Anda di halaman 1dari 38

MATERI

PERTEMUAN
201-205

AUDIO
KE 11-15
Riyadhus Shalihin min
Kalami Sayyidil Mursalin
(Taman-tamannya
Orang-orang yang Saleh
dari Sabda-sabda Nabi
Muhammad ‫ )ﷺ‬karya
Imam Nawawi
Rahimahullah
GRUP ISLAM SUNNAH | GiS

PEMATERI KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &

Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.
Hafidzahullahu Ta’ala
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450
1
KATA PENGANTAR

╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعاىل‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫بس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬

ُُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلل َو َب َركاته‬
ِ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬‫ا‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah wal Jama'ah pembina dan
pembimbing Grup Islam Sunnah | GiS di antaranya:

2
◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah,
Adab, Akhlaq, Muamalah dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang
Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh mudah dipahami oleh semua
kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya admin yang dapat memposting
materi. In syaa Allāh materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam rentang
waktu pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para
Asatidzah Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk memuraja'ah materi yang telah
disampaikan tanpa khawatir memori HP menjadi penuh.

3
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat membuat semangat kita dalam
menuntut ilmu semakin bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama dengan GiS Angkatan 1 dan
Angkatan 2 lebih dari tujuh puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang tersebar
di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah dengan dibukanya
pendaftaran baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 5

PERTEMUAN 201
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Ketujuh
dari Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'anhu .......................................... 6

PERTEMUAN 202
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kedelapan dari
Abu Hurairah dan Kesembilan dari Abdullah bin Qais Radhiyallahu 'anhum ............ 16

PERTEMUAN 203
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan Hadits Kesepuluh dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu ......................... 21

PERTEMUAN 204
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan Hadits Kesebelas dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ....................... 25

PERTEMUAN 205
Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~
Pembahasan Hadits Keduabelas dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ................... 32

5
PERTEMUAN 201
Senin, 13 Dzulqaidah 1443 H / 13 Juni 2022 M
Audio ke-11: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Ketujuh dari
Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'anhu

═══════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -
ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu.

▫️

7) Kita langsung ke hadits, hadits Sa'ad bin Abi Waqqash

‫ْ ُ اْ ْ اْ اا‬ ‫ا‬ َّ ‫ا ْ َ ْ ْ ا ا ا ْ ْ َ ْ ا‬
‫اف‬
ِ ‫اص م ِال ِك ب ِن أهي ِب ب ِن عب ِد من‬
ٍ ‫عن أ ِ يب إسحاق سع ِد ب ِن أ ِ يب و‬
‫ق‬

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash yang namanya Malik (namanya Abu Waqqash ini Malik),

ُ ْ ‫ْ ُ َّ ا ْ َ ْ ْ ُ ا ٍّ ْ ُ ا ِّ ُّ ْ ِّ ا ا ُ ا‬ ‫ْ ُ ْا ا ْ ا‬ ‫ْ ُ اْ ْ اْ اا‬ ‫ا‬
، ‫هللا عنه‬ ‫ض‬
‫ِ ي‬ ‫ر‬ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫ه‬‫الز‬ ‫ش‬
‫ي‬ ِ ‫ر‬ ‫ق‬‫ال‬ ، ‫ى‬‫ؤ‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ب‬
ِ ِ ‫ب‬ ‫ع‬‫ك‬ ‫ن‬
ِ ‫ب‬ ‫ة‬‫ر‬‫م‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ب‬‫َل‬
ِ ِ ِ ِ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ة‬‫ر‬‫ه‬‫ز‬ ‫ن‬
ِ ِ ‫م ِال ِك ب ِن أهي ِب ب ِن عب ِد م‬
‫ب‬ ‫اف‬ ‫ن‬

6
(Sa'ad bin Abi Waqqash Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah
bin Ka'ab bin Luay, Al-Qurasyi Azzuhri radhiyallahu 'anhu, -ed)

Dia berjumpa di kakeknya/di kakek Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, Kilab bin Murrah,

‫اق ا‬
‫ال‬

Dia salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. Ada berapa sahabat yang dijamin
masuk surga? Banyak. Tapi ada yang disebutkan dalam satu hadits disebut Al-'Asyrah Al-
mubasysyarina bil jannah (10 orang yang dijamin masuk surga).

Thayyib.
Sa'ad bin Abi Waqqash salah satu sahabat yang dijamin masuk surga, yang Nabi
memberikan kesaksian - ‫ ﷺ‬- kepadanya bahwa dia masuk surga.

‫اق ا‬
‫ال‬
Kata Sa'ad:

‫ا ا َّ ْ ا‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ ع اام حج ِة ال اود ِاع‬- ‫هللا ﷺ ي ُع ْود ِ ي ْب‬ ُ ْ ُ ‫ا‬
ِ ‫ ج ااء ِ ي ْب رسول‬-

Subhanallah.
Jadi bukan ketika penaklukan kota Mekah kejadian ini. Kejadian ini, Rasulullah ‫ ﷺ‬datang
menjenguk Sa'ad pada Haji Wada'. Jadi ketika para sahabat bersama Nabi ‘Alaihis-shalatu
wassalam melakukan Haji Wada' pada tahun ke-10 Hijriyah, Sa'ad bin Abi Waqqash
dalam kondisi sakit yang parah.

َّ ‫ْ ا‬ ‫ْ ا‬
، ‫ِمن اوج ٍع اشتد ِ ي ْب‬

Nabi datang mengunjungi.

