ALUMUNIUM
OLEH :
KETUA : PUSPITA SARI
SEKERTARIS : BADRA WARAHMA
ANGGOTA : HILMIAH
MUSDALIFAH
NUR AZIZAH
Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini
berisi tentang informasi-informasi yang berhubungan dengan alumunium. Di
dalam makalah ini berisi sifat-sifat aluminium, cara klasifikasi aluminium,
pengelolahan aluminium, dan penggunaan aluminium.
Kami mengucapkan selamat membaca makalah ini semoga bermanfaat
dan dapat dijadikan sumber referensi bagi anda yang membutuhkan informasi
tentang aluminium.
Januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
1. Pengertian Alumunium
Alumunium merupakan unsur non ferrous yang paling banyak terdapat di bumi
yang merupakan logam ringan yang mempunyai sifat yang ringan, ketahanan
korosi yang baik serta hantaran listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk baik
melalui proses pembentukan maupun permesinan, dan sifat-sifat yang baik
lainnya sebagai sifat logam. Di alam, alumunium berupa oksida yang stabil
sehingga tidak dapat direduksi dengan cara seperti mereduksi logam lainnya.
Pereduksian alumunium hanya dapat dilakukan dengan cara elektrolisis. Sebagai
tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau
bersama-sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi,
ketahanan aus, koefisien pemuaian rendah dan sebagainya. Paduan aluminium
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumunium wronglt alloy (lembaran)
dan alumunium costing alloy (batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat
jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C,
alumunium memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari baja. Sifat
tahan korosi alumunium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium
dari permukaan alumunium. Lapisan oksida ini melekat kuat dan rapat pada
permukaan, serta stabil(tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya) sehingga
melindungi bagian dalam.
Unsur- unsur paduan dalam almunium antara lain:
1. Copper (Cu), menaikkan kekuatan dan kekerasan, namun menurunkan
elongasi (pertambahan panjang pangjangan saat ditarik). Kandungan Cu
dalam alumunium yang paling optimal adalah antara 4-6%.
2. Zink atau Seng (Zn), menaikkan nilai tensile.
3. Mangan (Mn), menaikkan kekuatan dalam temperature tinggi.
4. Magnesium (Mg), menaikkan kekuatan alumunium dan menurunkan nilai
ductility-nya. Ketahanan korosi dan weldability juga baik.
5. Silikon (Si), menyebabkan paduan alumunium tersebut bisa diperlakukan
panas untuk menaikkan kekerasannya.
6. Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.
(Alumunium murni) (Alumunium dengan Cu, Mn, Mg) (Alumunium dengan Cu)
(Alumunium dengan Si) (Alumunium dengan Ti)
4. Cara Pembuatan :
Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk membuat alumunium murni dan
alumunium paduan, yaitu :
1. Proses Penambangan Alumunium
Alumunium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan
bumi. Bauksit yang ditambang untuk keperluan industry mempunyai kadar
alumunium40-60%. Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan
secara halus dan merata. Kemudian dilakukan proses pemanasan untuk
mengurangi kadar air yang ada. Selanjutnya bauksit mengalami proses
pemurnian.
2. Proses Pemurnian Alumunium
Proses pemurnian bauksit dilakukan dengan metode bayer dan hasil akhir
adalah alumina.
Pertama-tama bauksit dicampur dengan larutan kimia seperti kaustik soda.
Campuran tersebut kemudian dipompa ke tabung tekan dan kemudian
dilakukan pemanasan. Proses selanjutnya dilakukan penyaringan dan diikuti
dengan proses penyemaian untuk membentuk endapan alumina basah
(hydrated alumina). Alumina basah kemudian dicuci dan diteruskan dengan
proses pengeringan dengan cara memanaskan sampai suhu 1200 oC. Hasil
akhir adalah partikel-partikel alumina dengan rumus kimianya adalah Al2O3.
