Anda di halaman 1dari 80

MATERI PERTEMUAN

106 - 110
AUDIO KE 106-110
GELOMBANG T06

MATERI:
KITAB SHIFATU SHOLATIN NABIYYI
SHALLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM
MINATTAKBIRI ILATTASLIM KA-ANNAKA
TAROHA (SIFAT SHALAT NABI MULAI DARI
TAKBIR SAMPAI SALAMNYA
SEAKAN-AKAN ANDA MELIHATNYA)
KARYA ASY SYEKH AL-ALBANI
RAHIMAHULLAH

PEMATERI
USTADZ DR. MUSYAFFA AD
DARINY, M.A.

KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &


GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 1. RT. 01 / RW. 08.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

1
KATA PENGANTAR
╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعال‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫ـم‬
ِ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫بس‬

ُ ُ َ َ َ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ه‬
‫اّلل وبركاته‬ِ ‫السالم عليكم ورحمة‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam


semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

1
Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan
mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah
wal Jama'ah pembina dan pembimbing Grup Islam
Sunnah | GiS di antaranya:

• Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.


• Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
• Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A.
• Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
• Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.

2
• Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
• Ustadz Abu Haidar As-Sundawy, Lc.
• Ustadz Ahmad Zaenuddin Al-Banjary, Lc.
• Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.
• Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
• Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang


Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah, Adab, Akhlaq, Muamalah
dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh
seorang Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh


mudah dipahami oleh semua kalangan.

3
Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya
admin yang dapat memposting materi. In syaa Allāh
materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam
rentang waktu pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan
pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada


link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk


memuraja'ah materi yang telah disampaikan tanpa
khawatir memori HP menjadi penuh.
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat
membuat semangat kita dalam menuntut ilmu semakin
bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

4
Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama
dengan GiS dari Angkatan 1 sampai dengan Angkatan 7
lebih dari seratus enam puluh ribu (176.673) Sobat GiS
Ikhwan & Akhwat yang tersebar di dalam dan luar
negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah
dengan dibukanya pendaftaran baru setiap periodenya
biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa


Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

5
༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................. 7

PERTEMUAN 106
Pembahasan tentang Sujud Bag 08 ~
Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 03 ............... 9

PERTEMUAN 107
Pembahasan tentang Sujud Bag 09 ~
Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 04 ............. 21

7
PERTEMUAN 108
Pembahasan tentang Sujud Bag 10 ~
Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 05 ............. 35

PERTEMUAN 109
Pembahasan tentang Sujud Bag 11 ~
Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 06 ............ 47

PERTEMUAN 110
Pembahasan tentang Larangan Membaca
Al-Qur'an dalam Rukuk dan Sujud .......................... 62

8
‫‪PERTEMUAN 106‬‬
‫‪Senin, 16 Sya’ban 1445 H / 26 Februari 2024 M‬‬

‫‪Audio ke-106: Pembahasan Tentang Sujud 08 ~ Macam‬‬


‫‪Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 03‬‬

‫═════════════════‬

‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا َ ُ ُ‬
‫اّٰلل وبركاته‬
‫‪.‬السَلم عليكم ورحمة ِ‬

‫ا ا ْ‬ ‫ا ا ْ‬ ‫ه ا اَ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ‬ ‫ْ ا ْ ُ‬


‫اّٰلل‪ ،‬وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬
‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل ِ‬‫الحمد ِ ِ‬
‫ا ا ُ ا ُ‬
‫‪.‬ت ِبع هداه‬

‫‪9‬‬
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai
karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus
yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni
kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya
Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat
Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan
Anda Melihatnya).

▫️

(Kita sampai pada, -ed) pembahasan masalah dzikir-


dzikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika sujud.

10
Dzikir-dzikir yang dibaca ketika sujud ini sangat banyak.
Di antara bacaan tersebut:

2) Bacaan yang kedua di dalam sujudnya Rasulullah


Shallallahu 'alaihi wasallam adalah bacaan:

ْ ‫ُ ْ ا ا ا ِا ْ ا َْ ا ا‬
❲ ‫❳ سبحان ر ّ يب األعَل و ِبحم ِد ِه‬

/Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih/ dibaca 3x

"Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi, dan dengan


pujian untuk-Nya"
(HR. Abu Daud no. 870)

‫ا‬
Tambahan [ ‫ ] او ِبح ْم ِد ِه‬ini diperselisihkan oleh para ulama.

11
Ada yang mengatakan tambahan tersebut lemah; ada
yang mengatakan sebagaimana dipilih oleh Syaikh
Albani rahimahullahu Ta'ala, beliau mengatakan
tambahan ini sahih. Diriwayatkan oleh Imam Abu
Dawud, Imam Addaruqutni, Imam Ahmad, Imam Ath-
Thabrani, dan Imam Al-Baihaqi. Beliau katakan ini sahih.
3) Bacaan yang ketiga di dalam sujudnya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:

ْ ُّ ‫ا‬ َ ‫ا ُّ ْ ا ا‬ ْ ُّ ُ ْ ُّ ُ
❲ ‫ رب المَل ِئك ِة والروح‬،‫❳ سبوح قدوس‬

/Subbuuhun, qudduusun, robbul malaa-ikati war-ruuh/

"Maha suci lagi Maha Kudus, Rabb para malaikat (secara


umum) dan Ar-ruh (malaikat Jibril secara khusus)"
(HR. Muslim 1/533, lihat no. 35)

12
ْ ُّ ُ ْ ُّ ُ
Apa bedanya [ ‫ ] سبوح‬dan [ ‫ ? ] قدوس‬Disebutkan di dalam
catatan kakinya, sebelumnya telah disinggung bahwa
makna [ ‫ ] ُس ُّب ْوح‬adalah yang disucikan dari segala
ْ ُّ ُ
keburukan, sedangkan [ ‫ ] قدوس‬adalah yang penuh
dengan keberkahan.

Berarti terjemahannya

ْ ُّ ُ ْ ُّ ُ
[ ‫] سبوح قدوس‬

maksudnya adalah Maha Suci dan Maha Berkah.

ْ ُّ ‫ا‬ َ ‫ا ُّ ْ ا ا‬
[ ‫] رب المَل ِئك ِة والروح‬

Rabbnya para malaikat, dan Rabbnya Malaikat Jibril.

