Anda di halaman 1dari 17

Ahlus Sunnah Akan Jaya Sampai Hari Kiamat

Awal
About Me
Adz-Dzakhiirah
Audio
Contact Me
COPY RIGHT
E-Books
Links
Markaz Download
Shilaturrahim
o

Cari

Imam Ibnu Bazz


: .

.

"Zaman ini adalah zaman kelembutan, kesabaran dan hikmah, bukanlah zaman kekerasan (kebengisan). Mayoritas manusia saat ini
dalam keadaan jahil (bodoh), lalai dan lebih mementingkan duniawiyah. Maka haruslah sabar dan lemah lembut sampai dakwah ini
tersampaikan dan sampai mereka mengetahuinya. Kami mohon petunjuk kepada Alloh untuk semuanya."
(Majmu' Fatawa Samahatul Imam Ibnu Bazz (Juz VIII, hal 376) dan (Juz X, hal. 91)

Imam Albani

:
( )


.

"Wajib atas kita untuk berlemah lembut di dalam dakwah kita terhadap orangorang yang menyelisihi kita, dan jadikan selalu firman Alloh Ta'ala berikut
(sebagai pegangan) dan untuk selamanya :

"Serulah mereka ke jalan Rabb-mu dengan hikmah dan nasehat yang baik, serta
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik."
Dan mereka yang pertama lebih berhak untuk kita terapkan hikmah ini adalah
mereka yang paling memusuhi kita di dalam dasar (mabda') dan aqidah kita,
hingga kita tidak menggabungkan antara beratnya dakwah yang haq yang Alloh
memperteguh kita dengannya dengan beratnya cara (ushlub) kita berdakwah
kepada Alloh Azza wa Jalla"
o

Link Indonesia

Link Pribadi

Al-Manhaj
Audio Salafi
Daarus Sunnah
Fatwa Ulama
Jilbab
Manhaj.or.id
muslim.or.id
Muslimah.or.id
Perpustakaan islam
Radio Hang Batam
Sholat Kita
Soal Jawab Islam
Starter Page
Villa Baitullah
Download
kontak
Maktabah
Maktabah 2
Rachdie
Skripsi
Sunni Salafi
Zawjah (Ummu Salma)

Link Sahabat

Abu Ahmad 'Abdul 'Alim


Abu Aqil
Abu Aufa
Abu Mu'adz al-Malanji
Abu Muslim al-Katuni
Abu Shillah
Andy Abu Thalib
Ichsan Mufti
Maramis Setiawan
Sabilun Najah
Sahidian
Salafy ITB

Link Ulama

Abdul Azhim Badawi


Abdul Aziz Alu Syaikh
Abdul Aziz ar-Rajihi
Abdul Aziz ar-Rayyis
Abdul Aziz bin Bazz
Abdul Aziz Bura'i
Abdul Qadir al-Arnauth
Abdullah al-Fauzan
Abdullah azh-Zhafiri
Abdullah Jibrin
Abdur Razaq Afifi
Abdus Salam Barjas
Abu Abdil Muiz Firkuz
Abu Umar al-Utaibi
Ali Hasan al-Halabi
Alwi as-Saqqof
Hisyam al-Arifi
M. Abdillah al-Imam
M. al-Hamud an-Najdi
M. Aman al-Jami
M. Ibrahim al-Hamd
Muhammad al-Utsaimin
Muhammad Musa Nashr
Muhammad Said Ruslan
Muqbil bin Hadi
Musthofa al-Adawi
Nashir al-Barrak
Nashirudin al-Albani
Robi' al-Madkholi
Sa'ad al-Hushayin
Salim al-Ajmi
Salim Ied al-Hilali
Shalih al-Fauzan
Shalih Sa'ad as-Suhaimi
Sulthan al-Ied
Taqiyudin al-Hilali

My Page

About Me
Syukron


Adz-Dzakhiirah
Audio
Contact Me

Ummu Salma

abu.salma.web.id/wp-
abu.salma.web.id/wp-
salafyitb.wordpress.
abu.salma.web.id/wp-
daarussunnah.co.nr
abu.salma.web.id/wp-
abu.salma.web.id/wp-
abu.salma.web.id/wp-
abu.salma.web.id/wp-
abu.salma.web.id/wp-

Jumlah Pengunjung

BIOGRAFISINGKATIMAMIBNUUTSAIMIN
TERORISME : UTOPIA PENGHANTAM ISLAM
ImamSyafiiSangPembelaSunnahdanHaditsNabi
Imam Ahmad bin Hanbal
Ijazah Hadits Imam Al-Albany
Biografi Syaikh Ali Hasan Al Halaby
BiografiSyaikhAbdurrohmanbinNashirAsSadi
Biografi Singkat Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan
Biografi Singkat Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman
Berpulangnya Penjaga Dua Kota Suci

Terbanyak diklik

COPY RIGHT
E-Books
Links
Markaz Download
Maktabah
Shilaturrahim

84,397 Orang

Spam Blocked
2,980 komentar spam
ditahan oleh
Akismet

Admin

Login
RSS Entri

Kategori

Adab Islami
Agama Syiah
Aqidah & Manhaj
Bahasa Arab
Bantahan
Biografi
Fatawa
Fikih Islami
Hadits
I'jaz Al-Qur'an
nasehat
Nasehat Ulama
Tafsir & Ilmu tafsir
Tazkiyatun Nafsi
Thibbun Nabawi
wala' dan baro'

Arsip

RSS Komentar
WordPress.com

April 2007
Maret 2007
Februari 2007
Januari 2007
Desember 2006
November 2006
Oktober 2006
September 2006

Kalender
April 2007
M S S R K J S
Mar
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30

Artikel Populer

MAULID : Tinjauan Sejarah dan Analisa Dampak


STUDI KRITIS : Syair-syair Barzanji & Burdah

Artikel Terbaru

KATA SAMBUTAN Fadhilatul Ustadz Abu Auf


HADITS KHULAFA`UR RASYIDIN ANTARA AHLUS SUNNAH
DAN SYIAH
STUDI KRITIS : Syair-syair Barzanji & Burdah
MAULID : Tinjauan Sejarah dan Analisa Dampak
KAWIN KONTRAK : TRADISI KAUM SYIAH
TAQIYAH RITUAL KAUM SYIAH
SYIAH =YAHUDI
GHADIR KHUM ANTARA KEYAKINAN SYIAH DAN
AHLUS SUNNAH
Sunnahkah Memanjangkan Rambut???
Sahab tentang Fatawa Islamiyyah : Seputar Kitab

Komentar

INILAHHADDADIYAH!!!KENALILAHDANWASPADALAH
DARINYA (3)
KATASAMBUTANFadhilatulUstadzAbuAuf
GHADIR KHUM ANTARA KEYAKINAN SYIAH DAN AHLUS
SUNNAH
PERISAI PENANGKIS DI DALAM MEMBELA AL-IMAM ALALBANIDARIKEJAHATANAL-MUDZABDZABAT-TAHRIRI (1)
SYI'AH = YAHUDI
METODE SALAF DALAM MENERIMA ILMU
KAWIN KONTRAK : TRADISI KAUM SYIAH
INILAHHADDADIYAH!!!KENALILAHDANWASPADALAH
DARINYA (4)

yuzdi pada SYI'AH = YAHUDI


yuzdi pada SYI'AH = YAHUDI
ridho pada STUDI KRITIS : Syair-syair Barzanji & Burdah
Didin pada SYI'AH = YAHUDI
abdulloh pada METODE SALAF DALAM MENERIMA ILMU
Abu Faiz pada Shilaturrahim
Abu Umar pada PERISAI PENANGKIS DI DALAM MEMBELA ALIMAM AL-ALBANIDARIKEJAHATANAL-MUDZABDZABATTAHRIRI (1)
Abu fathimah pada INILAHHADDADIYAH!!!KENALILAHDAN
WASPADALAH DARINYA (3)
Abu `Abdirrohman pada MAULID : Tinjauan Sejarah dan Analisa
Dampak
As-Salafy pada MAULID : Tinjauan Sejarah dan Analisa Dampak

