Anda di halaman 1dari 67

MATERI

PERTEMUAN
111-115

AUDIO
KE 111-115
Kitab Shifatu Sholatin
Nabiyyi Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam
Minattakbiri ilattaslim ka-
annaka Taroha (Sifat
Shalat Nabi mulai dari
Takbir sampai Salamnya
seakan-akan Anda
Melihatnya) karya Asy
Syekh Al-Albani -
Rahimahullah.
GRUP ISLAM SUNNAH | GiS

PEMATERI KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &


Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)

Hafidzahullahu Ta’ala Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.


Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450
1
KATA PENGANTAR
╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعال‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫ـم‬
ِ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ ‫بس‬

ُ ُ َ َ َ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ه‬
‫اّلل وبركاته‬ِ ‫السالم عليكم ورحمة‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam


semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

2
Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan
mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah
wal Jama'ah pembina dan pembimbing Grup Islam
Sunnah | GiS di antaranya:

◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.


◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

3
Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang
Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah, Adab, Akhlaq, Muamalah
dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh
seorang Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh


mudah dipahami oleh semua kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya


admin yang dapat memposting materi. In syaa Allāh
materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam
rentang waktu pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan
pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada


link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

4
Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk
memuraja'ah materi yang telah disampaikan tanpa
khawatir memori HP menjadi penuh.
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat
membuat semangat kita dalam menuntut ilmu semakin
bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama


dengan GiS Angkatan 1 dan Angkatan 2 lebih dari tujuh
puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang
tersebar di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya
akan terus bertambah dengan dibukanya pendaftaran
baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa


Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

5
༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................. 7

PERTEMUAN 111
Pembahasan tentang Memanjangkan Sujud ............ 9

PERTEMUAN 112
Pembahasan tentang Memanjangkan Sujud
Bag 02 ..................................................................... 20

PERTEMUAN 113
Pembahasan tentang Keutamaan Sujud ................. 33

7
PERTEMUAN 114
Pembahasan tentang Manakah Yang Lebih Utama
Memperlama Berdiri
ataukah Memperbanyak Sujud? ............................. 43

PERTEMUAN 115
Pembahasan tentang Manakah Yang Lebih Utama
Memperlama Berdiri
ataukah Memperbanyak Sujud? Bagian 02 ............ 57

8
PERTEMUAN 111
Senin, 15 Rajab 1444 H / 06 Februari 2023 M

Audio ke-111 : Pembahasan tentang Memanjangkan


Sujud

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ْ ‫ا ا‬ ْ ‫ا ا‬ َ‫ه ا ا‬ ْ ُ ‫ا‬ َ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬
ُ ‫ا ا ُ ا‬
‫ت ِبع هداه‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai


karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota

9
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan
diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab
tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana
judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi
wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha
(Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya
Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala membahas tentang


memanjangkan sujud.

10
Maksudnya adalah anjuran dari Nabi kita Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa Sallam agar kita memanjangkan
sujud kita.

ُّ ُ ُّ ‫ا َ ْ ا ا ى ا ا ْ ا ُ ُ ُ ْ ا ُ ا ْ ً ا‬ ‫َ ا ى‬
، ‫اوكان اصَل هللا علي ِه وسلم يجعل سجوده ق ِريبا ِمن الركو ِع ِ يف الطو ِل‬
ْ ْ

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


ketika shalat, Beliau menjadikan sujudnya panjang
seperti panjangnya rukuknya.
Beliau ketika rukuk, rukuk dengan waktu yang lama,
begitu pula ketika sujudnya.

‫ْ ا َ اْ ا‬ ‫ا ُ َّ ا ا َ ا‬
ٍ ‫اْلطالة ِِلم ٍر ع ِار‬
،‫ض‬ ِ ‫وربما بالغ ِ يف‬

Kadang-kadang Beliau sangat memanjangkan sekali


sujudnya, karena ada suatu kondisi yang khusus.

Kadang-kadang Beliau sangat lama dalam sujudnya.

11
‫َ ا ا ا ا ْ ُ َّ ا ا‬
‫كما قال بعض الصحاب ِة‬

Sebagaimana disebutkan oleh sebagian sahabat Beliau,

‫ا‬ ْ ‫ا ا ا‬ ‫ْ ا‬ ‫ا‬ ‫ُ اَْ ا ا ى‬ ‫ا ى‬ ُ ْ ُ ‫ا‬ ‫ا ا ا اَْا‬


❲ ‫شـ‬
‫هللا صَل هللا علي ِه وسلم ِ يف ِإحدى صَل يت الع ِ ي‬
ِ ‫خرج علينا رسول‬
ًْ ‫ا ُ ا ا ٌ ا ا ً ًْ ُ ا‬ ْ ‫ا‬ ْ َ ْ ُّ
ِ ‫❳[ الظه ِر أ ِو الع‬
،‫ْص ] وهو ح ِامل حسنا او حسينا‬

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


pernah keluar untuk menjadi imam kami di salah satu
shalat siang, shalat itu antara shalat Dzuhur dan shalat
Ashar (dua kemungkinan, kalau tidak shalat Dzuhur ya
shalat Ashar, salah satu dari shalat siang), dan ketika itu
Beliau membawa Hasan atau Husain (ini juga ragu
apakah Hasan ataukah Husain radhiallahu anhuma)

‫ُْ ْ ا‬ ‫ْا اا‬ ُ ‫اا ا ا‬ َّ ‫ا ا ا َّ ا‬


❲ ، ] ‫❳فتقدم الن ِ يب ﷺ فوضعه [ ِعند قد ِم ِه اليمب‬
ُّ

12
Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam maju
(maksudnya menjadi imam) dan Beliau meletakkan
cucunya di samping kaki kanannya.

