Anda di halaman 1dari 39

MATERI

PERTEMUAN
66-70

AUDIO
KE 66-70
Kitab Shifatu Sholatin
Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
Wa Sallam Minattakbiri
ilattaslim ka-annaka
Taroha (Sifat Shalat Nabi
mulai dari Takbir sampai
Salamnya seakan-akan
Anda Melihatnya) karya
Asy Syekh Al-Albani -
Rahimahullah.

GRUP ISLAM SUNNAH | GiS

PEMATERI KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &

Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)


Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.
Hafidzahullahu Ta’ala
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450
1
KATA PENGANTAR

╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعاىل‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫بس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬

ُُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلل َو َب َركاته‬
ِ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬‫ا‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah wal Jama'ah pembina dan
pembimbing Grup Islam Sunnah | GiS di antaranya:

2
◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah,
Adab, Akhlaq, Muamalah dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang
Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh mudah dipahami oleh semua
kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya admin yang dapat memposting
materi. In syaa Allāh materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam rentang waktu
pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk memuraja'ah materi yang telah
disampaikan tanpa khawatir memori HP menjadi penuh.

3
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat membuat semangat kita dalam
menuntut ilmu semakin bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama dengan GiS Angkatan 1 dan
Angkatan 2 lebih dari tujuh puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang tersebar
di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah dengan dibukanya
pendaftaran baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 5

PERTEMUAN 66
Pembahasan Bolehnya Hanya Membaca Surat Al Fatihah Saja
Dalam Satu Rakaat ...................................................................................................... 6

PERTEMUAN 67
Pembahasan Bolehnya Hanya Membaca Surat Al Fatihah Saja
Dalam Satu Rakaat Bag 02 ........................................................................................ 13

PERTEMUAN 68
Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
Di Shalat Maghrib dan Shalat Isya ............................................................................. 20

PERTEMUAN 69
Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
Pada Shalat Malam ................................................................................................... 28

PERTEMUAN 70
Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
Pada Shalat Malam Bag 02 ........................................................................................ 33

5
PERTEMUAN 66
Senin, 11 Jummadil Awwal 1444 H / 05 Desember 2022 M
Audio ke-66: Pembahasan Bolehnya Hanya Membaca Surat Al Fatihah Saja dalam Satu
Rakaat

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫ الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Pada kajian kali ini kita akan membahas bolehnya membaca surat Al-Fatihah saja dalam
satu rakaat.

Misalnya di rakaat pertama dan di rakaat kedua kita hanya membaca surat Al-Fatihah
saja, maka ini dibolehkan. Sebagaimana dahulu salah seorang sahabat Nabi Muhammad

6
Shallallahu ‘alaihi wasallam dan Beliau tidak mengingkarinya. Ini menunjukkan bahwa hal
itu dibolehkan. Ini termasuk sunnah taqriiriyyah.

Sunnah taqriiriyyah adalah sunnah-sunnah yang berupa persetujuan Rasulullah


Shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap perbuatan yang dilakukan oleh sebagian sahabat
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliau tahu hal itu dan Beliau tidak
mengingkarinya. Beliau menyetujuinya. Beliau mengiyakannya. Inilah sunnah
taqriiriyyah.

Ada kisah yang menarik dalam masalah ini. Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala untuk
mendatangkan dalil, beliau mendatangkan kisah ini. Kisah Mu’adz ibn Jabal. Mungkin
banyak yang belum tahu tentang kisah Mu’adz ini. Dan di sini banyak faedah yang bisa
kita ambil dari riwayat Mu’adz ini atau kisahnya Mu’adz.

Disebutkan di sini, Mu’adz radhiyallahu ‘anhu biasa shalat Isya al-akhiirah, maksudnya
shalat Isya yang diakhirkan secara berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam. Mu’adz biasa shalat Isya secara berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam. Isya biasa dikatakan atau disebut al-akhiirah karena shalat Maghrib
kadang-kadang disebut sebagai shalat Isya dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, shalat
Maghrib juga kadang-kadang disebut shalat Isya. Makanya ada istilah Al-‘Isyaa-aan, dua
shalat Isya. Shalat Isya yang pertama: Maghrib. Shalat Isya yang kedua, yang terakhir:
shalat Isya itu sendiri.

Mu’adz biasa shalat Isya al-akhiirah secara berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam. Lalu dia pulang ke desanya untuk mengimami sahabat-sahabatnya
shalat Isya. Bayangkan ya, Mu’adz ini shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam kemudian pulang. Kemudian pulang ke kampungnya, ke desanya, mengimami
sahabat-sahabatnya yang ada di desa tersebut.
Shalatnya Mu’adz ini berapa kali berarti? Dua kali. Shalat yang pertama, shalat wajib.
Shalat Isya yang kedua apakah wajib lagi? Tidak. Jadinya shalat sunah berarti. Sedangkan
para sahabatnya shalat apa? Shalat wajib.

7
Ini menunjukkan bahwa kita ketika shalat wajib boleh bermakmum dengan orang yang
shalat sunah. Dan ini pendapat yang lebih kuat. Ada yang mengatakan tidak boleh
sebagaimana pendapatnya mazhab Hanafi. Namun karena adanya hadits ini maka
pendapat jumhur lebih kuat. Mayoritas ulama mengatakan demikian. Bahwa kita boleh
shalat wajib dan bermakmum dengan orang yang shalat sunah.

Apabila orang yang shalat wajib boleh bermakmum dengan orang yang shalat sunah,
apalagi orang yang shalat wajib bermakmum dengan orang lain yang shalat wajib
walaupun beda. Walaupun beda shalatnya. Misalnya ada orang yang menjamak shalat
Dzuhur dan shalat Ashar. Sudah selesai shalat Dzuhur, baru datang orang kepingin
menjamak juga. Dia boleh menjadikan orang yang tadinya sudah shalat Dzuhur dan
sekarang akan shalat Ashar untuk menjadi imamnya sebagai apa? Orang yang shalat
Dzuhur. Niatnya beda, yang satunya shalat Ashar, yang satunya shalat Dzuhur. Ini
dibolehkan karena dia bermakmum dengan orang yang shalat wajib, walaupun niatnya
beda.

Bermakmum dengan orang yang shalat sunah saja dibolehkan, apalagi bermakmum
dengan orang yang shalat wajib. Dan ini menunjukkan betapa semangatnya sahabat
Mu’adz radhiyallahu ‘anhu dalam beribadah.

Shalatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lumayan panjang, shalat Isya-nya.


Kemudian harus pulang ke desanya. Ini membutuhkan waktu, membutuhkan usaha,
membutuhkan perjuangan. Sampai di desanya, masih shalat lagi bersama orang-orang
yang ada di desanya. Dan itu dilakukan. Itu kebiasaannya. Dilakukan dengan biasa,
kebiasaan beliau seperti itu. Ini menunjukkan betapa semangatnya Mu’adz ibn Jabal
radhiyallahu ‘anhu dalam beribadah.

Pada suatu malam, ketika pulang, ia shalat mengimami mereka. Saat itu ada seorang anak
muda berasal dari Bani Salimah bernama Sulaim. Ketika merasa shalat yang dilakukan
Mu’adz terlalu lama, anak muda itu pun menghentikan shalat jama’ahnya. Bayangkan,
Mu’adz ini shalat, tadinya shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan
kebiasaan Rasulullah, shalatnya tidak seperti shalat kita yang sebentar-sebentar.

8
Kemudian pulang ke kampungnya. Menjadi imam. Masih ingin shalat dengan shalat yang
panjang, sampai ada orang yang tidak tahan dengan shalatnya Mu’adz karena
panjangnya. Akhirnya, mufaaraqah, memisahkan diri shalat di sudut masjid.

Ketika merasa shalat yang dilakukan Mu’adz terlalu lama, anak muda itu pun
menghentikan shalat jama’ahnya bersama Mu’adz dan mengerjakan shalat secara
mandiri, secara sendiri di sudut masjid. Sesudah itu dia keluar, lalu mengambil tali kekang
untanya dan bergegas pergi. Orang ini tergesa-gesa, shalat dengan cepat dan setelah itu
pergi.

Ketika Mu’adz selesai shalat, diceritakanlah kepadanya tentang hal itu, tentang keadaan
orang ini yang berpisah dari jama’ahnya. Maka Mu’adz berkata, "Sungguh anak muda itu
memiliki sifat munafik." Mu’adz langsung mengatakan demikian. "Aku pasti akan
menyampaikan apa yang dia lakukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam."
Mu’adz ingin melaporkan orang ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Anak muda itu juga berkata ketika sampai kabar tentang perkataan Mu’adz ini kepada
anak muda itu. Anak muda itu mengatakan, "Begitu pun denganku. Aku juga akan
menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam apa yang Mu’adz lakukan."
Dua-duanya melapor kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Keesokan harinya keduanya menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mu’adz


menceritakan perbuatan anak muda itu. Sedangkan anak muda itu berkata, "Wahai
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Setelah lama berada di sisimu, setelah lama dia
berada di sisimu (maksudnya Mu’adz), dia pulang lalu mengimami kami shalat dengan
bacaan ayat yang panjang."
Ini semangatnya Mu’adz radhiyallahu ‘anhu. Shalat panjang bersama Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian pulang ke desanya, shalat panjang lagi.

9
Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengatakan kepada Mu’adz,

‫َ ا َّ ٌ ْ ا‬
❲ ‫❳ أفتان أنت يا ُمعاذ؟‬

"Wahai Mu’adz, a fattaanun anta yaa Mu'adz?"


"Wahai Mu’adz, apakah engkau menjadi seseorang yang mengganggu? Mengganggu
jama’ahmu atau mengganggu orang lain, sehingga orang lain tersebut tidak suka dengan
Islam?"
Ini maksud dari kata-kata "a fattaanun anta, yaa Mu’aadz?" (Apakah engkau suka
membuat fitnah, wahai Mu’adz?). Fitnah di sini adalah gangguan yang menjadikan
seseorang tidak suka dengan Islam.

Dimarahi Mu’adz oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Padahal sebabnya apa?
Shalat yang panjang. Sebabnya ibadah. Oleh karenanya, jangan sampai kita berpikir kalau
kita berbuat baik, itu sudah cukup. Dalam berbuat baik kita juga harus memperhatikan
maslahat dan mafsadah yang timbul setelah itu.

