Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA

USAHA MEMBUAT MAKANAN KHAS DAERAH BETAWI ( KUE APE )

Kelompok 3 :
- Tarwiyah Arafah ( Ketua )
- Lailia Salsabila .R ( Reporter )
- Marsya Ayudia Mukti ( Sekretaris 1 )
- Athifah Azzahra ( Sekretaris 2 )
- Yasmine Azalia L ( Bendahara )
- Anastasya Lutfiana
- Annisah Putri . R
- Bunga Safa Keyla
- Deswika Kartika
- Fatimah Azahra
- Suci Ayudia Permata
- Wardah Mutmainah .K
Kelas : X - MPLB
SMK NEGERI 48 JAKARTA
Tahun Ajaran 2022/2023

1
DAFTAR ISI
SAMPUL 1
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1Latar Belakang 4
1.2Tujuan Kegiatan 4
BAB II METODE PELAKSANAAN 5
2.1Produk 5
2.2Bahan Baku 5
2.3Proses Produksi 5
2.4Pemasaran 6
2.5Tempat Produksi 6
2.6Strategi Pemasaran 6
2.7Analisis SWOT 7
BAB III TARGET LUARAN 7
3.1Target Produk 7
3.2Target Konsumen 7
3.3Target Pendapatan 7
BAB IV RENCANA BIAYA 8
4.1Rencana Biaya Usaha 8
4.2Menghitung Harga Jual 8
BAB V ORGANISASI PELAKSANA 9
5.1Personal 9
BAB VI PENUTUP 9
6.1Kesimpulan 9
6.2Saran 9

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami
segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
usaha makanan yang mana semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami dalam
rangka membangun kemandirian.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh cahaya pengetahuan
dan keimanan sebagai suri tauladan pemimpin berakhlakul karimah serta pengusaha
muslim yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
Usaha makanan kue ape adalah usaha kuliner . Makanan yang banyak di jajakan di
pinggir jalan ini memiliki bentuk sekaligus nama yang unik jajanan khas Betawi ini
dapat dengan ditemui di daerah ibu kota. Biasanya penjajanya mangkal di dekat-dekat
sekolah maupun tempat-tempat keramaian di pinggiran kota Jakarta. Pedagang kue ape
umumnya berkeliling dengan gerobak yang dilengkapi dengan tungku tempat memasak
kue ape. Usaha ini mengedepankan kuliner asli Indonesia agar tetap terjaga. Usaha ini
memilki peluang yang cukup besar dikarenakan kuliner nusantara digemari tidak hanya
masyarakat Indonesia, Juga karena kuliner Indonesia memiliki cita rasa yang khas.
Kami berharap usaha ini dapat menjadi salah satu sarana dalam melestarikan kuliner
Indonesia, serta menumbuhkan bangga serta cita terhadap makanan Indonesia. Usaha ini
juga diharapkan mampu menjadi pendorong wirausahawan muda lain yang ingin
menciptakan peluang usaha.
Proposal ini bermanfaat untuk menambah referensi dan ilmu pegetahuan. Serta ide
dalam membuka peluang usaha. Kami sadar bahwa dalam pembuatan proposal usaha
makanan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan aspirasi yang dari pembaca makalah ini.

Jakarta, 16 November 2022

Kelompok 3

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada saat ini tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam dunia usahasemakin
besar. Salah satunya kegiatan yang pesat perkembanganya adalahkegiatan usaha dalam
bidang kuliner. Persaingan terjadi semakin ketat ditandaidengan banyaknya usaha
dagang yang menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya. Hal ini didukung pula oleh pesatnyailmu pengetahuan dan teknologi yang
menyebabkan kemajuan-kemajuan hampir di seluruh aspek kehidupan manusia.Dalam
perkembangan era modern.

seperti saat ini, berbagai alat canggih dan mutakhir semakin mengiringi kehidupan
manusia sehari-hari. Akibat dari adanya kemajuan tersebut, hal- hal yang mengandung
unsur tradisional mulai tergantikan oleh unsur modern.

Salah satu contoh fenomena perubahan ini dapat dilihat mulai dari ditinggalkannya
makanan tradional ke makanan modern, seperti kue Ape Khas Betawi.Kue Ape adalah
kue atau jajanan khas betawi bentuknya seperti pancake tetapi banyak orang yang
menyebutnya dengan sebutan kue tetek . Kue ini salah satu kue khas Indonesia (lebih
tepatnya khas Betawi) paling enak menurut saya.Kue ini namanya saja sudah aneh, kue
‘ape’. ‘Ape’ itu bahasa Betawi yang artinya apa.Lho, kok bisa begitu? Katanya dulu ada
pembeli yang bertanya ke penjual. “Ini kue ape?” , ” Kue ape?”, kata penjualnya. Maka
lalu terkenal nama kue ini sebagai kue ape. Nama lain kue ini adalah serabi betawi dan
memang mirip kue serabi (Jawa) atau surabi (Sunda), hanya lebih tipis. Bentuknya juga
unik, tidak seperti serabi yang sepeti piring terbang. Kue ini tipis di tepinya dan bundar
menonjol agak tebal di tengahnya, mirip kuning telor ayam. Rasanya juga begitu,renyah
atau kemripik alias krispi di pinggir dan maknyus di tengah. Maknyus itu maksudnya
digigit empuk atau lembek. Saya membayangkan, membuatnya pasti tidak mudah.
Kalau adonan terlalu encer, nanti bagian tengah kurang tebal dan tidak ‘maknyus’.
Kalau adonan terlalu kental, bagian tengah kurang tebal dan tidak ‘maknyus’ kalua
adonan terlalu kental , bagian pinggiir akan ketebalan dan tidak renyah lagi.

1.2 Tujuan Kegiatan


a. Mendapatkan keuntungan,
b. Menambah pengalaman hidup khususnya di bidang kewirausahaan
c. Memotivasi wirausahawan lain untuk terus berkarya di bidang kuliner
d. Sebagai sarana melestarikan makanan khas daerah

4
BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1 Produk
Produk yang akan dibuat yaitu makanan utama yang cukup digemari oleh masyarakat
yaitu Kue Ape atau biasa dikenal dengan Kue tetek. Kue Ape merupakan makanan yang
berasal dari Betawi. Kue Ape ini terkenal dengan warna hijau rasa dan aroma daun
pandan di bagian tengahnya menjadi ciri khas dari kue ape.
 200 gram tepung beras
 100 gram tepung terigu protein sedang
 1 sendok teh baking powder
 ½ sendok the garam
 175 gram gula pasir
 400 ml Air
 25 ml Air daun suji dari 25 lembar daun suji dan 2 lembar daun
pandan.
 8 tetes pasta pandan
2.2 Proses Produksi

a) Campur tepung beras, tepung terigu, baking powder, dan garam. Aduk rata.
Masukan gula.
b) Tambahkan setengah bagian air sedikit- sedikit sambal diuleni rata 15 menit.
c) Masukan sisa air dan daun suji sedikit -sedikit sambal di kocok perlahan sampai
menyatu.
d) Diamkan 1 jam sampai adonan mengembang dua kali lipat.

e) Panaskan wajan kue ape diatas api besar sambal diolesi dengan sedikit minyak.
Tuang adonan. Tekan bagian tengahnya hingga sisinya berkulit. Tutup. Kecilkan api
dan biarkan matang.

2.3 Tempat Produksi


Tempat produksi dilakukan di Jln. Bontoa Raya, Kel. Bontoa, Kec. MInasatene.

5
2.4 Strategi Pemasaran
a) Segmenting
 Geografi : menggunakan lapangan sekolah untuk berwirausaha jajanan khas
daerah ( kue ape )
 Demografi : Konsumen yang dituju adalah segala warga SMK Negeri 48
Jakarta.
 Psikologi : Targetnya adalah peminat makanan ringan dan sehat.
b) Targeting
Target dari Usaha Makanan Khas Daerah ini adalah untuk melayani semua orang
khususnya seluruh warga SMK Negeri 48 Jakarta , dan Bapak/Ibu/Karyawan SMK
Negeri 48 Jakarta.
c) Positioning
Produk :Usaha Makanan Khas Daerah adalah kue ape khas betawi
Pemasaran Pelanggan : Golongan masyarakat sekolah, umum, anak-anak, dan
karyawan disekitar.
Manfaat : Kualitas baik, gurih, dan menyehatkan
Harga : Sesuai dan terjangkau
Usulan nilai : dengan mutu yang baik dan harga terjangkau
Strategi positioning berdasarkan mutu atau harga produk disini menawarkan nilai
yang terbaik dan harga yang terjangkau.
2.5 Analisis SWOT
a) Kekuatan (Strenght)
 Kue ape telah diminati masyarakat sejak lama.
 Kue ape menggunakan bahan – bahan yang berkualitas dan diperhatikan
sehingga lebih sehat.
 Lokasi yang strategis dan ramai

b) Kelemahan (Weakness)

 Kue ape tidak tahan cukup lama


 Bahan baku yang cukup mahal sehingga kesulitan untuk menentukan harga
kue ape yang murah
 Bentuknya yang tidak bervariasi

6
c) Kesempatan (Opportunities)
 Banyaknya konsumen karena bisa dipastikan bahwa pada saat ini banyak
orang yang menyukai makanan makanan modern, kemudian kami muncul
dengan menyediakan kue tradisional dengan menggabungkan bahan modern
 Menjadikan Peluang bisnis yang menjanjikan

d) Ancaman (Threath)
 Pesaing yang meningkat
 Harga dan kualitas bahan baku yang tidak stabil
 Kurangnya kepercayaan konsumen akibat banyaknya isu isu penggunaan
bahan yang berbahaya

BAB III TARGET LUARAN


3.1 Target Produk
Produk yang dihasilkan adalah makanan utama, kualitas produk yang akan
dihasilkan adalah Kue ape yang enak dan diminati banyak orang
3.2 Target Konsumen
Konsumen yang ditargetkan adalah seluruh warga SMK Negeri 48 Jakarta
3.3 Target Pendapatan
Jumlah pendapatan yang kami ingin peroleh adalah Rp 50.000,00

7
BAB IV RENCANA BIAYA
4.1 Rencana Biaya Usaha
1. Biaya Operasi
a) Bahan Baku
No. Uraian Satuan Harga
1.         Tepung terigu 1 kg Rp15.000,00
2.         Tepung beras 500 gram Rp7.000,00
3.         Gula pasir 1 kg Rp14.000,00
4.         Garam 200 gram Rp3.000,00
5.         Air Mineral 1 liter Rp5.000,00
6.         Santan 3 buah Rp10.000,00
7.         Daun pandan 1 ikat Rp2.000,00
8. Minyak sayur ¼ gram Rp7.000,00
9. Vermipan 45 gram Rp5.000,00
Total Rp. 68.000,00

b) Bahan Bantuan

No
Uraian Satuan Harga
.
1. Gas 1 buah Rp 17.000,00
2. Wadah 3 buah Rp 15.000,00
3. Plastic 1 set Rp 5.000,00
Jumlah Rp 37.000,00
4.2 Menghitung Harga Jual
Total Produksi
BEP HARGA=
Jumlah Produksi
53.500
¿
5
¿10.700,00
Total Produksi
BEP PRODUKSI =
Jumlah Produksi
53.500
¿
15.000
¿4

5 PORSI × 15.000 = 75.000

8
KEUNTUNGAN =75.000−53.500=Rp 21.500,00

BAB V ORGANISASI PELAKSANA


5.1 Personal
No. Nama Pekerjaan Deskripsi Tugas
1. Bahar Karyawan BUMN Pemegang saham
2. Sitti Maryam Mahasiswa Pengelola
3. Ana Aulia Bahar Pelajar Pengelola

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Globalisasi menyebabkan pengaruh kehidupan yang kebarat-baratan. Globalisasi
menyebabkan masyarakat mulai beralih ke makanan junk food dan melupakan
warung-warung yang berisi masakan asli Indonesia. Sehingga lambat laun,
masyarakat melupakan makanan khas daerah.
Usaha Makanan Khas Daerah merupakan usaha dengan peluang yang
cukup besar. Dikarenakan Usaha Makanan khas Daerah lebih mudah
dimodifikasi dan memiliki harga yang beraing. Makanakan tradisional juga
lebih sehat karena kebanyakan menggunakan sayuran, serta bahan makanan
tradisonal lebih mudah dicari.
Usaha Makanan Khas Daerah diharapkan mampu menjadi sarana
pelestarian kuliner di Indonesia. Bubur Tinutuan merupakan makanan yang
berasal dari Manado, Sulawesi Selatan. Bubur ini memiliki ciri khas berwarna
kuning. Bubur Tinutuan leih ringan serta sehat karena berisi sayur. Bubur
Tinutuan sudah sejak lama diminati masyarakatg dari berbagai kalangan.
6.2 Saran
Globalisasi tidak selalu memberi dampak negative. Banyak dampak
positif dari globalisasi juga. Maka dari itu, kita harus bijak dalam memilah.
Kebiasaan positif kita ambil dan kebiasaan negatif kita buang. Karena
Indonesia merupakan negara yang berkarakter. Sejak awal, Indonesia
memiliki nilai-nilai dan budaya yang unik. Kita harus mengikuti

9
perkembangan zaman, namun jangan sampai kita melupakan nilai-nilai kita
sebagai bangsa Indonesia.
Kita boleh makan, mecoba, dan paham tentang makanan luar negeri,
namun bukan berarti kita akan melupakan cita rasa asli makanan Indonesia.
Cita rasa yang telah kita kenal secara turun temurun dan selalu mengalami
modifikasi.
Membuat Usaha makanan adalah tantangan. Dalam setiap usaha pasti ada
ancaman. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Karena mereka yang
sukses adalah mereka yang terus mencoba tanpa kenal Lelah.

10

Anda mungkin juga menyukai