Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan Tugas yang berjudul “Contoh Teks Eksplanasi”.

Dalam penyusunan Tugas ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
kami. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi
teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan Tugas ini meskipun tersusun sangat sederhana.

Demikian semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami
mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Dompu, Agustus 2016

Tim Penyusun

Page | 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

 Contoh Teks Eksplanasi Peristiwa Alam:..................................................... 3

Proses Terjadinya Banjir ................................................................................ 3

Proses Terjadinya Tanah Longsor................................................................... 5

 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Bencana Sosial ........................................ 7

URBANISASI.................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

Page | 2
 Contoh Teks Eksplanasi Peristiwa Alam:

Proses Terjadinya Banjir

Banjir adalah suatu fenomena alam yang sangat merugikan sehingga disebut juga dengan bencana
alam. Kata banjir berarti ketidak mampuan sungai, danau, drainase atau aliran air lainnya untuk
menampung air yang jumlahnya sangat banyak, sehingga meluap dan memasuki daerah sekitarnya.
Bencana banjir ini sering sekali muncul pada daerah – daerah pingggiran sungai (DAS) atau daerah
yang dahulunya merupakan resapan sungai, dan juga daerah yang sistem drainasenya terganggu.
Bencana ini biasanya terjadi pada musim penghujan dimana curah hujan dengan intensitas tinggi
dan dengan durasi yang sangat lama sering terjadi. JIka dilihat dari penyebabnya, ada dua faktor
yang dapat menyebabkan banjir, yaitu faktor alam dan faktor sosial. Berikut ini adalah faktor - faktor
penyebab terjadinya banjir.

Faktor yang pertama adalah faktor alam. Faktor ini merupakan penyebab yang berasal dari alam itu
sendiri. Alam akan menghasilkan hujan deras yang terus menerus turun dan menyebabkan daerah –
daerah penampung air meluap, sehingga air tersebut tidak dapat lagi mengalir. Akibatnya, air akan
menuju ke segala arah dan masuk ke pemukiman – pemukiman warga. Selain itu, alam juga bisa
menyebabkan penyempitan sungai akibat dari erosi sehingga sedimentasi masuk ke dalam sungai
dan menyebabkan daya tampung sungai menjadi berkurang.

Bahkan yang lebih parah adalah banjir yang disebabkan oleh erupsi gunung merapi yaitu banjir lahar
dingin. Banjir ini terjadi akibat dari material – material hasil dari gunung merapi yang tersisa sangat
banyak di atas kawah gunung, sehingga ketika hujan terjadi air tersebut akan bercampur dengan
material erupsi gunung dan terbawa ke pemukiman warga.

Faktor yang kedua adalah faktor sosial. Faktor yang satu ini merupakan penyebab yang sering
menghasilkan bencana banjir. Hal ini terjadi karena kebiasaan manusia itu sendiri yang merusak
alam. Pertama – tama mereka akan membuang sampah di sungai – sungai sehingga menyebabkan
permukaan sungai menjadi dangkal akibat dari sampah – sampah yang menumpuk. Kemudian,
mereka juga membangun rumah atau bangunan lainnya di daerah – daerah yang mestinya menjadi
tempat resapan air sungai, seperti di pinggiran atau belantaran sungai.

Mendangkalnya permukaan sungai dan hilangnya tempat resapan air akibat dari perbuatan manusia
tersebut menyebabkan sungai tak bisa lagi menampung air dalam jumlah yang banyak dan juga
menyebabkan tanah tidak bisa lagi menyerap air. Akibatnya, jika terjadi hujan dengan durasi yang
lama, meskipun tidak begitu deras akan menyebabkan air – air meluap menuju ke segala arah dan
ditambah lagi dengan tidak terserapnya air oleh tanah, sehingga air yang sangat banyak itu akan
mengalir dan masuk ke pemukiman warga. Air – air yang masuk tersebut menyebabkan rumah –
rumah mereka tergenang, bahkan lebih parahnya lagi banjir bandang bisa menenggelamkan rumah
mereka. Akibatnya barang – barang mereka akan hilang dan rusak terbawa banjir.