‫ُ َّ َ َّ ا َّ ا ا ا ى‬
❲ ،‫❳ثم كّب ِللصَل ِة فصَل‬

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


bertakbir dan Beliau pun mulai shalatnya.

‫ا ْ ا ً َا َا‬ ‫ا ا ا ا اْ ا َ ْ ا اْ ا ا‬
❲ ،‫ات صَل ِت ِه سجدة أطالها‬‫❳ فسجد بي ظهر ي‬

Di tengah shalat ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa


Sallam bersujud dengan sujud yang sangat lama.

َّ ْ ‫ْ ا‬ ْ‫اا ا ْ ُ ا‬
❲ ] ‫اس‬
ِ ‫ي الن‬
ْ
ِ ‫س [ ِمن ب‬ ‫❳ فرفعت رأ ِ ي‬

Maka aku pun (perawi mengatakan) aku pun


mengangkat kepalaku, sedangkan manusia/makmum
yang lain mereka sujud mengikuti sujudnya Rasulullah

13
Shallallahu 'alaihi wa Sallam, sedangkan aku mengangkat
kepalaku.

َ ُ ْ ‫ُ ا ا ٌ اا ا‬ ْ ُ ‫ا‬ ْ َ َ ‫ا ْ ا َّ ُّ ا‬
❲ ‫ فرجعت ِإَل‬،‫اجد‬
ِ ‫هللا ﷺ وهو س‬
ِ ‫فإذا الص ِ يب عَل ظه ِر رسو ِل‬

ُ ُ
،‫❳سج ْو ِد ْي‬

Ternyata ada anak kecil yang berada di punggung


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan Beliau ketika
itu dalam keadaan sujud (jadi Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam sujud, Hasan atau Husain itu main-main
di punggung Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam),
maka aku pun akhirnya sujud kembali.

ُ َّ ‫َّ ا ُ ا ا‬ ُ ْ ُ ‫ا‬ ‫ا َ َّ ا ا‬
❲ ‫ قال الناس‬،‫هللا ﷺ الصَلة‬
ِ ‫❳ فلما قض رسول‬

Maka ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


selesai dari shalatnya, orang-orang berkata kepada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam :

14
ً ‫ا ْ ا‬ ‫! َّ ا ا ا ْ ا ا ْ ا َ ا ا ّ ا ا ا ا‬ ‫ايا ار ُس ْو ا‬
❲ ‫ات صَل ِتك [ ه ِذ ِه ] سجدة‬
‫ي‬ ‫هر‬ ‫ظ‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫د‬‫ج‬‫س‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ِ ‫هللا‬ ‫ل‬

‫َا ْاا‬
،‫❳ أطلتها‬

Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, di shalat


ini engkau melakukan sujud yang sangat lama sekali.

‫ا َّ َ ا َّ َ َّ ُ ا ْ ا ا ا َ ْ ٌ َ ْ َ َّ ُ ُ ْ ا َ ْ ا‬
❲ ‫ أو أنه يوَح ِإليك‬، ‫❳ ! حب ظننا أنه قد حدث أمر‬

Sampai-sampai kami mengira ada sesuatu yang terjadi


(ada sesuatu yang tidak wajar yang terjadi), atau ada
wahyu yang turun kepadamu.

‫اقالا‬

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


mengatakan,

ُ ‫ُ ُّ ا ا َ ْ ا‬
( ، ‫)كل ذ ِلك لم يكن‬

15
Dua hal itu semuanya tidak terjadi.

-> Jadi tidak ada sesuatu yang istimewa yang terjadi.


Sesuatu yang tidak wajar terjadi, tidak. Tidak juga turun
wahyu kepadaku.

ْ َ ‫ا َ َّ ْ ْ ْ ا ا‬
( ‫) ول ِكن اب ِ يب ِإرتحل ِ يب‬

Akan tetapi anakku ini menunggangiku.

Di sini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menyebut


cucu sebagai anak, dan ini boleh dalam bahasa Arab. Jadi
cucu bisa disebut sebagai anak dalam bahasa Arab.
Makanya kalau ada orang berwasiat dalam bahasa Arab,
"aku berwasiat untuk anak-anakku", misalnya mereka
berwasiat "kepada anak-anakku", mereka harus yang
melakukan ini dan itu, ternyata tidak punya anak. Maka
wasiat tersebut harus dijalankan oleh cucu. Karena ya
dalam bahasa Arab cucu bisa disebut juga sebagai anak.

16
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
mengatakan

ْ‫ب إ ْرات اح َلب‬ْ ‫او َل ِك َّن ْاب‬


‫ِي‬ ِ ‫ِي‬

(akan tetapi anakku menunggangiku)

ُ ‫ا َ ْ ُ َ ْ ُ ا ِّ َ ُ ا َّ ا ْ ا ا ا ا‬
( ‫ض حاجته‬ ‫) فك ِرهت أن أعجله حب يق ِ ي‬

Sehingga aku tidak ingin mempercepat untuk


mengangkat kepalaku, sampai anakku ini puas dengan
keinginannya.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Ala.

17
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang
akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

18
19
PERTEMUAN 112
Selasa, 16 Rajab 1444 H / 07 Februari 2023 M

Audio ke-112: Pembahasan tentang Memanjangkan


Sujud Bag 02

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ْ ‫ا ا‬ ْ ‫ا ا‬ َ‫ه ا ا‬ ْ ُ ‫ا‬ َ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬
ُ ‫ا ا ُ ا‬
ُ‫ت ِبع هداه‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai


karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam

20
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikh Al Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan


dalam kitabnya,

‫ا‬
ْ‫آخر‬ ْ ‫ا ْ ا‬
‫ف ح ِدي ٍث‬
‫وِ ي‬

21
Di dalam hadits yang lain disebutkan:

ِ ‫ُ ا‬ ‫َ ا‬
❲ ، ‫❳كان ﷺ يص يَل‬

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah


shalat,

ْ َ َ‫ا ا ا ا ا اا ا ْ ا ا ُ ا ْ ُ ا ْ ا‬
❲ ، ‫ي عَل ظه ِر ِه‬ِ ‫❳ف ِإذا سجد وثب الحسن والحس‬

Lalu ketika Beliau sujud, Hasan dan Husain meloncat ke


atas punggung Beliau.

Di dalam riwayat ini dikatakan dua-duanya. Kalau di


dalam riwayat yang sebelumnya kata-katanya "atau",
ada ragu-ragu dalam periwayatannya. Di dalam riwayat
ini dikatakan dengan [ ‫' ] و‬dan'.
"Hasan dan Husain meloncat ke punggung Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam."

22
‫ا‬ ُ ْ ُ‫ا ا اا‬
❲ ،‫❳ف ِإذا منعوهما‬

Ketika melihat itu, para sahabat yang shalat di belakang


Beliau, melarang keduanya,

‫ا‬ ُ ْ ُ ‫َ ا ا َْ ْ َْ ا‬
❲ ، ‫❳أشار ِإلي ِهم أن دعوهما‬

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


memberikan isyarat kepada mereka agar mereka
membiarkan keduanya meloncat ke punggung Beliau
ketika Beliau sedang sujud.

ْ ‫ا‬ ُ ‫َّ ا ا ا ا ا‬ ‫اى ا ا ا‬


❲ ‫❳ فلما قض الصَلة وضعهما ِ يف ِحج ِر ِه‬

Seusai shalat, Beliau meletakkan keduanya di atas


pangkuan Beliau, dan Beliau bersabda:

ْ ‫ا ْ َ ا َّ ْ ا ْ ُ َّ ا ا‬
❲ ) ‫❳ (من أحب ِ يب فلي ِحب هذي ِن‬

23
Barangsiapa yang mencintai aku, maka cintailah kedua
orang ini/kedua anak ini (yaitu Hasan dan Husain).

Di dalam hadits ini terdapat pelajaran yang sangat


berharga yang disebutkan oleh Syaikh Albani
rahimahullahu Ta'ala, bahwa kadang-kadang seseorang
boleh melamakan sujudnya melebihi rukun-rukun yang
lain; melebihi rukuknya, melebihi duduknya di antara
dua sujud, melebihi i'tidalnya, karena ada kebutuhan
untuk melamakan sujud.

Boleh bagi kita misalnya kita ingin doa di sujud kita


dalam waktu yang lama. Ini dibolehkan. Kenapa
demikian? Karena kita sangat membutuhkannya. Kalau
kita misalnya, membutuhkan doa yang lama ketika
sujud, maka kita dibolehkan untuk melamakan sujud
kita melebihi lamanya rukun-rukun yang lain.

24
Kalau untuk kebutuhan memuaskan cucu saja yang
bermain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
melamakan sujudnya, maka kebutuhan untuk berdoa di
sujud kita lebih dari itu. Memberikan kesempatan
bermain kepada anak, ini kebutuhan yang lebih ringan
daripada kebutuhan seseorang untuk memperbanyak
doanya ketika sujudnya. Kalau memberikan kesempatan
untuk bermain di atas punggung kepada anak kecil saja
dibolehkan, maka untuk memperlama sujud karena
dorongan/ keinginan doa yang lama di sujud itu lebih
dibolehkan lagi.

Dan di dalam hadits ini kita bisa mengambil pelajaran,


betapa sayangnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
Sallam kepada cucunya ini. Dan ini bisa kita tiru. Ketika
kita membawa anak kecil dan misalnya anak kecil
tersebut naik di punggung kita, maka kita ada baiknya
berusaha untuk memuaskan anak kecil tersebut agar dia
puas dengan permainannya ketika kita sedang sujud.
Tapi kita harus tetap menjaga kekhusyukan kita.

25
Kita manfaatkan sujud itu untuk banyak berdoa, untuk
banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan saat sujud. Kita
ulang-ulang terus. Jangan hanya menunggu saja,
kemudian kekhusyukan menjadi hilang, tidak. Tetap kita
jaga kekhusyukan kita, kita berikan kesempatan kepada
anak di punggung, tidak ada masalah. Sehingga kita
mendapatkan dua pahala; pahala melamakan sujud,
pahala memperbanyak dzikir, dan pahala memberikan
kesenangan kepada anak kecil.

Dan di dalam hadits ini terdapat pelajaran yang sangat


berharga juga, bahwa mencintai dzurriyah atau
keturunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam itu
wujud dari kecintaan kita kepada Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam. Mencintai keturunan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam itu adalah wujud kecintaan
kita kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Karena Rasulullah mengatakan [ ‫ب َهذَ ْي ِن‬
َّ ‫] َم ْن أ َحبَّنِي ف ْليُ ِح‬

26
(Barangsiapa yang mencintaiku maka cintailah kedua
anak ini). Dan keduanya adalah keturunan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Makanya tidak benar orang yang mengatakan:


keturunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sama
dengan yang lain. Tidak benar orang yang mengatakan
bahwa keturunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
Sallam sama dengan yang lain. Keturunan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam punya keistimewaan, punya
kelebihan. Mereka punya kedekatan nasab dengan
orang yang sangat mulia, dengan manusia yang sangat
mulia, dengan makhluk yang paling mulia, yaitu
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, sehingga
mereka punya kelebihan daripada yang lain.

Namun yang perlu diperhatikan juga, bahwa keutamaan


nasab ini tidak berguna sama sekali apabila amalan
orang tersebut tidak baik dan tidak benar. Kalau

27
amalannya buruk, maka orang yang bertakwa lebih
utama daripada orang yang punya nasab yang mulia.
Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Quran
mengatakan,

ْ ُ ‫َْ ا‬ ‫ا‬ ْ ُ ‫َّ َ ْ ا ا‬


{ ‫ٱهلل أتقاكم‬
ِ ‫} ِإن أ كرمكم ِعند‬

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian


adalah orang yang paling bertakwa" (QS. Al-Hujurat: 13)

Sehingga mulianya nasab itu baru bermanfaat ketika


amal seseorang baik dan benar. Ketika amalannya tidak
baik atau amalannya tidak benar, maka nasabnya tidak
akan berguna.

Bapaknya Nabi Ibrahim apakah mulia? Tidak mulia,


walaupun anaknya seorang nabi yang sangat mulia.
Tidak berguna. Anaknya Nabi Nuh, nasabnya apakah
berguna? Tidak berguna sama sekali karena dia

28
durhaka, karena dia kafir. Begitu pula dengan orang
yang misalnya dia keturunan Rasulullah.

Kalau amalannya tidak baik atau amalannya tidak benar,


maka orang yang berilmu lebih mulia dari mereka.
Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala mengangkat derajat
orang yang berilmu dan beramal baik.

‫ُ ْ ا ى ا ُ ُ ْ ْا اا ا‬ ُ‫ُ ى ا ا‬ ‫اْ ا‬
{ ‫ات‬
ٍ ‫} يرف ِع هللا ال ِذين آمنوا ِمنكم وال ِذين أوتوا ال ِعلم درج‬

"Allah Subhanahu wa Ta'ala mengangkat derajat orang-


orang yang beriman di antara kalian dan orang yang
diberikan ilmu" (QS. Al Mujadilah: 11)

Jadi, beriman, dia mengamalkan ilmunya dan dia


berilmu; diberikan ilmu oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan beberapa derajat.

ْ ُ ‫َْ ا‬ ‫ا‬ ْ ُ ‫َّ َ ْ ا ا‬


{ ‫ٱهلل أتقاكم‬
ِ ‫} ِإن أ كرمكم ِعند‬

29
"Orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang
yang paling bertakwa"

Dan takwa tidak mungkin terwujud kecuali dengan ilmu.


Takwa itu, ada ilmunya kemudian diamalkan ilmu
tersebut. Mereka lebih mulia walaupun tidak punya
nasab; daripada orang yang punya nasab yang mulia tapi
ternyata amalannya tidak baik, atau dia jahil.

Makanya kita harus adil dalam menyikapi masalah ini.


Nasab itu baru berguna, baru punya nilai lebih, ketika
seseorang sudah baik amalnya atau dia benar dalam
jalan agamanya.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Ala.

30
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang
akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

31
32
PERTEMUAN 113
Rabu, 17 Rajab 1444 H / 08 Februari 2023 M

Audio ke-113: Pembahasan tentang Keutamaan Sujud

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ْ ‫ا ا‬ ْ ‫ا ا‬ َ‫ه ا ا‬ ْ ُ ‫ا‬ َ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬
ُ ‫ا ا ُ ا‬
‫ت ِبع هداه‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai


karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.
33
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan
bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala menjelaskan tentang


keutamaan sujud.

ُ‫هللا اع َل ْيه او اس ىل ام اي ُق ْول‬


ُ ‫ان اص ىَل‬
‫اَ ا‬
‫وك‬
ِ

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


mengatakan tentang keutamaan sujud.

34
‫ا‬ ‫ا‬ ْ ‫ا ْ ُ َّ ْ ْ َ ا َّ ا َ ا َ ْ ُ ُ ا ْ ا‬
(‫) ما ِمن أم ِ يب ِمن أح ٍد ِإَّل وأنا أع ِرفه يوم ال ِقيام ِة‬

"Tidak ada seorangpun dari umatku kecuali aku


nantinya di hari kiamat mengetahuinya"
Tidak ada seorangpun dari umatku kecuali nanti di hari
kiamat aku mengetahuinya. Jadi Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam tahu semua umat pada hari kiamat
nanti.

ُ ‫! ْ َ ْْ ا ْ ا ا‬ ُ ْ ُ ‫ا‬ ‫ ا َْ ا اْ ُُ ْ ا‬: ُْ ‫ا‬


(‫هللا ِ يف كّب ِة الخَل ِئق ؟‬
ِ ‫)قالوا وكيف تع ِرفهم يا رسول‬

Para sahabat heran, di hari kiamat nanti kan banyak


sekali orang, tidak hanya umat Beliau saja, umat-umat
yang terdahulu juga dibangkitkan oleh Allah Subhanahu
wa Ta'ala. Dan di sana juga ada banyak orang-orang
yang kafir, tidak mengikuti Beliau. Bagaimana Beliau
tahu umatnya?

35
Makanya para sahabat bertanya, "Bagaimana engkau
mengetahui umatmu wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa Sallam? Padahal mereka bercampur dengan umat-
umat yang lain, dengan manusia yang tidak
mengikutimu juga."

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


menjawab,

ُّ ‫ْا ً ْا ا ْ ٌ ُ ْ ٌ ُْ ٌ ا ْا اا ٌ َ ا‬ ‫َا َْ ا َ ْ ا ا ْ ا‬
( ‫ و ِفيها فرس أغر‬، ‫أرأيت لو دخلت ِصّبة ِفيها خيل دهم بهم‬
ُ ْ ُ ُ ْ ‫ُ ا َّ ْ َ َّ ُ ْ ا ا‬
‫) محجل ؛ أما كنت تع ِرفه ِمنها ؟‬

Bagaimana pendapatmu ketika engkau masuk ke


kandang. Di kandang tersebut ada kuda yang benar-
benar hitam. Di antara kuda-kuda yang hitam tersebut
ada kuda yang kepalanya ada warna putihnya. Begitu
pula kaki-kakinya ada warna putihnya. -Ini kuda yang
indah. Sifat kuda yang indah itu ketika di wajahnya ada
warna putih, kemudian di kaki-kakinya sampai di
lututnya atau sikunya ada warna putih. Itu kuda yang
36
indah- Bukankah ketika ada kuda yang demikian di
antara kuda-kuda yang hitam legam kamu bisa
mengenali kuda itu?

َ‫ا ا ا‬
❲ ‫ بَل‬: ‫❳ قال‬

Sahabat tersebut menjawab, "Tentu."

ْ ُ ُ ْ ‫ا ا َّ ُ ْ ا ا‬ ْ ُ ُّ ‫ُ ٌّ ا‬ ‫ا‬ ْ ‫ ا َّ ُ َّ ْ ا‬: ‫ا ا‬
❲ ‫ محجلون ِمن الوضو ِء‬، ‫❳ قال ف ِإن أم ِ يب يوم ِئ ٍذ غر ِمن السجو ِد‬

"Ketahuilah sesungguhnya umatku saat itu (ketahuilah


bahwa umatku di hari itu) wajahnya bersinar karena
sujud dan anggota-anggota yang mereka basuh saat
wudhu juga memancarkan sinar"

Makanya umatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa


Sallam terlihat istimewa, berbeda sendiri daripada
umat-umat yang lain. Dan ini menunjukkan keutamaan
sujud. Karena kalau orang sujud terus maka wajahnya
nantinya akan bersinar di hari kiamat. Ini juga
37
menunjukkan keutamaan untuk berwudhu. Jadi
anggota badan yang kita basuh dan kita usap ketika
berwudhu nantinya akan memancarkan sinar di hari
kiamat nanti.

ُ ْ ُ‫اا‬
❲ ‫❳ ويقول‬

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam


menyabdakan:

ْ َ ‫َاا ُ ْ اا َ ا‬ َّ ْ َ ْ ‫ا َا ا ُ ا ْ ا ا ا ْ َا ا‬
❲ ‫ِإذا أراد هللا رحمة من أراد ِمن أه ِل الن ِار ؛ أمر هللا المَل ِئكة أن‬

ْ ُ ُّ ‫اُ ْ ُ ْاُ ْ ااْ ُ ْاُ ْ ا‬ ُُْ‫ُ ْ ُ ْ ا ْ ا‬


، ‫ فيخ ِرجونهم ويع ِرفونهم ِبآث ِار السجو ِد‬،‫هللا‬
ِ ‫❳يخ ِرجوا من يعبد‬

Apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala ingin memberikan


rahmat-Nya kepada penduduk neraka yang
dikehendaki-Nya, (Allah menghendaki memberikan
rahmat kepada sebagian dari penduduk neraka) maka
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada para
malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang
38
beribadah kepada Allah. (Ketika di dunia mereka
beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tapi
karena banyak dosanya akhirnya harus masuk ke neraka
dahulu.) Maka para malaikat pun mengeluarkan
manusia-manusia yang dulunya beribadah kepada
Allah.

Dari mana para malaikat tahu kalau mereka pernah


beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala?

ْ ُ ُّ ‫ا‬
‫ِبآث ِار السجو ِد‬

Mereka tahu dengan bekas-bekas sujudnya. Ini


menunjukkan bahwa ada keutamaan yang sangat besar
dari amalan sujud kita.

َّ ‫ا ا ْ ُ ُ ْ ا ا‬ ْ ُ ُّ ‫ا ا َّ ا ُ ا َ َّ َ ْ ا ْ ُ ا ا ا‬
❲ ، ‫ فيخرجون ِمن الن ِار‬، ‫وحرم هللا عَل الن ِار أن تأ كل آثر السجو ِد‬

ْ ُ ُّ ‫ا ُ ُّ ْ ا ا ا ْ ُ ُ ُ َّ َّ َ ا‬
‫❳ فكل اب ِن آدم تأ كله الن ِار ِإَّل أث ِر السجو ِد‬

39
"Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan kepada
neraka untuk memakan bagian-bagian bekas sujudnya
seseorang"

Jadi anggota badan yang dipakai untuk sujud ini


nantinya tidak dilalap oleh api neraka. Allah
mengharamkannya. Makanya banyaklah bersujud
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

َّ ‫ا ا ْ ُ ُ ا ا‬
‫فيخرجون ِمن الن ِار‬

Maka akhirnya pun orang-orang yang terlihat dengan


ciri-ciri seperti ini keluar dari neraka.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan lagi,


maka semua anak Adam akan dimakan oleh api neraka.
Semua tubuh anak Adam itu akan dimakan oleh api
neraka, kecuali tempat-tempat yang dulunya dipakai
untuk sujud. Kecuali bagian-bagian tubuh yang dulunya

40
dipakai untuk sujud. Dan ini menunjukkan betapa
mulianya amalan sujud.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Ala.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang


akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

41
42
PERTEMUAN 114

Kamis, 18 Rajab 1444 H / 09 Februari 2023 M

Audio ke-114: Pembahasan tentang Manakah Yang


Lebih Utama Memperlama Berdiri ataukah
Memperbanyak Sujud?

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ْ ‫ا ا‬ ْ ‫ا ا‬ َ‫ه ا ا‬ ْ ُ ‫ا‬ َ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬
ُ ‫ا ا ُ ا‬
‫ت ِبع هداه‬.

43
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai
karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala di dalam kitab beliau


ini tidak menyinggung tentang mana yang lebih mulia
apakah memperbanyak sujud ataukah memperlama

44
berdiri. Disebutkan di dalam bab berdiri, berdiri juga
mempunyai keutamaan yang sangat besar.

Berdiri ketika shalat ini mempunyai keutamaan yang


sangat besar. Di sini juga Syaikh Albani ketika
membicarakan masalah sujud, beliau menyebutkan
keutamaan sujud yang sangat besar ini.

Mana yang lebih mulia bagi seseorang, mana yang lebih


afdal bagi seseorang, shalat dengan tempo yang agak
cepat sehingga dengannya dia bisa memperbanyak
sujud; ataukah shalat dengan tempo yang lama, dengan
memperlama berdirinya?

Misalnya dalam waktu setengah jam, seseorang ketika


shalatnya lama, dia bisa shalat misalnya 5 rakaat dalam
tempo setengah jam. Tapi dengan dalam waktu
setengah jam tersebut, ketika shalatnya agak cepat dia
bisa shalat misalnya 11 rakaat. Mana yang lebih afdal?
Apakah yang banyak sujudnya ataukah yang lama

45
berdirinya? Para ulama berbeda pendapat ketika
membahas masalah ini.

Ada yang mengatakan memperbanyak sujud lebih


utama. Kenapa demikian? Karena banyaknya
keutamaan-keutamaan sujud. Di antaranya hadits-
hadits yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullah
di dalam bab ini. Di antaranya hadits Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa Sallam tentang seorang sahabat
yang meminta kepada Beliau untuk bisa bersama Beliau
di surga, sahabat Amr ibn Salamah radhiallahu 'anhu.
Apa kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ? Beliau
mengatakan,

ُ ُّ ‫ا‬ ْْ َ ‫ا َ ِّ ا َ ا ْ ا‬
« ‫ود‬
ِ ‫» فأ ِع يب عَل نف ِسك ِبكّب ِة السج‬

"Kalau engkau punya keinginan seperti itu, maka bantu


aku dengan engkau memperbanyak sujud."

46
Berarti dengan memperbanyak sujud seseorang akan
sangat dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kemudian hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa


Sallam yang lain yang menunjukkan keutamaan sujud:

‫ا‬ ‫ا ُّ ا‬ ُ ْ ْ َ ‫َ ْ ا ُ ا ا ُ ُ ْ ا ْ ُ ْ ا ِّ ا ُ ا ا ٌ ا‬
« ‫يه ِمن الدعاء‬
ِ ‫اجد فأ ك ِّبوا ِف‬ِ ‫» أقرب ما يكون العبد ِمن رب ِه وهو س‬

"Keadaan seorang hamba menjadi paling dekat dengan


Rabbnya ketika dia dalam keadaan sujud."

Berarti memperbanyak sujud lebih utama. Ini alasan-


alasan orang yang mengatakan memperbanyak sujud
lebih utama daripada memperlama berdiri yang
konsekuensinya sujudnya menjadi lebih sedikit.

Pendapat yang kedua mengatakan, memperlama


berdiri lebih afdal. Mereka mengatakan, kalau kita lihat
rukun-rukun shalat, rukun apa yang bacaannya paling
afdal? Rukun berdiri. Di antara rukun-rukun shalat,

47
bacaan yang paling afdal adalah rukun berdiri. Di dalam
berdiri tersebut ada Al-Fatihah, ada ummul Qur'an, ada
as sab'ul matsani. Kemudian dalam berdiri juga ada
bacaan Al-Qur'an, dan bacaan Al-Qur'an jelas lebih
utama, lebih mulia daripada bacaan-bacaan dzikir yang
lain di dalam shalat. Sehingga rukun berdiri lebih utama
daripada rukun sujud karena bacaannya adalah bacaan
yang paling utama atau paling mulia.

Alasan yang kedua, karena sering kali Allah Subhanahu


wa Ta'ala menyebut shalat dengan rukun berdiri.
Seperti misalnya

‫ا‬ ُ ْ ُ ‫ا‬
{ ‫هلل ق ِان ِطي‬
ِ ‫} وقوموا‬

"Berdirilah untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan


khusyuk."
Maksud kata "berdiri" di sini apa? Shalat. Allah
Subhanahu wa Ta'ala menyebut shalat dengan rukun

48
berdiri. Ini menunjukkan bahwa rukun itu adalah rukun
yang paling penting atau rukun yang paling mulia.

Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika


memerintahkan shalat mengatakan:

‫ا َ ُ ۟ َّ َ ٰ ا ا ا ُ ۟ َّ َ ٰ ا‬
{ ‫} وأ ِقيموا ٱلصلوة وءاتوا ٱلزكوة‬

(QS. Al-Baqarah: 43)

ْ َّ ُ ُ ‫َّ َ ٰ ا‬ َ
{‫س‬
ِ ‫وك ٱلشم‬
ِ ‫} أ ِق ِم ٱلصلوة ِلدل‬

(QS. Al-Isra: 78)

ً ‫ُ ى ْ ا َّ ا‬
{ ‫} ق ِم ٱليل ِإَّل ق ِل ۭيَل‬

(QS. Al-Muzzammil: 2)

ْ َ‫ُ ْ ا‬
{ ‫نذر‬ِ ‫} قم فأ‬

49
(QS. Al-Muddatsir: 2)

ْ ‫ُ ُ ْا ى‬ ‫َّ ا َّ ا ا ْ َ ُ َ َّ ا ا ُ ُ َ ْ ٰا‬
{ ‫} ِإن ربك يعلم أنك تقوم أدت ِمن ثل ِب ٱلي ِل‬

(QS. Al-Muzzammil: 20)

Di dalam banyak sekali ayat, Allah Subhanahu wa Ta'ala


menyebut shalat dengan kata berdiri. Ini menunjukkan
bahwa rukun berdiri lebih afdal daripada rukun-rukun
yang lainnya.

Dalil lain yang menunjukkan bahwa rukun berdiri lebih


afdal sehingga memperlama berdiri lebih afdal daripada
memperbanyak sujud adalah praktik Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam . Jadi Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam ketika shalat itu lebih memperlama
berdirinya daripada rukun-rukun yang lain.

50
Sebagaimana pernah kita bahas hadits yang
menjelaskan bacaan shalat malamnya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Beliau pernah shalat
malam dalam satu rakaat membaca tiga surat yang
sangat panjang. Surat Al-Baqarah dibaca sampai selesai,
2 juz setengah; kemudian setelah itu membaca surat
An-Nisa' dibaca sampai selesai, 1 juz setengah;
kemudian setelah itu membaca surat Ali-Imran sampai
selesai. Kalau digabung 3 surat ini jadi 5 juz lebih dalam
satu rakaat.

Bahkan sangat masyhur amalan-amalan para sahabat


juga demikian. Mereka memperlama berdirinya. Sangat
masyhur dari Utsman ibn 'Affan mengkhatamkan Al-
Qur'an dalam satu rakaat. Atsar ini masyhur sekali, atsar
shahih, mengkhatamkan Al-Qur'an dalam satu rakaat.
Dan ini jelas, melamakan berdiri daripada rukun-rukun
yang lain.

51
Kalau ada yang mengatakan, "Ustadz, bukankah shalat
itu sebaiknya sama antara rukun per rukunnya? Rukun
satu dengan yang lain seimbang?" Kita katakan, ada
hadits yang shahih yang mengecualikan berdiri dan
duduk tasyahud. Jadi rukun-rukun shalat itu idealnya
sama lamanya kecuali rukun berdiri dan rukun duduk
tasyahud. Jadi dua rukun itu sebaiknya lebih lama
daripada rukun-rukun yang lain. Selain rukun berdiri dan
duduk tasyahud: rukun rukuk, i'tidal, sujud, duduk di
antara dua sujud; empat rukun inilah yang dikatakan
‫ا‬ َّ ‫ا ًْ ا‬
dalam sebuah riwayat [ ‫ ] ق ِريبا ِمن السو ِاء‬, hampir sama
lamanya.

Memang ada riwayat yang memutlakkan. Ada riwayat


yang menjelaskan secara mutlak tanpa terkecuali. Tapi
ada riwayat yang mengecualikan berdiri dan duduk
tasyahud. Sehingga riwayat yang mutlak ini harus kita
bawa ke riwayat yang ada batasannya, ada
pengecualiannya. Inilah yang disebut para ulama
َّ ‫ا ْ ُ ُ ْ َ ُ اَ ْ ُ ا‬
dengan istilah [ ‫] حمل المطلق عَل المقيد‬. Jadi kita harus

52
membawa dalil-dalil yang tidak ada batasannya kepada
pemahaman dalil-dalil yang ada batasannya.

Ketika dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa


Sallam ketika shalat itu hampir sama antara rukun satu
dengan rukun yang lainnya, tidak ada pembatasannya di
‫ا ا ا‬
sini. Kemudian ada dalil lain yang mengatakan [ ‫ما خَل‬
ُ ُْ ‫ْ ا ُ ا‬
‫( ] ال ِقيام و القعود‬kecuali rukun berdiri dan rukun duduk),
maka kita bawa yang mutlak ini, yang tidak ada
batasannya atau tidak ada pengecualiannya kepada
hadits yang ada pengecualiannya tersebut. Karena
hadits itu lebih detail, ada tambahan penjelasan di
dalam hadits tersebut.

Dari alasan-alasan yang disebutkan oleh para ulama ini,


mereka mengatakan bahwa memperlama berdiri lebih
afdal.

