Anda di halaman 1dari 8

Kumpulan Cerita Rakyat Pendek sebagai Bahan untuk

Mengajarkan Nilai Moral


Berikut adalah cerita rakyat pendek yang bisa Bunda jadikan referensi. Yuk, langsung
saja dibaca!

1. Cerita Rakyat Sangkuriang

Salah satu dari kumpulan cerita rakyat pendek yang begitu populer adalah legenda
terjadinya Gunung Tangkuban Perahu atau dikenal juga dengan Sangkuriang. Berikut
kisah cerita rakyat Sangkuriang secara singkat.

Zaman dahulu, hiduplah seorang putri yang cantik bernama Dayang Sumbi.
Kecantikannya begitu tersohor hingga banyak para bangsawan yang hendak meminang
dirinya. Namun, semua lamaran tersebut ditolaknya sehingga membuat para lelaki
yang ditolaknya itu berperang satu sama lain.

Hatinya sedih melihat hal tersebut. Ia meminta kepada sang ayah, Raja Sumbing
Perbangkara, untuk mengasingkan diri. Dayang Sumbi pun mengasingkan diri di
sebuah bukit dengan ditemani oleh seekor anjing bernama Tumang.

Dalam pengasingan tersebut, Dayang Sumbi menghabiskan waktu dengan menenun.


Suatu saat, benang tenunnya jatuh dan ia sangat malas untuk mengambilnya. Ia pun
berujar apabila ada seorang laki-laki yang mengambilkan benangnya, maka akan
dinikahinya, sedangkan jika perempuan akan dijadikannya saudara.

Betapa terkejutnya Dayang Sumbi ketika yang mengambilkan gulungan tersebut


adalah si Tumang. Namun, ia tetap menepati janjinya. Tak disangka, Tumang adalah
penjelmaan seorang dewa yang akan berubah wujud menjadi pria tampan saat bulan
purnama saja.
Setelah menikah, setahun kemudian lahirlah seorang anak yang diberi nama
Sangkuriang. Anak tersebut tumbuh menjadi seorang yang cerdas dan pandai
memanah.

Suatu hari, sang ibu menyuruhnya berburu rusa di hutan karena ia ingin sekali makan
hati rusa. Sangkuriang sudah berburu seharian tapi tak satu pun hewan buruan bisa ia
dapatkan.

Karena suatu hal, ia begitu kesal kepada Tumang. Dipanahnya anjing itu dan diambil
hatinya untuk diberikan kepada sang ibu. Dayang Sumbi sangat marah saat
mengetahui bahwa anak lelakinya telah membunuh ayahnya sendiri.

Ia memukul Sangkuriang dengan centong hingga membekas dan mengusirnya. Hingga


beberapa tahun kemudian, Dayang Sumbi bertemu dengan seorang pemuda yang
bernama Jaka. Pemuda tersebut terpesona akan kecantikannya dan ingin
memperistrinya.

Dayang Sumbi akhirnya menyadari bahwa Jaka adalah anaknya yang ia usir dulu
setelah mengetahui bekas luka di kepalanya. Saat diberi tahu, Sangkuriang tidak
percaya begitu saja. Mana mungkin Ibunya masih muda. Ternyata, Dayang Sumbi
masih muda karena pernah memakan hati Tumang.

Karena tetap keras kepala, akhirnya perempuan itu mengajukan syarat untuk dibuatkan
perahu beserta danau dan harus selesai sebelum matahari terbit. Saat tengah malam,
ia melihat pekerjaan Sangkuriang dan ia kaget karena ternyata Sangkuriang sangat
sakti dan hampir menyelesaikannya.

Wanita cantik tersebut gelisah lalu meminta bantuan kepada warga untuk menumbuk
padi. Ayam pun berkokok dan membuat makhluk halus yang membantu Sangkuriang
pergi karena mengira hari sudah fajar.

Sangkuriang tahu akal Dayang Sumbi itu. Ia sangat marah hingga menjebol bendungan
dan menendang perahu yang telah ia buat. Perahu itulah yang kemudian dikenal
sebagai Gunung Tangkuban Perahu.

Dari kisah yang berasal dari Jawa Barat tersebut, Bunda bisa mengajarkan kepada si
kecil untuk belajar mendengarkan orang lain dan tidak memaksakan kehendak.
Apalagi nantinya akan hidup di masyarakat, dan tidak semuanya bisa berjalan sesuai
keinginan kita.