Kalau misalnya perbuatan baik kita menimbulkan mafsadah yang lebih besar dan bisa
dikurangi mafsadah tersebut dengan tidak melakukan sesuatu yang diharamkan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka kurangi. Kurangi perbuatan baik itu yang dengannya
tidak ada fitnah; yang dengannya fitnah tidak akan terjadi.

Misalnya ada di sebuah masjid, misalnya. Masyarakat tidak suka dengan da’i tertentu,
dengan ustadz tertentu. Masyarakat tidak suka dengan ustadz itu karena mungkin terlalu
keras. Maka merupakan maslahat untuk tidak mengundang ustadz tersebut, karena kita
bisa mengundang ustadz yang lain yang sama-sama menyampaikan sunnah, tapi dengan
metode lain yang lebih baik, lebih digemari oleh masyarakat, tidak menimbulkan fitnah.
Ini pelajaran yang berharga bagi kita.

10
Seperti misalnya lagi, membaca Al-Qur’an itu ibadah. Bahkan membaca membaca Al-
Qur’an adalah dzikir yang paling afdal. Dzikir yang paling afdal adalah membaca Al-
Qur’an. Tapi ketika membaca Al-Qur’an, di samping kita ada orang yang shalat, kita tidak
boleh membaca Al-Qur’an dengan suara yang keras. Kenapa? Karena bacaan Al-Qur’an
tersebut akan mengganggu kekhusyukan orang yang shalat itu. Dan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam melarang hal ini.

Kalau membaca Al-Qur’an saja dilarang apabila mengganggu orang yang shalat, apalagi
membaca selain Al-Qur’an. Dan ini banyak terjadi di masjid-masjid. Kaum muslimin
setelah adzan banyak membaca dzikir-dzikir dengan speaker dan keras. Kasihan orang
yang shalat sunah qabliyyah. Mereka terganggu.

Membaca Al-Qur’an saja tidak diperbolehkan, apalagi membaca yang lain apabila itu
mengganggu orang yang shalat. Dan ini tidak hanya mengganggu orang yang shalat, orang
yang bekerja pun bisa terganggu dengan hal itu. Bahkan akhirnya ada orang-orang yang
non-muslim akhirnya protes dengan suara yang bising.

Coba kalau hanya adzan saja sebagaimana dahulu dipraktikkan oleh Nabi kita
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tentunya hal tersebut akan menghilangkan
fitnah-fitnah seperti ini atau gangguan-gangguan yang seperti ini.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

11
12
PERTEMUAN 67
Selasa, 12 Jummadil Awwal 1444 H / 06 Desember 2022 M
Audio ke-67: Pembahasan Bolehnya Hanya Membaca Surat Al Fatihah Saja dalam Satu
Rakaat Bag 02

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫ الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Pada kajian kali ini kita akan membahas bolehnya membaca surat Al-Fatihah saja dalam
satu rakaat.

13
Misalnya di rakaat pertama dan di rakaat kedua kita hanya membaca surat Al-Fatihah
saja, maka ini dibolehkan.

Syaikh Albani rahimahullah Ta’ala untuk mendatangkan dalil, beliau mendatangkan kisah
Mu’adz ibn Jabal.

Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam mengatakan,

‫َ ا َّ ٌ ْ ا‬
❲ ‫❳ أفتان أنت يا ُمعاذ؟‬

"Wahai Mu’adz, apakah engkau senang membuat fitnah atau membuat sesuatu yang bisa
menjadi pengganggu bagi kaum muslimin dan akhirnya mereka tidak suka dengan syariat
Islam?"

Dan Beliau bertanya kepada anak muda itu, "Kamu sendiri apa yang kamu lakukan jika
shalat, wahai ibnu akhii (wahai anak saudaraku)?"

Ibnu akhii [ ‫ ] إبن أخ‬di sini adalah untuk panggilan kesayangan, untuk melembutkan
panggilan. Orang Arab demikian. Ibnu akhii, anak saudaraku. Padahal ayahnya orang ini
bukan saudaranya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari kekerabatannya, bukan.
Tapi anak saudaranya mungkin saudara se-Islam, se-aqidah, se-iman.

"Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan jika shalat, wahai putra saudaraku?"

Ini menunjukkan akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam memanggil


sahabat-sahabatnya. Ini juga menunjukkan bagaimana usaha Nabi kita Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam melembutkan hatinya para sahabatnya.

Pemuda itu menjawab (ini yang diinginkan oleh Syaikh Albani rahimahullah Ta’ala ketika
mendatangkan kisah ini), "Aku membaca Al-Fatihah, lalu memohon surga kepada Allah
dan memohon perlindungan kepada-Nya dari neraka."

14
Ini menunjukkan bahwa orang ini membaca Al-Fatihah saja, tidak membaca surat-surat
yang lainnya. Karena orang ini mengatakan, "Aku membaca Al-Fatihah lalu aku memohon
surga kepada Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya dari neraka." Berdoa setelah
itu, orang ini. Dan ini menunjukkan bolehnya berdoa ketika berdiri, karena Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengingkari apa yang dilakukan oleh orang ini.

Setelah membaca Al-Fatihah kita berdoa, tidak masalah. Karena memang hal tersebut
dibolehkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada sahabatnya yang
melakukan demikian, Beliau tidak melarangnya. Beliau tidak mengingkarinya. Dan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang ma’shuum, tidak mungkin
Beliau membiarkan kemungkaran di depan Beliau. Kalau itu salah, tentunya akan
Rasulullah ingatkan. Ternyata Beliau tidak ingkari hal itu. Berarti itu menunjukkan bahwa
hal itu dibolehkan.

Kemudian di sini disebutkan, "Dan aku tidak tahu dandanah."

Dandanah dalam bahasa Arab itu adalah suara yang lirih. Kita mendengar suaranya tapi
kita tidak paham apa yang dikatakannya. Suaranya kita dengar, tapi apa isi dari suara
tersebut kita tidak tahu. Orang yang di sampingnya, dia bisa mendengar dan bisa paham
dia. Bisa dikatakan, "Aku tidak tahu suara lirih Anda dan juga suara lirihnya Mu’adz."

‫اْا ُْ ا اْا ا‬ َْ ‫ا ِ ا‬
(‫)و ِإ ْن َل أد ِر ْي اما دندنتك اودندنة ُم اعاذ‬

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Aku dan Mu’adz juga ..."

Di sini, bergumam seputar kedua hal itu atau serupa dengan itu.

ْ ‫ا‬ ْ ‫❳ إ ِ ْن او ُم اعاذ اح ْو ال اه اات‬


( ‫ أونحوذا‬، ‫ي‬
ِ ِ

Maksudnya adalah, "Aku dan Mu’adz juga bersuara lirih dengan permintaan dua hal itu."

15
Dengan permintaan tentang dua hal itu: meminta dimasukkan ke surga dan meminta
diselamatkan dari neraka.

Maksud Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bahwa, "Aku dan Mu’adz juga
demikian."
Maksudnya meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dimasukkan ke dalam
surga dan diselamatkan dari neraka. Atau serupa dengan itu.

Perawi berkata, maka anak muda itu pun berkata, "Akan tetapi nanti pasti Mu’adz akan
tahu apabila kaum itu telah datang."
Maksudnya orang-orang kafir; apabila orang kafir datang untuk perang memerangi kaum
muslimin. Dan mereka telah diberitahu bahwa musuh telah datang. Ini orang-orang kafir
datang. "Dan Mu’adz akan tahu bagaimana kejujuranku dalam Islam." Karena orang ini
dituduh Mu’adz apa? Munafik. Orang ini menantang Mu’adz. "Mua’dz akan tahu
bagaimana kejujuranku dalam Islam. Nanti lihat bagaimana ketika aku bertemu dengan
musuh." Maksudnya demikian.

Perawi hadits berkata, "Kemudian datanglah musuh kaum kuffar (orang-orang kafir). Dan
anak muda itu pun mati syahid. Anak muda itupun mati syahid."

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Mu’adz. "Apa yang telah
diperbuat oleh anak muda, lawan bicaraku dan lawan bicaramu ketika itu?"

ُ ْ ‫َا‬ ‫ا ا‬
Mu’adz menjawab, "Wahai Rasululah Shallallahu ‘alaihi wasallam, ‫ اصدق هللا اوكذبت‬."

Artinya secara bahasa Arab Shadaqallaaha: Orang ini benar-benar telah jujur dengan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang ini bukan orang munafik, maksudnya. Dia tulus dalam
Islam. Makanya ketika ada musuh menyerang kaum muslimin, orang ini berada di depan.
Dan sampai dia mati.
‫ا ا‬
Mu’adz mengatakan, [ ‫] اصدق هللا‬.
"Orang ini benar-benar tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,"

16
ُ ْ ‫َا‬
[ ‫] اوكذبئت‬

"sedangkan aku salah."

Kadzaba dalam bahasa Arab bisa diterjemahkan/bisa bermakna "salah" tidak selalu
"berdusta", tidak. Tapi bisa bermakna "salah".

"Aku yang salah, wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, ketika menuduh dia orang
munafik. Dia yang benar, dia tidak munafik. Aku yang salah." Ini pengakuan Mu’adz ibn
Jabal radhiyallahu ‘anhu.

‫ُ ْ ُ ا‬
‫شهد‬
ِ ‫أست‬

Orang ini mati syahid.

Ini kisah yang sangat banyak kalau diambil faedahnya. Kisah ini mengandung faedah yang
sangat banyak bagi kita sebagai kaum muslimin yang mengetahui kisah ini.

Kadang seorang yang mulia pun salah dalam menilai orang lain. Mu’adz ibn Jabal, siapa
yang ragu dengan keislaman beliau. Siapa yang ragu dengan kewalian beliau. Beliau wali
Allah. Beliau orang yang disayangi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kekasih Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Jelas. Tapi lihat bagaimana ketika beliau menilai orang ini sebagai
munafik. Ternyata beliau salah. Ternyata penilaian beliau tidak tepat.

Oleh karenanya, semulia apa pun, sesaleh apa pun orang, dia bisa salah dalam menilai
orang lain. Apalagi kalau dipengaruhi oleh keadaan, situasi, yang menjadikan orang
tersebut tidak netral dalam menilai orang lain.

17
Oleh karenanya, ketika ada, misalnya kita melihat ada teman kita yang saleh menilai
orang lain tidak baik, jangan langsung percaya begitu saja. Misalnya ada ulama menilai
orang lain tidak baik, jangan percaya begitu saja. Kita harus kedepankan husnudzon, dan
kita harus cek; cek dan ricek. Cek terus apakah memang benar seperti itu? Kalau iya
banyak bukti, ya, baru kita percaya. Kalau tidak ada buktinya walaupun yang mengatakan
adalah orang yang saleh, maka jangan sampai dipercaya. Jangan diterima begitu saja. Kita
harus punya bukti dalam menilai orang lain.

