1. Senin
Al-Quran:
- Syahadat:
َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah.
- Lafadz Hamdallah dan Bismillah
Pengertian Basmalah
بسم هللا الرحمن الرحيم
Basmalah adalah sebutan untuk kalimat bismillahirrahmanirrahim.
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Kalimat
Basmalah dapat kita jumpai di setiap awal surat di Al-quran kecuali Surat At-
Taubah,fungsinya untuk mengawali pembacaan surat Alquran.
Manfaat membaca basmalah dalam memulai suatu kegiatan baik itu shalat, berkerja,
belajar, dan lain sebagainya yaitu :
Mendapatkan restu dari Allah atas apa yang kita lakukan
Dengan mengucapkan basmalah, kita dapat terhindar dari godaan syaitan.
Lengkapi dengan mengucap taawuz. Audzubillahi minasyaithonirrojim.
Dengan basmalah yang memiliki arti Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang, insyaallah energi kasih sayang Allah dapat kita berikan
kepada orang-orang dan lingkungan yang berinteraksi dengan kita.
Mengucapkan basmalah dapat membuat hati merasa nyaman dalam melakukan
aktivitas
Pengertian Hamdalah
الحمد هلل
Hamdalah adalah sebutan untuk kalimat Alhamdulillah yang artinya = Segala puji bagi
Allah yang kerap diucapkan umat muslim dalam bersyukur dan berterima kasih atas
nikmat Allah yang Ia berikan kepada hambanya.
Manfaat dalam mengucapkan hamdalah :
Sebagai tanda syukur atas nikmat Allah: Siapa yang bersyukur, kata Allah,
nikmat-Ku akan Kutambah
Menambah nikmat dan rezeki
Ketiga, selalu mengingat Allah atas apa yang telah diberikan oleh Allah
kepadanya.
1
- Surat Al-Fatihah
١ ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم
bismillâhir-raḫmânir-raḫîm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
٢ َاْلَحْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن
al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
٣ الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِۙم
ar-raḫmânir-raḫîm
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
٤ ٰم ِلِك َيْو ِم الِّدْيِۗن
mâliki yaumid-dîn
Pemilik hari Pembalasan.
٥ ِاَّياَك َنْعُبُد َو ِاَّياَك َنْسَتِع ْيُۗن
iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon
pertolongan.
٦ ِاْهِد َنا الِّص َر اَط اْلُم ْسَتِقْيَۙم
ihdinash-shirâthal-mustaqîm
Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
٧ ِصَر اَط اَّلِذ ْيَن َاْنَعْم َت َع َلْيِهْم ۙە َغْيِر اْلَم ْغ ُضْو ِب َع َلْيِه ْم َو اَل الَّض ۤا ِّلْيَࣖن
shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
2
2. Selasa
Tauhid:
- Asmaul Husna
Ar Rahman ( )الَّرْح َم ُنartinya Maha Pengasih. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai kasih
sayang yang sangat luas, meliputi seluruh makhluk-Nya. Allah mengasihi seluruh makhluk-
Nya dengan memberikan berbagai kenikmatan.
Asmaul husna pertama ini menunjukkan kasih sayang Allah di dunia dan di akhirat. Di dunia,
dengan kasih-Nya, Dia memberikan nikmat kepada seluruh manusia baik yang beriman
maupun kafir, taat maupun maksiat, taqwa maupun durhaka. Demikian pula Dia memberikan
nikmat kepada seluruh makhluk di dunia.
Ar-Rahim artinya, yaitu Yang Maha Penyayang. Secara sederhana, sifat Asmaul Ar-Rahman
dan Ar-Rahim mungkin hampir sama. Namun, dalam esensinya antara satu sama lain
tentunya berbeda, terutama dalam konteks.
Asmaul Husna Ar-Rahman dimaknai bahwa Allah SWT memberikan karuniaNya kepada
seluruh manusia dalam bentuk apapun tanpa memandang apapun seperti suku, agama, ras,
perbuatan maupun lainnya. Sementara, Asmaul Husna Ar-Rahim dimaknai bahwa Allah SWT
memberikan kasih sayangnya hanya kepada mereka-mereka yang beriman di akhirat kelak.
Dikutip dari laman Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Al-Qasimi menjelaskan bahwa
Asmaul Husna Ar-Rahim bermakna pemberi nikmat secara khusus atau belas kasih yang
dianugerahkan Allah kepada mereka yang beriman. Sementara, merujuk dari pendapat Asy-
Sya’rawi, Asmaul Husna Ar-Rahim memiliki makna bahwa Allah Maha Pengasih di akhirat.
Al Ahad artinya Maha Esa. Allah Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Allah itu satu dan tiada
duanya. Asmaul husna ke-67 ini mirip dengan Al Wahid. Syekh Musthafa Wahbah
menjelaskan, maknanya adalah, Allah memiliki Dzat, sifat, dan perbuatan yang tidak ada
selain-Nya yang memiliki. Misalnya Allah sudah ada sejak zaman azali tanpa permulaan dan
abadi tanpa akhir atau kematian. Dia menciptakan alam semesta dan Dia pula yang kuasa
memelihara hingga menghancurkannya. Kedua asmaul husna ini laksana Ar-Rahman dan Ar-
Rahim.
Memahami Al-Malik artinya salah satu dari 99 nama-nama terbaik lagi indah Allah SWT
dalam Asmaul Husna. Al-Malik artinya Yang Maha Kuasa. Al-Malik artinya sifat pemimpin
yang mempunyai kekuasaan atau otoritas tertinggi untuk mengendalikan segala sesuatu.
Asmaul husna Al-Malik artinya Maha Merajai, mengatur kerajaan-Nya sesuai dengan
kehendak-Nya sendiri.
Mengimani asmaul husna Al-Malik artinya Yang Maha Kuasa, menjadikan Allah SWT
sebagai satu-satunya yang bisa menentukan siapa saja yang berhak menerima kuasa dan
rahmat yang mutlak.
3
3. Rabu
Fikih
- Arti Bersuci
Bersuci dalam istilah ilmu fiqih disebut thaharah. Dikutip dari Kitab Ihya Ulum Al-
Din: Al-Thaharah karya Imam Al-Ghazali, pada dasarnya thaharah itu memiliki empat
tingkatan. Antara lain sebagai berikut:
1. Menyucikan jasmani dari segala hadats, noda, dan kotoran.
4. Menyucikan sirr (rahasia hati) dari segala sesuatu selain Allah. Tingkatan keempat
ini merupakan kesucian yang dimiliki para nabi dan shiddiqin, yaitu orang-orang
yang teguh membenarkan agama di tengah banyaknya orang yang mendustakannya.
Pada setiap tingkatan, nilai-nilai thaharah itu hanya separuh dari ketaatan yang ada
pada tiap tingkatan tersebut. Sebab, puncak dari ketaatan adalah pada tingkatan sirr
(rahasia hati). Tingkatan ini menunjukkan tersingkapnya keagungan dan kebesaran
Allah SWT ke dalam sirr.
Imam Ghazali juga mengatakan bahwa, seorang hamba tidak akan mencapai
tingkatan hati, sebelum menyucikan anggota badan dari perbuatan-perbuatan
terlarang dan memakmurkannya dengan berbagai ketaatan.
Ada banyak dalil tentang syariat thaharah. Mulai dari Al Quran hingga hadits. Dalam
surat At Taubah ayat 108 Allah SWT berfirman:
Artinya: "Di dalamnya (masjid) ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah
menyukai orang-orang yang bersih," (QS. At-Taubah: 108).
Sementara itu, dalam beberapa hadits Rasulullah SAW bersabda, "Kunci sholat itu
adalah kesucian" (HR. Tirmidzi). Beliau juga bersabda, "Kesucian itu adalah setengah
dari iman." (HR. Muslim).
4
4. Kamis
Akhlak
- Menjaga perkataan baik dalam Islam
Dalam Islam ada kata pepatah arab atau dikenal dengan Al-Mahfuzhot, yakni :
Salamatul insan fii hifzil lisan ”Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya
menjaga lisan.” Allah juga memperingatkan umat-Nya bahwa ada malaikat yang
mencatat setiap ucapan manusia yang baik maupun yang buruk. Allah Ta’ala
berfirman: yang artinya “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)
Dengan menjaga lisan, umat islam akan terhindar dari perkataan-perkataan yang
berujung pada dosa. Suatu hari Rasulullah SAW ditanya, "Siapakah Muslim yang
paling utama?" Kemudian beliau menjawab, "Orang yang bisa menjaga lisan dan
tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain." (HR. Bukhari).