Selain itu, nilai kehidupan lain yang bisa diambil dari cerita di atas adalah jangan
membuat keputusan dan melakukan tindakan ceroboh saat sedang marah. Cerita
rakyat tersebut juga bisa dijadikan sebagai dongeng pengantar tidur lho, Bun.
2. Cerita Rakyat Nusantara Batu Menangis

Mungkin Bunda sudah familier dengan cerita yang satu ini. Kisahnya mirip dengan
cerita rakyat Malin Kundang yang berasal dari Sumatra Barat. Nah, untuk lebih jelasnya,
yuk baca salah satu dari kumpulan cerita rakyat pendek dari Kalimantan Barat ini.

Alkisah, hiduplah seorang gadis cantik yang hidup di sebuah desa bersama ibunya yang
seorang janda. Walaupun sangat cantik, tapi tabiatnya begitu buruk. Kerjaannya hanya
bersolek dan bermalas-malasan, tak pernah sedikit pun mau membantu ibunya.

[terkait-cpt-tax-nonfeatured]

Tak hanya pemalas, gadis tersebut juga sangat manja. Apa yang ia mau, semuanya
harus tersedia. Dia tak mempedulikan ibunya yang harus yang kerja banting tulang
hanya demi menuruti keinginannya.

Pada suatu hari, mereka berdua pergi ke pasar. Para pemuda desa yang melihat gadis
cantik itu terpesona akan kecantikannya. Sungguh pemandangan yang kontras sekali
ketika melihat ibunya yang berjalan di belakang si gadis.

Kemudian, mendekatlah seorang pemuda dan bertanya kepadanya apakah wanita yang
di belakangnya itu ibunya. Karena malu, gadis itu menjawab bahwa wanita tersebut
bukan ibunya, melainkan pembantunya. Sang ibu yang mendengar hal tersebut hanya
bisa diam.

Tak hanya mengakui kalau sang ibu hanyalah seorang pembantu, sepanjang perjalanan
pun ia diperlakukan sama seperti budak. Mungkin kalau sekali atau dua kali sang ibu
bisa memahami, akan tetapi banyak orang yang bertanya kepada gadis itu dan
jawabannya masih sama. Tentu saja hal itu membuat sang ibu sakit hati.

Tak dapat menahan diri, ibu tersebut berdoa. Ia memohon kepda Tuhan untuk
menghukum anaknya yang durhaka itu. Doa sang ibu pun dikabulkan.
Tak lama setelah itu, badan gadis cantik tersebut perlahan-lahan menjadi mengeras
menjadi batu. Dengan sangat menyesal gadis itu menangis dan memohon ampun.
Namun sayang semuanya sudah terlanjur, permohonan maaf tersebut sudah tidak
berguna dan ia tetap menjadi batu.

Bagaimana, Bun? Menarik kan salah satu kumpulan cerita rakyat pendek ini? Tak hanya
bisa menghibur si kecil, Bunda juga bisa menanamkan nilai kehidupan yang penting,
lho.

Putra maupun putri Anda dapat belajar untuk tidak menyakiti hati orang tua. Beri
pengertian kepada si kecil orangtua pasti akan memberikan segala yang terbaik untuk
anak-anaknya. Namun, tidak langsung saat itu juga harus dipenuhi.

Bunda juga bisa lho, mengajarkan anak untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumah
dari hal simple seperti mencuci piringya sendiri misalnya supaya tidak menjadi malas-
malasan. Berawal dari hal remeh itulah mereka nanti akan belajar untuk bertanggung
jawab pada hal yang lebih besar. Itu juga sebagai pelajaran baginya kelak, karena tak
selamanya ia akan terus bergantung pada orang tua.

3. Cerita Rakyat Cindelaras

Masih semangat untuk membaca cerita kumpulan cerita rakyat pendek ini kan, Bun?
Jika tadi ada kisah dari Jawa Barat dan Kalimantan Barat kini beralih ke Cindelaras yang
berasal dari daerah Jawa Timur. Kisahnya pun tak kalah menarik dari yang lain lho, Bun.

Dahulu Kerajaan Jenggala dipimpin oleh seorang raja yang disebut Raden Putra. Raja
tersebut mempunyai dua orang istri, sang ratu yang cantik dan seorang selir. Sayang,
hati sang selir dipenuhi dengan rasa iri dan dengki, sehingga ia berencana untuk
menyingkirkan sang ratu.
Dengan dibantu oleh tabib kerajaan, sang selir berpura-pura sakit. Tabib mengatakan
kepada raja bahwa sang ratulah yang sengaja meracuninya. Sang raja sangat marah
ketika mendengarnya, lalu ia pergi menemui ratu.

Sang ratu tentu saja tidak mengakui perbuatannya ketika ditanya karena ia memang
tidak melakukan apa-apa. Namun, hati raja sudah tertutup. Raja yang
tidak bijak tersebut bahkan menyuruh pengawalnya untuk membunuhnya, padahal
sang ratu sedang mengandung.