Begitu pula di antara ulama. Kadang satu ulama menilai ulama lain tidak baik. Baik itu
ustadz ataupun kyai ataupun mahaguru ataupun nama-nama yang lainnya. Kadang-
kadang ada situasi yang menjadikan mereka tidak netral, sehingga menilai orang lain
tidak baik karena situasinya. Bisa jadi dia salah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di sini menyalahkan Mu’adz. Ternyata penilaian


Mu’adz salah dan kemurkaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam itulah yang benar.
Rasulullah mengatakan, "A fattaanun anta, yaa Mu’aadz?"
"Apakah engkau senang membuat fitnah, membuat kegaduhan, membuat sesuatu yang
menjadikan kaum muslimin tidak suka dengan syariat ini, wahai Mu’adz?" Ternyata
benar. Orang ini orang yang jujur. Orang yang tulus dalam agamanya.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

18
19
PERTEMUAN 68
Rabu, 13 Jummadil Awwal 1444 H / 07 Desember 2022 M
Audio ke-68: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di Shalat
Maghrib dan Shalat Isya

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫ الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat
sunah Maghrib.

20
Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat sunah Maghrib-nya yang
ba'diyah, Beliau membaca:

ٰ ْ ‫ُ ٰٓ َ ُّ ا‬
{ ‫} ق ْل يايها الك ِف ُر ْون‬

di rakaat pertamanya,
dan di rakaat keduanya Beliau membaca:

ٌ ‫ُ ْ ُ ا هُ َ ا‬
{ ‫اّٰلل احد‬ ‫} قل ه و‬

Ini shalat sunah ba'diyah Maghrib. Beliau biasanya membaca:

ٰ ْ ‫ُ ٰٓ َ ُّ ا‬
{ ‫} ق ْل يايها الك ِف ُر ْون‬
ٌ ‫ُ ْ ُ ا هُ َ ا‬
dan { ‫اّٰلل احد‬ ‫} قل هو‬.

Kita teruskan poin yang berikutnya, yaitu bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi
wasallam ketika shalat Isya-nya.

Ketika shalat Isya biasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membaca di dua
rakaat pertamanya surat-surat dari al-Mufashal yang pertengahan. Tidak panjang, tidak
pendek. Surat-surat pertengahan dari surat al-Mufashal.

Sudah tahu ya surat al-Mufashal? Dimulai dari surat apa, surat al-Mufashal? Surat Qaaf
sampai An-Nas. Itulah surat-surat al-Mufashal.

Dan di shalat Isya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam biasa memilih surat-surat yang
sedang dari al-Mufashal. Tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek.

‫ُّ ا‬ َّ ُ‫ا َ ا ا ا اْ ا‬
❲ } ‫س او الضَح ها‬
ِ
ْ ‫الش‬
‫م‬ { ‫ـ‬‫ب‬ِ ‫❳ فكان تارة يقر‬
‫أ‬

21
"Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat Asy-Syams"

ُّ ‫❳ او َأ ْش اباه اهام ان‬


❲ ‫الس اور‬ ِ ِ

"dan surat-surat yang semisalnya."

Seperti Al-Lail, ini panjangnya seperti Asy-Syams. Seperti Al-Balad, ini panjangnya seperti
surat Asy-Syams.
‫ا َ ا‬ َّ ‫ِ ا‬ ْ ‫} ا ْق ارْأ ب‬, panjangnya seperti Asy-Syams.
Seperti Al-'Alaq { ‫اس ِم اربك ال ِذ ْي خلق‬ ِ ِ
َّ ۤ َّ ‫ا‬ َْ ‫ِ ا ْا‬
Begitu pula At-Thariq { ‫الس اما ِء اوالط ِار ِق‬ ْ ‫} اس ِبح‬, ini
‫} و‬, seperti juga surat Al-A'la { ‫اس ام اربك اْلعَل‬ ِ
panjangnya seperti surat Asy-Syams.

‫ا‬
❲ }‫او ❳ ت اارة ِبـ { إذا السماء انشقت‬

Kadang-kadang bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat Isya-
ْ َّ ‫ا‬ ٓ َّ ‫ا‬
nya adalah surat { ‫ٱلس اما ُء ٱنشقت‬ ‫} ِإذا‬, Surat Al-Insyiqoq.

‫َ ا ا ُ ُ ا‬
❲ ‫❳ اوكان ي ْسجد ِبها‬

Dan ketika membaca surat Al-Insyiqoq biasanya Beliau sujud tilawah, karena di surat Al-
Insyiqoq ada sujud tilawahnya.

ُ ْ َّ
❲ } ‫ي اوالزيت ْون‬
ِ
ْ ‫الت‬ { ‫ـ‬‫ب‬ ‫ر‬
‫ْ ا ا‬
‫ف‬‫س‬ ‫ف‬ - ‫ة‬‫ر‬َّ ‫ ام‬- ‫او ❳ اق ارَأ‬
ِ ِ ِ ِ

"Pernah dalam suatu safarnya, Beliau membaca surat At-Tin"


Ini termasuk surat yang pendek.