Serba-Serbi

Buku Bermanfaat

HADITS KHULAFA`UR RASYIDIN ANTARA AHLUS SUNNAH DAN SYIAH

KATA SAMBUTAN Fadhilatul Ustadz Abu Auf


Ditulis oleh abusalma di/pada April 3rd, 2007

KATA SAMBUTAN
Fadhilatul Ustadz Abu Auf
Abdurrahman bin Abdil Karim at-Tamimi hafizhahullahu
[Dialihbahasakan oleh al-Ustadz Abdurrahman bin Thoyyib, Lc. dan disampaikan
dalam acara Dauroh Syariyyah bersama Syaikh Salim bin Ied al-Hilali dan
Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahumallahu di Ciloto Bogor, mulai tanggal
23-27 Muharam 1428 yang bertepatan dengan 11-15 Februari 2007 M. Kata
sambutan ini membuat Syaikh Salim al-Hilali terharu hingga beliaupun tidak
kuasa menahan tetesan air mata yang berlinang. Dinukil dari Majalah AdzDzakhiirah, vol. 5, no. 4, edisi 28, Rabiu Awwal 1428]]




.

.]102 : [









.]1 : [




.

.]01 - 00 : [



.
Sesungguhnya saya berada di hadapan (anda semua) ini atas nama diri saya dan
sekaligus mewakili saudara-saudara saya di Yayasan Imam Bukhari, untuk
memberikan kata sambutan. Saudara (kita) yang mulia, al-Ustadz Yazid Jawwas
dan al-Ustadz Abdul Hakim Abdat meminta kepada saya untuk memberikan
kata sambutan mewakili mereka berdua, maka sayapun menulis kata sambutan
ini dengan ketergesa-gesaan. Semoga Alloh memberikan taufiq-Nya.
Pertama kali, saya ingin mengucapkan selamat datang kepada saudarasaudaraku para dai dan saya berterima kasih kepada mereka atas kehadiran
mereka memenuhi undangan dauroh yang diberkahi ini insya Alloh-, padahal
kita bersama telah mengetahui bagaimana kesibukan dan kelelahan yang
mereka alami untuk bisa sampai ke tempat ini. Maka saya ucapkan
Jazzakumullohu Khoiron Katsiiron (Semoga Alloh membalas anda semua dengan
kebaikan yang banyak).

Dan secara khusus, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Syaikh
kita, al-Allamah asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilali dan al-Allamah asy-Syaikh
Ali Hasan al-Halabi al-Atsari atas kerja keras mereka di dalam menyebarkan
agama yang lurus ini di berbagai belahan dunia, tanpa ada rasa bosan dan
lelah. Semoga Alloh menjadikan kerja keras mereka (para masyaikh) ini di
dalam timbangan kebaikan mereka pada hari kiamat kelak, pada suatu hari
yang tidak bermanfaat harta maupun anak keturunan melainkan yang datang
kepada Alloh dengan hati yang salim (selamat/bersih).
Sesungguhnya, dauroh-dauroh yang kita laksanakan setiap tahunnya, termasuk
faktor penting di dalam mengenalkan manhaj salafi kepada penduduk negeri
ini. Merekapun dapat merasakan manfaat yang banyak sekali darinya, sehingga
menyebabkan kemaran para musuh dakwah salafiyah, menyalakan rasa dengki
mereka yang terpendam terhadap dakwah yang diberkahi ini beserta para
pemegang benderanya.
Telah nampak dengan jelas pada akhir-akhir ini di negeri ini kelompok yang
mengaku Sunniyah padahal hakekatnya ia adalah kelompok Quthbiyah
(pengekor Sayyid Quthb rahimahullahu) Sururiyah (fans Muhammad Surur) dan
takfiriyah (yang getol mengkafirkan kaum muslimin). Mereka berdusta,
berbohong dengan penuh kebodohan dan hasad terhadap ulama-ulama kita,
khususnya terhadap para murid asy-Syaikh al-Mujaddid al-Imam al-Muhaddits
Muhammad Nashiruddin al-Albani semoga Alloh merahmati beliau dan
memasukkannya ke dalam surga-Nya yang luas. (Mereka menuduh) tanpa bukti
dan ilmu, bahkan semuanya hanyalah kedustaan, kebohongan, adu domba,
tipuan, penyelewengan dan pemutarbalikan fakta dengan tanpa rasa malu
sedikitpun, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair :

,
Jika mereka mendengar celaan terhadapku, merekapun menyebarkannya
Namun jika mereka mendengar pujian terhadapku merekapun
menyembunyikannya
Kita telah membantah mereka dalam majalah kita yang berharga AdzDzakhiirah Al-Islamiyyah dengan makalah-makalah ilmiah yang kokoh,
demikian juga di dalam majalah Al-Furqon. Kita jelaskan di dalamnya
kedustaan mereka, kita bantah kedustaan mereka dengan bukti dan keterangan
yang jelas, agar umat tahu mana yang haq dan mana yang bathil.
Sesungguhnya kebenaran itu terang benderang, sedangkan kebatilan itu samarsamar. (Seorang penyair mengatakan)

Bukankah engkau melihat kebenaran itu terang benderang


Dan engkau mendapatkan kebatilan itu samar-samar
Saya mengharapkan kepada saudara-saudaraku para dai (salaf) untuk bersatu
dan menyatukan barisan. Saya memohon kepada Alloh Taala untuk
menetapkan kita dengan ucapan yang kokoh di dunia dan akhirat. Dan
janganlah kita membiarkan setan masuk membuka pintu perpecahan di antara
kita serta mengeruhkan hubungan baik kita. Semoga Shalawat dan Salam atas
Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau (senantiasa
tercurahkan). Demikianlah apa yang dapat disampaikan, segala puji hanyalah
milik Alloh semata.

Mulhaq (Tambahan)

Biografi Ringkas
Fadhilatul Ustadz Abdurrahman bin Abdil Karim at-Tamimi
Oleh : Abu Salma al-Atsari

Beliau adalah al-Ustadz Abdurrahman bin Abdul Karim at-Tamimi, Mudir


(Direktur) Mahad Ali al-Irsyad as-Salafi Surabaya. Beliau lahir di kota Bangil
Pasuruan - Jawa Timur 27 Desember 1947.
Di usia belia, ayahanda beliau mengirim beliau ke negeri Hadhramaut dengan
harapan agar dapat menguasai Bahasa Arab. Semenjak duduk di bangku sekolah
beliau gemar membaca buku, terutama buku-buku tentang sejarah Nabi. Buku
tentang sejarah Nabi senantiasa beliau bawa dan baca di lingkungan sekolah.
Maka jika beliau membawa sebuah buku dilingkungan sekolah, teman-teman
beliau dengan mudah menebaknya itu adalah buku tentang sejarah Nabi.
Hingga saat ini beliau mengajarkan buku tentang sejarah para salafus shalih
dilingkungan murid-murid beliau.
Beliau sangat menggemari buku-buku tentang sastra Arab dan buku-buku
berbahasa Arab yang mempunyai gaya bahasa sastra Arab yang indah karya para
pujangga/sastrawan Arab kenamaan.
Beliau juga gemar menekuni buku-buku karya para ulama salaf terdahulu
semisal Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim. Beliau juga senang dengan