‫ا‬ ‫! ا ْ اَ ا ْ ا ا ا‬
، ‫الوج ِع اما ت ارى‬ ‫اُْ ُ ا ا ُ ْ ا‬
ِ ‫ يا رسول‬: ‫فقلت‬
‫هللا قد بلغ ِ يب ِمن‬

7
"Wahai Rasul ‫ﷺ‬, engkau melihat sakitku sudah parah banget seperti yang engkau lihat"

ٌ ‫ا ا ا ُ ْ َّ ْ ا‬
، ‫ن ِإَل ابنة ِ ي ْل‬ ‫ا َا ُ ْ ا‬
ِ‫ وَل ي ِرث ي‬، ‫ال‬
ٍ ‫وأنا ذو م‬

"dan aku memiliki harta yang banyak, tidak mewarisiku kecuali satu putri."
َ َ
ْ ‫أ افأ ات اص َّد ُق ب ُث ُل ا‬
ْ ‫ن ام‬
‫ال؟‬
‫ِ ي ِي‬

"Apakah aku boleh shadaqah dengan 2/3 hartaku?"

‫ا‬ ‫اق ا‬
❳ ‫ ❲ َل‬: ‫ال‬

Kata Nabi: "La"

ْ َّ ‫ُ ْ ُ ا‬
‫ فالشط ُر ؟‬: ‫قلت‬

"Kalo begitu separuhnya (yang akan di shadaqahkan) ya Rasulullah"

‫ا‬ ‫ا‬
‫فق ا‬
❳ ‫ ❲ َل‬: ‫ال‬

Kata Nabi: "La"

‫ُ ْ ُ ا ُّ ُ ُ ا ا ُ ْ ا‬
ِ ‫ فالثلث يا رسول‬: ‫قلت‬
‫هللا؟‬

"Bagaimana kalo 1/3 nya?"

َ ُ ُ ُّ ُ ُ ُّ ‫اق ا‬
❳ ‫ ❲ الثلث ؛ اوالثلث ك ِث ْ ٌي‬: ‫ال‬

Kata Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam: "1/3, dan 1/3 itu banyak"

َ َ
❳ ‫❲ أ ْو ك ِب ْ ٌي‬

8
Dan beliau berkata, besar sudah sepertiga (itu).

‫َّ ا‬
❳ ‫❲ ِإنك‬

Lalu Nabi memberikan wasiat kepada Sa'ad bin Waqqash, dan kepada orang-orang
setelah Sa'ad bin Waqqash, kepada kita semuanya. Beliau memberikan sebuah kaidah.
Ketika orang tua mau shadaqah, orang tua mau wasiat, agar dia jangan mau enaknya
sendiri. Dia punya tanggung jawab, dia punya anak, dia punya keluarga.

Lalu Nabi mengatakan - ‫ ﷺ‬- :

َّ ‫َّ ا َ ْ ا ا ا ا ا ا ا ا َ ْ ا ا ا ْ ٌ ْ َ ْ ا ا ا ُ ْ ا َ ً ا ا َ َّ ُ ْ ا‬
‫الن ا‬
❳ ، ‫اس‬ ‫ِ❲إنك أن تذر ورثتك أغ ِنياء خي ِمن أن تذرهم عالة يتكففون‬

"Engkau wahai Sa'ad, lebih baik engkau meninggalkan ahli warismu dalam kondisi
mampu, kaya; (itu) lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam kondisi fakir,
lalu mereka minta-minta, menengadahkan tangan mereka kepada manusia."

Lalu bagi para suami, buat para suami, ini, dan juga buat semua umat Islam sejatinya,
yang laki, yang perempuan, Nabi mengatakan kepada Sa'ad, Shallallahu ala nabiyyina
wasallam:

‫َ ا‬ ْ ‫ا‬ َّ ‫ا‬ ‫َّ ُ ا ا َ ا‬ ‫ا َّ ا َ ْ ُ ْ ا ا ا ا ً ا ْ ا ْ ا ا ْ ا‬


❳ ‫هللا ؛ ِإَل أ ِج ْرت عل ْيها ؛ ح َن اما تج اع ُل ِ يف ِ يف ْام ارأ ِتك‬
ِ ‫غ ِبها وجه‬ ‫❲ و ِإنك لن تن ِفق نفقة تبت ِ ي‬

"Engkau, wahai Sa'ad, tidaklah menginfakkan satu nafkah, membelanjakan sesuatu yang
engkau berharap wajah Allah, melainkan engkau akan mendapatkan pahala, sampai yang
engkau jadikan di mulut istrimu."

Ini sebuah arahan yang sangat indah, karena sebagian suami, kalau ngasih istrinya, tidak
berharap pahala. Berharaplah pahala, karena engkau akan mendapatkan pahala, asalkan
berharap.

9
Kita ini ngasih istri, ngasih. Para suami biasa ngasih istri belanja, tapi berusaha dia untuk
ikhlas Lillahi Ta'ala ketika memberikan kepada istrinya.