13
Ini berarti dibaca hanya sekali. Atau kalau kita ingin
mengulang-ulangnya tidak masalah, tidak ada batasan,
sehingga hukumnya kembali ke asal. Kembali ke asal
maksudnya tidak ada batasan. Kalau ada batasan baru
kita batasi, Kalau tidak ada batasan berarti kita boleh
membaca sesuai dengan keinginan kita.

4) Bacaan yang keempat:

ْ ْ َّ ُ َّ َ ‫ُ ْ ا ا ا َّ ُ َّ ا َّ ا ا ا ْ ا‬
❲ ‫ اللهم اغ ِفر ِ يل‬، ‫❳ سبحانك اللهم ربنا و ِبحم ِدك‬
ْ

/Subhaanakallaahumma robbanaa wa bihamdika,


allaahummagh-fir lii/

‫ا ا َ َّ ُ ُ ْ ا‬ ُ ُ ‫ا‬ ُ ُ ُ ْ ُِ ُ ‫ ا‬.
‫يتأول القرآن‬، :‫ود ِه‬
ِ ‫ج‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫وع‬
ِ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ف‬
‫ِي‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫كث‬
ِ ‫ي‬ ‫كان‬‫و‬

14
Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
memperbanyak bacaan ini di rukuknya dan di sujudnya
sebagai bentuk penafsiran atau pelaksanaan Beliau
terhadap firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam
surat An-Nashr:

ً ‫ه َرا‬ ‫ا ا ٓ ا ا ر ُ ه ا ۡ ا ر ُ ُۙ ا ا َ ر ا َّ ا ا ر ُ ُ ر ا ر ر‬
{ , ‫اّٰلل افواجا‬
ِ ‫ ورايت الناس يدخلون ِف ِدين‬, ‫اّٰلل والفتح‬ ِ ‫ِاذا جاء نۡص‬
ُ‫ا ا ِ ر ا ر اِ ا ا ر ا ر ر‬
‫فسبح ِبحم ِد ربك واستغ ِفره‬ }

Maka sucikanlah dengan memuji Rabbmu.

ُ‫ا ر ا ر ر‬
❲ ‫❳ واستغ ِفره‬

Dan minta ampunlah engkau kepada Dia.

15
Jadi ada tasbihnya, ada istighfarnya.

ْ ْ َّ ُ َّ َ ‫ُ ْ ا ا ا َّ ُ َّ ا َّ ا ا ا ْ ا‬
❲ ‫ اللهم اغ ِفر ِ يل‬، ‫❳ سبحانك اللهم ربنا و ِبحم ِدك‬
ْ

Di situ ada tasbihnya, di situ ada permintaan untuk


diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala .

"Maha Suci Engkau ya Allah, ya Rabb kami, dan segala


puji bagi-Mu, ya Allah ampunilah aku"
(HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484)

Thayyib.
Ini pun tidak ada jumlahnya berapa, sehingga kalau kita
baca sekali sudah masuk hadits ini. Kalau kita ingin
membaca 3 kali juga tidak masalah. Kita baca 5 kali, 10
kali tidak ada masalah, karena Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam tidak membatasinya.

▫️

16
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang


akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

17
18
19
20
‫‪PERTEMUAN 107‬‬
‫‪Selasa, 17 Sya’ban 1445 H / 27 Februari 2024 M‬‬

‫‪Audio ke-107: Pembahasan Tentang Sujud 09 ~ Macam‬‬


‫‪Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 04‬‬

‫═════════════════‬

‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا َ ُ ُ‬
‫اّٰلل وبركاته‬
‫‪.‬السَلم عليكم ورحمة ِ‬

‫ا ا ْ‬ ‫ا ا ْ‬ ‫ه ا اَ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ‬ ‫ْ ا ْ ُ‬


‫اّٰلل‪ ،‬وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬
‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل ِ‬‫الحمد ِ ِ‬
‫ا ا ُ ا ُ‬
‫‪.‬ت ِبع هداه‬

‫‪21‬‬
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai
karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

(Kita sampai pada, -ed) pembahasan masalah dzikir-


dzikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika sujud.

22
Dzikir-dzikir yang dibaca ketika sujud ini sangat banyak.

5) Bacaan sujud yang kelima yang shahih dari Nabi kita


Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah:

‫ا ا ا‬ ِ ‫ا َْ ا ا‬ ُ ْ َ ْ َ ‫َ َّ ُ َّ َ ا ا ا ْ ُ ا ا ا ْ ُ ا َ ا‬
❲ ‫ سجد‬، ]‫ [ وأنت ر ّ يب‬،‫ ولك أسلمت‬،‫ و ِبك آمنت‬،‫اللهم لك سجدت‬

ُ ‫ا ا َّ ا ْ ا ُ ا ا ا ا‬ ُ ‫ا ْ ا َّ ْ ا َ ا ُ ا ا َّ ا ُ ا َ ْ ا ا ُ ا ا‬
،‫ وشق سمعه وبۡصه‬، ] ‫ [ فأحسن صوره‬،‫ه ِلل ِذي خلقه و صوره‬ ‫وج ِ ي‬
‫اّٰلل َأ ْح اس ُن ْال اخالق ْيا‬
ُ ‫❳ [ افـ ] ات اب اار اك ه‬
ِِ

Allaahumma laka sajadtu, wa bika aamantu, wa laka


aslamtu, (wa anta robbii), sajada wajhiya lilladzii
kholaqohu wa showwarohu, (fa-ahsana shuwarohu), wa
syaqqo sam'ahu wa bashorohu, fa tabaarokallaahu
ahsanul khooliqiin.

23
Ini bacaan yang lumayan panjang.

"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku bersujud, aku beriman


kepada-Mu, berserah diri kepada-Mu, Engkaulah
Rabbku. Wajahku bersujud kepada Dzat yang
menciptakan dan membentuknya, lalu membaguskan
bentuknya, yang membuka pendengaran dan
penglihatannya. Maka Maha Suci Engkau ya Allah
sebaik-baik Pencipta."

Ini juga tidak ada batasan berapa kali. Berarti bisa kita
baca sekali, bisa kita baca lebih dari itu. Apalagi kalau
kita ingin memperlama sujud kita.