2. Dijanjikan surga
Orang-orang yang mampu menjaga lisannya dari ucapan buruk dan tidak berguna,
baginya dijanjikan surga oleh Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah
hadis yang berbunyi:
Dari Sahl bin Sa'ad r.a., Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang
dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara
kedua tulang rahangnya; yakni mulut atau lidah, serta antara kedua kakinya; yakni
kemaluannya, maka saya memberikan jaminan surga untuknya." (HR. Al-Bukhari).
3. Dijauhkan dari kebinasaan
Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa orang-orang yang berbicara tanpa
berpikir terlebih dahulu dan tidak mampu menjaga lisannya, maka ia akan binasa di
akhirat. Bahkan wajahnya akan tersungkur dalam neraka.
Rasulullah SAW bersabda ketika berbincang dengan Mu'adz bin Jabal r.a., "Maukah
aku beritahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?" Jawabnya: "Iya, wahai
Rasulullah." Maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, "Jagalah ini". Ia
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami
katakan?" Maka Beliau bersabda, "Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang
menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?" (HR.
Tirmidzi).
5
Di dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seseorang
berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan
sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridaan baginya
pada hari dia berjumpa dengan Allah." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al- Imam Malik
dan Ahmad).
Lisan dan tulisan yang senantiasa terjaga baik merupakan fondasi akhlak yang baik.
Siapa yang menjaga akhlak baiknya akan membawa dirinya dekat dengan Nabi SAW
di surga.
6
5. Sabtu
Tarikh Islam
- Teladan Nabi Muhammad SAW
5. Rendah Hati
Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang patut ditiru, salah satunya ada kerendahan
hati. Meskipun harus melalui perjalanan yang berat hingga Nabi Muhammad SAW
dapat dipercayai menjadi seorang pemimpin bahkan panglima perang, tak pernah
sekalipun beliau menyombongkan diri.
7
MATERI SANLAT KELAS 2
1. Senin
Al-Quran:
- Surat Al-Ikhlas
Surah al-Ikhlas berisi tentang penegasan kemurnian keesaan Allah sekaligus membantah
semua jenis bentuk kemusyrikan. Kandungan surat Al Ikhlas yang paling utama adalah
penegasan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai Allah SWT.
Surah Al Ikhlas dibuka dengan ayat yang menegaskan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah
tuhan yang Maha Esa. Mengutip tafsir tahlili yang dilansir laman Kemenag RI, melalui ayat
ini, Allah memerintahkan pada Nabi Muhammad agar menjawab pertanyaan orang-orang
yang menanyakan tentang sifat Tuhannya.
Maka, ayat pertama surah Al-Ikhlas pun menerangkan bahwa Dia adalah Allah Yang Maha
Esa. Artinya Allah tidak tersusun dan tidak berbilang. Allah sama sekali tidak memerlukan
suatu apa pun. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa
pada sifat-Nya, dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.
Sementara itu, Surat Al Ikhlas ayat ke-2 berisi tentang penjelasan sifat Allah SWT sebagai
satu-satunya tujuan untuk meminta segala sesuatu.
Maksud dari Surah Al Ikhlas ayat 2 itu ialah bahwa Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia
Maha Pencipta, Mahakaya, dan Mahakuasa. Dia tidak memerlukan yang lain. Hal itu berbeda
dengan semua makhluk yang bergantung kepada-Nya.
8
Kemudian Surat Al Ikhlas ayat 3 menerangkan pula sifat Allah, yakni "tidak beranak dan
diperanakkan." Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak beranak; tidak ada yang sejenis
dengan Allah. Selain itu, Allah tidak diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula.
Surat Al Ikhlas ditutup dengan ayat ke-4 yang menerangkan bahwa Allah tidak sama atau
tidak setara dengan segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Artinya, tidak ada sesuatu yang
setara dengan Allah, baik dari segi zat, sifat, maupun tindakan-Nya.
