Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fina Febriani Sangadji

Nim : 049008854
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

1. Peranan administrasi publik dalam era globalisasi sangat penting karena administrasi
publik bertanggung jawab dalam mengelola dan mengatur kegiatan pemerintahan yang
melibatkan berbagai aspek kehidupan bernegara.

Administrasi publik memiliki peran penting dalam era globalisasi karena harus menghadapi
tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh interaksi antarnegara dan perubahan lingkungan
global. Beberapa peran administrasi publik dalam era globalisasi antara lain:

a) Mengelola hubungan internasional/kebijakan publik


Administrasi publik bertanggung jawab dalam menjalin dan memelihara hubungan
dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, dan sosial.
Contohnya, dalam menjalankan kebijakan luar negeri, administrasi publik berperan
dalam menjaga hubungan diplomatik, melakukan negosiasi perdagangan
internasional, dan berpartisipasi dalam organisasi internasional seperti PBB atau
WTO.
b) Mengatur perdagangan internasional
Administrasi publik memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi perdagangan
internasional antara negara-negara. Contohnya, administrasi publik bertanggung
jawab dalam merumuskan kebijakan perdagangan, menegosiasikan perjanjian
perdagangan, dan mengawasi implementasi perjanjian tersebut.
c) Mengelola migrasi dan mobilitas internasional
Dalam era globalisasi, mobilitas penduduk dan migrasi internasional menjadi
fenomena yang signifikan. Administrasi publik memiliki peran dalam mengelola dan
mengatur masalah terkait migrasi dan mobilitas internasional, seperti kebijakan
imigrasi, perlindungan hak-hak migran, dan integrasi sosial.
d) Mengatasi isu global
Administrasi publik juga berperan dalam mengatasi isu-isu global seperti perubahan
iklim, keberlanjutan lingkungan, dan kemiskinan. Administrasi publik bekerja sama
dengan negara-negara lain dan organisasi internasional untuk merumuskan kebijakan
dan program yang bertujuan untuk mengatasi isu-isu tersebut. Ada juga beberapa peran
administrasi publik dalam era globalisasi lainnya yaitu :

1. Pengelolaan kebijakan publik: Administrasi publik bertanggung jawab untuk


merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan publik yang relevan dengan
isu-isu global seperti perdagangan internasional, lingkungan, dan keamanan.
2. Pengelolaan sumber daya: Administrasi publik harus efisien dalam mengelola sumber
daya negara, termasuk anggaran, tenaga kerja, dan infrastruktur, agar dapat bersaing
dalam pasar global.
3. Pengawasan dan akuntabilitas: Administrasi publik harus memastikan transparansi,
akuntabilitas, dan integritas dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan kebijakan
publik agar dapat membangun kepercayaan masyarakat dan mitra internasional.

Contoh nyata peran administrasi publik dalam era globalisasi : Partisipasi negara dalam
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan World Trade
Organization (WTO), di mana administrasi publik berperan dalam merumuskan kebijakan global
dan menjalankan komitmen internasional, dan contoh lainya yaitu peran administrasi publik
dalam mengelola krisis kesehatan global seperti pandemi COVID-19. Dalam menghadapi
pandemic ini, administrasi publik memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan upaya penanggulangan, dan menyediakan layanan publik yang diperlukan.

2. Dikotomi politik-administrasi memiliki relevansi yang penting dalam kerangka


penyelenggaraan pemerintahan, termasuk di tingkat daerah. Konsep ini membantu dalam
memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing aktor dalam pemerintahan. Politikus
bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan, sementara administrasi publik bertanggung
jawab dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Dalam konteks pemerintahan daerah, dikotomi
politik-administrasi membantu dalam menjaga keseimbangan kekuasaan antara eksekutif dan
legislatif. Eksekutif bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
administratif, sementara legislatif bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan dan
pengawasan terhadap eksekutif. Dengan memisahkan politik dan administrasi, dikotomi politik-
administrasi membantu dalam menjaga netralitas dan profesionalitas birokrasi di tingkat daerah.
Penerapan. dikotomi politik-administrasi di tingkat daerah dapat dilakukan melalui mekanisme
pengawasan dan kontrol yang efektif antara eksekutif dan legislatif. dikotomi politik-
administrasi di tingkat daerah dapat membantu dalam pengambilan keputusan pembangunan.
Politikus bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan pembangunan, sementara
administrasi publik bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan tersebut.

3. Koordinasi menjadi penting dalam administrasi publik karena melibatkan berbagai unit atau
departemen yang bekerja secara terpisah namun saling terkait dalam mencapai tujuan
pemerintah. Koordinasi memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut berjalan secara sinergis
dan terkoordinasi, sehingga menghindari tumpang tindih atau ketidakseimbangan dalam
pelaksanaan kebijakan pemerintah. Salah satu contoh konkret bagaimana pelaksanaan fungsi
koordinasi dapat membantu menghindari tumpang tindih atau ketidakseimbangan dalam kegiatan
pemerintah adalah dalam penanggulangan bencana. Selama bencana alam, berbagai lembaga dan
departemen pemerintah terlibat dalam berbagai aspek upaya tanggap darurat dan pemulihan,
seperti pencarian dan penyelamatan, bantuan medis, logistik, dan pemulihan infrastruktur.
Koordinasi yang efektif memastikan bahwa lembaga-lembaga ini bekerja sama dengan lancar,
menghindari duplikasi upaya dan memastikan penggunaan sumber daya yang efisien. Sebagai
contoh, setelah terjadinya badai, koordinasi antara badan penanggulangan bencana, departemen
kesehatan, dan departemen transportasi sangatlah penting. Badan penanggulangan bencana dapat
mengkoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan, sementara departemen kesehatan dapat
memberikan bantuan medis kepada individu yang terkena dampak, dan departemen transportasi
dapat memastikan kelancaran pergerakan pasokan bantuan dan personel.

