Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Tri Naryanto

NIM : 043499899

Coba perhatikan pernyataan berikut ini, kemudian diskusikan dengan teman saudara

Manusia pertama diciptakan oleh Allah adalah adam, kemudian beranak pianak dan membentuk
sebuah masyarakat. Menurut Aristoteles, manusia adalah zoon politicon (man is social animal)
dimana manusia tidak bisa hidup sendiri, hal yang sama dijelaskan oleh Bouman bahwa Manusia
baru menjadi manusia setelah manusia itu hidup dengan manusia lainnya. Masyarakat adalah
sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu, bergaul dalam jangka
waktu yang lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu
kesatuan.
Jelaskan secara singkat asal usul pembentukan masyarakat?

2. Untuk mencapai sebuah tujuan, setiap manusia wajib memiliki prinsip-prinsip yang harus
dipegang teguh oleh manusia. Begitu juga untuk menciptakan masyaraka madani harus memiliki
prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dan diimplentasi dalam tatanan kehidupan umat
manusia. Prinsip-prinsip tersebut adalah 1) keadilan, 2) supremasi hukum 3), egalitarianisme
(persamaan), 4) pluralisme, 5) pengawas sosial.
Jelaskan kelima prinsip tersebut!

3. Agama sejatinya selalu membawa kedamaian, kenyamanan, dan ketentraman baik bagi
pemeluknya ataupun bukan pemeluknya karena setiap agama selalu memberikan keselamatan
bagi pemeluhnya masing-masing. Namun, masih banyak pemelukan yang mengklaim bahwa
agama sendiri yang paling benar dan agamaorang lain harus dimusnahkan, sebagaimana insiden
di bangsa kita Indonesia seperti Situbondo (Jawa Timur), Ketapang (Jakarta) di mana
gereja dibakar oleh umat Islam, Kupang (Nusa Tenggara Timur) di mana masjid dibakar oleh
umat Kristiani. Belum lagi kasus Maluku dan Poso yang hingga hari ini belum terselesaikan
dengan baik. Salah satu penyebabkan adalah karena kesempitan berfikir dalam beragama. Untuk
itu, dibutuhkan peran umat beragama.
Jelaskan bagaimana Peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan
masyarakat madani?
1. Manusia pada dasarnya di lahir kan seorang diri, namun di dalam proses kehidupan
selanjutnya, manusia membutuhkan manusia lain di sisinya. Ini menunjukkan bahwa manusia
adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup bersama.
Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon ( man is sosial animal ). Karena
itu, jati diri manusia terbentuk setelah ia bersama dengan orang lain. "Manusia baru menjadi
manusia setelah manusia itu hidup dengan manusia lainnya," katau Bouman.
Keinginan manusia untuk bersama dengan orang lain atau membutuhkan orang lain merupakan
fitrah. Soejono Soekanto menyatakan " di dalam diri manusia sesungguhnya telah terdapat
keinginan, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lainnya dan keinginan
untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya."
Hal yang sama juga di kemukakan oleh Thabatahaba'i bahwa, "Manusia adalah makhluk
bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak bermasyarakat telah merupakan fitrah
nya.
Dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat Al-Qur'an yang menunjukkan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial dan dari fitrah tersebut kemudian melahirkan masyarakat. Ayat-ayat tersebut
antara lain: ( Q.S Ali- Imran:195) (Q.S Al-Hujuraat:13) ( Q.S (Az-Zukhruf:32) ( Q.S Al-
furqaan:45).
Atas dasar uraian di atas, maka asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia
untuk bersama dengan orang, lalu terbentuk lah hubungan sosial yang melahirkan aturan atau
norma.

2. (-) KEADILAN
Keadilan merupakan sunnatullah di mana Allah menciptakan alam semesta ini dengan prinsip
keadilan dan keseimbangan. Dalam Al-Qur'an keadilan itu di sebut sebagai hukum
keseimbangan yang menjadi hukum jagat raya. Keadilan juga merupakan sikap yang paling
dekat dengan takwa
(-) SUPREMASI HUKUM
Keadilan seperti di sebutkan di atas harus dipraktikkan dalam semua aspek kehidupan. Di mulai
dari menegakkan hukum. Menegakkan hukum yang adil merupakan amanah yang di perintahkan
untuk di laksanakan kepada yang berhak. Di tegaskan dalam Al-Qur'an surah An-Nisaa' ayat 58 .
Dalam usaha mewujudkan supremasi hukum itu maka kita harus menetapkan hukum pada siapa
pun tampa pandang bulu, bahkan kepada orang yang membenci kita sekalipun , kita tetap harus
berlaku adil.di tegaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 8
(-) EGALITARISME (persamaan)
Egalitarisme artinya adalah persamaan, tidak mengenal sistem dinasti geneologis. Artinya adalah
bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis, dll.
Melainkan atas prestasi. Bukan prestise tetapi prestasi. Karena semua manusia dan warga
masyarakat di hargai bukan atas dasar geneologis di atas melainkan atas dasar prestasi yang
dalam bahasa Al-Qur'an adalah takwa.
(-) PLURALISME
Pluralisme adalah sikap di mana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima sebagai
bagian dari realitas obyektif. Pluralisme yang di maksud tidak sebatas mengakui bahwa
masyarakat itu plural melainkan juga harus di sertai dengan sikap yang tulus bahwa
keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan rahmat-Nya karena akan memperkaya
budaya melalui interaksi dinamis dengan pertukaran budaya yang beraneka ragam itu .
Kesadaran pluralisme itu kemudian di wujudkan untuk bersikap toleran dan saling menghormati
di antara sesama anggota yang berbeda baik berbeda dalam hal etnis, suku bangsa, maupun
agama.
(-) PENGAWASAN SOSIAL
Pengawasan sosial ini menjadi perting terutama ketika kekuatan baik kekuatan uang maupun
kekuatan kekuasaan cenderung nyeleweng sehingga perwujudan masyarakat beradab dan
sejahtera hanya slogan semata. Pengawasan sosial baik secara individu maupun lembaga
merupakan suatu keharusan dalam usaha pembentukan masyarakat beradab dan sejahtera.

3. Peran yang dimana akan dilakukan oleh seluruh umat beragama yang dimana termasuk ke
dalam masyarakat madani adalah :
Menciptakan sebuah bentuk sikap yang dimana akan selalu saling memberikan pengertian yang
dimana berada dinata sesama umat beragama. Peran tersebut akan dapatlah dilakukan dengan
cara mengciptakan sebuah dialog intensif.
Melakukan sebuah bentuk dari studi dibidang agama dengan cara menciptakan sebuah tujuan
dari kerukunan akan umat beragama.
Mealkukan segala macam bentuk usaha untuk melakukan penumbuhan dari sikap demokratis,
pluralis hingga toleran dari kepada sesama dari umat beragama pada masa sejak dini untuk
melalui sebuah pendidikan Islam yang dimana mewajibkan dari umatnya guna untuk melakukan
pendakwaan.

Anda mungkin juga menyukai