buku-buku karya al-Imam al-Albani -semoga Allah meliputinya dengan rahmatNya- dan murid-muridnya yang setia, semisal Syaikh Ali Hasan al-Halabi, Syaikh
Salim al-Hilali, Syaikh Masyhur bin Hasan Salman, Syaikh Musa Nashr dan
lainnya. Demikian pula beliau senang dengan buku-buku karya syaikh alAllaamah Ibnu Utsaimin dan Imam Ibnu Baz -semoga Allah meliputi mereka
dengan rahmat-Nya- serta ulama ahlus sunnah lainnya.
Awal kehidupan beliau, terutama ketika beliau mengambil pendidikan di
Universitas Kairo bidang ekonomi Islam, beliau cukup aktif di dalam pergerakan
Ikhwanul Muslimin dan mengenal banyak sekali tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin.
Beliau seringkali berinteraksi dengan mereka hingga akhirnya Alloh
melapangkan kebenaran atas beliau sehingga teranglah penyimpanganpenyimpangan pergerakan ini.
Akhirnya beliau pun melepaskan diri dari pergerakan ini dan mulai berpegang
dengan aqidah dan manhaj salaf. Beliau pun mulai melancarkan bantahanbantahan ilmiah terhadap pergerakan Ikhwanul Muslimin. Beliau orang yang
benar-benar mengenal dan mengetahui segala seluk beluk pergerakan IM ini
dan intrik-intrik yang ada di dalamnya. Masalah ini bisa para pembaca dapatkan
pada kaset ceramah beliau yang berbicara tentang Ikhwanul Muslimin. Al-Akh
Andi Abu Thalib sendiri di dalam bukunya yang membantah Al-Ikhwanul
Muslimun Anugerah Yang Terzhalim karya Farid Numan, banyak mengambil
faidah dari rekaman kaset al-Ustadz dan al-Akh Andi juga mengatakan di
pembukaan bukunya bahwa ia juga berkonsultasi dengan al-Ustadz di dalam
beberapa masalah di bukunya.
Pada tahun 1996 seiring dengan berdirinya Mahad Ali al-Irsyad beliau ditunjuk
menjadi Mudir Mahad Ali al-Irsyad Surabaya. Dimana Mahad Ali al-Irsyad ini
adalah salah satu dari Benteng kebaikan dan Benteng dakwah salafiyah
yang terdapat di tanah air ini insya Aloh.
Dikarenakan semenjak usia belia beliau sudah berada di negeri timur tengah,
maka beliau cenderung lebih sulit menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan
dengan Bahasa Arab. Kosakata beliau di dalam Bahasa Indonesia sangat minim,
namun di dalam Bahasa Arab, para penuntut ilmu dan bahkan ustadz-ustadz
apabila menemukan suatu kata yang sulit atau ganjil, atau syair yang sulit
difahami, mereka banyak bertanya kepada al-Ustadz hafizhahullahu.
Al-Ustadz juga memiliki tsaqofah yang luas, beliau banyak mengetahui urf
(adat/budaya) suatu negeri, lahjah (dialek bicara) bahkan juga tokoh-tokoh di
negeri timur tengah. Setiap kali kami mendapatkan nama seseorang yang
merupakan tokoh pergerakan atau lainnya yang belum pernah kami dengar,
beliau mengetahui orang tersebut, pemikiran dan sepak terjangnya.
Beliau memiliki akhlaq yang karimah (mulia), tawadhu, berhati lembut dan
mudah memaafkan. Pernah suatu kali ada seseorang yang pernah menfitnah

beliau dengan tuduhan-tuduhan dusta, yang menyebabkan orang-orang di


sekitar beliau marah besar kepada si penuduh ini. Ketika Alloh memberikan
hidayah kepada si penuduh ini dan ia merasa bersalah dan mau bertaubat,
lantas ia datang kepada al-Ustadz dan meminta maaf kepadanya, ia mengakui
kesalahan-kesalahannya sehingga menyebabkan al-Ustadz menangis tersedusedu dan langsung memaafkan si penuduh ini.
Para Thullabatul Ilmi banyak yang segan menghadapi al-Ustadz, dikarenakan
beliau memiliki wibawa di hadapan murid-muridnya, bahkan juga di hadapan
ustadz-ustadz lainnya. Beliau sering memberikan nasehat dan wejangan kepada
murid-muridnya dan siapa saja yang minta nasehat kepada beliau, dan
seringkali mereka yang diberi nasehat oleh beliau tidak kuasa menitikkan air
mata.
Pernah ada seorang tholib yang melakukan kesalahan, lalu dipanggil oleh alUstadz dan diberikan nasehat oleh beliau. Setelah itu, selama beberapa
malam, tholib ini sering menangis, ketika ditanya oleh teman-temannya ia
menceritakan bahwa ia masih teringat nasehat al-Ustadz yang menyebabkan ia
terus menerus menangis karena menyesal dan merasa bersalah, dan ia
termotivasi oleh nasehat al-Ustadz untuk tidak mengulangi kesalahannya.
Tidak sedikit pula di dalam pengajian beliau yang membahas siirah, banyak
para thullab dan peserta pengajian mencucurkan air matanya dikarenakan apa
yang disampaikan ustadz benar-benar merasuk ke dalam sanubarinya. Walau alUstadz tidak begitu menguasai Bahasa Indonesia, namun disebabkan oleh
intonasi dan gaya bicara beliau, kata-kata yang sulit dapat difahami oleh para
peserta pengajian beliau.
Al-Ustadz adalah orang yang sangat concern terhadap Bahasa Arab dan terus
mengupayakan supaya ummat Islam ini bisa berbahasa Arab. Pernah suatu kali
di dalam pengajian, al-Ustadz kesulitan mencari padanan terjemahan kata yang
pas, akhirnya beliau berupaya mendeskripsikannya dan tidak jarang akhirnya
pilihan kata yang beliau gunakan adalah bahasa jawa, karena beliau tidak
mengetahui bahasa Indonesianya. Hal ini menyebabkan beberapa thullab
merasa geli dan lucu dan mereka tertawa, Ustadz pun bertanya kepada thullab
mengapa mereka tertawa, namun para thullab tidak ada yang menjawab.
Setelah beberapa kali hal ini berulang, akhirnya al-Ustadz tahu bahwa mereka
mentertawakan pilihan kata terjemahan yang tercampur bahasa jawa, beliau
pun berkata yang intinya- : Ana orang Indonesia tapi ana tidak merasa malu
tidak bisa berbahasa Indonesia. Ana tidak bisa berbahasa Indonesia tapi ana
tidak merasa sedih dan kecewa, namun ana merasa sangat sedih sekali apabila
ana tidak bisa berbahasa Arab. Antum sekarang ingin memahami kitab-kitab
para ulama, memahami sunnah, memahami al-Quran, tidak bisa kalau tidak
pake Bahasa Arab. Diantara bentuk ghozwul fikri kaum kuffar untuk
menjauhkan umat Islam dari agamanya adalah mereka jauhkan umat ini dari
Bahasa Arab, bahasanya Islam, bahasanya al-Quran, bahasanya Nabi yang