ُ ُ َّ
‫ِإَل أ ِج ْرت‬

"melainkan engkau akan mendapatkan pahala atasnya"

Belanja sesuatu, niat Lillahi Ta'ala. Beli sandal, beli sepatu, "Ya Allah, ana kepengen pakai
sepatu ini, supaya enak jalannya ke masjid". Niatkan Lillahi Ta'ala.
Beli makan, "Ya Allah, kepengen makan malam ini, supaya badan ana sehat, kembali fit,
ana bisa shalat malam nanti."
Ketika itu dilakukan akan dapat pahala.
َ ُ ‫ول هللا! ُأ اخ َّل‬ ُ ُْ‫ا ا ا‬
ْ ‫ف اب ْع اد أ ْص اح‬
‫اب؟‬ ِ
‫ ايا ار ُس ا‬: ‫ت‬ ‫ فقل‬: ‫قال‬
‫ِي‬

Sa'ad bin Abi Waqqash mengatakan, "Apakah aku akan tertinggal di kota Mekah?"

Saad takut mati di Mekah karena dia seorang Muhajirin. "Apakah aku akan tertinggal di
Mekah, sahabat-sahabat akan balik semuanya ke Madinah?"

Apa kata Nabi ‫?ﷺ‬

َّ ‫ا ا ا ً ا ْ ا ً ا َ ا َّ ا َ ْ ُ ا َّ ا ا‬ ‫َّ ْ ا ْ ا‬ ‫ا ْ ا‬ ْ ِ ‫ اف ات ْع ام ال اع ام ًَل ات ْب ات‬، ‫ف‬


‫إ َّن اك َل ْن ُت اخ َّل ا‬
❳ ‫ف ؛ ح َن‬ ‫ ولعلك أن تخل‬، ‫هللا ؛ ِإَل ازددت ِب ِه درجة و ِرفعة‬
ِ ‫غ ِب ِه وجه‬‫ي‬ ِ
‫ا ْ ا ا ا َ ْ ا ٌ ا ُ ا َّ ا ا ا‬
‫ض ِبك آخ ُر ْون‬ ‫❲ !ينت ِفع ِبك أقوام وي‬

"Engkau tidak akan tertinggal dan kemudian engkau mengamalkan satu amalan yang
engkau berharap wajah Allah, melainkan engkau akan bertambah derajatnya dan
ketinggian."

‫او َل اع َّل اك َأ ْن ُت اخ َّل ا‬


‫ف‬

10
"Dan bisa jadi engkau tertinggal, sehingga engkau bisa memberikan manfaat kepada satu
kaum, dan kaum yang lainnya akan merasakan bahaya darimu."

Artinya, seorang ini.. ya udahlah, ikutin takdir Allah. Dikasih semangat sama Nabi ‘Alaihis-
shalatu wassalam.

Tapi juga Nabi mendoakan:

ُ َ ‫ا‬ ‫ُ ْ ُ ا َا‬ ُ ‫ َلكن ْال ابائ‬، ‫ او اَل ات ُر َّد ُه ْم اع ََل َأ ْع اقابه ْم‬، ‫اب ه ْج ار ات ُه ْم‬
‫ ي ْر ِ ي ْب له ار ُس ْو ُل‬. ❳ ‫س اس ْعد ابن خ ْولة‬
َ
ْ ‫الل ُه َّم! أ ْمض ِ اِل ْص اح‬
َّ

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِي‬ ِ
‫َّ ا‬ ‫ا‬ َْ
‫هللا ﷺ ؛ أن امات ِب امكة‬
ِ

Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, "Ya Allah, sempurnakan bagi sahabat-


sahabatku hijrah mereka, jangan kembalikan mereka ke belakang mereka, jangan sampai
mereka keluar dari Islam, murtad dari Islam."

Tapi disebutkan, yang sengsara adalah Sa'ad bin Khaulah. Kenapa? Karena dia meninggal
di Mekah setelah hijrah. Jadi nggak sempurna hijrahnya karena meninggal di Mekah. Tapi
sejatinya, seorang hendaklah ketika melakukan sesuatu, niatkan Lillahi Ta'ala. Kalau
memang harus seperti itu, yang penting niatnya sekarang.

Ada orang, umpamanya, "Ana kepingin Ustadz, tinggal di Madinah; ana kepingin belajar
di Madinah; ana kepingin... Sebagian, Subhanallah, tidak diterima di Madinah; atau
tinggal di Madinah, tau-tau ada masalah, dia harus pulang ke Indonesia. Niatnya,
jamaah... Di mana pun engkau berada, selama engkau berniat melakukan kebaikan, Allah
akan berikan kebaikan itu.

11
Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

12
13
14
15
PERTEMUAN 202
Selasa, 14 Dzulqaidah 1443 H / 14 Juni 2022 M
Audio ke-12: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kedelapan dari
Abu Hurairah dan Kesembilan dari Abdullah bin Qais Radhiyallahu 'anhum

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -
ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu.

8) Kita masuk ke hadits Abu Hurairah yang bernama Abdurrahman bin Shakhr
radhiyallahu anhu.

ُ ْ َ َ ُ ْ ‫ َّ ا ا ا‬: ُ ُ ‫ا ا‬ ‫ا ا‬
❳ ‫هللا َل ينظ ُر ِإل أج اس ِامك ْم‬ ‫هللا ﷺ ❲ ِإن‬
ِ ‫ قال رسول‬: ‫قال‬

Abu Hurairah namanya Abdurrahman Bin Shakhr. Dia berkata, telah bersabda Rasulullah
‫ﷺ‬:

ُ ْ َ َ ُ ْ ‫َّ ا ا ا‬
❳ ‫هللا َل ينظ ُر ِإل أج اس ِامك ْم‬ ‫❲ ِإن‬
16
"Allah tidak melihat kepada perawakan kalian, kepada tubuh kalian"

ُ َ ‫ا‬
❳ ‫❲ اوَل ِإل ُص او ِرك ْم‬

"dan tidak pula Allah melihat kepada rupa kalian"

Terus yang dilihat apa?

