Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1

Pendidikan Agama Islam

Oleh:
HAMZULRI WENDI
856266909
Tutor:
MUKHTAR ZAINI DAHLAN,M.Pd.I

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PGSD UPBJJ UT PADANG
2023
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawab:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

1. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Jawab:
Dalam surat Al Baqarah ayat 165 terdapat kalimat "Asyaddu Hubban Lillah" yang artinya
adalah "Sangat besar Cintanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala".
Pengertian kata Hubban di dalam surat Al Baqarah ayat 165 adalah
"Cinta/Kecintaan/Kerinduan Luar Biasa". Asyaddu adalah kata superlatifsyadiid (sangat).
Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.
Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah
sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar
biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut
olehAllah kepadanya.
Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah). Beriman kepada Allah
berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa
yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi
bertedak untuk mengorbankan segalanya dan jika perlu mempertaruhkan nyawa
2. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Jawab:
Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk memahami pengertian iman dalam ajaran
Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau hadits yang redaksionalnya
terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu “aamana” (fi'il
madhi/bentuk telah), “yu’minu" (fi'il mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun
(pelaku/orang yang beriman). Selanjutnya dari ayat-ayat atau hadits tersebut di cari
pengertiannya.

b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Jawab:
Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah meyakini
dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera
yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati
tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah.
Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala
pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya
dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan
jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia
dan jin akan semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah. Artinya: Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman
kepada Allah adalah Orang yang sangat besar cintanya kepada Allah (asyaddu hubban
lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Al-
Baqarah Ayat 165 cinta orang-orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta
orang-orang tersebut kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka. Karena orang-orang
mukmin itu tidak menyekutukan Allah dengan siapapun, dan mereka mencintai Allah di
kala senang maupun susah. Sedangkan orang-orang (musyrik) itu hanya mencintai tuhan-
tuhan mereka di kala senang saja. Namun di kala susah mereka hanya memohon kepada
Allah.Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini dengan hati dan
dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indra yang ada.Surat Al-
A’raf Ayat 179 Dan sungguh Kami telah menciptakan banyak manusia dan jin untuk
mengisi Neraka Jahanam.Mereka itu seperti binatang ternak yang tidak mempunyai akal,
bahkan mereka lebih sesat dari binatang ternak. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak
mau beriman kepada Allah dan hari Akhir.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50)
: 16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab:
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurutayat tersebut!
Jawab:

Penjelasan : Sungguh Kami telah menciptakan manusia, dan Kami mengetahui apa
yang dibicarakan oleh hatinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada hablil warid,
yaitu urat lehernya yang bersambung dengan hati

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Jawab:
Di antara bukti kekuasaan Allah bahwasanya Allah menciptakan manusia dan
menjadikannya ada dari ketiadaan, dan bahwasanya Allah mengetahui hal yang
membahayakan, serta apa yang disembunyikan dalam hati. Sungguh Allah Maha
Dekat daripada urat leher, yaitu urat yang mengalirkan darah yang terhubung kepada
jantung, maka tiada yang tersembunyi bagi Allah sesuatu pun selamanya.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


Jawab:
terminologis sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal
tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi manusia. Terminologis dalam
masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang digunakan masyarakat untuk
mencakup pembentukan suatu budaya.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS.Az-Zukhruf: 32
Jawab:
Melalui surat ini Allah SWT memberitahukan bahwa tujuan penciptaan Adam dan Hawa
untuk mewariskan keturunan yang tersebar di muka bumi ini.Kemudian Allah SWT
menyebarkan laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak serta menjadikan
mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Tujuan mereka membentuk suku bangsa
atau kelompok tertentu agar saling mengenal. Dengan mengenal satu sama lain, mereka
bisa saling tolong-menolong, bantu-membantu, dan saling memenuhi hak-hak kerabat
sekitar mereka. Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT secara
tegas melarang segala bentuk tindakan kebencian kepada sesama manusia dengan
mengatasnamakan suku,ras, agama, dan lain sebagainya. Pentingnya kesadaran dan
meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama perlu diwujudkan agar manusia tidak
semena-mena melakukan tindakan diskriminasi, rasisme, atau tindakan sejenis lainnya.
Selain Islam melarangnya, tindakan ini juga akan memecah belah bangsa dan
menimbulkan kekacauan.
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
Jawab:
Masyarakat madani merupakan sebuah konsep masyarakat yang dianggap sebagai
puncak peradaban manusia.Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh para ulama
Islam,Menurut pandangan masyarakat madani, kriteria masyarakat yang beradab dan
sejahtera adalah sebagai berikut:
❖ Menjunjung tinggi nilai kehidupan
Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang di topang dengan iman, ilmu, dan
tekhnologi.Itu artinya masyarakat madani hidup berdasarkan aturan yang berlaku,
seperti nilai,norma, dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu dan tekhnologi
yang telah dipelajari dan dikembangkannya beserta kekuatan iman atau keyakinannya
kepada Sang Maha Pencipta.
❖ Memiliki perabadan yang tinggi
Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha Pencipta,
masyarakat madani telah membuktikan bahwa mereka merupakan manusia yang
memiliki peradaban, yaitu beradab atau bertata krama. Selain bertata krama terhadap
Tuhan, tentunya juga harus bertata krama pada sesama manusia.
❖ Mengedepankan kesederajatan dan transparansi.
Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka menganggap bahwa status mereka
sama,baik pria maupun perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti mereka
menjalankan kehidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal yang harus
di tutupi sehingga menumbuhkan rasa saling percaya antara satu sama lain. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam masyarakat madani terdapat nuansa demokrasi, di mana
demokratisasi dapat diwujudkan dengan adanya fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat
, pers yang bebas, supremasi atau kekuasaan tertinggi dalam hukum, partai politik,
perguruan tinggi, dan toleransi.Hal ini dikarenakan dalam masyarakat sosial memiliki
kaitan dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara eskplisit sehingga
munculnya demokrasi. masyarakat madani hanya bisa dijamin di negara yang menganut
sistem demokrasi,Demikianlah pendapat yang disampaikan oleh Neera Candoke.
Toleransi sebagaimana telah disinggung dalam point di atas, memiliki artian bahwa
kesedian individu atau perseorangan untuk menerima pandangan, pendapat serta sikap
yang berbeda mengenai politik dan sosial. Toleransi yang demikian juga merupakan
sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani sebagai bentuk dari rasa saling
menghargai dan menghormat i antara sesama, baik perorangan maupun kelompok
terkait pendapat dan sikap yang berbeda-beda.
❖ Ruang publik yang bebas
Ruang public yang bebas atau dikenal dengan istilah free public sphere merupakan
wilayah yang memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk memiliki hak dan
kewajiban warga negara melalui akses penuh terhadap kegiatan politik, menyampaikan
pendapat dengan status orang yang merdeka yang berarti bebas, berserikat atau
bekerjasama, berkumpul serta mempublikasikan pendapat dan informasi kepada publik
atau masyarakat luas.
❖ Supremasi hukum
Supremasi hukum diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam hukum memiliki arti
bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan yang bisa dicapai bila menempatkan
hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara. Tentu keadilan tersebut akan
tercipta apabila hukum diberlakukan secara netral, dalam artian tidak adanya
pengecualian untuk memperoleh suatu kebenaran atas nama hukum.
❖ Keadilan sosial
Keadilan sosial atau social justce merupakan suatu keseimbangan dan pembagian yang
proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar warga dan negara yang meliputi
seluruh aspek kehidupan. Artinya seorang warga negara memiliki hak dan kewajiban
terhadap negaranya. Begitu pula sebuah negara juga memiliki hak dan kewajiban atas
warganya.Yang mana hak dan kewajiban tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama
sehingga berimbang. Plural atau keberagaman pasti akan terjadi dalam kalangan
masyarakat terlebih dalam suatu negara yang merupakan kesatuan atau kumpulan dari
berbagai kelompok masyarakat, terlepas dari masyarakat asli maupun pendatang yang
memutuskan untuk tinggal didalamnya. sehingga yang dimaksud dengan pluralisme
adalah sebuah sikap menerima dan mengakui fakta serta tulus bahwa masyarakat itu
bersifat majemuk atau beragam dan dapat menjadi penyebab terciptanya masyarakat
majemuk dan multikultural. Mulai dari kebiasaan,nilai norma, dan kebudayaannya,
seperti contohnya Negara kita sendiri, yaitu Indonesia.Banyak sekali keragaman
masyarakat, mulai dari bahasa, suku, agama, etnis, dan budayanya.Sebagai masyarakat
madani, tentunya sikap tersebut yaitu pluralisme harus dimiliki dan dijaga serta
berkeyakinan bahwa keberagaman itu bernilai positif yang dirahmatkan oleh Sang Maha
Pencipta.
❖ Partsipasi sosial
Berpartisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk menjalin
hubungan dan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu. Partsipasi sosial yang bersih tanpa rekayasa merupakan awal yang baik
untuk menciptakan masyarakat madani. Hal ini bisa saja terjadi apabila terdapat nuansa
yang memungkinkan otonomi (hak dan kewajiban) individu terjaga dengan baik.
Artinya dalam masyarakat madani harus seimbang antara hak dan kewajibannya sesama
individu. Sedemikian sehingga tercipta keadilan sosial sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya pada poin kedelapan.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!Jawab:


Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera adalah keadilan sosial, egalitarianisme,
pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial. Keadilan sosial adalah tindakan
adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala penindasan. Egalitarianisme adalah
kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.- Pluralisme adalah sikap
menghormat kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai sebuah anugerah
dan kebajikan.- Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan
menetapkannya tanpa memandang “atas” dan “bawah”.

Anda mungkin juga menyukai