Anda di halaman 1dari 43

MATERI PERTEMUAN

209 - 213
AUDIO KE 06-10
GELOMBANG N03

MATERI:
KITAB RIYADHUS SHALIHIN MIN KALAMI
SAYYIDIL MURSALIN (TAMAN-TAMANNYA
ORANG-ORANG YANG SALEH DARI
SABDA-SABDA NABI MUHAMMAD ‫)ﷺ‬

KARYA IMAM NAWAWI


RAHIMAHULLAH

PEMATERI
USTADZ DR. SYAFIQ RIZA
BASALAMAH, M.A.

KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &


GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.Pondok
Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

1
KATA PENGANTAR

╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعاىل‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫بس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬

ُُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلل َو َب َركاته‬
ِ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬‫ا‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah wal Jama'ah pembina dan
pembimbing Grup Islam Sunnah | GiS di antaranya:

1
◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah,
Adab, Akhlaq, Muamalah dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang
Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh mudah dipahami oleh semua
kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya admin yang dapat memposting
materi. In syaa Allāh materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam rentang waktu
pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk memuraja'ah materi yang telah
disampaikan tanpa khawatir memori HP menjadi penuh.

2
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat membuat semangat kita dalam
menuntut ilmu semakin bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama dengan GiS Angkatan 1 dan
Angkatan 2 lebih dari tujuh puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang tersebar
di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah dengan dibukanya
pendaftaran baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 4

PERTEMUAN 209
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan QS. Al-Bayyinah Ayat 5 ......................................................................... 5

PERTEMUAN 210
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan QS. Al-Hajj Ayat 37 dan QS. Ali-Imran Ayat 29 .................................... 11

PERTEMUAN 211
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan Hadits Pertama dan Kedua ................................................................. 16

PERTEMUAN 212
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan Hadits Ketiga, Keempat, dan Kelima ................................................... 26

PERTEMUAN 213
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan Hadits Keenam dari Sahabat Abu Yazid radhiyallahu anhu ................ 35

4
PERTEMUAN 209
Senin, 28 Dzulhijjah 1444 H / 17 Juli 2023 M
Audio ke-06: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Surah Al-Bayyinah
Ayat 5

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keangungan-Nya, -ed),
shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad
A’laihis-Shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Dengan izin Allah, insyaaAllah kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-
Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul Riyadhus Shalihin min Kalami
Sayyidil Mursalin, yang artinya "Taman-tamannya orang-orang yang saleh dari sabda-
sabda Nabi Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam" di mana kitab ini ditulis oleh Al-Imam
An-Nawawi, yang sampai hari ini hampir di setiap rumah orang yang beriman kepada
Allah Azza wa Jalla ada kitab Riyadhus Shalihin ini.

5
Karena isi kitab ini sesuai dengan judulnya yaitu "Taman-tamannya Orang-orang yang
Saleh", sehingga tatkala anti mungkin capek, lelah dengan kehidupan dunia ini, maka
pergilah ke Riyadhus Shalihin, ke taman-tamannya orang-orang saleh. Di mana yang akan
dibahas adalah hadits-hadits yang berkaitan dengan ibadah seorang hamba dengan
urusan adab dan etika, sehingga dia menjadi hamba Allah yang sesuai dengan apa yang
Allah inginkan.

Para peserta GiS rahimakumullah,


‫ا ُ ْ ْ ا‬
Bab yang pertama dalam kitab ini adalah ‫اْلخَلص‬ ِ ‫ باب‬- Bab Ikhlas, yaitu memurnikan niat
kita hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di mana kita tidak berpaling kepada yang
lainnya, tidak menginginkan dari amalannya kecuali akhirat. Karena Allah Azza wa Jalla
memerintahkan kepada hamba untuk beribadah, untuk beramal saleh, dan Allah
menjanjikan kepada mereka surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Dan
semua amalan itu harus ada niatnya. Kita semua beramal, kita semua berbuat amal
kebajikan, tapi yang perlu ditanyakan kepada kita, untuk siapa kita beramal?

Dan bicara ikhlas, ini adalah sesuatu yang berat kalau tidak dibantu oleh Allah Subhanahu
‫ا ُ ْ ْ ا‬
wa Ta’ala. Sehingga Al-Imam An-Nawawi memulai kitabnya dengan ‫اْلخَلص‬ ِ ‫( باب‬Babul
Ikhlas) adalah suatu taufik yang Allah berikan kepada beliau. Karena semua amalan yang
ada di dalam kitab ini yang dibahas, tanpa ikhlas tidak ada gunanya.

Semua ibadah yang dikerjakan oleh hamba, mau berpuluh-puluh tahun dia beramal saleh
tapi tanpa ikhlas, maka akan jadi debu yang berterbangan.

Kemudian jamaah rahimakumullah,


di dalam bab ini Al-Imam An-Nawawi menyebutkan 12 hadits dan empat potongan ayat.

Pertama, adalah firman Allah Jalla Jalaluh di surah Al-Bayyinah ayat 5. Allah mengatakan,

6
‫ا ْ ُ ْا‬ ‫َّ ٰ ا‬ ُ ْ ُ ‫َّ ٰ ا‬ ُ ۤ ‫ْ نا َ ُ ِّ ْ ا ُ ا ا‬ ْ ‫ها‬ ُ َّ ْٓ ُ ٓ
{ ‫الصلوة اويؤتوا الزكوة اوذٰ ِلك ِدين الق ِّي ام ِة‬ ‫ي له الدين حنفا اء اوي ِق ْي ُموا‬ ‫اّٰلل ُمخ ِل ِص‬ ‫} او اما ا ِم ُر ْوا ِاَّل ِل اي ْع ُبدوا‬

Yang artinya:
"Dan tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan
tulus, ikhlas menjalankan agama untuk-Nya semata-mata agama yang lurus dan
menegakkan shalat, serta menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang
benar."
Subhanallah.