6) Kemudian bacaan yang keenam:

ُ َّ ُ ‫اا اا‬ ُ ‫ا‬ ُ َ َّ َ ُ َّ ُ َّ ُ َّ ُ ْ ‫ا‬ ْ ْ َّ ُ َّ


❲ ‫وِسه‬ ِ ‫ وعَل ِنيته‬، ‫وآخره‬
ِ ‫ وأوله‬، ‫وجله‬ ِ ‫ ِدقه‬، ‫اللهم اغ ِفر ِ يل ذن ِّ يب كله‬

24
Ini juga tanpa ada batasan bilangan. Bisa sekali, bisa
lebih dari itu.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah semua dosaku, dosa yang


kecil (atau tidak tampak) atau dosa yang besar. Dosa
yang aku lakukan dahulu dan yang akan datang. Dosa
yang aku lakukan saat bersama-sama maupun dosa
yang aku lakukan saat sendiri."

Di sini saya ingin memberikan sedikit faidah ya. Di sini


kita disyariatkan/dituntunkan oleh Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta
ampun kepada Allah dari dosa-dosa yang kita lakukan
secara terang-terangan, dengan dosa-dosa yang kita
lakukan secara diam-diam.

25
Lebih besar mana dosa yang dilakukan secara terang-
terangan dengan dosa yang dilakukan secara sendiri-
sendiri? Pada asalnya dosa yang dilakukan terang-
terangan itu lebih besar dosanya.
Dalilnya adalah hadits Nabi Muhammad Shallallahu
'alaihi wasallam:

‫ْ ا‬ ‫ُ ُّ ُ َّ ُ ا ا َّ ْ ُ ا‬
❲ ‫اهرين‬
ِ ‫❳ كل أم ِة معافة ِإَّل المج‬

Semua umatku itu mempunyai potensi untuk dimaafkan


dosanya kecuali mereka yang melakukan dosa secara
terang-terangan.

Jadi misalnya ada orang yang melakukan mabuk-


mabukan, minum-minuman keras, sama-sama minum-
minuman keras, dosa besar. Ketika dilakukan dengan

26
sembunyi-sembunyi, dengan ketika dilakukan secara
terang-terangan, maka yang melakukannya secara
terang-terangan itu lebih besar dosanya. Kita ketika
membandingkan itu harus sama-sama ya. Maksudnya
sama-sama itu bagaimana? Sama-sama keadaannya.
Jadi, yang terang-terangan tersebut misalnya dia
merasa berdosa tapi dia ingin terang-terangan. Yang
sembunyi-sembunyi dia merasa berdosa tapi dia
lakukan secara sembunyi-sembunyi. Inilah kalau kita
membandingkan seperti ini. Ini pembandingan yang
adil.

Kalau perbandingannya, yang terang-terangan dia


merasa berdosa; yang sendiri-sendiri dia tidak merasa
berdosa; sama-sama minum-minuman keras, maka ini
perbandingan yang tidak apples to apples, tidak

27
sebanding. Kita tidak adil kalau membandingkan
sesuatu yang tidak sama. Kalau sama-sama keadaannya,
perasaannya merasa bersalah, tapi yang satu dilakukan
secara terang-terangan, yang satu dilakukan secara
sembunyi-sembunyi, maka yang terang-terangan lebih
parah, lebih besar dosanya.

Akan tetapi, dosa ketika sendiri bisa lebih parah, bisa


lebih besar, apabila ada tambahan keadaan yang
memperburuknya, seperti misalnya menyepelekan dosa
itu. Ketika kita sedang sendiri melakukan dosa dan kita
sepelekan, itu berarti secara tidak langsung kita
menyepelekan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang selalu
mengawasi kita. Makanya ini dosanya menjadi sangat
besar.

28
Ada sebuah hadits yang menjelaskan masalah ini. Di hari
kiamat nanti akan ada orang yang membawa pahala
yang sangat banyak. Dijelaskan dalam hadits tersebut
pahalanya sampai sebesar gunung Tihamah. Gunung
Tihamah ini gunung yang sangat besar di negeri Yaman.
Tapi Allah jadikan hilang sama sekali. Kenapa demikian?
Karena orang tersebut ketika bersama dengan yang lain
kelihatannya baik, tapi ketika dia sendiri, dia lakukan
kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Kata para ulama ini bukan dosa biasa, tapi karena
dia menyepelekan dosa saat sedang sendiri.

Makanya kita harus tetap bertakwa kepada Allah


Subhanahu wa Ta'ala saat sedang sendiri. Ini sangat
berbahaya. Bahkan Ibnu Rojab rahimahullahu Ta'ala
ketika menafsiri hadits:

29
ْ َ ْ ُ َّ َّ ْ ُ ْ ‫َّ َّ ُ ا َ ا ْ ا ُ ا ا َ ْ ْ ا َّ ْ ا ا‬
( ‫وإنه ِمن أه ِل‬ِ ‫وإن الرجل ليعمل ِبعم ِل أه ِل الجن ِة ِفيما يبدو ِللناس‬
ِ
َّ
‫) النار‬

"Sungguh ada orang yang kelihatannya selalu


melakukan amalan-amalannya ahli surga, tetapi
sungguh dia itu jadi ahli neraka."

Ibnu Rajab mengatakan, kenapa demikian? Kata Ibnu


Rajab, kata-kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:

َّ ُ ‫ا‬
[ ‫] ِف ْي اما ي ْبد ْو ِللناس‬

Kelihatannya melakukan amalan-amalan ahli surga, itu


berarti yang batin/yang tidak terlihat tidak demikian.
Ketika sendiri, dia tidak seperti itu, sehingga menjadikan
dia su'ul khotimah dan akhirnya masuk neraka.
Na'udzubillahi mindzalik.

30
Makanya ini menunjukkan betapa berbahayanya
maksiat-maksiat yang dilakukan saat sendiri. Jangan kita
sepelekan. Jangan menyepelekan kemaksiatan-
kemaksiatan yang kita lakukan saat kita sedang sendiri.
Bisa jadi itu menjadi sebab su'ul khotimah, -
na'udzubillahi min dzalik- sebagaimana dikatakan oleh
para ulama.

Oleh karenanya, ketika sedang sendiri takutlah kepada


Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalaupun akhirnya kita
kalah dengan hawa nafsu kita, kita kalah dengan syaitan
kita, jangan menyepelekan. Tetaplah merasa berdosa.
Sehingga akhirnya kita punya keinginan yang kuat untuk
meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
untuk bertobat kepada-Nya.

