Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yusak Eko Priambodo

Nim : 044027621

Kode Matkul : MKDU4221

Kelas Tuton : 1058

Tugas ke :3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan
manusia cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan
hati (tawadzu').

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!

Jawab :

۟ ُ‫ق ِمن َّربِّكَ فَيُْؤ ِمن‬


‫وا بِ ِهۦ فَتُ ْخبِتَ لَهۥُ قُلُوبُهُ ْم ۗ َوِإ َّن ٱهَّلل َ لَهَا ِد ٱلَّ ِذين‬ ۟ ُ‫َولِيَ ْعلَم ٱلَّ ِذينَ ُأوت‬
ُّ ‫وا ْٱل ِع ْل َم َأنَّهُ ْٱل َح‬ َ
‫ص ٰ َر ٍط ُّم ْستَق‬ ِ ‫َءا َمنُ ٓو ۟ا ِإلَ ٰى‬

Artinya : Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah
yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan
sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan
yang lurus.

b. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-
Hajj/22: 54!

Jawab :

Keterkaitan antara ilmu pengetahuan, iman yang kokoh dan hati yang tunduk yaitu bahwa
bukti seseorang yang memiliki pengetahuan adalah dengan adanya iman yang kokoh, dan
sebagai bukti bahwa iman tersebut adalah iman yang kokoh yaitu dapat dilihat dari hatinya
yang selalu tunduk (kepada kebenaran yang bersumber dari petunjuk Allah SWT). Sehingga
ketiganya kemudian membentuk trilogy yang tidak dapat dipisahkan dimana kemudian
menjelaskan bahwa budaya akademik yang ingin dibangun oleh umat muslim bukan sekedar
membuat manusia cerdas, melainkan juga ingin membentuk manusia yang memiliki
kehangatan iman yang disertai kerendahan hati (tawadzu’).

c. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!

Jawab :

۟ ُ‫ك َأمانِيُّهُ ْم ۗ قُلْ هَات‬


‫وا بُرْ ٰهَنَ ُك ْم ِإن ُكنتُ ْم‬ ۟ ُ‫َوقَال‬
َ َ ‫َص َر ٰى ۗ تِ ْل‬
َ ٰ ‫وا لَن يَ ْد ُخ َل ْٱل َجنَّةَ ِإاَّل َمن َكانَ هُودًا َأوْ ن‬
َٰ
َ‫ص ِدقِين‬

Artinya : Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-
angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu
adalah orang yang benar".

d. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111!

Jawab :

Menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111 dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki budaya
akademik erat kaitannya dengan berpikir rasional. Berpikir rasional adalah ciri utama ajaran
islam yang mana Al-Quran menantang setiap orang yang meragukan ajaran islam untuk
menggunakan budaya akademik. Sehingga budaya akademik dapat diartikan sebagai
menggunakan tradisi keilmuan yang didasarkan pada prinsip-prinsip rasionalitas yang lurus.
Islam sendiri juga menuntut kepada manusia untuk mengedepankan rasionalitas ilmiah dalam
setiap tindakannya.

2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4:


58-59 dan tugas amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan
dalam QS Al-Baqarah/2:151.

a. Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!

Jawab :
۟ ‫ت لَ ٰ ٓى َأ ْهلِهَا َو َذا َح َك ْمتُم بَ ْينَ ٱلنَّاس َأن تَحْ ُك ُم‬ ۟
َ ‫وا بِ ْٱل َع ْد ِل ۚ ِإ َّن ٱهَّلل‬ ِ ‫ِإ‬ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ يَْأ ُم ُر ُك ْم َأن تَُؤ ُّدوا ٱَأْل ٰ َم ٰنَ ِ ِإ‬
‫صيرًا‬ ِ َ‫نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُكم بِ ِٓۦه ۗ ِإ َّن ٱهَّلل َ َكانَ َس ِمي ۢ ًعا ب‬

(58) Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

‫هّٰللا‬
ُ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَا ِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ ه‬
ࣖ ‫ك َخ ْي ٌر َّواَحْ َس ُن تَْأ ِو ْياًل‬ َ ِ‫اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل‬
(59) Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

b. Sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59!

