Q.S. al-Mujadalah/58:11
Q.S. ar-Rahman/55:33
Q.S. an-Nisa/4:146
Kandungan Q.S. an-Nisa/4: 146 menjelaskan tentang keikhlasan amal seseorang. Ikhlas
merupakan syarat mutlak diterimanya amal.
Q.S Ali-Imran/3:134
Kandungan Q.S. Ali - Imran / 3 : 134 menjelaskan ciri-ciri orang yang taqwa, yaitu selalu
memaafkan orang lain.
Q.S. al-Baqarah/2:153
Q.S. Al-Furqon [25] ayat 63 secara garis besar menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang
tawadhu’, diantaranya adalah bertutur kata yang baik lagi sopan dan penuh sikap rendah hati
kepada siapa saja, meskipun kepada orang jahil (orang rendahan yang bodoh, jahat, kasar dan
semisalnya).
Tawadhu’ artinya rendah hati. Maksudnya merasa tidak sombong dan angkuh atas
kelebihan yang diberikan Allah SWT kepada kita. Kita tidak memiliki perasaan lebih mulia, lebih
hebat, lebih tinggi, lebih pintar, lebih baik, dan kelebihan-kelebihan lainnya daripada orang lain.
Di dalam hati kita tidak pernah terbersit sedikitpun perasaan sombong atau lebih baik dari orang
lain, serta perasaan bangga dengan potensi dan prestasi yang kita miliki. Kita tidak merasa
malu dan gengsi melakukan apa saja yang bersifat baik dalam berbagai aktifitas sehari-hari.
Q.S. Al-Isra’ [17] : 26-27 secara garis besar menjelaskan tentang pola hidup hemat,
sederhana dan menghindari sikap berlebihan (boros), karena pemborosan merupakan pola
hidup syetan. Dengan begitu, para pemboros adalah teman-teman syetan.
Selain itu, ayat 26 QS Al-Isro’ juga memerintahkan agar kita tidak bersikap KIKIR /
Bakhil, yaitu dengan cara memberikan sebagian harta (sebagai shodaqoh, zakat, hibah) kita
kepada orang-orang yang berhak menerimanya, diantaranya kepada fakir-miskin dan ibnu sabil,
terutama mereka yang tergolong keluarga/famili dekat kita.
Allah telah memberikan rezeki kepada manusia sangat banyak, bahkan tak terhitung
nilainya. Bumi dan seisinya dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan sebagaimana
mestinya. Dengan demikian sudah sepantasnya apabila kalian semua bersyukur kepada Allah
atas nikmat- Nya itu.
Q.S. an-Nahl/16 : 114 di atas secara ringkas mengandung pesan, yakni perintah untuk
memakan makanan yang halal lagi baik (thoyyib), serta mensyukuri nikmat Allah Swt.
Makanan Halal di sini dapat ditinjau dari tiga hal, yakni 1) halal zatnya, 2) halal proses
mengolahnya, dan 3) halal cara mendapatkannya. Sedangkan Makanan Yang Baik adalah
makanan yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi
tubuh.
Saat ini begitu mudah kita memperoleh makanan dan minuman. Namun, perlu diingat dan
dimengerti bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi haruslah memenuhi syarat
“halalan thoyyiban” (halal lagi baik).
Makanan dan minuman yang halal dan baik akan membawa manfaat yang besar terhadap
tubuh dan aktivitas kita. Diantaranya:
Sebaliknya, kita harus bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Apabila kita
memakan dan meminum yang haram, dampak negatifnya antara lain :
Isi kandungan QS. AZ ZUMAR 39:53 adalah seruan bagi hamba Allah yang
melampaui batas untuk tidak putus asa pada rahmat Allah dalam bertobat
karena Allah maha pengampun.
Isi kandungan QS. An-Najm 53:39-42 adalah bahwa seseorang yang berusaha
akan mendapatkan hasil dan usaha itu akan diperlihatkan kelak dengan balasan
yang sempurna.
Isi kandungan Q.S. Ali-Imran 3:159 adalah seruan untuk senantiasa bersikap
lembut, memaafkan, bermusyawarah dan bertawakkal.
6. Memahami Q.S. al-Hujurat/49:13 tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan
hadis terkait
Kandungan : Allah SWT telah menciptakan manusia terdiri atas laki laki dan perempuan,
berbangsa bangsa dan bersuku suku agar satu dengan yang lainnya saling mengenal dan org
yg plg mulia di sisi Allah adalah org yg paling bertaqwa
Hadist : 'Dari Habib bin Khirasy al- Ashari sesungguhnya dia mendengar Rasulullah Saw
bersabda, "Orang Orang Islam itu satu sama lain bersaudara, tiada lebih seorang dari seorang
yang lain kecuali karena ketaqwaannya"' (HR. At-Thabrani)
Surah Al-Baqarah 98
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril
dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS. Al
Baqarah: 98)
Makna Iman kepada Kitab-kitab Allah. Yaitu mempercayai dengan yakin bahwa Allah telah
menurunkan seluruh kitab-Nya kepada para rasul yang diutus kepada para hamba-Nya. Dan,
bahwa kitab ini adalah firman Allah untuk mengajak hamba-Nya berbicara sesuai dengan
berbagai sifat-Nya.
Makna beriman kepada rasul ALLAH adalah menyakini dalam hati bahwa sebenarnya rasul-
rasul ALLAH itu ada dan dijalankan dengan mengikuti sunnahnya dan menjauhkan diri dari
segala larangannya dengan seluruh anggota badan yang ada.
11. Memahami makna iman kepada Hari Akhir berdasarkan pengamatan terhadap
dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaan-Nya
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang
kekal dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan
meyakini bahwa suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur
lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari
alam kuburnya untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan
mempertanggungjawabkan semua yang diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang
beriman kepada hari akhir adalah ia mau mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu,
yakni dengan banyak beramal saleh, contohnya salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat,
dan lain-lain.
12. Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar berdasarkan pengamatan
terhadap dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
Iman kepada qada dan qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala
sesuatu yang terjadi di alam ini dikuasai oleh suatu hukum yang pasti dan tetap yang tidak
tunduk kepada kemauan manusia.
14. Memahami makna hormat dan patuh kepada kedua orang tua dan guru, dan
empati terhadap sesama
Contoh hormat dan patuh : membantu orang tua, menyayangi kedua orang tua, tidak
membantah perkataan kedua orang tua, memerhatikan guru ketika menjelaskan, bertutur kata
baik dan sopan.
Contoh empati :
1.) Menolong teman jika ada yang membutuhkan (bukan dalam konteks buruk)
2.) Merasa iba kepada korban bencana alam dan memberikan bantuan
Pemberlakuan Ijtihad
Menghapuskan zakat bagi para muallaf
Menghapuskan hukum mut’ah
Lahirnya ilmu Qira’at
Penyebaran Ilmu Hadits
Menempa mata uang dan
menciptakan tahun Hijriah
Penaskahan Al-Qur’an
Perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram
Didirikannya masjid Al-Atiq di utara benteng babylon
Membangun Pengadilan
Membentuk Angkatan Laut
Membentuk Departemen
= meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para Rasul-Nya untuk
menyampaikan wahyu kepada umat-Nya.
#KETENTU