9
2. Selasa
Tauhid
- Asmaul Husna
a. Al Quddus ( )اْلُقُّد وُسartinya Maha Suci Al Quddus artinya Allah Maha Suci dari
segala sesuatu yang bersifat kurang dan cacat. Al Quddus memiliki makna
kesempurnaan , terpuji dengan segala kebaikan dan keutamaan. Quddus
berasal dari kata Al Qudsu yang berarti kesucian. Masjid Al Aqsha disebut
dengan baitul maqdis yang berarti masjid disucikan dari segala dosa. Malaikat
Jibril disebut ruhul qudus karena suci dari kesalahan terutama saat
menyampaikan wahyu.
b. As Salam ( )الَّس َالُمartinya Maha Memberi Kesejahteraan As Salam artinya Allah
Subhanahu wa Taala terbebas dari kekurangan, cacat dan segala sesuatu yang
tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Dengan nama ini,
orang yang berdzikir akan merasakan ketenangan dan rasa aman dalam
hatinya.
Asmaul Husna kelima ini disebutkan dalam Al Quran surat Al Hasyr ayat 23.
Di antara doa dengan nama As Salam yang dicontohkan Rasulullah adalah:
“ الَّلُهَّم َأْنَت الَّس َالُم َوِم ْن َك الَّس َالُم َتَب اَر ْك َت َذ ا اْلَج َالِل َو اِإل ْك َر اِمYa Allah, Engkau Dzat yang
memberi kesejahteraan. Kesejahteraan hanya berasal dari-Mu. Wahai Dzat
yang memiliki keagungan dan kemuliaan, engkaulah yang memberi
keberkahan.” (HR. Muslim)
c. Al Mukmin ( )اْلُم ْؤ ِم ُنartinya Maha Memberi Keamanan Al Mukmin artinya
Allah adalah Dzat yang menjadi tempat pelarian dan perlindungan bagi orang
yang merasa ketakutan sehingga mendapatkan keamanan. Nama ini juga
disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 23. Nama Al Mukmin sangat baik untuk
dijadikan sebagai dzikir orang yang sedang ketakutan, karena dengan
menyebutnya sepenuh hati, Allah akan memberikan rasa aman dari segala
bahaya.
10
MATERI SANLAT KELAS 3
1. Senin
Al-Quran:
- Surat Al-Lahab
َتَّبْت َيَدٓا َأِبى َلَهٍب َو َتَّب
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb.
Artinya: (1) “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.”
َم ٓا َأْغ َنٰى َع ْنُه َم اُل ۥُه َو َم ا َك َسَب
Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab.
Artinya: (2) “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.”
َسَيْص َلٰى َناًرا َذ اَت َلَهب
Sayaṣlā nāran żāta lahab.
Artinya: (3) “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.”
Surat Al-Lahab mengandung berita gaib bahwa Abu Lahab akan merugi, binasa dan juga
celaka. Hal itu benar-benar terjadi karena dirinya mati mengenaskan saat sakit, dan kemudian
membuat jijik teman-temannya.
Surat Al Lahab juga menjelaskan istri Abu Lahab yang suka ikut menghina Rasulullah SAW.
Leher yang seharusnya dikalungi dengan perhiasan indah yang biasa digunakan oleh kaum
hawa, justru akan dikalungi tali sari sabut atau tali dari besi neraka sebagai balasan atas
perbuatannya.
Surat Al Lahab adalah salah satu mukjizat dan bukti kenabian Rasulullah SAW.
Hingga akhir hayatnya, Abu Lahab tidak masuk Islam baik secara lahir maupun batin. Maka
dia benar-benar menjadi orang yang binasa dan juga celaka seperti ditegaskan di dalam surat
ini.
11
Abu Lahab begitu membanggakan harta dan anak-anaknya. Namun apa yang dikatakannya
hanyalah angan-angannya. Harta dan anak-anak serta apa yang ia usahakan setelah turunnya
ayat ini sama sekali tidak bermanfaat baginya. Sama sekali tidak akan bisa
menyelamatkannya dari kebinasaan dan siksaan di akhirat nanti.