Page | 3
 Struktur Teks Eksplanasi:

1) Pernyataan Umum :

Banjir adalah suatu fenomena alam yang sangat merugikan sehingga disebut juga dengan bencana
alam. Kata banjir berarti ketidak mampuan sungai, danau, drainase atau aliran air lainnya untuk
menampung air yang jumlahnya sangat banyak, sehingga meluap dan memasuki daerah sekitarnya.
Bencana banjir ini sering sekali muncul pada daerah – daerah pingggiran sungai (DAS) atau daerah
yang dahulunya merupakan resapan sungai, dan juga daerah yang sistem drainasenya terganggu.
Bencana ini biasanya terjadi pada musim penghujan dimana curah hujan dengan intensitas tinggi
dan dengan durasi yang sangat lama sering terjadi. JIka dilihat dari penyebabnya, ada dua faktor
yang dapat menyebabkan banjir, yaitu faktor alam dan faktor sosial. Berikut ini adalah faktor - faktor
penyebab terjadinya banjir.

2) Urutan Sebab- Akibat 1 :

Faktor yang pertama adalah faktor alam. Faktor ini merupakan penyebab yang berasal dari alam itu
sendiri. Alam akan menghasilkan hujan deras yang terus menerus turun dan menyebabkan daerah –
daerah penampung air meluap, sehingga air tersebut tidak dapat lagi mangalir. Akibatnya, air akan
menuju ke segala arah dan masuk ke pemukiman – pemukiman warga. Selain itu, alam juga bisa
menyebabkan penyempitan sungai akibat dari erosi sehingga sedimentasi masuk ke dalam sungai
dan menyebabkan daya tampung sungai menjadi berkurang.

3) Urutan Sebab- Akibat 2 :

Bahkan yang lebih parah adalah banjir yang disebabkan oleh erupsi gunung merapi yaitu banjir lahar
dingin. Banjir ini terjadi akibat dari material – material hasil dari gunung merapi yang tersisa sangat
banyak di atas kawah gunung, sehingga ketika hujan terjadi air tersebut akan bercampur dengan
material erupsi gunung dan terbawa ke pemukiman warga.

4) Urutan Sebab- Akibat 3 :

Faktor yang kedua adalah faktor sosial. Faktor yang satu ini merupakan penyebab yang sering
menghasilkan bencana banjir. Hal ini terjadi karena kebiasaan manusia itu sendiri yang merusak
alam. Pertama – tama mereka akan membuang sampah di sungai – sungai sehingga menyebabkan
permukaan sungai menjadi dangkal akibat dari sampah – sampah yang menumpuk. Kemudian,
mereka juga membangun rumah atau bangunan lainnya di daerah – daerah yang mestinya menjadi
tempat resapan air sungai, seperti di pinggiran atau belantaran sungai.

 Ciri-ciri Kebahasaan :

1) Memuat Istilah – istilah :


a. Drainase : adalah sistem saluran pembuangan air hujan yang menampung dan
mengalirkan air hujan dan air buangan yang berasal dari daerah terbuka maupun dari
daerah terbangun.
b. DAS : Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang
dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan

Page | 4
terkumpul dalam sistem tersebut. Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami
siklus hidrologi secara alamiah.
c. Intesitas : keadaan tingkatan atau ukuran intensnya
d. Erosi : pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-
benda, seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus
e. Sedimentasi: pengendapan atau hal mengendapkan benda padat karena pengaruh gaya
berat.
f. Erupsi : adalah fenomena keluarnya magma dari dalam bumi. Erupsi dapat dibedakan
menjadi erupsi letusan (explosive erupstion) dan erupsi non-letusan (non-explosive
eruption).

Proses Terjadinya Tanah Longsor

Bencana tanah longsor adalah bencana yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis. Secara garis besar tanah longsor disebabkan oleh dua
faktor, yaitu pendorong dan faktor pemicu. Selain itu, tanah longsor juga dapat disebabkan oleh
faktor alamiah dan ulah manusia. Tanah longsor yang disebabkan oleh faktor pendorong adalah
tanah longsor yang mempengaruhi kondisi material tanah itu sendiri. Sementara tanah longsor yang
disebabkan oleh faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Namun, pada dasarnya tanah longsor ini disebabkan oleh adanya gravitasi yang dapat
mempengaruhi suatu lereng yang curam secara alamiah. Faktor alamiah lain yang
mempengaruhi tanah longsor, seperti erosi, gempa bumi, gunung berapi, tata lahan, lereng terjal,
tanah yang kurang padat, batuan yang kurang kuat, adanya beban tambahan, bekas longsoran lama,
dan hujan lebat. Sedangkan, faktor yang disebabkan oleh ulah manusia adalah penggundulan hutan
tanpa adanya tindakan reboisasi.

