Terjemahanya:
Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.2
2
Kementerian Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 251-252.
Ajaran ajaran agama Islam yang diturunkan kepada manusia
adalah untuk mengatur dan mengarahkan aktifitas sumber daya
manusia agar selalu berbuat secara benar. Jadi agama untuk kita dan
kita untuk agama.
Pertemuan 2
Mengenai : Amanah yang Diemban Manusia
Soal dan Jawabannya :
1. Jelaskan hakikat amanah!
Jawabannya : Amanah merupakan suatu kejujuran dan
kepercayaan dalam arti bertanggungjawab, yang dititipkan
Allah swt. Tanggungjawab tersebut diemban seseorang atau
titipan yang diserahkan kepadanya untuk diserahkan
kembali kepada orang yang berhak. Amanah juga berarti
kejujuran dalam melaksanakan tanggung jawab. Semua
bentuk amanah ini kelak akan diminta pertanggungjawaban
oleh Allah swt.
Amanah adalah tanggung jawab yang dirahmatkan kepada
manusia yang harus ditunaikan, dan pengkhianatan atas
amanah adalah sebuah kezaliman. Firman Allah dalam QS
al-Anfaal /8: 27.
َسو َل َوت َُخونُوا َأ َمانَاتِ ُك ْم َوَأ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون
ُ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل ت َُخونُوا هَّللا َ َوال َّر
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
- BAB 3 : Taharah
~pertemuan keempat~
Soal dan jawabannya :
1. Mengapa kita harus bersuci sebelum salat? Jelaskan tata
cara bersuci sebelum salat!
Jawabannya : Agar umat muslim terhindar dari kotoran atau
debu yang menempel di badan sehingga secara sadar atau
tidak sengaja membatalkan rangkaian ibadah kita kepada
Allah SWT.
Adapun tata cara bertaharah yaitu :
a. Berwudhu
Kesempurnaan salat sangat tergantung pada
kesempurnaan wudu, sebab salat seseorang tidak akan
sah jika wudu tidak sah. Salat tidak akan sempurna jika
wudu tidak sempurna. Jika saat berwudu tidak dalam
keadaan ingat kepada Allah (lalai), maka wudu tidak
memberikan dampak apa-apa kepada jiwa kecuali tubuh
yang basah terkena air. Ketika berwudu seharusnya
melakukan wudu sebagai bentuk peribadatan
sebagaimana halnya salat, karena wudu prosesi
pembersihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah saw.
Cara ini disyariatkan dalam rangka mempersiapkan diri
menghadap Allah Yang Maha Suci.
Fardhu wudhu ada enam yaitu :
a. Niat. Adapun niat wudu adalah suatu ketetapan hati untuk
melakukan wudu sebagai pelaksanaan dari perintah Allah
swt. Adapun dalil tentang niat Rasulullah saw. bersabda :
- تِ ِإنَّ َما اَأل ْع َما ُل بِالنِّيَّا،
Artinya : Sesungguhnya tiap amal itu tergantung pada niatnya.
(HR. al-Bukhari)
Jawabannya:
Yaitu :
a. Berdiri, ketika membaca doa iftitah
(takbiratul ihram) dan surah Al-Fatihah
melambangkan suatu idealisme dan
falsafah Allah yang tinggi melangit.
b. Sujud dan ruku’, melambangkan suatu
Langkah manusia yang dinamis, tetapi
tetap memiliki jiwa yang luhur, meskipun
pada waktu sujud dahi menempel ke
lantai/tanah (yang merupakan asal
manusia).
c. Duduk tahiyyat, melambangkan
keikhlasan setelah berjuang (ruku dan
sujud).
d. Jari menunjuk ke depan ketika tahiyyat
melambangkan komitmen untuk hanya
menyembah dan sujud serta berprinsip
kepada Allah swt .
ق لِ َمنْ يَشَا ُء ِمنْ ِعبَا ِد ِه َويَ ْق ِد ُر لَهُ َو َما َأ ْنفَ ْقتُ ْم ِّ ُسط
َ الر ْز ُ قُ ْل ِإنَّ َربِّي يَ ْب
)39( َِمنْ ش َْي ٍء فَ ُه َو يُ ْخلِفُهُ َوه َُو َخ ْي ُر ال َّرا ِزقِين
Terjemahnya :
“Katakanlah, Sungguh Tuhanku
melapangkan rezeki bagi siapa yang Ia berkenan
dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkan(nya).
Dan tiada sesuatu pun yang kamu nafkahkan
yang tiada diganti-Nya. Ia-lah sebaik-baik
Pemberi Rezeki.”
Jadi zakat adalah langkah nyata untuk
mengeluarkan potensi spiritual (fitrah) menjadi
sebuah langkah konkrit guna membangun sebuah
sinergi yang kuat, yaitu berlandaskan sikap
empati, kepercayaan, sikap kooperatif,
keterbukaan, serta kredibilitas.
b. Zakat Menumbuhkan Kemakmuran
Dalam konteks kemakmuran rakyat (umat),
peran zakat dapat dilihat dari beberapa hal
berikut ini:
Pertama, zakat akan menumbuhkan akhlaq yang
mulia berupa kepeduliaan terhadap nasib
kehidupan orang lain, menghilangkan rasa kikir
dan egoisme (QS. al-Nisa’/4: 37).
“Nanti munculkan dengan ayatnya”
Kedua, zakat berfungsi secara sosial untuk
mensejahterakan kelompok mustahiq, terutama
golongan fakir miskin ke arah kehidupan yang
lebih baik dan sejahtera, dapat menghilangkan
atau memperkecil penyebab kehidupan mereka
menjadi miskin dan menderita.
Ketiga, zakat akan mendorong umat untuk
menjadi menjadi muzakki sehingga akan
meningkatkan etos kerja dan etika bisnis yang
benar.
Keempat, zakat merupakan salah satu instrumen
pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang
dikelola dengan baik dimungkinkan terciptanya
pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan
pendapatan. Maka, zakat adalah satu-satunya
ibadah yang secara eksplisit disebutkan adanya
pengelola resmi yang dikenal dengan istilah ‘amil
seperti yang diisyaratkan dalam QS al-Taubah/9:
103.
َ ُخ ْذ ِمنْ َأ ْم َوالِ ِه ْم
َ ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َوتُزَ ِّكي ِه ْم بِ َها َو
َّص ِّل َعلَ ْي ِه ْم ِإن
س ِمي ٌع َعلِي ٌم َ ُ س َكنٌ لَ ُه ْم َوهَّللا
َ صاَل تَ َك َ
Terjemahnya:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan berdoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
c. Membangun Masa Depan
Zakat yang menumbuhkan sinergitas keumatan
serta berdampak pada kesejahteraan umat dapat
memperbaiki masa depan.
Ditinjau dari orang yang mengeluarkan zakat,
akan terbangun masa depan akhiratnya atau
kebahagiaan akhiratnya (bertambah
ibadahnya). Sebagaimana firman Allah swt.
dalam QS al-Insan/76: 20-22.
ٍ س ْن ُد
س ُ اب ُ َ )عَالِيَ ُه ْم ثِي20( َوِإ َذا َرَأيْتَ ثَ َّم َرَأيْتَ نَ ِعي ًما َو ُم ْل ًكا َكبِي ًرا
َ سقَا ُه ْم َربُّ ُه ْم
ش َرابًا َ ض ٍة َو
َّ ِسا ِو َر ِمنْ فَ ق َو ُحلُّوا َأ ٌ ستَ ْب َر ْ ُخ
ْ ض ٌر َوِإ
)22( ش ُكو ًرا َ َ) ِإنَّ َه َذا َكانَ لَ ُك ْم َجزَا ًء َو َكان21( طَ ُهو ًرا
ْ س ْعيُ ُك ْم َم
Terjemahnya:
Dan apabila kau melihat di sana, akan kau
lihat kenikmatan dan kerajaan yang besar.
Mereka berpakaian sutra halus yang hijau dan
sutra yang tebal. Mereka dihiasi gelang perak,
dan Tuhannya memberi mereka minum dengan
minuman yang murni dan suci. Sungguh, inilah
ganjaran bagimu dan usahamu diterima dengan
rasa syukur.
Ditinjau dari mereka yang menerima zakat
Zakat materi (uang) adalah zakat yang digunakan
untuk pembangunan fisik operasional program
masa depan mereka yang cemerlang.
َب َعلَى ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ۡبلِ ُكمۡ لَ َعلَّ ُكمۡ تَتَّقُون َ ِٰيََٓأ ُّي َهاٱلَّ ِذينَ َءا َمنُو ْا ُكت
ِّ ب َعلَ ۡي ُك ُم
َ ِٱلصيَا ُم َك َما ُكت
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa .
Jenis-jenis puasa dapat dibedakan berdasarkan hukum
yang menyertainya, yaitu jenis puasa fardu/wajib, puasa
sunnah, puasa haram, dan puasa makruh. Puasa fardu/wajib
mencakup; puasa Ramadhan, puasa qada’, puasa nazar,
puasa kifarat (denda karena suatu pelanggaran); Puasa yang
disunnahkan mencakup; puasa pada bulan syawal, puasa
senin kamis, puasa Arafah (9 Zulhijjah), puasa ‘Asyura
(tanggal 10 Muharram), puasa tiga hari setiap bulan
Qamariyah (tanggal 13,14,15), puasa Nabi Daud as., dan
puasa pada bulan Sya’ban; puasa yang diharamkan,
mencakup: puasa pada dua hari raya, puasa pada hari
tasyriq, puasa khusus pada hari Jum’at, puasa sepanjang
masa, puasa pada hari yang diragukan, dan puasa seorang
istri tanpa izin suami (pada saat selain puasa wajib); Puasa
yang dimakruhkan, mencakup; puasa pada hari Jum’at saja
atau hari Sabtu saja dan puasa yang dapat membuat diri
menderita.