Anda di halaman 1dari 42

MATERI

PERTEMUAN
46-50

AUDIO
KE 46-50
Kitab Shifatu Sholatin
Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
Wa Sallam Minattakbiri
ilattaslim ka-annaka
Taroha (Sifat Shalat Nabi
mulai dari Takbir sampai
Salamnya seakan-akan
Anda Melihatnya) karya
Asy Syekh Al-Albani -
Rahimahullah.

GRUP ISLAM SUNNAH | GiS

PEMATERI KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &

Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)


Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.
Hafidzahullahu Ta’ala
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450
1
KATA PENGANTAR

╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعاىل‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫بس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬

ُُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلل َو َب َركاته‬
ِ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬‫ا‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah wal Jama'ah pembina dan
pembimbing Grup Islam Sunnah | GiS di antaranya:

2
◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah,
Adab, Akhlaq, Muamalah dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang
Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh mudah dipahami oleh semua
kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya admin yang dapat memposting
materi. In syaa Allāh materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam rentang waktu
pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk memuraja'ah materi yang telah disampaikan
tanpa khawatir memori HP menjadi penuh.

3
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat membuat semangat kita dalam
menuntut ilmu semakin bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama dengan GiS Angkatan 1 dan
Angkatan 2 lebih dari tujuh puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang tersebar
di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah dengan dibukanya
pendaftaran baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 5

PERTEMUAN 46
Pembahasan Membaca Al Fatihah | Tentang Ta'awudz .............................................. 6

PERTEMUAN 47
Pembahasan Membaca Al Fatihah | Tentang Basmallah .......................................... 13

PERTEMUAN 48
Pembahasan Membaca Al Fatihah | Cara Rasulullah Membacanya ......................... 18

PERTEMUAN 49
Pembahasan Membaca Al Fatihah |
Merupakan Rukun Shalat & Keutamaannya ............................................................ 24

PERTEMUAN 50
Pembahasan Membaca Al Fatihah |
Merupakan Rukun Shalat & Keutamaannya Bag 02 .................................................. 31

5
PERTEMUAN 46
Senin, 13 Rabi'ul Akhir 1444 H / 07 November 2022 M
Audio ke-46: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ tentang Ta'awudz

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir
sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Pada kajian yang sebelumnya kita sampai pada pembahasan tentang doa istiftah yang
disunahkan untuk dibaca setelah takbiratul ihram. Dan kita sudah membahas 12 macam
doa istiftah yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullah.

Kemudian beliau membahas tentang masalah membaca Al-Fatihah.

ُ
[ ‫] القراءة‬

6
Masalah membaca Al-Fatihah dan ayat atau surat.

Setelah Beliau membaca istiftah Beliau biasanya membaca ta'awudz, yaitu berlindung
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari setan yang terkutuk. Dan di antara bacaan yang
dibaca oleh Beliau, bacaan ta’awudz yang dibaca oleh Beliau, adalah yang disebutkan oleh
Syaikh Albani rahimahullah dalam kitabnya ini.

ْ‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ْ ا‬ َّ ‫ا‬


َّ ‫الش ْي اطان‬ ُ ْ َُ
[ ‫الر ِج ْي ِم ِمن ه ْم ِز ِه اونف ِخ ِه اونف ِث ِه‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫اهلل‬
ِ ‫ب‬
ِ ‫] أعو‬
‫ذ‬

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya,
kesombongannya dan syairnya yang tercela yang dibisikkan olehnya."

Ini di antara bacaan ta’awudz-nya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Kenapa kita membaca ta'awudz?


Karena setan sangat semangat sekali dalam menggoda orang yang shalat. Bisa
dibayangkan ya, setan itu ketika ada adzan dia lari terbirit-birit sampai terkentut-kentut,
sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Tapi setelah itu
langsung kembali lagi ke masjid untuk menggoda orang yang shalat, padahal tadi larinya
itu sampai dia tidak mendengar lagi adzan, lari jauh.. tapi setelah itu kembali lagi ke
masjid.

Ini semangat setan dalam menggoda kaum muslimin yang sedang shalat, karena shalat
ini ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalat inilah yang
menghubungkan antara seorang hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Semakin kita banyak shalat semakin tinggi derajat kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setiap kita sujud, Allah mengangkat derajat kita. Semakin kita banyak bersujud semakin
tinggi derajat kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

7
Dan shalat ini sangat dicintai oleh Allah. Makanya pertama kali Allah perintahkan kita
shalat, Allah inginnya 50 kali dalam sehari semalam. 50 kali, karena Allah sangat mencintai
ini. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diminta oleh Nabi Musa untuk
meminta keringanan. Diringankan menjadi 45, menjadi 40, 35, 30, sampai akhirnya tinggal
5. Tinggal 5 waktu. Tapi atas kemurahan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Allah memberikan
pahala 50, dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak 10 kali lipat.

Shalat ini sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sangat besar pahalanya bagi
seorang hamba. Makanya setan sangat semangat untuk merusak shalat kita.

Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mencontohkan kepada kita agar
kita membaca ta'awudz ini, agar kita berlindung dari setan yang terkutuk, dari
kegilaannya, kesombongannya, dan syairnya yang dibisikkan ketika shalat.