Berdasarkan penyebabnya, tanah longsor dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Pada
saat musim hujan tanah longsor akan lebih mudah terjadi. Hal itu disebabkan oleh permukaan tanah
yang retak akibat musim kemarau, akan dialiri air dengan cepat saat musim penghujan tiba. Dalam
waktu singkat tanah yang telah masuk dalam tanah akan membuat tanah menajdi mengembang dan
menjadi lebih lunak. Dengan demikian, kandungan air menjadi jenuh dalam waktu singkat. Tanah
yang masuk ke dalam tanah akan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan
gerakan lateral. Saat itulah terjadi tanah longsor. Namun, secara sederhana bencana tanah longsor
dimulai dari air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah yang dilewati oleh aliran
air dalam tanah. Jika air tersebut masuk ke dalam hingga menembus bagian tanah kedap air yang
memiliki peran sebagai bidang gelincir, maka tanah akan menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Hal itu akan menyebabkan tanah
bergerak menuju tempat yang lebih rendah. Dengan kata lain, tanah longsor akan terjadi bila gaya
pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan tanah. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan yang ditimbulkan oleh bebatauan dan kepadatan tanah, sednagkan gaya
pendorong lebih dipengaruhi oleh besar kecilnya sudut lereng, air yang mengalir dalam tanah,
beban di atas tanah, serta berat jenis tanah atau bebatuan yang ada disekitarnya. Gejala umum yang
dapat ditemukan sebelum terjadinya tanah longsor adalah munculnya retakan-retakan di lereng

Page | 5
yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan dan ditandai dengan adanya suara
bebatuan mulai berjatuhan dari lereng, dan munculnya mata air baru secara tiba-tiba.

Meskipun bencana tanah longsor dapat terjadi saat musim hujan atau saat yang tidak dapat
dipastikan, kita tetap tidak perlu kawatir. Dengan memperhatikan gejala-gejalanya dan melakukan
reboisasi terhadap hutan undul akan dapat mencegah terjadinya tanah longsor. Selain itu, dengan
tidak membuang sampah sembarangan dan menebang pohon sembarangan akan membuat
lingkungan menjadi bersih. Maka akan terhindar dari banjir dan tanah longsor saat musim hujan
datang.

 Struktur Teks Eksplanasi:

1) Pernyataan Umum :

Bencana tanah longsor adalah bencana yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis. Secara garis besar tanah longsor disebabkan oleh dua
faktor, yaitu pendorong dan faktor pemicu. Selain itu, tanah longsor juga dapat disebabkan oleh
faktor alamiah dan ulah manusia. Tanah longsor yang disebabkan oleh faktor pendorong adalah
tanah longsor yang mempengaruhi kondisi material tanah itu sendiri. Sementara tanah longsor yang
disebabkan oleh faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Namun, pada dasarnya tanah longsor ini disebabkan oleh adanya gravitasi yang dapat
mempengaruhi suatu lereng yang curam secara alamiah. Faktor alamiah lain yang
mempengaruhi tanah longsor, seperti erosi, gempa bumi, gunung berapi, tata lahan, lereng terjal,
tanah yang kurang padat, batuan yang kurang kuat, adanya beban tambahan, bekas longsoran lama,
dan hujan lebat. Sedangkan, faktor yang disebabkan oleh ulah manusiaadalah penggundulan hutan
tanpa adanya tindakan reboisasi.

2) Urutan Sebab- Akibat 1 :

Berdasarkan penyebabnya, tanah longsor dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Pada saat
musim hujan tanah longsong akan lebih mudah terjadi. Hal itu disebabkan oleh permukaan tanah
yang retak akibat musim kemarau, akan dialiri air dengan cepat saat musim penghujan tiba. Dalam
waktu singkat tanah yang telah masuk dalam tanah akan membuat tanah menajdi mengembang dan
menjadi lebih lunak. Dengan demikian, kandungan air menjadi jenuh dalam waktu singkat.

3) Urutan Sebab- Akibat 2 :

Tanah yang masuk ke dalam tanah akan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan
gerakan lateral. Saat itulah terjadi tanah longsor. Namun, secara sederhana bencana tanah longsong
dimulai dari air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah yang dilewati oleh aliran
air dalam tanah. Jika air tersebut masuk ke dalam hingga menembus bagian tanah kedap air yang
memiliki peran sebagai bidang gelincir, maka tanah akan menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Hal itu akan menyebabkan tanah
bergerak menuju tempat yang lebih rendah. Dengan kata lain, tanah longsong akan terjadi bila gaya
pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahn tanah.

Page | 6
4) Urutan Sebab- Akibat 3 :

Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan yang ditimbulkan oleh bebtauan dan
kepadatan tanah, sednagkan gaya pendorong lebih dipengaruhi oleh besar kecilnya sudut lereng, air
yang mengalir dalam tanah, beban di atas tanah, serta berat jenis tanah atau bebatuan yang ada
disekitarnya. Gejala umum yang dapat ditemukan sebelum terjadinya tanah longsor adalah
munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan
dan ditandai dengan adanya suara bebatuan mulai berjatuhan dari lereng, dan munculnya mata air
baru secara tiba-tiba.

 Ciri-ciri Kebahasaan :

1) Memuat Istilah – istilah :


a. Gravitasi : adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda
langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari.
b. Reboisasi : adalah penanaman kembali hutan yang telah gundul atau tandus,
tidakanreboisasi ini untuk menanami hutan yang gundul akibat di tebang atau akibat
bencana alam. Tujuan dari reboisasi ini yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup
makhluk hidup khususnya manusia melalui kualitas peningkatan sumber daya alam.
c. Akumulasi : adalah pengumpulan; penimbunan; penghimpunan.
terakumulasi : terkumpul.
d. Lateral : di sebelah sisi; di sisi; ke sisi; ke pinggir (KBBI )
e. Bidang Gelincir : Biasanya tanah yang longsor bergerak pada suatu bidang tertentu.
Bidang ini disebut bidang gelincir (slip surface) atau bidang geser (shear surface).
Bentuk bidang gelincir ini sering mendekati busur lingkaran, dalam hal ini tanah
longsor tersebut disebut rotational slide yang bersifat berputar.

 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Bencana Sosial

URBANISASI

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Namun, berbeda dengan
perspektif ilmu pengetahuan, Urbanisasi dipandang sebagai presentase jumlah penduduk yang
tinggal di perkotaaan. Perpindahan penduduk ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu migrasi dan
mobilitas penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota untuk tujuan
menetap. Sedangkan, mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya
untuk tinggal sementara. Urbanisasi migrasi inilah yang menjadi penyebab utama melonjaknya
jumlah penduduk di daerah perkotaan. Perpindahan penduduk yang sangat massive ini disebabkan
oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.

Page | 7
Faktor pendorong adalah penyebab urbanisasi yang berasal dari desa itu sendiri. Faktor – faktor
tersebut diantaranya, yang pertama lahan pertanian yang semakin sempit. Menyempitnya lahan
pertanian di desa menyebabkan orang – orang di desa tidak bisa lagi bekerja sehingga
mengharuskan mereka untuk mencari pekerjaan lain di luar desa. Yang kedua adalah terbatasnya
sarana dan prasarana di desa. Ketiadaan sarana dan prasarana ini menyebabkan masyrakat desa
merasa kesulitan dalam berbagai hal, akibatnya mereka merasa perlu mencari tempat yang memiliki
sarana dan prasarana lengkap, yaitu di kota. Dan yang terakhir adalah ketidak cocokan dengan
budaya tempat asal. Masyarakat desa yang tidak cocok dengan budaya asal mereka terpaksa harus
ke luar dari desa tersebut sehingga bisa hidup lebih nyaman.

