administratif. Ini penting untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan dan korupsi, serta memastikan netralitas birokrasi dalam menjalankan
tugasnya.
 Kepentingan Publik: Dikotomi ini membantu dalam memastikan bahwa kebijakan dan
keputusan politik didasarkan pada kepentingan publik, sementara administrasi fokus
pada penyelenggaraan yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
 Kolaborasi: Meskipun ada pemisahan peran, kerja sama antara politik dan
administrasi penting. Koordinasi yang baik antara pemimpin politik dan birokrasi
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
 Akuntabilitas: Dikotomi ini mempermudah akuntabilitas. Pemimpin politik
bertanggung jawab atas kebijakan yang mereka buat, sementara birokrasi bertanggung
jawab atas pelaksanaan program dan layanan sesuai dengan kebijakan tersebut.
 Fleksibilitas dan Stabilitas: Dikotomi ini memungkinkan fleksibilitas dalam
pembuatan kebijakan yang dibutuhkan untuk merespons perubahan dalam kebutuhan
masyarakat, sementara birokrasi menyediakan stabilitas dalam menjalankan tugas
sehari-hari.
Ketika dikotomi politik-administrasi diimplementasikan dengan baik di tingkat daerah,
pemerintahan dapat berfungsi lebih efisien, menghindari penyalahgunaan kekuasaan, dan
melayani kepentingan masyarakat dengan lebih baik.
3. Mengapa koordinasi menjadi penting dalam administrasi publik? Berikan contoh konkret
bagaimana implementasi fungsi koordinasi dapat membantu dalam menghindari tumpang
tindih atau ketidakseimbangan dalam aktivitas pemerintah.
Jawaban :
Manfaat dan pentingnya koordinasi menurut (Sutarto,2000 146-147) :
1) Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan atau suatu pendapat bahwa satuan
organisasinya atau jabatannya merupakan yang paling penting.
2) Dengan koordinasi dapat dihindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan
antarsatuan organisasi atau antarpejabat
3) Dengan koordinasi dapat dihindarkan timbulnya rebutan fasilitas
4) Dengan koordinasi dapat dihindarkan terjadinya peristiwa waktu menunggu yang
memakan waktu lama
5) Dengan koordinasi dapat dihindarkan kemungkinan terjadi kekembaran pengerjaan
terhadap sesuatu aktivitas oleh satuan-satuan organisasi atau kekembaran pengerjaan
terhadap tugas oleh para pejabat.
6) Dengan koordinasi dapat dihindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan
pengerjaan terhadap sesuatu aktivitas oleh satuan-satuan organisasi atau kekosongan
pengerjaan terhadap tugas oleh para pejabat.
7) Dengan koordinasi dapat ditumbuhkan kesadaran di antara para pejabat untuk saling
bantu satu sama lain terutama di antara pejabat yang ada dalam satuan organisasi yang
sama.
8) Dengan koordinasi dapat ditumbuhkan kesadaran di antara para pejabat untuk saling
memberitahu masalah yang dihadapi bersama sehingga dapat dihindarkan
kemungkinan terjadinya kebaikan bagi dirinya, keselamatan bagi dirinya atas
kerugian atau kejatuhan sesame pejabat lainnya
9) Dengan koordinasi dapat dijamin kesatuan sikap antar pejabat,
10) Dengan koordinasi dapat dijamin dengan adanya kesatuan kebijaksanaan antar
pejabat.
11) Dengan koordinasi dapat dijamin adanya kesatuan langkah antar para pejabat.
12) Dengan koordinasi dapat dijamin adanya kesatuan tindakan antarpejabat.
Contoh konkret implementasi fungsi koordinasi dalam pemerintahan yang membantu
menghindari tumpang tindih atau ketidakseimbangan dalam aktivitas pemerintah adalah
dalam pengelolaan bencana alam. Dalam situasi ini, koordinasi yang baik antara berbagai
badan dan departemen pemerintah sangat penting untuk menghindari tumpang tindih
dalam respons terhadap bencana. Berikut adalah contohnya:
Ketika terjadi bencana alam seperti gempa bumi besar atau banjir yang mempengaruhi
daerah tertentu, berbagai badan pemerintah, seperti Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, dan badan-badan lainnya
akan terlibat dalam respons. Tanpa koordinasi yang baik, tindakan mereka mungkin
tumpang tindih atau tidak seimbang.
Namun, dengan implementasi fungsi koordinasi yang efektif, berikut adalah bagaimana
situasi ini dapat diatasi:
1) Pusat Koordinasi Bencana: BNPB dapat menjadi pusat koordinasi untuk semua upaya
penanggulangan bencana. Mereka dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
semua departemen dan badan terkait, sehingga tindakan mereka dapat disinkronkan.
2) Pemetaan Tugas: Melalui koordinasi, setiap departemen atau badan pemerintah diberi
tugas dan tanggung jawab yang spesifik dalam tanggapan bencana. Misalnya,
Departemen Kesehatan bertanggung jawab untuk menyediakan perawatan medis,
Departemen Sosial untuk bantuan sosial, dan seterusnya.
3) Berbagi Informasi: Koordinasi melibatkan berbagi informasi yang cepat dan tepat
antara semua pihak yang terlibat. Ini membantu dalam menghindari duplikasi
pekerjaan dan memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dengan efisien.
4) Evaluasi Bersama: Setelah bencana teratasi, koordinasi melibatkan evaluasi bersama
dari respons. Ini membantu dalam mengevaluasi apa yang telah berjalan baik dan apa
yang perlu diperbaiki untuk bencana berikutnya.
Melalui koordinasi yang baik, aktivitas pemerintah dapat berjalan lebih efisien dan efektif
dalam situasi bencana, sambil menghindari tumpang tindih dan ketidakseimbangan dalam
upaya penanggulangan. Ini adalah contoh konkret bagaimana koordinasi adalah kunci
untuk mengelola situasi yang kompleks dan menghindari pemborosan sumber daya.
4. Definisikan fungsi pengorganisasian dalam POSDCORB. Menjelaskan mengapa
pengorganisasian efektif diperlukan dalam pemerintahan untuk mengalokasikan tugas,
tanggung jawab, dan sumber daya dengan baik.
Jawaban :
Fungsi pengorganisasian dalam kerangka POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting) adalah langkah-langkah di mana suatu
organisasi atau unit pemerintah mengatur dan mendefinisikan struktur, tugas, tanggung
jawab, dan hubungan di antara anggota organisasi. Ini mencakup pembentukan unit-unit
kerja, hierarki, serta aliran tanggung jawab dan resmi. Fungsi ini melibatkan pembuatan
organisasi yang efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Pentingnya pengorganisasian yang efektif dalam pemerintahan adalah sebagai berikut:
 Alokasi Sumber Daya yang Efisien : Dengan pengorganisasian yang baik, sumber
daya seperti anggaran, personel, dan fasilitas dapat dialokasikan dengan efisien. Ini
membantu mencegah pemborosan dan memaksimalkan hasil dari sumber daya yang
terbatas.
 Penentuan Tugas dan Tanggung Jawab : Pengorganisasian yang efektif memastikan
bahwa setiap individu atau unit dalam organisasi mengetahui dengan jelas tugas dan
tanggung jawab mereka. Hal ini menghindari tumpang tindih dan ketidakjelasan
dalam pelaksanaan tugas.
 Peningkatan Produktivitas : Dengan pembagian tugas yang jelas dan struktur
organisasi yang teratur, kinerja dan produktivitas meningkat. Semua orang tahu apa
yang diharapkan dari mereka.
 Koordinasi yang Lebih Baik : Pengorganisasian yang baik membantu dalam
menciptakan aliran kerja yang lebih terkoordinasi. Ini sangat penting dalam
pemerintahan di mana berbagai departemen dan unit harus berkolaborasi.
 Ketepatan Keputusan : Dengan hierarki yang jelas, pengambilan keputusan dapat
menjadi lebih efisien. Keputusan dapat diambil oleh orang yang mempunyai
wewenang dan pengetahuan yang sesuai.
 Akuntabilitas memastikan : Pengorganisasian yang efektif akuntabilitas yang jelas.
Individu atau unit bertanggung jawab atas kinerja mereka dalam mencapai tujuan
organisasi.
Misalnya, dalam pemerintahan, jika suatu departemen pengorganisasian yang baik
memastikan bahwa staf yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai
Ditempatkan pada peran yang sesuai, tugas-tugas yang sesuai dengan fungsinya, dan
hubungan kerja yang efisien. Hal ini akan menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik
dan efisien.
