Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nyimas Ayin Triana

Nim : 856792625

Kelas : A/PGPAUD

Mk : MKWU4101.1018

Tugas : 3

Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada
tempat yang telah disediakan:

1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan
manusia cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati
(tawadzu').

a.Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!

b.Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut
QS Al-Hajj/22: 54!

c.Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!

d.Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111!

2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4:


58-59 dan tugas amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan
dalam QS Al-Baqarah/2:151.

a.Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!

b.Sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4:


58-59!

c.Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!

d.Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang


kekuasaan politik menurut QS. Al-Baqarah/2: 151!

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam
QS An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah
al-hanîf .
a.Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!

b.Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’
(4): 125 tersebut!

c.Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!

d.Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67
tersebut?

Jawaban :
1. A. Surat Al-Hajj Ayat 54
َ ۟ َ ‫ﺖ ﻟ َ ُﻪۥ ُﻗﻠُﻮﺑ ُ ُﻬ ْﻢ ۗ َوإنﱠ ٱﻟﻠﱠ َﻪ ﻟ َ َﻬﺎ ِد ٱﻟ ﱠ ِﺬﻳﻦَ ء‬
ٰ ‫َاﻣ ُﻨ ٓﻮا ِإ‬
‫ﱃ‬ ِ َ ‫ﺨ ِﺒ‬ ‫ۦ‬ َ ‫ﻮا ْٱﻟﻌِ ْﻠ َﻢ أَﻧ ﱠ ُﻪ ْٱﻟﺤَ ﱡﻖ ﻣِ ﻦ ﱠرﺑ ﱢ‬
۟ ‫ﻚ َﻓ ُﻴ ْﺆﻣِ ﻨ‬
ْ ‫ُﻮا ﺑِﻪِ َﻓ ُﺘ‬ ۟ ُ‫َوﻟِ َﻴ ْﻌﻠَ َﻢ ٱﻟ ﱠ ِﺬﻳﻦَ أُوﺗ‬
ٍ‫ﺴﺘَﻘِ ﻴﻢ‬
ْ ‫ط ﱡﻣ‬ ٍ َ‫ﺻ ٰﺮ‬
ِ

Arab-Latin: Wa liya'lamallażīna ụtul-'ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu`minụ bihī fa


tukhbita lahụ qulụbuhum, wa innallāha lahādillażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīm

Artinya: Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran
itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya
dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman
kepada jalan yang lurus.
Referensi : https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html

B. .Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS
Al-Hajj/22: 54!

Ada tiga rangkaian yang tidak terpisahkan, ilmu pengetahuan, iman yang kokoh dan
hati yang tunduk. Dalam islam ketiganya tidak boleh dipisahkan dan saling berkait.
Artinya bukti seseorang memiliki pengetahuan adalah imannya yang kokoh, dan
sebagai bukti bahwa iman tersebut adalah kokoh maka hatinya selalu tunduk kepada
kebenaran yang bersumber dari petunjuk allah swt, sehingga budaya akademik yang di
bangun oleh islam bukan sekedar menjadikan manusia cerdas, juga memiliki
kehangatan iman yang disertai kerendahan hati. Manusia yang hanya mengandalkan
kecerdasan hatinya saja tanpa ada iman yang kokoh dan kerendahan hati maka akan
menghasilkan robot-robot yang tidak memiliki empati kepada bersama. Sedangkan
manusia yang mengandalkan imannya saja tanpa adanya ilmu pengetahuan dan
kerendahan hati hasilnya adalah gagap dalam menghadapi tantangan zaman dan
perubahan. Apa bila manusia hanya mempunyai iman yang kokoh dan ilmu
pengetahuan yang tinggi tetapi memiliki hati yang sombong maka akan menjadikan ia
semakin tinggi hati dan tidak perduli terhadap lingkungan sekitarnya. Maka budaya
akademik yang ingin di bangun oleh al-quran adalah yang menggabungkan ketiganya.
C. Surat Al-Baqarah Ayat 111
۟ ُ‫ﻚ أ َ َﻣﺎﻧ ِ ﱡﻴ ُﻬ ْﻢ ۗ ُﻗﻞْ ﻫَﺎﺗ‬
َ‫ﻮا ﺑ ُ ْﺮ ٰ َﻫ َﻨﻜُ ْﻢ ِإن ُﻛﻨﺘ ُْﻢ ٰ َﺻ ِﺪ ِﻗﻴﻦ‬ َ ‫ى ۗ ﺗ ِْﻠ‬ َ ‫ْ َ ﱠ‬ َ ۟ ُ َ
ٰ َ‫َوﻗﺎﻟﻮا ﻟﻦ ﻳَ ْﺪﺧُﻞَ ٱﻟﺠَﻨﱠﺔ ِإﻻ َﻣﻦ َﻛﺎنَ ﻫُﻮدًا أ ْو ﻧ َ ٰ َﺼﺮ‬

