Anda di halaman 1dari 11

Dengan Judul :

“Asmaul Husna “
(Al-Wahhab , Ar-Razzaq , As-Samii , Al-Haliim )

Di susun Oleh :

1. Intan Damayanti
2. Meita Arifany
3. Nada Sucitra Usman
4. Siti Nur Mutiyah

( UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR)

Fakultas Teknik

Teknik Informatika

Kelas Reguler A Semester 1

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum ,Wr,Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah studi islam 1 dengan judul
Asmaul Husna (Al-Wahhab , Ar-Razzaq , As-Samii , Al-Haliim ) .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah studi islam 1 dengan


judul Asmaul Husna (Al-Wahhab , Ar-Razaq , As-Samii , Al-Haliim ) ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bogor , 16 Oktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................

Kata Pengantar......................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan

A.Latar Belakang Masalah....................................................................

B.Maksud Tujuan...................................................................................

BAB 2 Pembahasan

A. Al-Wahhab..........................................................................................
B. Ar-Razzaq ..............................................................................................
C. As-Samii ...............................................................................................
D. Al-Haliim..............................................................................................

BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Kata Penutup.....................................................................................

3
BAB 1

A.Latar Belakang Masalah

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah. Kita memuji-Nya, meminta


pertolongan-Nya dan ampunna-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan-
kejahatan jiwa kita dan kejelekan-kejelekan amal kita. Barang siapa yang diberi
hidayah oleh Allah maka dia adalah orang yang mendapatakan petunjuk. Dan
barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya
hidayah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah dengan haq
kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasul-Nya.
Selanjutnya adalah salah asatu perkara yang wajib diimani oleh setiap
hamba Allah ialah percaya bahwa Allah memiliki nama-nama yang baik dan sifat-
sifat yang maha tinggi, kewajiban beriman dan mentauhidkan Allah nama dan
sifat-sifat-Nya merupakan kewajiban yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadist, maka dari itu makalah kami mencoba membahas dan mengungkap
rahasia makna dan kandungan nama Allah dari beberapa asmaul husna, semga
dapat bermanfaat.

B.Maksud Tujuan

Maksud dan tujuan dibuat makalah “Asmaul Husna “ (Al-Wahhab , Ar-


Razaq , As-Samii , Al-Haliim ) dapat memberikan informasi pengetahuan
mengenai makna dari nama-nama Allah tersebut ,selain itu kita diharapkan
dapat mengetahui sumber dijelaskannya mengenai nama-nama Allah
tersebut , dan juga kita diharapkan dapat mengetahui bagaimana cara
meneladani dari nama -nama Allah tersebut .

4
“Al-Wahhab (Maha Pemberi) “
1.Makna Al-Wahhab

Nama Allah, Al Wahhaabu bermakna Yang amat banyak dan tak terhingga
pemberian-Nya, mudah memberi bila dimintai. Makna lafazh 'Al Wahhab'
menekankan bahwa pada hakikatnya tidak mungkin tergambar dalam benak,
mengenai adanya yang memberi, siapapun yang membutuhkannya tanpa
mengharapkan imbalan atau tujuan duniawi atau ukhrawi, kecuali Allah SWT.
Karena siapa yang memberi disertai dengan tujuan duniawi atau ukhrawi, baik
tujuan itu berupa pujian, meraih persahabatan, menghindari celaan atau
mendapatkan kehormatan, dia bukanlah 'Wahhab'. Makhluk tidak mungkin
memberi secara berkesinambungan sedang Allah dapat memberi secara
berkesinambungan dan tanpa batas.

2. Sumber ( Al-Quran / Hadits) terkait Al-Wahhab

Atau apakah ada di sisi mereka perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha
Mulia lagi Wahhab (Maha Pemberi)?” (Q.s. Shad 38:9). Bukankah Allah memiliki
pula perbendaharaan siksa? Tetapi karena yang dikemukakan adalah rahmat-
Nya, maka sifat Wahhab-Nya yang disebut.

“Wahai Tuhan kami, jangan Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberi
petunjuk kepada kami dan anugerahilah kami rahmat dari sisi-Mu, Karena
sesungguhnya Engkaulah al-Wahhab Yang Maha Pemberi”(Q.s. Ali Imran 3:8).
Permohonan di sini adalah bersinambungnya petujuk yang selama ini telah
diterima dan yang sekaligus merupakan bagian dari rahmat Allah SWT.

Ayat ketiga adalah doa Nabi Sulaeman yang diabadikan Al-Qurán: “Wahai
Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
patut bagi seorangpun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi”.
(Q.s. Shad 38:35).

3.Cara meneladani sifat Al-Wahhab

Berusaha untuk membiasakan hidup mandiri dan tidak bergantung


kepada orang lain.Mempergunakan dan menjaga karunia Allah dengan sebaik-
baiknya.Membantu teman atau saudara yang membutuhkan dengan materi atau
nonmateri. Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh agar mampu memberi jalan
keluar dan petunjuk.Menebarkan salam yang berisi doa keselamatan bagi
mereka yang mendengar atau menerimanya.Membiasakan diri menjadi pemaaf
terhadap kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.

5
“Ar-Razzaq ( MahaPemberi Rizki) ”
1.Makna Ar-Razzaq

Ar Razzaq berasal dari kata razaqo atau rizq artinya rezeki. Ar Razzaq
adalah Allah yang memberi banyak rizki kepada makhluknya dan secara berulang-
ulang. Imam Al Ghazali menjelaskan arti ar Razzaq adalah Dia yang menciptakan rezeki
dan menciptakan yang mencari rezeki, serta Dia yang mengantarkan kepada mereka
dan menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya.

Allah menjamin rezeki setiap makhluknya. Jaminan Allah kepada rezeki


makhluk-Nya tidak dapat diartikan apabila kita menginginkan sesuatu bisa di dapatkan
tanpa usaha. Sebagai makhluk kita memiliki kewajiban untuk berusaha atau ikhtiar
mencari rezeki yang sudah disiapkan Allah untuk kita. Cara memperoleh rezeki dengan
cara yang halal dan memanfaatkan dengan baik, sesuai dengan peraturan yang sudah
digariskan Allah. Ar Razzaq bukan hanya membagi rezeki kepada manusia saja, tetapi
Allah memberikan rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. Semua rezeki telah disediakan
Allah, dan rezeki yang Allah sediakan tidak akan pernah habis.

Allah sebagai “Ar-Raazaq” juga menjamin rezeki dengan menghamparkan bumi


dan langit dengan segala isinya. Dia menciptakan seluruh wujud dan melengkapinya
dengan apa yang mereka butuhkan sehingga mereka dapat memperoleh rezeki yang
dijanjikan Allah itu. Rezeki dalam pengertiannya yang lebih umum tidak lain kecuali
upaya mahluk untuk meraih kecukupan hidupnya dari dan melalui mahluk lain. Semua
mahluk yang membutuhkan rezeki diciptakan Allah dengan kebutuhan atas mahluk lain
agar dimakannya agar dapat melanjutkan hidupnya.

2. Sumber ( Al-Quran / Hadits) terkait Ar-Razzaq

َ‫األرضَ ل ُك َُم جعلَ الَّذِي ُهو‬


ْ ‫شوا ذلُوال‬
ُ ‫ن و ُكلُوا منا ِكبِها فِي فا ْم‬
َْ ‫ور وإِل ْي َِه ِر ْزقِ َِه ِم‬ ُ ُّ‫( الن‬١٥)
َُ ‫ش‬
“Dia yang menjadikan kamu bumi itu mudah (untuk dimanfaatkan) maka berjalanlah
dia segala penjurunya dan makanlah dari rezeki-Nya.” (QS. Al Mulk :15)

َ‫وإِيَّا ُه َْم ن ْر ُزقُ ُك َْم نحْ ُن‬


“Kami memberi rezeki kepada kamu dan kepada mereka anak-anak kamu.” (QS. Al
An’am : 151)

‫( يُ ْن ِفقُونَ رز ْقنا ُه َْم و ِم َّما‬٣)


“Dan nafkahkanlah sebagian rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka.” (QS. Al
Baqarah 2: 3)

6
‫ن رز ْقنا ُك َْم ِم َّما أ ْن ِفقُوا آمنُوا الَّذِينَ أيُّها يا‬
َْ ‫ل ِم‬ َْ ‫ظا ِل ُمونَ ُه َُم و ْالكافِ ُرونَ شفاعةَ وال ُخلَّةَ وال فِي َِه بيْعَ ال ي ْومَ يأْتِيَ أ‬
َِ ‫ن ق ْب‬ َّ ‫( ال‬٢٥٤)

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang
telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak
ada lagi syafa’at dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”(QS. Al Baqarah :
254)

3.Cara meneladani sifat Ar-Razzaq

Meneladani Allah dengan sifat al Razzaq

a. Berkeyakinan bahwa Allah adalah penjamin rizki secara mutlak

b. Berusaha maksimal dan qona’ah (merasa puas dengan apa yang diperoleh).

c. Memanfaatkan rizki ke jalan yang benar

7
“As-Samii (Maha Mendengar)”
1.Makna As-Samii

Maksudnya Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun yang ada di alam
semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang
lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan.

2. Sumber ( Al-Quran / Hadits) terkait As-Samii

‫س ِمي ٌع َع ِلي ٌم‬


َ ُ‫َّللا‬
‫و ه‬...
َ
”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(Surah al-Baqarah/2:256)

3.Cara meneladani sifat As-Samii

Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat
Maha Mendengar adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang
berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua
kita.

8
“ Al Haliim ( Maha Penyantun )”
1.Makna Al-Haliim

Gelar Al halim adalah kaum untuk umat manusia sebagai sindiran atas
keteguhan dan kesantunannya dalam memperjuangkan misi kenabian. Allah Swt
maha penyantun adalah Allah yang selalu memberi kesempatan kepada orang
yang berbuat salah untuk menyadari kesalahannya dan kemudian bertobat
kepada allah. Allah sangat sabar dan santun kepada hambanya meskipun allah
mengetahui perbuatan dosa hambanya, dia masih menunda hukumannya allah
selalu memberi ampunan jika orang tersebut bertobat serta tetap memberikan
anugrahnya.

2. Sumber ( Al-Quran / Hadits) terkait Al-HaliimS

Terdapat dalam surat ( Qs. albaqarah : 225 )urat Al-Baqarah Ayat 225

ۗ ‫ت ق ُ ل ُو ب ُكُ ْم‬ ِ ‫َّللا ُ ب ِ الل ه غْ ِو ف ِ ي أ ايْ ام ا ن ِ كُ ْم او َٰل ا ِك ْن ي ُ اؤ‬


ْ ‫اخ ذ ُكُ ْم ب ِ ام ا كا سا ب ا‬ ‫اخ ذ ُكُ مُ ه‬
ِ ‫اَل ي ُ اؤ‬
ٌ ُ ‫َّللا ُ غا ف‬
ٌ‫ور اح لِ ي م‬ ‫او ه‬
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja
(untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

3.Cara meneladani sifat Al-Haliim

1. Bersikap penuh kasih sayang jepada semua mahkluk allah

2. Mudah memaafkan orang yang berbuat salah

3. Tidak memutus hubungan silaturrahim dan bantuan kpd orang yg berbuat


salah trhadap kita.

4. Senantiasa bersabar dan menyadari kesalahan diri sendiri

9
BAB 3
Kesimpulan :

M e ng h a fa l k a t a - k a t a A sm a ’ u l Hu sn a a ma t b e sa r fa e d a h ny a
b a g i U m a t I sl a m d a n berpahala membacanya bila dilandasi keyakinan
dan membenarkan isinya. Lebih dariitu, memahami dan makrifat terhadap
makna hakiki yang terkandung di dalamnya akanm e mb a w a ke a r a h
p e n g a l a m a n d a n p e ng h a y a t a n, a t a u d e ng a n ka t a l a i n “
Mendarah daging . ” d a l a m ke h i d u p a n. Ma k a d i j a mi n a ka n
m e nd a p a t ka n su r g a k e i nd a h a n d a n kenyamanan yang tiada tara.”
Sebagai umat Muslim sudi kiranya Kita “memahami maknanya, dan
mempercayainya”,atau mampu melaksanakan kandungan-Nya, atau juga
mempercayai kandungan makna-m a kn a ny a , m e ng h a fa l , m e m a h a mi
m a kn a n y a d a n m e ng a ma l k a n ka nd u ng a n ny a . I t u semua insya
Allah dapat memperoleh curahan rahmat Ilahi sesuai niat dan usahanya.
Aamiin...

10
Kata Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena
kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati
dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum,wr,wb.

11

Anda mungkin juga menyukai