Di antara bacaan ta’awudz yang dibaca oleh Beliau adalah:

ْ‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ْ ا‬ َّ ‫ا‬


َّ ‫الش ْي اطان‬ ‫السميع ْال ا‬ ُ َُ
[ ‫ ِمن ه ْم ِز ِه اونف ِخ ِه اونف ِث ِه‬،‫يم‬ ‫ج‬
ِ ِ ‫الر‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬ ‫يم‬
ِ ِ ِ‫ل‬‫ع‬ ِ ِ
َّ ‫وذ باهلل‬
ِ ِ ‫] أع‬

Ada tambahan : [ ‫يم‬ ‫السم ْ ا‬ َّ ‫] او‬


ِ ‫يع الع ِل‬
ِ ِ

"Aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, dari kesombongannya, dan dari
syairnya yang tercela yang dibisikkan olehnya."

Apakah kita boleh membaca sebagian dari ta'awudz ini? Kita katakan boleh. Karena di
dalam Al-Qur'an di surat An-Nahl disebutkan dengan perintah yang mutlak,

َّ ‫ا‬
َّ ‫الش ْي اطان‬ ْ ‫ا ا ااْ ا ُ ْ ا ا ْ ا‬
{ ‫الر ِج ْي ِم‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ ِ ِ ‫} ف ِإذا قرأت القرآن فاست ِع‬
‫اهلل‬ ‫ب‬ ‫ذ‬

"Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an maka mintalah perlindungan kepada Allah
dari setan yang terkutuk."

8
Tidak ada tambahan

ْ‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ْ ا‬
[ ‫] ِمن ه ْم ِز ِه اونف ِخ ِه اونف ِث ِه‬

Tapi Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkannya hanya sampai "dari godaan setan
yang terkutuk".
Sehingga apabila sebelum membaca "Bismillah" kita hanya membaca a'uudzubillaahi
minasy-syaithaanirrajiim

َّ ‫ا‬
َّ ‫الش ْي اطان‬ ُ ْ َُ
( ‫الر ِج ْي ِم‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫اهلل‬
ِ ‫ب‬
ِ ‫) أعو‬
‫ذ‬

sudah cukup. Sudah menjalankan sunah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
untuk membaca ta'awudz.

Akan tetapi kalau kita membacanya sempurna sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam riwayat-riwayat ini, maka itu yang paling afdal.

Riwayatnya yang satu mengatakan:

ْ‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ْ ا‬ َّ ‫ا‬


َّ ‫الش ْي اطان‬ ُ َُ
[ ‫ ِمن ه ْم ِز ِه اونف ِخ ِه اونف ِث ِه‬،‫يم‬ ‫ج‬
ِ ِ ‫الر‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫اهلل‬
ِ ‫ب‬
ِ ‫] أع‬
‫وذ‬

/a'uudzubillaahi minasy-syaithaanirrajiim, min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi/

Yang satunya ada tambahan [ ‫يم‬ ‫السم ْ ا‬


َّ ‫ا‬
ِ ‫يع الع ِل‬
ِ ِ ‫]و‬
ْ‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ْ ا‬ ‫ا َّ ْ ا‬ ‫السم ْ ا‬ ُ َُ
[ ‫ ِمن ه ْم ِز ِه اونف ِخ ِه اونف ِث ِه‬،‫يم‬ َّ
ِ ‫ان الر ِج‬
ِ ‫يم ِمن الشيط‬
ِ ‫يع الع ِل‬
ِ ِ
َّ ‫وذ باهلل‬
ِ ِ ‫] أع‬

/a'uudzubillaahis-samii'il 'aliim minasy-syaithaanirrajiim, min hamzihi wa nafkhihi wa


naftsihi/

▫️

9
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

10
11
12
PERTEMUAN 47
Selasa, 14 Rabi'ul Akhir 1444 H / 08 November 2022 M
Audio ke-47: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ tentang Basmallah

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir
sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah Beliau membaca istiftah, Beliau biasanya
membaca ta'awudz, yaitu berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari setan yang
terkutuk.

13
Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membaca basmalah:

َّ ‫الر ْح امن‬
{ ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ‫هللا‬ ْ
ِ ‫} ِبس ِم‬
ِ

/bismillaahirrahmaanirrahiim/

Bismillah ini bagian dari surat Al-Fatihah. Ada khilaf di antara para ulama dalam masalah
ini, apakah bismillah itu ayat dari Al-Fatihah ataukah tidak. Pendapat yang kuat (adalah)
yang mengatakan bahwa bismillah itu bagian dari Al-Fatihah, sehingga wajib dibaca.
Menjadi rukun dalam shalat kita. Karena membaca Al-Fatihah adalah rukun shalat,
sehingga Al-Fatihah harus dibaca dari awal sampai akhir.

Kalau kita mengatakan bahwa bismillah itu bagian dari Al-Fatihah, maka berarti bismillah
harus dibaca. Dan ada hadits khusus yang dihasankan oleh Syaikh Albani dan dihasankan
oleh Syaikh Abdul Muhsin Al A'bad juga, bahwa bismillah itu bagian dari Al-Fatihah.
Sehingga pendapat ini lebih kuat, yang mengatakan bahwa bismillah itu bagian dari Al-
Fatihah.