Sampai di hutan, pengawal tersebut tidak melaksanakan perintah, malah


membangunkan sebuah rumah sederhana untuk sang ratu tinggal. Sekembalinya dari
hutan, pengawal tersebut membunuh seekor kelinci lalu mengoleskan darah itu pada
pedangnya sebagai bukti ia telah membunuh ratu.

Ratu yang tinggal di hutan tersebut sudah melahirkan seorang bayi laki-laki dan
diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang baik dan
tampan.

Saat sedang membantu ibunya mencari kayu bakar, Cindelaras menemukan sebuah
telur. Dirawatnya telur tersebut hingga menetas. Ternyata, ayam tersebut adalah ayam
ajaib yang sangat kuat dan bisa berbicara.

“Tuanku adalah Cindelaras. Rumahnya di hutan. Dia adalah anak dari Raden Putra.”

Begitu ucapnya berulang-ulang. Mendengar itu, mau tidak mau sang ibu lalu
menceritakan semuanya kepada Cindelaras. Ia lalu meminta ijin untuk menemui
ayahnya dan menceritakan semuanya.

Dalam perjalanan menuju Jenggala, ia diajak oleh orang beberapa orang untuk
mengadu kehebatan ayam miliknya. Tak hanya satu, ternyata ayam tersebut mampu
mengalahkan puluhan ayam lain hanya dalam beberapa menit. Berita tersebut sampai
ke telinga Raden Putra dan ingin mengadu ayamnya dengan ayam Cindelaras.

Setelah diadu ternyata ayam Cindelaraslah yang menang. Saat ayam tersebut
berbicara, barulah raja menyadari bahwa ia mempunyai soerang anak yang ia buang.
Raja menyesal lalu meminta maaf dan menemui ratu untuk membawanya pulang.

Menurut Bunda, nilai moral apa yang terkandung dalam cerita rakyat yang singkat dan
menarik di atas? Iya, Bunda benar. Lewat kisah ini si kecil nanti dapat belajar untuk
tidak mudah percaya dengan omongan orang lain begitu saja.

Seperti Raden Putra yang begitu saja mempercayai omongan tabib padahal si tabib
ternyata berbohong. Akhirnya ia menyesal karena telah menelantarkan istri dan
anaknya padahal seharusnya ia harus menjaga dan menyanyangi istri dan anaknya.
4. Cerita Rakyat Keong Mas

Masih berasal dari Jawa Timur, Keong Mas adalah satu dari kumpulan cerita rakyat
pendek yang juga cukup populer. Kisah ini bagus lho Bun untuk diceritakan kepada si
kecil, apalagi sebagai dongeng sebelum tidur.

Seorang raja mempunyai dua orang putri cantik. Nama kedua putri tersebut adalah
Candra Kirana dan Dewi Galuh. Namun, perangai kedua putri tersebut sungguh
berbeda, Candra Kirana yang begitu baik sedangkan saudaranya begitu angkuh.

Suatu hari raja memberitahu bahwa seorang pangeran tampan bernama Inu Kertapati
melamar Candra Kirana. Mendengar hal tersebut timbulah rasa iri Dewi Galuh. Gadis
itu kemudian pergi menemui seorang penyihir untuk mengubahnya menjadi seekor
keong.

Penyihir tersebut berhasil mengubah Candra Kirana menjadi seekor keong lalu
membuangnya ke sungai. Ia bisa berubah menjadi manusia lagi jika bisa menemukan
cinta sejatinya. Kemudian, keong emas ditemukan oleh seorang nenek yang sedang
menjaring dan membawanya pulang.

Keesokan harinya ketika nenek kembali dari mencari ikan, ia melihat berbagai hidangan
lezat tersaji di meja. Tak hanya itu, rumahnya pun menjadi lebih bersih. Kejadian
tersebut terjadi berulang kali hingga membuat nenek penasaran.

Beberapa waktu kemudian, nenek berpura-pura untuk pergi bekerja namun kembali lagi
tak lama kemudian. Ternyata, yang membantunya selama ini adalah keong emas
jelmaan seorang putri cantik yang dulu ia temukannya di sungai. Dari situ, Candra
Kirana menceritakan semua yang terjadi pada dirinya sehingga menjadi seekor keong.

Sementara itu, sang Pangeran pun tidak tinggal diam dan ikut mencari Candra Kirana
yang tiba-tiba menghilang. Dia mencari tanpa lelah hingga ke pelosok desa. Hingga
pada suatu hari ia kelelahan dan pergi ke salah satu rumah warga untuk meminta
minum.

Alangkah terkejutnya ia ketika melihat Candra Kirana di sana. Seketika itu juga kutukan
Candra Kirana menghilang. Kemudian, sang pangeran membawa Candra Kirana
beserta sang nenek ke kerajaan.

