Anda di halaman 1dari 9

Nama : MAYA AJENG LESTARI

NIM : 856628814

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2): 165 dengan teliti dan benar

Dan ada di antara manusia mengambil selain dari Allah sebagai tandingan, mereka
cintai sebagaimana mencintai Allah. Dan orang yang beriman, bersangatan cintanya
kepada Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika
mereka melihat azab (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu
kepunyaan Allah dan sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti mereka
menyesal).

(i). Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut!

Berdasarkan redaksi ayat tersebut iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub
artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlative syadiid (sangat).
Asyaddu hubban berarti sikap yang mengajukan kecintaan dan kerinduan luar biasa.
Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah
berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapanatau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
(ii). Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut!

Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan.
Asyaddu adalah kata superlative syadiid (sangat). Astaddu hubban berarti sikap yang
mengajukan kecintaan dan kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap
Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (attitude), yaitu kondisi
mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah.
Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan
raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang di tuntut oleh Allah kepadanya.

b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

Dan sesungguhnya Kami telah sediakan untuk (isi) neraka Jahannam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya,
mereka mempunyai mata, mereka tidak melihat dengannya, mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka
lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut!

Aqdun artinya ikatan, keterpaduan, kekompakan. Qalbu adalah potensi psikis yang
berfungsi untuk memahami informasi yang identik dengan pikiran dan akal. Iqrar bil
lisaan artinya pernyataan atau ucapan baik lisan ataupun tulilsan. Amal bil arkan artinya
prilaku Gerakan tubuh. Rukun atau struktur iman ada tiga aspek yaitu: kalbu, lisan, dan
perbuatan. Iman di definisikan dengan pendirian yang di wujudkan dalam bentuk bahasa
dan prilaku. Istilah iman identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian
yang konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan,
dan keterampilan. Iman berarti meyakini dengan hati, di nyatakan secara lisan ataupun
tulisan serta buktikan dengan perbuatan.

d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut!

Iman merupakan asas yang menentukan ragam kepribadian manusia. Iman adalah
kepribadian yang mencerminkan keperpaduan antara kalbu, ucapan dan prilaku menurut
ketentuan Allah. Ada tiga aspek iman yaitu pengetahuan, kemauan dan kemampuan.
Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang tidak menyekutukan Allah dan
orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak ada yang lebih ia cintai selain
Allah. Iman adalah meyakinidengan hati, di nyatakan dengan lisan atau tulisan dan
dibuktikan dalam amalperbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-
ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
bagi ulil albab atau orang-orang yang berakal. Ayat ini menggambarkan penciptaan langit
dan bumi, proses bergantinya siang dan malam, serta fenomena alam lain yang menjadi
kekuasaan mutlak Allah. Silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi ulul albab. Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan
alam, langit dan bumi. Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya
dan memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan
tanda-tanda kebesaran Allah. Ulil albab yang diterjemahkan sebagai orang-orang berakal
memiliki dua ciri utama yakni dzikir dan piker. Ia berdzikirdalam segala kondisi baik saat
berdiri, duduk ataupun berbaring. Ia juga mentafakkuri (memikirkan) penciptaan alam ini
hingga sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia.
Maka ia pun berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka. Dengan
berdzikir dapat mendekatkan diri kepada Allah.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikatmanusia
menurut ayat tersebut!

Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Q.S. Qaaf (50): 16 menjelaskann bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh
manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Allah
menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh untuk
menghidupkannya kembali pada hari Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan oleh
hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan. Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab)
dinamakan hadisun nafsi.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

Hakikat Manusia adalah makhluk yang memiliki Akal dan mampu menggunakannya
untuk mengingat allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya,
dan kekuasaan-Nya. Baik dengan melihat tanda-tanda kekuasaan allah melalui ayat
kauniyah maupun ayat qouliyah. Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan
tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Kekuasaan Allah SWT
terpampang nyata yang di gambarkan dengan penciptaan langit dan bumi, proses
bergantinya siang dan malam, serta fenomena alam lain yang menjadikekuasaan mutlak
Allah Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Dia
mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan. Ulil
albab yang diterjemahkan sebagai orang-orang berakal memiliki dua ciri utama yakni
dzikir dan piker.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat!

Masyarakat yang merupakan serapan dari bahasa arab bermakna Bersama. Secara
terminologis masyarakat merupakan salah satu kajian sosiologis karena itu untuk
membantu pemahaman terminologis tentang masyarakat yang merujuk pada sosiologis.
Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidupyang merupaka suatu sistem yang
terbentuk karena hubungan dari anggotanya. Ciri-ciri masyarakat adalah:

● Manusia yang hidup Bersama

● Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama

● Adanya kesadaran bahwa setiap manusia yang menjadi anggotanya merupakan bagian
dari suatu kesatuan

Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup Bersama dalam suatu wilayah tertentu,
bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setipa
anggotanya sebagai suatu keaatuan
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32

QS. Al-Hujuraat: 13

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.

