GURU PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KELAS : XI IPS 3
KELOMPOK 9
ERI IRAWAN
TOMI RAHMAN
Assalamu’alaikum WR.WB.
Puji syukur senantiasa kami haturkan kepada Allah SWT. Karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
Makalah ini selain diperuntukkan dalam pemenuhan tugas sekolah sosiologi, juga
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga saja makalah ini dapat
Wassalamu’alaikum WR.WB.
ERI IRAWAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
B.
C.
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
BAB III PENUTUP
A.
B.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang, khususnya bagi umat Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem
ekonomi kapitalisme dan sosialisme sebagai arus utama perdebatan sebuah sistem
ekonomi dunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan banyak Negara-
negara Islam bekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi Islam
sebagai sebuah model ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak pihak, muslim
maupun non muslim untuk melakukan banyak penggalian kembali berbagai ajaran
Islam. Meskipun begitu, system ekonomi dunia saat ini masih dikendalikan oleh
system ekonomi kapitalisme, karena umat Islam sendiri masih terpecah dalam hal
sebagian pemikir Islam masih diterima dengan lapang karena ekonomi Islam secara
sosialisasi dan pengarahan serta pengajaran kembali umat Islam untuk melakukan
aktifitas ekonominya sesuai dengan hukum Islam. Sementara sebagai lainnya menilai
ekonomi Islam atau ekonomi syariah belum akan dapat sesuai dengan syariah jika
2. Jelaskan macam-macam Mu’amalah!.
C. Tujuan
A. Pengertian Mu’amalah
Muamalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang termasuk urusan
berarti tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang
ditempuhnya, seperti jual beli, pinjam meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat,
seperti berikut :
1. Jual Beli
Jual beli menurut syariat agama ialah kesepakatan tukar menukar benda untuk
الَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ال ِّربَا ال يَقُو ُمونَ إِال َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ َذلِكَ بِ>>أَنَّهُ ْم قَ>>الُوا إِنَّ َم>>ا ْالبَ ْي> ُع ِم ْث> ُل الرِّ بَ>>ا
َوأَ َح> َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي> َع َو َح> َّر َم الرِّ بَ>>ا فَ َم ْن َج> ا َءهُ َموْ ِعظَ>ةٌ ِم ْن َربِّ ِه فَ>>ا ْنتَهَى فَلَ>هُ َم>>ا َس>لَفَ َوأَ ْم> ُرهُ إِلَى هَّللا ِ َو َم ْن َع>>ا َد فَأُولَئِ>>كَ
”Artinya : “...dan Allah Swt. Telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba...
(Q.S. al-baqarah/2:275).
يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن إِلَى أَ َج ٍل ُم َس ّمًى فَا ْكتُبُوهُ َو ْليَ ْكتُبْ بَ ْينَ ُك ْم َكاتِبٌ بِ ْال َع ْد ِل َوال يَأْ َ
ب َك>>اتِبٌ أَ ْن يَ ْكتُ َ
ب َك َم>>ا
ق َس>فِيهًا أَوْ
ق هَّللا َ َربَّهُ َوال يَ ْب َخسْ ِم ْن>هُ َش> ْيئًا فَ>إ ِ ْن َك>انَ الَّ ِذي َعلَيْ> ِه ْال َح> ُّ
ق َو ْليَتَّ ِ
َعلَّ َمهُ هَّللا ُ فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْليُ ْملِ ِل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْال َح ُّ
ض ِعيفًا أَوْ ال يَ ْستَ ِطي ُع أَ ْن يُ ِم َّل هُ َو فَ ْليُ ْملِلْ َولِيُّهُ بِ ْال َع ْد ِل َوا ْستَ ْش ِهدُوا َش> ِهي َدي ِ>ْن ِم ْن ِر َج> الِ ُك ْم فَ>إ ِ ْن لَ ْم يَ ُكونَ>>ا َر ُجلَ ْي ِن فَ َر ُج> ٌل
َ
ب ُّ
الش>هَدَا ُء إِ َذا َم>>ا ُد ُع>>وا َوال األخ َرى َوال يَ>>أْ َ ضوْ نَ ِمنَ ال ُّشهَدَا ِء أَ ْن تَ ِ
