Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PEMBUATAN TAS BATIK


HALAMAN JUDUL

Oleh :
1. Awanda Damar Asmarani (07)
2. Dita Vibi Aprilia (11)
3. Laily Syarifatul Hidayah. ()
4. Lusihanna Nur Wahyuningtyas. ()
5. Tasya Nugraheni Fernanda ()

SMA NEGERI 1 BANTUL


2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat


Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan hidayah, taufik dan rahmat-Nya kepada
kami sehingga mampu menyelesaikan tugas laporan ini dengan tepat waktu.

Tak lupa sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Nabi yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang ini
dengan penuh ilmu pengetahun. Semoga kita termasuk golongan umatnya yang kelak akan
mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat. Aamiin.

Tugas laporan ini kami buat sebagai pemenuhan tugas Laporan (Pembuatan Tas Batik) mata
pelajaran PKWU. Laporan ini berisi mengenai Proses Pembuatan Tas Batik.

Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, khususnya bagi
kami selaku penyusun. Kami sangat sadar bahwasanya laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami meminta kritik serta sarannya dari semua pihak yang
bersifat membangun senantiasa kami harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berperan serta dalam
penyusunan tugas laporan ini mulai dari awal hingga akhir. Jika terdapat kekeliruan kata
ataupun kalimat, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Bantul, 5 Desember 2021

Kelompok 2 PKWU X MIPA 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
1.3. MANFAAT.................................................................................................................5
BAB II ISI..................................................................................................................................6
2.1. PROSES PEMALAMAN BATIK..............................................................................6
2.1.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................6
2.1.2 Teknik/Cara Pemalaman......................................................................................6
2.2. PROSES PEWARNAAN BATIK...............................................................................6
2.2.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................6
2.2.2 Teknik/Cara Pewarnaan.......................................................................................7
2.3. PROSES PELORODAN MALAM.............................................................................7
2.3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................7
2.3.2 Teknik/Cara Pelorodan Malam............................................................................7
2.4. PROSES PEMBUATAN TAS BATIK.......................................................................8
2.4.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................8
2.4.2 Teknik/Cara Pembuatan Tas Batik.......................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1. KESIMPULAN...........................................................................................................9
3.2. SARAN........................................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN

2.2.1 LATAR BELAKANG


Batik merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini masih
berkembang diberbagai wilayah di Indonesia. Kain batik dikenakan sebagai ciri khas pakaian
di Indonesia yang digunakan oleh semua kalangan. Diketahui pada jaman dahulu batik
merupakan pakaian yang dikenakan kerabat keraton kerajaan dan pantang dipakai rakyat
jelata, bahkan beberapa corak atau motif batik hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu

Karena memiliki nilai-nilai filosofis dan dipakai dalam upacara-upacara adat (Rossa dan
Lakoro, 2011). Seiring dengan perkembangan zaman, kain batik saat ini dikenakan oleh
semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, menengah
dan atas. Penggunaan kain batik oleh semua kalangan menjadi peluang kemajuan industri
batik di indonesia. Industri batik saat ini tidak hanya terbatas pada konsumen lokal namun
konsumen manca negara juga sudah mulai tertarik dengan kain batik khas Indonesia. Kondisi
tersebut berpengaruh terhadap kenaikan jumlah produksi pada industri-industri batik di
Indonesia. Beberapa daerah penghasil batik di Indonesia yang cukup terkenal yaitu
Pekalongan, Surabaya, Yogyakarta dan Solo.

Pada kali ini kami ingin membuat laporan proses produksi tas batik yang telah kami buat.
Dengan ini kami berharap mampu mengembangkan kreatifitas kita sebagai kaum remaja
milenial untuk melestarikan budaya bangsa kita, melestarikan warisan batik nenek moyang
kita dengan menuangkan kreasi pola batik dan dibuat menjadi tas kekinian.

2.2.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana proses pembuatan batik tulis?
b. Alat dan bahan apa saja yang digunakan pada proses pembuatan batik tulis?
c. Bagaimana teknik pemalaman batik tulis?
d. Bagaimana teknik pewarnaan batik tulis?
e. Bagaimana teknik pelorotan malam batik tulis?
f. Bagaimana teknik pembuatan tas batik tulis?
g. Apa manfaat dalam pembuatan dan produksi tas batik ini?

2.2.3 MANFAAT

a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pada bidang ilmu
psikologi, khususnya psikologi kepribadian juga memperkaya penelitian dengan
menggunakan konsep indegeneous, sehingga konteks budaya Indonesia dapat
dipahami tanpa menggunakan teori barat.
b. Manfaat Praktis
 Mempelajari seni dan budaya Indonesia

Dengan membatik kita dapat mengetahui nilai-nilai budaya yang


diwariskan kepada kita sebagai generasi bangsa. Kita juga jadi lebih
mengenal budaya Indonesia. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat
memupuk rasa cinta tanah air.

 Menambah daya kreatifitas

lebih kreatif biasanya akan meningkatkan kualitas dan taraf hidup manusia.
Apalagi ketika karya yang kreatif dapat memberikan manfaat sosial, ada
kepuasan batin yang tidak dapat terjelaskan.Selain itu, kita juga bisa
menciptakan peluang sendiri dan mampu menyelesaikan masalah dengan
cara yang unik. Seorang wirausahawan yang sukses tentu memerlukan
kreativitas yang tinggi.

 Pembentukan karakter

Membatik dapat membentuk karakter kita menjadi lebih bertanggung


jawab, disiplin, dan teliti. Proses pembuatan batik yang cukup panjang akan
melatih ketekunan dan kesabaran mereka, ini dapat meredam emosi yang
hiperaktif. Motorik kita juga akan terlatih dalam aktifitas memegang alat
canting dan mewarnai. Selain itu, rasa percaya diri akan bertambah dengan
yakin dan fokus terhadap gambar pola yang sedang dikerjakannya.
Biasanya kita tidak akan takut salah untuk mewarnai batik, tidak terlalu
khawatir keluar garis atau semacamnya. Hasil batik kita pasti memiliki
keunikan tersendiri.

 Menghargai Proses

Dengan menanamkan kebiasaan untuk menghargai proses, kita tidak akan


berorientasi pada hasil. Kita akan memiliki semangat untuk bekerja keras.
Selain itu, kita juga akan terlatih untuk menghargai orang lain dan
mengapresiasinya.

 Wirausaha

Dengan belajar membatik, kita juga dapat keterampilan untuk


berwirausaha. Kita bisa mendapatkan keuntungan dari setiap hasil kerja
keras kita sendiri. Di samping itu, kita dapat berguna untuk orang lain
dengan menciptakan lapangan kerja.
BAB II ISI

2.1. PROSES PEMALAMAN BATIK


2.1.1 Alat dan Bahan
1. Pensil
2. Penghapus
3. Malam
4. Canting
5. Kompor
6. Kain mori
2.1.2 Teknik/Cara Pemalaman
1. Membuat Kerangka
Membuat kerangka (mola), adalah membuat kerangka pola secara garis
besar. Pembuatan pola dengan menggunakan pensil disebut mola.
Pembuatan pola dengan pensil hanya untuk batik tulis, sedangkan untuk
batik cap tidak dibutuhkan pembuatan pola dengan pensil. Hal itu karena
motif hias sudah ada pada permukaan canting cap.
2. Pembuatan pola tanpa melalui pembuatan pola dengan pensil atau
membuat pola langsung dengan menggunakan canting disebut dengan
istilah ngrujak. Pekerjaan ini hanya dilakukan oleh orang yang sudah
mahir (profesional). Dan hasil pekerjaan ini disebut batikan klowongan
atau klowongan. Bentuk batik klowongan adalah motif pokok. Canting
yang digunakan adalah canting klowongan yang memiliki cucuk ukuran
sedang.
3. Ngisen-isen
Ngisen-isen adalah melengkapi pola yang masih berbetuk kerangka
(klowongan) atau motif pokok dengan motif isen-isen, seperti sawut, ukel,
dan sebagainya. Ngisen-iseni menggunakan canting khusus seperti canting
cecekan, canting prapatan, atau canting piton. Setiap pekerjaan ngisen-
iseni memiliki nama sendiri-sendiri. Pemberian nama pada pekerjaan
ngisen-iseni tergantung dari jenis canting yang digunakan.Nama jenis
canting diubah menjadi kata kerja dan dijadikan nama pekerjaan,
sedangkan nama hasil pekerjaan diambil dari nama canting yang
digunakan. Misalnya pekerjaan nyeceki adalah pekerjaan yang
menggunakan canting cecekan. Hasil pekerjaannya disebut cecekan.
Pekerjaan neloni adalah pekerjaan yang menggunakan canting telon. Hasil
pekerjaannya disebut neloni. Pekerjaan mrapati dilakukan dengan canting
prapatan. Hasil pekerjaannya disebut prapatan. Kain batik yang telah
dikerjakan gambar kerangkanya (mola) dan dilengkapi dengan isen-
isennya disebut dengan nama reng-rengan.
4. Nerusi
Pekerjaan nerusi merupakan pekerjaan penyelesaian kedua. Nerusi adalah
membuat pola dan isen-isen di sebaliknya kain reng-rengan. Caranya
adalah batik reng-rengan dibalik, kemudian di bagian belakang tersebut
dibatik dengan pola yang sama dengan batikan reng-rengan. Dengan
demikian, batikan bagian muka dan belakang kain mori akan sama. Proses
ini sangat penting untuk membuat fungsi lilin malam sebagai perintang
warna akan menjadi sempurna karena warna antarpola tidak merembes
dan bercampur.
5. Nembok
Nembok dilakukan dalam batik dengan proses beberapa kali pewarnaan.
Ketika sebuah batikan tidak seluruhnya akan diberi warna karena suatu
bagian akan diberi warna lain maka bagian yang tidak akan diberi warna
ditutup dengan malam. Pemalaman seperti ini disebut nembok. Cara
nembok seperti membatik bagian tertentu dengan canting tembokan.
Pekerjaan nembok biasanya menggunakan jenis malam dengan kualitas
rendah.
6. Mbliriki
Mbliriki adalah proses nerusi, namun untuk bagian-bagian tembokan.
Mbliriki memiliki fungsi yang sama dengan nerusi, yaitu membuat
batikan dibagian belakangmori, namun berbeda bagian. Hasil pekerjaan
mbliriki disebut blirikan. Seperti nembok blirikan juga menggunakan
canting tembokan dan caranya seperti nemboki.

2.2. PROSES PEWARNAAN BATIK


2.2.4 Alat dan Bahan
1. Kompor
2. Panci
3. Jepitan
4. Canting
5. Kain mori yang sudah dicanting
6. Pewarna kain batik
7. Malam
8. Air
9. Waterglass

2.2.5 Langkah-langkah mewarna :


1) Siapkan kain batik.
2) Siapkan air kurang lebih 1 gelas, tuangkan TRO dan aduk hingga larut
3) Masukkan kain batik ke dalam larutan kurang lebih selama 2 menit dan
tiriskan.
4) Sementara kain ditiriskan, siapkan air hangat. Masukkan napthol dan
kaustik soda secukupnya dan aduk hingga merata.
5) Tuangkan larutan tersebut ke dalam larutan TRO sisa pencelupan kain
awal, kemudian tambahkan 1 liter merat
6) Celupkan kain ke dalam larutan, tunggu beberapa saat. Lalu angkat dan
tiriskan pada gawangan.
7) Sementara ditiriskan, buatlah 9gr Garam Diazo OGC dalam 1 liter air dan
aduk hingga merata.
8) Celupkan kain batik ke dalam larutan Garam Diazo OGC. Pada proses ini
warna yang diinginkan akan muncul. Usahakan semua kain terendam agar
warna merata.
9) Angkat kain batik, jemur hingga benar-benar kering.

2.3. PROSES PELOROTAN MALAM


2.3.1 Alat dan Bahan
1. Kompor
2. Panci
3. Pengaduk
4. Air

2.3.2 Teknik/Cara Pelorotan Malam


1. Siapkan air ke dalam panci
2. Rebus air hingga mendidih
3. Masukkan kain ke dalam panci, bolak-balik kain menggunakan pengaduk
hingga malam terlorot
4. Setelah malam terlorot, bilas kain menggunakan air biasa untuk
menghilangkan sisa malam yang menempel
5. Jemur kain tersebut hingga kering

2.4. PROSES PEMBUATAN TAS BATIK


2.4.1 Alat dan Bahan
1. Kain batik
2. Kain tebal untuk bagian dalam
3. Benang jahit
4. Mesin jahit
5. Resleting
6. Pernak-pernik/hiasan

2.4.2 Teknik/Cara Pembuatan Tas Batik


1. Buat pola tas terlebih dahulu.
2. Gunting kain mengikuti pola yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Panjangka
n sekitar 2 cm dari ukuran pola untuk lipatan.
3. Lapisi dengan kain yang lebih tebal, lalu jahit bagian sisi-sisinya.
4. Buat tali menggunakan kain sisa potongan, sesuaikan ukuran dengan pola yang
sudah ada.
5. Lapisi dengan kain yang lebih tebal, kemudian jahit dan pasangkan pada tas.
6. Pasang resleting dan hiasan tas untuk mempercantik tas.
7. Tas dari kain batik buatan sendiri siap untuk digunakan
BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Batik merupakan sebuah lukisan yang digambar di atas kain dengan menggunakan lilin
malam. Awalnya batik hanya boleh digunakan oleh para bangsawan di keraton. Namun
seiring berkembangnya waktu, sekarang batik sudah boleh digunakan oleh siapa saja.
Batik merupakan warisan bangsa yang harus kita jaga kelestariannya.

Kesimpulan dari keseluruhan proses pembuatan tas batik ini adalah membuat batik tulis
membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses demi proses membutuhkan ketelitian,
kesabaran, ketekunan agar hasil batiknya maksimal. Banyak pengalaman dan pelajaran
disetiap proses membatik, mulai dari membeli bahan-bahan hingga proses
pembuatannya yang sampai akhirnya menjadi sebuah tas batik.

3.2. SARAN
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang keberadaannya harus kita jaga
dan kita lestarikan.

Penggunaan batik perlu ditingkatkan lagi agar ciri khas sebagai budaya
Indonesia tidak hilang, karena beberapa negara lain ada yang mengakui
kepemilikannya.

Anda mungkin juga menyukai