Anda di halaman 1dari 9

MEGEVALUASI PENJAJAHAN

KOLONIAL HINDIA-BELANDA

XI IPS 3
Disusun Oleh:
Kelompok 4
RISKA MAHARANI
RISKI KARDONI
AYU PURNAMA SARI
ERI IRAWAN
BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Belanda merupakan negara yang sudah terkenal akan kekejamannya dalam menjajah
indonesia,
Belanda dalam menjajah indonesia mendirikan program “Tanam Paksa (Culturstelsel)”
dalam era tanam paksa belanda mengutamakan penanaman rempah rempah antara
lain kopi,tembakau dan tebu yang hingga saat ini tanaman tersebut sangat popular
dikalangan masyarakat indonesia.
Tembakau adalah bahan utama untuk rokok,sementara kopi kini menjadi minuman
yang sangat terkenal dikalangan rakyat indonesia, begitu juga degan tebu sebagai
bahan pembuat gula pasir.
Ketiga jenis tanaman tersebut pada zaman kolonialisme telah menjadi bahan ekspor,
serta memiliki arti yang sangat penting, ditambah dengan tanaman – tanaman yang
lain seperti nila dan karet, kebijakan tanam paksa banyak menyengsarakan rakyat
indonesia, terutama pada era pemerintahan republic bataaf pada masa herman wiliem
daedels, dan janssen, adapula pada era kolonialisme inggris di indonesia baik dibidang
ekonomi maupun dibidang pemerintahan.
BAB II
Pembahasan

A. Masa pemerintahan republik bataaf


pada tahun terjadinya perubahan dibelanda, dimana mulai muncul kelompok yang
menamainya sebagai kaum patriot, kaum ini terpengaruh oleh semboyan revolusi
prancis liberte (kemerdekan)
egalite (persamaan), dan fraternite (persaudaraan). Berdasarkan ide ini mulai
diperlakukannya negara kesatuan. Awal tahun 1795 pasukan perancis menyerbu
belanda. RAJA Wiliem V melarikan diri ke inggris, kemudian belanda dikuasai oleh
perancis sehingga dibentuklah pemerintahan baru yang dinamakan republik bataaf
pada tahun (1795 – 1806) yang dipimpin oleh louis napoleon bonaparte. Dalam
pengasingan raja wiliem bertempatkan dikota Kew, yang kemudian menjadi cikal
bakal pembuatan “surat – surat Kew” yang berisikan agar para penguasa dinegeri
jajahan belanda menyerahkan wilayahnya kepada inggris bukan kepada francis.
Dengan surat Kew pihak inggris dengan cepat mengambil alih beberapa daerah di
hindia seperti padang (1795) dan ambon (1796) dan memperkuat armadanya
untuk melakukan blockade kepada batavia
B. Pemerintahan herman wiliem daendels (1808 –
1811)
tugas utama daendels adalah mempertahankan jawa agar tidak
dikuasai inggris, dalam rangka mengemban tugas sebagai
gubernur jendral dan memenuhi pesan daro pemeruntah induk ,
daendels melakukan langkah strategis meliputi :
1) Bidang Pertahanan Dan Keamanan
A membangun benteng pertahanan baru
B membangun pangkalan angkatan laut di anyer dari ujungkulon
C meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang – orang pribumi
D membangun jalan raya dari anyer sampai panarukan

2) Bidang Pertahanan
A membatasi secara ketat kekuasaan raja – raja dinusantara
B membagi pulau jawa menjadi sembilan daerah
C kedudukan bupati diubah menjadi pegawai pemerintah yang digaji
D kerajaan banten dan cirebon dihapuskan

3) Bidang Peradilan
A daendels membentuk 3 peradilan
• Peradilan untuk orang eropa
• Peradilan untuk orang – orang timur asing
• Peradilan untuk orang – orang pribumi (dibentuk di setiap prefektur, misal
batavia,surabaya, dan semarang)
B peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu
4) Bidang Social Budaya
A melakukan penggabungan banyak daerah kedalam wilayah pemerintah kolonial
B meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak
C meningkatkan penanaman tanaman yang laku dipasaran dunia
D rakyat wajib menyerahkan hasil pertanian
E melakukan penjualan tanha pada pihak swasta

c. Pemerintah Janssen (1811)


Janssen menjabat sebagai gubernur jenderal di tanjung harapan (afrika selatan)
tahun 1802 – 1806. pada tahun 1806 itu janssen terusir dari tanjung harapan
karena daerah itu jatuh ketangan inggris. Pada tahun 1810 janssen
diperintahkan pergi ke pulau jawa dan akhirnya menggantikan daendels pada
tahun 1811. pada tanggal 26 agustus 1811 batavia jatuh ke tangan inggris.
Penyerahan janssen secara resmi ke pihak inggris ditandai dengan adanya
kapitulasi tuntang pada tanggal 18 september 1811
D perkembangan kolonialisme inggris di indonesia
(1811 – 1816)
Sebagai penguasa di hindia, raffles mulai melakukan langkah –
langkah untuk memperkuat kedudukan inggris di tanah jajahan,
dalam rangka menjalankan pemerintahannya, raffles berpegang
pada tiga prinsip. Pertama, segala bentuk kerja rodi dan
penyerahan dihapus, diganti penanaman bebas oleh rakyat.
Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak
dihapuskan dan para bupati dimasukan sebagai bagian kolonial,
ketiga sehingga rakyat penggarap dianggap menyewa
E. Kebijakan Dalam Bidang Pemerintahan Dan Bidang Ekonomi Pada
Masa Kolonialisme Inggris Di Indonesia .
Dalam menjalankan tugasnya raffles didampingi oleh para penasihat :
gilespic,mutinghe dan crassen. Secara geopolitik jawa dibagi menjadi 16
karsidenan. Dalam mengadakan kerjasama dengan hamengku buwono II
mengalami kesulitan oleh karna itu raffles segera mengirim pasukan dibawah
pimpinan kolonial gilespie untuk menyerang keraton yogyakarta dan memaksa
sultan hamengku buwono II turun dari tahta kemudian mengangkat sultan raja
menjadi sultan hamengku buwono III dan sebagai imbalan raffles membuat politik
kontrak yang isinya :
a. Sultan raja secara resmi ditetapkan sebagai sultan hamengku buwono III, dan
pangeran natakusuma ditetapkan sebagai penguasa tersendiri di wilayah
kesultanan yogyakarta dengan gelar Paku Alam I
b. Sultan hamengku buwono II dan putranya pangeran mangkudiningrat
diasingkan ke penang
c. Semua harta benda milik sultan sepuh selama menjabat sebagai sultan
dirampas menjadi milik pemerintah inggris
Didalam bidang ekonomi yang dilakukan adalah :
a. Pelaksanaan system sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang
kemudian meletakan dasar bagi perkembangan system perekonomian
uang
b. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
c. Penghapuan kerja rodi dan perbudakan
d. Penghapusan system monopoli
e. Peletakan desa sebagai unit administrasi panjajahan

Anda mungkin juga menyukai