Arab-Latin: Wa qālụ lay yadkhulal-jannata illā mang kāna hụdan au naṣārā, tilka
amāniyyuhum, qul hātụ bur-hānakum ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya)
angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
Referensi : https://tafsirweb.com/530-surat-al-baqarah-ayat-111.html

D. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111!


Allah berfirman bahwa kaum Yahudi dan Nasrani mengklaim hanya golongan mereka
yang masuk surga. Tapi Allah menegaskan bahwa hal itu hanyalah angan-angan
mereka belaka. Allah juga menegaskan kepada manusia agar menunjukkan bukti
kebenaran jika mereka orang yang benar.
Ayat itu menunjukkan bahwa Allah senantiasa meminta hamba-Nya untuk melakukan
segala sesuatunya berdasarkan tradisi akademis. Yaitu mencari kebenaran dan bukti
ilmiah dari setiap ucapan, pemikiran, dan perbuatannya. Karena jika tidak, maka hal itu
hanyalah imajinasi semata.
Bukti kebenaran yang diminta oleh ayat tersebut bukan untuk kepentingan Allah
karena Allah tidak perlu bukti apapun atas apa yang dilakukan manusia. Bukti
tersebut diminta oleh Allah untuk manusia, karena yang perlu bukti adalah manusia.
Kesan yang dapat ditangkap dari ayat tersebut adalah jangan sampai manusia
menyangkut prinsip-prinsip kehidupannya hanya mendasarkan kepada klaim-klaim
yang tidak berdasar, melainkan harus didasarkan kepada bukti yang jelas hasil dan
pemikiran yang rasional dan obyektif.

2. A. Surat An-Nisa Ayat 58


۞ ‫ْل ۚ ِإنﱠ ٱﻟﻠﱠ َﻪ ﻧ ِﻌِ ﱠﻤﺎ‬ َ ِ ‫ﱃ أَﻫْ ﻠ َِﻬﺎ وإ َذا ﺣ َﻜ ْﻤﺘُﻢ ﺑَﻴﻦَ ٱﻟﻨ‬ ۟ ‫إنﱠ ٱﻟﻠﱠ َﻪ ﻳَﺄْ ُﻣﺮُ ُﻛ ْﻢ أَن ﺗُ َﺆد‬
ِ ‫ﻮا ﺑ ِ ْﭑﻟ َﻌﺪ‬
۟ ‫ﺤﻜُ ُﻤ‬ْ َ‫ﱠﺎس أن ﺗ‬ ْ َ َِ ٓ ٰ َ ‫ﺖ ِإ‬ ْ ‫ﱡوا‬
ِ ‫ٱﻷ َ ٰ َﻣ ٰ َﻨ‬ ِ
ً ۢ ِ‫ﺳﻤ‬
ِ َ ‫ﻴﻌﺎ ﺑ‬
‫ﺼﻴﺮًا‬ َ َ‫ﻳَﻌِ ُﻈﻜُﻢ ﺑِﻪِۦ ٓ ۗ ِإنﱠ ٱﻟﻠﱠ َﻪ َﻛﺎن‬

Arab-Latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum


bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna
samī'am baṣīrā
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
Referensi : https://tafsirweb.com/1590-surat-an-nisa-ayat-58.html

B. Empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59


Dari dua ayat di atas para ulama kemudian merumuskan tentang konsep politik yang
diajarkan oleh Islam (Al-quran). Konsep tersebut meliputi empat macam:
1. Kewajiban untuk menunaikan amanah.
2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil.
3. Perintah taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.
4. Perintah untuk kembali kepada Al-quran dan as-Sunnah.