Sang Penyihir dan Dewi Galuh pun mendapatkan hukumannya. Candra Kirana dan Inu
Kertapati kemudian menikah dan bahagia selamanya.

Jangan iri dengan apa yang dimiliki oleh lain adalah pesan yang terkandung dalam
kumpulan cerita rakyat pendek yang berjudul Keong Mas ini. Karena rasa iri bisa
membuat orang melakukan apa saja. Hal tersebut tentu tak hanya akan merugikan
orang lain, tetapi juga diri sendiri pada akhirnya.

Ajari si kecil untuk bersyukur apapun keadaannya. Karena apa yang baik untuk orang
lain belum tentu baik untuk kita. Oke, Bun?

5. Cerita Rakyat Ande Ande Lumut

Nah, akhirnya Bunda samapai pada rekomendasi terakhir dari kumpulan cerita rakyat
pendek yang tak hanya menghibur tetapi juga sarat akan pesan moral. Berikut ini cerita
rakyat mengenai Ande Ande Lumut yang bisa Bunda baca secara singkat.

Bertujuan untuk menyatukan kerajaan yang dulu terpisah, Raden Panji Asmarabangun
dari Kerajaan Jenggala akan dinikahkan dengan Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri.
Namun, keputusan tersebut ditentang oleh ibu tiri Sekartaji karena
menginginkan Intan Sari, anak kandungnya, sebagai pendamping sang pangeran.

Ibu dan saudara tirinya melaksanakan niat jahat mereka dengan menculik Dewi
Sekartaji. Ketika Raden Panji sampai di Kerajaan Kediri, ia sangat kecewa karena Dewi
Sekartaji menghilang. Ibu tiri Sekartaji memaksa Panji untuk menikahi Intan, namun ia
menolaknya dan memutuskan untuk mencari Sekartaji.
Di tempat lain, Sekartaji berhasil kabur dari tempat ia disekap namun tak berani
kembali ke kerajaan. Ia akhirnya diangkat anak oleh seorang janda yang mempunyai
anak bernama Klenting Merah, Klenting Biru, dan Klenting Ijo. Untuk menyamarkan diri,
ia kemudian berganti nama menjadi Klenting Kuning.

Hingga pada suatu hari, terdengar kabar dari desa seberang bahwa Mbok Rondo
Dadapan mempunyai seorang anak laki-laki tampan bernama Ande Ande Lumut yang
mencari seorang istri. Mengetahui hal itu, ibu dari Klenting bersaudara menyuruh
mereka untuk datang menemui. Sayang, Klenting Kuning tidak diijinkan untuk pergi
sebelum menyelesaikan pekerjaanya.

Untuk sampai ke desa seberang, Klenting Merah, Biru, dan Ijo harus menyeberangi
sungai dengan meminta bantuan Yuyu Kangkang yang beruwujud kepiting raksasa.
Namun bantuan tersebut tidak gratis karena setelah diseberangkan mereka harus mau
dicium oleh kepiting itu. Walaupun terpaksa, mereka bertiga menyetujuinya.

Sesampainya di rumah Mbok Rondo Dadapan, mereka bertiga menemui Ande Ande
Lumut. Sayang, pemuda tampan itu menolak mereka bertiga karena telah mau dicium
Yuyu Kangkang.

Klenting Kuning yang telah menyelesaikan pekerjaannya, kemudian menyusul ketiga


saudaranya yang lain. Ia juga bertemu Yuyu Kangkang, dan setelah menyeberangkan,
ia mengoleskan kotoran ayam. Hal itu membuatnya jijik dan pergi begitu saja.

Saat Klenting Kuning bertemu dengan Ande Ande Lumut bertemu. Mereka berdua
terkejut karena ternyata Ande Ande Lumut tak lain dan tak bukan adalah Raden Panji,
kekasihnya. Kemudian, Raden Panji memboyong Sekartaji serta Mbok Rondo dadapan
ke Kerajaan Jenggala.

Akhirnya, Raden Panji dan Dewi Sekartaji menikah. Kerajaan Jenggala dan Kediri pun
dapat bersatu.

Nilai moral dari salah satu cerita cerita rakyat di atas hampir sama seperti dengan cerita
rakyat Keong Mas yaitu untuk tidak iri akan kebahagiaan orang lain. Karena semuanya
sudah diatur oleh Tuhan sesuai porsinya masing-masing.

Tak hanya itu, Bunda juga bisa mengajarkan si kecil untuk tetap semangat dan tidak
mudah putus asa ketika mendapat rintangan. Seperti Raden Panji yang tak kenal lelah
untuk berjuang, hingga akhirnya bisa bertemu kembali dengan Candra Kirana.

Anda mungkin juga menyukai