ض َّل إِحْ دَاهُ َما فَتُ َذ ِّك َر إِحْ دَاهُ َما ْ َوا ْم َرأَت ِ
َان ِم َّم ْن تَرْ َ
ص ِغيرًا أَوْ َكبِيرًا إِلَى أَ َجلِ ِه َذلِ ُك ْم أَ ْق َسطُ ِع ْن َد هَّللا ِ َوأَ ْق َو ُم لِل َّشهَا َد ِة َوأَ ْدنَى أَال تَرْ تَابُوا إِال أَ ْن تَ ُكونَ تِ َج َ
ارةً تَسْأ َ ُموا أَ ْن تَ ْكتُبُوهُ َ
ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح أَال تَ ْكتُبُوهَا َوأَ ْش ِهدُوا إِ َذا تَبَايَ ْعتُ ْم َوال ي َ
ُض >ا َّر َك>>اتِبٌ َوال َش > ِهي ٌد َوإِ ْن تَ ْف َعلُ>>وا اض َرةً تُ ِديرُونَهَا بَ ْينَ ُك ْم فَلَي َ
َح ِ
Apabila jual-beli itu menyangkut suatu barang yang sangat besar nialainya,dan agar
tidak terjadi kekurangan dibelakang hari, al-Qur’an menyarankan agar dicatat, dan
a) Balig,
b) Berakal sehat,
a) Halal dan Suci. Haram menjual arak dan bangkai, begitu juga babi
)٢٧( إِ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُوا إِ ْخ َوانَ ال َّشيَا ِطي ِن َو َكانَ ال َّش ْيطَانُ لِ َربِّ ِه َكفُورًا
laut atau barang yang sedang dijadikan jaminan sebab semua itu
e) Milik sendiri, sabda Rasulullah Saw., “tak sah jual-beli melainkan atas
Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.” Pembeli
Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah Saw.
Bersabda, “sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka sama suka.” (H.R Ibnu
Hibban).
b. Khiyar
1. Pengertian khiyar
berdasarkan suka sama suka, tanpa ada unsur paksaan sedikitpun. Penjual berhak
dasar kualitas barang yang diyakininya. Rasulullah Saw. Bersabda, “penjual dan
pembeli tetap dalam khiyar selama keduanya belum berpisah. Apabila keduanya
berlaku benar-benar dan suka menerangkan keadaan (barang)nya, maka jual beli
sesungguhnya serta berlaku dusta, maka dihapus keberkahan jual belinya.” (H.R
a.Khiyar Majelis
membatalkan jual-beli. Rasulullah Saw. Bersabda, “ dua orang yang berjual beli,
boleh memilih akan meneruskan atau tidak selama keduanya belum berpisah.” ( H.R
b.Khiyar syarat
mengatakan,”saya jual barang ini dengan harga sekian dengan syarat khiyar tiga
hari.” Maksudnya penjual memberi batas waktu kepada pembeli untuk memutuskan
jadi tidaknya pembeliannya tersebut dalam waktu tig hari. Apabila pembeli
mengiyakan, status barang tersebut sementara waktu (dalam masa khiyar) tidak ada
pemiliknya, artinya, si penjual tidak berhak menawarkan kepada orang lain lagi.
Namun, jika akhirnya pembeli memutuskan tidak jadi, barang tersebut menjadi hak
penjual kembali. Rasulullah Saw. Bersabda kepada seorang lelaki, “Engkau boleh
khiyar pada segala barang yang engkau beli selama tiga hari tigamalam.” (H.R
adalah pembeli boleh mengembelikan barang yang dibelinya jika terdapat cacat yang
sesegera mungkin.
c. Riba
1) Pengertian Riba
Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini sering terjadi
Riba, apapun bentuknya, dalam syari’at islam hukumnya haram. Sanksi hukumnya
juga sangat berat. Diterangkan dalam hadist yang di riwayatkan bahwa, “Rasulullah
mengutuk orang yang mengambil riba, orang yang mewakilkan, orang yang mencatat,
2) Macam-macam Riba
a). Riba Fadli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya,
misalnya cincin emas 22karat sebesar 10 gram ditukar dengan emas 22 gram
b). Riba Qordi, adalah peminjaman dengan syarat harus memberikan kelebihan saat
c). Riba Yadi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun
d). Riba Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu
kemudian.