Manusia tidak hanya diperintahkan untuk beramal, karena kalau hanya beramal, semua
bisa beramal, tapi bagaimana amalan itu berkualitas.

Amalan itu berkualitas karena dua hal:


1) Sesuai dengan aturan.
2) Ikhlas hanya untuk Allah Jalla Jalaluh.

Orang pada shalat, satu shaf, bareng shalatnya di masjid; orang pada sunah qabliyah, di
masjid; orang pada berdzikir.
Apakah pahala buat mereka sama? Tidak sama. Tergantung apa? Tergantung dua hal tadi.
- Sesuaikah ibadah kita dengan aturan?
- Ikhlaskah kita beramal untuk Allah Jalla Jalaluh?

Ini yang pertama.

▫️

7
Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

8
9
10
PERTEMUAN 210
Selasa, 29 Dzulhijjah 1444 H / 18 Juli 2023 M
Audio ke-07: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Surah Al-Hajj Ayat
37 dan Surah Ali Imran Ayat 29

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keangungan-Nya, -
ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah.

Kita lanjutkan kajian kita, membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi
rahimahullahu Ta’ala dengan judul Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin, yang
artinya "Taman-tamannya orang-orang yang saleh dari sabda-sabda Nabi Muhammad
'Alaihis-shalatu wassalam."

▫️

11
Allah Jalla Jalaluh berfirman di surat Al-Hajj ayat 37:

ُ ْ ْ َّ ُ ُ ‫ُ ا ا ْ ا ا‬ ‫َ ْ اا ا ا ُ ُ ُا ا‬
{ ‫ومها اوَّل ِد اماؤها اول ٰ ِكن يناله التق او ٰى ِمنك ْم‬ ‫} لن ينال هللا لح‬

"Dan jika hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah,
tetapi sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu."
Subhanallah.

Kita lihat, dibicarakan tentang shalat, dibicarakan tentang zakat, bahwa itu memerlukan
keikhlasan dalam beramal. Begitu pula dalam masalah kurban.

Orang ketika Idul Adha, kita lihat mereka berlomba-lomba untuk mengurbankan sesuatu
untuk Allah. Ana rasa para jamaah juga sama. Kita pun berusaha untuk menabung, kita
pun ingin memberikan yang terbaik. Kita ingin menyembelih kurban yang gemuk, yang
besar, yang dagingnya banyak, yang bisa dinikmati oleh banyak fakir miskin.

Kalau tahun ini kita kurban seekor kambing, tahun depan kita kepingin kurban seekor
lembu, tahun depannya kita ingin berkurban seekor unta -umpamanya- kalau bisa 2, 3,
4. Kita bagi-bagi ke kampung sana, kampung sini. Banyak. Hitungannya darah yang
dikucurkan mungkin bergalon-galon. Kalau dagingnya jangan ditanya, yang menerima
sudah seribu orang miskin.

Tapi Allah ingatkan:

‫َ ْ اا ا ها ُ ُ ُا‬
{ ‫ومها‬ ‫} لن ينال اّٰلل لح‬

"Tidak akan sampai kepada-Nya dagingnya"

Bukan dagingnya masalahnya. Dagingnya warnanya merah segar, yang ini warnanya
agak pucat..

12
"Tidak pula darahnya"

Lalu apa yang sampai kepada Allah?


Yang sampai kepada Allah: "ketakwaan kalian".

Kalian beramal karena Allah, kalian melalukan hal itu disebabkan perintah Allah,
mengharapkan Allah, dan dengan bantuan Allah.
Thayyib.

Dan Allah Jalla Jalaluh berfirman di surat Ali-Imran ayat 29:

ُ ُ ُْ َْ ْ ُ ُ ُ ‫ُ ْ ْ ُ ْ ُ ا ن‬
ُ ‫وه اي ْع َل ْم ُه ه‬
{ ‫اّٰلل‬ ‫} قل ِإن تخفوا ما ِ يف صدوركم أو تبد‬

"Katakanlah, jika kamu sembunyikan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu nyatakan,
Allah pasti mengetahuinya."

Subhanallah.
Jadi, apa pun yang kita sembunyikan di diri kita, ini bicara niat; bicara tentang amalan
hati, bukan amalan lisan niat itu. Lisan bisa berdusta, lisan bisa berbohong, lisan bisa
sesuai dengan pesanan kita berbicara, sesuai dengan keinginan kita berbicara.

Kita ingin supaya dilihat ikhlas tatkala kita bersedekah, tatkala kita berbagi hewan
kurban. Kita sampaikan, "Ini kurban buat ana sekeluarga.. ya.., ini buat tujuh orang buat
fulan fulan fulan.. Doakan, mudah-mudahan hajatnya dikabulkan dan ana melakukan ini
lillahi Ta'ala."

Lisan siapa yang tidak bisa berucap seperti itu? Maaf, burung beo pun kalau diajari bisa,
tapi apakah itu yang menjadi standar tolak ukur diterimanya amalan? Bukan. Bukan
ucapan lisan.

