Anda di halaman 1dari 6

TEORI SOSIOLOGI KLASIK

tokoh-tokoh Teori Sosiologi Klasik


Teori sosiologi dibedakan menjadi 2 yaitu teori sosiologi klasik dan teori sosiologi modern. Dalam
bahasan ini, penulis hanya akan membahas tentang teori sosiologi klasik dan modern. Itupun hanya .
Teori adalah alat untuk memahami kenyataan. Sedangkan sosiologi sendiri adalah ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat. Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa tokoh yang membahas
tentang Teori sosiologi klasik.
1. Auguste Comte
, memiliki nama panjang Isidore Marie Auguste François Xavier Comte.
Comte lahir pada tanggal 19 Januari 1789 di kota Monpellier di Perancis Selatan, dari orang tua yang
menjadi pegawai kerajaan dan penganut agama Katolik yang saleh. Auguste Comte mengharapkan
bahwa segala sesuatu harus dibuktikan secara ilmiah atau empiris. Menurut Comte, masyarakat
berkembang melalui 3 tahap, yaitu:
a. Teologis
b. Metafisik
c. Ilmiah/ Positifisme: seorang ilmuan tidak boleh dipengaruhi emosionalnya.
Comte menganut agama Humanitas, dia terpengaruh oleh Laurence.
2. Emile Durkheim

lahir di Epinal di propinsi


Lorraine di Perancis Timur pada 15 April 1858. Collective Consiusness merupakan dasar dari setiap
teori-teori Emile Durkeim. Durkheim wafat tanggal 15 November 1917.
Beberapa karya yang diterbitkan antara lain:
1. The Diivision of Labor in Society (1893)
2. The Rules of Sociological Method (1895)
3. Suicede (1897)
4. The Elementari Form of Religious Life (1912)
Teori yang dikemikakan oleh Emile Durkheim:
a. Fakta Sosial (The Rule Of Sociological Method)
Yaitu seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat dan pada saat yang sama
keberadaannya terlepas dari manifestasi-manifestasi individu.
b. Teori Bunuh Diri (Suicide)
Durkheim memusatkan perhatiannya kepada 3 macam kesatuan sosial yang pokok di dalam
masyarakat, yaitu:
Bunuh diri di dalam kesatuan agama: rasa ingin menjadi pahlawan.
Bunuh diri di dalam kesatuan keluarga: rasa kolektivitas besar.
Bunuh diri dalam kesatuan politik.
Jenis bunuh diri:
1. Bunuh diri egoistis (egoistic suicide)
Yaitu bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang yang tidak dapat menolak role expectation (peranan
yang diharapkan dari dirinya oleh masyarakat).
2. Bunuh diri altruistik (altruistic suicide)
Yaitu seseorang melakukan bunuh diri karena merasa dirinya menjadi beban masyarakat, dan merasa
kepentingan masyarakat lebih tinggi dibandingkan kepentingannya.
3. Bunuh diri anomik (anomic suicide)
Yaitu bunuh diri yang dilakukan akibat tidak adanya aturan yang mengatur pola sikapnya.
4. Bunuh diri fatalistik (fatalistic suicide)
Bunuh diri yang disebabkan oleh keadaan putus asa ataupun pasrah pada keadaan disekitarnya.
Jika integrasi lemah, bunuh diri naik. Namun, jika integrasi kuat, bunuh diri rendah.
c. Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society)
- Solidaritas mekanis (tidak terspesialisasi), ada pada masyarakat tradisional.
- Solidaritas organis (mulai terspesialisasi), ada pada masyarakat modern.
Konsekuensi dari mekanis ke organis yaitu individualisme mulai muncul.
3. Karl Marx

dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1818 di kota Trier di tepi sungai


Rhine, beliau seorang keturunan orang borjuis. Namun, Marx dikenal sebagai penentang
tentangkaum borjuis. Buku Karl Marx yang terkenal yaitu DAS KAPITAL pertentangan kelas.
Kelas menurut Marx adalah motor dari segala perubahan serta kemajuan. Hubungan sosial menurut
Marx didasarkan posisi masing-masing terhadap sarana produksi.
Teori-teori Karl Marx:
1. Teori kelas
Yaitu sekelompok orang-orang yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama dalam organisasi
produksi. Ada tiga kelas masyarakat menurut Marx yaitu:
a. Kelas pemilik tanah
b. Kelas pemilik modal
c. Kelas pekerja
2. Teori alienasi
Alienasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana manusia dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang
tercipta dari kreasinya sendiri, yang merupakan kekuatan yang melawan manusia itu sendiri.
Empat unsur dasar alienasi:
Pekerja di dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari aktivitas produksi mereka.
Pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas produksi tetapi juga dari tujuan aktivitas tersebut/
produk.
Pekerja dalam kapitalisme teralienasi dari sesama pekerja.
Pekerja dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari potensi kemanusian mereka sendiri.
4. Max Weber