Allah menciptakan manusia seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari
keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajat
kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian
di jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan
dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan
saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang
memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena
sungguh yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu
berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agarmenjadi orang yang mulia di sisi Allah.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang
tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang
luput dari Nya.

Az-Zukhruf: 32
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan
penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian
mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang
mereka kumpulkan.

Atas sikap pengingkaran mereka terhadap Al-Qur’an dan kerasulan Nabi Muhammad itu,
Allah lalu bertanya kepada Nabi Muhammad, “Apakah mereka, yang ingkar, durhaka,
dan menyekutukan Tuhan itu, yang membagi-bagi rahmat Tuhan, Pencipta, Pemelihara,
dan Pelimpah rahmat kepada-mu, wahai Nabi Muhammad? Sama sekali tidak. Mereka
tidak dapat melakukan itu. Kamilah yang membagikan rahmat di antara mereka dan
Kami pula-lah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia sesuai
dengan ketentuan dan hukum-hukum yang telah Kami tetapkan. Dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka dalam kedudukan, harta, ilmu, dan jabatan mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian
yang lain sehingga mereka dapat saling membantu dan menolong dalam pemenuhan
kebutuhan hidup. Dan rahmat Tuhan yang dilimpahkan kepada-mu berupa kenabian dan
kerasulan lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan, baik berupa kekayaan yang
melimpah dan kekuasaan yang sangat tinggi.”

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!

Masyarakat madani merujuk pada masyarakat Madinah yang di bangun oleh nabi
Muhammad di Madinah. Masyarakat madani di deklarasikan oleh nabi adalah masyarakat
yang adil, terbuka dan demokratis dengan landasan takwakepada Allah dan taat kepada
ajarannya. Takwa kepada Allah adalah semangat ketuhan yang di wujudkan dengan
membangun hubungan yang baik dengan Allah dan manusia. Menjadi masyarakat
berbudi luhur mengacu kepada kehidupan masyarakat yang berkualitas dan beradab.
Dalam masyarakat madani, warga negara saling bekerja sama membangun ikatan sosial,
jaringan produktif, dan solidaritas kemanusiaan yang bersifat non-negara. Dasar utama
masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu
pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik dan permusuhan yang menyebabkan
perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan. Masyarakat madani adalah masyarakat
yang adil, terbuka, demokratis, dan sejahtera dengan kualitas keadaban warganya.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

Untuk mecapai masyarakat yeng berdab dan sejahtera harus di tegakkan prinsip-prinsip
berikut:

● Keadilan

Merupakan kesejahteraan umum. Keadilan merupakan sunnatullah di mana Allah


menciptakan alam semesta dengan prinsip keadilan dan keseimbangan. Keadilan
merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa. Setiap praktik ketidakadilan
merupakan suatu bentuk penyelewengan dari hakikat kemanusiaan yag di kutuk keras
oleh Al-quran.Supermasi hukumKeadilan harus di praktikkan dalam semua aspek
kehidupan di mulai dari menegakkan hukum. Menegakkan hukum yang adil merupakan
Amanah yang di perintahkan untuk di laksanakan kepada yang berhak.Dalam
mewujudkan supermasi hukum harus menetapkan hukum kedapa siapapun tampa
pandang bulu.

● Egalitarianisme (persamaan)

Egalitarianisme artinya adalah persamaan tidak mengenal dinasti geneologis. Tidak


melihat keutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis, ddl melainkan atas prestasi yang
dalam bahasa Al-quran adalah takwa.

● Pluralisme

Adalah sikap dimana kemajemukan merupakan suatu yang harus di terima sebagai bagian
dari realitas obyektif. Yang di maksud tidak hanya sebatas mengakui tetapi harus di sertai
dengan sikap yang tulusbahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia dan rahmat
Allah.Kesadaran pluralime kemudian di wujudkan untuk bersikap toleran dansaling
menghormatidi antara sesame anggota yang berbeda baik dalahhal etnis, suku, bangsa,
dan agama.
● Pengawasan social

Yang di sebut dangan amal saleh pada dasarnya dalah suatu kegaiatan demi kebaikan
Bersama. Kegiatan manusia apapun merupakan suatu konsekuensi logis dari adanya
keterbukaan dimana setiap warga memiliki kebebasan untuk melakukan tindakan. Karena
manusia secara fitra baik dan suci maka kejahatan yang di lakukan bukan karena inhren
dalam dirinya akan tetapi di sebabkan oleh factor luat yang memengaruhinya. Agar
manusia dan warga tetap berada dalam kebaikan sebagaimana fitranya di perlukan
adanya oengawasansosial. Pengawasan sosial baik secara individu ataupun Lembaga
merupakan suatu keharusan dalam suatu usahan pembentukan masyarakat beradab dan
sejahtera. Pengawasan tersebut harus di dasarkan pada prinsip fitrah manusia baik
sehingga senantiasa bersikap husnu al-dzan. Prinsip pengawasan sosial berdiri atas dasar
tidak bersalah sebelum terbukti sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai