ست َِع ْينُ َعلَى ُأ ُمو ُر ْ َيم اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم ْي َن َوبِ ِه ن
ِ س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح
ْ ِب
ين َو َعلَى َ ف اَأْل ْنبِيَا ِء َوا ْل ُم ْر
َ ِ سل ِ ساَل ُم َعلَى َأش َْر َّ صاَل ةُ َوال َّ ِّين َوال ِ ال ُّد ْنيَا َوالد
ص ْحبِ ِه َأ ْج َم ِع ْي َن
َ الِ ِه َو.
Tidak lupa kami panjatkan doa dan salam kepada panutan kami, Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang syafaatnya kami nantikan di hari-hari
terakhir.
Pada kultum singkat hari ini saya akan menjelaskan materi dengan tema "Pandai
Bersyukur"
Coba sekarang kalian hitung berapa nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada
kita? Ya, banyak sekali nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.
Mulai dari nikmat sehat, nikmat pancaindera, nikmat akal, nikmat Islam, dan masih
banyak lagi.
Maka dari itu, tidak ada yang lebih patut untuk dilakukan selain bersyukur atas
limpahan rahman dan rahim-Nya.
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(QS. An Nahl: 18).
Secara bahasa syukur adalah pujian kepada yang telah berbuat baik atas apa yang
dilakukan kepadanya.
Syukur merupakan kebalikan dari kufur.
Sementara menurut istilah, syukur adalah penggunaan seluruh nikmat Allah Swt. oleh
seorang hamba, baik dalam bentuk pendengaran, penglihatan, hati, maupun yang
lainnya, sesuai dengan tujuan penciptanya.
Rasul saw. adalah manusia yang pandai bersyukur.
Suatu ketika, beliau pernah ditanya Bilal, “Apakah yang menyebabkan baginda
menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa baginda, baik yang dahulu
maupun yang akan datang?”
Rasulullah menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang
bersyukur?”
Oleh karena itu, memang kita mesti siap dalam setiap kondisi ketika bersyukur.
Umar bin al-Khaththab pernah berujar, “Kalaulah sabar dan syukur itu ibarat dua
ekor unta, maka aku tidak peduli unta mana yang aku kendarai.”
Sekian kultum singkat dari Saya, Semoga ilmu yang saya berikan menjadi bermanfaat.
Mohon maaf atas segala kekurangan baik lisan maupun perilaku. Mari sama sama kita
akhiri dengan doa penutup majelis,