13
Maka dikatakan di sini oleh Allah Jalla Jalaluh, "Katakan kepada orang itu"

ُ ُ ‫ن‬ ُ ْ ُ ْ
{ ‫} ِإن تخفوا اما ِ يف ُصدورك ْم‬

"Kalau kalian menyembunyikan apa yang ada di diri kalian"

ُ ُ ُ َ
{ ‫} أ ْو ت ْبدوه‬

"atau kalian menampakkannya"

ُ ‫} اي ْع َل ْم ُه ه‬
{ ‫اّٰلل‬

"sama saja buat Allah."

Tapi buat manusia tidak sama. Kita ini sering menjaga raga kita dari penglihatan orang
yang mereka tahu dengan penampilan kita. Kita jaga penampilan kita, kita jaga amalan
kita ketika ada orang. Tapi ketika tidak ada manusia, Allah itu mengawasi hati kita,
mengawasi diri kita.

▫️

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

14
15
PERTEMUAN 211
Rabu, 01 Muharram 1445 H / 19 Juli 2023 M
Audio ke-08: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Pertama dan
Kedua

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed).
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh
Allah Jalla Jalaluhu.

Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu
Ta’ala dengan judul Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya
orang-orang yang saleh dari sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

▫️

Baiklah kita lanjutkan kajian kita.

16
1) Hadits pertama yang disebutkan adalah hadits Umar Bin Khattab radhiyallahu Ta'ala
anhu.

Ini hadits yang sangat ma'ruf, menjadi hadits yang pertama yang dibahas oleh Al-Imam
An-Nawawi dalam kitabnya Arbain Nawawiyah.

Al-Imam An-Nawawi mengatakan di sini:

ْ ُ ْ
‫هللا بن ق ْر ِط بن‬ ْ ‫ي َأب اح ْفص ُع ام ار ْبن ْال اخ َّطاب ْبن ُن اف ْيل ْبن اع ْ ُ َّ ْ ا ْ ا‬
‫او اع ْن َأمي ْال ُم ْؤمن نا‬
ِ ‫بد العزى بن رياح بن عب ِد‬
ِ ِ ِ ٍ ‫ِ ِ ِي‬ ِ
‫ْ ُا‬ َ ْ ‫ا ْ ا‬
‫ارزاح بن ع ِد ِّي بن ك ْع ِب بن لؤ ِّي‬

‫ْ ُا‬ َ
-Ka'ab bin Lu'ay ( ‫ ) ك ْع ِب بن لؤ ِّي‬ini, tempat berjumpanya dengan nasabnya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam-

ُ ْ ‫ْ ُ ا ِّ ْ ا ا ِّ ا ن ا ُ ا‬ ‫َ ْ ْ ُ ا ِّ ْ ا‬
،‫هللا عنه‬ ‫ض‬
‫ي‬ ِ ‫ر‬ ‫ي‬‫و‬‫د‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ش‬‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ق‬‫ال‬ ‫ب‬
ٍ ‫ال‬
ِ ‫غ‬ ‫كع ِب بن لؤي بن‬

ُ‫ا‬
‫هللا ﷺ يق ْو ُل‬ ‫ا ا ا ْ ُ ا ُ ْ ا‬
ِ ‫ س ِمعت رسول‬: ‫ قال‬:

Umar mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda"

‫ا‬
❲ ‫ىء اما ن اوى ؛‬ ْ ِّ ُ ‫ا َّ ا‬ َّ ِّ ُ ‫َّ ا ا ْ ا‬
ِ ‫❳ ِإنما األعمال ِبالني‬
ٍ ‫ و ِإنما ِلكل امر‬،‫ات‬

"Semua amalan itu harus berniat dan semua orang akan mendapatkan apa yang dia
niatkan."

Jadi kalau bicara niat, antum akan dapatkan apa yang antum niatkan. Ingin dipuji orang,
antum akan dapatkan. Ingin harta, antum akan dapatkan.

17
Kemudian dikatakan oleh Nabi ‘Alaihis-shalatu wasallam:

َ ُ ُ ْ ‫ا‬ َ ُ ُ ْ ْ ‫ا ا ْ َ ا‬
❲ ‫هللا او ار ُس ْو ِل ِه‬ ْ ُ ‫اا‬
ِ ‫❳ فمن كانت ِهج ارته ِإَل‬
ِ ‫هللا ورسو ِل ِه ؛ ف ِهجرته إَل‬

"Barang siapa yang hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya,"

Artinya, orang itu berhijrah, yang mendorong dia adalah Allah dan Rasul-Nya, bukan
yang lainnya. Dan dia sedang menuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena sejatinya
hijrah ini sebelum hijrah fisik, awal yang hijrah adalah hatinya. Maka, barang siapa yang
hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya, maka hijrah dia hitungannya menuju Allah dan
Rasul-Nya.

Kalau menuju Allah dan Rasul-Nya, apa yang akan didapatkan?

‫ْا‬ ‫❳ ه ُ ْ ُ َّ ا ا‬
❲ ‫ات اواأل ْرض‬
ِ ‫ّٰلل ملك السماو‬
ِ ِ

Milik Allah lah segala yang ada di langit dan di bumi.

Kita itu banyak mengharap dari manusia. Karena dalam pandangan kita, dia memiliki
sesuatu yang bisa dia berikan kepada kita, atau kita menginginkan sesuatu yang ada
pada diri dia. Maka kemudian, kita jadi berharap sama orang tersebut.

Maka dikatakan yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, "maka hijrahnya dia kepada
Allah dan Rasul-Nya".

‫ا‬ ُ ْ ُ ُ ُ ْ ْ ‫ْ َ ا‬
❲ ‫❳ او امن كانت ِهج ارته ِلدن ايا ي ِص ُيبها‬

"Kalau hijrahnya itu karena mengharapkan dunia yang ingin dia dapatkan"

18
Hijrah karena memang kondisi ekonomi sulit, hijrah karena memang permasalahan di-
PHK, kemudian dia cari tempat lain; dia pindah ke tempat itu untuk mengharapkan
dunia.

‫َ اْ ُ ا‬ َ
❲ ‫❳أو ْام ارأ ٍة ين ِكحها ؛‬

"atau dia karena wanita hijrahnya"

َ ‫ا ا‬ َ ُ ُ ْ ‫ا‬
❲ ‫ ❳ ف ِهج ارته ِإَل اما هاج ار ِإل ْي ِه‬.

"maka hijrah dia, sesuai ke tempat yang dia inginkan."

Allah tidak sebutkan.


Usia dunia yang sangat fana engkau kejar-kejar; wanita yang bakal jadi tua, renta,
kulitnya keriput, engkau kejar-kejar dia.

Sekarang ini kita berbicara, masyaaAllah, kata-kata hijrah termasuk kata-kata yang viral.
Sekarang di mana-mana orang pada menyebutkan hijrah ini itu. Naudzubillahi mindzalik.
Sebagian bahkan menggunakan hijrah dalam hal yang tidak baik. Ana melihat, sejatinya
kalimat yang mulia ini ternyata dipakai untuk sesuatu yang tidak baik. Tapi ternyata ada
orang yang hijrah dunia, memang; kata hijrah ini bisa jadi ilallah, bisa jadi kepada dunia.
Terserah kita mau ke mana. Yang jelas, semua akan mendapatkan apa yang dia niatkan.
Haditsnya yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

2) Kemudian hadits yang kedua:

ْ َ ‫ا ا ا ا ن ا ُ اْا ا‬
‫ قالت‬،‫هللا عنها‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ة‬ ‫ش‬ ‫ائ‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫د‬ ْ ‫ي ُأ ِّم اع‬
‫ب‬ ‫ اع ْن ُأ ِّم ْال ُم ْؤمن ْ نا‬:
‫ي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

Hadits dari Ummul Mukminin dari Aisyah radhiyallahu Ta'ala anha Ummu Abdillah.

19
Jadi, Aisyah tidak mempunyai anak, dia meminta izin kepada Nabi ‘Alaihis-shalatu
wassalam (wanita yang salehah, ya). Dia meminta izin sama Nabi ‘Alaihis-shalatu
wassalam untuk berkuniyah (untuk pakai kuniyah) dengan nama keponakannya,
anaknya Asma, Abdullah bin Zubair.

ْ َ ‫ا‬
‫قالت‬

Dia dikasih izin sama Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam untuk berkuniyah dengan itu.

Aisyah mengatakan,

‫هللا ﷺ‬ ُ ُ ‫ا ا ا‬
ِ ‫ قال رسول‬:

Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:

‫اْ ُْ ا ْ ٌ ْ َ ا‬
❲ ‫ش الك ْع ابة‬‫❳ يغزو جي‬

Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam menceritakan tentang sesuatu pasukan yang datang


untuk memerangi dan menghancurkan Ka'bah.

❲ ‫آخر ِه ْم‬ ‫ُ ْ ا ُ َ َّ ْ ا‬ ْ‫ا ا َ ُ ا ْ ا ا ا ْ ا‬


ِ ‫ ❳ ف ِإذا كانوا ِببيداء ِمن األرض ؛ يخسف ِبأو ِل ِهم و‬.

Ketika pasukan perang ini melakukan perjalanan dan mereka mendekat ke Ka'bah,
mereka sampai ke tanah yang lapang dan luas. Apa yang terjadi? Mereka ditelan oleh
bumi. Allah buka bumi ini menelan mereka, yang pertama sampai yang terakhir. Artinya
tidak tersisa sedikit pun dari mereka.

Kita tahu dengan kejadian Abrahah. Itu kejadian masa lalu. Kejadian ini bisa jadi kejadian
nanti, sebelum kiamat, dan kiamat sudah dekat.

20
Ketika Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan hal itu, bahwasanya semuanya
habis ditelan bumi,

ُ ُْ ْ َ ‫ا‬
‫ قلت‬: ‫ قالت‬:

Aisyah berkata:

ُُ َ
‫آخر ِه ْم ؛ او ِف ْي ِه ْم أ ْس اواقه ْم‬ ‫ف ب َأ َّوله ْم ا‬
ُ ‫َْ ا ُ ْ ا‬ ‫ا ا ُ ْ ا‬
ِ ‫و‬ ِ ِ ِ ‫هللا! كيف يخس‬ ِ ‫يا رسول‬

Aisyah heran. Bagaimana, kok semuanya hancur? Kok semuanya ditelan bumi, awal
sampai tidak tersisa sedikit pun. Padahal di tengah-tengah mereka itu ada orang-orang
pasar.

Jadi, pasukan ini besar sekali, sampai pasarnya ikut. Karena perjalanan menuju ke Mekah
membutuhkan waktu panjang, maka orang-orang pasar pun ikut berjualan.

ُْ ‫ا ا ْ َْ ا‬
‫س ِمنه ْم؟‬‫!ومن لي‬

Dan di tengah-tengah mereka ada orang-orang yang bukan dari pasukannya. Mungkin
ada seorang yang tadi jualan, bawa anak atau bagaimana, ikut dalam pasukan itu.
Semuanya ditelan oleh bumi.

Artinya, Aisyah mengherankan apa dosa mereka?

Kata Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam:

َ‫ُ ُ ُ ا ا‬
❲ ‫ ث َّم ي ْب اعثون عَل ِن َّي ِات ِه ْم‬،‫آخر ِه ْم‬ ‫ُ ْ ا ُ َ َّ ْ ا‬
ِ ‫ ❳ يخسف ِبأو ِل ِهم و‬.

"Mereka ditelan oleh bumi, orang pertama sampai terakhir; mereka lalu nanti
dibangkitkan pada hari kiamat sesuai dengan niatnya mereka."

21
Niatnya mau ngapain? Niatnya mau hancurkan Ka’bah, niatnya mau jualan, niatnya mau
mendukung mereka, niatnya memberikan kemudahan kepada mereka. Apa niatnya?
Walaupun dia tidak ikut-ikut, tapi niat yang menentukan nanti.

Para ulama menjelaskan bahwa hadits ini peringatan buat orang-orang yang berkumpul
dengan ahli maksiat. Hati-hati! Azab Allah kalau turun, tidak hanya menimpa pelaku
kemaksiatan saja.

Allah mengatakan:

‫ا َّ ُ ۟ ْ ا ً َّ ُ ا نَّ ه ا َ َ ُ ۟ ُ ْ ا ٓ َّ ً ا ْ َ ُ ْٓ ۟ َ َّ ه ا ا ُ ْ ا‬
{ ‫اب‬
ِ ‫} وٱتقوا ِفتنة َّل ت ِصيي ٱل ِذين ظلموا ِمنكم خاصة ۖ وٱعلموا أن ٱّٰلل ش ِديد ٱل ِع‬
‫ق‬

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim
saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.
(QS. Al-Anfaal: 25)

Takutlah kalian kepada fitnah, kepada petaka, kepada musibah; yang datang tidak hanya
menimpa pelaku dosa, ingat, tapi menimpa semuanya!

Terus nanti bagaimana? Nanti akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka.

Jadi ini peringatan, bahwasanya seorang yang tidak melakukan kemaksiatan tapi
berkumpul dengan para pelaku kemaksiatan, dia bisa tertimpa oleh musibah yang
menimpa mereka.

Karena, tugas kita ketika ada kemaksiatan dilakukan adalah ber-amar ma'ruf nahi
mungkar. Kita tidak mampu, maka kita meninggalkan mereka, mengingkari dengan hati.
Kalau tidak, kita akan mendapatkan musibah.

22
Dan bisa dibayangkan, ketika kejadian tsunami, yang mati apakah orang-orang dewasa
saja? Yang tewas apakah pelaku dosa, atau semuanya? Semuanya. Anak kecil, ibu-ibu,
semua terkena.

Ketika azab Allah turun, banjir datang, longsor datang, yang terkena itu semua orang.
Apa dosa dia? Tidak berbuat dosa. Dia masih kecil. Nanti akan dibangkitkan sesuai
dengan niat mereka. Tapi jelas, apabila azab Allah turun, itu bisa mengenai semuanya.
Masalah hisabnya nanti pada hari kiamat, sesuai dengan niat mereka.

▫️

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

23
24
25
PERTEMUAN 212
Kamis, 02 Muharram 1445 H / 20 Juli 2023 M
Audio ke-09: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Ketiga,
Keempat, dan Kelima

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan Keagungan-Nya, ed).
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh
Allah Jalla Jalaluh.

Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu
Ta’ala dengan judul Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya
orang-orang yang saleh dari sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

▫️

3) Hadits yang ketiga:

َّ ‫ا ْ ا ا ا ا ن ا ُ ا ْ ا ا َ ْ ا ا‬
ُّ ‫الن‬
‫بﷺ‬ ‫ قال ِ ي‬: ‫ض هللا عنها قالت‬
‫ عن ع ِائشة ر ِ ي‬:

26
Dari Aisyah radhiyallahu anha, dia berkata bahwa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam
bersabda,

ْ ‫ا‬ ُ ْ ُ ْ ‫ا َ ْ ا ٌ ا َّ ٌ ا ا‬ ْ‫ْ ا ا ا ْا‬ ‫ا‬


❲ ‫استن ِف ْرت ْم ؛ فان ِف ُروا‬ ‫ و ِإذا‬، ‫ ول ِكن ِجهاد و ِنية‬، ‫ ❳ َّل ِهج ارة ب ْعد الفتح‬.

(Hadits Muttafaqun 'alaihi)

Dari Aisyah radhiyallahu anha, meriwayatkan bahwa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam


bersabda, "Tidak ada hijrah setelah penaklukan Mekah."

Artinya, tidak ada hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah karena kota Mekah sudah
jadi negeri Islam. Tidak boleh orang menyebutkan "Ana hijrah dari negeri Islam ke negeri
Islam" kecuali hijrahnya dari negeri Islam yang penuh kemaksiatan kepada negeri Islam
yang penuh dengan ketaatan.

ْ َ
Mekah sudah menjadi negeri Islam. ‫ اول ِكن‬Terus bagaimana kalau tidak ada hijrah?

ٌ ٌ ‫ا‬
"Jihadun wa niyyah" (‫;)جهاد او ِن َّية‬
ِ yang ada adalah jihad berjuang di jalan Allah dan niat.

Niat apa ?
Niat untuk berjihad; niat untuk menegakkan syari'at Allah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan niat ini, Beliau mengatakan:

❲ ‫اق‬
‫ا ِّ ا‬ ‫ا ْ ا ا ا َ ْ ا ْ ُ ا َ ْ ُ ا ِّ ْ ا ْ ا ُ ا ْ ا ا ا َ ُ ْ ا‬
ِ ‫❳ من مات ولم يغز ولم يحدث نفسه ِبغز ٍو مات عَل شعب ٍة ِمن النف‬

"Barang siapa yang mati, belum pernah berperang dan belum pernah berbicara dengan
dirinya untuk berperang (tidak pernah niat untuk berjihad untuk menegakkan kalimat
Allah), maka dia mati di atas salah satu cabang kemunafikan."
(HR. Muslim no. 1910)

27
Maka yang ada, walaupun tidak hijrah tetap jihad. Berjuang semampunya; dengan lisan,
dengan tulisan, dengan jiwa dan hartanya, dan niat untuk berbuat kebaikan. Niat untuk
berjuang di jalan Allah Jalla Jalaluh.

ْ ‫ا ا ْ ُْ ُ ا‬
❲ ‫استن ِف ْرت ْم فان ِف ُروا‬ ‫❳ و ِإذا‬

Kata Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam: "Kalau kalian dipanggil untuk berjihad, kalian tidak
berangkat."

Jadi ada kondisi-kondisi jihad yang wajib, ketika pemerintah mengumumkan "semuanya
harus ikut." Umpamanya pemerintah mengatakan wajib militer, maka wajib buat
mereka untuk menegakkan negerinya; untuk menyelamatkannya. Tapi yang
membedakan nanti antara orang yang berjihad untuk negerinya dan orang yang berjihad
untuk menegakkan Laa ilaaha illallah (adalah) niatnya.

Kalau dia berjuang untuk menegakkan negerinya, menyelamatkan negerinya saja, sama
dia, mukmin dan kafir sama. Karena orang-orang kafir pun diperintahkan untuk
membela negaranya. Yang membedakan apa? Niatnya beda.

Kalau seorang muslim niatnya umpamanya hanya untuk membela negaranya; tidak ada
niat Lillahi Ta'ala untuk menegakkan agama Allah, maka sama saja dengan orang-orang
yang kafir.
Sama apanya?
Kelakuannya sama. Sama-sama membela.
Dia akan mendapatkan apa?
Dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan.
Tapi kalau Lillahi Ta'ala, ini yang membedakan.

4) Kemudian,

28
‫نْ اا‬
‫ف غز ٍاة‬ ‫ﷺ‬ ‫ب‬
َّ ‫ا ْ ا ِّ ا ن ا ُ ْ ُ ا ا ا ُ َّ ا ا‬
ِّ ‫الن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ك‬ : ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬‫عن‬ ‫هللا‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ي‬‫ار‬ ‫ص‬ ‫ن‬‫األ‬ ‫هللا‬ ‫د‬ ْ ‫❳ اع ْن َأ ْب اع ْبدهللا اجابر ْبن اع‬
‫ب‬
‫ِي‬ ‫ِي‬ ‫ِ ي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِي‬

Ini hadits dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu. Dia meriwayatkan, "Suatu saat kami
bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu peperangan"

‫ اف اق ا‬:
‫ال‬

Disebutkan, perang ini adalah Perang Tabuk. Ketika Nabi pulang dari Tabuk, Nabi
bercerita kepada para sahabat. Beliau mengatakan:

ُ ‫ او اَّل اق اط ْع ُت ْم اواد ًيا إ َّال َك ُانوا ام اع ُك ْم ؛ اح اب اس ُه ُم ْال ام ار‬، ‫يا‬


❲‫ض‬
ً ْ ‫َّ ْ ا ْ ا َ ا ً ا ْ ُ ْ ا‬
‫ ❳ ِإن ِبالم ِدين ِة لرجاال ؛ ما ِِستم م ِس‬.
ِ ِ

ُ ْ ‫ َّ ا ا ُ ُ ن ْ ا‬: ‫ا ن ْ ا ا‬
‫ ار اواه ُم ْس ِل ٌم‬. ❲ ‫ِسك ْوك ْم ِ يف األجر‬ ‫و ِ يف رواي ٍة ❳ ِإال‬.

5)

‫ب ﷺ ؛ اف اق ا‬ َّ ‫ا ا ُ ْ ُ ا ُّ ا ْ َ ا ا ن ا ُ ْ ُ ا ا ا ا ْ ا ْ ا ْ ا ا ُ ا ا ا‬
ِّ ‫الن‬
‫ال‬ ‫ رجعنا ِمن غزو ِة تبوك مع ِ ي‬: ‫ض هللا عنه قال‬
‫سرِ ي‬
ٍ ‫ رواه البخاري عن أن‬:
ْ ْ ُ ‫ا ا ا‬ ُ َّ ً ‫ً ا‬ ‫َ ْا‬ ‫ا ْاا ْ ْا‬ ْ َ َّ
❲ ‫ اما اسلكنا ِش ْعبا اوال او ِاديا ِإال اوه ْم ام اعنا ؛ حب اسه ْم ال ُعذ ُر‬، ‫❳ ِإن أق او ًاما خلفنا ِبال ام ِدين ِة‬

Jabir menceritakan, dalam satu peperangan ketika Nabi pulang, Nabi berkata, "Di kota
Madinah, ada lelaki-lelaki yang mendapatkan pahala kalian. Mereka tidak ikut perang,
mereka tidak ikut lelah, mereka tidak ikut kepanasan, mereka tidak ikut resiko nyawa
melayang." Tapi kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Tidak ada satu pun jalan yang
kalian lalui, tidak satu pun lembah yang kalian lewati melainkan mereka bersama kalian
(pahalanya bersama kalian)."

