Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau
membaca do’a berikut,
ع َم ًًل ُمتَقَب ًًَّل َ اللَّ ُه َّم ِإنِِّي أ َ ْسأَلُ َك ِع ْل ًما نَافِعًا َو ِر ْزقًا
َ ط ِيِّبًا َو
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon
thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Artinya:“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan
orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang
baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
Doa Kedua
Do’a dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,
َ ع َّم ْن ِس َو
اك َ ض ِل َك َ اللَّ ُه َّم ا ْك ِفنِى بِ َحًلَ ِل َك
ْ َع ْن َح َر ِام َك َوأ َ ْغنِنِى بِف
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi
fadhlika ‘amman siwaak.
Artinya:“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan
cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Doa Ketiga
أط ْل َحيَاتِي َعلَى ِ ط ْيتَنِي َو ِ َ َوب، َو َولَدِي،اللَّ ُه َّم أ ْكثِ ْر َما ِلي
َ ار ْك ِلي فِي َما أ ْع
أحس ِْن َع َم ِلي َوا ْغ ِف ْر ِلي
ْ َو،طا َعتِ َك َ
Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa
athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.
”Artinya:“Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri.
Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-
dosaku.”
Allahumma innii as'aluka min fadhlika wa athaa'ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma
innaka amarta bid du'aa'i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa'daka
wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu
lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi' annal islaam
ba'da iz a'thaitanaa.
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanMu dan pemberianMu, rizki yang
baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya Engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan
atasku pengabulan doa, dan Engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya
Allah, tidak ada kebaikan yang Engkau sukai, kecuali Engkau jadikan kami mencintai kebaikan
tersebut dan mudahkan kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci
kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan
janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan."
غ ِن ُّي يَا ُم ْغنِ ْي أ َ ْغنِنِ ْي ِغنًى أَبَدًا َويَاع َِز ْي ُز يَا ُم ِع ُّز
َ اَللَّ ُه َّم يَا
أ َ ِع َّز ِن ْي ِب ِإع َْز ٍاز ِع َّزةَ قُد َْر ِتكَ َويَا ُميَس َِراْأل ُ ُم ْو ِر يَس ِْر ِل ْي
ِ أ ُ ُم ْو َر ال ُّد ْنيَا َو
ُالد ْي ِن يَا َخ ْي َر َم ْن يُ ْر َجى يَا للا
Alloohumma yaa ghoniyyu yaa mughnii aghninii ginan abadan wa yaa
‘aziizu yaa mu’izzu a’izzani bi-i’zaazin ‘izzatia qudrotika, wa yaa
muyassirol umuuri yassir lii umuurod dun-yaa waddiini yaa khoiro man
yurjaa yaa allooh.
“Ya Allah, Dzat Yang Mahakaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan yang abadi
kepadaku. Wahai Dzat Yang Mahamulia dan yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan
kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan,
berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling
diharapkan, ya Allah.”
صنَا َوأ َ ْك ِر ْمنَا َوالَ ت ُ ْو ِهنَا َوأَع ِْطنَا َوالَ ت َ ْح ِر ْمنَا َو ٰا ِث ْرنَا
ْ ُاَللَّ ُه َّم ِز ْدنَا َوالَ ت َ ْنق
عنَّا
َ ضَ ار ْ علَ ْينَا َوأ َ ْر ِضنَا َو َ َوالَ ت ُ ْؤثِ ْر
Alloohumma zidnaa wa laa tanqushnaa wa akrimnaa wa laa
tuuhinaa wa a’athinaa wa laa tahrimnaa wa aatsirnaa wa laa
tu’tsir ‘alainaa wa ardhinaa wardhoo ‘annaa.
“Ya Allah, tambahkanlah rezeki kepada kami, jangan Engkau kurangi. Muliakanlah kami dan
jangan Engkau hinakan kami. Berilah kami dan jangan Engkau halangi kami. Pilihlah kami dan
jangan Engkau tinggalkan kami, dan janganlah Engkau cegah kami.”
َاء تَك ُْو ُن لَنَا ِع ْيدًا ِالَ َّو ِلنَا َو ٰا ِخ ِرنَا َو ٰايَةً ِم ْنك َّ علَ ْي َنا َما ِئ َدةً ِم َن ال
ِ س َم َ َربَّنَا اَ ْن ِز ْل
َّ ار ُز ْقنَا َوأَ ْنتَ َخ ْي ُر
الر ِاز ِق ْي َن ْ َو
Robbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan
li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta
khoirur rooziqiin.
“Ya Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang haru turunnya) akan
menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang
sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau
pemberi rezeki yang paling utama.”
Jika kita terus mengamalkan doa-doa ini, insya Allah rezeki kita akan dipermudah oleh Allah.
Bahkan, Allah mungkin juga akan memberikan rezeki melalui jalan yang tak kita duga-duga.
Jika setelah mengamalkan lima doa di atas rezeki kita masih terasa sulit, mungkin adab berdoa
kita yang masih masih perlu diperbaiki. Untuk memahami bagaimana adab-adab berdoa, kita
bisa kembali membuka buku