ُ ُُ َ ُ ُ ْ‫اَ ْ ا‬
❳ ‫وبك ْم‬
ِ ‫❲ ول ِكن ينظر ِإل قل‬
ُ َْ
Dalam riwayat yang dikatakan [ ‫] اوأع ام ِالك ْم‬:
"Allah melihat kepada hati kalian dan amal kalian."

Jadi kalau kita bicara rupa, rupa ini sudah kayak gini kita dikasih oleh Allah. Mungkin ada
orang yang kulitnya sawo matang, dia ingin putih. Ibu-ibu biasanya banyak yang terlalu
sibuk dengan penampilan, sibuk perawatan wajahnya, perawatan kulitnya, bahkan dia
sampai detail harus berangkat ke tempat perawatan. Kukunya dirawat, rambutnya
dirawat, kakinya dirawat. Dia melakukan hal itu, kenapa? Karena dia sedang berpikir
dilihat manusia. Yang akan memandang dia, manusia.

Ketika dia tahu, Allah tidak melihat ke sana. Kalau perawakanmu baik, sempurna, tapi
ternyata hatimu kotor, ya.. engkau jadi kotor. Jadi ibu-ibu yang suka perawatan, tolong
merawat hatinya juga; merawat amalnya, karena terus terang Subhanallah, biaya
perawatan itu mahal. Bahkan ana kalau dengar dari istri.. apa.. ada perawatan sekali cuci
muka sekian sekali. Aduuuh.. udah macam-macam, tapi hatinya tidak dirawat. Rawat
hatinya! Ikhlas Lillahi Ta'ala dalam beramal! Kalaupun mau merawat wajahnya,
tujukan/niatkan untuk suaminya. Bukan niat untuk gaya, bukan niat untuk pamer, bukan
niat untuk berbangga diri. Karena sejatinya Allah sudah kasih kayak gitu.

Temanmu yang hitam mungkin, bisa jadi lebih baik dari engkau, karena yang paling baik
adalah yang paling bertakwa. Temanmu yang rambutnya mungkin tidak seindah dengan
rambutmu, bisa jadi dia lebih disayangi Allah, karena hatinya dan amalannya. Jadi kalau

17
pembagian wajah, yaa udahlah.. kayaknya memang dibagi kayak gitu sama Allah. Sudah
ditakar bukan karena amalan, tapi karena Allah mau kasih dan itu sebagai ujian buat dia.
Pembagian di dunia ini semuanya sebagai ujian.

Thayyib.

ُ
- ‫ ار اواه ُم ْس ِل ٌم‬-
Hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim.

9) Kemudian

‫ ا‬، ‫هللا اع ْن ُه‬


‫قال‬ ُ ‫ض‬ ‫ا‬
‫اِل ْش اعر ِّي ار ِ ا‬ ‫س‬
ْ‫ْ ا‬
‫ي‬‫ق‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫هللا‬ ‫د‬ ْ ‫وع ْن َأ ْب ُم ْو اش‬
‫عب‬
‫ا‬
‫ي‬ ِ ٍ ِ ِ ِ ‫ِي‬

Abu Musa yang bernama Abdullah bin Khais Al-Asy'ari radhiyallahu anhu dia berkata:

ْ ‫ف اسب‬
ْ ‫ُ ُ ا َّ ً ا ُ ُ ا ً َ ُّ ا ا‬ ً ‫َّ ُ ُ ُ ا ا ا‬ ‫ا‬ ُ ْ ُ ‫ُ ا ا‬
‫هللا؟‬
ِ ِ ِ ‫ أي ذ ِل ِ ي‬، ‫قاتل ِرياء‬
‫ل‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ِ ‫ وي‬، ‫قاتل ح ِمية‬
ِ ‫ وي‬، ‫قاتل شجاعة‬
ِ ‫هللا ﷺ ع ِن الرج ِل ي‬
ِ ‫س ِئل رسول‬

Ditanya Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam tentang seorang yang berperang untuk


keberanian, untuk menunjukkan keberanian dia. Karena perang ramai 'kan? Karena ia
berani aja. Yang kedua berperang karena fanatisme, kelompok, negerinya. Dia karena
fanatik saja, dia tidak berpikir benar atau salah, yang penting bela.

‫ا‬
‫وري ًاء‬ِ

Dan dia ada yang berperang, riya.

‫هللا ﷺ‬ ُ ْ ُ ‫اا ا ا‬
ِ ‫فقال رسول‬

Ketika ditanya Nabi ‫ ﷺ‬yang mana yang fiisabilillah? Lalu Nabi mengatakan - ‫ ﷺ‬:

ُ
ْ ‫فه او ْ ا‬ ْ ْ ‫ا‬ ُ ‫ا ْ ا ا ا ا ُ ْ ا َ ا‬
❳ ‫هللا‬
ِ ‫ف س ِبي ِل‬
ِ‫ي‬ ‫ه ال ُعل ايا ؛‬ ِ ‫❲ من قاتل ِلتكون ك ِلمة‬
ِ‫هللا ي‬

18
"Barang siapa yang berperang dengan niat agar kalimat Allah itu tinggi, tegak, maka dia
yang ada di jalan Allah."