Apa yang menyebabkan mereka seperti itu? Mereka tertahan disebabkan penyakit.
Sakit, mereka.

29
‫ا نْ ا‬
‫ف ر اواي ٍة‬
‫ وِ ي‬:

ْ ‫َّ ا ا ُ ُ ن ْ ا‬
Disebutkan: ❲ ‫ِسك ْوك ْم ِ يف األجر‬ ‫❳ ِإال‬

"Kecuali mereka mendapatkan sama seperti pahala kalian."

Jadi pahalanya jadi kongsi, pahala bersama. Mereka mendapatkan pahala tersebut.
Na'am..

Dalam riwayat Imam Bukhari, itu kejadian pada waktu Perang Tabuk. Perang Tabuk ini
adalah perang yang bisa mengumpulkan tentara paling besar sepanjang sejarah
peperangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Jumlah pasukannya pada waktu itu
tiga puluh ribu (30.000).

Jamaah, kalau bisa melihat pertumbuhan umat Islam:


Ketika Perang Badar 313,
Perang Uhud 1000, kurangi 300,
Perang Khandak ada 3.000,
Fathul Mekah 10.000,
Khunain 12.000.
Ketika Tabuk tahun 9 Hijriyah jumlah pasukan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam yang
berarti jumlah umat Islam pada waktu itu semakin berkembang. Jumlah mereka 30.000.

Dan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam sudah berpesan: "Yang boleh berangkat yang punya
bekal, kalau enggak punya bekal tidak boleh berangkat."
Kenapa?
Karena perjalanan jauh dan musimnya musim panas. Sehingga membutuhkan bekal
yang cukup dan tidak merepotkan pasukan yang lain.

30
Mereka dapat pahala. Bisa dibayangin, mereka tidak ikut capek, mereka ada di Madinah;
dapat pahala seperti orang yang berperang.
Kenapa?
Karena mereka sudah niat.
‫ْ ْ ا‬
Maka, [ ‫] انو الخ ْ اي‬
"Niatlah untuk berbuat baik."
Setiap kali kita niat berbuat baik, akan dicatat kebaikan.

Ini bicara jihad fiisabilillah. Perjalanan dari kota Madinah ke Tabuk itu kalau tidak salah
700 km. Bayangkan, berapa langkah mereka? Orangnya bagaimana tidak lelah yang
berjalan.. Mereka naik onta, satu onta buat tiga orang, gantian. Ini orang yang di
Madinah: yang sakit, yang punya uzur, yang tidak bisa berangkat, pahalanya sama,
karena mereka tertahan uzur tadi. Subhanallah, ini kemulian Islam.

Artinya, antum yang tidak bisa berbuat baik; "Mau umrah Ustadz, tapi enggak ada fulus;
mau umrah tapi enggak dapat cuti; mau haji banyak halangan-halangan.."
Tapi orang punya niat. Kekuatan tekad yang ada pada dirinya membuat dia insyaaAllah
mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berangkat.

Bisa jadi, orang yang berangkat haji; berangkat haji kumpulkan duit, setelah 20 tahun
dia berangkat haji; pulang tidak dapat pahala. Karena apa? Karena riya.

Sedangkan fulan, tetangganya, tidak berangkat haji sampai mati, tapi dia bertekad untuk
berangkat haji. Dia nabung tapi ajal datang menjemput dia sebelum kemampuan dia
cukup. Dapat pahala, tidak? Dapat, insyaaAllah. Sebagaimana ini orang yang tidak ikut
perang -perjalanan 700 km, pulang, pasukan yang capek lelah- ini dapat pahalanya.

▫️

31
Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

32
33
34
PERTEMUAN 213
Jum’at, 03 Muharram 1445 H / 21 Juli 2023 M
Audio ke-10: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits dari Sahabat
Abu Yazid Radhiyallahu 'Anhu

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed).
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh
Allah Jalla Jalaluh.

Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu
Ta’ala dengan judul Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya
orang-orang yang saleh dari sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

▫️

6) Kita masuk ke hadits:

35
‫ا‬ ‫ا‬ ُ ُّ ‫ُ َ ُ ُ ا‬ ُْ‫اْ ا ا ن ا ُ ا‬ ْ ‫ا ْ َ ْ ا ْا ا ْ ْ ا ا‬
، ‫ اوه او اوأبوه اوجده اصح ِاب ُّيون‬،‫هللا عنه ْم‬ ‫ض‬
‫ي‬ ِ ‫ر‬ ‫س‬‫ن‬‫خ‬‫األ‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫عن أ ِ يب يزيد معن بن يزيد‬

Subhanallah.
Kata Imam Nawawi, Abu Yazid yaitu Ma'an bin Yazid bin Akhnas, tiga orang ini semuanya
adalah sahabat. Jadi kakeknya masuk Islam, bapaknya masuk Islam, anaknya masuk
Islam di masa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam.