Pengorganisasian yang efektif adalah dasar bagi efisiensi dan kinerja yang baik dalam
pemerintahan dan organisasi lainnya. Itu memungkinkan semua elemen organisasi
bergerak ke arah yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
5. Apa yang dimaksud dengan New Public Management (NPM) dalam konteks administrasi
publik ? Menjelaskan beberapa prinsip utama dari New Public Management (NPM).
Bagaimana prinsip-prinsip ini mengarah pada peningkatan efisiensi, akuntabilitas, dan
penyediaan layanan dalam sektor publik?
Jawaban :
New Public Management (NPM), menurut Wikipedia (2009), adalah satu filsafat
manajemen yang dipakai pemerintah sejak dekade 1980 untuk memodernisasi sektor
publik. NPM adalah satu istilah yang luas dan kompleks untuk menggambarkan
gelombang reformasi sektor publik di seluruh dunia yang dimulai pada dekade
1980.Hipotesis utama gerakan adalah berlakunya orientasi pasar dalam sektor publik akan
menghasilkan efisiensi biaya yang lebih besar bagi pemerintah, tanpa ada efek negatif
pada tujuan dan target pemerintah. NPM juga dapat didefinisikan sebagai berbagai
kegiatan memecah birokrasi yang besar menjadi organisasi-organisasi yang lebih
kecil,agar lebih fokus, dan lebih kompetitif. Berikut beberapa prinsip utama dari NPM:
1. Orientasi pada Hasil: NPM menekankan pentingnya mengukur kinerja dan hasil, bukan
hanya fokus pada proses administratif. Ini mendorong instansi publik untuk menetapkan
tujuan yang jelas dan mengukur pencapaian mereka.
2. Desentralisasi: NPM mendorong desentralisasi keputusan dan tanggung jawab ke
tingkat yang lebih rendah dalam organisasi. Ini memungkinkan manajer yang lebih dekat
dengan masalah yang dihadapi untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih
responsif.
3. Kontrak Kinerja: NPM mempromosikan penggunaan kontrak kinerja atau perjanjian
kinerja antara pemerintah dan unit-unit atau agen layanan publik. Ini membantu
mengukur dan mengevaluasi kinerja dan memberikan insentif kepada penyedia layanan
untuk mencapai hasil yang diharapkan.
4. Orientasi pada Pasar: NPM mengadopsi konsep-konsep dari sektor swasta, seperti
persaingan dan pengusaha swasta yang berpartisipasi dalam penyediaan layanan publik.
Ini diharapkan mendorong persaingan yang sehat dan inovasi.
5. Manajemen Berbasis Kinerja: Prinsip ini mendorong manajemen berdasarkan data dan
bukti. Keputusan dibuat berdasarkan informasi yang tersedia, bukan hanya pada asumsi
atau praktik konvensional.
6.Akuntabilitas dan Transparansi: NPM menekankan pentingnya akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan sumber daya publik. Ini mencakup publikasi informasi
tentang kinerja dan penggunaan dana publik.
Prinsip-prinsip NPM diharapkan akan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi
birokrasi, meningkatkan akuntabilitas melalui pengukuran kinerja yang jelas, dan
meningkatkan penyediaan layanan melalui persaingan dan inovasi. Namun, penting untuk
diingat bahwa NPM juga telah menghadapi kritik karena dapat mengabaikan aspek-aspek
penting seperti keadilan sosial dan pelayanan yang merata, tergantung pada
implementasinya.

Daftar Pustaka
Caiden, Gerald E.(1971). The Dynamics of Public Administration: Guidelines to Current
Transformation in Theory and Practice. New York, Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Caiden, Gerald E.(1982). Public Administration. California: Palisades Publishers.
Henry, Nicholas. (1980). Public Administration and Public Ad-Affairs. New York:
Prentice-Hall.
Wilson, Woodrow.(1887). The Study of Administration. Dalam Shafritz, Jay M. And Hyde.
Albert.C. eds. 1997. Classics of Public Administration. Fourth Edition. Fort Worth:
Harcourt Brace College Publishers. Pp.14-26

Sumber Referensi
Modul BMP ADPU4130 Pengantar Ilmu Administrasi Negara
https://jurnals.umsrappang.ac.id/praja/article/view/155/88
http://repository.unpas.ac.id/64275/1/MANAJEMEN%20SEKTOR%20PUBLIK-
942.pdf
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/1332/4/141801068_file%205.pdf

Anda mungkin juga menyukai