Makanya di dalam shalat kita, kita pun diperintahkan


atau dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam untuk membaca doa yang seperti ini: "Ya Allah

31
ampunilah dosa-dosaku, dosa yang aku lakukan saat
bersama, maupun dosa yang aku lakukan saat sendiri."

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang


akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

32
33
34
‫‪PERTEMUAN 108‬‬

‫‪Rabu, 18 Sya’ban 1445 H / 28 Februari 2024 M‬‬

‫‪Audio ke-108: Pembahasan Tentang Sujud 10 ~ Macam‬‬


‫‪Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 05‬‬

‫═════════════════‬

‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا َ ُ ُ‬
‫اّٰلل وبركاته‬
‫‪.‬السَلم عليكم ورحمة ِ‬

‫ا ا ْ‬ ‫ا ا ْ‬ ‫ه ا اَ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ‬ ‫ْ ا ْ ُ‬


‫اّٰلل‪ ،‬وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬
‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل ِ‬‫الحمد ِ ِ‬
‫ا ا ُ ا ُ‬
‫‪.‬ت ِبع هداه‬

‫‪35‬‬
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai
karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

(Kita sampai pada, -ed) pembahasan masalah dzikir-


dzikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika sujud.

36
Dzikir-dzikir yang dibaca ketika sujud ini sangat banyak.

7) Di antara bacaan tersebut, yang ketujuh:

َ ‫ا ا ا َ ا ا ا ْ ا ا ا ْ ا ا ا ا ُ ا ْ َُ ْ ُ ْ ا ا ا‬
❲ ،‫ أبوء ِب ِنعم ِتك ع يَل‬،‫ وآمن ِبك فؤ ِادي‬،‫ال‬
َّ
‫سجد لك سو ِادي وخي ِ ي‬
ْ ‫ا ْ ا ْ ا ا ا َّ ْ ُ ا َ ا‬
‫❳ ه ِذي ي ِدي وما جنيت عَل نفس‬

Yang artinya, "Diriku dan khayalku bersujud kepada-Mu,


hatiku beriman kepada-Mu, Aku mengakui nikmat-Mu
kepadaku. Inilah tanganku dan segala dosa yang telah
aku perbuat atas diriku, maka ampunilah aku."

Ini doa yang sangat bagus ya, mengakui kekurangan-


kekurangan yang banyak yang ada di diri kita. Dan

37
seperti inilah harusnya orang yang shalat; mengakui
kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya,
banyaknya dosa yang telah dia perbuat, dan banyaknya
kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepada dia.

Kalau antum paham bacaan-bacaan seperti ini ya,


betapa khusyuknya shalat antum. Kalau tidak paham,
sulit untuk khusyuk.

8) Dzikir yang kedelapan:

‫ او اه اذا اوماا‬، ❲ ‫ان ذي ْال اج ا ُث ْوت او ْال ام َل ُك ْوت او ْالك ْث اياء او ْال اع َظ امة‬
‫ُ ْ ا ا‬
ِ ِ ِّ ِ ِ ّ ِ ‫❳ سبح‬
ْ َّ ‫اْ ا ُ َ ا اُ ُْ ُ ْ ا ا‬
‫ بعده كان يقوله ِ يف صَل ِة اللي ِل‬.

38
Bacaan yang kedelapan ini sampai yang terakhir/bacaan
yang kedelapan dan bacaan-bacaan setelahnya, ini
dahulu dibaca oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasall
di shalat malamnya.

‫ا‬ َ ‫ْ ا اُ ْ ا ْ اَ ُ ْ ا ْ ْ ا ا ْ ا‬ ‫ُ ْ ا ا‬
❲ ‫❳ سبحان ِذي الج ّثو ِت والملكو ِت وال ِك ّثي ِاء والعظم ِة‬

"Maha Suci Dzat pemilik keperkasaan, kerajaan,


kebesaran, dan keagungan."

Ya seperti ini bukan berarti harus dibaca sekali. Di sini


tidak ada keterangan berapa dibaca, bukan berarti
harus dibaca sekali, tidak. Kita boleh mengulang-
ulangnya karena tidak ada pembatasan. Ya, sehingga
kita lakukan secara bebas. Kita baca sekali tidak
masalah, 3x tidak masalah, 10x tidak masalah, atau kita
tidak hitung juga tidak ada masalah, karena tidak ada
pembatasan.

39
9) Yang kesembilan, ini juga dahulu dibaca oleh
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat
malamnya.

Ustadz, kalau dibaca di shalat malamnya, apa tidak


boleh dibaca di shalat fardhu?
Kita katakan: boleh. Kita katakan boleh, tidak ada
masalah. Yang boleh dibaca di shalat malam, boleh
untuk kita baca di shalat yang lainnya. Pada asalnya
demikian. Kecuali ada dalil yang menjelaskan perbedaan
itu. Seperti misalnya doa istiftah.

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kadang-


kadang membaca doa istiftah panjang. Kadang
membaca doa istiftah dengan doa yang panjang. Ini
jangan kita lakukan ketika menjadi imam di shalat

40
fardhu, nanti dikira kita malah lupa. Karena Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam dahulu mencontohkannya;
ketika shalat fardhu Beliau membaca doa istiftah yang
pendek, ada dalil itu. Tapi kalau tidak ada dalil seperti
itu, yang membedakan antara shalat fardhu dengan
shalat malam, maka pada asalnya bacaannya bisa
disamakan. Maksudnya bacaan-bacaan yang dibaca di
shalat malam bisa kita baca di shalat fardhu. Pada
asalnya demikian. Kecuali ada dalil yang membedakan
seperti yang saya contohkan tadi.

Yang kesembilan:

‫ُ ْ ا ا ا َّ ُ َّ ا ا ْ ا ا َ ا َّ َ ْ ا‬
❲ ‫ َّل ِإله ِإَّل أنت‬، ‫❳ سبحانك اللهم و ِبحم ِدك‬

"Maha Suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu,


tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali
Engkau."