▫️

53
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Ala.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang


akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

54
55
56
PERTEMUAN 115

Jum’at, 19 Rajab 1444 H / 10 Februari 2023 M

Audio ke-115: Pembahasan tentang Manakah Yang


Lebih Utama Memperlama Berdiri ataukah
Memperbanyak Sujud? Bagian 02

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ْ ‫ا ا‬ ْ ‫ا ا‬ َ‫ه ا ا‬ ْ ُ ‫ا‬ َ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ وعَل ِآل ِه وصح ِب ِه ومن‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬
ُ ‫ا ا ُ ا‬
‫ت ِبع هداه‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai


karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam

57
Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan


bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat
bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani
rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau
sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi
Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-
annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah rahimahullahu Ta'ala


beliau mengatakan bahwa berdiri itu punya keutamaan
sendiri dan sujud itu punya keutamaan sendiri. Maka
sebaiknya seseorang ketika shalat menjaga kedua-
duanya.

58
Ketika dia memperlama berdiri maka dia memperlama
rukun-rukun yang lainnya; ketika dia memperpendek
berdiri maka perpendek rukun-rukun yang lainnya; kata
beliau. Dan inilah yang dipraktikkan oleh Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Jangan perbedaannya terlalu lama. Jangan sampai


perbedaannya terlalu lama; berdirinya lama sekali
ternyata rukuknya, sujudnya terlalu sebentar. Jangan
seperti ini. Tapi kalau berdirinya lama, lamakan rukuk
dan sujudnya. Tapi kalau berdirinya sebentar maka
perpendek rukuk dan sujudnya.

Tapi kalau kita melihat dalil-dalil secara keseluruhan,


maka kita akan lebih condong dengan lamanya berdiri
lebih afdal daripada banyaknya sujud. Karena adanya
hadits satu yang sangat kuat menunjukkan hal tersebut.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dahulu pernah
menyabdakan

59
ُ ُ ْ ُ ُ ‫َ ْ ا ُ َّ ا‬
❲ ‫وت‬
ِ ‫❳ أفضل الصال ِة طول القن‬

"Shalat yang paling mulia adalah shalat yang panjang


berdirinya" (HR. Muslim no. 756)

Shalat yang paling mulia adalah shalat yang panjang


berdirinya, dan hadits ini sangat kuat untuk menjadi
dalil pendapat yang kedua, bahwa memperlama berdiri
itu lebih afdal daripada memperbanyak sujud.

Kalau ada yang bertanya, "Ustadz, di dalam sujud ada


keutamaan yang tidak ada di dalam rukun berdiri,
keutamaan apa itu? Keutamaan bahwa ketika sujud, kita
paling dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ini
tidak ada ketika berdiri.

Bukankah ini bisa menjadi penguat pendapat yang


pertama? Bahwa memperbanyak sujud lebih utama
daripada memperlama berdiri? Kita katakan, dengan
kaidah yang disebutkan oleh para ulama, kadang-

60
kadang sesuatu yang keutamaannya lebih rendah itu
punya keistimewaan yang tidak ada di dalam sesuatu
yang keutamaannya lebih tinggi.

Jadi misalnya ada sesuatu yang tidak begitu mulia, atau


mulianya tapi, mulia tapi dia tingkatannya masih
rendah; ada sesuatu yang mulia tingkatannya tinggi.
Kadang-kadang yang ini punya keistimewaan yang tidak
ada pada yang tinggi ini.

Contohnya apa Ustadz? Contohnya banyak. Misalnya,


ada banyak ulama yang mereka lebih alim daripada
sebagian sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi
wa Sallam, misalnya sahabat-sahabat yang jarang
belajar kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam,
sibuk dengan kehidupannya sehari-hari atau mereka
jauh dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tapi
mereka seorang sahabat. Dengan ulama-ulama yang
datang setelahnya, mereka punya ilmu yang tinggi, tapi
kita katakan sahabat lebih mulia daripada ulama-ulama

61
tersebut, karena dia seorang sahabat. Sehingga di sini
para ulama tersebut punya keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh sebagian sahabat tadi.

Contohnya lagi misalnya, Nabi Musa kalau kita


bandingkan dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi
wa Sallam. Mana yang lebih mulia? Dua-duanya mulia,
tapi mana yang lebih mulia antara Nabi Musa dan Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ? Jelas lebih
mulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam,
tapi Nabi Muhammad tidak punya tongkatnya Nabi
Musa. Nabi Musa punya keistimewaan, beliau punya
tongkat. Diberikan mukjizat berupa tongkat yang
tongkat tersebut bisa berubah menjadi ular yang sangat
besar. Tongkat tersebut bisa membelah lautan dan
beliau juga punya mukjizat-mukjizat yang lainnya.
Seperti tangan yang bisa bersinar, yang tidak dimiliki
oleh Rasulullah.

62
Bukan berarti dengan mukjizat tongkatnya Nabi Musa,
Nabi Musa lebih mulia daripada Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Karena kadang-kadang
sesuatu yang keutamaannya lebih rendah itu memiliki
keistimewaan dan keistimewaan tersebut tidak dimiliki
oleh sesuatu yang lebih tinggi.

Begitu pula antara berdiri dengan sujud. Dua-duanya


sesuatu yang mulia. Ada keistimewaan-keistimewaan di
dalam sujud yang tidak ada dalam rukun berdiri, tapi
rukun berdiri tetap lebih afdal, karena banyaknya dalil
yang menunjukkan hal tersebut. Dan karena Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam dahulu lebih memilih
lamanya berdiri daripada banyaknya sujud. Wallahu
Ta'ala A'lam.

▫️

63
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi
oleh Allah Jalla wa 'Ala.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang


akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا ا ا‬
‫اّٰلل وبركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

64
65
66
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

Official Account Grup Islam Sunnah


WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
67

Anda mungkin juga menyukai