Anda di halaman 1dari 6

RESENSI NOVEL

AKU MELIHAT KENYATAAN KARENAMU

NAMA : MUHAMMAD FIKRI SAIFULLAH


KELAS : XII MIPA 4
ABSEN : 22

Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat


Cabang Dinas Wilayah IV Purwakarta
SMA NEGERI 2 PURWAKARTA
JL. Raya Sadang No.17 Telp (0264) 201072 Purwakarta 41118
Identitas Buku
Judul : Aku Melihat Kenyataan Karenamu
Penulis : Emre Mehmet
No. ISBN : 978-602-396-006-2
Penerbit : Enthenia
Tanggal terbit : Januari – 2017
Jenis Cover : Soft Cover
Jumlah halaman: 147 halaman
Kategori : Romansa
Text Bahasa : Bahasa Indonesia

Sinopsis Novel :
Iskender Bark ialah seorang pengusaha muda yang akan mewarisi hotel
milik ayahnya, ia dimintai bantuan oleh dua orang sahabatnya, Ziyadh dan
Beelah. Mereka menitipkan Aysel, seorang gadis berusia 6 tahun, mereka
menitipkan Aysel selama 2 minggu karena mereka akan pergi ke Paris. Aysel
diadopsi oleh Ziyadh dan Beelah karena kedua orangtuanya telah meninggal.
Walaupun Iskender seorang yang kaku, tidak pandai bergaul dengan anak-
anak, tapi dia mencurahkan kasihnya untuk Aysel dengan caranya sendiri. Dia
tidak lagi merasa kesepian setelah Aysel tinggal dengannya dan mulai menjadi
orang yang perasa. Aysel sendiri betah tinggal dengan Iskender.
Kehadiran Aysel ternyata membuat hubungan Iskender dengan Sevgi,
kekasihnya, menjadi renggang. Sevgi cemburu karena Iskender tidak langsung
memberitahu Sevgi dan waktu yang iskender lebih banyak diluangkan untuk
Aysel. Hingga Sevgi memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan
Iskender walaupun dengan berat hati.
Hari hari mereka lewati Bersama Adem, sahabat iskender. Mereka
berkeliling Cappadocia,diawali dengan menaiki balon udara hingga ke kota
bawah tanah yang bersejarah yang terdiri dari 5 lantai, dan disana Adem
menjadi tour guide Aysel, dan Iskender mengikutinya dari belakang
Saat Ziyadh dan Beelah menjemput Aysel, Iskender merasa berat berpisah
dengan gadis kecil yang hanya dua minggu mengisi hari-harinya, tetapi sudah
memberi kesan mendalam. Di saat yang sama Adem, sahabat mereka, telah
mengganti foto Aysel dan Iskender dengan foto lain yang membuat Iskender
mengingat kembali masa lalu yang telah dilupakannya akibat kecelakaan mobil.
Sejak awal, Ziyadh, Beelah, dan Adem sudah merencanakan semuanya dengan
menitipkan Aysel pada Iskender. Aysel bagaikan benang merah yang memicu
ingatan Iskender.

Unsur Intrinsik Novel

Tema :
Tentang cinta pertama, perpisahan, persahabatan, kehilangan dan
kenangan Iskender

Tokoh dan penokohan :


Iskander Berk: ia merupakan tokoh utama seorang pengusaha, lajang,
kaya raya, namun tidak begitu perasa
Aysel Xeviera: seorang gadis berbesar hati, bijak, dan berpikiran
dewasa tidak memiliki orang tua tapi tidak pernah kehilangan kasih
sayang
Ziyadh dan Beelah: ia merupakan orang tua angkat dari Aysel
Adem: ia merupakan seorang yang mampu mendekatkan Aysel dan
Iskander yang sebelumnya canggung
Sevgi: ia merupakan seorang kekasih dari Iskander

Alur novel :
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur maju
atau progresif dimana cerita dari awal hingga akhir diceritakan secara
runtut dan teratur.
Meski ada beberapa part yang menceritakan masa lalu tapi tak
mengubah alurnya.

Latar Waktu :
Latar waktu yang digunakan dalam novel Aysel yaitu hari senin,
malam hari, pagi hari dan siang hari.

Latar tempat :
Latar tempat yang terdapat dalam novel Aysel yaitu menggunakan
latar tempat di sebuah kota di Turki, di kamar hotel dan rumah
Iskander dan masih banyak lagi tempat lainnya.

Sudut Pandang:
Novel ini menggunakan beberapa sudut pandang yakni sudut pandang
Iskender dan Aysel. Sudut pandang kedua tokoh tersebut melengkapi
detail detail dari novel ini

Gaya Bahasa:
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya
bahasa yang ringan dan mudah di pahami. Dan ada beberapa bagian
yang menggunakan bahasa Turki dengan catatan kaki di bawah nya

Amanat:
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu setiap anak adalah titipan
dari yang maha kuasa. Dia merupakana cerminan dari orang tuanya
meski seorang anak tidak memiliki orang tua yang lengkap.

Unsur Ekstrinsik Novel

Latar belakang pengarang :


Seorang guru di sekolah tinggi Chatswood yang bersemangat dengan
kepemimpinan terfokus yang kuat mendorong siswa untuk menjalani
kehidupan yang produktif dan bermanfaat.

Nilai Sosial :
Nilai sosial yang terkandung yaitu sikap Yazidh dan Beelah yang
merawat Aysel dengan penuh kasih sayang meski dia bukan anak
kandung mereka sendiri.
Sehingga Aysel tidak memiliki kekurangan suatu apa pun.

Nilai Moral :
Sikap Aysel yang sangat bijak meskipun seorang anak kecil dan bisa
merubah sikap Iskander yang tidak perasa jadi memahami arti sebuah
perasaan kembali kepada seorang wanita.
Kelebihan Novel:
-Alurnya memiliki kisah yang menyenangkan dan mengesankan
-Banyak bahasa Turki sebagai pengetahuan
-Cover sangat menarik

Kekurangan Novel :
-Kurangnya keterangan dalam cerita sehingga sebagian harus di baca
ulang
-Adanya typo

Pesan Moral Novel Aysel :


Terakhir dari resensi novel Aysel yaitu pesan moral yang terkandung
di dalamnya adalah setiap anak adalah titipan dari yang maha kuasa.
Dia merupakan cerminan dari orang tuanya meski seorang anak tidak
memiliki orang tua yang lengkap.
Tapi jika orang-orang terdekatnya memberikan kasih sayang yang
cukup maka anak tersebut akan tumbuh dengan tidak kekurangan
cinta sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai