Anda di halaman 1dari 12

Cara Membuat Mind Mapping

Materi KIR
Kamis, 13 Januari 2022
Mind Mapping

• suatu metode yang bagus untuk membuat, memahami,


dan mempresentasikan suatu ide.
• Skema mind map nya seperti sebuah pohon. Batang
utama merupakan tema besar, sedangkan cabang dan
ranting menginterpretasikan detail-detailnya.
• Mind mapping sangat bagus untuk membuat, memahami,
dan mempresentasikan suatu ide atau topik.
Contoh
Langkah 1 : Mempelajari Konsep Mind Mapping

Kunci :
• Visual — Hal ini menonjolkan visual. Maka dari itu, gunakan kata-kata
seperlunya pada setiap elemen. Tuliskan saja kata-kata kuncinya.
• Berawal dari pusat — Pada saat membuat mind mapping, pastikan untuk
memulainya dari ide besarnya dulu. Ide besar itu akan jadi pusat.
• Bersifat hirarkis — Mind map itu ibarat pohon. Ide besar akan jadi batang
utama. Setelah itu setiap ide turunannya akan terbelah menjadi cabang
besar, cabang kecil, hingga ranting.
• Banyak koneksi — Mind map tidak bersifat kaku. Ada banyak kemungkinan
untuk mengkoneksikan tiap elemen. Bahkan mengkoneksikan bagian yang
berbeda.
Langkah 2 — Memilih Tools

• Sekarang bukan jamannya lagi membuat mind mapping


dengan kertas dan pena. Bakal boros kertas jika poin-
poinnya berkembang semakin banyak.
• Belum lagi jika ada yang salah, repot buat hapus atau
revisi.
• Sudah ada banyak aplikasi mind mapping, kenapa tidak
dimanfaatkan.
• beberapa aplikasi mind mapping gratis yang cukup
bagus. Misalnya, Canva, Mindly, Mindup, Ayoa, dll.
Langkah 3 — Merumuskan Tujuan

• Coba rumuskan dulu apa tujuan Anda. Apakah itu untuk


memecahkan masalah, mengeksplorasi opsi, membuat
alur proses, membuat perencanaan, merancang strategi,
mengorganisir informasi, dll.

• Setiap tujuan membutuhkan pendekatan yang berbeda-


beda.
Langkah 4 — Menetapkan Tema Besar

• Tetapkan dulu tema besarnya. Setelah itu, tuliskan di


draft. Buatlah itu lebih menonjol, jadi Anda tidak
kehilangan fokus.

• Dalam draft peta, Anda hanya perlu menuliskan kata


kuncinya. Namun, Anda bisa membuat narasi deskriptif
mengenai tema besar itu, sebagai catatan tambahan.
Langkah 5 — Membuat Cabang Utama
• Tema besar sudah Anda tetapkan.
Selanjutnya adalah membuat
cabang utama.
• Perhatikan Contoh :
Dari tema besar “Design Thinking”
ada beberapa ide turunan yang bisa
diambil, misalnya: Empathize, Define,
Ideate, Prototype, Test.
Pada contoh tersebut, setiap cabang
utama memiliki nomor. Pasalnya,
secara konteks, mind map tersebut
membentuk suatu alur.
Langkah 6 — Membuat Detail dari Cabang Utama

• Setelah cabang utama terbentuk, Anda bisa membuat


lebih banyak detail dari tiap-tiap cabang.
• Misalnya pada cabang Empathize. Anda menambahkan
detail seperti Learn about the audience, observe &
interview, listen, dan ask questions.
• Dari detail tersebut, sudah mulai tergambar, tindakan
apa yang harus Anda kerjakan.
• Ulangi proses ini hingga setiap cabang utama memiliki
detailnya masing-masing.
Langkah 7 — Membuat Lebih Banyak Detail

• Jangan puas hanya sampai level ketiga. Detail dari cabang


utama masih bisa Anda gali lagi. Anda bisa terus menggali
tingkat detailnya hingga mendapatkan informasi di level
yang paling spesifik.
• Hentikan saat Anda sudah cukup mendapatkan detail.
• Misalnya pada contoh di atas, Anda masih bisa
menambahkan detail di cabang “Listen”.
• Tuliskan hal apa yang perlu Anda lakukan untuk bisa
mendengar pendapat dari audiens. Contohnya, riset
komentar audiens.
Langkah 8 — Cari Lebih Banyak Koneksi

• Coba perhatikan setiap


elemen yang sudah Anda
masukan dalam mind
map.
• Dalam beberapa kasus,
akan ada koneksi yang
bisa terhubung ke bagian
lain dari mind map.
Langkah 9 — Gunakan Mind Map Sesuai Tujuan
• Mind map bisa memenuhi fungsionalnya jika
tujuan Anda berhasil terpenuhi. Atau
setidaknya bisa membawa Anda “bergerak”.

• Jika belum bisa, cobalah kembangkan lagi.


Siapa tahu Anda masih membutuhkan detail-
detail tambahan.

Anda mungkin juga menyukai