mulia Shalallalhu alaihi wa Salam lalu beliau menceritakan bahwa orientalis


saja, yang bukan muslim, mereka menguasai sastera Arab. Profesor Bahasa
Arab di Mesir yang banyak menjadi guru besar sastera kebanyakan adalah non
muslim atau orang-orang liberalis didikan orientalis. Demikianlah kurang lebih
apa yang beliau sampaikan, sehingga setelah itu tidak ada lagi para thullab
yang tertawa ketika pengajian.
Salah satu nasehat Ustadz Abdurrahman at-Tamimi kepada para duat salafiyyin
dalam muqadimah Dauroh adalah : Hal kedua yang saya ingin nasehatkan
kepada saudara-saudaraku para dai adalah perhatian kepada bahasa Arab serta
menguasainya dengan baik, karena bahasa Arab adalah pintu al-Quran, inti
syariat serta kunci Islam. Disebutkan dalam atsar bahwa Umar bin Khattab
seorang khalifah yang adil berkata :Belajarlah bahasa Arab karena dia adalah
bagian dari agama kalian. Imam Ahmad bin Hambal berkata : Apabila engkau
ingin mengetahui kebaikan agama seorang ajam (selain Arab) maka lihatlah
keseriusannya dalam belajar bahasa Arab Sesungguhnya saya menasehatkan
saudara-saudaraku untuk memperhatikan bahasa Arab dan menguasainya
dengan baik, karena tidak mungkin kita bisa paham agama kita kecuali dengan
memahami bahasa Arab.
Beliau juga senantiasa menekankan kepada murid-muridnya untuk beraqidah
dan bermanhaj dengan benar. Supaya menelaah kitab-kitab aqidah dan manhaj
ahlus sunnah dengan mempelajari kitab-kitab aslinya dan jangan hanya
mengandalkan buku-buku terjemahan, karena membaca buku bahasa Arab
dengan terjemahan sangat beda jauh nuansa pemahaman yang diterima, dan
bagi yang pernah membandingkannya akan mengetahui kebenaran apa yang
diutarakan oleh al-Ustadz.
Al-Ustadz pernah diUndang dan memberikan ceramah dalam Muktamar yang
diadakan oleh Markaz al-Imam al-Albani Jordania pada tanggal 13-15 Jumadil
Awwal 1425 H/1-3 Juli 2004 M. Beliau memberikan ceramah di hadapan
masyaikh dan thullabatil ilm dari seluruh penjuru dunia. Di sana beliau duduk
dengan Syaikh DR. Muhammad al-Khumayis, Syaikh Hisyam al-Arifi dari
Palestina dan ulama-ulama lainnya. Beliau juga bertemu dengan beberapa
masyaikh yang mulia semisal Syaikh Jamil Zainu, Syaikh Walid Saif an-Nashir,
dll yang mereka semua adalah murid-murid dari Imam al-Albani rahimahullahu.
Pernah pada suatu kesempatan, saya (Abu Salma) sedang online di Paltalk
kajian live dari Markaz Imam al-Albani. Lalu ada seorang ikhwan dari Palestina
menyapa saya, dan saya berbincang-bincang sedikit dengannya seputar
dakwah. Lalu saya bertanya pada beliau apakah beliau mengenal Syaikh Hisyam
al-Arifi, lalu beliau mengatakan bahwa beliau adalah muridnya dan beliau
sedang on-line di Maktabah (perpustakaan) dan Syaikh Hisyam beserta masyaikh
lainnya tepat ada di belakangnya. Lalu ana minta supaya ia menyampaikan
salam ana, ikhwan Indonesia. Tidak lama kemudian setelah ia menyampaikan
salam, ia berkata kepada ana : Syaikh Hisyam memberikan salam balik untuk

antum, beliau juga bertanya, apakah antum kenal Syaikh Abu Auf
Abdurrahman at-Tamimi?. Tentu saja saya menjawab iya. Lalu, syaikh Hisyam
pun maju dan meminta si ikhwan ini untuk mengetikkan salamnya kepada alUstadz Abu Auf hafizhahullahu. Beliau mengatakan bahwa beliau kenal baik
ketika bertemu di Amman Yordania waktu Muktamar Markaz Imam al-Albani.
Pada kesempatan lain lagi, saya pernah on-line di paltalk bersama beberapa
ikhwan di Maktabah Al-Irsyad, mengikuti kajian live dari Yordania. Waktu itu
yang menjadi pembicara adalah Syaikh Abu Islam. Saya merasa asing dengan
nama beliau. Lalu saya bertanya kepada moderator untuk bisa mengenal lebih
jauh siapakah Syaikh Abu Islam ini namun belum dijawab-jawab, mungkin
dikarenakan kesibukan. Kebetulan, tidak beberapa lama kemudian al-Ustadz
Abdurrahman masuk ke Maktabah, dan sempat curious (penasaran) dengan apa
yang kami lakukan. Lalu saya bertanya kepada beliau apakah beliau pernah
mendengar Abu Islam. Lantas al-Ustadz pun menjawab bahwa beliau
mengenalnya, beliau menceritakan bahwa Syaikh Abu Islam ini nama aslinya
adalah Shalih Thaha, aslinya dari Mesir lalu hijrah ke Yordania dan belajar
kepada Imam al-Albani. Jadi intinya beliau adalah salah satu murid Imam alAlbani. Al-Ustadz lalu berpesan supaya menyampaikan salamnya kepada Syaikh
Abu Islam apabila memungkinkan.
Setelah kajian selesai, si moderator menjawab salam saya. Kami pun
melakukan sedikit pembicaraan. Lalu saya sampaikan salam al-Ustadz untuk
syaikh Abu Islam, dan moderator pun menyampaikan, saat itu Syaikh Abu Islam
masih berada di tempat kajian. Tidak berapa lama moderator kembali dan
mengatakan bahwa Syaikh Abu Islam mengucapkan salam balik untuk Syaikh
Abu Auf. Beliau bergembira sekali dapat mendengar al-Ustadz Abu Auf.
Para murid al-Imam al-Albani di Markaz Imam al-Albani sering memuji alUstadz, dan memberi kepercayaan kepada al-Ustadz untuk mengawasi
penerjemahan kitab-kitab karya mereka.
Dalam kitab al-Iraq fi Ahadits wa atsaril fitan yang dihadiahkan syaikh Masyhur
Hasan al-Salman kepada beliau, syaikh menuliskan kalimat Hadiah untuk
ustadz Abu Auf Abdurrahman at-Tamimi saudara yang memiliki keutamaan,
semoga Allah menjaga dan memeliharanya, (saya) mengharapkan doa yang
baik, dan koreksi bermanfaat (terhadap kitab ini).
Demikian juga syaikh Ali Hasan al-Halabi dalam kitab beliau ar-Radd alBurhani menuliskan suatu kalimat kecintaan dan persaudaraan, kepada
saudara al-Ustadz Abdurrahman at-Tamimi, semoga Allah menambah
kepadanya petunjuk.
Bahkan dalam kitab beliau yang berjudul al-Jumuh anil akhirah syaikh Ali
Hasan menuliskan nama beliau dalam kitabnya tersebut, syaikh menulis :
Telah sampai kepadaku dan yang memberi petunjuk itu adalah Allah kata-

