Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARI’AH
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
nikmat serta kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Akhlak
Tasawuf. Dengan makalah ini, semoga kita bisa menambah wawasan dan
pengetahuan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Khoirul
Anwar, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Akhlak Tasawuf
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang
berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta
memajukan ilmu pengetahuan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1.............................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................1
BAB II ............................................................................................................2
PEMBAHASAN ............................................................................................2
A. Pegertian Baik dan Buruk................................................................2
B. Batasan Baik dan Buruk dalam Islam .............................................5
C. Batasan Baik dan Buruk menurut Pemikiran Barat .........................6
BAB III...........................................................................................................8
PENUTUP ......................................................................................................8
A. Kesimpulan ......................................................................................8
B. Saran ................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhlak dalam Islam menjadi sesuatu yang penting dan berguna bagi
umatnya. Akhlak menjadi suatu yang akan membuat seseorang mendapatkan
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Islam adalah agama yang sempurna
yang mengatur sedetail-detailnya segala sesuatu. Islam adalah agama yang
selamat dan juga menyelamatkan. Islam adalah agama yang sempurna dan
agama yang mengatatkan bagi siapa yang mengikuti ajarannya dengan benar
sesuai yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Islam sendiri berarti istislam
penyerahan diri kepada yang pemberi selamat, dan Islam juga berati salâm yang
berarti keselamatan. Keselamatan yang diberikan Allah kepada umat Islam
bukan hanya sekedar keselamatan di dunia semata akan tetapi keselamatan yang
kekal abadi juga Allah berikan kepada umat Islam, yaitu keselamatan di akhirat.
Islam bukan hanya sekedar penyerahan diri dan tunduksaja, tapi Islam juga
memiliki konsekwensi yang harusdilaksanakan oleh pemeluknya.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pegertian Baik dan Buruk?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa pegertian Baik dan Buruk
3. Untuk mengetahui Apa Batasan Baik dan Buruk menurut Pemikiran Barat
1
Ishom ad-Din, Dalilal-FalihinLi at-thuruqi Riyad as-Sholihin, (Kairo: Dar al-Hadist, 1998),
vol. 1, hlm. 183-184.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegertian Baik dan Buruk
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa
arab, atau good dalam bahasa inggris. Louis Ma’luf dalam kitabnya, Munjid,
mengatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang telah mencapai
kesempurnaan.2
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khayr (dalam bahasa
Arab) yang artinya “ yang baik”, good; best (dalam bahasa Inggris) good = that
which is morally right or acceptable sedangkan kebalikan Kata baik adalah
buruk, kata buruk sepadan dengan kata syarra, kobikh dalam bahasa Arab dan
evil ;bad dalam bahasa Inggris. Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah
sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan,
persesuaian, dan seterusnya. Bila dihubungkan dengan akhlak, yang dimaksud
dengan baik (sebut: akhlaq yang baik) menurut Burhanudin Salam adalah
adanya keselarasan antara prilaku manusia dan alam manusia tersebut .
Sementara itu, Ahmad Amin menyatakan bahwa perilaku manusia dianggap
baik atau buruk bergantung pada tujuan yang dicanangkan oleh pelaku.
2
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
2014. Hlm 198
2
Ukuran baik dan buruk yang dikenal dalam ilmu akhlak antara lain :
1. Nurani
2. Rasio
3. Adat
3
Zahri, Mustafa. Ilmu Tasawuf. Surabaya: PT. Bina Ilmu. 2001. Hlm 203
3
satu belum tentu demikian menurut masyarakat yang lain. Mereka akan
mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka untuk melakukan
kebiasaan–kebiasaan yang mereka anggap baik dan melarang melakukan
sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan mereka.4
4. Pandangan Individu
Kelompok atau masyarakat tertentu memiliki anggota kelompok atau
masyarakat yang secara individual memiliki pandangan atau pemikiran
yang berbeda dengan kebanyakan orang di kelompoknya. Masing–masing
individu memiliki kemerdekaan untuk memiliki pandangan dan pemikiran
tersendiri meski harus berbeda dengan kelompok atau masyarakatnya.
Masing–masing individu memiliki hak untuk menentukan mana yang
dianggapnya baik untuk dilakukan dan mana yang dianggapnya buruk.
Tidak mustahil apa yang semula dianggap buruk oleh masyarakat,
akhirnya dianggap baik, karena terdapat seseorang yang berhasil
meyakinkan kelompoknya bahwa apa yang dianggapnya buruk adalah
baik.
5. Norma Agama
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan. Ukuran baik dan
buruk menurut norma agama lebih bersifat tetap, bila dibandingkan
dengan ukuran baik dan buruk dimata nurani, rasio, adat istiadat, dan
pandangan individu. Keempat ukuran tersebut bersifat relatif dan dapat
berubah sesuai dengan ruang dan waktu. Ukuran baik dan buruk yang
berlandaskan norma agama kebenarannya lebih dapat dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan, karena norma agama merupakan ajaran Tuhan
Yang Maha Suci. Disamping itu, ajaran Tuhan lebih bersifat universal,
lebih terhindar dari subyektifitas individu maupun kelompok.
4
Valiudin, Mir. Tasawuf dalam AlQur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus. 2002. Hlm 105
4
B. Batasan Baik dan Buruk dalam Islam
Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada
petunjuk al-qur’an dan al-hadis. Jika kita perhatikan al-qur’an atau hadis dapat
dijumpai berbagai istilah yang mengacu kepada baik dan ada pula yang
mengacu kepada yang buruk. Diantara istilah yang mengacu kepada yang baik
misalnya al-hasanah, thayyibah, khairah.
َ ِي اَ ْح
َسنُ ا َِّن َربَّك ْ ِسنَ ِة َو َجاد ِْل ُه ْم بِ َّالت
َ يه َ ظ ِة ْال َح َ اُدْعُ ا ِٰلى
َ سبِ ْي ِل َربِكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع
سبِ ْي ِله َوه َُو اَ ْع َل ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد
َ ع ْن َ ه َُو اَ ْع َل ُم بِ َم ْن
َ ض َّل
5
Selanjutnya kata al-khair digunakan utnuk menunjukkan sesuatu yang
baik oleh seluruh umat manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala
sesuatu yang bermanfaat misalnya terdapat pada ayat yang berbunyi “
ف َّ َّع َل ْي ِه اَ ْن ي
َ ط َّو ِ شعَ ۤا ِٕى ِر ّ ه
َ للا فَ َم ْن َح َّج ا ْلبَيْتَ اَ ِو ا ْعتَ َم َر فَ َل ُجنَا َح َ صفَا َوا ْل َم ْر َوةَ ِم ْن
َّ ِا َّن ال
ع ِليْم
َ للا شَا ِكرَ ّ ع َخي ًْرا فَ ِا َّنَ ط َّوَ َبِ ِه َما َو َم ْن ت
Di sisi lain, tindakan dianggap buruk jika mereka melanggar hak asasi
manusia, menyebabkan penderitaan yang tidak perlu, atau melanggar prinsip-
prinsip etis yang dianggap penting. Misalnya, tindakan seperti diskriminasi,
kekerasan, penindasan, dan penyalahgunaan kekuasaan sering dianggap
sebagai tindakan yang buruk.
6
Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan ini dapat berbeda
dalam konteks budaya dan agama tertentu. Nilai-nilai dan norma-norma yang
diakui dalam masyarakat Barat dapat berbeda dengan pandangan yang diakui
dalam budaya lain. Setiap individu dan budaya memiliki perspektif yang unik
tentang apa yang dianggap baik dan buruk.
Pemikiran Barat tentang batasan baik dan buruk tidak hanya terbatas
pada nilai-nilai moral dan etika. Ada beberapa pendekatan dan teori lain yang
juga digunakan dalam pemikiran Barat untuk memahami konsep ini. Berikut
adalah beberapa contohnya:
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baik dan buruk adalah konsep yang relatif dan bisa berbeda-beda
tergantung pada konteks dan perspektif individu atau masyarakat.Dalam
konteks bahasa dan etika, baik biasanya merujuk pada sesuatu yang sesuai
dengan norma, etika, atau hukum yang berlaku, dan memberikan hasil yang
positif atau diinginkan. Sedangkan buruk merujuk pada hal yang bertentangan
dengan norma, etika, atau hukum dan memberikan hasil yang negatif atau tidak
diinginkan.Ada beberapa cara untuk menentukan apakah sesuatu itu baik atau
buruk, seperti melalui nurani, rasio, adat istiadat, pandangan individu, dan
norma agama.Dalam konteks agama, terutama Islam, baik dan buruk
ditentukan berdasarkan petunjuk dari al-Qur'an dan Hadis.
B. Saran
Untuk mempelajari mata kuliah akhlak tasawuf, mahasiswa diharapkan
membaca materi dari berbagai sumber ataupun sudut pandang penulis, dan
melakukan studi kasus. Dengan begitu, maka pemahaman dasar dan konsep
akan menjadi lebih. kritis dalam memahami kasus ataupun materi dengan
tingkat kesulitan tinggi.
8
DAFTAR PUSTAKA