NIM : 041445917
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BUKU MATERI POKOK (MKDU4221)
Jawaban 1 :
a) Berikut ayat dan terjemahan QS. Al-Baqarah (2):165
وا5ْٓ 5ُدَادًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمن5 ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْن5اس َم ْن يَّتَّ ِخ
ِ ََّو ِمنَ الن
اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ هّٰلِل ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن هّٰلِّل
َ ۙ اَ َش ُّد ُحبًّا ِ ۙ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذ
هّٰللا
ِ َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا
ب
Terjemahan:
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain
Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.
Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka
melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik
Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).
ِ ا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَل يُب5َونَ بِه5ُوبٌ اَل يَ ْفقَه5ُس ۖ لَهُ ْم قُل ْأ
ا َولَهُ ْم5َرُونَ بِه5ْص ِ يرًا ِمنَ ْال ِجنِّ َواِإْل ْن5ِا لِ َجهَنَّ َم َكث5ََولَقَ ْد َذ َر ن
١٧٩ ﴿ َضلُّ ۚ ُأو ٰلَِئكَ هُ ُم ْالغَافِلُون َ ان اَل يَ ْس َمعُونَ بِهَا ۚ ُأو ٰلَِئ
َ ك َكاَأْل ْن َع ِام بَلْ هُ ْم َأ ٌ ﴾آ َذ
Jawaban 2 :
a) - Berikut terjemahan dari QS Ali-imran (3):190-191.
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta selesi
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal”(190). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ya tuhan kami, tiadalah engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka”(191).
- Penjelasan : 190 (Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi) dan
keajaiban-keajaiban yang terdapat pada keduanya (serta pergantian malam
dan siang) dengan dating dan pergi serta bertambah dan berkurang (menjadi
tanda-tanda) atau bukti-bukti atas kekuasaan Allah SWT. (Bagi orang-orang
yang berakal) artinya yang mempergunakan pikiran mereka.
Penjelasan : 191 (Yakni orang-orang yang) ‘na at’ atau badal bagi yang
sebelumnya (mengingat Allah diwaktu berdiri dan duduk dan ketika
berbaring) artinya dalam keadaan bagaimanapun juga sedang menurut ibnu
abbas mengerjakan salat dalam keadaan tersebut sesuai dengan kemampuan
(dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi) untuk
menyimpulkan dalil melalui keduanya akan kuasa Allah, kata mereka:
(“wahai tuhan kami! Tidaklah engkau menciptakan ini) maksudnya makhluk
yang kami saksikan ini (dengan sia-sia) menjadi hal sebaliknya semua ini
menjadi bukti atas kesempurnaan kekuasaan-mu (maha suci engkau) artinya
tidak mungkin engkau akan berbuat sia-sia ( maka lindungilah kami dari
siksa neraka).
b) – Berikut terjemahan dari QS Qaaf (50):16.
Artinya : “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya” (16).
Jawaban 3 :
a) Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan
kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai satu kesatuan. Asal usul
pembentukkan masyarakat bermula dari fitrah manusia sebagai makhluk sosial
yang senantiasa membutuhkan orang lain. Dari fitrah ini kemudian mereka
berinteraksi satu sama lain dalam jangka waktu yang lama sehingga
menimbulkan hubungan sosial yang pada gilirannya menimbulkan kesadaran
akan kesatuan. Untuk menjaga ketertiban daripada hubungan sosial itu, maka
dibuatlah sebuah peraturan.
Dalam perkembangan berikutnya, sering dengan berjumlahnya individu
yang menjadi anggota tersebut dan perkembangan kebudayaan, masyarakat
berkembang menjadi suatu yang kompleks. Maka muncullah lembaga sosial,
kelompok sosial, kaidah-kaidah sosial sebgai struktur masyarakat dan proses
sosial dan perhubungan sosial sebagai dinamika masyarakat. Atas dasar itu, para
ahli sosiologi menjelaskan masyarakat dari dua sudut: struktur dan dinamika.
b) Dalam Al-quran terdapat banyak ayat Al-quran yang menunjukkan fitrah
manusia sebagai makhluk sosial dan dari fitrah tersebut kemudian melahirkan
masyarakat. Ayat-ayat tersebut antara lain :
- QS. Al-hujuraat: (13).
yang artinya: “hai manusia, sesungguhnya kami menjadikan kamu dari
laki-laki dan perempuan (bapak dan ibu), dan kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu berkenal-kenalan. Sesungguhnya
orang yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha amat mengetahui.”
- Dalam ayat lain yakni QS. Az-Zukhruf: (32).
Yang artinya : “adakah mereka sebagai rahmat tuhanmu? Kami membagi
penghidupan mereka diantara mereka itu pada hidup didunia dan kami
tinggikan setengah mereka diatas yang lain beberapa derajat, supaya mereka
mengambil yang lain jadi pembantu. Dan rahmat tuhanmu lebih baik dari
harta yang mereka kumpulkan.”
c) Masyarakat madani yang dideklarasikan oleh Nabi adalah masyarakat yang adil,
terbuka dan demokratis, dengan landasan takwah kepada Allah dan taat kepada
ajarannya. Takwah kepada Allah adalah semangat ketuhanan yang diwujudkan
dengan membangun hubungan yang baik dengan Allah dan manusia.
Hubungan itu tentu saja harus dilandasi dengan budi luhur dan akhlak
mulia. Dalam konteks ini menjadi jelas masyarakat madani adalah masyarakat
berbudi luhur mengacu kepada kehidupan masyarakat berkualitas dan beradab.
Berdasarkan uraian diatas, meskipun memiliki makna yang berbeda dari
pemaknaannya antara civil society dan masyarakat madani, tetapi pada intinya
kedua istilah memiliki semangat yang sama, yakni suatu masyarakat yang adil,
terbuka, demokratis, dan sejaterah dengan kualitas keadaban warganya.