Mg, Al, %
Designation Si,% Fe,% Cu,% Mn,% Zn,% Ti,% Others,%
% min
1050 0,25 0,4 0,05 0,05 0,05 0,05 0,03 0,03 99,5
1060 0,25 0,35 0,05 0,03 0,03 0,05 0,03 0,03 99,6
0.05-
1100 0.95 Si + Fe 0,05 - 0,1 - 0,15 99
0.2
1145 0.55 Si + Fe 0,05 0,05 0,05 0,05 0,03 0,03 99,45
1200 1.00 Si + Fe 0,05 0,05 - 0,1 0,05 0,15 99
1230 0.70 Si + Fe 0,1 0,05 0,05 0,1 0,03 0,03 99,3
1350 0,1 0,4 0,05 0,01 - 0,05 - 0,11 99,5
2. Alumunium paduan
Alumunium paduan dikelompokkan dalam berbagai standard oleh
berbagai Negara di dunia. Namun, pengklasifikasian yang paling terkenal dan
sempurna adalah standard Alumunium Association (AA) di Amerika yang
didasarkan pada standard sebelumnya daro Alcoa ( Alumunium Company of
America).
a. Alumunium copper alloy (seri 2xxx)
Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-
5%) Cu. Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama
“duralimin” mengandung 4%Cu, 0,5%Mg, 0,5%Mn pada komposisi
standard. Paduan ini Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari
Al, 4,5%Cu, 1,5%Mg, 0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang
bernama Duralumin Super. Paduan yang memiliki Cu mempunyai
ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila ketahanan korosi khusus
diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni atau paduan Al
yang tahan korosi yang disebut pelat alkad. Paduan ini banyak
digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur tinggi
misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.
komposisi Aluminium seri 2xxx
B 0.06%
6101 0.3-0.7 0.10 max. 0.03 max. 0.35-0.8 0.03 max.
max.
B 0.06%
6201 0.5-0.9 0.10 max. 0.03 max. 0.6-0.9 0.03 max.
max.
Zn 1.6-
6253 * 0.10 max. - 1.0-1.5 0.04-0.35
2.4%
Pb and Bi
6262 0.4-0.8 0.15-0.40 0.15 max. 0.8-1.2 0.04-0.14 0.4-0.7%
each
Keuletan (ductility)
Semakin tinggi tingkat kemurnian aluminium maka akan semakin tinggi
tingkat keuletannya.
Fatigue (Kelelahan)
Bahan aluminium tidak menunjukan batas kepenatan, karena aluminium
akan gagal jika ditekan.
Recyclability (daya untuk didaur ulang)
Aluminium adalah 100% bahan yang didaur ulang tanpa downgrading dari
kualitas. Yang kembali dari aluminium, peleburannya memerlukan sedikit
energy, hanya sekitar 5% dari energy yang diperlukan untuk memproduksi
logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam proses daur ulang.
Reflectivity (daya pemantulan)
Aluminium adalah reflektor yang terlihat cahaya serta panas, dan yang
bersama-sama dengan berat rendah, membuatnya ideal untuk bahan
reflektor misalnya perabotan ringan.
Kemurnian Al (%)
99,996 >99,0
Sifat-sifat
75% dirol
Dianil Dianil H18
dingin
Kekuatan tarik
4,9 11,6 9,3 16,9
(kg/mm2)
Kekuatan mulur
1,3 11,0 3,5 14,8
(0,2%)(kg/mm2)
Kekerasan Brinell 17 27 23 44
Regangan 10-25%
7. Aplikasi Alumunium
Aluminium seri 1xxx
Memiliki kekuatan yang rendah, ketahanan terhadap korosi yang tinggi,
tingkat reflektif yang tinggi, dan konduktifitas termal dan listrik yang
tinggi sehingga kombinasi ini cocok untuk digunakan dalam pengemasan,
perangkat listrik, peralatan pemanas, pencahayaan, dekorasi dan lain-lain.