Bapak/ibu guru yang saya hormati, juga tak lupa teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua sehingaa kita dapat berkumpul di tempat ini. Saya juga ucapkan terima kasih atas kesempatan
yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato yang bertemakan keagamaan dengan judul
sebagai berikut :
Hadirin yang saya hormati,
Dalam beribadah setiap manusia melakukannya dengan cara yang berbeda-beda yang di mana ajaran suatu
agama yang menjadi patokan dalam menjalankan ibadah tersebut. Seperti halnya ummat Islam beribadah
terhadap Tuhan dengan menjalankan shalat lima waktu setiap hari, sedangkan dari sudut ajaran agama lain
seperti ummat Kristiani menjalankan ibadahnya terhadap Tuhan dengan sekali seminggu mereka berdoa di
tempat ibadah mereka, yaitu gereja, begitupula dengan ummat-ummat agama lainnya. Di sinilah menjadi
titik perbedaan antara ummat. Para ummat penganut agamanya masing-masing telah meyakini dengan
sepenuh hatinya bahwa ajaran agama merekalah yang paling benar. Di sinilah diperlukan toleransi antara
ummat yang berbeda agama. Mengapa demikian? Kita mesti menghargai kepercayaan orang terhadap
agamanya meskipun itu tidak sesuai dengan ajaran agama kita. Kita tidak diizinkan mencela apalagi
menghina ajaran agama orang lain karena setiap manusia di muka bumi ini berhak memeluk agama yang
menurut hati dan kepercayaan mereka. Meskipun telah dijelaskan di dalam kitab suci Al-Quran bahwa
ajaran Agama Islamlah yang diakui oleh Allah SWT. Namun, kenyataannya di muka bumi ini bukan hanya
Agama Islam saja. Kita tidak berhak memaksa seseorang ikut dalam ajaran agama kita karena memeluk
suatu ajaran agama harus menurut hati dan kepercayaan masing-masing. Walaupun di dunia ini tak sedikit
manusia yang tidak sama sekali memeluk suatu ajaran agama atau lebih sering disebut atheism, itulah
pilihan hidup mereka. Oleh karena itu, meskipun di muka bumi ini kita memiliki kepercayaan dan prinsip
hidup yang berbeda menurut ajaran agama kita masing-masing, kita tidak seharusnya menjudge ajaran
agama lain karena itulah pilihan mereka. Jadi, marilah kita mempercayai ajaran agama kita masing-masing
tanpa harus tergoyahkan dengan hasutan ummat ajaran lainnya. Jadilah pribadai yang teguh terhadap
pendirian dan juga menjadi orang selalu menghargai pendapat dan pilihan orang lain.
Demikianalah pidato yang telah saya bawakan, semoga kita dapat mengambil point-point penting dari apa
yang telah saya sampaikan dan kemudian kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tutur kata,
saya akhiri dengan ucapan, Nun Walqalami Wamal Yasturun, demi pena dan apa yang telah digariskann-
Nya, Assalamu Alaikum Wr.Wb.
BACAAN BILAL
Bilal membaca :
ِ ُس ْبحَانَ هللا, ُس بُّوْ ٌح قُ ُّدوْ سٌ َربُّنَا َو َربُّ ْال َماَل ِئك ةُ َوال رُّوْ ُح,ت اَبَ دًا ُ ْت َواَل يَفُ و ُ ْك ْال َح ُّي الَّ ِذى اَل يَنَ ا ُم َواَل يَ ُم و
ُ ِ ُس ْبحَانَ ْال َمل,ك ْال َموْ ُج وْ ِد
ُ ِ ُس ْبحَانَ ال َمل,ك ال َم ْعبُوْ ْد
ُ ُِس ْبحَانَ ال َمل
َواَل حَوْ َل َواَل قُ َّوةَ اِالَّبِاهللِ ْال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم, َْو ْال َح ْم ُدهلِل ِ َوالَ اِلَهَ اِاَّل هللاِ َوهللاُ اَ ْكبَر
SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.
Allahuma sholli 'alaa sayyidina wa nabiyina wa habibina wa syafi'ina wa dzuhrina wa maulana Muhammad
الصّالةُ آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسلّم
ٰ
َ اللّهُ َّم
ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب
ار ْك َعلَ ْي ِه
Jawaban Jama'ah : Asholatu Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma
sholii wa sallim wa bariik alaih wa 'alaa aalih
Tata Cara Shalat
Membaca Niat :
Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an (imaman/makmumam) lillahi ta'ala.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT
Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Takathur dan Pada Rakaat kedua membaca surat Al Asr
Surat Al Takathur
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
٨ - ࣖ ثُ َّم لَتُ ْسـَٔلُ َّن يَوْ َم ِٕى ٍذ ع َِن النَّ ِعي ِْم
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Surat Al-Asr
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
Demi masa,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan
saling menasihati untuk kesabaran.
“Kemurahan Allah dan Nikmat-Nya dan ampuanan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada
Tuhan melainkan Allah, Ia Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji,
dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa”.
Seruan Bilal :
Alkholifatul ula amirul mukminin Sayyiduna Abu Bakr As-Shidiq
Jawaban Jama'ah :
ُض َي هللاُ َع ْنه
ِ َر
Rodiyallahu Anhu
ٰ
َ اللّهُ َّم
ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب
ار ْك َعلَ ْي ِه
Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT
Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Humazah dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Fil
Surat Al Humazah
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
٨ - ٌص َد ۙة
َ اِنَّهَا َعلَ ْي ِه ْم ُّمْؤ
Surat Al Fil
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
١ - ب ْالفِي ۗ ِْل
ِ ك بِاَصْ ٰح
َ ُّاَلَ ْم تَ َر َك ْيفَ فَ َع َل َرب
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.
ALLAHUMMAJ'ALNAA YA MAULANA FII SYAHRINA HADZA WA FII LAILATINA HADZIHI MIN 'UTAQHOIKA
MINANNARI AJMA'IIN. WALHAMDULILLAHIRABBIL ‘ALAMIIN.
Lalu bilal mengucapkan :
Jawaban Jama'ah :
ُض َي هللاُ َع ْنه
ِ َر
Rodiyallahu Anhu
آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل
ٰ
َ اللّهُ َّم
ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب
ار ْك َعلَ ْي ِه
Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT
Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Quraisy dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Maun
Surat Al Quraisy
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
ِ اِل ِ ي ْٰل
ٍ ۙ ف قُ َر ْي
١-ش
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa
ketakutan.
Surat Al Maun
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
َ ِفَ ٰذل
٢ - ك الَّ ِذيْ يَ ُد ُّع ْاليَتِ ْي ۙ َم
٤ - َصلِّ ْي ۙن
َ فَ َو ْي ٌل لِّ ْل ُم
“Kemurahan Allah dan Nikmat-Nya dan ampuanan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada
Tuhan melainkan Allah, Ia Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji,
dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa”.
Setelah itu bilal membaca shalawat :
Jawaban Jama'ah :
ُض َي هللاُ َع ْنه
ِ َر
Rodiyallahu Anhu
Seruan Bilal :
ُْح اَ َج َر ُك ُم هللا ِ اَ ِخ ُر التَّ َر
ِ اوي
Jawaban Jama'ah :
آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل
ٰ
َ اللّهُ َّم
ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب
ار ْك َعلَ ْي ِه
Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT
Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Kafirun dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Nasr
Surat Al Kafirun
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Surat Al Nasr
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima
tobat.
SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.
Setelah melaksanakan Shalat ke-4 membaca Do'a Kamilin Setelah Shalat Tarawih (doa setelah shalat tarawih) :
ك َ َولِ َما ِع ْن َد. َولِل َّز َكا ِة فَا ِعلِي َْن.صالَ ِة َحافِ ِظي َْن َّ َولِل.ض ُمَؤ ِّدي َْن ِ َولِ ْلفَ َراِئ.ان َكا ِملِي َْن ِ اَللهُ َّم اجْ َع ْلنَا بِاِإْل ْي َم
َوفِى. َوفِى ال ُّد ْنيَا َزا ِه ِدي َْن.ض ي َْن ِ ْرِ َو َع ِن الَّل ْغ ِو ُمع. َوبِ ْالهُ َدى ُمتَ َم ِّس ِكي َْن.اجي َْن ِ ك َر َ َولِ َع ْف ِو.طَالِبِي َْن
ت لِ َوا ِء ُم َح َّم ٍد َ ْ َوتَح.صابِ ِري َْن َ َو َعلَى ْالبَالَ ِء. َولِلنَّ ْع َما ِء َشا ِك ِري َْن.ضي َْن ِ ضا ِء َرا َ َ َوبَ ْالق.ْاآل ِخ َر ِة َرا ِغبِي َْن
ِ َّ َو ِم َن الن. َوِإلَى ْال َجنَّ ِة َدا ِخلِي َْن.ار ِدي َْن
ار ِ ض َو ِ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َس اِئ ِري َْن َو َعلَى ْال َح ْو َ
ٍ َق َو ِد ْيب
اج ٍ س َواِ ْس تَ ْب َر ٍ َو ِم ْن ُس ْن ُد. َوبِ ُح ْو ٍر ِعي ٍْن ُمتَ َز ِّو ِجي َْن. َو َعلى َس ِري ِْر ْال َك َرا َم ِة قَا ِع ِدي َْن.نَ ا ِجي َْن
س ِّم ْن ٍ ق َو َك ْأ ِ َب َّوَأب
َ ار ْي ٍ بِ َأ ْك َوا.اربِي َْن
ِ صفّى َش
ً َ َو ِم ْن لَبَ ٍن َو َع َس ٍل ُم.ط َع ِام ْال َجنَّ ِة آ ِكلِي َْن َ َو ِم ْن.ُمتَلَب ِِّسي َْن
.ك َرفِ ْيقًا َ الص الِ ِحي َْن َو َح ُس َن ُأولِئ ُّ ت َعلَ ْي ِه ْم ِم َن النَّبِيِّي َْن َوالصِّ ِّد ْيقِي َْن َو
َّ الش هَ َدآ ِء َو َ َم َع الَّ ِذي َْن َأ ْن َع ْم.َم ِعيْن
الش ِر ْيفَ ِة ْال ُمبَا َر َك ِة ِم َن َّ اَللهُ َّم اجْ َع ْلنَا فِى ه ِذ ِه اللَّ ْيلَ ِة ال َّشه ِْر.ض ُل ِم َن هللاِ َو َكفَى بِاهللِ َعلِ ْي ًما ْ َك ْالف
َ ِذل