َ ُْ ْ َّ ْ
❲ ‫الرك اع ِة اْل ْول‬ ‫❳ ِف‬

22
"di rakaat pertamanya."

Ini kira-kira bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika shalat Isya.
Jadi tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek. Kecuali di safarnya, Beliau membaca
surat yang pendek untuk shalat Isya-nya.

‫ا‬ ْ َ ‫ا ا ا ْ ا‬
،‫اونَه عن ِإطال ِة ال ِق ار ااء ِة ِف ْيها‬

Dan suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang


memperpanjang bacaan shalat Isya-nya.

Pernah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melarang sebagian sahabatnya untuk


memperpanjang bacaan shalat Isya. Karena di shalat Isya ini biasanya orang-orang sudah
lelah karena sudah malam. Dari aktivitas yang panjang siangnya, shalat Isya sudah lelah,
sudah capek, sehingga sebaiknya bacaan tidak diperpanjang, tapi diperpendek.

َ‫ا‬ ‫ْ ا ا ا‬ ‫ا ا‬ ‫ْ ا‬ َّ ‫ا ا ا ْ ا‬
،‫ي اصَل ُم اعاذ ب ِن ج ابل ِْل ْصح ِاب ِه ال ِعشاء فط َّو ال عل ْي ِه ْم‬ ‫وذ ِالك ِح‬

Larangan tersebut terjadi ketika Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu shalat bersama
kaumnya, shalat Isya dan memperpanjang bacaannya.

َّ ‫ا‬ ْ‫ا ْ ا‬ ُ ‫اف ْان ا ا‬


،‫َصف ارج ٌل ِمن اْلن اصار ف اصَل‬

Akhirnya ada orang dari kalangan Anshor yang memisahkan diri dari shalatnya.

Ini pernah kita bahas, ceritanya panjang. Akhirnya ada salah seorang sahabat dari
kalangan Anshor keluar dari barisan shaf, memisahkan diri dan shalat sendirian di sisi
masjid.

23
‫ا َ ْ ا ا ُ ا ا ْ ُ ا ا ا َّ ُ ا‬
ِ ‫ ِإنه ف‬: ‫ فقال‬،‫فأخ َب معاذ عنه‬
‫اسق‬

Akhirnya Mu'adz dikabari tentang orang ini yang memisahkan diri dari jamaah. Sehingga
Mu'adz mengatakan, "Sungguh orang tersebut orang yang munafik."

‫اّٰلل ﷺ اف َأ ْخ ا اب ُه اما اق ا‬
،‫ال ُم اعاذ‬
َّ ْ ُ ‫او َل َّما اب َل اغ اذال اك َّ ُ ُ ا ا ا ا َ ا‬
َ ِ ‫الرجل دخل عَل رسو ِل‬ ِ

Ketika perkataan Mu'adz ini sampai ke telinga orang tersebut, akhirnya orang ini
mengadu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan apa yang
‫َّ ُ ا‬
dikatakan oleh Muadz terhadap dirinya (tentang dirinya) yaitu perkataan [ ‫] ِإنه ُمن ِافق‬
"sungguh orang tersebut adalah orang munafik."

Perkataan Mu'adz ini akhirnya menjadi masalah. Mu'adz dilaporkan kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam oleh orang tersebut, bahwa Muadz menuduh dia sebagai
seorang munafik.

َّ َ ‫ا ا ا َ ُ ا ُّ ا َّ َّ ُ ا‬
‫اّٰلل عل ْي ِه او اسلم‬ ‫ فقال له ن َِب صَل‬:

Maka Nabi pun mengatakan,

‫َ ُ ْ ُ َ ْ ا ُ ا ا َّ ا‬
❲ ‫❳ !أت ِريد أن تك ْون فتانا ي ُام اعاذ؟‬

"Wahai Mu'adz, apakah engkau ingin menjadi orang yang banyak membuat fitnah?"
Fitnah di sini artinya kegaduhan.

َّ ‫ا َ ا‬
❲ ،‫ِ❳إذا أ ام ْمت الناس‬

Wahai Mu'adz, apabila engkau menjadi imam bagi orang-orang banyak,

24
‫ُ ا‬ َّ ‫ا‬ ْ‫ا ْا‬
} ‫س اوضحها‬
ِ
ۡ ‫الش‬
‫م‬ ‫و‬ { ‫ـ‬‫ب‬ِ ‫فاقر‬
‫أ‬

maka bacalah surat Asy-Syams,

َۡ ‫ِ ا ۡا‬ ۡ ‫او { اس ِبح‬


} ‫اس ام اربك اْلعَل‬ ِ

baca surat Al-A'la,

‫ا َ ا‬ َّ ‫ِ ا‬ ۡ ‫او { ا ۡق ا ۡرا ب‬
} ‫اس ِم اربك ال ِذ ۡى خلق‬ ِ ِ

dan baca surat Iqra, surat Al 'Alaq,

ۡ ‫ا ا‬ َّ
{ ‫} اوال ۡي ِل ِاذا يغش‬

dan surat Al-Lail.


Ini hampir sama kadarnya, kira-kira setengah halaman.

Surat-surat yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ini surat-surat
yang panjangnya kira-kira setengah halaman.

‫ُ ْ ا ا‬ َّ َ ْ ‫ا‬ ْ ِ ‫] افإ َّن ُه ُي اص‬


[ ‫َل او ار ااءك الك ِب ْب اوالض ِع ْيف اوذ ْو الحاجة‬ ِ

Karena yang shalat di belakangmu itu ya Mu'adz, ada orang yang sudah tua, ada orang
yang keadaannya lemah, ada orang yang punya hajat. Dia sehat, dia muda tapi dia punya
hajat yang harus dia kerjakan setelah shalat, maka jangan memperpanjang shalatmu.

Inilah bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika shalat Isya.

▫️

25
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

26
27
PERTEMUAN 69
Kamis, 14 Jummadil Awwal 1444 H / 08 Desember 2022 M
Audio ke-69: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada Shalat
Malam

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫ الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika
shalat malam.

28
Penjelasan tentang shalat malam ini akan menjadikan kita takjub dengan shalatnya Nabi
kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat malam. Shalatnya sangat
menakjubkan, sangat panjang sekali. Dan ini menunjukkan betapa semangatnya Nabi
kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat malam.

Memang shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Shalat
yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.

َ َّ ‫ا‬ ْ ْ ‫َّ َّ ا‬ َ ‫ا َ ا ا َّ َّ ُ ا‬
❲ ‫ او ُرب اما أ ْس‬،‫اّٰلل عل ْي ِه او اسل ام ُرب اما جه ار ِبال ِق ار ااء ِة ِف ْيها‬ ‫❳ وكان صَل‬

Dahulu Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam kadang-kadang mengeraskan


bacaannya di shalat malamnya dan terkadang melirihkan bacaannya.

ُ ْ َ ‫ُ ُا‬ ‫ا ا‬ ْ ُ ُ ْ‫ا‬
❲ ،‫ او ي ِط ْيلها أح ايانا‬،‫َص ال ِق ار ااء ِة ِف ْيها ت اارة‬ ‫❳يق‬

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memendekkan bacaan shalat


malamnya, kadang-kadang memanjangkannya.
Kadang-kadang bacaan-bacaan suratnya itu surat-surat pendek, kadang-kadang bacaan
suratnya itu bacaan surat yang panjang.

ْ ُ ً ْ َ ‫اُا ُ ْ ا َ ا‬
❲ ‫ف ِإطال ِتها أح ايانا أخ ارى‬ِ ‫❳ ويب ِالغ‬

Dan kadang-kadang Beliau memanjangkan, sangat memanjangkan sekali bacaannya.


Bacaannya panjang sekali kadang-kadang di shalat malamnya.

ُ ْ ‫ا ََّ ا ا ا ْ ُ َّ ْ ا ْ ُ ْ ا ا َّ ُ ا‬
❲ ‫اّٰلل عنه‬ ِ ‫حب قال عبد‬: ❳
‫اّٰلل ب ِن مسعو ٍد ر ِض‬

Sampai-sampai sahabat Abdullah Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu yang pernah shalat
malam bersama Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam dengan perkataan ini,

29
َ َ َّ ‫ا َ ْ ُ ا ا‬
❲ ،‫ب ﷺ ل ْيلة‬
ِ َ ‫الن‬
ِ ‫❳صليت مع‬

"Suatu ketika aku pernah shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di suatu
malam."

َ ُ ‫ا َّ ا‬ ‫اَ اا ا‬
❲ ،‫❳فل ْم يز ْل ق ِائ ًما ح َب ه ام ْمت ِبأ ْم ِر ُس ْوء‬

"Dan Beliau terus berdiri. Berdirinya panjang sekali sampai aku ingin melakukan sesuatu
yang buruk saking tidak tahannya dengan lamanya berdirinya Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam."

‫ا‬ ‫ا‬
❲ ‫ او اما ه ام ْمت؟‬: ‫❳ ِق ْي ال‬

Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud ditanya, "Apa keinginan buruk itu?"

َّ ‫ا ا ا ا ْ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ ا َ ْ ا‬
❲‫بﷺ‬ ِ ‫ هممت أن أقعد وأذر‬:‫❳ قال‬
ِ َ ‫الن‬

"Keinginan buruk itu adalah aku ingin duduk dan meninggalkan jamaah shalat malam
bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam."

Ini menunjukkan bahwa kita kadang-kadang boleh berjamah untuk shalat malam, tapi
tidak dirutinkan. Karena beberapa kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam shalat
berjamaah dengan sebagian sahabatnya, tapi niat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
tidak mengadakan jamaah besar, tidak. Tapi di rumahnya, kalau ada sahabat yang shalat
bersama Beliau, Beliau tidak larang.

Dan kebiasaan Beliau di shalat malamnya itu tidak berjamaah. Kebiasaan Beliau di shalat
malamnya tidak berjamaah. Di antara yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits
Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah suatu
ketika shalat malam dan kakinya Aisyah radhiyallahu 'anha disentuh oleh Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang sujud.

30
Karena sempitnya rumah Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, sampai
ketika Aisyah tidur dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam shalat, dahi Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam atau kepalanya kadang-kadang menyentuh kaki
Aisyah radhiyallahu 'anha.

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shalat sendirian. Aisyah Radhiyallahu 'anha tidak
sedang berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Dan ini kebiasaan
Beliau. Kebiasaan Beliau tidak shalat berjamaah ketika shalat malam, tapi kadang-
kadang Beliau berjamaah dengan sebagian sahabatnya.

