Disusun
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran PPKN
XII MIPA 2
2021/2022
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini, kami mohon maaf
sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru PPKN kami
Ibu Eulis Neni Suparni, S.Pd yang telah membimbing kami dalam menulis laporan ini.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................5
BAB 3 KESIMPULAN............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radikalisme merupakan masalah serius bagi bangsa Indonesia.
Saat ini Indonesia mengalami “krisis ideologi Pancasila” dan “krisis budaya sadar
konstitusi.” Pancasila dan UUD 1945 saat ini sedang diuji kekokohannya, diuji nilai
persatuan dan kesatuannya, diuji nilai keberagamannya. Berbagai persoalan bangsa, negara
dan masyarakat ini semakin pelik dengan munculnya gerakan radikalisme di masyarakat,
seperti penggunaan atribut dan isu bangkitnya PKI (PKI telah berusaha melakukan kudeta
kepada NKRI pada tahun 1948 dan 1965), gerakan bervisi pendirian khilafah (HTI),
munculnya gerakan ISIS di Indonesia, penghinaan terhadap Pancasila, penghinaan terhadap
agama, penghinaan terhadap bendera negara, tudingan sebagian masyarakat terhadap
sebagian masyarakat yang lain sebagai “anti Pancasila.” teror kampung melayu, terorisme,
dan isu upaya makar terhadap pemerintah.
Persoalan-persoalan tersebut bermuara pada ideologi radikalisme yang ingin merubah
tatanan bangsa Indonesia yang jelas bertentangan dengan Pancasila. Gerakan radikalisme
sebagai suatu faham tidak selalu ditandai dengan aksi-aksi kekerasan, namun dapat juga
sebatas ideologi yang tidak menggunakan cara-cara kekerasan (M. Khamdan, 2016:208).
Radikalisme yang berkembang di masyarakat dalam bentuk radikalisme ideologi maupun
agama harus bisa dicegah. Hal ini diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
Untuk melakukan upaya dalam pencegahan gerakan radikalisme tidaklah mudah dan
membutuhkan strategi yang terstruktur, sistematis dan massif. Untuk itulah, penting adanya
pemahaman yang komprehensif tentang gerakan radikalisme dan melakukan pencegahan
terhadap gerakan radikalisme terebut melalui penanaman ideologi Pancasila dan budaya
sadar konstitusi berbasis komunitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah metode yang bisa digunakan untuk mencegah gerakan radikalisme dan terorisme
di Indonesia ?
2. Apa akibat yang ditimbulkan radikalisme dan terorime di Indonesia?
3. Sebenarnya radikalisme itu apa sih?
4. Apa perbedaan jihad dan terorisme?
C. Tujuan
- untuk mengetahui upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia
- Untuk mengetahui lebih dalam apa itu radikalisme dan terorisme
- Untuk mengetahui bahaya dan tujuan radikalisme dan terorisme
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apakah metode yang akan digunakan untuk mencegah gerakan radikalisme dan
terorisme di Indonesia ?
1. Pelatihan.
Metode pelatihan dilakukan untuk memberikan solusi terhadap persoalan: (1)
kekurangpahaman terhadap ideologi Pancasila dan budaya sadar konstitusi sebagai
pedoman hidup berbangsa, bernegara dan bermasyarakat; (2) kekurangan pemahaman
gerakangerakan radikalisme yang tumbuh di masyarakat; (3) kekurangpahaman cara dan
strategi mendeteksi (menemukan atau melacak) sejak dini adanya gerakangerakan
radikalisme di tengah masyarakat; (4) ketidakmampuan mencegah munculnya gerakan
radikalisme melalui penanaman Pancasila dan budaya sadar konstitusi yang tumbuh di
masyarakat. Program-program pelatihan dalam pengabdian masyarakat dikembangkan
dengan metode yang lebih sederhana, yaitu dengan menyelenggarakan sarasehan dan
diskusi santai/informal sehingga masyarakat tidak terlalu berat dalam menerima materi-
materi pelatihan. Materi-materi pelatihan yang disampaikan mengambil beberapa kasus
dan best practice peran masyarakat dalam pencegahan radikalisme di Indonesia, sehingga
peserta pelatihan akan memperoleh gambaran-gambaran kasus dan strategi yang
seharusnya dilakukan. Selain itu, juga sharing pengalaman merupakan syarat untuk dapat
meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat dan menjadi penentu pelaksanaan
kegiatan dalam menciptakan masyarakat yang mandiri (Widjajanti, 2011:25). Metode
pelatihan dengan diskusi informal bertujuan untuk mendorong partisipasi dan perhatian
peserta yang lebih intens (Kusumasari dan Suyatna, 2015: 21).
2. Pendampingan.
Untuk memastikan bahwa program-program pelatihan dapat berkelanjutan, tim pengabdian
juga melakukan kegiatan pendampingan dengan pemonitoran dan evaluasi secara rutin.
Dalam proses pendampingan ini, tim asistensi juga memberikan solusisolusi atas hambatan
yang dihadapi oleh masyarakat melalui komunikasi yang intens. Pendampingan ini
dilakukan agar program dapat terlaksana dengan baik atau merupakan penerapan hasil
pelatihan yang dilakukan.
3. Tahapan terakhir dari program ini agar program ini berkelanjutan di komunitas dilakukan
dengan metode Training of Trainer.
Training of Trainer diperuntukkan hanya bagi anggota komunitas terpilih (5 peserta
terbaik) yang diharapkan setelah selesai pelatihan mampu menjadi pelatih dan mampu
mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada orang lain di komunitas tersebut atau
berbeda komunitas dengan tambahan materi yaitu: (1) pelatihan keterampilan melatih
(training delivery); (2) pelatihan menyusun langkah atau tahapan melatih (session design);
(3) Pelatihan keterampilan mendisain kurikulum pelatihan (curriculum design); (4) praktik
menjadi pelatih dalam pelatihan.
2. Apa akibat yang ditimbulkan radikalisme dan terorime di Indonesia?
Berikut beberapa bahaya radikalisme dan terorisme yang berkembang dalam masyarakat :
6
BAB 3
KESIMPULAN
Kesimpulan
Cara pencegahan ini harus dilakukan dan diketahui oleh siapapun, terlebih generasi muda yang
merupakan ujung tombak penerus bangsa di masa depan. Apalagi mengingat generasi muda
masih mudah terpengaruh dengan pemahaman-pemahaman baru yang yang biasanya muncul di
tengah-tengah masyarakat sehingga mereka rentan terpancing untuk terpengaruh ke dalamnya.
Jika generasi muda memahami tentang pemahaman radikal dan terorisme itu bisa
membahayakan dirinya dan orang lain, ini bisa mencegah mereka untuk tidak bertindak radikal
atau melakukan tindakan kekerasan yang akan merugikan dirinya dan orang lain karena
mengingat generasi muda adalah generasi penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JSM/article/download/4460/4350