Anda di halaman 1dari 7

Diet For Pretty Girl

Dia bernama Rachel. Seorang anak perempuan gemuk yang masih berumur 13 tahun. Dia
suka membeli dan memakan banyak makanan. Disekolah, Rachel dijuluki ratu segalanya.
Dirumahnya, disewakan sebuah kos yang nyaman untuk ditempati. Kakak-kakak penghuni
kosnya baik, ramah, dan tampan,
---

Rachel sedang berjalan menuju rumahnya dari sekolah. Saat panas seperti ini, rachal
ingin memakan sesuatu.
“Siang-siang gini enaknya makan apa ya?” pikir Rachel.
Rachel terus berjalan menuju rumahnya. Tapi ditengah perjalan menuju rumahnya, dia
menemukan oenjual sosis bakar lalu membeli sosis tersebut. Rachel bergegas untuk pulang
karena tak sabar memakan sosis bakarnya. Sesampainya dirumah, Rachel meletakkan tasnya dan
duduk didepan televisi sambil memakan sosis bakarnya.
“Lagi makan apaan?” tanya kak Roni, salah satu penghuni kos dirumahnya.
“Oh ini lagi makan sosis bakar kak. Kakak mau?” jawab Rachel sambil menawari sosis
kepada kak Roni.
“Enggak, makasih. Kakak mau makan nasi aja.” ucap kak Roni lalu pergi ke meja makan.
Setelah makan, Rachel ingin melakukan suatu hal tetapi bingung ingin melakukan apa.
Akhirnya, Rachel menuj kamarnya. Ditembok kamanya, penuh dengan gambaran dan foto-foto
Tulus, idolanya. Dia sangat menggemari Tulus dan lagu-lagu yang dibuatnya. Tapi sayangnya,
dia selalu tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu atau menonton konser Tulus. Rachel
merebahkan badannya dikasur sambil menatap langit kamarnya yang dihiasi bintang-bintang
indah. Tiba-tiba, ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya. Rachel segera keluar kamar dan
segera membukakan pintu.
“Iya sebentar,” Rachel pun membukakan pintu. “Ada perlu apa ya?” tanya Rachel pada
seorang laki-laki sebayanya sambil membawa barang-barang.
“Apa benar ini rumah Bu Indah?” tanya anak itu. “Iya.” jawab Rachel singkat. Tiba-tiba
Ibu keluar menghampiri kami berdua.
“Eh, nak Farrel sudah datang, mari masuk nak” ajak Ibu kepada anak yang bernama
Farrel itu.
“Semuanya, perkenalkan ini anggota baru di kos kita. Silahkan perkenalkan dirimu.”
Ucap Ibu.
“Perkenalkan nama saya Virgy Farrel Prasya. Umur saya sebaya dengan Rachel, 13
tahun. Saya sekeluarga pindah ke Jakarta, tetapi, saya memilih datang ke kos milik teman dekat
Ibuku ini karena ingin lulus SD disini.” Ucap Farrel memperkenalkan dirinya. Entah kenapa,
Rachel sedikit tidak suka padanya.
Ibu memberikan kunci kamar pada Farrel. Farrel langsung membuka pintu kamarnya dan
menata barang-barangnya. Rachel yang melihatnya merasa tidak suka dan menuju meja makan.
Ibu telah menyiapkan makanan yang lebih banyak dan lebih sedap dari biasanya. Rachel
berpikir-pikir, mengapa ibu seperhatian ini?
“Anak-anak ayo sini, kita makan siang dulu.” Panggil Ibu kepada orang yang ada
dirumah.
“Wah…wah…wah enak sekali makanannya hari ini.” Ucap Kak Roni yang tak sabar
untuk makan. Dimeja ada ikan bakar, ayam panggang, mie goreng, dan capcay.
“Ya pasti dong, kita kan kedatangan habis kedatangan anggota baru.” Ucap Ibu sambil
memberikan piring berisi nasi kepada Farrel. Rachel langsung memalingkan matanya dan
memberikan mimic wajah tidak senang. Rachel makan dengan suasana hati yang rada panas.