Surat ini menunjukkan betapa luar biasanya ilmu Allah. Bahwa Alquran dan Rasulullah SAW
selalu benar meskipun Abu Lahab mendustakannya. Seandainya Abu Lahab pura-pura masuk
Islam, ia mungkin punya amunisi untuk menuduh bahwa Alquran keliru. Tapi Abu Lahab
benar-benar selalu menentang Rasulullah dan pada akhirnya binasa seperti firman Allah di
surat ini.
12
2. Selasa
Tauhid
- Asmaul Husna
a. Ya Jabbar
Al Jabbar arti dalam bahasa adalah keagungan atau ketinggian. Al Jabbar artinya kehendak
Allah yang tidak bisa diingkari oleh siapa pun. Semua mahluk tunduk kepada apa yang
dikehendaki-Nya, karena kekuasaan dan keagungan-Nya bersifat mutlak.
b. Ya Aziz
Al Aziz secara bahasa berarti kekukuhan, kemantapan, dan kekuatan. Al Aziz artinya Allah
Maha Perkasa, maknanya Allah tidak akan dapat dikalahkan oleh siapa pun yang menentang-
Nya.
c. Ya Mutakabbir
Al Mutakabbir secara bahasa adalah kebesaran, dan tidak tertundukkan. Allah Ya Mutakabbir
artinya Allah pemilik segala kebesaran. Maha Besar Allah.
d. Al Khaliq artinya Yang Maha Pencipta. Al Khaliq merupakan satu dari 99 Asmaul
Husna yang menjadi nama atau sifat baik Allah SWT. Al Khaliq berarti membawa
segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada.
Al Khaaliq artinya yang menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Allah menciptakan apa
yang Dia kehendaki dan dengan cara yang sempurna. Dia adalah satu-satunya yang
menentukan kapan, bagaimana dan apa yang harus dibuat dan melakukannya dari
ketiadaan.
Al-Khaliq berakar pada kata 'khalq', yang berarti menciptakan, merancang dan
merencanakan. Al Khaliq artinya menentukan dan menciptakan menurut ukuran dan
proporsi yang tepat dari setiap hal. Ciptaan Allah sangat cocok, pantas, dan pas.
13
MATERI SANLAT KELAS 4
1. Senin
Al-Qur’an
- Surat Al-Kafirun
14
2. Selasa
Tauhid
- Beriman kepada Malaikat
Iman artinya percaya, Beriman kepada Malaikat Allah artinya percaya bahwa
malaikat benar” mahluk Allah yang diciptakan dari Nur, dan tidak memiliki sahwat,
sehingga selalu taat pada perintah Allah.
Adapun 10 Malaikat yang wajib kita imani yaitu,
15
MATERI SANLAT KELAS 5
1. Senin
Al-Qur’an
- Al-Fill
َاَلْم َتَر َكْيَف َفَعَل َر ُّبَك ِبَاْص ٰح ِب اْلِفْيِۗل
Artinya: "Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?" (2)
َّو َاْر َسَل َع َلْيِه ْم َطْيًرا َاَباِبْيَۙل
Artinya: "dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong," (3)
َتْر ِم ْيِه ْم ِبِح َج اَرٍة ِّم ْن ِس ِّجْيٍۙل
Artinya: "yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar," (4)
16
2. Selasa
Tauhid
- Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Rasul
Dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam karya Rosidin, sifat wajib dan
mustahil bagi rasul ada empat. Di antara siddiq, amanah, tabligh, dan fatanah untuk
sifat wajib dan kidzib, khiyanah, kitman, dan baladah untuk sifat mustahilnya. Berikut
arti dan pasangan selengkapnya:
a. Sifat wajib rasul siddiq artinya benar, pasangan sifat mustahilnya adalah khizib
artinya dusta.
b. Sifat wajib rasul amanah artinya dapat dipercaya, pasangan sifat mustahilnya
adalah khiyanah artinya curang.
c. Sifat wajib rasul tabligh artinya menyampaikan (wahyu Allah), pasangan sifat
mustahilnya adalah kitman artinya menyembunyikan (tidak menyampaikan).
d. Sifat wajib rasul fatanah artinya cerdas, pasangan sifat mustahilnya adalah
baladah artinya bodoh.