ص حْ بِه َ صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوآلِه َو َ َو. َوالَتَجْ َع ْلنَا ِم َن اَْأل ْشقِيَا ِء ْال َمرْ ُد ْو ِدي َْن.ال ُّس َع َدا ِء ْال َم ْقب ُْولِي َْن
ك يَاَأرْ َح َم الرَّا ِح ِمي َْن َو ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْنَ ِ بِ َرحْ َمت.َأجْ َم ِعي َْن
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima
‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa
fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i
muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn.
Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn
wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin
wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i
wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî
hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal
hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban,
yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan
ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang
menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas
segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang
mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di
atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan
makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang
Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman
yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah,
jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima
amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga
Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.
Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam.” (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Jawaban Jama'ah :
آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل
ٰ
َ اللّهُ َّم
ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب
ار ْك َعلَ ْي ِه
Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih
Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al 'Ala dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Kafirun
Surat Al 'Ala
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
َ َسنُ ْق ِرُئ
٦ - ۖ ك فَاَل تَ ْن ٰس ٓى
Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,
kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),
٩ - ت ال ِّذ ْك ٰر ۗى
ِ فَ َذ ِّكرْ اِ ْن نَّفَ َع
Surat Al Kafirun
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Jawaban Jama'ah :
َُك َّر َم هللاُ َوجْ هَه
Karamallahu wajhah
Seruan Bilal :
ُصلُّوْ ا ُسنَّةَ ْال ِو ْت ِر َركعةً َجا ِم َعةً َر ِح َم ُك ُم هللا
َ
Jawaban Jama'ah :
آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل
ٰ
َ اللّهُ َّم
ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب
ار ْك َعلَ ْي ِه
Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih
Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al-Ikhlas, Al Falaq dan Annas secara langsung.
ِ ُس ْبحَانَ هللا, ُس بُّوْ ٌح قُ ُّدوْ سٌ َربُّنَا َو َربُّ ْال َماَل ِئك ةُ َوال رُّوْ ُح,ت اَبَ دًا ُ ْت َواَل يَفُ و ُ ْك ْال َح ُّي الَّ ِذى اَل يَنَ ا ُم َواَل َي ُم و
ُ ِ ُس ْبحَانَ ْال َمل,ك ْال َموْ ُج وْ ِد
ُ ِ ُس ْبحَانَ ال َمل,ك ال َم ْعبُوْ ْد
ُ ُِس ْبحَانَ ال َمل
َواَل حَوْ َل َواَل قُ َّوةَ اِالَّبِاهللِ ْال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم, َْو ْال َح ْم ُدهلِل ِ َوالَ اِلَهَ اِاَّل هللاِ َوهللاُ اَ ْكبَر
SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.
ِ ْضاك ِم ْن َس َخ ِطك َوبِ ُم َعافَاتِك ِم ْن ُعقُوبَتِك َوَأ ُعو ُذ بِك ِم ْنك اَل ُأح
صي ثَنَ ا ًء َعلَيْك َ اللَّهُ َّم إنِّي َأ ُعو ُذ بِ ِر
ت َك َما َأ ْثنَيْت َعلَى نَ ْف ِسك
َ َأ ْن
Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī
tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.
Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku
meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-
Mu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
1. Syahadat.
2. Istighfar.
Artinya, “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan
neraka-Mu.”
Artinya, “Wahai Zat yang maha pemurah, (aku memohon) atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling
penyayang dari segenap penyayang.”
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk berpuasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.” Adapun bila doa dan wirid
dilaksanakan berjamaah, kita dapat mengganti kata ganti (dhamir) mufrad atau tunggal dengan dhamir jamak
atau plural. Semoga Allah menerima permohonan kita. Amiiin. Wallahu a‘lam