41
‫‪10) Yang kesepuluh:‬‬

‫ا َ ْ اْ ُ ا ا ََْْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َّ ُ َّ ْ‬
‫❳ اللهم اغ ِفر ِ يل ما أِسرت وما أعلنت ❲‬

‫‪"Ya Allah, ampunilah aku, apa yang aku rahasiakan dan‬‬


‫"‪aku tampakkan (dari kejelekan/dosa).‬‬

‫‪11) Yang kesebelas:‬‬

‫ً‬ ‫ا ْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ا ْ‬ ‫ً‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ً‬ ‫اْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫َّ ُ َّ ْ‬
‫ع نورا ❲‬‫اب نورا ] ‪ ،‬واجعل ِ يف سم ِ ي‬
‫اللهم اجعل ِ يف قل ِّ يب نورا ‪ [ ،‬و ِ يف ِلس ِ ي‬
‫اج اع ْل م ْن اف ْوف ُنوراً‬
‫ُ ً ا ْ ا ْ ْ ا ْ ُ ً ا ْ‬
‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬
‫ور‬‫ن‬ ‫ب‬ ‫ح‬‫ت‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫ع‬‫اج‬‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬
‫ور‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫اج اع ْل ف اب ا‬
‫ۡص‬
‫ا ْ‬
‫‪،‬و‬
‫ِي‬ ‫ِ‬ ‫ِي‬ ‫ِ‬ ‫ِي‬
‫ُ ً ا ْ‬
‫اج اعلْ‬ ‫ا‬ ‫ًُْ ا ْ ا ْ َ‬ ‫ا‬ ‫ًُْ ا ا ْ ا‬ ‫ا ا ْ ا‬
‫ام نورا ‪ ،‬و‬
‫ِي‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫اج‬‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫و‬‫ن‬ ‫ي‬‫ار‬‫س‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫و‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫‪ ،‬وعن ِ‬
‫ي‬

‫ورا ] ‪ ،‬او َأ ْعظ ْم ل ُنوراً‬


‫اج اع ْل ف ان ْفس ُن ً‬
‫ا ْ‬ ‫ً‬ ‫ا ْ ُ‬
‫ِ ِي‬ ‫ي‬ ‫ِي‬ ‫ف نورا ‪ [ ،‬و‬‫❳ خل ِ ي‬

‫‪42‬‬
"Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, jadikanlah
di lisanku cahaya, di pendengaranku cahaya, di
penglihatanku cahaya, di bawahku cahaya, di atasku
cahaya, di sebelah kananku cahaya, di sebelah kiriku
cahaya, di sebelah depanku cahaya, di sebelah
belakangku cahaya, jadikanlah pada diriku ada cahaya
dan agungkanlah untukku cahaya."

Intinya, ini adalah doa, meminta kepada Allah


Subhanahu wa Ta'ala supaya Allah Subhanahu wa Ta'ala
memberikan cahaya kepada kita. Sehingga di dalam
kehidupan ini hati kita menjadi bahagia. Ya, kalau ada
cahaya, sebagaimana kita di ruangan, kalau ruangannya
gelap, tidak ada cahaya, maka hati kita akan gelisah,
takut, tidak tenang. Berbeda kalau ruangan ini menjadi
ruangan yang terang. Kalau redup pun keadaannya lain.

43
Semakin terang semakin kelihatan, atau semakin enak
rasanya. Cahaya yang ada di dalam hati kita juga
demikian. Atau di sekitar kita yang kita minta dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala seperti ini. Itu akan
mempengaruhi hati kita. Hati menjadi tenang, menjadi
bahagia.

Begitu pula ketika berjalan, maka jalan kita akan


menjadi lurus kalau ada cahayanya. Berbeda kalau kita
berjalan di jalan yang gelap, bagaimana jalannya kita?
Bisa melenceng, bisa menyimpang. Untuk disuruh jalan
lurus kita sulit. Berbeda kalau kita sudah ada cahaya itu,
maka jalan kita akan lurus ke surga Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

▫️

44
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang


akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

45
46
‫‪PERTEMUAN 109‬‬

‫‪Kamis, 19 Sya’ban 1445 H / 29 Februari 2024 M‬‬

‫‪Audio ke-109: Pembahasan Tentang Sujud 11 ~ Macam‬‬


‫‪Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 06‬‬

‫═════════════════‬

‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا َ ُ ُ‬
‫اّٰلل وبركاته‬
‫‪.‬السَلم عليكم ورحمة ِ‬

‫ا ا ْ‬ ‫ا ا ْ‬ ‫ه ا اَ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ‬ ‫ْ ا ْ ُ‬


‫اّٰلل‪ ،‬وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬
‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل ِ‬‫الحمد ِ ِ‬
‫ا ا ُ ا ُ‬
‫‪.‬ت ِبع هداه‬

‫‪47‬‬
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai
karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

(Kita sampai pada, -ed) pembahasan masalah dzikir-


dzikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika sujud.

48
- Pembahasan masalah dzikir-dzikir yang disyariatkan
untuk dibaca ketika sujud -

Dzikir-dzikir yang dibaca ketika sujud ini sangat banyak.


Di antara bacaan tersebut:

12) Doa yang paling akhir, yang disebutkan oleh Syaikh


Albani rahimahullahu Ta'ala di dalam kitab beliau ini:

‫ِْ َ ُ ْ ُ ا ا ْ ا ا ا ا َ ُ ْ ُ ُ ا ا ا‬ ُ َّ َ
❲ ‫ و [ أعوذ ] ِبمعاف ِاتك‬،‫[ الله َّم ] [ ِإ يب ] أعوذ ِبرضاك ِمن سخ ِطك‬
‫ْ ُ ُ ْ ا ا ا َ ُ ْ ُ ا ْ ا ا ُ ْ ْ ا ا ً ا َ ْ ا َْ ا َ ا َْ ا ْ ا‬
‫ أنت كما أثنيت‬،‫ص ثناء عليك‬ ‫ ال أح ِ ي‬،‫ وأعوذ ِبك ِمنك‬،‫ِمن عقوب ِتك‬
‫اَ اْ ا‬
‫❳ عَل نف ِسك‬

49
Allaahumma innii a'uudzu biridhooka min sakhothika,
wa bimu'aafaatika min 'uquubatika, wa a'uudzu bika
minka, laa uhshii tsanaa-an 'alaika, anta kamaa ats-naita
'alaa nafsik

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada


keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung
kepada ampunan-Mu dari siksaan-Mu, dan aku
berlindung kepada-Mu dari azab-Mu, aku tidak mampu
menghitung pujian kepada-Mu, karena Engkau adalah
sebagaimana pujian Engkau terhadap diri-Mu."