Jadi buat setiap orang yang berperang; baik di kepolisian, militer, TNI; ketika dia
mendapatkan tugas untuk menjaga perbatasan Indonesia, sebagian mungkin tentara
atau sebagian polisi tewas umpamanya, ketika di Papua umpamanya, atau dulu ketika
di Timtim; yang mana yang fiisabilillah? Yang cuma untuk membela negaranya saja tanpa
ada niat Lillahi Ta'ala? Ya, dapat. Dapat apa? Dapat bela negara. Dikasih duit sama
negara; ditambah pangkatnya oleh negara; mati diadakan upacara. Itu kalau niatnya
untuk negara. Tapi kalau niatnya Lillahi Ta'ala, negara selamat pahala besar.

Seorang muslim ketika dia niat Lillahi Ta'ala, dia tetap akan belain negaranya, mau tidak
mau, karena ini tempat dia lahir. Cuma kelebihannya dia dapat itu fiisabilillah. Maka, ini
hadits riwayat Bukhari Muslim, dan mudah-mudahan ini mendorong setiap muslim
untuk untuk menjadikan niatnya dalam semua amalan itu Lillahi Ta'ala. Artinya
mengharap wajah Allah, sisanya ikut nanti, jangan takut.

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

19
20
PERTEMUAN 203
Rabu, 15 Dzulqaidah 1443 H / 15 Juni 2022 M
Audio ke-13: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kesepuluh
dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu

═══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -
ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu.

10) Kita langsung ke hadits:

‫ن ﷺ اق ا‬ َّ َّ َ ُ ْ ‫َّ ا ِّ ا ا ُ ا‬
َّ ‫الن‬ ‫ا ْ َ ا ْا ا ُاْ ْ ْ ا‬
‫ال‬ ‫ِي‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ، ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ف‬
‫ِي ِ ي‬ ‫ق‬‫الث‬ ‫ث‬ِ ِ ‫عن أ ِ يب بكرة نفي ِع ب ِن ال‬
‫ار‬ ‫ح‬

(Dari Abu Bakrah Nufa'i bin Al-Harits Ats-Tsaqafy radhiyallahu anhu)

Bahwa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam bersabda:

21
ُ ‫ول هللا! اه اذا ْال اقات ُل ؛ اف اما اب‬
‫ال‬
ُ ُْ
‫ ايا ار ُس ا‬: ‫ت‬ ‫ل‬‫ق‬ ، ❳ ‫ار‬
َّ
‫الن‬ ‫ف‬ ُ ‫❲ إ اذا ْال ات َاف ْال ُم ْسل امان ب اس ْي اف ْيه اما ؛ اف ْال اقات ُل او ْال ام ْق ُت‬
‫ول‬
ِ ِ ِ ‫ِي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

❳ ‫اح ِب ِه‬ ‫َّ ُ َ ا ا ً ا َ ا ْ ا‬ ‫ْ ا ُْ ُ ا ا‬


ِ ‫ ❲ ِإنه كان ح ِريصا عَل قت ِل ص‬: ‫المقتول؟! قال‬

Abu Bakrah mendapatkan sabda Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, Beliau mengatakan,


"Apabila dua orang muslim berjumpa, berantem dengan kedua pedangnya, yang
terbunuh dan yang membunuh di neraka (pembunuh dan yang terbunuh di neraka)."

Maka Abu Bakrah bingung. Kalau yang membunuh di neraka, ya jelaslah..

َّ ‫ْ ً ا ً ا ا ا ٓ ُ ُ ا ا‬ ُْ‫ا‬
{ ‫} او امن يقت ْل ُمؤ ِمنا ُّمت اع ِّمدا فجزاؤهۥ جهن ُم‬

"Barang siapa yang membunuh seorang muslim dengan sengaja, maka balasan dia
adalah neraka jahanam."
(QS. An-Nisa: 93)

Jelas. Tapi yang jadi masalah buat Abu Bakrah, yang terbunuh ini bagaimana ini, kok bisa
yang terbunuh ini masuk neraka juga?

Apa kata Nabi ‫? ﷺ‬

❳ ‫اح ِب ِه‬ ‫َّ ُ َ ا ا ً ا َ ا ْ ا‬


ِ ‫❲ ِإنه كان ح ِريصا عَل قت ِل ص‬

"Dia itu yang terbunuh, berambisi juga untuk membunuh temannya. Cuma sayangnya
dia kalah, jadi terbunuh. Sejatinya dia ingin membunuh temannya."
Hadits ini Muttafaqun 'Alaih.

Jadi kalau ada seorang terbunuh membela keluarganya, membela hartanya, dia tidak
ingin membunuh orang itu. Tidak. Dia ingin bela keluarganya.

22
Tapi ada yang memang dua orang berantem, kadang kala. Ambil pedang ini, ambil
pedang; seperti orang-orang yang tawuran, kadang kala. Mereka sama-sama berambisi
untuk membunuh, maka yang membunuh dan yang dibunuh fiinnaar (di neraka, -ed)
mursalinniat (niatnya tersalurkan, sama2 punya niat membunuh, -ed).

Amalannya dia "terbunuh", tapi niatnya dia "ingin membunuh". Maka yang seperti ini
perlu jadi perhatian buat kita.

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

23
24
PERTEMUAN 204
Kamis, 16 Dzulqaidah 1443 H / 16 Juni 2022 M
Audio ke-14: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kesebelas dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu

════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -
ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu.

Kita masuk ke hadits:

ْ‫ْ ا‬ ‫ا ا ا ا ُْ اَ ا ا‬ ُ َّ ُ ‫ا ا‬ ُ ْ ُ ‫اع ْن أب ُه ار ْي ار اة ار ا ُ ا ْ ُ ا ا ا ا ا‬
‫ف بي ِت ِه‬ ِ‫ ❲ صالة الرج ِل ِ يف جماع ٍة ت ِزيد عَل صال ِت ِه ي‬: ‫هللا ﷺ‬
ِ ‫ قال رسول‬: ‫ قال‬، ‫ض هللا عنه‬‫ِ ي‬ ‫ِي‬
ُ ‫ا ا َ َّ َ ا ا‬ ً ‫ْ ْ ا ا ا‬ ً ْ ‫ا ا ا‬
❳ ‫ اوذ ِلك أن أحده ْم‬، ‫شين د ارجة‬
ِ ‫وع‬
ْ ُ ْ ‫الته‬
ِ ‫ف سو ِق ِه ِبضعا‬ ‫وص ِ ِ ِ ي‬

25
Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, "Shalatnya seorang berjamaah, maka
melebihi pahalanya ini: derajatnya melebihi shalatnya dia sendirian atau shalatnya dia
di pasarnya sebanyak beberapa... "

Kalau bahasa Jawanya itu ‘likur, likuran’ (dua puluh lebih). Dua puluh lebih tidak sampai
tiga puluh. 23, titik itu disebutkan adalah dari 3 sampai 10. Pahalanya itu 23 sampai 29,
‫ا ا‬
27 yang disebut dalam hadits lain. ‫اوذ ِلك‬
Lalu Nabi menyebutkan, kok bisa pahalanya lebih?
Supaya kita ini, bagi lelaki-lelaki yang shalat berjamaah ke masjid karena shalat
berjamaah di masjid ini diperintahkan kepada kaum lelaki agar mereka melakukannya;
Nabi menceritakan proses dimana dia dapat pahala 20 lebih.

َ ‫ا ا ا َ َّ َ ا ا ُ ْ ا ا ا َّ َ ا َ ْ ا ا ْ ُ ُ ْ ا ُ َّ َ َا ْ ا ْ ا ا ا ْ ا ُ ُ َّ َّ ا ُ ا ُ ْ ُ َّ َّ ا ا‬
❳ ‫ ؛ ل ْم‬- ‫الصالة‬ ‫ َل ينهزه ِإال الصالة ؛ َل ي ِريد ِإال‬- ‫ ثم أب المس ِجد‬، ‫وذ ِلك أن أحدهم ِإذا توضأ فأحسن الوضوء‬

‫ا‬ ْ ُ ْ ‫ََّ ا‬ ٌ ‫ُ َّ ا ْ ُ ا ا ا‬ ٌ ‫َ ُ ا ا ا‬ َّ ً ْ ُ ُ ْ ‫ا‬


، ‫حن يدخ ال ال ام ْس ِجد‬ ‫ اوحط عنه ِبها خ ِط ْيئة ؛‬، ‫❲يخط خط اوة ؛ ِإال ُر ِف اع له ِبها د ارجة‬

Orang ini ketika dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian dia datang
ke masjid. Tidaklah mendorong dia kecuali hanya untuk shalat. Dia tidak ingin berangkat
ke masjid kecuali untuk shalat.

Niat. Artinya memang ke masjid untuk shalat. Ada orang ke masjid, mau ngapain?
Kejadian kita lihat di negeri kita, ada (yang) ke masjid untuk nyopet, untuk mencuri,
untuk mengambil kotak amal; bahkan di masjid Quba dulu ada orang yang mengambil
tasnya jemaah.

Jadi niat dia berangkat ke masjid itu memang untuk shalat. Hanya untuk shalat dia
berangkat. Maka dia tidak akan melangkah satu langkah, melainkan akan diangkat
dengan satu langkah itu satu derajatnya, dan satu dosanya dihapuskan sampai dia masuk
masjid.

Ingat, dia niatnya mau shalat saja, sampai dia masuk masjid.

26
ُ ْ ‫َّ ُ ا َّ ا‬ ‫َّ ا ا َ ا‬ ‫ا ا ا ا ا ْ ا ْ ا َ ا‬
❳ ‫ه ال ِ َ ين تح ِب ُسه‬
‫ِي‬ ‫الة‬ ‫الص‬ ‫ت‬
ِ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ة‬
ِ ‫ال‬ ‫الص‬ ‫❲ ف ِإذا دخل المس ِجد ؛ ك ِ ي‬
‫ف‬ ‫ان‬

Ketika dia masuk masjid, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang shalat selama
dia menunggu shalat.

Artinya, dia kenapa duduk di masjid, ngapain? Nunggu shalat, belum qomad. Atau
memang dia tidak pulang nunggu shalat selanjutnya. Maka dia terhitung orang yang
shalat (orang yang sedang dalam shalat).

َّ ‫َّ ْ ا‬ ْ ‫ا‬ ‫ْ ا ا ا‬ ‫ا ْ ا َ ُ ُ ا ُّ ْ ا ا َ َ ا‬
❳ ، ‫يه‬
ِ ‫الئكة يصلون عَل أح ِد ِهم ما دام ِ يف مج ِل ِس ِه ال ِذي صَل ِف‬ ِ ‫❲والم‬

Sudah pahala berangkatnya, langkahnya; kemudian nunggunya dihitung shalat.


