Anda di halaman 1dari 5

1.

a)
b) Pengertian hubban dalam QS.Al – baqarah (2) : 165 yaitu berasal dari kata hub yang
artinya kecintaan dan kerinduan.
c) Pengertian iman menurut QS.Al – Baqarah (2) : 165 yaitu identik dengan asyaddu
hubban lillah. hub artinya adalah kecintaan dan kerinduan,asyaddu adalah kata superlatif
syadid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau
kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap allah. Jadai dari potongan ayat
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa iman itu adalah sikap, yaitu kondisi mental yang
menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah SWT.
d) .
e) Arti iman dalam QS.Al-a’raaf (7):179 yaitu terdapat dalam potongan ayat yang mana
iqrar bil lisaan. Iqrar bil lisaan dapar diartikan dengan menyatakan dengan bahasa, baik
lisan maupun tulisan. Amal bilarkan artinya perilaku gerakan perangkat anggota tubuh.
Perbuaan dalam kehidupan keseharian.
Jadi berdasarkan tafsiran tersebut tafsiran tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa rukun
iman ada tiga aspek yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Orang yang beriman berarti yang
memiliki kecerdasan, kemauan dan keterampilan.
f) Pengertian singkat tentang iman menurut QS.Al-baqarah (2):165 dan QS. Al-a’raaf (7):
179
Iman adalah kecintaan dan kerinduan luar biasa terhadap Allah dengan menyertakan
kalbu,lisan dan perbuatan dalam kehidupan keseharian demi mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
2. a) Terjemahan QS. Ali-Imran (3): 190-191 “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda – tanda bagi orang – orang
yang berakal (190). (Yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “ Ya Tuhan Kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan
sia – sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”(191).
Hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut adalah dimana Allah memberitahukan
bahwa manusia diberikan akal sehat untuk melihat dan menelaah semua kebesaran
Allah . dan manusia diingatkan untuk selalu mengingat-Nya disetiap langkah dan
hembusan nafas kita sebagai tanda rasa syukur terhadap apa yang telah diberi dan
dikarunia Allah kepada umat-Nya. Salah satunya dengan berdzikir.

b) Terjemahan QS.Qaaf (50):16 “dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada
urat lehernya”.
Hakikat manusia menurut ayat tersebut adalah dimana manusia tidak tidak dapat
merahasiakan apapun dari Allah. Sekalipun umat-Nya hanya memikirkan sesuatu tapi
Allah sudah mengetahui itu. Maka sungguh tidak ada rahasia antara Allah dan Umat-Nya.
Karna “ kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya”.

c) Maka dapat ditarik kesimpulan dari ketiga ayat tersebut hakikat manusia yaitu manusia
adalah ciptaan Allah yang paling sempurna karna manusia dibekali akal sehat untuk
melihat mana yang baik dan buruk dan melihat dan mensyukuri keagungan-Nya dan
sungguh tidak ada rahasia antara Allah dan umat-Nya karna “kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya” manusia akan merasa malu ketika Allah melihatnya melakukan
yang dilarang atau tidak melaksanakan yang diperintahkan.

3. a) Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah,
bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap
anggotanya sebagai suatu kesatuan. Untuk menjaga kesatuan dan ketertiaban hubungan
sosial itu, maka dibuatlah sebuah peraturan.

b) asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az-
Zukhruf: 32 adalah dimana manusia telah diciptakan laki – laki dan perempuan dan
berbangsa dan bersuku – suku . fitrah manusia juga ditinggikan setengah derajat manusia
di atas manusia lain agar setengah lain jadi pembantu. Dirahmati itu semua kepada
umatnya agar umat-Nya bisa saling berkenalan. Dan umat yang paling mulia di sisi Allah
adalah umat yang paling bertakwa kepada Allah SWT.
c) kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu
ketika nabi mengubah kota yatsrib menjadi madinah, pada waktu itu nabi
mendeklarasikan terbentuknya suatu masyarkat yang bebas dari kezaliman tirani dan taat
hanya kepada hukum dan aturan untuk kesejahteraan bersama. Karena itu, ketaatan dalam
masyarakat madani bersifat terbuka, rasional, kontraktual, dan transaksional, bukan pola
ketaatan yang tertutup, tidak rasional, tidak krititis dan besifat hanya satu arah. Tentu saja
aturan dan hukum ini berdasarkan musyawarah dimana semua warga ikut memberika
gagasannya. Yang paling penting adalha masyarakat yang dideklrasaikan oleh nabi
adalah masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis, dengan landasan takwa kepada
Allah dan taat kepada ajaran-Nya.

d) prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera sebagai berikut:

Pertama Keadilan

Arti lain dari kesejahteraan adalah kesejahteran umum. Menegakkan keadilan merupakan
kemestian yang bersifat fitrah yang harus ditegakkan oleh setiap individu. Intinya
keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan.
Kedua supremasi hukum
Menegakkan hukum yang adil merupakan amana yang diperintahkan untuk dilaksanakan
kepada yang berhak. Jadi supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas
segalanya dan menetapkannya tanpa memandang “atas ” dan “bawah”.
Ketiga egalitarianisme (persamaan)
Egalitarianisme adalah persamaan artinya tidak mengenal sistem dinasti geneologis.
Maksudnya masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar ras, etnis, dll.
Melainkan atas prestasi.
Intinya egalitarianisme adalah kesamaan tanpa ada diskriminasi baik etnis, agama,suku
dll.
Keempat pluralisme
Pluralisme adalah dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima sebagai
bagian dari realitas obyektif. Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan
dengan menerimanya secara tulus sebagai sebuah anugerah dan kebajikan.
Kelima pengawasan sosial
Manusia secara fitrah baik dan suci, maka kejahatan yang dilakukan bukan karena
inheren di dalam dirinya akan tetapi lebih disebabkan oleh faktor faktor luar yang
mempengaruhinya. Karena itu, agar manusia tetap berada dalam kebaikan perlu adanya
pengawasan sosial.

Anda mungkin juga menyukai