2. Utang-piutang
a. Pengertian Utang-piutang
Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan
akan dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja dengan tidak mengubah
b. Rukun Utang-piutang
Untuk menghindari keributan dikemudian hari, Allah Swt. Menyarankan agar kita
Jika orang yang berutang tidak dapat melunasi tepat pada waktunya karena kesulitan,
Artinya: “Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah
280)
sendiri tanpa perjanjian sebelumnya, kelebihan itu halal bagi yang berpiutang, dan
(sepakat ahli hadis). Abu Hurairah ra. Berkata, “Rasulullah saw. Telah berutang
hewan, kemudian beliau bayar dengan hewan yang lebih besar dari hewan yang
beliau utang itu, dan Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang paling baik ialah
orang yang dapat membayar utangnya dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad dan
Tirmidzi).
Bila orang yang berpiutang meminta tambahan pengembalian dari orang yang
melunasi utang dan telah disepakati bersama sebelumnya, hukumnya tidak boleh.
Tambahan pelunasan tersebut tidak halal sebab termasuk riba. Rasulullah saw.
3. Sewa-menyewa
a. Pengertian Sewa-menyewa
Sewa menyewa dalam fiqh Islam disebut ijarah, artinya imbalan yang harus diterima
oleh seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan
َّض>>ا َعةَ َو َعلَى ْال َموْ لُ>>و ِد لَ>>هُ ِر ْزقُه َُّن َو ِك ْس>> َوتُه َُّن
َ ض>> ْعنَ أَوْ ال َده َُّن َح>> وْ لَي ِْن َك>>ا ِملَ ْي ِن لِ َم ْن أَ َرا َد أَ ْن يُتِ َّم الر ُ َو ْال َوالِ>>د
ِ َْات يُر
ِ َُوف َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب
)٢٣٣ ( صي ٌر ِ آتَ ْيتُ ْم بِ ْال َم ْعر Artinya: ”...dan jika kamu ingin
anakmu disusukan oleh orang lain,maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
>ل فَ>>أ َ ْنفِقُوا َعلَ ْي ِه َّن َحتَّى ِ ض>يِّقُوا َعلَ ْي ِه َّن َوإِ ْن ُك َّن أُوال
ٍ >ت َح ْم ُ أَ ْس> ِكنُوه َُّن ِم ْن َحي
َ ُْث َس> َك ْنتُ ْم ِم ْن ُوجْ> ِد ُك ْم َوال ت
َ ُض>ارُّ وه َُّن لِت
)٦( ض ُع لَهُ أُ ْخ َرى ٍ ض ْعنَ لَ ُك ْم فَآتُوه َُّن أُجُو َره َُّن َو ْأتَ ِمرُوا بَ ْينَ ُك ْم بِ َم ْعر
ِ ُْوف َوإِ ْن تَ َعا َسرْ تُ ْم فَ َستُر َ ْض ْعنَ َح ْملَه َُّن فَإ ِ ْن أَر
َ َي
1) Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah balig dan berakal sehat.
dipaksa.
3) Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau
walinya.
5) Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui secara jelas
oleh kedua belah pihak. Misalnya, ada orang yang menyewa sebuah rumah. Si
Sebab risiko kerusakan rumah antara dipakai sebagai tempat tinggal berbeda
dengan risiko dipakai sebagai gudang. Demikian pula jika barang yang
7) Harga sewa dan car pembayaannya juga harus ditentukan dengan jelas serta
disepakati bersama.
Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah diketahui secara jelas
ataukah borongan?
C. Syirkah
Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan dua bagian atau lebih
sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya. Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad yang dilakuakan oleh dua pihak
atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
1) Dua belah pihak yang berakad (‘aqidni). Syarat orang yang melakukan akad
Adapun syarat pekerjaan atau benda yang dikelola dalam syirkah harus halal dan
3) Akad atau disebut juga dengan istilah sigat. Adapun syarat sah akad harus
b) Macam-macam Syirkah
1) Syirkah ‘Inan
memberi konstribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah ini hukumnya boleh
2) Syirkah ‘Abdan
Syirkah ‘abdan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing,
hanya memberikan konstribusi kerja (amal), tanpa konstribusi modal (amal). Kerja
kerja itu dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis naskah) ataupun kerja fisik (seperi
3) Syirkah Wujuh
Syrikah wujuh adalah kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau
antara dua pihak yang sama-sama memberikan konstribusi kerja (amal) dengan pihak
D. Mudarabah
Mudarabah adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua orang/pihak atau lebih
uang atau barang untuk diperdagangkan oleh pihak lainnya dengan ketentuan
tidak ada pihak yang dirugikan. Sebagai firman Allah Swt. Berikut
َ َْاب َعلَ ْي ُك ْم فَا ْق َر ُءوا َم>>ا تَيَ َّس> َر ِمنَ ْالقُ>>رْ آ ِن َعلِ َم أَ ْن َس>يَ ُكونُ ِم ْن ُك ْم َمر
ْ َض>ى َوآ َخ> رُونَ ي
ِ ْض> ِربُونَ فِي األر
ض َ تُحْ صُوهُ فَت
ْ هَّللا َ قَرْ ضًا َح َسنًا َو َما تُقَ ِّد ُموا أل ْنفُ ِس ُك ْم ِم ْن خَ ي ٍْر ت َِجدُوهُ ِع ْن> َد هَّللا ِ هُ> َو َخ ْي>رًا َوأَ ْعظَ َم أَجْ> رًا َو
اس>تَ ْغفِرُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َغفُ>>و ٌر
Artinya: Dan yang lain berjalan dibumi mencari sebagian karunia Allah.(Q.S. Al-
Muzzammil,73;20)
Mudarabah ini telah terjadi di Zaman Rasulullah saw.,bahkan beliau sendiri pernah
Pergi ke negeri Syam dengan membawa modal dagangan dari Siti Khadijah,dan
2. Syarat-syarat Mudarabah
a. Modal yang akan dimudarabah harus jelas dalam bentuk uang tunai,bukan
b. Jumlah modal yang akan dimudarabahkan harus jelas jumlah nya agar dapat
c. Keuntungan yang akan didapatkan oleh pemilik modal dan bekerja harus
paruhan,sepertiga,atau seperempat.
d. Mudarabah harus bersifat mutlak,artinya sipemilik modal tidak boleh ikut campur
ada syarat-syarat yang dilanggar oleh salah satu pihak yang bertransaksi.
3. Rukun Mudarabah
Rukun mudarabah adalah ijabdan kabul,yaitu suatu transaksi atau timbang terima
yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Dalam melakukan ijab kabul tidak
dengan bahasa dan ungkapan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak yang
sebagai berikut.
pemilik modal yang selama ini masih ragu-ragu tentang hukum bunga bank
E. Musaqah
Musaqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani. Pemilik kebun
menyerahkan kepada petani agar dipelihara panennya nanti akan dibagi dua menurut
kedua belah pihak (simbiosis mutualisme). Tidak jarang para pemilik lahan tidak
memiliki waktu luang untuk merawat perkebunannya. Sementara dipihak lain ada
petani yang memiliki lahan yang bisa digarap. Dengan adanya sistem kerja sama
Muzara’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan
Petani penggarap. Dalam kerja sama ini benih tanaman berasal dari petani. Sementara
mukhabarah ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan petani
penggarap. Dalam kerja sama ini,benih tanamannya berasal dari pemilik lahan.
lahan.
antara pemilik lahan dan penggarap yang sudah dikenal sejak masa Rasulullah saw.
Dalam hal ini,pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada penggarap untuk
ditanami dan dipelihara dengan pembagian persentase tertentu dari hasil panen. Di
sama dipraktikkan oleh masyarakat petani. Landasan syariahnya terdapat dalam hadis
dan ijma’ulama.
G. Perbankan
1. Pengertian perbankan
Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana
masyarakat dan disalurkan kembali dengan menggunakan sistem bunga. Hakikat dan
tujuan bank ialah untuk membantu masyarakat yang memerlukan. Bank membantu
barang berharga lainnya dengan imbalan bunga yang harus dibayarkan oleh
seperti berikut.
a. Bank Konvensional
Bank konversional ialah bank yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk
sistem bunga.
syariat islam. Istilah bunga yang ada pada bank konvensional tidak dalam bank islam.
Bank syari’ah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya sebagai
berikut.
1) Mudarabah, yaitu kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha dengan
perjanjian bagi hasil dan sama-sama menanggung kerugian dengan persentase sesuai
perjanjian. Dalam sistem mudarabah,pihak bank sama sekali tidak mengintervensi
manajamen perusahaan.
manamasing-masing pihak sama-sama memiliki saham. Oleh karena itu, kedua belah
Amanah dari pihak nasabah tersebut dipelihara dengan baik oleh pihak bank. Pihak
bank juga memiliki hak unuk menggunakan dana yang dititipkan dan menjamin bisa
4) Qardul hasan, yakni pembiayaan lunak yang diberikan kepada nasabah yang
pokok pada saat jatuh tempo biasanya layanan ini hanya diberikan untuk nasabah
yang memiliki deposito di bank tersebut sehingga menjadi wujud penghargaan bank
kepada nasabahnya.
penjualan dimana penjual sepakat dengan pembeli untuk menyediakan suatu produk,
dengan ditambah jumblah keuntungan tertenteu diatas biaya produksi. Disini, penjual
ditetapkan pada tanggal tertentu yang disepakati. Dalam hal ini, bank membelikan
atau menyediakan barang yang diperlukan pengusaha untuk dijual lagi. Kemudian,
bank meminta tambahan harga atas harga pembeliannya tersebut. Namun demikian,
pihak bank harus secara jujur menginformasikan harga pembelian yang sebenarnya.
H. Asuransi Syari’ah
menurutfikih islam adalah boleh (jaiz) dengan suatu ketentuan produk asuransi
tersebut harus sesuai dengan ketentuan hukum islam. Pada umumnya, para ulama
haram hukumnya.
Asuransi dalam ajaran islam merupakan salah satu upaya seorang muslim yang
didasarkan nilai tauhid. Setiap manusia menyadari bahwa sesungguhnya setiap jiwa
tidak memiliki daya apapun ketika menerima musibah dari Allah SWT., baik berupa
kematian, kecelakaan, bencana alam maupun takdir buruk yang lain untuk
mengelolanya bersama-sama.
masalah kelompok walaupun musibah ini hanya menimpa individu tertentu. Apalagi
jika musibah itu mengenai masyarakat luas seperti gempa bumi atau banjir.
Berdasarkan ajaran inilah, tujuan asuransi sangat sesuai dengan semangat ajaran
tersebut.
Allah SWT. menegaskan hal ini dalam beberapa ayat, di antaranya berikut ini :
اإلث ِم َو ْال ُع> ْد َوا ِن َواتَّقُ>>وا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َش> ِدي ُد
ْ ْال َح َر ِام أَ ْن تَ ْعتَدُوا َوتَ َع>>ا َونُوا َعلَى ْالبِ> ِّر َوالتَّ ْق> َوى َوال تَ َع>>ا َونُوا َعلَى
ِ ْال ِعقَا
)٢( ب
Artinya : “... dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dosa dan
Banyak pula hadis Rasulullah saw. yang memerintahkan umat islam untuk
Quran dan riwayat hadis, dapat dipahami bahwa musibah ataupun resiko kerugian
sendiri-sendiri dan tidak pula dialihkan kepihak lain. Prinsip menanggung musibah
sejumblah premi untuk mengalihkan risiko yang tidak mampu dia pikul kepada
perusahaan asuransi. Dengan kata lain, telah terjadi “jual beli atas risiko kerugian
yang belum pasti terjadi. Disinilah cacat perjanjian asuransi konvensional. Sebab
akad dalam islam mensyaratkan adanya sesuatu yang bersifat pasti, apakah itu
Perbedaan yang lain, pada asuransi konvensinal dikenal dana hangus, dimana
peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi ketika ingin mengundurkan diri
sebelum jatuh tempo. Dalam konsep asuransi syari’ah, mekanismenya tidak mengenal
dana hangus. Peserta yang baru masuk sekalipun, karena satu dan hal ingin
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan
nilai-nilai islam, bersumber dari Al Quran, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Prinsip-
1. Kekuasaan milik tertinggi adalah milik Allah dan Allah adalah pemilik yang
2. Manusia merupakan pemimpin (khalifa) Allah di bumi tapi bukan pemilik
yang sebenarnya.
3. Semua yang didapatkan dan dimiliki oleh manusia adalah karna seizing Allah,
oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki hak atas
Muāmalah ialah kegiatan tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat
Syirkah (perseroan) berarti suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau
lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Syirkah ada beberapa macam: syirkah `inān, syirkah „abdān, syirkah
Musāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang
pemilik kebun menyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya
nanti dibagi dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.
Bank Islam atau bank syariah, yaitu bank yang menjalankan operasinya menurut
syariat Islam.
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/business/prinsip-dan-praktik-ekonomi-islam-pdf-file.html
http://neynafn.blogspot.co.id/2015/05/makalah-prinsip-prinsip-ekonomi-islam.html