kepentingan mungkin memiliki sumber daya, keahlian, dan prioritas yang berbeda. Melalui
koordinasi, para pemangku kepentingan ini dapat menyelaraskan upaya mereka, berbagi
informasi, dan berkolaborasi dalam menangani beragam kebutuhan masyarakat yang terkena
dampak. Kesimpulannya, koordinasi merupakan hal yang sangat penting dalam administrasi
publik karena dapat memastikan pelaksanaan kegiatan pemerintah yang efektif dan efisien.
Dengan menghindari tumpang tindih dan ketidakseimbangan, koordinasi membantu
mengoptimalkan sumber daya, meningkatkan pemberian layanan, dan memenuhi beragam
kebutuhan pemangku kepentingan

4. Fungsi pengorganisasian dalam POSDCORB adalah proses mengatur dan mengelompokkan


tugas-tugas, mengizinkan, dan tanggung jawab dalam suatu struktur organisasi yang jelas.
Pengorganisasian melibatkan pembentukan unit-unit kerja, penentuan hubungan hierarki, dan
pengaturan aliran komunikasi di dalam organisasi. Pengorganisasian efektif diperlukan dalam
pemerintahan untuk mengalokasikan tanggung jawab dan sumber daya dengan baik karena
alasan berikut:

- Memastikan efisiensi Dengan pengorganisasian yang baik, tugas-tugas dan tanggung jawab
dapat diberikan kepada individu atau unit yang memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai.
Hal ini memungkinkan pemerintah untuk menggunakan sumber daya dengan efisien dan
menghindari tumpang tindih atau duplikasi pekerjaan.

- Meningkatkan koordinasi
Pengorganisasian yang efektif memungkinkan koordinasi yang baik antara berbagai
unit atau departemen dalam pemerintahan. Koordinasi yang baik memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas pemerintah berjalan secara terkoordinasi dan sinergis, sehingga
mencapai tujuan yang ditetapkan dengan lebih efektif.

- Memperjelas tanggung jawab


Dalam pemerintahan, terdapat banyak tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan. Dengan pengorganisasian yang baik, tanggung jawab masing-masing
individu atau unit menjadi jelas dan terdefinisi dengan baik. Hal ini memungkinkan
adanya akuntabilitas yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.

- Meningkatkan fleksibilitas
Pengorganisasian yang efektif memungkinkan pemerintah untuk merespons
perubahan dan tantangan yang terjadi dengan cepat. Struktur organisasi yang fleksibel
memungkinkan pemerintah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan,
kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan yang berubah
Dalam konteks ini, pengorganisasian yang efektif juga dapat membantu pemerintah
dalam mengalokasikan sumber daya dengan baik. Misalnya, dengan mengatur struktur
organisasi yang tepat, pemerintah dapat menentukan prioritas penggunaan sumber daya yang
terbatas.
5. New Public Management (NPM) adalah pendekatan manajemen yang diterapkan
dalam konteks administrasi publik untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan
pemberian layanan dalam sektor publik. NPM muncul pada tahun 1980-an sebagai respon
terhadap kebutuhan untuk mengubah cara pemerintah beroperasi agar lebih efisien dan
responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsip New Public Management (NPM)
mengarah pada peningkatan efisiensi, akuntabilitas, dan penyediaan layanan dalam sektor
publik dengan cara berikut :

- Desentralisasi dan devolusi kekuasaan


Prinsip ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsif
terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan memberikan otonomi kepada unit-unit
operasional, pemerintah dapat menghindari birokrasi yang berlebihan dan
meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan.
- Fokus pada hasil dan kinerja
Prinsip ini mendorong pemerintah untuk mengukur dan memantau hasil kinerja secara
objektif. Dengan menetapkan target kinerja yang jelas, pemerintah dapat
meningkatkan akuntabilitas dan memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dengan
efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Privatisasi dan outsourcing
Prinsip ini memungkinkan pemerintah untuk melibatkan sektor swasta dalam
penyediaan layanan publik. Dengan melibatkan pihak yang memiliki keahlian dan
sumber daya yang lebih baik, pemerintah dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas
layanan yang disediakan kepada masyarakat.
- Penggunaan insentif dan kompetisi
Prinsip ini mendorong penggunaan insentif dan kompetisi dalam sektor publik.
Dengan memberikan insentif kepada pegawai yang mencapai target kinerja tertentu
atau melibatkan penyedia layanan dalam kompetisi, pemerintah dapat mendorong
efisiensi dan inovasi dalam penyediaan layanan publik.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip NPM ini, pemerintah dapat meningkatkan
efisiensi dalam penggunaan sumber daya, meningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan, dan meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan publik yang
disediakan kepada masyarakat.

Daftar pustaka : Mufiz, A. (2014). ADPU4130 – Pengantar Ilmu Administrasi Negara (Edisi 2
dan Edisi 3) Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka

Sumber :

 Buku : Modul 1-9 BMP ADPU4130 3 SKS – Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Administrasi Negara
(Edisi 2 dan Edisi 3)
 Internet : pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MAPU5101-M1.pdf
readmore.id/peran-administrasi-publik-dalam-era-globalisasi/

Anda mungkin juga menyukai