Seperti hadits yang kita sedang baca ini. Di sini sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud shalat
berjamaah dengan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat
malamnya. Dan karena shalat malamnya sangat panjang sekali, sampai-sampai sahabat
Abdullah Ibn Mas'ud ingin berpisah dengan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi
wasallam dari shalatnya, ingin meninggalkan shalat berjamaah bersama Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

31
32
PERTEMUAN 70
Jum’at, 15 Jummadil Awwal 1444 H / 09 Desember 2022 M
Audio ke-70: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada Shalat
Malam Bag 02

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫ الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika
shalat malam.

ْ ُ ْ ‫ا ا ا ُ ا ْا ا‬
‫ال حذيفة بن ال اي امان‬ ‫ وق‬:

33
Berkata sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu,

‫ا ا َ َ ا ْاا ا ْ ا‬ َّ ‫ا َ ْ ُ ا ا‬
❲ ،} ‫ب ﷺ ذات ل ْيل ٍة فافتتح { ال ابق ارة‬
ِ َ ‫الن‬
ِ ‫❳صليت مع‬

Coba renungkan hadits ini.

Hudzaifah mengatakan, "Di suatu malam aku pernah shalat bersama Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wasallam."

Berarti shalat apa ini? Berjamaah. Sekarang jamaahnya Hudzaifah dengan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam.

‫ا ْاا ا ْ ا‬
❲ } ‫❳ فافتتح { ال ابق ارة‬

Maka Rasulullah pun membaca surat Al-Baqarah setelah Al-Fatihah.

‫ْا ْ ا‬ َ ‫اُْ ُ ا‬
❲ ،‫ ي ْرك ُع ِعند ال ِمائة‬:‫❳فقلت‬

Karena panjangnya surat Al-Baqarah ini, sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman mengira
mungkin Rasulullah nanti rukuk di ayat yang keseratus.

Jadi di sini sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman berharap Rasulullah rukuk cepat. Di ayat
keseratus Rasulullah rukuk insyaAllah, sehingga ringan.

‫ا‬ ُ
❲ ‫❳ ث َّم امض‬

Ternyata setelah sampai ayat keseratus Rasulullah masih meneruskan.

‫اُْ ُ ُ ا ِ ا ْ ْ ا‬
❲ ،]‫ف [ ارك اعت ْي‬ِ ‫ يصَل ِبها‬: ‫❳فقلت‬

34
Mungkin Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membagi Al-Baqarah ini menjadi dua
rakaat.

Karena surat Al-Baqarah itu berapa ayatnya? 286. Berarti 143, mungkin 43 ayat lagi
Beliau rukuk, sehingga membaca Al-Baqarah dalam dua rakaat.

‫ا ا‬
❲ ، ‫❳ف امض‬

Ternyata sampai di tengah surat Al-Baqarah Beliau masih meneruskan lagi, masih
berdiri.

‫اُْ ُ ا َ ا‬
❲ ،‫ ي ْرك ُع ِبها‬: ‫❳فقلت‬

Maka sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman mengatakan, "Mungkin Rasulullah akan membaca
surat Al-Baqarah dalam satu rakaat kemudian rukuk."

Ini sahabat Hudzaifah ingin agar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam rukuk, ternyata
masih panjang.

ِ ‫ُ ْاا ا‬
❲ }‫❳ ث َّم افتتح { الن اساء‬

Setelah itu ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam selesai membaca Al-Baqarah,
beralih ke surat lain. Membaca surat An-Nisa.

‫اا َ ا‬
❲ ،‫❳فق ارأها‬

Beliau baca semuanya. Jadi 2 juz setengah ditambah An-Nisa. An-Nisa ini satu juz
setengah. 4 juz di satu rakaat.

‫ُ ْاا ا‬
❲ } ‫❳ ث َّم افتتح { آل ِع ْم اران‬

35
Setelah itu, selesai An-Nisa masih belum rukuk. Beliau beralih ke surat Ali-Imran.

Surat Ali-Imran ini 1 juz 5 halaman, berarti 5 juz 5 halaman (5 juz lebih). Satu rakaat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membaca 5 juz lebih.

‫اْ ْ ا‬
❲ ، ‫❳يق ارأ ُم َ اب ِسَل‬

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membacanya dengan santai.

‫ا‬ ‫اْ ا ا‬ ‫ا‬


❲ ،‫ِ❳إذا ام َّر ِبآية ِف ْيها ت ْس ِب ْيح اس َّبح‬

Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melewati ayat yang ada tasbihnya, Beliau
bertasbih.

ْ ‫ا‬ ‫ا ا‬
❲ ،‫❳و ِإذا ام َّر ِب ُسؤال اسأل‬

Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melewati ayat yang di situ ada doanya,
Beliau membaca doa.

‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا ا‬
❲ ،‫❳و ِإذا ام َّر ِبت اع ُّو ِذ ت اع ُّو ِذ‬

Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melewati ayat yang di situ ada
permintaan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Beliau juga meminta
perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

َ ُ
❲ ‫ث َّم ارك اع‬... ❳

Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam rukuk.

36
Ini rakaat yang pertama, 5 juz lebih dibaca oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat
malamnya itu membacanya sangat panjang sekali.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

37
38
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

📣 Official Account Grup Islam Sunnah


🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

39

Anda mungkin juga menyukai