Setelah makan, dia minum air minum, lalu pergi dari meja makan menuju kamarnya. Ibu melihat
sikap Rachel yang seperti itu merasa bingung.
“Kenapa sih harus ada si Farrel?!” gerutu Rachel sambil melempar bantalnya.
“Sebel..sebel..sebel!!!”
“Jadi kamu gak suka ya ada aku disini?” saut Farrel yang tiba-tiba mendengar ucapan
Rachel.
“Iya, kenapa?! Lebih baik kamu pergi deh.” Ucap Rachel dengan marah.
“Kamu beneran mengusirku?” tanya Farrel yang sedikit sakit hati.
“Hari ini kamu akan kubiarkan. Tapi jika lainkali kalua membuatku kesal lagi, akan
kuusir beneran dari sini!” seru Rachel.
---
Paginya saat dikamar mandi, Rachel menimbang berat badannya. Betapa terkejutnya
Rachel, tingginya 154 cm tapi berat badannya kelebihan 15 kg.
“Apa yang telah kulakukan sampai jadi begini?!” teriak Rachel.
“Mulai sekarang aku harus diet. Saat disekolah aku tidak boleh makan terlalu banyak.
Tapi, aku tidak bisa menahannya. Huuhh!” ucap Rachel didalam kamar mandi. Rachel segera
cepat-cepat untuk mandi, lalu memakai seragam dan kemudian berangkat sekolah.
---
Saat jam istirahat, Rachel sengaja tidak membeli jajan terlalu banyak seperti bisanya.
Rachel hanya membeli sebuah roti cokelat. Syifa, temanya, heran kepada Rachel yang hanya
membeli sebuah doti, biasanya membeli minim 5 jajan.
“Hey, kamu gak beli jajan lagi?” tanya Syifa.
“Enggak, aku lagi kenyang.” Jawab Rachel beralasan. Sebenarnya dia masih sangat lapar
dan ingin memebeli jajan lagi.
Bel masuk pun berbunyi. Pelajaran pun dimulai. Saat bel pualang berbunyi, Rachel
langsung bergegas pulang. Dirumah, dia ingin langsung makan. Farrel yang melihatnya makan
sangat banyak dan melihat tubuhnya yang besar ingin membantunya agar tubuhnya bisa menjadi
lebih kurus. Farrel menyampirinya.
“Kamu mau gak kalua punya badan yang kurus dan cantic? Enak lho kalua kurus, kamu
bisa melakukan banyak hal dengan mudah.” Tanya Farrel. Rachel memlingkan matanya. Dia
bosan dan malas melihat wajah Farrel.
“Terserah.” Jawab Rachel singkat sambil makan. Tapi dia berpikir lagi, kan dia sedang
ingin diet.
“Baiklah, nanti sore temui aku dihalaman.” Ucap Farrel.
“Eh tunggu dulu, ini kamu beneran kan?” tanya Rachel.
“Iya lah, masa bohongan.”
“Tapi jangan beritau teman-teman disekolah ya?”
“Siap.”
---
Sorenya…
“Ayo lebih tekuk lutumu!” perintah Farrel pada Rachel.
Mereka sedang melakukan olahraga. Kak Roni pun ikut berolahraga. Rachel sangat-
sangat berusaha keras. Karena besok hari minggu, jadi Rachel memuas-muaskan olahraganya
disore ini hingga petang. Setelah selesai olahraga, Rachel menimbang berat badannya. Dia
sedikit senang karena berat badanya turun 0,8 kg. walaupun hanya sedikit tetapi dia tetap
berusaha. Rachel segera mandi, lalu segera memakai pakaiannya. Dikamar, dia berpikir, hal
apalagi yang harus dilakukannya agar berat badanya turun lagi. Tiba-tiba Farrel memasuki
kamarnya tanpa mengetuk pintu.
“Gak sopan banget sih.” Ucap Rachel kesal.
