Anda di halaman 1dari 17

Assalamu alaikum wr.wb.

Bapak/ibu guru yang saya hormati, juga tak lupa teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua sehingaa kita dapat berkumpul di tempat ini. Saya juga ucapkan terima kasih atas kesempatan
yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato yang bertemakan keagamaan dengan judul
sebagai berikut :
Hadirin yang saya hormati,
Dalam beribadah setiap manusia melakukannya dengan cara yang berbeda-beda yang di mana ajaran suatu
agama yang menjadi patokan dalam menjalankan ibadah tersebut. Seperti halnya ummat Islam beribadah
terhadap Tuhan dengan menjalankan shalat lima waktu setiap hari, sedangkan dari sudut ajaran agama lain
seperti ummat Kristiani menjalankan ibadahnya terhadap Tuhan dengan sekali seminggu mereka berdoa di
tempat ibadah mereka, yaitu gereja, begitupula dengan ummat-ummat agama lainnya. Di sinilah menjadi
titik perbedaan antara ummat. Para ummat penganut agamanya masing-masing telah meyakini dengan
sepenuh hatinya bahwa ajaran agama merekalah yang paling benar. Di sinilah diperlukan toleransi antara
ummat yang berbeda agama. Mengapa demikian? Kita mesti menghargai kepercayaan orang terhadap
agamanya meskipun itu tidak sesuai dengan ajaran agama kita. Kita tidak diizinkan mencela apalagi
menghina ajaran agama orang lain karena setiap manusia di muka bumi ini berhak memeluk agama yang
menurut hati dan kepercayaan mereka. Meskipun telah dijelaskan di dalam kitab suci Al-Quran bahwa
ajaran Agama Islamlah yang diakui oleh Allah SWT. Namun, kenyataannya di muka bumi ini bukan hanya
Agama Islam saja. Kita tidak berhak memaksa seseorang ikut dalam ajaran agama kita karena memeluk
suatu ajaran agama harus menurut hati dan kepercayaan masing-masing. Walaupun di dunia ini tak sedikit
manusia yang tidak sama sekali memeluk suatu ajaran agama atau lebih sering disebut atheism, itulah
pilihan hidup mereka. Oleh karena itu, meskipun di muka bumi ini kita memiliki kepercayaan dan prinsip
hidup yang berbeda menurut ajaran agama kita masing-masing, kita tidak seharusnya menjudge ajaran
agama lain karena itulah pilihan mereka. Jadi, marilah kita mempercayai ajaran agama kita masing-masing
tanpa harus tergoyahkan dengan hasutan ummat ajaran lainnya. Jadilah pribadai yang teguh terhadap
pendirian dan juga menjadi orang selalu menghargai pendapat dan pilihan orang lain.

Demikianalah pidato yang telah saya bawakan, semoga kita dapat mengambil point-point penting dari apa
yang telah saya sampaikan dan kemudian kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tutur kata,
saya akhiri dengan ucapan, Nun Walqalami Wamal Yasturun, demi pena dan apa yang telah digariskann-
Nya, Assalamu Alaikum Wr.Wb.
BACAAN BILAL
Bilal membaca : 

ِ‫ ُس ْبحَانَ هللا‬,‫ ُس بُّوْ ٌح قُ ُّدوْ سٌ َربُّنَا َو َربُّ ْال َماَل ِئك ةُ َوال رُّوْ ُح‬,‫ت اَبَ دًا‬ ُ ْ‫ت َواَل يَفُ و‬ ُ ْ‫ك ْال َح ُّي الَّ ِذى اَل يَنَ ا ُم َواَل يَ ُم و‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ْال َمل‬,‫ك ْال َموْ ُج وْ ِد‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ال َمل‬,‫ك ال َم ْعبُوْ ْد‬
ُ ِ‫ُس ْبحَانَ ال َمل‬
‫ َواَل حَوْ َل َواَل قُ َّوةَ اِالَّبِاهللِ ْال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم‬, ْ‫َو ْال َح ْم ُدهلِل ِ َوالَ اِلَهَ اِاَّل هللاِ َوهللاُ اَ ْكبَر‬

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.

1. SHALAT PERTAMA ( Rakaat 1 dan 2 )


Bilal Membaca :
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad

Allahuma sholli 'alaa sayyidina wa maulana Muhammad

Allahuma sholli 'alaa sayyidina wa nabiyina wa habibina wa syafi'ina wa dzuhrina wa maulana Muhammad

Bilal membaca seruan :


ُ‫ْح َر ْك َعتَي ِْن َجا ِم َعةً َر ِح َم ُك ُم هللا‬ ِ ‫صلُّوْ ا ُسنَّةَ التَّ َر‬
ِ ‫اوي‬ َ

Shollu Sunnatan tarwihi Rokataini Jamiatu Rahimakumullah

‫الصّالةُ آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسلّم‬

ٰ
َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه‬

Jawaban Jama'ah : Asholatu Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma
sholii wa sallim wa bariik alaih wa 'alaa aalih
Tata Cara Shalat
Membaca Niat :
Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an (imaman/makmumam) lillahi ta'ala. 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT

Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Takathur dan Pada Rakaat kedua membaca surat Al Asr

Surat Al Takathur
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ‫اَ ْل ٰهى ُك ُم التَّكَاثُ ۙ ُر‬

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

٢ - ‫َح ٰتّى ُزرْ تُ ُم ْال َمقَابِ ۗ َر‬


sampai kamu masuk ke dalam kubur.

٣ - َ‫َكاَّل سَوْ فَ تَ ْعلَ ُموْ ۙن‬

Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

٤ - َ‫ثُ َّم َكاَّل سَوْ فَ تَ ْعلَ ُموْ ن‬

kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.

٥ - ‫َكاَّل لَوْ تَ ْعلَ ُموْ نَ ِع ْل َم ْاليَقِي ۗ ِْن‬

Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,

٦ - ‫لَتَ َر ُو َّن ْال َج ِح ْي ۙ َم‬

niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,

٧ - ‫ثُ َّم لَتَ َر ُونَّهَا َع ْينَ ْاليَقِي ۙ ِْن‬

kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,

٨ - ࣖ ‫ثُ َّم لَتُ ْسـَٔلُ َّن يَوْ َم ِٕى ٍذ ع َِن النَّ ِعي ِْم‬

kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

Surat Al-Asr
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ‫َو ْال َعصْ ۙ ِر‬

Demi masa,

ٍ ۙ ‫اِ َّن ااْل ِ ْنسَانَ لَفِ ْي ُخس‬


٢ - ‫ْر‬

sungguh, manusia berada dalam kerugian,

ِّ ‫ت َوتَ َواصَوْ ا بِ ْال َح‬


َّ ‫ق ەۙ َوتَ َواصَوْ ا بِال‬
٣ - ࣖ ‫صب ِْر‬ ّ ٰ ‫اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan
saling menasihati untuk kesabaran.

2. SHALAT KEDUA ( Rakaat 3 dan 4 )


Seruan Bilal :
“FADL-LAM MINALLAAHI WANI’MATAN WAMAGHFIRATAN WARAHMATAN LAA ILAAHA ILAAHA ILLALLAHU
WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WAYUMIITU WAHUWA ‘ALAA KULLI
SYAI-IN QADIIR”.
Artinya :

“Kemurahan Allah dan Nikmat-Nya dan ampuanan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada
Tuhan melainkan Allah, Ia Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji,
dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa”.

Setelah itu bilal membaca shalawat :

“ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA WANABIYYINAA WAHABIIBINA WASYAFII’INAA WADZUHRINAA


WAMAULAANAA MUHAMMADIN”.

dan para jama’ah menjawabnya dengan :

“ALLAHUMMA SHALLI  WASALLIM ‘ALAIH”.

Seruan Bilal :
Alkholifatul ula amirul mukminin Sayyiduna Abu Bakr As-Shidiq

Jawaban Jama'ah : 
ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
ِ ‫َر‬

Rodiyallahu Anhu

Billal : Assolahtu tarawih rahimakumullah


‫آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل‬

ٰ
َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه‬

Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih

Tata Cara Shalat 


Membaca Niat :
Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an (imaman/makmumam) lillahi ta'ala. 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT

Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Humazah dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Fil

Surat Al Humazah
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ‫َو ْي ٌل لِّ ُكلِّ هُ َم َز ٍة لُّ َم َز ۙ ٍة‬

Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,


ۨ٢ - ‫الَّ ِذيْ َج َم َع َمااًل َّو َع َّدد َٗۙه‬

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,

٣ - ‫َيحْ َسبُ اَ َّن َمالَهٗ ٓ اَ ْخلَد َٗۚه‬

dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.

٤ - ‫َكاَّل لَيُ ۢ ْنبَ َذ َّن فِى ْال ُحطَ َم ۖ ِة‬

Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.

٥ - ۗ ُ‫ك َما ْال ُحطَ َمة‬


َ ‫َو َمٓا اَ ْد ٰرى‬

Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?

٦ - ُ‫نَا ُر هّٰللا ِ ْال ُموْ قَ َد ۙة‬

(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,

٧ - ‫الَّتِ ْي تَطَّلِ ُع َعلَى ااْل َ ْفـِٕ َد ۗ ِة‬

yang (membakar) sampai ke hati.

٨ - ٌ‫ص َد ۙة‬
َ ‫اِنَّهَا َعلَ ْي ِه ْم ُّمْؤ‬

Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,

٩ - ࣖ ‫فِ ْي َع َم ٍد ُّم َم َّد َد ٍة‬

(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Surat Al Fil
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ‫ب ْالفِي ۗ ِْل‬
ِ ‫ك بِاَصْ ٰح‬
َ ُّ‫اَلَ ْم تَ َر َك ْيفَ فَ َع َل َرب‬

Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

٢ - ‫اَلَ ْم يَجْ َعلْ َك ْي َدهُ ْم فِ ْي تَضْ لِي ۙ ٍْل‬

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

٣ - ‫َّواَرْ َس َل َعلَ ْي ِه ْم طَ ْيرًا اَبَابِ ْي ۙ َل‬

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,


٤ - ‫تَرْ ِم ْي ِه ْم بِ ِح َجا َر ٍة ِّم ْن ِسجِّ ي ۙ ٍْل‬

yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,

٥ - ࣖ ‫ف َّمْأ ُكوْ ٍل‬


ٍ ْ‫فَ َج َعلَهُ ْم َك َعص‬

sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

3. SHALAT KE-TIGA ( Rakaat 5 dan 6 )


Bilal membaca : 
ِ‫ ُس ْبحَانَ هللا‬,‫ ُس بُّوْ ٌح قُ ُّدوْ سٌ َربُّنَا َو َربُّ ْال َماَل ِئك ةُ َوال رُّوْ ُح‬,‫ت اَبَ دًا‬ ُ ْ‫ت َواَل يَفُ و‬ ُ ْ‫ك ْال َح ُّي الَّ ِذى اَل يَنَ ا ُم َواَل يَ ُم و‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ْال َمل‬,‫ك ْال َموْ ُج وْ ِد‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ال َمل‬,‫ك ال َم ْعبُوْ ْد‬
ُ ِ‫ُس ْبحَانَ ال َمل‬
ْ َّ ُ ْ َ ‫اَّل‬ َ ْ
‫ َواَل حَوْ َل َواَل ق َّوةَ اِالبِاهللِ ال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم‬, ْ‫َوال َح ْم ُدهلِل ِ َوالَ اِلهَ اِ هللاِ َوهللاُ اكبَر‬

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.

Kemudian bilal membaca shalawat :

“ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD”.

Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

Setelah itu bilal membaca shalawat lagi :

“ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA WAMAULAANA MUHAMMADIN”.

Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

Kemudian bilal membaca shalawat lagi :

“ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA WANABIYYINAA WAHABIIBINA WASYAFII’INAA WADZUHRINAA


WAMAULAANAA MUHAMMADIN”.

Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

Kemudian bilal bersama Jama'ah membaca doa:

ALLAHUMMAJ'ALNAA YA MAULANA FII SYAHRINA HADZA WA FII LAILATINA HADZIHI MIN 'UTAQHOIKA
MINANNARI AJMA'IIN. WALHAMDULILLAHIRABBIL ‘ALAMIIN.
Lalu bilal mengucapkan :

“ALBADRUL MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLUU ‘ALAIHI”.

Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

ْ‫اَ ْل َخلِ ْيفَةُ الثَّانِيَةُ َسيِّ ُدنَا ُع َم ُر ابْنُ ْالخَطَّاب‬ 

Alkholifatu tsaniyah Amirul Mukminina sayyiduna Umar ibn Khattab

Jawaban Jama'ah : 
ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
ِ ‫َر‬

Rodiyallahu Anhu

‫آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل‬

ٰ
َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه‬

Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih

Tata Cara Shalat


Membaca Niat :
Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an (imaman/makmumam) lillahi ta'ala. 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT

Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Quraisy dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Maun

Surat Al Quraisy
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

ِ ‫اِل ِ ي ْٰل‬
ٍ ۙ ‫ف قُ َر ْي‬
١-‫ش‬

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

َّ ‫ٖا ٰلفِ ِه ْم ِرحْ لَةَ ال ِّشت َۤا ِء َوال‬


ِ ۚ ‫صي‬
٢ - ‫ْف‬

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

ِ ۙ ‫فَ ْليَ ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ٰه َذا ْالبَ ْي‬


٣-‫ت‬

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),


ٍ ْ‫ع ۙە و َّٰا َمنَهُ ْم ِّم ْن َخو‬
٤-ࣖ‫ف‬ ْ َ‫ي ا‬
ٍ ْ‫ط َع َمهُ ْم ِّم ْن جُو‬ ْٓ ‫الَّ ِذ‬

yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa
ketakutan.

Surat Al Maun
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ‫اَ َر َءيْتَ الَّ ِذيْ يُ َك ِّذبُ بِال ِّدي ۗ ِْن‬

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

َ ِ‫فَ ٰذل‬
٢ - ‫ك الَّ ِذيْ يَ ُد ُّع ْاليَتِ ْي ۙ َم‬

Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

٣ - ‫َواَل يَحُضُّ ع َٰلى طَ َع ِام ْال ِم ْس ِكي ۗ ِْن‬

dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

٤ - َ‫صلِّ ْي ۙن‬
َ ‫فَ َو ْي ٌل لِّ ْل ُم‬

Maka celakalah orang yang salat,

٥ - َ‫صاَل تِ ِه ْم َساهُوْ ۙن‬


َ ‫الَّ ِذ ْينَ هُ ْم ع َْن‬

(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

٦ - َ‫الَّ ِذ ْينَ هُ ْم يُ َر ۤاءُوْ ۙن‬

yang berbuat ria,

٧ - ࣖ َ‫َويَ ْمنَعُوْ نَ ْال َما ُعوْ ن‬

dan enggan (memberikan) bantuan.

4. SHALAT KE EMPAT (  Rakaat 7 dan 8 )


“FADL-LAM MINALLAAHI WANI’MATAN WAMAGHFIRATAN WARAHMATAN LAA ILAAHA ILAAHA ILLALLAHU
WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WAYUMIITU WAHUWA ‘ALAA KULLI
SYAI-IN QADIIR”.
Artinya :

“Kemurahan Allah dan Nikmat-Nya dan ampuanan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada
Tuhan melainkan Allah, Ia Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji,
dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa”.
Setelah itu bilal membaca shalawat :

“ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA WANABIYYINAA WAHABIIBINA WASYAFII’INAA WADZUHRINAA


WAMAULAANAA MUHAMMADIN”.

dan para jama’ah menjawabnya dengan :

“ALLAHUMMA SHALLI  WASALLIM ‘ALAIH”.


Seruan Bilal :
ْ َّ‫ الثَّالِثَةُ َسيِّ ُدنَا ع ُْث َمانُ بْنُ َعف‬ ُ‫اَ ْل َخلِ ْيفَة‬
‫ان‬

Alkholifatu Tsalitsat Amirul Mukminin Sayiduna Usman ibn Affan 

Jawaban Jama'ah : 
ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
ِ ‫َر‬

Rodiyallahu Anhu

Seruan Bilal :
ُ‫ْح اَ َج َر ُك ُم هللا‬ ِ ‫اَ ِخ ُر التَّ َر‬
ِ ‫اوي‬

Akhiru Tarwihi Ajarakumullah

Jawaban Jama'ah : 
‫آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل‬

ٰ
َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه‬

Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih

Tata Cara Shalat


Membaca Niat :
Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an (imaman/makmumam) lillahi ta'ala. 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai
(imam/makmum) karena Allah SWT

Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al Kafirun dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Nasr

Surat Al Kafirun
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - َ‫قُلْ ٰيٓاَيُّهَا ْال ٰكفِرُوْ ۙن‬

Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!

٢ - َ‫ٓاَل اَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدوْ ۙن‬


aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

٣ - ‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمٓا اَ ْعبُ ۚ ُد‬

dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

٤ - ‫َوٓاَل اَن َ۠ا عَابِ ٌد َّما َعبَ ْدتُّ ۙ ْم‬

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

٥ - ‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمٓا اَ ْعبُ ۗ ُد‬

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

٦ - ࣖ ‫لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِْن‬

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Surat Al Nasr
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ‫اِ َذا َج ۤا َء نَصْ ُر هّٰللا ِ َو ْالفَ ْت ۙ ُح‬

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

٢ - ‫اس يَ ْد ُخلُوْ نَ فِ ْي ِدي ِْن هّٰللا ِ اَ ْف َواج ًۙا‬


َ َّ‫َو َراَيْتَ الن‬

dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,

٣ - ࣖ ‫ك َوا ْستَ ْغفِرْ ۗهُ اِنَّهٗ َكانَ تَوَّابًا‬


َ ِّ‫فَ َسبِّحْ بِ َح ْم ِد َرب‬

maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima
tobat.

Setelah itu Bilal membaca :


ِ‫ ُس ْبحَانَ هللا‬,‫ ُس بُّوْ ٌح قُ ُّدوْ سٌ َربُّنَا َو َربُّ ْال َماَل ِئك ةُ َوال رُّوْ ُح‬,‫ت اَبَ دًا‬ ُ ْ‫ت َواَل يَفُ و‬ ُ ْ‫ك ْال َح ُّي الَّ ِذى اَل يَنَ ا ُم َواَل يَ ُم و‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ْال َمل‬,‫ك ْال َموْ ُج وْ ِد‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ال َمل‬,‫ك ال َم ْعبُوْ ْد‬
ُ ِ‫ُس ْبحَانَ ال َمل‬
‫ َواَل حَوْ َل َواَل قُ َّوةَ اِالَّبِاهللِ ْال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم‬, ْ‫َو ْال َح ْم ُدهلِل ِ َوالَ اِلَهَ اِاَّل هللاِ َوهللاُ اَ ْكبَر‬

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.

Kemudian bilal membaca shalawat :

“ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD”.


Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

Setelah itu bilal membaca shalawat lagi :

“ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA WAMAULAANA MUHAMMADIN”.

Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

Kemudian bilal membaca shalawat lagi :

“ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA WANABIYYINAA WAHABIIBINA WASYAFII’INAA WADZUHRINAA


WAMAULAANAA MUHAMMADIN”.

Dijawab para jama’ah :

“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.

Setelah melaksanakan Shalat ke-4 membaca Do'a Kamilin Setelah Shalat Tarawih (doa setelah shalat tarawih) :

 ‫ك‬ َ ‫ َولِ َما ِع ْن َد‬.‫ َولِل َّز َكا ِة فَا ِعلِي َْن‬.‫صالَ ِة َحافِ ِظي َْن‬ َّ ‫ َولِل‬.‫ض ُمَؤ ِّدي َْن‬ ِ ‫ َولِ ْلفَ َراِئ‬.‫ان َكا ِملِي َْن‬ ِ ‫اَللهُ َّم اجْ َع ْلنَا بِاِإْل ْي َم‬
‫ َوفِى‬.‫ َوفِى ال ُّد ْنيَا َزا ِه ِدي َْن‬.‫ض ي َْن‬ ِ ‫ْر‬ِ ‫ َو َع ِن الَّل ْغ ِو ُمع‬.‫ َوبِ ْالهُ َدى ُمتَ َم ِّس ِكي َْن‬.‫اجي َْن‬ ِ ‫ك َر‬ َ ‫ َولِ َع ْف ِو‬.‫طَالِبِي َْن‬
‫ت لِ َوا ِء ُم َح َّم ٍد‬ َ ْ‫ َوتَح‬.‫صابِ ِري َْن‬ َ ‫ َو َعلَى ْالبَالَ ِء‬.‫ َولِلنَّ ْع َما ِء َشا ِك ِري َْن‬.‫ضي َْن‬ ِ ‫ضا ِء َرا‬ َ َ‫ َوبَ ْالق‬.‫ْاآل ِخ َر ِة َرا ِغبِي َْن‬
ِ َّ‫ َو ِم َن الن‬.‫ َوِإلَى ْال َجنَّ ِة َدا ِخلِي َْن‬.‫ار ِدي َْن‬
‫ار‬ ِ ‫ض َو‬ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َس اِئ ِري َْن َو َعلَى ْال َح ْو‬ َ
ٍ َ‫ق َو ِد ْيب‬
‫اج‬ ٍ ‫س َواِ ْس تَ ْب َر‬ ٍ ‫ َو ِم ْن ُس ْن ُد‬.‫ َوبِ ُح ْو ٍر ِعي ٍْن ُمتَ َز ِّو ِجي َْن‬.‫ َو َعلى َس ِري ِْر ْال َك َرا َم ِة قَا ِع ِدي َْن‬.‫نَ ا ِجي َْن‬
‫س ِّم ْن‬ ٍ ‫ق َو َك ْأ‬ ِ َ‫ب َّوَأب‬
َ ‫ار ْي‬ ٍ ‫ بِ َأ ْك َوا‬.‫اربِي َْن‬
ِ ‫صفّى َش‬
ً َ ‫ َو ِم ْن لَبَ ٍن َو َع َس ٍل ُم‬.‫ط َع ِام ْال َجنَّ ِة آ ِكلِي َْن‬ َ ‫ َو ِم ْن‬.‫ُمتَلَب ِِّسي َْن‬
.‫ك َرفِ ْيقًا‬ َ ‫الص الِ ِحي َْن َو َح ُس َن ُأولِئ‬ ُّ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم ِم َن النَّبِيِّي َْن َوالصِّ ِّد ْيقِي َْن َو‬
َّ ‫الش هَ َدآ ِء َو‬ َ ‫ َم َع الَّ ِذي َْن َأ ْن َع ْم‬.‫َم ِعيْن‬
‫الش ِر ْيفَ ِة ْال ُمبَا َر َك ِة ِم َن‬ َّ ‫ اَللهُ َّم اجْ َع ْلنَا فِى ه ِذ ِه اللَّ ْيلَ ِة ال َّشه ِْر‬.‫ض ُل ِم َن هللاِ َو َكفَى بِاهللِ َعلِ ْي ًما‬ ْ َ‫ك ْالف‬
َ ِ‫ذل‬
‫ص حْ بِه‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوآلِه َو‬ َ ‫ َو‬.‫ َوالَتَجْ َع ْلنَا ِم َن اَْأل ْشقِيَا ِء ْال َمرْ ُد ْو ِدي َْن‬.‫ال ُّس َع َدا ِء ْال َم ْقب ُْولِي َْن‬
‫ك يَاَأرْ َح َم الرَّا ِح ِمي َْن َو ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬َ ِ‫ بِ َرحْ َمت‬.‫َأجْ َم ِعي َْن‬ 
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima
‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa
fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i
muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn.
Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn
wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin
wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i
wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî
hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal
hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. 
Artinya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban,
yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan
ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang
menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas
segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang
mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di
atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan
makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang
Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman
yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah,
jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima
amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga
Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.
Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam.” (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

Setelah itu Lanjut ke Shalat Witir.

SHALAT WITIR 2 RAKAAT


Seruan Bilal :
ُ‫صلُّوْ ا ُسنَّةَ ْال ِو ْت ِر َر ْك َعتَي ِْن َجا ِم َعةً َر ِح َم ُك ُم هللا‬
َ

Shallu Sunnatal witri rokataini jamiata rahimakumullah

Jawaban Jama'ah : 
‫آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل‬

ٰ
َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه‬

Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih

Tata Cara Shalat


Membaca Niat :
‫الو ْت ِر َر ْك َعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء ِإ َما ًما هلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫ا‬ 
ِ َ‫صلِّى ُسنَّةً ِمن‬

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al 'Ala dan Pada Rakaat kedua membaca Surat Al Kafirun

Surat Al 'Ala
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - ۙ‫ك ااْل َ ْعلَى‬


َ ِّ‫ِّح ا ْس َم َرب‬
ِ ‫َسب‬

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,

َ َ‫الَّ ِذيْ َخل‬


٢ - ‫ق فَ َس ٰ ّو ۖى‬

Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya).


٣ - ‫َوالَّ ِذيْ قَ َّد َر فَهَ ٰد ۖى‬

Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

٤ - ۖ‫ي اَ ْخ َر َج ْال َمرْ ٰعى‬


ْٓ ‫َوالَّ ِذ‬

dan Yang menumbuhkan rerumputan,

٥ - ‫فَ َج َعلَهٗ ُغثَ ۤا ًء اَحْ ٰو ۖى‬

lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman.

َ ‫َسنُ ْق ِرُئ‬
٦ - ۖ ‫ك فَاَل تَ ْن ٰس ٓى‬

Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,

٧ - ۗ‫اِاَّل َما ش َۤا َء هّٰللا ُ ۗاِنَّهٗ يَ ْعلَ ُم ْال َج ْه َر َو َما يَ ْخ ٰفى‬

kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

٨ - ‫ك لِ ْليُس ْٰر ۖى‬


َ ‫َونُيَ ِّس ُر‬

Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),

٩ - ‫ت ال ِّذ ْك ٰر ۗى‬
ِ ‫فَ َذ ِّكرْ اِ ْن نَّفَ َع‬

oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,

١٠ - ۙ‫َسيَ َّذ َّك ُر َم ْن ي َّْخ ٰشى‬

orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,

١١ - ۙ‫َويَتَ َجنَّبُهَا ااْل َ ْشقَى‬

dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,

١٢ - ‫الَّ ِذيْ َيصْ لَى النَّا َر ْال ُكب ْٰر ۚى‬

(yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),

ُ ْ‫ثُ َّم اَل يَ ُمو‬


١٣ - ۗ‫ت فِ ْيهَا َواَل يَحْ ٰيى‬

selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.

١٤ - ۙ‫قَ ْد اَ ْفلَ َح َم ْن تَ َز ٰ ّكى‬

Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),


١٥ - ۗ‫ص ٰلّى‬
َ َ‫َو َذ َك َر ا ْس َم َرب ِّٖه ف‬

dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

١٦ - ‫َبلْ تُْؤ ثِرُوْ نَ ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَ ۖا‬

Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,

١٧ - ۗ‫َوااْل ٰ ِخ َرةُ َخ ْي ٌر َّواَب ْٰقى‬

padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

١٨ - ۙ‫ُف ااْل ُوْ ٰلى‬


ِ ‫اِ َّن ٰه َذا لَفِى الصُّ ح‬

Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

١٩ - ࣖ ‫ُف اِب ْٰر ِه ْي َم َو ُموْ ٰسى‬


ِ ‫صح‬
ُ

(yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.

Surat Al Kafirun
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

١ - َ‫قُلْ ٰيٓاَيُّهَا ْال ٰكفِرُوْ ۙن‬

Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!

٢ - َ‫ٓاَل اَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدوْ ۙن‬

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

٣ - ‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمٓا اَ ْعبُ ۚ ُد‬

dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

٤ - ‫َوٓاَل اَن َ۠ا عَابِ ٌد َّما َعبَ ْدتُّ ۙ ْم‬

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

٥ - ‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمٓا اَ ْعبُ ۗ ُد‬

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

٦ - ࣖ ‫لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِْن‬

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”


SHALAT WITIR 1 RAKAAT
Seruan Bilal :
Alkholifatu robiah Amirul Mukminin sayiduna ‘Ali bin Abi Thalib 

Jawaban Jama'ah : 
ُ‫َك َّر َم هللاُ َوجْ هَه‬

Karamallahu wajhah

Seruan Bilal :
ُ‫صلُّوْ ا ُسنَّةَ ْال ِو ْت ِر َركعةً َجا ِم َعةً َر ِح َم ُك ُم هللا‬
َ

Shallu Sunnatal witri rok’atan jami’ata rahimakumullah

Jawaban Jama'ah : 
‫آل إله إالَّ هللا مح ّم ٌد رسو ُل هللا صلّى هللا علي ِه وسل‬

ٰ
َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه‬

Laa ilaha ilallah Muhammadu rasulullah shalaallahu alaihi wa salam. Allahuma sholii wa sallim wa bariik alaih wa
'alaa aalih

Tata Cara Shalat


Membaca Niat :
‫الو ْت ِر َر ْك َعةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء ِإ َما ًما هلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ُ‫ا‬ 
ِ َ‫صلِّى ُسنَّة‬

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Pada Rakaat pertama membaca Surat pendek Al-Ikhlas, Al Falaq dan Annas secara langsung.

SUSUNAN BACAAN WIRID SETELAH SHALAT WITIR


Adapun susunan bacaan setelah selesai shalat Witir adalah sebagai berikut:   

ِ‫ ُس ْبحَانَ هللا‬,‫ ُس بُّوْ ٌح قُ ُّدوْ سٌ َربُّنَا َو َربُّ ْال َماَل ِئك ةُ َوال رُّوْ ُح‬,‫ت اَبَ دًا‬ ُ ْ‫ت َواَل يَفُ و‬ ُ ْ‫ك ْال َح ُّي الَّ ِذى اَل يَنَ ا ُم َواَل َي ُم و‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ْال َمل‬,‫ك ْال َموْ ُج وْ ِد‬
ُ ِ‫ ُس ْبحَانَ ال َمل‬,‫ك ال َم ْعبُوْ ْد‬
ُ ِ‫ُس ْبحَانَ ال َمل‬
‫ َواَل حَوْ َل َواَل قُ َّوةَ اِالَّبِاهللِ ْال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم‬, ْ‫َو ْال َح ْم ُدهلِل ِ َوالَ اِلَهَ اِاَّل هللاِ َوهللاُ اَ ْكبَر‬

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII
LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL
MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU
AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.

Permohonan ampunan dan keselamatan.   