Jawab :

Berikut ini empat konsep dasar kehidupan politik menurut ayat-ayat tersebut yaitu:

1. Kewajiban untuk menunaikan Amanah. Allah SWT memberikan kekuasaan kepada


siapa saja yang Allah amanatkan. Begitupun sebaliknya Allah bisa saja mencabut
kekuasaan dari siapapun yang tidak Allah Ridhoi.
2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil. Jika sudah menjabat atau memimpin
sesuatu maka hendaknya dalam menetapkan hukum harus dengan adil. Karena
sesungguhnya segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
3. Setiap orang beriman diperintahkan untuk taat kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri,
contohnya Presiden, Gubernur, bupati dan lain sebagainya.
4. Jika terjadi perselisihan maka diperintahkan agar kembali kepada hukum yang ada di
dalam Al Quran maupun Sunnah Nabi Muhammad SAW

c. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!


Jawab :

۟ ُ‫َكمٓا َأرْ َس ْلنَا فِي ُك ْم َر ُسواًل ِّمن ُك ْم يَ ْتل‬


َ َ‫وا َعلَ ْي ُك ْم َءا ٰيَتِنَا َويُزَ ِّكي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْٱل ِك ٰت‬
‫ب َو ْٱل ِح ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُكم َّما‬ َ
َ‫وا تَ ْعلَ ُمون‬۟ ُ‫لَ ْم تَ ُكون‬

Artinya : Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu
dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

d. Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik


menurut QS. Al-Baqarah/2: 151!

Jawab :

Amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik yaitu :

1. Mencerdaskan umat dan membangun mental dan spiritual. Sehingga nantinya dapat
menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh yang nanti dapat untuk menunaikan tugas
kekhalifahan manusia dimuka bumi.
2. Membangun bumi yang makmur untuk kemaslahatan bersama. Sehingga bumi dapat
menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali bagi semua umat manusia.
3. Membangun tata sosial yang lebih mensejahterahkan. Kemakmuran hendaknya tidak
hanya dinikmati oleh segelintir orang melainkan dapat didistribusikan kepada setiap
orang yang memang membutuhkan.

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam
QS An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-
hanîf.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!

Jawab :
‫َو َم ْن َأحْ َس ُن ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَ ۥهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َوٱتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب ٰ َْر ِهي َم َحنِيفًا ۗ َوٱتَّ َخ َذ ٱهَّلل ُ ِإ ْب ٰ َر ِهي َم‬
‫خَ لِياًل‬

Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim
yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

b. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125
tersebut!

Jawab :

Fitrah interaksi manusia menurut Surah An-Nisa ayat 125 yaitu

 Interaksi antara manusia dengan Allah sebagai interaksi yang utama. Kita berinteraksi
kepada Sang Pencipta dalam sikap berserah diri kepada Allah dalam segala aspek
kehidupan
 Kemudian interaksi antara manusia dengan manusia sesudahnya. Kita berinteraksi
kepada sesama manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan. Misalnya
dengan saling tolong-menolong, bersedekah, tidak mencuri, dan tidak menipu.

c. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!

Jawab :

َ‫َما َكانَ ِإب ٰ َْر ِهي ُم يَهُو ِديًّا َواَل نَصْ َرانِيًّا َو ٰلَ ِكن َكانَ َحنِيفًا ُّم ْسلِ ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْٱل ُم ْش ِر ِكين‬

Artinya : Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik.

d. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?

Jawab :
Secara etimologis al-hanif berarti “condong dari kesesatan kepada istiqamah” bentuk
jamaknya adalah hunafa. Kemudian arti tersebut berkembang menjadi “ Orang yang condong
kepada kebenaran, kepada Allah, kepada tauhid”. Dengan begitu al-hunafiyyat merupakan
kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya, fitrah manusia
merupakan himpunana dari kecenderungan-kecenderungan kepada kebenaran dan kepada
agama Allah.

Sumber Referensi :

BMP MKDU4221 Modul 7-9 (Pendidikan Agama Islam)

https://quran.kemenag.go.id/, diakses pada 20 November pukul 12.34

Anda mungkin juga menyukai