Weber adalah seorang sosiolog yang ahli kebudayaan, ahli politik,


hukum, bahkan ekonomi. Weber merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara, lahir pada tanggal 21
April 1864 di Erfurt Jerman. Ia meninggal dunia pada 14 Juni 1920 ketika mengerjakan karya
terpentingnya yakni Economy and Society. Dari sekian banyak karyanya yang termasyur antara lain:
Wirtschaft und Gessellschaft; Gesammelte Aufsatze zur Wissenschaftlehre. Karyanya yang paling
fenomenal yakni Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Bagi weber, sosiologi adalah suatu
ilmu yang berusaha memahami tindakan-tindakan sosial dengan menguraikannya dengan
menerangkan sebab-sebab tindakan tersebut.
Weber memisahkan empat tindakan sosial di dalam sosiologinya, yaitu apa yang disebutnya dengan:
a. Rasional instrumental
b. Rasional berorientasi nilai
c. Tradisional: yaitu tindakan yang didorong dan berorientasi kepada tradisi masa lampau.
d. Afektif/ affectual: yaitu suatu tindakan sosial yang timbul karena doronan atau motivasi yang
sifatnya emosional.
Teori yang dikemukakan oleh Weber adalah kelas dan status, kekuasaan, dan rasionalitas.
- Kelas sosial
Stratifikasi:
1. Ekonomi/ kekuasaan.
2. Status.
3. Kelas. Kelas bukan komunitas, hanya sekelompok orang yang ada bersama dalam situasi tertentu.
- Kekuasaan menurut weber adalah kemampuan untuk memaksakan kehendak meskipun sebenarnya
mendapat tentangan atau tantangan dari orang lain.
- Tiga jenis legitimasi atau wewenang menurut Weber:
1. Wewenang tradisional
Berlandas pada kepercayaan yang mapan terhadap kekudusan, tradisi zaman, serta legitimasi status
berdasarkan otoritas.
2. Wewenang kharismatik
Mutu luar biasa yang dimiliki seseorang dan tidak dimiliki oleh orang lain.
3. Wewenang rasional – legal
Berdasar pada komitmen terhadap seperangkat aturan yang diundangkan secara resmi dan diatur
secara impersonal (resmi dan umum).
- Rasionalitas: kunci analisa objektif mengenai arti-arti subjektif dan dasr perbandingan mengenai
jenis tindakan sosial.
Kritik terhadap Weber:
Kritik pertama terkait dengan metode verstehennya.
Kritik kedua mengenai teorisasi makrososiologi yang tidak utuh.
Kritik ketiga menyatakan bahwa Weber tidak punya teori yang
kritis.
Kritik keempat terkait dengan Pesismisme sosiologinya.
5. Georg Simmel

lahir tahun 1858 di pusat kota


Berlin, ayahnya seorang pedagang Yahudi kaya. Simmel menerima gelar doctor dari Universitas
Berlin tahun 1881 dan mulai mengajar di sana tahun 1885. Selama lima belas tahun dia tetap sebagai
dosen-privat (privatdozent, yakni dosen yang tidak dibayar yang gajinya berdasarkan pembayaran
mahasiswa). Kemudian dia menerima gelar “Profesor Luar Biasa”, tetapi hanya merupakan
kehormatan belaka tanpa kompensasi uang. Simmel akhirnya meninggalkan Universitas Berlin tahun
1914, untuk menerima posisi sebagai profesor penuh pada Universitas Strasbourg, namun malang
kehidupan akademisnya segera terhenti karena pecah perang.
Karya atau pemikiran-pemikiran Simmel terpengaruh dari beberapa tokoh yaitu:
a. Dalam karyanya On Social Differentiation, Simmel terpengaruh dari model evolusi Spencer.
b. Pembedaan Simmel antara bentuk dan isi terpengaruh pada Filsafat Kant, yaitu seorang ahli filsafat
dari Jerman.
c. Pemikiran dialektis yang dikemukakan Simmel merupakan pengaruh analisa dialektik dari Hegel.
Teori-teori Simmel yaitu:
1. Pemikiran Dialektis.
Yaitu suatu pemikiran dimana individu memiliki hubungan yang bersifat dualistis. Disatu pihak dia
merupakan anggota masyarakat dan disosialisasikan di dalam masyarakat tersebut, tetapi pada waktu
yang sama dia juga menentang masyarakat itu sendiri. Pemikiran Dialektik merupakan salah satu teori
Simmel yang paling terkenal.
2. Interaksi Sosial.
Simmel mencoba membedakan bentuk dan isi dari interaksi. Bentuk yang dibedakan dari isinya
disebut Sosiabilita. Selain sosiabilita, Simmel juga membedakan tentang Superordinasi dan
Subordinasi.
3. The Philosophy of Money.
Analisis tentang uang “Filosofis of Money”, yaitu pertaruhan manusia dengan uang. Uang memilliki
fungsi yang unik, menciptakan jarak antara orang dengan objek, kemudian menjadi sarana untuk
mengatasi jarak tersebut.
4. Tiga wilayah masalah dalam sosiologi menurut Simmel yaitu:
a. Sosiologi murni, tentang variabel-variabel sosialisasi dan interaksi.
b. Sosiologi umum yang membahas produk sosial dan cultural.
c. Sosiologi filosofis.
6. Herbert Spencer
dilahirkan di kota Derby Inggris pada 27 April 1820 dan meninggal pada tahun 1930. Spencer
membagi masyarakat menjadi dua tipe yaitu masyarakat industri dan masyarakat militer. Herbert
terpengaruh oleh teori Darwinisme. Tahap Darwinisme dibagi menjadi:
a. Struggule of life
b. Survival of the vitaes; bagaiman masyarakat dapat bertahan dari tantangan dan situasi.
c. Natural selection; adanya seleksi alam
d. Progress
Empat tahap dalam proses penggabungan teori:
a. Penggandaan (penambahan)
b. Kompleksifikasi
c. Pembagian/ diferensiasi
d. Pengintegrasian
7. Ferdinand Tonnies
lahir pada tahun 1855 dan wafat pada tahun 1963.
Hasil karya Tonnies:
- Teori Gemeinschaft (paguyuban)
Merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan
bersifat alamiah serta bersifat kekal.
- Teori Gesselschaft (patembayan)
Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam
pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat
mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah
mesin.
- Teori evolusi tanpa kemajuan
- Teori nilai
Menurut Tonnies, “Kehidupan bersama berasal dari
kemauan manusia.”
Daftar pustaka:
Johnson Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. PT Gramedia: Jakarta.
Ritzer George dan Goodman Douglas J. 2004. Teori Sosiologi. Kreasi Wacana: Bantul.
Siahaan Hotman M. 1886. Pengantar ke Arah Sejarah Dan Teori Sosiologi. Erlangga: Jakarta
OKOH SOSIOLOGI MODERN

1. Robert E. Park (1864-1944) Teori Pendekatan Ekologi,


2. George Herbert Mead (1863-1931) Manusia sebagai makhluk kreatif,
3. Charles H. Cooley (1864-1929) Interaksionalisme Simbolis,
4. B.F. Skinner (1904-1990) Sosiologi Hebaviorisme,
5. Talcott Parsons (1902-1979) Funggsionalisme,
6. Max Horkheimer (1895-1973) Teori kritis,
7. Alfred Schutz (1899-1959) Pengalaman sehari-hari,
8. Herbert Blumer (1990-1987) Teori Makna,
9. George Casper Homans (1910-1989) Sosilogi Mikro,
10. Robert K. Merton (1910-2003) Struktur dan Fungsi,
11. Lewis A. Coser (1913 - ….) Arkeologi fungsi-fungsi konflik,
12. C Wright Mills (1910-1962) Sosilogi yang menggugat masyarakat,
13. Peter M. Blau (1918-2002) Pertukaran Sosial,
14. Rondall Collins (1941-…..) Interaksi Sosial, Konflik, Kekuasaan, dan Distribusi Sumber,
15. Ralf Dahrendorf (1929-…..) Konflik wewenang yang mengganti konflik klas,
16. Peter L. berger: Mengkompromikan Pendekatan Sosiologi,
17. Harold Garfinkel (1929-….) Sosiologi dan bahasa,
18. Erving Goffman (1922-1982) Panggung dan Perangkat Interaksi Sosial,
19. Ali Syai’ati (1933-1977) revologi sebagai Sisilogi Konflik,
20. Antonny Giddens (1938-…..) Teori Strukturasi.

Anda mungkin juga menyukai