Ghassan.
Aneh, dari raja Ghassan..!? Jadi
beritanya telah sampai ke negeri Syam dan
raja Ghasasanah (satu wilayah di Syam)
menaruh perhatian terhadapnya, lalu apa
yang diinginkan oleh sang Raja?
Ka'ab membuka surat tersebut,
ternyata isinya:
"Amma badu, wahai Ka'ab bin Malik, saya
telah mendengar bahwa engkau telah di
boikot dan dikucilkan oleh sahabatmu,
Ketika saya duduk seperti itu tibatiba saya mendengar suara teriakan dari
atas gunung Sala' dengan suaranya yang
keras, "Wahai Ka'ab bin
Malik!
bergembiralah."... lalu saya tersungkur
bersujud dan saya tahu bahwa telah
datang kelapangan dari Allah
Seorang laki-laki datang kepada saya
dengan menunggang kuda, seorang lagi
berteriak dari atas gunung dengan
kecepatan suara yang melebihi kecepatan
lari kudanya.
Ketika mereka datang kepadaku, aku
lepas pakaian luarku lalu aku pakaikan
kepada orang yang teriakannya aku
dengar karena kabar gembira yang ia
sampaikan, demi Allah, saat aku tidak
memiliki pakaian selain itu, lalu saya
pinjam pakaian untuk saya kenakan saya
pun bergegas menemui Rasulullah saw
sementara
orang-orang
berbondongbondong menyambutku dengan ucapan
selamat atas diterimanya taubat kami dari
Allah. Mereka berkata, "Selamat bagimu
dengan taubat dari Allah untukmu."
Sesampai di masjid, aku mengucapkan
salam kepada Rasulullah saw. Wajah beliau
tampak bersinar karena gembira dan jika
beliau bergembira wajahnya bercahaya
bagaikan sepotong bulan
Beliau berkata: "Bergembiralah dengan
hari yang terbaik sejak engkau dilahirkan
oleh ibumu." Saya bertanya, "Apakah dari
sisimu, wahai Rasulullah, ataukah dari sisi
Allah?" Nabi menjawab, "Dari sisi
Allah." Kemudian beliau membacakan
ayat-ayat. Ketika saya telah duduk di
hadapan beliau saya berkata, "Wahai
Rasulullah! Sesung-guhnya termasuk dari
117-118).
Demikianlah,
kejujuran
telah
menyelamatkan Kaab bin Malik ra.
melakukan
amal-amal
shaleh
dan
menjauhi seluruh kemaksiatan. Apalagi
kita sedang berada pada sepuluh hari
terakhir dari bulan Ramadhan, di mana
Rasulullah saw dan para sahabatnya
bersungguh-sungguh
pada
hari-hari
seperti ini lebih dari biasanya. Beliau
menghidupkan malam-malam 10 hari
terakhir dengan itikaf dan qiyamul lail
karena mengharap lailatul qodar, beliau
mengencangkan
sarungnya
dan
membangunkan semua keluarganya.
Rahmat dan karunia Allah dicurahkan
pada bulan ini maka siapakah yang mau
menyambutnya?
Semoga Allah swt menerima puasa dan
shalat kita dan menjadikan kita orangorang yang istiqomah (tetap dalam
ketaatan) selepas Ramadhan. Amien..