Maksudnya "aku tidak mampu menghitung pujian


kepada-Mu", maksudnya: "aku tidak mampu memuji-
Mu dengan pujian yang pantas untuk-Mu ya Allah".

50
Sebanyak apa pun pujian yang kita berikan kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala, maka pujian tersebut tidak sesuai
dengan kemuliaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kemuliaan Allah lebih dari itu.

Makanya para ulama mengatakan, kata-kata sebagian


orang yang berdoa dengan doa yang mengatakan:

ُ ‫ْ ا ْ ُ ه ا ِ ْا َ ْ ا ا ْ ً ُا ْ ا ا ُ اُ َ ُ ا ْا‬
‫اف ِنعمه ويك ِافؤ مزيده‬
‫ حمدا يو ِ ي‬،‫ّٰلل رب العال ِمي‬
ِ ‫الحمد‬.

"Aku memuji-Mu dengan pujian yang sebanding dengan


nikmat-Mu"
ُ ‫ُ ُ َ ُ ْا‬ ْ ‫] اح ْم ًدا ُي او‬
[ ‫اف ِن اع امه اويك ِافؤ امزيده‬
‫ِي‬

Kata-kata ini tidak pantas bagi Allah Subhanahu wa


Ta'ala. Dan para ulama sudah menjelaskan masalah ini.

51
Yang tidak pantas
‫ا‬ ْ َ ‫ْ ا ْ ُ ه ا ِ ْا‬
bukan [ ‫ّٰلل رب العال ِمي‬ ِ ‫] الحمد‬-nya,
ُ ‫ا ْ ً ُا ْ ا ا ُ اُ َ ُ ا ْا‬
tapi kata-kata [ ‫اف ِنعمه ويك ِافؤ مزيده‬ ‫] حمدا يو ِ ي‬. Dan kata-kata
ini tidak dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
ُ
Ya, [ ‫اف ِن اع امه‬ْ ‫ ] اح ْم ًدا ُي او‬-nya, ini yang tidak pantas (dengan
‫ِي‬
pujian yang bisa membalas dengan pantas semua
ُ ‫اُ َ ُ ا ْا‬
nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala); [ ‫( ] ويك ِافؤ مزيده‬dan
bisa membalas semua tambahan-tambahan nikmat
Allah Subhanahu wa Ta'ala).

Ini sesuatu yang tidak pantas, tidak sopan. Karena apa?


Sebanyak apa pun pujian, sebaik apa pun pujian,
sebesar apa pun pujian (yang) kita berikan kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala, tidak akan bisa sesuai dengan
nikmat-nikmat-Nya. Nikmat-Nya jauh lebih besar dari
pujian-pujian kita.

52
Begitu pula tambahan-tambahan kenikmatannya, jauh
lebih besar daripada pujian-pujian kita. Coba lihat ya
kita, berapa kenikmatan yang Allah berikan kepada kita?
Setiap detik kita merasakan nikmat tersebut. Tapi pujian
kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala apakah setiap
detik? Tidak.

Walaupun setiap detik kita memuji Allah Subhanahu wa


Ta'ala, maka kenikmatan yang Allah berikan kepada kita
tetap lebih banyak. Dalam 1 detik misalnya, berapa
kenikmatan yang kita rasakan dari Allah Subhanahu wa
Ta'ala? Ada kenikmatan mata, ada kenikmatan telinga,
kenikmatan lisan, kenikmatan sehat. Ini apa bisa antum
memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan semua
kenikmatan tersebut dalam 1 detik itu? Tidak mungkin.

53
Kalau antum setiap detik memuji Allah Subhanahu wa
Ta'ala, itu pun masih tidak bisa menutup atau membalas
kenikmatan Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau memuji
kenikmatan tersebut dengan pujian yang pantas.

ُ ‫ْا‬ ُ َ ُ ُ ْ ‫] اح ْم ًدا ُي او‬


Makanya kata-kata [ ‫اف ِن اع امه اويك ِافؤ امزيده‬
‫ِي‬
dikatakan oleh para ulama, ini kata-kata yang tidak
pantas/tidak sopan diucapkan untuk Allah Subhanahu
wa Ta'ala (aku memuji kepada-Mu ya Allah dengan
pujian yang bisa menutup kenikmatan-kenikmatan,
yang bisa membalas dengan pantas kenikmatan-
kenikmatan-Mu dan tambahan kenikmatan-
kenikmatan-Mu). Ya, ini sangat tidak pantas diucapkan
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apabila ada di
antara kita yang terbiasa dengan bacaan ini, sebaiknya
dihindari.

54
Katakan:

‫ا ُ ْ ْ ا ا ً ا َ ْ ا َْ ا َ ا َْ ا ْ ا ا َ ا ْ ا‬
❲ ‫ أنت كما أثنيت عَل نف ِسك‬،‫ص ثناء عليك‬ ‫❳ ال أح ِ ي‬

sebagaimana dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad


Shallallahu 'alaihi wasallam.

"Aku tidak mampu menghitung pujian-pujian untuk-


Mu"
Maksudnya: "Aku tidak mampu memuji-Mu dengan
pujian yang Engkau pantasi".

‫َْ ا َ ا َْ ا ْ ا ا َ ا ْ ا‬
❲ ‫❳ أنت كما أثنيت عَل نف ِسك‬

"Engkau ya Allah, kemuliaan-Mu itu sebagaimana


pujian-Mu terhadap diri-Mu sendiri."

55
(Maksudnya, -ed): "Engkau yang bisa memuji dengan
pujian yang pantas untuk diri-Mu. Hanya Engkau.
Sedangkan kami tidak mampu memberikan pujian
kepada-Mu dengan pujian yang pantas untuk-Mu."

Ini yang dituntunkan oleh Nabi kita Muhammad


Shallallahu 'alaihi wasallam, dan ini maknanya lebih
tinggi.

‫ا ُ ْ ْ ا ا ً ا َ ْ ا َْ ا َ ا َْ ا ْ ا ا َ ا ْ ا‬
❲ ‫ أنت كما أثنيت عَل نف ِسك‬، ‫ص ثناء عليك‬ ‫❳ ال أح ِ ي‬

Thayyib.
Inilah bacaan-bacaan yang disyariatkan untuk kita baca
ketika kita sujud. Silahkan memilih bacaan-bacaan ini.

56
Jadi para ulama ada yang mengatakan kita tidak boleh
menggabung bacaan-bacaan ini di dalam sujud kita; ada
yang mengatakan boleh kita menggabung bacaan-
bacaan ini dalam sujud kita.

Yang mengatakan tidak boleh menggabung bukan


berarti tidak boleh membaca semuanya, harus memilih
salah satu, kemudian yang lain ditinggalkan. Tidak
seperti itu. Maksud mereka kalau di dalam suatu shalat
kita membaca bacaan tertentu, maka baca yang itu.
Nanti di shalat lain baca bacaan yang lain, di shalat lain
lagi baca yang lain lagi. Ini lebih afdal.

Adapun menggabung, maka tidak disyari'atkan. Di


antara yang memilih pendapat ini Syaikh Albani
rahimahullahu Ta'ala. Syaikh Utsaimin memilih
pendapat ini.

57
Ada yang mengatakan boleh digabung. Di antara yang
memilihnya adalah Imam Nawawi rahimahullahu Ta'ala.
Dan pendapat Imam Nawawi -wallahu a'lam- menurut
saya lebih kuat, karena tidak ada batasan, tidak ada
batasan dalam menggabungkan bacaan-bacaan ini.
Sebagaimana bacaan tersebut bisa dibaca dengan
sendiri, begitu pula bisa dibaca dengan bacaan-bacaan
yang lainnya.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

58
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang
akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

59
60
61
‫‪PERTEMUAN 110‬‬

‫‪Jum’at, 20 Sya’ban 1445 H / 01 Maret 2024 M‬‬

‫‪Audio ke-110: Pembahasan Tentang Larangan‬‬


‫‪Membaca Al-Qur'an dalam Rukuk dan Sujud‬‬

‫═════════════════‬

‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا َ ُ ُ‬
‫اّٰلل وبركاته‬
‫‪.‬السَلم عليكم ورحمة ِ‬

‫ا ا ْ‬ ‫ا ا ْ‬ ‫ه ا اَ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ‬ ‫ْ ا ْ ُ‬


‫اّٰلل‪ ،‬وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬
‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل ِ‬‫الحمد ِ ِ‬
‫ا ا ُ ا ُ‬
‫‪.‬ت ِبع هداه‬

‫‪62‬‬
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai
karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,

63
Syaikh Al-Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan,

ْ ُ ُّ ْ ْ ُ ْ ‫َّ ْ ُ ا ْ ا ا‬
[ ‫آن ِ يف السجو ِد‬
ِ ‫ه عن ِقراء ِة القر‬
‫] الن ي‬

- Larangan Membaca Al-Qur'an di dalam Sujud -

Di dalam bab ini Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala


ingin menyampaikan kepada kita, bahwa membaca Al-
Qur’an di dalam sujud itu merupakan sesuatu yang
dilarang.

Walaupun kelihatannya baik, membaca Al-Qur’an apa


salahnya; apalagi ketika sujud, ketika kita benar-benar
dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dari sisi ini
logis-logis saja, masuk akal kalau kita membaca Al-
Qur’an di dalam sujud. Tapi ternyata hal itu dilarang
oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

64
Dan dari sisi lain larangan ini juga logis. Kenapa? Karena
sujud adalah sikap kita merendahkan diri kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala dengan serendah-rendahnya,
sedangkan di sisi lain Al-Qur'an adalah Kalamullah yang
sangat dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sehingga tidak pas Al-Qur’an dibaca ketika kita sedang
merendahkan diri kita kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala dengan serendah-rendahnya.

Makanya Jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah,


agama Islam itu tidak bisa kita kembalikan kepada akal
saja. Memang tidak ada ajaran dari Islam yang
bertentangan dengan akal yang sehat, tapi kadang-
kadang akal manusia itu berbeda-beda atau bahkan
seringkali, seringkali akal manusia itu berbeda-beda.

65
Ketika itulah kita sangat membutuhkan wahyu dari Allah
subhanahu wa Ta’ala sehingga akal-akal yang berbeda-
beda itu bisa kita satukan, kita kembalikan kepada
wahyu Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik wahyu tersebut
berupa Al-Qur’an ataupun Hadits Qudsi ataupun hadits
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Syaikh Albani di sini -rahimahullahu Ta’ala- mengatakan,

ْ ُ ُّ ‫ُّ ُ ْ ا‬ ْ ُ ‫اْ ا ا ْ ا ا‬ ‫اَ ا‬


،‫آن ِ يف الركوع والسجو ِد‬
ِ ‫ر‬ ‫الق‬ ‫ة‬‫اء‬
‫ر‬
ِ ِ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ﷺ‬ ‫ان‬‫وك‬

"Dahulu Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi


wasallam melarang membaca Al-Qur’an di dalam rukuk
dan sujud,"

ْ ُّ ‫ٰ ا‬ ‫ا ُّ ا‬ ‫ااُُْ ْ ْ ا ا ْ ْا‬
،‫اْلج ِته ِاد و ِاْلكثار ِمن الدع ِاء ِ يف هذ الركن‬
ِ ‫ويأمر ِب‬

66
"dan Beliau memerintahkan kepada umatnya agar
bersungguh-sungguh dan memperbanyak doa di rukun
ini."

Yang dimaksud dengan kata-kata Beliau "di rukun ini"


adalah "di sujud".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan


kepada kita semuanya untuk bersungguh-sungguh dan
memperbanyak doa ketika sujud.

ُ ُّ ‫ا‬ َ
❲ ‫الرك ْوع‬ ❳ ‫ك اما امص ِ يف‬

Sebagaimana penjelasan itu telah lalu dalam


pembahasan rukuk.

67
Ketika Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala membahas
tentang rukuk beliau sudah sampaikan ini, bahwa ketika
kita sujud kita diperintahkan untuk bersungguh-
sungguh dan memperbanyak doa.

Syaikh Albani mengatakan lagi,

ُ‫ان اي ُق ْول‬
‫اَ ا‬
‫وك‬

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ْ ‫ا‬ ‫ا َ ْ ِ ُ ْ ُّ ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ُ ‫َْا ُ ا ا ُ ْ ُ ْا ُْ ْ اِ ا‬


❲ ] ‫ فأ ك ِثوا الدعاء [ ِفي ِه‬،‫اجد‬
ِ ‫❳ أقرب ما يكون العبد ِمن رب ِه وهو س‬

"Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan


Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah
doa ketika itu."