Selain faktor pendorong, ada juga faktor penarik. Faktor ini adalah penyebab urbanisasi yang berasal
dari kota. Ada beberapa penyebab yang menjadi faktor penarik, yaitu yang pertama adalah
banyaknya lapangan pekerjaan di kota. Orang – orang desa yang pindah dari desa tujuan utamannya
adalah mencari pekerjaan. Dengan begitu, kota adalah tempat yang paling tepat karena di sana
tersedia banyak lapangan pekerjaan. Kemudian, pandangan akan kehidupan kota yang lebih
modern. Masyarakat desa yang bosan dengan kehidupan serba sederhana di desa akan beralih ke
kota karena di sanalah kehidupan lebih modern dan juga ditunjang dengan fasilitas lengkap lainnya.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpukan bahwa melonjaknya jumlah penduduk di


perkotaan disebabkan oleh fenomena urbanisasi, yaitu perpindahan masyarakat desa menuju kota.
Perpindahan ini sendiri disebabkan oleh faktor pendorong dan faktor penarik. Sebenarnya,
urbanisasi ini adalah suatu fenomena yang positif jika masyarakat yang pindah ke kota memiliki skill
atau kemampuan khusus. Sebaliknya, jika tidak memiliki skill dan kemampuan, urbanisasi ini hanya
akan menyebabkan masalah sosial di perkotaan.

 Struktur Teks Eksplanasi:

1) Pernyataan Umum :

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Namun, berbeda dengan
perspektif ilmu pengetahuan, Urbanisasi dipandang sebagai presentase jumlah penduduk yang
tinggal di perkotaaan. Perpindahan penduduk ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu migrasi dan
mobilitas penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota untuk tujuan
menetap. Sedangkan, mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya
untuk tinggal sementara. Urbanisasi migrasi inilah yang menjadi penyebab utama melonjaknya
jumlah penduduk di daerah perkotaan. Perpindahan penduduk yang sangat massive ini disebabkan
oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.

2) Urutan Sebab- Akibat 1 :

Faktor pendorong adalah penyebab urbanisasi yang berasal dari desa itu sendiri. Faktor – faktor
tersebut diantaranya, yang pertama lahan pertanian yang semakin sempit. Menyempitnya lahan
pertanian di desa menyebabkan orang – orang di desa tidak bisa lagi bekerja sehingga
mengharuskan mereka untuk mencari pekerjaan lain di luar desa.

Page | 8
3) Urutan Sebab- Akibat 2 :

Yang kedua adalah terbatasnya sarana dan prasarana di desa. Ketiadaan sarana dan prasarana ini
menyebabkan masyrakat desa merasa kesulitan dalam berbagai hal, akibatnya mereka merasa perlu
mencari tempat yang memiliki sarana dan prasarana lengkap, yaitu di kota.

4) Urutan Sebab- Akibat 3 :

Dan yang terakhir adalah ketidak cocokan dengan budaya tempat asal. Masyarakat desa yang tidak
cocok dengan budaya asal mereka terpaksa harus ke luar dari desa tersebut sehingga bisa hidup
lebih nyaman.

 Ciri-ciri Kebahasaan :

1) Memuat Istilah – istilah :


a. Urbanisasi : adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalahmasalah
yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan.
b. Signifikan : penting; berarti ( KBBI )
c. Perspektif : 1 cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar
sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan
tingginya); 2 sudut pandang; pandangan
d. Migrasi : adalah perpindahn penduduk dari satu tempat ke tempat lain, ada 2 jenis yaitu
imigraasi dan emigrasi. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara lain yang
mengunjungi sebuah negara. Misalnya penduduk Malaysia berpindah dan tinggal di
Indonesia.
e. Mobilitas : Istilah Mobilitas berasal dari kata mobilis yang berarti mudah melakukan
pergerakan atau mudah untuk dipindahkan. Mobilitas sosial (social mobility) merupakan
suatu pergerakan dalam struktur sosial, yaitu pola tertentu yang mengatur organisasi
dalam suatu kelompok sosial.
f. Massive : adalah adjective (kata sifat) biasanya arti dalam bahasa Indonesia nya adalah
'raksasa' atau 'besar-besaran'. *Yang dipakai di atas adalah penulisan cara baca a la
zenius ya, bukan dalam bentuk phonetic di kamus. Ini supaya lebih gampang dibaca.

Page | 9
DAFTAR PUSTAKA

http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/12/teks-eksplanasi-pengertian-tujuan-ciri-contoh-
struktur.html

http://www.bahasaindonesiaku.net/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-tentang-tanah-longsor-
terbaru.html

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/contoh-teks-eksplanasi-tentang-banjir-terbaru.html

http://www.eduspensa.com/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-banjir-bandang.html

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai