Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL ONLINE 3

MATA KULIAH :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM/MKWU4101.447

UNIVERSITAS TERBUKA

DEWI SARTIKA TRIYULIA SARI


044751757
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas, tetapi
juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').

A. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!


Surat Al-Hajj Ayat 54

ِ ‫ّلل لَ َها ِد ٱلَّذِينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِلَ ٰى‬


‫ص ٰ َرطٍ م ْستَق ٍِيم‬ ۟ ُ ‫َو ِليَ ْعلَ َم ٱلَّذِينَ أُوت‬
۟ ُ‫وا ٱ ْل ِع ْل َم أ َنَّهُ ٱ ْل َحق ِمن َّربِكَ فَيُؤْ ِمن‬
َ َّ ‫وا بِ ِۦه فَت ُ ْخبِتَ لَهۥُ قُلُوبُ ُه ْم ۗ َوإِ َّن ٱ‬
Arab-Latin: Wa liya'lamallażīna ụtul-'ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu`minụ bihī fa tukhbita lahụ qulụbuhum,
wa innallāha lahādillażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīm
Artinya: Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-
mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi
orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
Referensi : https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html

B. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-Hajj/22: 54!
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah
۟ ُ ‫( َو ِليَ ْعلَ َم الَّذِينَ أُوت‬dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran
َ‫وا ا ْل ِع ْل َم أَنَّهُ ا ْل َحق ِمن َّر ِبك‬
itulah yang hak dari Tuhan-mu)
Yakni kebenaran yang turun dari sisi-Nya.
‫ب‬ ۟ ُ‫( فَيُؤْ مِ ن‬lalu mereka beriman)
ِ‫وا ۦ‬
Yakni teguh di atas keimanannya.
‫( فَت ُ ْخ ِبتَ لَهۥُ قُلُوبُ ُه ْم‬dan tunduk hati mereka kepadanya)
Yakni khusyu’, tenang, dan taat.
Keimanan dan ketundukan ini tidak mungkin berasal dari setan, namun dari al-Qur’an.
‫هللا لَ َها ِد الَّذِينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا‬
َ ‫ ( َو ِإ َّن‬dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman)
Dalam urusan agama mereka.

ِ ‫(إِلَ ٰى‬kepada jalan yang lurus)


‫ص ٰرطٍ م ْستَق ٍِيم‬
Yakni jalan yang benar yang tidak bengkok sedikitpun.
Referensi : https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html
https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html
C. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!
Surat Al-Baqarah Ayat 111
۟ ُ ‫ص َر ٰى ۗ ِت ْلكَ أ َ َمانِي ُه ْم ۗ قُ ْل هَات‬
َ ٰ ‫وا ب ُْر ٰ َهنَكُ ْم إِن كُنت ُ ْم‬
َ‫ص ِدقِين‬ ۟ ُ‫َوقَال‬
َ ٰ َ‫وا لَن يَدْ ُخ َل ٱ ْل َجنَّةَ إِ ََّّل َمن َكانَ هُودا أ َ ْو ن‬
Arab-Latin: Wa qālụ lay yadkhulal-jannata illā mang kāna hụdan au naṣārā, tilka amāniyyuhum, qul hātụ bur-
hānakum ing kuntum ṣādiqīn
Artinya: Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang
beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
Referensi : https://tafsirweb.com/530-surat-al-baqarah-ayat-111.html

D. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111!


Berdasarkan ayat diatas bahwa manusia tidak boleh melakukan semacam pembenaran sepihak tanpa adanya bukti
yang jelas dan rasional, karena jika orang melakukan klaim kebenaran tanpa adanya bukti yang ilmiah maka mereka
telah melakukan omong kosong balaka.
Jadi sudah jelas bahwa islam telah mangajarkan umatnya untuk selalu berfikir kritis dan rasional, hal ini sebagai
pembuktian bahwa setiap klaim yang dikeluarkan harus disertai dengan bukti, namun kritis disini tetap dalam aturan
kebijaksanaan.
https://www.antapedia.com/2022/06/jelaskan-pengertian-budaya-akademik.html

2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4: 58-59 dan tugas
amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan dalam QS Al-Baqarah/2:151.

A. Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ٰۤ ٰ َ ْ
ِ ‫سمِ يْع ۢا َب‬
‫صيْرا‬ َ ‫ّٰللا ِن ِع َّما َي ِعظُكُ ْم ِبه ۗۙ ا َِّن ه‬
َ َ‫ّٰللا كَا ن‬ ِ ‫ّٰللا َيأ ْ ُم ُركُ ْم ا َ ْن ت ُ َؤدوا اَّل مٰ ن‬
َ ‫ت ا ِٰلى ا َ ْه ِل َها ۙ َواِ ذَا َح َك ْمت ُ ْم َبيْنَ النَّا ِس ا َ ْن ت َ ْحكُ ُم ْوا ِبا ْل َعدْ ِل ۗۙ ا َِّن ه‬ َ ‫ا َِّن ه‬
innalloha ya-murukum ang tu-addul-amaanaati ilaaa ahlihaa wa izaa hakamtum bainan-naasi ang tahkumuu bil-'adl,
innalloha ni'immaa ya'izhukum bih, innalloha kaana samii'am bashiiroo
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu
menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik
yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 58)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ٰ ْ ‫ّلل َوا ْليَ ْـو ِم‬
‫اَّل‬ ِ ‫لرسُ ْو ِل ا ِْن كُ ْنـت ُ ْم تُؤْ مِ نُ ْونَ بِا ه‬ ِ ‫يءٍ فَ ُرد ْوهُ اِلَى ه‬
َّ ‫ّٰللا َوا‬ ْ ‫ش‬ ْ ِ‫اَّل ْم ِر ِم ْنكُ ْم ۙ فَ ِا ْن تَنَا زَ ْعت ُ ْم ف‬
َ ‫ي‬ َ ‫ٰٰۤيـاَي َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ٰۤ ْوا اَطِ يْـعُوا ه‬
َ ْ ‫ّٰللا َوا َ طِ يْـعُوا ال َّرسُ ْو َل َوا ُ ولِى‬
‫سنُ ت َأ ْ ِويْل‬َ ْ‫خِ ِر ۗۙ ٰذلِكَ َخي ٌْر َّواَح‬
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu athii'ulloha wa athii'ur-rosuula wa ulil-amri mingkum, fa ing tanaaza'tum fii syai-ing
fa rudduuhu ilallohi war-rosuuli ing kungtum tu-minuuna billaahi wal-yaumil-aakhir, zaalika khoiruw wa ahsanu ta-
wiilaa
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang
kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada
Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu,
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

B. sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut qs. an-nisaa’/4: 58-59!
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prinsip kepemimpinan dalam perspektif QS. An-Nisa ayat 58-59. Ini adalah
penelitian kualitatif menggunakan metode penelitian kepustakaan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
QS. an-Nisa ayat 58-59 tentang kitab Alquran dan terjemahannya. Hasil penelitian ini tentang Prinsip-prinsip
kepemimpinan dalam perspektif al-Qur'an, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan Islam adalah "fitrah" untuk setiap
manusia yang juga memotivasi kepemimpinan Islam. Konsep kepercayaan [amanah] yang diberikan kepada manusia
sebagai khalifah dunia sebagai posisi sentral dalam kepemimpinan Islam. Jadi dalam hubungan ini, pemimpin
[umara] dan mereka yang dipimpin [umat] harus sama-sama bertanggung jawab atas mandat yang mereka bawa.
Mereka yang memiliki kekuasaan diperintahkan untuk menggunakan kekuatan mereka untuk memerintah rakyatnya
secara adil. Kepemimpinan harus didasarkan pada keadilan, dijalankan dengan adil, dan menjunjung tinggi keadilan.
Dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip kepemimpinan dalam QS. An-Nisa ayat 58 dapat dipercaya dan adil atau
adil.

Kontribusi yang diberikan oleh agama khususnya Islam dalam kehidupan politik cukup banyak. Dalam modul ini
khususnya pada bagian Kegiatan Belajar 1 seperti telah dijelaskan di atas mencoba memberi gambaran tentang hal
tersebut hanya dari dua sisi saja, itu pun keduanya bersifat normatif. Yaitu tentang prinsip-prinsip kekuasaan politik
yang diajarkan oleh Islam dan kriteria pemegang kekuasaan politik yang diajarkan oleh Islam.

Pada bagian pertama, Islam secara lebih khusus Al-quran mengajarkan bahwa kehidupan politik harus dilandasi
dengan empat hal yang pokok yaitu: 1. Sebagai bagian untuk melaksanakan amanat. 2. Sebagai bagian untuk
menegakkan hukum dengan adil. 3. Tetap dalam koridor taat kepada Allah, Rasu-Nya, dan ulil amri. 4. Selalu
berusaha kembali kepada Al-quran dan Sunnah Nabi SAW.
Pada bagian yang kedua, Islam memberi kontribusi bagaimana seharusnya memilih dan mengangkat seorang yang
akan diberi amanah untuk memegang kekuasaan politik. Yaitu orang tersebut haruslah: 1. Seorang yang benar dalam
pikiran, ucapan, dan tindakannya serta jujur. 2. Seorang yang dapat dipercaya. 3. Seorang memiliki keterampilan
dalam komunikasi. 4. Seorang yang cerdas.
5. Yang paling penting Anda seorang yang dapat menjadi teladan dalam kebaikan.
https://hasilcopa.com/b-sebutkan-empat-konsep-dasar-kehidupan-politik-menurut-qs-an-nisaa4-58-59
C. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫علَ ْيكُ ْم ٰا ٰيتِنَا َويُزَ ِك ْيکُ ْم َويُعَ ِل ُمکُ ُم ا ْل ِك ٰت‬


َ‫ب َوا ْلحِ ْک َمةَ َويُعَ ِل ُمكُ ْم َّما لَ ْم تَكُ ْونُ ْوا ت َ ْعلَ ُم ْون‬ َ ‫َك َم ٰۤا ا َ ْر‬
َ ‫س ْلنَا فِ ْيکُ ْم َرسُ ْوَّل ِم ْنکُ ْم يَتْلُ ْوا‬
kamaaa arsalnaa fiikum rosuulam mingkum yatluu 'alaikum aayaatinaa wa yuzakkiikum wa yu'allimukumul-kitaaba
wal-hikmata wa yu'allimukum maa lam takuunuu ta'lamuun
"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah
(Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 151)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

D. Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik menurut QS. Al-
Baqarah/2: 151!
Amanah-amanah yang dasar terhadap pemegang kekuasaan. politik di dalam QS Al-Baqarah /2: 151 adalah harus
bisa menjadi imam (pemimpin) bagi kaum atau rakyatnya agar selalu bisa berhukum atau berpanutan kepada kitab
Al-Quran dan sunnah - sunnah dari nabi. Juga seorang pemegang kekuasaan politik diharuskan memiliki sifat
cerdas, arif, bijaksana, istiqomah dan kreatif dalam menjalankan kekuasaan politiknya.
https://www.teknobgt.com/36657/jelaskan-secara-ringkas-amanah-amanah-mendasar-bagi-pemegang-kekuasaan-
politik-menurut-qs-al-baqarah-2-151.html

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS An-Nisaa’ (4):
125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-hanîf.

A. Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫ِن َّوا تَّبَ َع مِ لَّةَ اِب ْٰر ِهي َْم َحنِيْفا ۗۙ َوا ت َّ َخذَ ه‬
‫ّٰللاُ اِب ْٰر ِهي َْم َخ ِليْل‬ ِ ‫س ُن ِديْنا ِم َّم ْن ا َ ْسلَ َم َو ْج َه ٗه ِ ه‬
ٌ ‫ّلل َوه َُو ُمحْ س‬ َ ‫َو َم ْن ا َ ْح‬
wa man ahsanu diinam mim man aslama waj-hahuu lillaahi wa huwa muhsinuw wattaba'a millata ibroohiima
haniifaa, wattakhozallohu ibroohiima kholiilaa
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia
mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi
kesayangan-(Nya)."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 125)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com
B. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125 tersebut!
Dalam ayat tersebut, Kita berinteraksi kepada Sang Pencipta dalam sikap berserah diri, dan kita berinteraksi kepada
sesama manusia dengan melakukan perbuatan- perbuatan kebaikan. Misalnya dengan saling tolong-menolong,
bersedekah, tidak mencuri, dan tidak menipu.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pendidikan-agama-islam/tugas-tutorial-ke-3-pai-
e/38812189

C. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َ‫ص َرا نِيًّا َّو ٰلك ِْن كَا نَ َحنِيْفا م ْسلِما ۗۙ َو َما كَا نَ ِمنَ ا ْل ُم ْش ِر ِكيْن‬
ْ َ‫َما كَا نَ اِب ْٰر ِه ْي ُم يَ ُه ْو ِديًّا َّو ََّل ن‬
maa kaana ibroohiimu yahuudiyyaw wa laa nashrooniyyaw wa laaking kaana haniifam muslimaa, wa maa kaana
minal-musyrikiin
"Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, muslim,
dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 67)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

D. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?
Secara etimologis al-hanîf berarti "condong dari kesesatan kepada istiqamah" bentuk jamaknya adalah hunafa".
Kemudian arti tersebut berkembang menjadi "Orang yang condong kepada kebenaran, kepada Allah, kepada tauhid.
Dengan begitu al- hanafiyyat merupakan kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya,
fitrah manusia merupakan himpunan dari kecenderungan-kecenderungan kepada kebenaran dan kepada (agama)
Allah.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pendidikan-agama-islam/tugas-tutorial-ke-3-pai-
e/38812189

Anda mungkin juga menyukai