Kemudian yang ketiga, malaikat-malaikat akan mendoakan dia selama dia di majelis dia
tempat dia shalat tadi. Selama dia di situ.

Makanya ke masjid itu jangan.. ada orang ke masjid pingin cepat pulang. Duduk! Selama
antum duduk di tempat shalat itu, malaikat terus doakan. Antum pulang, selesai. Apa
doanya malaikat buat orang yang duduk ini? Di tempat shalatnya?

َ ‫َّ ُ َّ ُ ْ ا‬ ُ َ ْ ُ َّ ُ ‫ا‬ ُ َّ
❳ ‫ب عل ْي ِه‬ ‫ اللهم ت‬، ‫ الله َّم اغ ِف ْر له‬، ‫❲ الله َّم ْارح ْمه‬

Dikatakan, "Ya Allah rahmati dia, ya Allah ampuni dia, ya Allah berikan taubat-Mu
kepada dia."

ُْ َْ
❳ ‫يه‬
ِ ‫❲ مالم يؤ ِذ ِف‬

"Selama dia tidak gangguin orang di situ." Tidak mengganggu.

Kemudian disebutkan oleh Nabi ‫ﷺ‬:

ْ ُ ُ َْ ‫ا ا‬ ْ َ ‫ُ َّ ا ٌ ا‬ ْ ْ ُ َْ ‫ا‬
ٍ ‫ وهذا لفظ مس‬،‫ متفق علي ِه‬. ❳‫يه‬
‫لم‬ ِ ‫❲ ما لم يح ِدث ِف‬

27
"Selama dia tidak batal wudhunya."

Ada yang ketika batal wudhu, malaikat tidak lagi mendoakan. Maka berusahalah ketika
nunggu di masjid (jaga wudhu, -ed). Ada orang nunggu di masjid, batal dia. Lalu dia:
"Entarlah, wudhu kalau mau shalat." Ya udah, di masa dia menanti dalam kondisi tidak
suci, maka tidak didoakan. Karena syaratnya disebutkan dalam hadits ini oleh Nabi
‘Alaihis-shalatu wassalam: "Dia tidak mengganggu dan dia tidak berhadats."
(Hadits ini diriwayatkan Mutaffaqun 'Alaih dan lafadznya lafadz Imam Muslim)

Tadi berkaitan dengan perintah:

ُ ُ ْ ُ ُ ُ ْ ُ َ ْ َّ ‫ا ْ ا ُ ُ ُ ا ا ْ ْ ا ا ْ ا ا‬
‫ أ ْي يخ ِرجه وين ِهضه‬: ‫اي‬
‫ينهزه هو ِبفت ِح الي ِاء واله ِاء و ِبالز‬.

Yang membuat dia keluar, yang mendorong dia untuk meninggalkan rumahnya, adalah
shalat.

Memang mau shalat, bukan mau lainnya. Bukan mau dagang, bukan mau jualan, bukan
mau ketemu sahib. Ketemu sahib nanti, bisa jadi orangnya memang ke masjid; dia mau
shalat. Dia biasa memang untuk shalat, tapi ada sahibnya. Dia berjumpa dengan
sahibnya. Ya sekalian, ga ada masalah. Tapi kalau dia memang ke masjid untuk ketemu
sahibnya.. "Kenapa shalat di masjid sana?"
"Tidak, mau ketemu sahib."
Kadang-kadang ditanya, 'kan? "MasyaaAllah tumben ke masjid?"
"Dia ini ada janjian sama sahib."
Berarti dia keluar itu karena janjian sama sahib.

28
Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

29
30
31
PERTEMUAN 205
Jum’at, 17 Dzulqaidah 1443 H / 17 Juni 2022 M
Audio ke-15: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Keduabelas
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu

════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -
ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita
Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang
semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu.

12) Kita masuk ke hadits:

‫هللا ﷺ ؛‬ ْ ُ ‫اع ْن َأب ْال اع َّباس اع ْبد هللا ب ْن اع َّباس ب ْن اع ْبد ْال ُم َّطلب ار ا ُ ا ْ ُ ا ا ْ ا‬
ِ ‫ عن رسو ِل‬، ‫ض هللا عنهما‬‫ِ ِ ِ ي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِي‬

Dari Abul Abbas (Abdullah bin Abbas) bin Abdil Muthalib, -semoga Allah meridhai
keduanya- dari Rasulullah ‫ﷺ‬,

َ ‫ا ْ ِّ ا ا ا‬ ‫ا‬
‫ ت اب اارك اوت اعال‬- ‫ ِف ْي اما ي ْر ِوي عن ارب ِه‬-

32
Apa (sebagaimana, -ed) yang diriwayatkan dari Rabbnya itu, haditsnya hadits Qudsi,

‫اق ا‬
‫ال‬
Allah berfirman:

‫ا َّ ِّ ا‬ ‫َّ ا َ ا ا ْ ا ا ا‬
❳ ، ‫ات‬
ِ ‫ات والسيئ‬ ِ ‫❲ ِإن هللا كتب الحسن‬

Allah telah mencatat (catatan di Lauhul Mahfudz) sebagai takdir yang Allah sudah
tentukan, dan catatan yang sesuai dengan syariat dalam masalah penulisan kebaikan
dan keburukan. Allah sudah catat.

