NIM : 043599744
Tugas 1
Saudara mahasiswa, berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda
kerjakan. Bacalah pertanyaan dengan cermat kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
a.Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2): 165 dengan teliti dan
benar!
asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah
kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau
terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap
(atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau
keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah
berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
Keimanan berasal dari kata dasar "Iman". Untuk memahami pengertian iman
dalam ajaran Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau
hadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk
dari kata tersebut yaitu "aamana" (fi'il madhi/bentuk telah), "yu'minu" (fi'il
mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang yang
beriman). Selanjutnya dari ayat-ayat atau hadits tersebut dicari pengertiannya
b.Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A'raaf (7):179 dengan teliti dan
benar!
c.Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-
A'raaf (7) :179 tersebut?
Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman
adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan
menggunakan seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah
dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini
ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin lebih
mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala
pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya.
Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan
oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah,
kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau
beribadah hanya kepada Allah.
-(QS. Al- Baqarah (2) : 165), Keimanan berasal dari kata dasar "Iman". Untuk
memahami pengertian iman dalam ajaran Islam strateginya yaitu
mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau hadits yang redaksionalnya terdapat
kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu "aamana" ,
"yu'minu" , dan mukminun .
- (QS. Al-A'raaf (7):179), Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati,
namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat
Allah serta tidak mengimani
Allah. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang
dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan
Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan
mau beribadah hanya kepada Allah.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan
tujuan penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan
kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut
daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan
ayat-ayat Q.S. Ali-lmran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50): 16.
Penjelasan : (Ali 'Imran Ayat 190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya dan dalam pergantian malam dan
siang dan perbedaan waktu keduanya dengan memanjang dan memendek
benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas
keesaan Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. (Ali
'Imran Ayat 191) Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam semua
kondisi mereka, baik berdiri,duduk dan dalam keadaan mereka berbaring.
Mereka mentadaburi dalam penciptaan langit dan bumi seraya berkata, "wahai
tuhan kami, Engkau tidaklah menciptakan makhluk ciptaan ini dengan sia-sia.
Dan Engkah Maha suci dari hal itu. Maka jauhkanlah dari kami siksaan neraka.
Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT secara
tegas melarang segala bentuk tindakan kebencian kepada sesama manusia
dengan mengatasnamakan suku, ras, agama, dan lain sebagainya.Pentingnya
kesadaran dan meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama perlu diwujudkan
agar manusia tidak semena-mena melakukan tindakan diskriminasi, rasisme,
atau tindakan sejenis lainnya. Selain Islam melarangnya, tindakan ini justru
akan memecah belah bangsa dan menimbulkan kekacauan.
c.Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut
pandang masyarakat madani!
5. Supremasi hukum
Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan tertinggi
dalam hukum memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan yang
bisa dicapai bila menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam
sebuah negara. Tentu keadilan tersebut akan tercipta apabila hukum
diberlakukan secara netral, dalam artian tidak adanya pengecualian untuk
memperoleh suatu kebenaran atas nama hukum.
6.Keadilan sosial
Keadilan sosial atau social Justice merupakan suatu keseimbangan dan
pembagian yang proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar
warga dan negara yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Artinya seorang
warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Begitupula
pula sebuah negara juga memiliki hak dan kewajiban atas warganya. Yang
mana hak dan kewajiban tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama
sehingga berimbang. Plural atau keberagaman pasti akan terjadi dalam
kalangan masyarakat terlebih dalam suatu negara yang merupakan kesatuan
atau kumpulan dari berbagai kelompok masyarakat, terlepas dari masyarakat
asli maupun pendatang yang menutuskan untuk tinggal di dalamnya.
Sedemikian sehingga yang dimaksud dengan pluralisme adalah sebuah sikap
menerima dan mengakui fakta serta tulus bahwa masyarakat itu bersifat
majemuk atau beragam dan dapat menjadi penyebab terciptanya masyarakat
majemukdan multikultural. Mulai dari kebiasaan, nilai norma, dan
kebudayaannya, seperti contohnya Negara kita sendiri, yaitu Indonesia.
Banyak sekali keragaman masyarakat, mulai dari bahasa, suku, agama, etnis,
dan budayanya. Sebagai masyarakat madani, tentunya sikap tersebut, yaitu
pluralisme harus dimiliki dan dijaga serta berkeyakinan bahwa keberagaman
itu bernilai positif yang dirahmatkan oleh Sang Maha
Pencipta.
7. Partisipasi sosial
Berpatisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk
menjalin hubungan dan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu. Partisipasi sosial yang bersih tanpa rekayasa
merupakan awal yang baik untuk menciptakan masyarakat madani. Hal ini bisa
saja terjadi apabila terdapat nuansa yang memungkinkan otonomi (hak dan
kewajiban) individu terjaga dengan baik. Artinya dalam masyarakat madani
harus seimbang antara hak dan kewajibannya sesama individu. Sedemikian
sehingga tercipta keadilan sosial atau social Justice sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya pada poin kedelapan.