‫ا ا َّ ُ ا‬ ‫ا ُْ َ ْ ا اا‬ َ ‫ا ا َ ا‬
، ‫ أخ ارج دن ِان ْ اي يت اصدق ِبها‬- ‫ يزيد‬- ‫ كان أ ِ ي ْب‬: ‫ال‬ ‫ق‬

"Suatu hari, ayahku itu mengeluarkan beberapa dinar untuk sedekah, untuk dibagikan
kepada orang-orang yang memerlukan."

ْ ‫ا ا ا ْا ُ ن‬
، ‫ف اوض اعها ِعند ارج ٍل ِ يف ال ام ْس ِج ِد‬

"Lalu duitnya itu dititipkan ke seseorang di masjid untuk dibagikan."

Jadi ayahnya Ma'an ini, ada duit, dia titipkan ke orang di masjid, "Tolong dibagikan
kepada orang-orang yang berhak."

Kemudian,

‫ا ْ ُ ا َ ا ْ ُ ا ا َا ْ ُ ُ ا‬
، ‫ فأتيته ِبها‬، ‫ فأخذتها‬، ‫ف ِجئت‬

Maka Abu Yazid (Ma'an) ini datang. Melihat ada orang bagi duit, maka diambil duit sama
dia, dibawa pulang; dikasih tahu ke bapaknya. Bahwasanya, "Ana dapat fulus di masjid,
ada orang bagi-bagi duit, ana dapat."

ُ ْ َ ‫َّ ا‬ ‫اا ا ا‬
‫هللا اما ِإياك أ اردت‬
ِ ‫ و‬: ‫!فقال‬

36
"Demi Allah, bukan engkau yang aku maksudkan."
Aku niatku itu, bukan untuk ngasih anakku, (tapi) untuk ngasih orang yang berhak.

، ‫هللا ﷺ‬ ْ ُ ‫ا ا ا ُْ ُ َ ا‬
ِ ‫فخاصمته ِإَل رسو ِل‬

Ribut nih anak sama bapak.


Si Bapak mengatakan, "Aku enggak niat ngasih engkau, niatku ngasih orang lain."

Walaupun Ma'an mungkin dia termasuk mustahik (termasuk orang yang berhak
mendapatkan zakat atau shadaqah), sang anak enggak mau balikin. Maka akhirnya, Abu
Yazid (Ma'an) ini datang kepada Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam menceritakan
kejadiannya. Mereka bertikai, maka harus ada penengah.

Kita lihat.. Subhanallah. Kalau kita punya masalah, kemudian kita datang, kita jumpai
orang yang berilmu; kita datang kepada mereka, bertanya. Apa jawabannya? Akan dapat
jawaban.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi


‫اْ ُ ا ْا‬
wasallam ‫( او اما ين ِطق عن اله اوى‬Beliau tidak berbicara dari hawa nafsunya), tapi yang Beliau
sampaikan adalah wahyu dari Allah Jalla Jalaluh.

Maka Nabi berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Yazid
(bapaknya Ma'an):

ُْ ‫ا ْ ا ا ا‬ ‫َ ا‬
❲ ‫❳ !لك اما ن اويت يا يزيد‬

"Engkau mendapatkan apa yang kau niatkan."

ُ ‫َ ا ْ ا ا‬ ‫اَ ا‬
❲ ‫!ولك اما أخذت يا ام ْعن‬ ❳

37
"Engkau, Ma'an, dapat apa yang engkau ambil."

Artinya, halal buat Ma'an.


Sang Bapak tujuannya adalah untuk orang-orang miskin, bukan anaknya sendiri. Tapi
anaknya mengambil dan dia termasuk yang berhak.

Jadi, orang, walaupun salah ngasihnya, bukan salah ngasih, dia sudah niatkan ngasih
fakir miskin, tahu-tahu keponakannya dapat. Padahal dia enggak niat untuk ngasih
keponakannya. Terus apa yang menentukan itu?

ُْ ‫ا ْ ا ا ا‬ ‫َ ا‬
❲ ‫❳ !لك اما ن اويت يا يزيد‬

"Engkau akan mendapatkan apa yang engkau niatkan."

Jadi, intinya kembali kepada niat. Dalam segala hal! Maka kita perlu menguatkan hati
kita untuk niat baik aja, udah.. Niat baik. Sisanya serahkan sama Allah.

Jadi, kejadian ini, contoh-contoh kita lihat: ada jihad, ada hijrah, kemudian ada
shadaqah.

Berkaitan dengan shadaqah, kita niat mau ngasih sekolahan. Udah, kita niat kasih ke
sekolahan, tahu-tahu sama sekolahannya tidak dipakai sesuai dengan kita niatkan. Kita
akan dapat pahala yang kita niatkan.

Walaupun seorang muslim, ketika mau memberi shadaqah, hati-hati. Banyak yayasan,
umpamanya yayasan yatim piatu, yayasan dana sosial, ternyata duit yang kita kirim ke
sana ternyata tidak diberikan kepada fakir miskin, kepada anak yatim. Kita tetap harus
berhati-hati. Tapi kalau sudah berhati-hati ternyata tidak sesuai dengan yang kita
niatkan, kita akan mendapatkan pahala apa yang kita niatkan.

38
Umpamanya, ana kirim fulus untuk masjid, tahu-tahu yang terima fulus dimakan. Kita
dapat pahala, tidak? Dapat pahala apa yang kita niatkan.

▫️

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

39
40
41
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

📣 Official Account Grup Islam Sunnah


🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
42

Anda mungkin juga menyukai