‫ُ َّ ا َّ ا ا ا‬
❳ ‫ي ذ ِلك‬ ‫ ثم ب‬: ❲

Setelah dicatat, Allah jelaskan bagaimana pencatatannya supaya kita sebagai hamba
Allah jadi tahu. Ini, Subhanallah jamaah. Allah itu sudah jelaskan dengan begitu detailnya
tentang aturan-aturan. Sebagaimana kita itu kalau kerja, tekan kontrak; kita tahu hak
kita, kita tahu kewajiban kita. Kita tahu kalau lembur dapat berapa; kita tahu nanti bisa
cuti; macam-macam, sudah dijelaskan. Di kantor, itu umpamanya. Kita nyaman.

Dan Allah sudah menjelaskan lebih detail dari itu semua. Tinggal kitanya mau tahu,
tidak? Karena yang terjadi, banyak orang tidak mau tahu, dengan cara apa, tidak mau
belajar, tidak mau mengkaji. Tapi kalau untuk urusan dunia dia belajar ke luar negeri;
belajar ke tempat mana saja; ikut training sana training sini, tapi sama aturan Allah
kadang kita tidak mau pelajari.

Disebutkan oleh Allah dalam hadits Qudsi ini:

‫ا ا اَ ا ْا‬ ‫ُ َّ ا َّ ا ا ا ا ْ ا‬
❳ ‫ ف امن ه َّم ِبح اسن ٍة فل ْم ي ْع املها ؛‬: ‫ي ذ ِلك‬ ‫❲ ثم ب‬

Barang siapa yang ber-himmah; dia memiliki keinginan untuk mengamalkan kebaikan,

‫اَ ا ْا‬
‫فل ْم ي ْع املها‬
33
kemudian dia tidak mengamalkannya (tapi sudah ada keinginan untuk melakukan
kebaikan itu),

ًَ َ ً‫ْا ُ ا ا‬ َ ‫ُ ا ا ا‬ ‫َا ا‬
❳ ، ‫ ِعنده ح اسنة ك ِاملة‬- ‫ ت اب اارك اوت اعال‬-‫هللا‬ ‫❲كت ابها‬

Allah catat buat dia kebaikan yang sempurna.

Selanjutnya, kalau dia berkeinginan lalu dia amalkan, keinginan umpamanya ingin shalat
sunah, dalam hati: "Kepingin ana shalat sunah" tahu-tahu ada tamu, tahu-tahu "aduh..
kecapean", padahal niat pulang tadi, umpamanya "ana mau shalat ba'diyah" sampai
rumah badannya ga enak, akhirnya dia ngantuk, dia tertidur umpamanya, tidak jadi dia
amalkan. Tapi niat sudah ada, maka ditulis satu kebaikan.

Selanjutnya, dia berniat lalu dia amalkan, maka akan ditulis buat dia 10 kebaikan, sampai
dilipatgandakan menjadi 700 kali lipat, lalu berlipat-lipat ganda yang banyak sekali.

Terus, apa yang menentukan kelipatan ganda ini? Kualitas amalan. Kualitas amalan dan
kondisi keimanan seseorang. Sama-sama shalat sunah, yang ini dapat 10 kebaikan, yang
itu dapat 70 kebaikan. Apa yang membedakan? Sama shalatnya. Tadi niat, dan
kesempurnaan shalatnya, kesempurnaan ibadah itu, itu juga menentukan tentang
lipatan ganda ini. Hasilnya itu semakin baik, kemudian kondisi orang yang melakukan
semakin sempurna, maka kelipatannya akan semakin besar.

ًَ َ ً‫ُ ْا ُ ا ا‬ ‫ِّ ا ا َ ا ْ ا َ ا ا‬ ‫ا ْ ا‬
❳ ، ‫هللا ِعنده ح اسنة ك ِاملة‬ ‫❲و ِإن ه َّم ِب اسيئ ِة فل ْم ي ْع املها ؛ كت ابها‬

Barang siapa yang berkeinginan mengamalkan keburukan lalu dia tidak


mengamalkannya, maka ditulis satu kebaikan.

Yakni dia mengurungkan niatnya karena Allah. Dia mengurungkan ini, tidak jadi, karena
takut sama Allah.

34
Kalau mengurungkan niatnya itu karena "aduh malas" aja, mau melakukan -
naudzubillah, zina umpamanya, lalu ga jadi dia, "ga lah, malas, mungkin besok"
umpamanya seperti itu. Naudzubillahi min dzalik. Dia tidak ditulis sebagai kebaikan,
karena dia meninggalkannya bukan karena Allah.

Ini yang meninggalkan karena Allah, maka Allah beri kebaikan kepada dia.

‫ْ ا ا ا َا‬
❳ ‫❲ او ِإن ه َّم ِبها ف اع ِملها‬

Kalau dia ber-himmah (berkeinginan untuk mengamalkan) lalu dia mengamalkan


keburukan tersebut, maka ditulis satu keburukan saja. Muttafaqun 'alaih.

Ini kebaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sudah dijelaskan, dosa: satu-satu. Kebaikan:
satu dilipatgandakan jadi 10, jadi 700, kayak gitu. Jadi kalau bicara sama Allah itu, bab
keadilan itu dalam hal memberikan sanksi. Tapi dalam bab memberikan
ganjaran/pahala, bab-nya itu karunia dari Allah, kebesaran Allah, rahmat Allah. Orang
beramal satu diganti seperti itu. Subhanallah.

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini
berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah
menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

ُ ‫اب اار اك‬


‫هللا ِف ْيك‬

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

35
36
37
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

📣 Official Account Grup Islam Sunnah


🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
38

Anda mungkin juga menyukai