[ SEBLAK ]
Disusun Oleh :
Kelas : XI MIPA 3
Tugas ke : 8
1
SMAN 1 CILEUNGSI
DAFTAR ISI
SAMPUL 1
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN 4
2.1 Produk 5
2.4 Pemasaran 6
BAB V PENUTUP 9
5.1Kesimpulan 9
5.2Saran 9
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kami
segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
usaha makanan yang mana semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami dalam rangka
membangun kemandirian.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh cahaya pengetahuan dan
keimanan sebagai suri tauladan pemimpin berakhlakul karimah serta pengusaha muslim yang
menjadi rahmat bagi alam semesta.
Usaha makanan bubur tinutuan adalah usaha kuliner nusantara. Usaha ini mengedepankan
kuliner asli Indonesia agar tetap terjaga. Usaha ini memilki peluang yang cukup besar
dikarenakan kuliner nusantara digemari tidak hanya masyarakat Indonesia, namun sampai ke
mancanegara. Juga karena kuliner Indonesia memiliki cita rasa yang khas.
Kami juga berterima kasih kepada guru kami mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan,
Rosdiana Tamrin, S.Pd. yang telah membimbing kami sehingga proposal ini dapat selesai
sebagai mana mestinya. Serta pihak-pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan agar
usaha ini dapat terimplementasi.
Kami berharap usaha ini dapat menjadi salah satu sarana dalam melestarikan kuliner
Indonesia, serta menumbuhkan bangga serta cita terhadap makanan Indonesia. Usaha ini juga
diharapkan mampu menjadi pendorong wirausahawan muda lain yang ingin menciptakan
peluang usaha.
Proposal ini bermanfaat untuk menambah referensi dan ilmu pegetahuan. Serta ide dalam
membuka peluang usaha. Kami sadar bahwa dalam pembuatan proposal usaha makanan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
aspirasi yang dari pembaca makalah ini.
Penulis
4
5
BAB I PENDAHULUAN
6
1.2 Tujuan Kegiatan
a. Mendapatkan keuntungan,
b. Membuka lapangan pekerjaan baru,
c. Memotivasi wirausahawan lain untuk terus berkarya di bidang kuliner
d. Menambah pengalaman hidup khususnya untuk bidang kewirausahaan
e. Sebagai sarana melestarikan makanan khas daerah.
2.1 Produk
Produk yang akan dibuat yaitu makanan populer yang cukup digandrungi oleh
masyarakat yaitu Seblak. Seblak merupakan makanan khas yang berasal dari
Bandung, Jawa Barat. Seblak dikenal sebagai makanan pedas yang kaya dengan
rempah-rempah.
Bahan Baku
Bumbu halus (bawang putih, bawang merah, cabai rawit merah, kencur)
Kerupuk
Minyak
Telur
Air
Mie
Topping (bakso, sosis, tetelan, ceker, dll)
7
— Masukkan topping yang terdiri dari bakso sapi, bakso udang, dan rawon. Setelah itu
tambahkan air secukupnya dan aduk merata hingga mendidih.
— Masukkan sayuran, kemudian diikuti kerupuk yang sudah direndam, lalu yang terakhir
masukkan macaroni yang sudah direndam juga.
— Tunggu hingga sekiranya sudah matang, lalu hidangkan.
— Seblak siap dinikmati!
2.3 Pemasaran
Segmen pemasaran penjualan produk kami yaitu,
a) Segmen geografis
Usaha Makanan Khas Daerah membidik masyarakat sekitar, dan mahasiswa PKN
STAN. Adapun lokasinya tepat di Jl. Bintaro utama 5, di depan Masjid An-Nashr.
Dengan lokasi yang strategis tersebut, masyarakat akan mudah mencari dan
menemukan usaha makanan khas daerah ini.
b) Segmen demografis
Karena usaha ini berfokus pada Seblak, target dari usaha ini adalah segala usia
serta tidak membatasi jenis kelamin. Bahan-bahan bubur Tinutuan juga mudah
didapat, dan tingkat kepedasan bisa diatur karena murni homemade sehingga
bahan-bahan terjamin selalu fresh. Harga seblak sendiri terjangkau, sehingga
usaha ini tidak menargetkan kalangan tertentu. Baik dari menengah keatas
maupun menengah kebawah
c) Faktor psikologis dan perilaku
Targetnya adalah peminat makanan yang cepat, murah, tradisional, dan sehat.
Serta peminat makanan yang tak terlalu berat.
8
Geografi : menggunakan rumah yang dikelilingi oleh lingkungan tyang ramai,
dekat dengan tempat perkuliahan, pemukiman, kantor sekertariat, dan gedung
yang berdiri di bawah Kemenkeu.
Demografi : Konsumen yang dituju adalah segala kalangan. Baik kalangan
menengah keatas maupun menengah kebawah
Psikologi : Targetnya adalah peminat makanan ringan dan sehat.
b) Targeting
Target dari Usaha Makanan Khas Daerah ini adalah untuk melayani semua orang
khususnya masyarakat menengah kebawah, serta konsumen masyarakat di
sekitarnya.
9
Adanya produk serupa degan kualitas baik dan harga murah sehingga
mempu menjatuhkan produk penulis
b) B
10
No Jumlah Harga satuan Harga total
Uraian
. (Rp) (Rp)
1. Gas LPG 6kg Rp 20.000 Rp 40.000
2. Wadah 50 pcs Rp 2.000 Rp 100.000
3. Sabun pembersih 1L Rp 15.000 Rp 15.000
4. Transportasi 1 orang Rp 20.000 Rp 20.000
Jumlah Rp 175.000
4.2 Menghitung Harga Jual
modal+ ( modal x 20 % )
¿
Jumlah Produksi
575.000+(575.000 x 20 %)
¿
50 porsi
¿ Rp13.80 0
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Globalisasi menyebabkan pengaruh kehidupan yang kebarat-baratan. Globalisasi
menyebabkan masyarakat mulai beralih ke makanan junk food dan melupakan
warung-warung yang berisi masakan asli Indonesia. Sehingga lambat laun,
masyarakat melupakan makanan khas daerah.
Usaha Makanan Khas Daerah merupakan usaha dengan peluang yang cukup
besar. Dikarenakan Usaha Makanan khas Daerah lebih mudah dimodifikasi dan
memiliki harga yang beraing. Makanan tradisional juga lebih sehat karena
kebanyakan menggunakan sayuran, serta bahan makanan tradisonal lebih mudah
dicari.
6.2 Saran
Globalisasi tidak selalu memberi dampak negative. Banyak dampak positif dari
globalisasi juga. Maka dari itu, kita harus bijak dalam memilah. Kebiasaan positif
kita ambil dan kebiasaan negatif kita buang. Karena Indonesia merupakan negara
yang berkarakter. Sejak awal, Indonesia memiliki nilai-nilai dan budaya yang unik.
11
Kita harus mengikuti perkembangan zaman, namun jangan sampai kita melupakan
nilai-nilai kita sebagai bangsa Indonesia.
Kita boleh makan, mecoba, dan paham tentang makanan luar negeri, namun
bukan berarti kita akan melupakan cita rasa asli makanan Indonesia. Cita rasa yang
telah kita kenal secara turun temurun dan selalu mengalami modifikasi.
Membuat Usaha makanan adalah tantangan. Dalam setiap usaha pasti ada
ancaman. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Karena mereka yang sukses
adalah mereka yang terus mencoba tanpa kenal Lelah.
12