“Aku pinjam catatan IPS mu dong, pliisss!!! Catatanku hilang.” Ucap Farrel tergesa-gesa.
Rachel segera mengambil catatannya dan memberikannya pada Farrel. “Eits, tapi janji
gak bakal bikin aku kesel lagi?” janji Rachel pada Farrel.
“Iya janji.”
Farrel pun keluar dari kamar Rachel. Setelah dipikir-pikir, Farrel enak dan seru buat
diajak ngobrol dan janjian. Mata Rachel mulai mengantuk, lalu merebahkan tubuhnya dan segera
memejamkan matanya.
---
Dipagi yang sejuk dan segar, Rachel bangun dari tidurnya, lalu mencuci mukanya, dan
keluar rumah untuk menghirup udara segar. Dihalaman, ada Farrel sedang berolahraga Bersama
Kak Roni dan Kak Arjuna.
“Rachel, ayo sini olahraga bareng!” ajak Kak Arjuna.
Rachel berlari menuju mereka dan ikut berolahraga yang dimulai dengan pemanasan.
Setelah pemanasan mereka berlari mengelilingi halaman rumah sebanyak tiga kali putaran. Tapi,
Rachel hanya kuat melakukan dua kali putaran. Mereka pun beristirahat di halaman yang
dipenuhi rumput yang masih sedikit basah. Ibu pun keluar sambil membawakan minuman the
hangat.
“Ayo diminum dulu tehnya.” Ucap ibu sambil menyodorkan gelas berisi teh hangat
kepada Rachel. Rachel menghabiskannya dengan cepat.
“Habis olahraga, mandi, terus sarapan ya. Ibu sudah siapin dimeja.” Ucap Ibu.
“Siap, Bu.” Jawab kami hampir bersamaan.
Rachel masuk ke kamarnya dan segera mandi. Tapi, sebelum mandi Rachel ingin
menimbang berat badannya lagi. Beratnya turun 1,5 kg. Rachel sangat senang. Setelah
menimbang, Rachel segera untuk mandi. Setelah mandi, segeralah dia memakai pakaiannya, lalu
menuju meja makan untuk sarapan. Disana sudah kumpul semua termasuk Farrel. Saat Rachel
akan mengambil nasi dan lauk, tiba-tiba Farrel menahannya
“Kalau ngambil nasi sama ikannya jangan banyak-banyak. Cukup 1 sendok nasi aja.
Ikannya juga separuh aja.” Tahan Farrel pada Rachel yang akan mengambil porsi makanan dua
kali lipat.
“Ih, iya iya tau.” Jawab Rachel kesal.
Ibu dan kakak-kakak yang melihat mereka berdua langsung tertawa. Rachel menahan
rasa ingin tambah lagi. Setelah makan, Rachel meminum segelas susu cokelat. Rachel masuk ke
kamarnya. Dia baru ingat kalau seminggu besok ada UAS semester 1. Rachel pun membuka
buku Bahasa Indonesia dan mempelajarinya.
“Rachel…” panggil Farrel didepan pintu kamarnya. Kemudian Rachel keluar.
“Kenapa? Ganggu aja.” Protes Rachel.
“Belajar bareng dong. Aku gak paham maksud penjelasannya.” Permohonan Farrel
membuat Rachel kesal mendenngarnya.
“Iya iya, sini cepet masuk.”
“Makasih Rachel.” Ucap Farrel.
Mereka berdua saling megajari satu sama lain. Setelah belajar, mereka tebak-tebakkan
pelajaran yang mereka pelajari, lalu mengerjakan soal-soal yang ada di buku. Ibu yang
melihatnya merasa tenang karena mereka bisa akur. Tidak seperti biasanya yang selalu
bertengkar. Mereka berdua tidur-tiduran sebentar di kamar.
“Rachel, setelah ini kita coba senam yuk!” ajak Farrel.
“Gimana ya, aku capek habis belajar.” Pikir Rachel.
“Ya terserah sih kamu mau apa enggak.” Ucap Farrel santai.
“Yaudah deh aku mau. Tapi bentar aja ya, aku mau istirahat dan besok harus bangun
pagi.” Jawab Rachel.
Setelah membereskan buku-buku yang telah mereka pakai untuk belajar, mereka mandi
dulu di kamar mandi mereka masing-masing. Setelah mandi dan memakai pakaiannya, mereka
menuju halaman. Mereka memulai dengan bagian kepala, tangan, badan, dan yang terakhir kaki.
Kak Roni dan Kak Arjuna menyampiri mereka.
“Hallo!” sapa mereka berdua.
“Hay!” jawab Rachel dan Farrel yang sudah lemas.
“Kok mukanya lemes gitu? Ngapain aja?” tanya Kak Arjuna penasaran.
“Ya pasti lemes kak. Tadi kita udah belejar terus senam. Gimana enggak capek dan
badannya lemes semua.’ Jawab Rachel yang hampir pingsan.
“Eh, eh, eh jangan pingsan disini dong.” Pinta Kak Roni khawatir.
Rachel segera dibawa masuk kedalam. Dia sangat butuh istirahat. Ibu memberikan obat
pada Rachel. Tubuhnya sangat panas. Sepertinya dia kelelahan.
“Ibu, bagaimana dengan ujianku besok?” tanya Rachel yang khawatir panas tubuhnya
tidak reda sampai esok. Dia tak mau belajarnya yang sangat melelahkannya menjadi sia-sia.
“Tapi nak, sepertinya kamu gak bisa masuk sekolah. Suhu tubuhnya sangat tinggi.” Tutur
Ibu. Rachel sangat sedih dan kecewa. Farrel pun ikut sedih.
“Sudah-sudah jangan sedih terus. Kamu istirahat aja sampai bener-bener sehat lagi.”
Nasehat Kak Roni pada Rachel.
“Yaudah deh. Makasih ya semua.” Ucap Rachel pada semuanya.
Satu demi satu, mereka bergiliran keluar dari kamar Rachel untuk membiarkan Rachel
beristirahat. Sepertinya karena Rachel terlalu sering berolahraga. Seharussnya, Rachel tidak
perlu banyak berolahraga, tapi harus diatur juga pola makannya.
---
Esoknya, panas Rachel sudah mulai menurun. Akhirnya, dia bisa masuk sekolah dan
dapat ikut melaksanakan ujinn. Rachel selalu berdoa agar dapat mengerjakan ujian dengan lancar
dan menghasilkan nilai hasil yang memuaskan.
Rachel terus belajar dengan giat hingga hari akhir UAS. Saat melihat hasil ujian dan isi di
raport, Ibu Rachel sangat bangga karena hasil nilainya sangat memuaskan. Begitu juga dengan
hasil nilai ujian milik Farrel yang juga bagus seperti Rachel. Liburan semester 1 berlangsung
selama hanya 2 minggu. Tapi Farrel semiggu ini pulang kerumah orang tuanya.
“Huh, sepi rasanya jika tak ada Farrel.” Keluh Rachel.
Rachel telah dititipi Farrel pesan untuk mengatur pola makannya dan tetap berolahraga
tapi jangan terlalu membuat dirinya lelah. Rachel telah melakukannya dan ternyata berat badan
Rachel sudah turun 8.5 kg. Rachel sangat senang. Tapi, dia masih .epikiran Farrel. Besok dia
sudah kembali lagi ke kos milik Ibu Rachel. Rachel ingin mengajak Farrel menonton bioskop
besok.
---
Esoknya…
Rachel bangun dari ranjangnya, lalu segera mandi. Setelah mandi, dia memakai
pakaiannya yang special. Tapi, saat memakai pakaiannya, Rachel bingung kenapa diruang tamu
terdengar ramai. Rachel pun keluar menuju ruang tamu. Ternyata ada keluarga Farrel yang
sedang ngobrol sama Ibu.
“Eh, Rachel sudah gede dan tambah cantik ya,” puji Ibu Farrel. Rachel tersipu malu.