Ada yang mengatakan, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa bismillah itu ayat
terpisah. Bismillah itu ayat yang berdiri sendiri dan dia dibaca sebelum membaca surat-
surat. Sebelum membaca surat-surat kita disunahkan untuk membaca ayat ini yaitu:

َّ ‫الر ْح امن‬
{ ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ‫هللا‬ ْ
ِ ‫} ِبس ِم‬
ِ

Dia menjadi bagian dari ayat surat An-Naml:

َّ ‫الر ْح امن‬
{ ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ‫هللا‬ ‫م‬ ْ ‫} إ َّن ُه ب‬
‫س‬
ِ ِ ِ ِ ِ

Ada di surat An-Naml. Dan bismillah ini disunahkan untuk dibaca sebelum membaca
surat-surat. Ini salah satu pendapat. Tapi pendapat yang kuat mengatakan bahwa

14
"bismillahirrahmanirrahim" bagian dari surat An-Naml; dia juga bagian dari surat Al-
Fatihah. Sehingga ketika kita shalat, kita wajib membaca bismillah.

Adapun ta'awudz; dikatakan oleh Syaikh Albani dalam Ringkasan Kitab Sifat Shalat Nabi.
Syaikh Albani setelah menulis kitab ini, beliau menulis kitab lain yang lebih kecil dari ini,
namanya Mukhtashar Sifat Shalat Nabi (Ringkasan dari Sifat Shalat Nabi). Syaikh Albani
dalam kitab itu (kecil dia, hanya beberapa halaman) beliau mengatakan bahwa membaca
ta'awudz itu wajib.

Kenapa wajib?
1) Karena diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2) Karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjalankannya.

Dan Rasulullah mengatakan:

ُ َ
ْ ّ ‫❳ اص ُّل ْوا َك اما ارأ ْي ُت ُم ْو ْن أ اص‬
❲ ‫َل‬‫ي‬ ‫ِي‬

"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."

Makanya beliau mewajibkan membaca ta'awudz.

Namun pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa ta'awudz ini
sunah, tidak sampai pada derajat wajib, dan ini pendapat mayoritas ulama.

Kemudian setelah itu membaca "bismillahirrahmanirrahim". Beliau tidak membacanya


dengan keras. Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjadi imam dan membaca
keras bacaan Al-Fatihah-nya, Beliau tidak membaca "bismillahirrahmanirrahim" dengan
keras.

15
Kalau ada yang mengatakan, "Bukankah 'bismillahirrahmanirrahim' adalah bagian dari Al-
Fatihah? Kenapa dibedakan antara bagian-bagian Al-Fatihah itu, yang
"bismillahirrahmanirrahim" di-sir-kan (dilirihkan suaranya), mulai "alhamdulillah" di-jahr-
kan (dikeraskan suaranya)?"

Maka kita katakan: yang membedakan itu adalah tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam, contoh yang datang dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Karena Beliau
membedakan, kita juga membedakannya.
Makanya kita membaca "Aamiin" dengan jahr, dengan suara yang keras, padahal
"Aamiin" bukan ayat dari Al-Fatihah. Tidak ada yang mengatakan "Aamiin" itu ayat dari
Al-Fatihah, tapi kita jahr-kan, kita keraskan suaranya.

Kenapa kita keraskan?


Karena kita mengikuti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Yang bukan ayat dari Al-
Fatihah bisa kita keraskan karena mengikuti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; yang
bagian dari Al-Fatihah bisa kita lirihkan karena alasan yang sama, yaitu mengikuti
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

16
17
PERTEMUAN 48
Rabu, 15 Rabi'ul Akhir 1444 H / 09 November 2022 M
Audio ke-48: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ Cara Rasulullah Membacanya

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir
sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah Beliau membaca istiftah, Beliau biasanya
membaca ta'awudz, yaitu berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari setan yang
terkutuk. Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membaca
basmalah:

18
َّ ‫الر ْح ٰمن‬ ‫ه‬
{ ‫الر ِح ْي ِم‬ ِ
َّ ‫اّٰلل‬ ْ
ِ ‫} ِبس ِم‬

/bismillaahirrahmaanirrahiim/

Kemudian setelah membaca "bismillahirrahmanirrahim" dengan suara yang lirih,


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membaca

‫} ْٱل اح ْم ُد ّٰلل ارب ْٱل اع ٰ َلم ا‬


{‫ي‬ ِ ِ ِ

/alhamdulillaahi rabbil'aalamiin/

meneruskan Al-Fatihah-nya. Dan Beliau ketika membaca Al-Fatihah ini memotongnya


ayat demi ayat, tidak menyambungnya.

‫َّ ا ا ُ َّ ا‬ ْ ‫ا‬ َّ ‫الر ْح ٰمن‬ ‫ ْٱل اح ْم ُد ّٰلل ارب ْٱل اع ٰ َلم ا‬. ‫الرح ْيم‬ َّ ‫الر ْح ٰمن‬ ‫ه‬
{ ‫ ِاياك ن ْع ُبد اوِاياك‬. ‫ ٰم ِل ِك ي ْو ِم الدي ِن‬. ‫الر ِح ْي ِم‬ ِ
َّ . ‫ي‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ ‫اّٰلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
‫الض ٓا ّل ۡ ا‬
َّ ‫ا َ ۡ ۡ ا ا‬ ُ ۡ ۡ ‫ا‬ َ‫ا ا‬ ۡ َ ‫ا ا َّ ۡ ا‬ ‫الِّص ااط ْال ُم ْس اتـق ْي ا‬ ‫ا ْ ا ْ ُ ْ ا‬
‫ي‬ ‫ِصاط ال ِذين ان اع ۡمت عل ۡي ِه ۡم ۙ غ ۡ ِي ال امغض ۡو ِب علي ِهم وَل‬ ِ . ‫م‬ ِ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ ِاھ ِد‬. ‫} نست ِعي‬

Ayat demi ayat Beliau baca. Beliau tidak menyambung. Ini di antara sunah dalam
membaca Al-Qur'an; ayat itu diletakkan ada batasan-batasannya agar kita membacanya
sama seperti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membaca Al-Quran.

Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dahulu ketika membaca Al-Qur'an, tidak,
kebiasaan Beliau tidak menyambung antara satu ayat dengan ayat yang lainnya.
Walaupun kadang-kadang maknanya belum sempurna, walaupun kadang-kadang suatu
ayat maknanya belum sempurna, tapi diputus oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam. Kita juga mengikutinya seperti misalnya ayat di dalam surat Al-Ma'un.

‫} اف او ْي ٌل ل ْل ُم اص ّل ْ ا‬
{‫ي‬ ِ

19
Di situ ada ayat, padahal artinya "celakalah orang-orang yang shalat".
Artinya belum sempurna.

‫ُ ا‬ ‫ا‬ ‫َّ ا ُ ا‬
{ ‫} ٱل ِذین ه ۡم عن اصَل ِت ِه ۡم اساهون‬

ُ
Sampai [ َ‫ ] اساه ْون‬ini sempurna,
"yaitu orang-orang yang lalai dari menjalankan shalatnya".

Tapi inilah sunah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Beliau ketika membaca
ayat tersebut, Beliau potong ayat demi ayat, dan cara membaca surat tersebut Beliau
potong ayat demi ayat.

Di dalam surat Al-Baqarah juga, ada sebuah ayat yang maknanya tidak sempurna tapi
dipotong oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Rasulullah berhenti sampai di
situ, kemudian setelah itu meneruskan,

ۡ ‫ُّ ۡ ا ا‬ ‫َ ا َّ ُ ۡ ا ا ا َّ ُ ا‬ ‫َ ا ا ُا ُ ُ َ ُُ ۡ ا‬
} ‫اخ ار ِة‬
ِ َٔ ‫ { ِف ٱلدنیا وٱل‬. } ‫{ كذ ٰ⁠ ِلك یبي ٱهلل لكم ٱل َٔ ای ٰ ِت لعلكم تتفكرون‬

‫َ َّ ُ ا ا ا َّ ا‬
Kata-katanya { ‫} ل اعلك ْم تتفك ُر ْون‬
"agar kalian berpikir", berhenti di situ padahal itu belum sempurna.

Ayat selanjutnya

{ ‫اآلخ ار ِة‬ ‫ُّ ۡ ا ا‬


ِ ‫} ِف ٱلدنیا و‬

"di dunia dan di akhirat"

Maksudnya "agar kalian berpikir di dunia dan di akhirat" tapi dipotong di situ.

‫َ َّ ُ ا ا ا َّ ا‬
{ ‫} ل اعلك ْم تتفك ُر ْون‬

20
Agar kalian ingat di dunia dan di akhirat.

Maka kita sebagai umatnya ketika membaca Al-Qur'an juga demikian. Kita afdalnya
memotong ayat per ayat. Ada juga ayat-ayat yang lain seperti itu. Jadi maknanya belum
sempurna, tapi ada ayat di situ, tetap kita memotongnya, tidak kita sambung. Ini sunah
ya, tidak berarti kalau disambung jadi haram, tidak, tapi meninggalkan yang lebih afdol.

Makanya Syaikh Albani rahimahullah di sini, ia mengatakan, "Kemudian Beliau membaca


surat Al-Fatihah dengan memenggalnya ayat demi ayat."

َّ ‫الر ْح ٰمن‬ ‫ه‬


{ ‫الر ِح ْي ِم‬ ِ
َّ ‫اّٰلل‬ ْ
ِ ‫} ِبس ِم‬
kemudian berhenti.
Kemudian membaca

‫} ْٱل اح ْم ُد ّٰلل ارب ْٱل اع ٰ َلم ا‬


{‫ي‬ ِ ِ ِ

kemudian berhenti.
Kemudian membaca

َّ ‫الر ْح ٰمن‬
{ ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ }
ِ

kemudian berhenti.
Kemudian membaca

ْ ‫ا‬
{ ‫} ٰم ِل ِك ي ْو ِم الدي ِن‬

dan demikian selanjutnya, demikian seterusnya hingga akhir surat.

Demikianlah cara Beliau membaca semua ayat dalam Al-Qur'an. Beliau berhenti pada
akhir ayat dan tidak menyambungnya dengan ayat setelahnya. Ini sunah dalam
membaca Al-Qur'an. Kita membaca ayat per ayat.

21
Kemudian beliau di sini menyebutkan:

ْ ‫ا‬ ‫َ ا ا ً اْ ُ ا‬
} ‫ { ام ِال ِك ي ْو ِم الدي ِن‬: ‫ اوكان ت اارة يق ارؤها‬.

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terkadang membaca Al-Fatihah dengan


bacaan 'malikiyaumiddin'.
Kalau bacaan yang biasa: 'maaliki yaumiddin'. Tetapi dalam sebuah riwayat beliau
menyebutkan bahwa Beliau membacanya 'malikiyaumiddin' dengan memendekkan
'mim'-nya.

Di zaman ini para ulama mewajibkan kita membaca Al-Fatihah sesuai dengan riwayat
masing-masing. Tidak boleh kita mencampur antara riwayat yang satu dengan riwayat
yang lainnya.

Oleh karenanya kita ketika membaca Al-Fatihah, maka kita cukupkan dengan satu
riwayat. Ada riwayat yang 'malikiyaumiddin' ya silakan dibaca dari awal sampai akhir
dengan riwayat itu.
Ada riwayat yang 'maaliki yaumiddin', silakan dibaca riwayat itu dari awal Al-Fatihah
sampai akhir Al-Fatihah.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

22
23
PERTEMUAN 49
Kamis, 16 Rabi'ul Akhir 1444 H / 10 November 2022 M
Audio ke-49: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ Merupakan Rukun Shalat &
Keutamaannya

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir
sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikh Albani rahimahullah menjelaskan tentang:

‫ا ا ُا‬ ‫ا ا‬ ُ ْ
[ ‫] ُرك ِن َّية { الف ِاتح ِة } اوفض ِائلها‬

24
Tentang masalah bahwa:
"Al-Fatihah ini rukun shalat, dan keutamaan-keutamaan dari surat Al-Fatihah"

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengagungkan atau memuliakan


kedudukan surat Al-Fatihah ini. Beliau bersabda:

ً ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا ا‬ ‫ا ا ا ا ا ا اْ اُ ْا‬


❲ ] ‫اب [ ف اص ِاعدا‬
ِ ‫ت‬ ‫الك‬
ِ ‫ة‬
ِ ‫ح‬‫ات‬
ِ ‫بف‬ ] ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ ❳ َل صَلة ِلمن َل يقرأ [ ِفي‬،

"Tidak sah, tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca di dalamnya surat Al-Fatihah
ditambah ayat yang lain."

Ada sebuah kaidah dalam Ushul fiqih, ketika kita memahami penafian. Di sini ada kata-
‫ا‬ ‫ا‬
kata penafian [ ‫" ] َل اصَلة‬tidak ada shalat".
Dalam masalah penafian ini yang ada di dalam syariat, ada 3 kemungkinan:
1) penafian "zat"-nya.
2) penafian "sah"-nya.
3) penafian "kesempurnaan"-nya.

Maka kita harus bisa membedakan, ini penafian zat, atau penafian sah, atau penafian
kesempurnaan.
Tidak ada shalat; tidak ada shalat, ya. Ada tiga kemungkinan maksud Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. "Tidak ada shalat" bisa bermakna tidak ada zatnya; bisa
bermakna shalat tersebut tidak sah; bisa bermakna tidak sempurna.
‫ا ا‬ ‫ا‬
Dalam bahasa Arab kemungkinan tiga ini ada, dengan kata-kata [ ‫] َل اصَلة‬.

Bagaimana kita menyikapi hal ini?

Para ulama punya kaidah, bahwa ketika ada penafian, maka kemungkinan yang pertama
yang diambil adalah kemungkinan zat ini.
Kalau tidak mungkin dimaknai dengan zat/penafian zat, maka dimaknai dengan penafian
sah.

25
Kalau tidak mungkin dimaknai dengan pemaknaan penafian sah, maka dimaknai dengan
penafiaan kesempurnaan.
Ini kaidah yang harus kita ketahui.

Setiap ada penafian di dalam Al-Quran dan Sunnah, maka biasanya punya tiga
kemungkinan ini.
Maka yang kita lakukan pertama kali (adalah) membawa makna tersebut kepada
penafian zat.
Kalau tidak mungkin, baru dibawa ke penafian sah.
Kalau tidak mungkin, baru dibawa ke penafian sempurna.

Saya misalkan di dalam hadits ini.


Di dalam hadits ini disebutkan,

‫ا ا ا ا ا ا اْ اُ ا ا ْ ا‬
❲ ‫اب‬
ِ ‫❳ َل صَلة ِلمن َل يقرأ ِبف ِاتح ِة ال ِك‬
‫ت‬

"Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah"

Kita tanya, apakah ada orang yang shalat tidak membaca Al-Fatihah? Ada. Ada orang
yang shalat tapi tidak membaca Al-Fatihah. Seperti anak kecil, kadang-kadang shalat
tidak membaca Al-Fatihah. Ada juga orang besar yang tidak memperhatikan shalatnya,
sehingga dia tidak membaca Al-Fatihah.

Sehingga tidak mungkin kita bawa ke sini, tidak mungkin kita bawa "tidak ada shalat"
sama sekali, tidak ada zat-nya, "shalat tersebut tidak ada". Tidak mungkin. Karena kalau
kita bawa ke makna ini, jadinya perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak
sesuai dengan kenyataan. Jadinya dusta.

Maka kita harus bawa ke sini:


"Tidak SAH shalat orang yang tidak membaca Al-Fatihah di dalamnya".

26
Kita harus bawa ke sini untuk melindungi perkataan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam; menjaga perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dari kedustaan,
sehingga kata-kata tersebut benar-benar shahih dan tidak ada kedustaan sama sekali.

Ketika masih bisa/masih mungkin dimaknai di sini, masih mungkin dibawa ke makna
"tidak ada sah" maka tidak boleh kita maknai dengan "tidak ada kesempurnaan".

Tapi coba lihat hadits Nabi yang lain:

ْ ‫ْ ا ُ ُّ ا‬ ‫ا ُ ْ ُ َ ا ُ ُ ْ ا ََّ ُ َّ ا‬
❲ ‫ب ِلنف ِس ِه‬ ‫ب أل ِِ ِخي ِه ما ي ِح‬ ‫❳ ال يؤ ِمن أحدكم حّت ي ِح‬

"Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana
sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya."

-> Sampai dia menginginkan kebaikan untuk saudaranya sebagaimana dia menginginkan
kebaikan itu untuk dirinya sendiri.

Di sini ada penafian iman. "Tidak ada iman". Tidak ada iman. Kalau kita bawa ke "zat",
tidak mungkin ada orang-orang mukmin yang tidak suka dengan saudaranya sesama
mukmin. Ada tidak?
Sehingga kalau kita bawa ke sini, perkataan tersebut juga menjadi perkataan yang dusta,
tidak benar.

Ternyata ada orang yang beriman dia tidak suka kepada saudaranya sesama mukmin.
Kita bawa ke "sah", kita harus bawa ke sini. Tapi ternyata kalau kita maknai dengan
"tidak sah" iman seseorang sampai dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia
mencintai untuk dirinya,
apakah "tidak mencintai saudaranya sesama mukmin" bisa mengkafirkan seseorang?
Tidak, tidak bisa juga kita bawa ke sini.

27
Sehingga tidak ada kemungkinan lain kecuali makna yang ketiga, yaitu "kesempurnaan".
Maksud(nya) di sini berarti:
"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai kebaikan untuk
saudaranya sebagaimana dia mencintai kebaikan itu untuk dirinya sendiri".

Ini sebuah kaidah yang harus kita pahami untuk memahami sabda-sabda Nabi dan dalil
dari Al-Quran yang mengandung makna penafian.

Di dalam hadits ini:

‫ا‬ ‫ا ا ا ا ا ا اْ اُ ْا ا ا‬
❲ ‫اب‬
ِ ِ ِ ‫❳ َل صَلة ِلمن َل يقرأ ِفيها بف ِات‬
‫ت‬ ‫الك‬ ‫ة‬ ‫ح‬

maknanya adalah "tidak sah".


Kenapa kita pilih tidak sah?
Makna "tidak sah" karena (kalau) "tidak ada zatnya" ini, tidak mungkin kita bawa ke sana.
Kita masih bisa membawanya ke "tidak sah".

"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah di dalamnya ditambah
dengan ayat yang lain."

Dalam lafadz yang lain disebutkan:

‫ا ُ ْ ُ ا ا ٌ ا ا ْ ا ُ َّ ُ ُ ْ ا ا ا ْ ا‬
❲ ‫اب‬
ِ ‫❳ َل تج ِزئ صالة ال يقرأ الرجل ِفيها ِبف ِاتح ِة ال ِك‬
‫ت‬

"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah di dalamnya."

Beliau juga bersabda:

‫ٌ ا ا‬
❲ ‫ه ِخداج ؛ غ ْ ُي ت امام‬
ٌ
‫ ِ ا‬،‫داج‬‫خ‬
ٌ
‫ ِ ا‬،‫داج‬
‫ه‬ ‫خ‬ ‫الة َل ْم اي ْق ارْأ ف ْي اهابفات احة الكتاب ؛ اف ا‬
‫ه‬
ً ‫ا ا َّ ا‬
‫❳ من صَل ص‬
‫ي‬ ِ ‫ي‬ ِ ‫ي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

28
“Siapa yang shalat namun dia tidak membaca Al-Fatihah di dalamnya, maka shalatnya
kurang, shalatnya kurang, shalatnya kurang, tidak sempurna.”

Ini menunjukkan bahwa membaca Al-Fatihah adalah rukun shalat. Kita tidak boleh
meninggalkannya sama sekali.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa ‘Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

29
30
PERTEMUAN 50
Jum’at, 16 Rabi'ul Akhir 1444 H / 10 November 2022 M
Audio ke-50: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ Merupakan Rukun Shalat &
Keutamaannya Bag 02

══════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬، ‫اّٰلل‬
ِ ‫ والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬، ‫ّٰلل‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir
sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikh Albani rahimahullah menjelaskan tentang:

‫ا ا ُا‬ ‫ا ا‬ ُ ْ
[ ‫] ُرك ِن َّية { الف ِاتح ِة } اوفض ِائلها‬

31
Tentang masalah bahwa:
"Al-Fatihah ini rukun shalat, dan keutamaan-keutamaan dari surat Al-Fatihah"

Ada hadits lain yang menunjukkan keutamaan membaca Al-Fatihah. Hadits yang ketiga
ini menjelaskan kepada kita tentang salah satu dari keutamaan membaca surat Al-
Fatihah. Dan hadits ini adalah hadits qudsi, hadits yang di dalamnya Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan:

َ ‫ا ا ُ ا ا ا‬
❲ ‫هللا ت اب اارك اوت اعال‬ ‫ قال‬: ❳

"Allah berfirman"

Ini hadits qudsi ini sama-sama firman Allah, yang jelas-jelas di situ dikatakan "Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman" tapi dia bukan bagian dari Al-Qur’an.

