Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas,
tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').
Jawaban:
a. ت لَهٗ قُلُ ْوبُهُ ۗ ْم َواِ َّن هّٰللا َ لَهَا ِد ُّ َّولِيَ ْعلَ َم الَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم اَنَّهُ ْال َح
َ ِق ِم ْن َّرب َِّك فَيُْؤ ِمنُ ْوا بِ ٖه فَتُ ْخب
ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ٍْم ِ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ ٰلى
artinya : dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari
Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi
petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
b. Keterkaitan ilmu dengan iman dan hati yang tunduk adalah salah satu hikmah dari mendapat
ilmu akan membuat seseorang beriman kepada Allah dan juga akan membuat hati kita selalu
tunduk kepada Allah, sehingga kita sangat dianjurkan untuk selalu menuntut ilmu khususnya
ilmu agama. Selain itu dalam surah Al-Hajj juga menjalaskan bahwa orang yang mendapat ilmu
akan menyakini kebenaran dari kitab suci al qur'an. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan bahwa
Allah memberi petunjuk kepada orang yang beriman ke jalan yang lurus
d. Budaya akademik yang dipaparkan dalam surat Al Baqarah ayat 111 adalah untuk
menunjukkan bukti tentang klaim suatu hal. Metode ilmiah yang dilakukan untuk membuktikan
apa yang dibawa sebagai klaim bisa menjadi acuan dalam bersikap ilmiah.
b. -Allah SWT memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Allah amanatkan. Begitupun
sebaliknya Allah bisa saja mencabut kekuasaan dari siapapun yang tidak Allah Ridhoi.
-Jika sudah menjabat atau memimpin sesuatu maka hendaknya berlaku Adil. Karena
sesungguhnya segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
-Setiap orang beriman diperintahkan untuk taat kepada Ulil Amri, contohnya Presiden,
Gubernur, bupati dan lain sebagainya.
-Jika terjadi perselisihan maka diperintahkan agar kembali kepada hukum yang ada di dalam Al
Quran maupun Sunnah Nabi Muhammad SAW.
3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS An-
Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-hanîf.
Jawaban :
a. ُ َو َم ْن َأحْ َس ُن ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَ ۥهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َوٱتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب ٰ َْر ِهي َم َحنِيفًا ۗ َوٱتَّ َخ َذ ٱهَّلل
ِإ ْب ٰ َر ِهي َم َخلِياًل
Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim
yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
b. Dalam ayat tersebut, kita berinteraksi kepada Sang Pencipta dalam sikap berserah diri, dan kita
berinteraksi kepada sesama manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan. Misalnya
dengan saling tolong-menolong, bersedekah, tidak mencuri, dan tidak menipu.
d. Yang dimaksud dengan Al Hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3):67 adalah seseorang yang
condong menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan mendekat kepada agama yang lurus
(Tauhid).