C. Surat Al-Baqarah Ayat 151


۟ ُ ‫ﺐ َو ْٱﻟﺤِ ْﻜ َﻤ َﺔ َوﻳُ َﻌﻠ ﱢ ُﻤﻜُﻢ ﱠﻣﺎ ﻟ َ ْﻢ ﺗَﻜُﻮﻧ‬ ً ‫ﺳ‬ َ
‫ﻮا‬ َ ‫ﻮا ﻋَ ﻠَ ْﻴﻜُ ْﻢ ءَا ٰﻳَ ِﺘﻨَﺎ َوﻳُ َﺰ ﱢﻛﻴﻜُ ْﻢ َوﻳُ َﻌﻠ ﱢ ُﻤﻜُ ُﻢ ْٱﻟ ِﻜ ٰ َﺘ‬
۟ ُ‫ﻮﻻ ﱢﻣﻨﻜُ ْﻢ ﻳَﺘْﻠ‬ ُ ‫ﺳ ْﻠﻨَﺎ ﻓِﻴﻜُ ْﻢ َر‬
َ ‫َﻛ َﻤﺂ أ ْر‬
َ‫ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤﻮن‬

Arab-Latin: Kamā arsalnā fīkum rasụlam mingkum yatlụ 'alaikum āyātinā wa


yuzakkīkum wa yu'allimukumul-kitāba wal-ḥikmata wa yu'allimukum mā lam takụnụ
ta'lamụn

Artinya: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami


telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan
Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Referensi : https://tafsirweb.com/616-surat-al-baqarah-ayat-151.html

D. Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan


politik menurut QS. Al-Baqarah/2: 151!
Amanah-amanah yang dasar terhadap pemegang kekuasaan politik di dalam QS
Al-Baqarah /2: 151 adalah harus bisa menjadi imam (pemimpin) bagi kaum atau
rakyatnya agar selalu bisa berhukum atau berpanutan kepada kitab Al-Quran dan
sunnah - sunnah dari nabi. Juga seorang pemegang kekuasaan politik diharuskan
memiliki sifat cerdas, arif, bijaksana, istiqomah dan kreatif dalam menjalankan
kekuasaan politiknya.
Pembahasan
Surat Al Baqarah merupakan surat kedua di dalam Al Quran, terdiri dari 286 ayat dan
termasuk ke dalam surat Madaniyah yaitu surat yang diturunkan setelah nabi berhijrah
ke Madinah. Adapun surat Al Baqarah ayat 151 yang berbunyi: "Sebagaimana Kami
telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab
(Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui."
Adapun beberapa faedah yang dapat kita ambil dari surat Al Baqarah ayat 151 adalah
sebagai berikut:

● Rasulullah adalah seseorang dari kalangan kaumnya bisa diartikan kaum


Quraisy atau manusia itu sendiri.
● Rasulullah diutus untuk membacakan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu
Al Quran.
● Rasulullah juga diutus untuk menyucikan jiwa, yaitu membersihkan hati dan jiwa
manusia dari perbuatan syirik, menyeru kepada tauhid dan membersihkan diri
dari penyakit-penyakit hati lainnya.
● Rasulullah juga diperintah untuk mengajarkan kepada manusia melalui Al Quran
dan Hadits.
● Amanah-aman yang mendasar bagi pemegang keuasaan politik yang tersirat
dari ayat ini adalah bahwa sebagai pemegang kekuasaan seyogianya harus
menyeru kepada kebaikan dengan berpegang pada Al Quran dan As Sunnah.

3. A. Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!

Surat An-Nisa Ayat 125

ً ‫ﺧﻠ‬ َ ِ‫ﺣﻨِﻴ ًﻔﺎ ۗ َوٱﺗﱠﺨَ َﺬ ٱﻟﻠﱠ ُﻪ ِإﺑْ ٰ َﺮﻫ‬ َ ِ‫ﺴﻦٌ َوٱﺗﱠ َﺒ َﻊ ﻣِ ﻠﱠ َﺔ ِإﺑْ ٰ َﺮﻫ‬ ُ ‫ﺟ َﻬ ُﻪۥ ﻟِﻠﱠﻪِ َو‬ َ ْ ‫ﻦ أَﺣﺴﻦُ دِﻳﻨًﺎ ﻣ ﱠﻤ‬
‫ِﻴﻼ‬ َ ‫ﻴﻢ‬ َ ‫ﻴﻢ‬ ِ ‫ﺤ‬
ْ ‫ﻫ َﻮ ُﻣ‬ ْ ‫ﻦ أ ْﺳﻠَ َﻢ َو‬ ‫ﱢ‬ َ ْ ْ ‫َو َﻣ‬

Arab-Latin: Wa man aḥsanu dīnam mim man aslama waj-hahụ lillāhi wa huwa
muḥsinuw wattaba'a millata ibrāhīma ḥanīfā, wattakhażallāhu ibrāhīma khalīlā

Artinya: Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya.

Referensi : https://tafsirweb.com/1657-surat-an-nisa-ayat-125.html

B. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4):
125 tersebut!

● Al-din
● Al-shibghah
● al-hanif

Allah menegaskan dalam QS. An-Nisa' ayat 125 bahwasannya seorang hamba yang
baik adalah mereka yang mengikhlaskan dirinya kepada Allah. Di samping itu, mereka
juga tetap mengerjakan kebaikan di dunia sebagaimana nabi Ibrahim.
Ayat tersebut menunjukkan fitrah manusia di dunia yaitu sebagai hamba Allah, tapi
sekaligus makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Sehingga
manusia diminta untuk senantiasa menyerahkan dirinya pada Allah, namun tetap
menjaga perilakunya di hadapan manusia.
Dalam ayat tersebut, Kita berinteraksi kepada Sang Pencipta dalam sikap berserah
diri, dan kita berinteraksi kepada sesama manusia dengan melakukan perbuatan-
perbuatan kebaikan. Misalnya dengan saling tolong-menolong, bersedekah, tidak
mencuri, dan tidak menipu.

C. Surat Ali ‘Imran Ayat 67

‫ﺣﻨِﻴ ًﻔﺎ‬ َ ‫ﻴﻢ ﻳَ ُﻬﻮدِﻳ ﺎ َو َﻻ ﻧ َ ْﺼ َﺮاﻧ ِﻴ ﺎ َو ٰﻟ َﻜِﻦ َﻛ‬


َ ‫ﺎن‬ َ ‫َﻣﺎ َﻛ‬
ُ ِ‫ﺎن ِإ ْﺑ ٰ َﺮﻫ‬

‫ِﻴﻦ‬ ْ ‫ﻦ ْٱﻟ ُﻤ‬


َ ‫ﺸﺮِﻛ‬ َ ‫ﺴﻠ ًِﻤﺎ َو َﻣﺎ َﻛ‬
َ ِ‫ﺎن ﻣ‬ ْ ‫ﱡﻣ‬

Arab-Latin: Mā kāna ibrāhīmu yahụdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lāking kāna ḥanīfam


muslimā, wa mā kāna minal-musyrikīn

Artinya: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi
dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah
dia termasuk golongan orang-orang musyrik.

D. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?

Secara etimologis al-hanîf berarti “condong dari kesesatan kepada istiqamah” bentuk
jamaknya adalah hunafâ . Kemudian arti tersebut‟ berkembang menjadi “Orang yang
condong kepada kebenaran, kepada Allah, kepada tauhid. Dengan begitu al-
hanafiyyat merupakan kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia.
Artinya, fitrah manusia merupakan himpunan dari kecenderungan-kecenderungan
kepada kebenaran dan kepada (agama) Allah.
Dalam QS. Ali-Imran ayat 67 Allah menjelaskan bahwa nabi Ibrahim bukanlah golongan
orang Yahudi maupun Nasrani. Nabi Ibrahim merupakan utusan Allah yang memiliki
keimanan tinggi, senantiasa berserah kepada Allah, dan sama sekali tidak termasuk
orang musyrik.
Dalam ayat itu juga terdapat kata "hanif" atau "al-hanafiyyat" yang dapat diartikan
sebagai kecenderungan untuk senantiasa mendekat pada agama Allah. Sebagaimana
nabi Ibrahim yang mempunyai sikap hanif tersebut.
Selain itu, Hanif juga menunjukkan kecenderungan untuk menjauhi segala larangan
Allah, khususnya perbuatan musyrik. Karena hanif berarti condong terhadap tauhid,
yaitu mengimani keesaan Allah sebagai Sang Maha Pencipta dan Penguasa bumi dan
seluruh alam raya.

Anda mungkin juga menyukai