Jadi firman Allah tidak semuanya Al-Qur’an. Ada firman Allah yang merupakan
hadits/yang masuk dalam kategori hadits, hadits tersebut hadits qudsi. Beda antara
hadits qudsi dengan Al-Qur’an: biasanya dari redaksinya.
Kalau Al-Qur’an redaksinya tidak mungkin berubah-ubah.
Kalau hadits qudsi bisa berubah-ubah redaksinya. Sampainya ke kita redaksinya bisa
berubah-ubah, sebagaimana hadits ini. Redaksinya berbeda-beda antara satu hadits
dengan hadits yang lainnya, padahal hadits tersebut hadits qudsi, maksudnya firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala langsung.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan:

َ ‫ا ا ُ ا ا ا‬
❲ ‫هللا ت اب اارك اوت اعال‬ ‫ قال‬: ❳

"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman"

32
‫الص اَل اة اب ْيّت او اب ْ ا‬
ْ ‫ي اع ْبدي ن ْص اف‬ َّ ‫ت‬ُ ْ ‫ا ا‬
❲‫ي‬
ِ ِ ِ ‫ِي‬ ‫ قس م‬: ❳

"Aku membagi shalat menjadi dua bagian antara Aku dengan hamba-Ku"

Di sini dikatakan "Aku membagi shalat", tapi yang dimaksud dengan makna "shalat"
adalah Al-Fatihah. Ini bahasa Arab. Bahasa Arab itu luas, tidak ada kata-kata seperti ini
dalam bahasa Indonesia. Yang diinginkan "Al-Fatihah" tapi yang disebutkan kata
"shalat".

Ini termasuk menginginkan bagiannya, tapi menyebut dengan sebutan semuanya.


Ada "uslub"/metode dalam bahasa Arab seperti ini. Sebenarnya yang diinginkan bagian
tertentu, tapi dia sebutkan semuanya.

Apa fungsinya/kegunaan dari metode ini? Untuk menunjukkan bahwa bagian itulah
merupakan bagian yang sangat penting di dalam shalat. Menunjukkan bahwa Al-Fatihah
itu bagian yang sangat penting di dalam shalat, karena Al-Fatihah disebut dengan nama
shalat.

‫ا ا ْ ُ َّ ا ا‬
❲ ‫الصَلة‬ ‫❳ قس م ت‬

"Aku membagi shalat"

Yang dimaksud oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Aku membagi Al-Fatihah".

"Aku membagi Al-Fatihah menjadi 2 bagian antara Aku dengan hamba-Ku."

‫ُا‬ ‫ا ُا‬
❲ ، ‫❳ف ِن ْصفها ِ ي ْل او ِن ْصفها ِل اع ْب ِد ْي‬

"Setengahnya untuk-Ku dan setengahnya untuk hamba-Ku"

33
َ
❲ ‫❳ او ِل اع ْب ِدي اما اسأ ال‬

"dan untuk hamba-Ku apa yang dia minta."

َّ َ‫ُ ا‬
‫هللا عل ْي ِه او اسل ام‬
َّ
‫هللا اصَل‬ ُ ْ ُ ‫ا ا ا ا‬
ِ ‫ وقال رسول‬:

Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyabdakan:

‫ اي ُق ْو ُل ا‬: ‫❳ ا ْق ار ُؤ ْوا‬
‫ { ۡٱل اح ۡم ُد ّٰلل ارب ۡٱل اع ٰ َلم ا‬: ‫الع ْب ُد‬
❲}‫ي‬ ِ ِ ِ

Bacalah! Seorang hamba mengatakan:

‫} ۡٱل اح ۡم ُد ّٰلل ارب ۡٱل اع ٰ َلم ا‬


{‫ي‬ ِ ِ

Di awal hadits, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan "Aku membagi Al-Fatihah


menjadi 2 bagian". Setelah itu langsung membaca "alhamdulillahirabbil 'alamin".

Mana "Bismillah"nya? Kenapa Bismillah tidak disebutkan? Makanya dengan hadits ini
Syaikh Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa Bismillah bukan bagian dari Al-
Fatihah. Syaikh Utsaimin rahimahullah berdalil dengan hadits ini untuk menyimpulkan
hukum bahwa Bismillah itu bukan bagian dari Al-Fatihah. Karena Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengatakan "Aku membagi shalat menjadi dua bagian". Maksudnya "Aku
membagi Al-Fatihah menjadi dua bagian" dan tidak menyebutkan Bismillah.

Tapi jumhur ulama/mayoritas ulama mengatakan bahwa "Bismillah" termasuk bagian


dari Al-Fatihah karena adanya hadits yang khusus menjelaskan hal itu.

Dan Al-Qur’an, bisa dalam satu surat, pertamanya tidak lengkap surat itu; kemudian
turun ayat untuk ditambahkan ke surat itu. Bisa jadi seperti ini. Dan mungkin Al-Fatihah
juga turunnya dengan cara seperti ini, tidak langsung ada Bismillah-nya. Bisa jadi seperti

34
itu. Dan ini bisa menjadi jawaban bagi pendapat yang dikemukakan oleh Syaikh Utsaimin
rahimahullah. Wallahu A'lam.

ُ ْ ُ‫ا‬
❲ ‫❳ يق ْو ُل ال اع ْبد‬

Seorang hamba mengatakan:

‫} ۡٱل اح ۡم ُد ّٰلل ارب ۡٱل اع ٰ َلم ا‬


{‫ي‬ ِ ِ

َ ‫ا‬ ُ‫ا‬
❲ ‫❳ يق ْو ُل هللا ت اعال‬

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawabnya dengan mengatakan:

‫ا ا ا‬
❲ ‫❳ ح ِمد ِ ي ْن ع ْب ِد ْي‬

"Hamba-Ku telah memuji-Ku"

َّ ٰ ‫َّ ۡ ا‬ ُْ‫اُ ْ ُ ْا‬


❲ } ‫یم‬
ِ ‫ { ٱلرحم ِن ٱلر ِح‬: ‫❳ يقول العبد‬

Seorang hamba mengatakan:

{ ‫یم‬ َّ ٰ ‫َّ ۡ ا‬
ِ ‫} ٱلرحم ِن ٱلر ِح‬

Allah berfirman: "Hamba-Ku menyanjung-Ku"

‫} ۡٱل اح ۡم ُد ّٰلل ارب ۡٱل اع ٰ َلم ا‬


{‫ي‬ ِ ِ

"Segala puji bagi Allah.."