17
MATERI SANLAT KELAS 6
1. Senin
Al-Qur’an
- Ayat Qursi
َم ن َذ ا ٱَّلِذ ى َيْش َفُع ِع ْنَد ُه ِإاَّل ِبِإْذ ِنِه، َلُه َم اِفى ٱلَّسَم ٰـ َو ٰ ِت ِوَم اِفى اَأْلْر ِض، اَل َتْأُخ ُذ ُه ِس َنٌة َو اَل َنْو ٌم، ُهللا آُل ِإَلٰـَه ِإاَّل ُهَو ٱْلَحُّى ٱْلَقُّيوُم
َو اَل َيُئوُد ُه، َو اَل ُيِح ْيُطوَن ِبَش ْى ٍء ِّم ْن ِع ْلِمِه ِإاَّل ِبَم اَش آَء َوِس َع ُك ْر ِس ُّيُه ٱلَّسَم ٰـ َو ٰ ِت َو ٱَأْلْر ِض، َيْع َلُم َم اَبْيَن َأْيِد يِه ْم َو َم اَخ ْلَفُهْم
ِح ْفُظُهَم اَو ُهَو ٱْلَعِلُّى ٱْلَعِظ يُم
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu
maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu
maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa
syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal
‘aliyyul ‘adhiim.
18
2. Selasa
Tauhid
- Iman Kepada hari akhir
Para ulama mengelompokkan hari kiamat menjadi dua macam, yaitu:
Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu tanda-tanda kerusakan yang dialami sebagian alam dan
terjadi setiap waktu. Tanda-tanda kiamat sugra seperti terjadinya bencana alam, gunung
meletus, meninggalnya manusia karena sakit, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran
hutan, dan sebagainya;
Kiamat kubra (kiamat besar), yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa
seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan
berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.
Umat Islam meyakini bahwa hari akhir tidak akan terjadi, apabila masih ada manusia
yang mau menyebut nama Allah SWT. Namun, kehancuran dunia terjadi ketika sudah
tidak ada lagi orang-orang beriman di muka bumi, yang tersisa hanya orang-orang jahat.
Orang-orang akan kembali ke kondisi zaman jahiliah. Berbagai fitnah akan menimpa
seluruh umat manusia. Mereka berada di bawah naungan rasa putus asa, kekacauan,
musibah, kekafiran. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia
selanjutnya akan berganti dengan alam yang baru, yaitu alam akhirat.
Menurut syariat Islam, tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang datangnya hari
kiamat, baik malaikat, nabi, maupun rasul. Masalah ini adalah perkara yang gaib dan
hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Muhammad Saw yang
sahih, Allah SWT berfirman:
Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat: ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah:
‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak
seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu sangat
berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan
datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba’. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan
kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari
kiamat itu adalah di sisi Allah SWT, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Surah
Al-A’raaf ayat ke-187).
Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Kewajiban beriman kepada hari akhir sudah diberitakan dalam Al-Qur’an dan hadis.
Namun, bisa dipertegas oleh dalil aqli (akal pikiran). Secara akal, kita bisa berpikir bahwa
segala sesuatu yang ada di alam dunia mengalami perubahan. Setiap perubahan pastinya
juga akan membutuhkan akhir.
19
Sesuatu yang berakhir mempunyai tanda-tanda yang diberitakan oleh Al-Qur’an dan hadis,
serta bisa diterima oleh akal. Keyakinan terhadap adanya hari akhir akan memberikan
hikmah atau efek yang sangat besar dalam kehidupan manusia, paling tidak manusia akan
merasa takut terhadap azab yang akan diberikan Allah SWT setelah terjadinya hari akhir.
Hal ini akan membuat manusia selalu berhati-hati dalam bertindak dan akan selalu
memperbanyak amal ibadah sewaktu di dunia.
Menurut Nurhayati Rusdi, meyakini akan adanya hari pembalasan sebagai rangkaian
peristiwa yang harus dijalani setelah hari kiamat akan menimbulkan kedisiplinan dan
kewaspadaan, sebab seluruh amal tidak ada yang luput dari pengawasan Allah SWT.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa seseorang yang beriman kepada
hari akhir akan menimbulkan kedisiplinan dan berusaha menjadi lebih baik karena tidak
ada amal yang luput dari pengawasan Allah SWT. Dalam hal ini, kedisiplinan yang
dimaksud adalah kedisiplinan beribadah kepada Allah SWT.
20