ِ ْ‫ضاك ِم ْن َس َخ ِطك َوبِ ُم َعافَاتِك ِم ْن ُعقُوبَتِك َوَأ ُعو ُذ بِك ِم ْنك اَل ُأح‬
‫صي ثَنَ ا ًء َعلَيْك‬ َ ‫اللَّهُ َّم إنِّي َأ ُعو ُذ بِ ِر‬
‫ت َك َما َأ ْثنَيْت َعلَى نَ ْف ِسك‬
َ ‫َأ ْن‬  
Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī
tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.  

Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku
meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-
Mu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Doa shalat witir


‫ك‬ َ ُ‫ص ا ِدقًا َونَ ْس َأل‬ َ ‫ك يَقِ ْينًا‬ َ ُ‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا َونَ ْس َأل‬ َ ُ‫اش عًا َونَ ْس َأل‬
ِ ‫ك قَ ْلبًا َخ‬ َ ُ‫ك ِإ ْي َمانًا َداِئ ًما َونَ ْس َأل‬ َ ُ‫َأللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْساَل‬
‫ك تَ َم ا َم ْال َعافِيَ ِة‬ َ ُ‫ك ْال َع ْف َو َو ْال َعافِيَ ةَ َونَ ْس َأل‬َ ُ‫ك َخ ْيرًا َكثِ ْيرًا َونَ ْس َأل‬َ ُ‫ك ِد ْينًا قَيِّ ًما َونَ ْسَأل‬ َ ُ‫صالِحًا َونَ ْسَأل‬ َ ‫َع َماًل‬
‫ص يَا َمنَا َوقِيَا َمنَا‬ ِ ‫صاَل تَنَا َو‬ َ ‫اس َأللَّهُ َّم َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا‬
ِ َّ‫ك ْال ِغنَى َع ِن الن‬ َ ُ‫ك ال ُّش ْك َر َعلَى ْال َعافِيَ ِة َونَ ْسَأل‬ َ ُ‫َونَ ْسَأل‬
‫ص لَّى هللاُ َعلَى َخ ْي ِر َخ ْلقِ ِه‬ َ ‫َّاح ِمي َْن َو‬ِ ‫ص ي َْرنَا يَا َأهللُ يَ اَأرْ َح َم ال ر‬ ِ ‫ضرُّ َعنَا َوتَ َعبُّ َدنَا َوتَ ِّم ْم تَ ْق‬ َ َ‫َوتَ َخ ُش َعنَا َوت‬
‫ َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِعي َْن َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬   
Artinya, "Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat,
keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-
Muampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia
kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesaama manusia. Ya Allah, tuhan kami terimalah dari
kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadaha kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan
kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan
kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara
keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semestra alam.”   

1. Syahadat.   

ُ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللا‬   


Asyhadu an lā ilāha illallāh.   

Artinya, “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.”   

2. Istighfar.   

َ‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللا‬   


Astaghfirullāh.   

Artinya, “Aku memohon ampunan Allah.”   

3. Permohonan ridha dan surga Allah.   

ِ َّ‫ضاك َو ْال َجنَّةَ َوَأ ُعو ُذ بِك ِم ْن َس َخ ِطك َوالن‬


‫ار‬ َ ‫َأ ْسَألُك ِر‬   
Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.   

Artinya, “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan
neraka-Mu.”   

4. Poin 1-3 diulang sebanyak 3 kali.   


5. Pujian atas keluasan ampunan (3 kali).   

ُ ‫اللَّهُ َّم إنَّك َع ْف ٌو َك ِري ٌم تُ ِحبُّ ْال َع ْف َو فَا ْع‬   


‫ف َعنِّي‬
Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.   
Artinya, “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya
ampunilah aku.”

6. Pujian atas kemurahan dan kasih-sayang Allah. 

ِ ‫ك يَا َأرْ َح َم الر‬


‫َّاح ِمي َْن‬ َ ِ‫يَا َك ِر ْي ُم بِ َرحْ َمت‬  
Yā karīmu, bi rahmatika yā arhamar rāhimīna.

Artinya, “Wahai Zat yang maha pemurah, (aku memohon) atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling
penyayang dari segenap penyayang.”   

7. Niat puasa Ramadhan.   


‫ض َشه ِْر َر َمضَانَ هلِل ِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬   
ِ ْ‫ْت صَوْ َم َغ ٍد ع َْن أدَا ِء فَر‬

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.   

Artinya, “Aku berniat untuk berpuasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”   Adapun bila doa dan wirid
dilaksanakan berjamaah, kita dapat mengganti kata ganti (dhamir) mufrad atau tunggal dengan dhamir jamak
atau plural. Semoga Allah menerima permohonan kita. Amiiin. Wallahu a‘lam

Anda mungkin juga menyukai