kata yang baik Dan barangkali yang paling mengena (dalam hati) dari katakata yang aku baca adalah kata-kata al-Ustadz Abdurrahman at-Tamimi,
saudara yang mempunyai keutamaan.
Begitu pula syaikh Salim al-Hilali dan Syaikh Musa Nashr mereka memuji beliau,
bahkan juga membela beliau dari tuduhan-tuduhan dusta dan fitnah orangorang yang sakit hati karena dengki, iri dan hasad kepada al-Ustadz.
Orang-0rang shalih, siapapun dia, pasti memiliki lawan dan musuh. Demikian
pula dengan al-Ustadz, banyak sekali tuduhan dan fitnah dusta dialamatkan
kepada beliau oleh orang-orang bodoh alias ar-Ruwaibidhah yang terbakar rasa
dengki dan iri hati yang menyala-nyala, yang mengibarkan bendera haddadiyah
hizbiyah yang membinasakan dan memporakporandakan dakwah salafiyah di
tanah air.
Para ruwaibidhah ini, tidak dikenal sedikitpun pada mereka adanya sikap
ilmiah, mereka tidak memiliki tulisan melainkan hanyalah umpatan dan makian
belaka. Mereka tidak dikenal akan bantahan ilmiah kepada dakwah hizbiyah
yang memerangi dakwah salafiyah. Mereka diam seribu bahasa, namun mereka
sibuk dengan duat ahlis sunnah, mereka perangi dengan sebesar-besar
peperangan, mereka tuduh dengan kedustaan, fitnah dan kekejian. Semoga
Alloh membalas apa yang mereka lakukan dan semoga Alloh menjaga para
duat dan pengibar dakwah salafiyah mubarokah ini.
Semoga Alloh menjaga al-Ustadz Abu Auf hafizhahullahu, yang kami cintai
pada kebenaran yang ada pada beliau, dan kami tidak mensucikan seorang pun
di hadapan Alloh. Kami tuliskan biografi ini bukan atas dasar fanatik kepada
beliau, karena alhamdulillah agama kami tidak dibangun di atas dasar
fanatisme. Al-Ustadz seringkali menyatakan, bawah beliau dan duat lainnya
adalah manusia yang kadang salah dan kadang benar, maka apabila ada yang
salah luruskanlah dengan cara yang baik. Apalagi beliau dan duat lainnya
adalah orang-orang yang dekat dengan ulama ahlis sunnah. Kami hanya
menyampaikan apa yang benar, terutama setelah fitnah dan kedustaan
menyerang kehormatan guru kami tanpa haq, al-Ustadz Abu Auf at-Tamimi
raghmun unufihi, agar umat mengetahui manakah yang insya Alloh- adalah
para pembela dakwah dan manakah yang perusak dakwah.
Entri ini dituliskan pada Selasa, April 3rd, 2007 pada 10:40 adalah dan disimpan dalam
Bahasa Arab, nasehat, Biografi. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini
melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa melewati ke akhir dan meninggalkan sebuah
tanggapan. Memping saat ini tidak diperbolehkan.

Tinggalkan Balasan
Nama (diperlukan)

Email (tidak akan ditampilkan) (diperlukan)

Situs
XHTML: kamu dapat menggunakan tag-tag ini: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title="">
<b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Kirim Komentar

HADITS KHULAFA`UR RASYIDIN ANTARA AHLUS SUNNAH DAN SYIAH


Blog at WordPress.com. | Theme: Andreas09 by Andreas Viklund.

Anda mungkin juga menyukai