Perbanyaklah doa ketika itu.

68
Jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah,
Alhamdulillah, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan
kepada kita kesempatan yang sangat besar untuk
berdoa, terutama ketika sujud. Maka jangan sia-siakan
amalan sujud kita. Jangan sia-siakan amalan sujud kita.

Coba kita renungkan. Dalam sehari kita diwajibkan


untuk shalat 17 rakaat; Subuh 2 rakaat, kemudian
Dzuhur 4 rakaat jadinya 6, Ashar 4 rakaat jadinya 10,
Maghrib 3 rakaat jadinya 13, Isya 4 rakaat jadinya 17.
Dan setiap rakaat ada dua sujud, berarti ada 34 sujud.
Itu baru yang wajib. Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan kita untuk memperbanyak
dan bersungguh-sungguh dalam berdoa ketika sujud,
karena doa ketika sujud adalah doa yang sangat
mustajab karena kita sangat dekat dengan Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

69
Maka jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah,
jangan sia-siakan sujud-sujud kita. Sisipkan doa dalam
sujud-sujud kita. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengijabahi apapun yang kita panjatkan kepada-
Nya.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah,


Kita membahas tentang larangan membaca Al-Qur’an
ketika sujud, begitu pula ketika rukuk. Namun yang
sering ditanyakan adalah bagaimana ketika seseorang
berdoa saat sujud dengan doa yang ada di dalam Al-
Qur’an. Apakah dibolehkan?

Jawabannya, jamaah sekalian rahimani wa


rahimahullah, apabila niat kita adalah berdoa maka
dibolehkan, karena

‫ا‬ ِ ُ ‫َّ ا ْ ا ْ ا‬
‫ات‬
ِ ‫إنما األعمال ِبالني‬

70
"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya." (HR.
Bukhari dan Muslim)

Apabila niatnya adalah berdoa, maka apa yang dia baca


menjadi doa, seperti misalnya doa:

َّ ‫ا ا ا ا ً ا ا ا ا ا‬ ‫ا‬ ً ‫ُّ ْ ا ا ا ا‬ ‫ا َّ ا ا‬
{ ‫اآلخر ِة حسنة و ِقنا عذاب النار‬
ِ ‫} ربنا ِآتنا ِ يف الدنيا حسنة و ِ يف‬

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan


kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa
neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)

Itu adalah doa yang ada dalam Al-Qur’an. Apabila kita


ingin berdoa dengan doa itu ketika sujud maka
dibolehkan, asalkan niat kita adalah berdoa, bukan
membaca Al-Qur’an.

71
• Ada juga doanya Nabi Ibrahim,

ُ ‫ا اْ ا اُ ُ ْ ا‬ ْ ُ ْ ‫ا ا ا َّ ا‬
ٰ ْ ْ ‫ا َّ ا‬
{ ‫} ربنا ٱغ ِفر ِل و ِلو ِلدى و ِللمؤ ِم ِني يوم يقوم ٱل ِحساب‬

"Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu-bapakku


dan semua orang yang beriman pada hari diadakan
perhitungan (hari Kiamat)" (QS. Ibrahim: 41)

• Ada juga doanya Nabi Adam,

‫ا‬ ٰ ‫ا َّ ا َ َ ْ ا ٓ َ ُ ا ا ا َّ ْ ا ْ ْ َ ا ا ا ْ ا ْ ا َ ا ُ ا َّ ا ْ ا‬
{ ‫} ربنا ظلمنا أنفسنا و ِإن لم تغ ِفر لنا وترحمنا لنكونن ِمن ٱلخ ِِسين‬

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami


sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al A'raf: 23)

72
• Doanya Nabi Ibrahim,

َّ ‫ب ل م ان‬
‫الصالح ا‬
{‫ي‬ ْ ‫} ار ِب اه‬
ِ ِ ِ ‫ِي‬

"Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak)


yang termasuk orang-orang yang saleh." (QS. As-Saaffat:
100)

• Doanya Nabi Zakaria,

‫ْ َ ُ ْ ا ُ ِ َّ ً ا ِ ا ً َّ ا ا ُ ُّ ا‬ ْ ‫} ار ِب اه‬
{ ‫ب ِ يل ِمن لدنك ذرية طيبة ِإنك س ِميع الدع ِاء‬

"Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku keturunan yang


baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha
Mendengarkan doa." (QS. Ali Imran: 38)

73
• Kemudian doanya Nabi Yusuf,

‫ا‬ َّ ْ ْ َ ‫ا ا َّ ُ ْ ً ا‬
{ ‫} توف ِب مس ِلما وأل ِحق ِب ِبٱلص ِل ِحي‬

"Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan


gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh."
(QS. Yusuf: 101)

• Doa minta ampunan,

‫ْ ا ٰ َ ْ ا ُ ۟ ا ِ ُ ْ ا َٔ ا َّ ا َّ ا‬ ‫َّ َّ ا ٓ َّ ا ا ْ ا ُ ا ً ُ ا‬
{ ‫ربنا ِإننا س ِمعنا من ِاديا ين ِادى ِل ِْليم ن أن ء ِامنوا ِبربكم ف امنا ۚ ربنا‬

‫ا‬ ْ ‫ا ْ ْ َ ا ُ ُ ا ا ا َ ِ ْ ا َّ ا ِ َٔ ا ا ا ا َّ ا ا ا ْ ا‬
‫} فٱغ ِفر لنا ذنوبنا وكفر عنا سي ِاتنا وتوفنا مع ٱألبرار‬

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar


(seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu):

74
"Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun
beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-
dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-
kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-
orang yang banyak berbakti." (QS. Ali Imran: 193)

Membaca doa-doa ini di dalam sujud kita ketika niatnya


adalah untuk berdoa, maka tidak masalah karena niat
kita untuk berdoa, bukan untuk membaca Al-Qur’an.
Wallahu Ta'ala a'lam.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

75
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang
akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

76
77
78
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 1. RT. 01 / RW. 08.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

📣 Official Account Grup Islam Sunnah


🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

79

Anda mungkin juga menyukai