“Tante bisa aja, makasih tante.” Ucap Rachel. Semua yang ada di ruang tamu tertawa.
Rachel mengode Farrel untuk ikut dia ke kamarnya. Farrel meminta ijin kepada orang
tuanya untuk kebelakan. Mereka mengijinkan.
“Rel, mau enggak, nonton bioskop sama aku?” tanya Rachel tak sabar menunggu
jawaban.
“Mau gak yaa?” pikir Farrel. “Ok aku mau. Kapan?”
“Tahun depan, yah sekarang lah.” Canda Rachel.
‘Ya kirain, aku ganti baju dulu ya.”
“Aku tunggu didepan.”
Setelah ganti baju, Farrel kedepan dan berpamitan pada orang tuanya, begitu juga Rachel.
Mereka berjalan menuju bioskop. Jaraknya sekitar 450 m sekalian olahraga he..he..he..
“Chel, gimana pas aku gak ada dirumah? Pasti kesepian ya???” tanya Farrel kepo.
“Iihh, ya pastilah. Kerjaanku cuma itu-itu aja, bosen.” Curhat Rachel.
“Ternyata ada juga yang ngangenin, ihiiyy.” Gombal Farrel.
“Apaan sih.” Ucap Rachel
Sesampainya dibioskop, mereka memesan dua tiket. Tak lupa membeli popcorn agar saat
nonton enggak bosen. Adegannya ada yang membuat terharu dan ada yang bikin ketawa. Setelah
selesai, mereka launch dulu atau makan siang.
“Ngomong-ngomong, kamu udah berhasil lho dietnya!” ucap Farrel.
“Bener? Ya bagus dong.” Ucap Rachel senang.
Setelah selesai makan, mereka membeli sesuatu untuk orang-orang dirumah. Mereka
membeli 2 kotak Dunkin Donaut’s. mereka sampai dirumah lalu memberikan kotak donat
kepada Ibu. Kotak yang satu diberikan kepada orang tua Farrel. Sebelum tidur Farrel berpamitan
kepada kedua orang tuanya. Mereka merasa Lelah dan beristirahat dikamar masing-masing.
---
Hari yang dinanti pun tiba. Sekolah pun tiba. Disekolah, seluruh warga sekolah heran dan
hampir tidak mengenali Rachel. Mereka semua selalu melihat Rachel dengan heran.
“Mereka kenapa sih kok ngeliatin aku kayak gitu?” tanya Rachel bingung kepada Farrel
Tiba-tiba Syifa datang, “Wah Rachel kamu tambah kurus dan langsing.” Puji Syifa.
“Ih kamu bisa aja.” Ucap Rachel.
Hampir semua cowok suka sama Rachel. Farrel yang melihatnya sangat kesal. Rachel
merasa tidak enak pada Farrel. Tiba-tiba ada cowok yang menggoda Rachel.
“GGRRRRHHH Awas!!!!” bentak Farrel pada cowok yang mengganggu Rachel.
Dirumah, Farrel memberi pengumuman kepada seluruh yang ada dirumah bahwa dia
akan pulang ke rumahnya 2 minggu lagi dan tidak kembali. Rachel sangat-sangat sedih.
Hari Farrel pulang pun tiba. Farrel berpamitan pada semuanya
“Tante, terima kasih. Aku sudah menganggap tante sebagai ibu sendiri. Aku senang
sekali selama berada disini. Jaga kesehatan ya tante.” Ucap Farrel berpamitan
“Iya sayang. Kamu yang hati-hati ya.”
Rachel mengira Farrel sudah terbang, ternyata saat dia berlari, dia menbruk seseorang
dan itu adalah Farrel. Rachel menggendong Farrel menuju klinik bandara. Rachel akan
membalas apa yang telah diberikan Farrel padanya.
---
Kami pun lulus
Kami menikah dan menciptakan sebuah keluarga yang sederhana dan harmonis. Semoga
keluarga kami akan selalu langgeng dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai