Anda di halaman 1dari 9

KULINER TRADISIONAL BALI

“SATE LILIT TRADISIONAL BALI”

Oleh:

Anggota kelompok 4 B2 :

NI PUTU ADELIA KARISSA PUTRI (P07131222091)

NATALIA DIANA PORA PATA (P07131222094)

JOVANCA RAMBU WULUNG (P07131222095)

SALAMAH MERETA BUWONO (P07131221094)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL TENAGA
KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI PRODI SARJANA TERAPAN GIZI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi atas limpahan rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas tentang " SATE LILIT ". Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kuliner tradisional Bali . Kami menyampaikan rasa
terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas untuk menulis makalah ini serta
kepada teman-teman mahasiswa yang jugasudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.
Denpasar,Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .........................................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................4
1.3 Tujuan ......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kulinari Tradisional Bali .......................................................................5
2.2 Tujuan Praktek ........................................................................................................5
2.3 Pembahasan ..........................................................................................................5

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan ...............................................................................................................11
3.2 Daftar Pustaka ..........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Teori

Kuliner tradisional Bali sebagai wisata kuliner (culinary tourism) yang berkaitan dengan
makanan khas daerah Bali yang diartikan sebagai makanan yang diolah dan dibuat oleh
masyarakat lokal Bali secara turun temurun menggunakan perpaduan bahan pangan dan bumbu
(basa) yang memiliki rasa,aroma, warna, dan tekstur yang spesifik yang tidak dimiliki oleh
daerah lainnya (Ariani, 2017). Makanan tradisional Bali yang sangat terkenal diantaranya ayam
betutu, serombotan, dan tipat santok. Bumbu merupakan bagian dari pengolahan hidangan yang
mampu memberikan rasa aroma dan warna yang dapat menimbulkan selera. Berbagi jenis
bumbu di Bali disebut lakar basa. atau untuk memudahkan disebut basa. Baha bumbu diperoleh
dari hasil bumi yang merupakan hasil bumi hasil pertanian setempat. Setiap daerah yang ada di
Pulau Bali mempunyai hidangan khas yang berbeda-beda sehingga bumbu yang digunakan pun
berbeda. Bahkan dalam satu kabupaten setiap kecamatan akan memiliki ciri khas bumbu
tersendiri meskipun nama bumbunya sama tetapi ada beberapa bahan yang di daerah satu
menggunakan di daerah lain tidak menggunakan salah satu bahan bumbu tersebut.

Bumbu merupakan bagian dari pengolahan hidangan yang mampu memberikan rasa
aroma dan warna yang dapat menimbulkan selera. Berbagi jenis bumbu di Bali disebut lakar
basa. atau untuk memudahkan disebut basa. Bahan bumbu diperoleh dari hasil bumi yang
merupakan hasil bumi hasil pertanian setempat. Setiap daerah yang ada di Pulau Bali
mempunyai hidangan khas yang berbeda-beda sehingga bumbu yang digunakan pun berbeda.
Bahkan dalam satu kabupaten setiap kecamatan akan memiliki ciri khas bumbu tersendiri
meskipun nama bumbunya sama tetapi ada beberapa bahan yang di daerah satu menggunakan
di daerah lain tidak menggunakan salah satu bahan bumbu tersebut. Dan pada pembuatan
makalah ini kami sudah melakukan praktik memasak makanan khas bali salah satunya yaitu
sate lilit. Sate lilit sendiri bisa dibuat dari daging ayam, daging babi dan juga ikan, disini kami
menggunakan adonan yang sering disebut luluh sate oleh masyarakat bali kami menggunakan
luluh sate ikan dan juga untuk bakso labu siam kami menggunakan luluh sate yang sama yang
digunakan pada sate lilit lalu yang diolah menggunakan bumbu khas Bali yaitu base Rajang.
1.2 Tujuan Praktek
Dalam melakukan praktek memasak makanan khas Bali kami memiliki tujuan yaitu :
1. Mahasiswa tidak melupakan masakan tradisional khas Daerah Bali, karena banyaknya
masakan-masakan barat yang mulai digemari dikalangan anak-anak muda.
2. Agar banyak masyarakat lebih mengetahui macam-macam masakan khas Daerah Bali.
3. Mahasisa agar dapat mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam mengolah suatu
bahan menjadi makanan khas Daerah Bali.
4. Dan yang terpenting mahasiswa dapat mengetahi cara pengolahan apa saja yang dapat
dilakukan untuk membuat masakah khas Daerah Bali.
5. Yang lebih khusus lagi agar mahasiswa mampu melakukan pengolahan dalam membuat
sate lilit. Mulai dari menyiapkan bahan sampai menghidangkan masakan yang sudah
jadi.

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat-alat

• Katik sate lilit


• Alat pembakaran
• Mangkuk
• Capitan
• Sendok
• Sarung tangan makanan

B. Bahan-bahan Dalam Membuat Sate Lilit


• Luluh ikan
• Garam

III. METODE
A. Metode atau Prosedur Dalam Pembuatan Sate Lilit
1. Siapkan batang serai atau katik sate untuk sate lilit. Timbang adonan luluh sate
sebanyak 20gr. Lalu lilitkan adonan ke batang serai atau katik sate lilit. Lakukan
hingga luluh sate habis.
2. Bakar diatas bara api hingga matang sambal sesekali diolesi santan kental atau
minyak kelapa. Angkat, lalu sajikan sate dalam piring saji.
3.
IV. HASIL PRAKTEK
1. Porsi Yang Dihasilkan Dalam Satu Resep Sate Lilit
• Luluh sate yang digunakan sebanyak 400gram.
• Satu sate beratnya 25 gram, banyak sate yang dibuat ada 20 sate.
• Dari hasil sate yang di buat mendapatkan per posrsinya berisi 4-5 tusuk sate.
2. Nilai Gizi Dari Masakan Yang Diolah.
Zat Gizi Yang Dihitung Energi, Karbohidrat, Protein Dan Lemak Dari Satu Resep Yang
Diolah Dan Satu Porsi Penyajian
Nilai Gizi Dalam Satu Porsi Sate lilit

ENERGI 257 Kkal


PROTEIN 19,58 Grm
KARBOHIDRAT 3,58 Grm
LEMAK 18,07 Grm
3. Waktu (Lama Proses Mengolah Masakan)
Dengan rincian waktu yaitu tahap persiapan selama 5 menit, tahap membakar sate 30 menit
dan tahap penyajian selama 5 menit.

4. Presentasi Meliputi Komponen: Kesesuaian Resep, Kreatifitas,


Cita Rasa,Tekstur (Tingkat Kematangan), Porsi, Penyajian
(Garnish)

1.3 Dokumentasi
1.4 PEMBAHASAN

A. Bandingkan hasil praktek dengan Tinjauan Teori

Jika dibandingkan dengan tinjauan teori, pembuatan sate lilit dan bakso dengan labu siam
sudah tepat karena untuk mencari luluh sate di Bali sendiri sangatlah mudah. Kami sudah
menggunakan luluh sate dari ikan sebagai bahan utama dalam pembuatan sate dan bakso labu
siam, dimana luluh tersebut banyak digunakan dan dijual oleh masyarakat khususnya
masyarakat Bali. Selain itu kami juga sudah menggunakan bumbu khas Bali yang disebut
dengan basa rajang sebagai bumbu utama dalam pembuatan kuah bakso labu siam tersebut.

B. Hambatan/Kendala saat praktek


Pada proses pembuatan sate lilit dan bakso labu siam sudah cukup baik walau kami mengalami
beberapa hambatan, yaitu :
1.Beberapa dari anggota kelompok kami kurang pandai dalam melilit sate lilit.
2.Saat kami menimbang satu porsi bakso labu siam kami menimbang tanpa membagi antara
berapa gram labu siam dan berapa gram bakso yang akan kami sajikan dalam satu mangkok,
jadi kami mengulang melakukan proses penimbangan dalam satu porsi bakso labu siam.
KESIMPULAN

Berdasarkan laporan hasil praktikum di atas, sate lilit merupakan salah satu makanan
tradisional Bali yang sangat terkenal di kalangan masyarakat. Sate lilit ini menggunakan
bumbu khas bali yang disebut dengan basa rajang. Dimana basa rajang sendiri merupakan
bumbu yang digunakan sebagai bumbu utama dalam memasak makanan tradisional Bali.
Sate lilit sangat mudah untuk dimasak karena banyak masyarakat Bali yang sudah menjual
luluh sate tersebut. Sate lilit memerlukan keahlian tangan pada proses pembuatannya.

Saran

Dalam pembuatan sate lilit jika tidak mendapatkan luluh ikan, bisa juga menggunakan
luluh lain seperti luluh dari daging ayam dan lain-lain. Dalam pembuatan sate lilit juga
memerlukan keahlian pada tangan pembuat. Selain itu untuk mengurangi pembelian bahan
seperti tusuk sate, disarankan untuk menggunakan batang sereh sebagai penggantinya,
selain karena mudah dicari dengan menggunakan batang sereh juga kita tidak membuang
dan menimbun tusuk sate.
DAFTAR PUSTAKA

KM,Putri.2020.UniversitasPendidikanGanesha.https://repo.undiksha.ac.id/1811/3/1615011028BAB%
201%20PENDAHULUAN. pdf.pdf. Diakses pada 25 Agustus 2022.

Anda mungkin juga menyukai