Ketika kita mengatakan demikian, "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam"

35
Allah menjawabnya dengan mengatakan:

‫ا ا ا‬
❲ ‫❳ ح ِمد ِ ي ْن ع ْب ِد ْي‬

bahwa "hamba-Ku sudah memuji-Ku".

Ketika kita katakan:

{ ‫یم‬ َّ ٰ ‫َّ ۡ ا‬
ِ ‫} ٱلرحم ِن ٱلر ِح‬

"Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"

maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawabnya:

‫ َ ْ ا ا َ َّ ا‬/ ْ ‫ا َّ ا‬
❲ ‫َل ع ْب ِد ْي‬‫❳ مجد ِ ين أثّت ع ي‬

"Hamba-Ku telah menyanjung-Ku"

❲ } ‫ین‬‫ٱلد‬ ‫م‬ ۡ ‫ { ام ٰ لك ای‬: ‫❳ اي ُق ْو ُل ْال اع ْب ُد‬


‫و‬
ِ ِ ِ ِ
Seorang hamba mengatakan:

{ ‫ین‬ ۡ‫ا‬ ٰ‫ا‬


ِ ‫} م ِل ِك یو ِم ٱلد‬

"Yang menguasai hari pembalasan"

Ketika kita mengatakan seperti ini, Allah jawab dengan mengatakan:

‫َّ ا ا‬
❲ ‫❳ امجد ِ ي ْن ع ْب ِد ْي‬

"Hamba-Ku telah memuliakan-Ku"

36
‫ َّ ا ا ۡ ُ ُ ا َّ ا‬: ُ ْ ‫ا ُ ْ ُ ْ ا‬
ُ ‫اك ان ۡس اتع‬
❲}‫ي‬ ِ ‫❳ يقول العبد { ِإیاك نعبد و ِإی‬

Seorang hamba mengatakan: "Hanya kepada-Mu ya Allah kami beribadah"

ُ ‫اك ان ۡس اتع‬
{‫ي‬
‫ا َّ ا‬
‫} و ِإی‬
ِ

"dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan."

Ini ikrar kita setiap shalat. Inilah ikrar tauhid. Inilah tauhid yang kita ikrarkan di setiap
shalat. Makanya sangat aneh apabila ada orang-orang yang melakukan kesyirikan
padahal dia setiap shalatnya mengatakan ikrar tauhid ini.
"Hanya kepada-Mu kami beribadah"; kami tidak beribadah kepada yang lain; hanya
kepada-Mu ya Allah.
"Dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan"; kami tidak meminta pertolongan
kepada yang lainnya; tidak kepada jin, tidak kepada arwah, tidak kepada dewa-dewa
(kalau ada dewa), tidak kepada hamba-Mu yang lain, yang dia tidak punya kemampuan
dalam memberikan pertolongan tersebut.

Minta kepada orang lain dibolehkan, tapi hanya pada hal-hal yang dia mampui, kalau
tidak dia mampui maka kita tidak boleh. Kalau tidak dimampui kecuali oleh Allah, kita
tidak boleh meminta kepada hamba permintaan tersebut. Misalnya meminta kesehatan
kepada dokter, tidak boleh. Yang memberikan kesehatan siapa? Allah. Kita tidak boleh
meminta kepada dokter: kesehatan. Kita boleh meminta resep, boleh meminta obat,
tapi kalau kesehatan tidak boleh.

{‫ي‬ ْ ‫ت اف ُه او اي ْشف‬
ُ ْ ‫ا ا ا‬
‫} و ِإذا م ِرض‬
ِ ِ

"Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan, Dialah yang menyehatkan."

37
Kalau sesuatu tersebut hanya dimampui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita tidak boleh
minta pertolongan kepada hamba untuk sesuatu itu. Tidak boleh meminta kepada
hamba sesuatu tersebut.
Misalnya keselamatan. "Saya meminta keselamatan kepadamu", ini tidak boleh.
Keselamatan itu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Misalnya meminta rezeki, tidak boleh: "berikan aku rezeki". Rezeki itu dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Hanya Allah yang mampu memberikan rezeki, bukan yang lain.
"Aku meminta hidup", tidak boleh. Yang menghidupkan kita Allah Subhanahu Ta'ala.
"Aku meminta anak", tidak boleh. Yang memberikan kita keturunan (adalah) Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

Adapun hal-hal yang dimampui oleh manusia, maka dibolehkan. Meminta resep obat,
meminta makanan, meminta bantuan untuk misalnya dijaga. Orang bisa menjaga. Tapi
untuk selamat, tidak. Keselamatan diusahakan, iya. Tapi yang memberikan keselamatan
itu adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

‫َّ ا ا ۡ ُ ُ ا َّ ا‬
ُ ‫اك ان ۡس اتع‬
{‫ي‬ ِ ‫} ِإیاك نعبد و ِإی‬

"Hanya kepada-Mu kami beribadah ya Allah dan hanya kepada-Mu kami meminta
pertolongan"

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركات‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

38
39
40
41
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

📣 Official Account Grup Islam Sunnah


🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

42

Anda mungkin juga menyukai