Anda di halaman 1dari 38

MATERI PERTEMUAN

114 - 118
AUDIO KE 81-85
GELOMBANG T05

MATERI:
KITAB SHIFATU SHOLATIN NABIYYI
SHALLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM
MINATTAKBIRI ILATTASLIM KA-ANNAKA
TAROHA (SIFAT SHALAT NABI MULAI DARI
TAKBIR SAMPAI SALAMNYA
SEAKAN-AKAN ANDA MELIHATNYA)
KARYA ASY SYEKH AL-ALBANI
RAHIMAHULLAH

PEMATERI
USTADZ DR. MUSYAFFA AD
DARINY, M.A.

KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &


GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.Pondok
Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

1
KATA PENGANTAR

╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعاىل‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫بس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬

ُُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلل َو َب َركاته‬
ِ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬‫ا‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah wal Jama'ah pembina dan
pembimbing Grup Islam Sunnah | GiS di antaranya:

1
◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah,
Adab, Akhlaq, Muamalah dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang
Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh mudah dipahami oleh semua
kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya admin yang dapat memposting
materi. In syaa Allāh materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam rentang waktu
pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk memuraja'ah materi yang telah disampaikan
tanpa khawatir memori HP menjadi penuh.

2
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat membuat semangat kita dalam
menuntut ilmu semakin bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama dengan GiS Angkatan 1 dan
Angkatan 2 lebih dari tujuh puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang tersebar
di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah dengan dibukanya
pendaftaran baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 4

PERTEMUAN 114
Pembahasan Membaca Al-Qur'an dengan Tartil dan Memperbagus Suara ketika
Membacanya Bag 03 .................................................................................................. 5

PERTEMUAN 115
Pembahasan Membaca Al-Qur'an dengan Tartil dan Memperbagus Suara ketika
Membacanya Bag 04 ................................................................................................ 12

PERTEMUAN 116
Pembahasan Membaca Al-Qur'an dengan Tartil dan Memperbagus Suara ketika
Membacanya Bag 05 ................................................................................................ 18

PERTEMUAN 117
Pembahasan Mengoreksi Bacaan Imam ketika Salah dalam Membacanya ............ 24

PERTEMUAN 118
Pembahasan Meminta Perlindungan kepada Allah dalam Shalat ketika
Konsentrasi Terganggu ............................................................................................ 31

4
PERTEMUAN 114
Senin, 11 Shafar 1445 H / 28 Agustus 2023 M
Audio ke-81: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara
Ketika Membacanya Bag 03

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita dalam pembahasan

5
‫ا‬ َّ ‫ي‬
[ ‫الص ْو ِت ِبها‬ ُ‫] اترت ْي ُل ْالق ار ااءة او ات ْحس ْ ن‬
ِ ِ ِ ِ

"Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an"

(Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan, -ed)

‫ا‬ ِّ ُ ً ْ َ ‫َ ا‬
‫ ي ارج ُع ❳ اص ْوته ؛‬- ‫ أح ايانا‬- ‫او ❲ كان‬

Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang mentarji' suara Beliau.

Tarji' di sini bisa diartikan mendendangkan suaranya, bisa diartikan ada lantunan
suaranya; ada irama, mengiramakan suaranya. Ketika orang membaca dengan santai, di
situ ada irama datang dengan sendirinya. Ketika orang sedang bahagia kemudian dia
membaca Al-Qur'an, dia nikmati bacaannya akan keluar irama, irama bacaan Al-Qur'an.

‫ا‬ ِّ ُ ً ْ َ ‫َ ا‬
‫ ي ارج ُع اص ْوته‬- ‫ أح ايانا‬- ‫اوكان‬

Terkadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengiramakan suaranya.

‫َّ ً ُ ا َ ا ا‬ ْ‫ا ا‬ ‫َ ا‬
‫ك اما ف اع ال ي ْو ام فت ِح امكة اوه او عَل ناق ِته‬

Sebagaimana Beliau lakukan di hari pembukaan kota Mekah (di hari penaklukan kota
Mekah) dan Beliau ketika itu sedang berada di atas untanya.

‫ً َ ا‬ ْ‫ا ْا‬ ُ ْ‫ا‬


، ] ‫يق ارأ ُس ْو ارة { الفت ِح } [ ِق ار ااءة ل ِّينة‬

Beliau ketika itu membaca surat Al-Fath (ayat 1):

6
ًْ ً ْ ‫َّ ا ا ْ ا َ ا ا‬
{ ‫} ِانا فتحنا لك فتحا ُّم ِبينا‬

Surat ini turunnya setelah Perjanjian Hudaibiyyah, sebelum Fathu Makkah, tapi
mengisyaratkan tentang kejadian Fathu Makkah.

ًْ ً ْ ‫َّ ا ا ْ ا َ ا ا‬
{ ‫} ِانا فتحنا لك فتحا ُّم ِبينا‬

"Sungguh Kami telah membuka untukmu dengan pembukaan yang benar-benar nyata"

Maksudnya membuka kemenangan. Setelah Perjanjian Hudaibiyyah, turun ayat ini,


padahal ketika Perjanjian Hudaibiyyah tersebut Mekah belum dibuka (belum ditaklukkan).

Makanya Rasulullah mengulang membaca ayat ini kembali ketika peristiwa Fathu Makkah.
Dan Beliau membaca dengan sangat bahagia. Beliau membacanya dengan bacaan yang
lembut.

‫ا َا‬ ‫ا َّ ا‬ ْ ُْ‫ا اْ ا َ ا‬
)‫هللا اب ِن ُمغفل ت ْر ِج ْي اع ِه هكذا ( آ آ آ‬
ِ ‫ وقد حَك عبد‬.

Dan Abdullah Ibnu Mughaffal mengisahkan bagaimana irama bacaan Beliau, seperti ini [ ‫آ‬
‫ ] آ آ‬intinya ada irama suaranya.

ُْ ْ ‫اَ ا‬
ًّ ‫ي‬
‫الص ْو ِت ِبالق ْرآن‬ ‫ان ايأ ُم ُر ب ات ْح ِس ْ ن‬ ‫وك‬
ِ ِ

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan para sahabatnya untuk
mengindahkan bacaan Al-Qur'annya (membaguskan suaranya) ketika membaca Al-
Qur'an.

Al-Qur'an itu sebenarnya sudah indah bahasanya, dan kita diperintahkan untuk
mengindahkan suara kita ketika kita membaca Al-Qur'an.

7
ُ َ ‫ا ِّ ُ ْ ُ ا‬ ُ ‫ا‬
‫ ❲ زينوا الق ْرآن ِبأ ْص او ِاتك ْم‬: ‫ف ايق ْو ُل‬

Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, "Indahkanlah, hiasilah Al-Qur'an
dengan suara-suara kalian."

ً ‫ا‬ ُْ ُْ ‫ا‬ ‫ا َّ َّ ا ْ ا‬
] ‫الص ْوت الح اسن ي ِزيد الق ْرآن ح اسنا‬ ‫ ❲ [ ف ِإن‬.

"Karena suara yang bagus, suara yang indah itu menjadikan Al-Qur'an lebih indah."

Suara yang indah menambah keindahan Al-Qur'an dan ini nyata. Kalau imam kita bacaan
Al-Qur'annya enak didengar, kita bisa menikmati shalat tersebut, dan terasa indah Al-
Qur'an itu. Berbeda kalau imamnya bacaannya berat, suaranya juga berat, kita juga
merasakan beratnya shalat kita.

Sehingga wajar kalau misalnya ada orang mencari-cari masjid karena bacaan Al-
Qur'annya. Ini sesuatu yang alami. Tidak bisa kita cela orang yang demikian, karena dia
ingin khusyuk di dalam shalatnya dan suara imam mempengaruhi kekhusyukan shalat.

Kalau tujuannya adalah agar dia bisa khusyuk ketika shalatnya, ringan ketika shalatnya,
maka tidak ada masalah karena memang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan umatnya untuk mengindahkan bacaan Al-Qur'an, agar menarik, agar Al-
Qur'an menjadi lebih indah. Makanya tidak masalah kita mencari masjid yang bacaan Al-
Qur'annya indah, tapi tujuannya agar kita bisa lebih khusyuk di dalam shalatnya dan lebih
menikmati ibadah kita.

‫الناس اص ْو ًتا ب ْال ُق ْرآن؛ َّالذ ْي إ اذا اسم ْع ُت ُم ْو ُه اي ْق ارُأ احس ْب ُت ُم ْو ُه اي ْخ َاش ه ا‬
❳ ‫اّٰلل‬
َّ ‫َّ ْ َ ْ ا ا‬ ُ‫ا‬
‫ ❲ ِإن ِمن أحسن‬: ‫ او يق ْو ُل‬.
ِ ِ ِ ِ ِ ِ

Sesungguhnya di antara orang yang paling baik suaranya ketika membaca Al-Qur'an
adalah orang yang apabila kalian mendengar bacaannya, kalian mengira orang ini benar-
benar takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

8
Dia menikmati bacaannya, dia merenungi bacaannya, menghayati bacaannya. Inilah orang
yang paling bagus suaranya dalam membaca Al-Qur'an. Memang ada orang yang tidak
menghayati bacaannya. Biasanya karena tidak paham apa yang dibaca, atau memang dia
sebenarnya paham tapi dia tidak konsentrasi.

Kalau yang tidak paham, banyak ini, sehingga kadang-kadang berhenti pada tempat-
tempat yang tidak pas untuk berhenti, atau rukuk sebelum makna potongan Al-Qur'an
yang dibaca itu sempurna.

Makanya, sebaiknya kita mengikuti tanda baca Al-Qur'an. Bagi yang belum paham arti,
maka ikuti tanda baca yang ditulis oleh para ulama di mushaf.

Kenapa menulis; ini ada waqaf mim (‫)م‬, ada waqaf jim (‫)ج‬, ada waqaf shola (‫)صلى‬, ada waqaf
qola (‫)قلى‬, kenapa demikian, ada saktah? Karena itu berhubungan dengan makna. Kalau
kita membaca Al-Qur'an sesuai dengan tanda waqaf tersebut, maka bacaan kita akan
sesuai dengan maknanya.

Begitu pula tanda ruku' (‫ )ع‬ini juga perlu diperhatikan bagi para imam. Berhentilah ketika
tanda ruku' (‫ )ع‬ada di situ. Kalau di mushaf dulu dikasih tanda )‫ (ع‬.)‫ (ع‬itu perwakilan dari
kata ruku', karena ruku' akhirnya ada (‫)ع‬, maka ditulislah (‫)ع‬. Ruku' itu maksudnya di
situlah berhenti, kemudian rukuk.

Kalau di mushaf Madinah sekarang ada tanda khusus, sebelum ayat biasanya. Jadi ada
tanda ayatnya bulat, setelah itu ada tanda khusus. Itu tanda ruku' (‫ )ع‬di situ, tanda untuk
memulai di rakaat berikutnya.

▫️

9
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

10
11
PERTEMUAN 115
Selasa, 12 Shafar 1445 H / 29 Agustus 2023 M
Audio ke-82: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara
Ketika Membacanya Bag 04

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita dalam pembahasan

12
‫ا‬ َّ ‫ي‬
[ ‫الص ْو ِت ِبها‬ ُ‫] اترت ْي ُل ْالق ار ااءة او ات ْحس ْ ن‬
ِ ِ ِ ِ

"Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an"

(Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan, -ed)

ْ ِ ‫ اف او َّال ِذ ْي ان ْف‬،‫ او ات اغ َّن ْواب ِه‬،‫ او ْاق ات ُن ْو ُه‬،‫اه ُد ْو ُه‬


‫ااا ا‬ ‫ ا ا َّ ُ ْ ا ا‬: ُ ْ ُ ‫ا َ ا ا ْ ُ ُ َّ ا نِّ ْ ْ ُ ْ ا ا‬
‫ش ِب اي ِد ِه ؛‬‫ي‬ ِ ‫ع‬‫ت‬‫و‬ ، ‫هللا‬
ِ ‫اب‬ ‫آن فيقول ❲ تعلموا ِكت‬ ِ ‫وكان يأمر ِبالتغ ين ِبالقر‬
ُ ْ ْ‫ن‬ ‫َ ُ ا َ ا ُّ ا ا ُّ ً ا ْ ا ا‬
❳ ‫ف ال ُعق ِل‬ ‫اض‬
‫ِ ِي‬ ‫خ‬ ‫ لهو أشد تفلتا ِمن الم‬.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Pelajarilah kitabullah, jagalah dia


dengan biasa mengulang-ngulangnya, konsistenlah terhadapnya."

َّ ‫ا ا‬
، ‫اوتغن ْو ِاب ِه‬

"Dan iramakanlah ia."


(bacalah dengan irama yang indah)

َّ ‫ا ا‬
‫ تغن ْو ِاب ِه‬: Bacalah dengan irama yang indah

ْ ِ ‫اف او َّال ِذ ْي ان ْف‬


، ‫ش ِب اي ِد ِه‬‫ي‬

"Sungguh demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya,"

ُ ْ ْ‫ن‬ ‫َ ُ ا ا ُّ ا ا ُّ ً ا ْ ا ا‬
‫ف ال ُعق ِل‬
ِ‫اض ي‬
ِ ‫خ‬ ‫ لهو أشد تفلتا ِمن الم‬.

"sungguh Al-Qur'an itu lebih cepat hilang dari hafalan melebihi unta hamil yang terlepas
dari tali tambatannya."

13
Makanya, sering kali kita membaca Al-Qur'an, hari ini kita bisa menghafalnya, hari
berikutnya kita sudah lupa lagi. Karena memang dikatakan oleh Nabi kita Muhammad
Shallallahu 'alaihi wasallam, "seperti unta betina yang sedang hamil dan lepas dari tali
tambatannya". Ini gambaran unta yang sulit untuk dijaga untuk bisa tetap di satu tempat.
Sering lari unta yang demikian.

Sehingga wajar kalau kita menghafal Al-Qur'an, kita cepat lupa. Apalagi kalau umurnya
sudah kepala empat, sudah kepala lima, ini cepat hafal tapi cepat hilang. Semakin tua
nanti semakin susah hafal, semakin cepat hilang.

Kalau anak kecil, anak kecil itu susah hafal. Tapi kalau sudah hafal, dia lama hilangnya,
kuat hafalannya. Semakin besar dia akan semakin cepat hafal, tapi kekuatan hafalnya
semakin hilang. Nanti akan seperti itu.

Jadi, semakin tua semakin cepat hafal, semakin cepat hilang. Nanti semakin tua lagi, susah
lagi hafalannya, tapi cepat hilangnya.

Makanya yang masih-masih muda semangat untuk menghafal Al-Qur'an. Yang tua juga
jangan terus lemah atau down semangatnya. Dan cara untuk menyemangati kita untuk
semangat menghafal Al-Qur'an adalah dengan memikirkan pahalanya.

Pikirkan pahala bahwa ketika kita mengulang-ulang membaca Al-Qur'an, berapa pahala
yang akan kita dapat? Satu hurufnya 10 kebaikan.

Kalau misalnya kita tidak diberikan hafalan oleh Allah kecuali setelah mengulang 100 kali
pun, kita tidak rugi. Karena setiap kita ulang, kita akan mendapatkan pahalanya.

Ustadz, besoknya hilang lagi.


Tidak masalah. Besoknya kita ulang lagi. Kita masih mendapatkan pahala dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

14
❳ ‫آن‬ ْ ُ ْ َّ ‫َ ْ ا َّ ا ْ َ ْ ا ا ا‬ ُ ْ ُ‫اا‬
ِ ‫ ❲ ليس ِمنا من لم يتغن ِبالقر‬: ‫ ويقول‬.

Dan Beliau pernah mengatakan, "Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak
mengiramakan Al-Qur'an."

Ini menunjukkan anjuran yang sangat kuat dari Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi
wasallam agar ketika kita membaca Al-Qur'an, kita mengiramakannya. Kita
melakukannya, membaca dengan irama yang indah.

ُّ ‫ََّ ا‬ َ َ َ ُ ‫ ❲ اما َأذ ان‬: ‫او اي ُق ْو ُل‬


] ) ‫الّتن ْم‬
‫ا‬ َْ ْ‫ا ن‬
‫ ح اس ِن‬:‫ف لفظ‬ ‫و‬ ( ‫ت‬ِ ‫و‬ ِّ ‫ َكأ اذ ِن ِه) ِل ان‬:‫ف َل ْفظ‬
َّ ‫ن [ اح اسن‬
ْ ‫الص‬ ْ ‫شء اما أ ِذ ان َكأ اذ ِن ِه ( او ن‬
ْ ‫هللا ِل َا‬ ِ
‫ِي‬ ِ ‫ِي‬ ‫ِي‬ ‫ي‬
‫ا ْ ا‬
❳ ] ‫آن [ يجه ُر ِب ِه‬ ْ ُ ْ َّ‫ا ا ا ن‬
ِ ‫يتغن ِبالقر‬

Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, "Allah tidaklah mendengar
sesuatu sebagaimana dia mendengarkan seorang Nabi yang memiliki suara yang indah
yang melakukan Al-Qur'an."

Maksudnya hadits ini adalah Allah itu sangat senang sekali ketika mendengar seorang
Nabi membaca Al-Qur'an dengan irama yang sangat indah. Maksud dari hadits ini seperti
ini. Allah sangat senang sekali, tidak ada yang lebih menyenangkan Allah Subhanahu wa
Ta'ala melebihi pendengaran Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika mendengar bacaan
seorang Nabi yang membaca Al-Qur'an dengan suara yang sangat indah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga suaranya sangat indah, dan Beliau selalu
mengiramakan Al-Qur'an. Beliau selalu membaca Al-Qur'an dengan irama yang sangat
indah.

▫️

15
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

16
17
PERTEMUAN 116
Rabu, 13 Shafar 1445 H / 30 Agustus 2023 M
Audio ke-83: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara
Ketika Membacanya Bag 05

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS
-Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita dalam pembahasan

18
‫ا‬ َّ ‫ي‬
[ ‫الص ْو ِت ِبها‬ ُ‫] اترت ْي ُل ْالق ار ااءة او ات ْحس ْ ن‬
ِ ِ ِ ِ

"Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an"

(Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan, -ed)

Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Musa Al-Asy'ari,

‫ا‬
❳ ‫آل د ُاود‬ ْ ‫َ ْ ا َْ ا ن ْ ا َا َ ْ ا ُ ا ا ا ْ ا ا َ ا ْ ُْ ْ ا ْ ا ً ْ ا ا‬
ِ ‫ لقد أو ِتيت ِمزمارا ِمن مز ِام ِّت‬،‫ ❲ لو رأيت ِ ين وأنا أست ِمع ِل ِقراء ِتك الب ِارحة‬،

Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Abu Musa, seandainya
tadi malam engkau melihat aku ketika aku mendengar bacaan Al-Qur’anmu, sungguh
engkau telah diberi suara yang sangat bagus dari suara-suaranya Nabi Daud."

Nabi Daud itu suaranya sangat bagus sekali, dan kalau mengiramakan sesuatu terdengar
sangat enak sekali. Sahabat Abu Musa Al-Asy'ari juga demikian. Beliau suaranya indah dan
ketika melakukan Al-Qur’an atau mengiramakan bacaan Al-Qur’an juga sangat indah
sekali, sampai Rasulullah takjub. Dan Rasulullah sangat mencintai bacaan sahabat Abu
Musa Al-Asy'ari.

Pernah beliau diperintahkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk
membaca Al-Qur’an. Kemudian sahabat Abu Musa Al-Asy'ari mengatakan, "Wahai
Rasulullah, bukankah Al-Qur’an diturunkan kepadamu, kenapa saya yang harus
membacanya?"

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Saya ingin mendengar


bacaanmu."

19
Ketika sampai pada ayat yang menjelaskan tentang Nabi kita Muhammad Shallallahu
'alaihi wasallam bahwa Beliau diutus kepada umatnya dan akan menjadi saksi bagi
umatnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menangis karena merenungi bacaan dari
sahabat Abu Musa Al-Asy'ari.

Setelah itu, ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Wahai Abu Musa,
kalau saja engkau tadi malam tahu aku mendengar bacaanmu secara langsung, dan
engkau mendengar dengan bacaan yang sangat indah sekali," Abu Musa mengatakan,

ً ْ ‫َ ا ُ َ ا ا َ ا ُ َ ا ا‬
[ ‫ ] ل ْو ع ِل ْمت مكانك ؛ لح َّب ْـرت لك تح ِب ّْتا‬.

Beliau mengatakan, "Seandainya saja aku mengetahui/aku sadar bahwa engkau


mendengar bacaanku, maka aku akan lebih mengindahkannya lagi."

Inilah Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu.

Ini tentang melakukan atau membaca Al-Qur’an dengan irama yang indah, bahwa itu
merupakan sunnah Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau sendiri
melakukannya. Beliau juga menganjurkannya kepada umatnya dan Beliau mentaqrir
perbuatan sahabat Abu Musa Al-Asy'ari yang membaca dengan indah, bahkan Beliau
memujinya. Maka hendaklah kita berusaha ketika membaca Al-Qur’an, kita indahkan
bacaan kita tapi jangan berlebihan.

Ustadz, maksudnya bagaimana "jangan berlebihan"?


Jangan iramanya yang didahulukan, tajwidnya ditinggalkan. Kita benar tetap berusaha
mengindahkan irama bacaan kita, tapi tetap memperhatikan tajwid.

20
Kalau misalnya mad-nya thobi'i, dibaca mad thobi'i, jangan dipanjangkan. Dua ketukan,
dua ketukan, dua harakat ya dua harakat. Jangan jadi tiga harakat, jangan jadi empat
harakat karena mengikuti irama.

‫ُ ٰ ا‬
{ ‫س اوضحها‬ ْ َّ ‫ا‬
ِ ‫} والشم‬
‫ُ ٰ ا‬
Ini mengikuti irama. ] ‫ { اوضحها } [ ح‬nya itu harusnya dua harakat, tidak bisa kita baca
empat harakat.

Maka jangan terlalu mengikuti irama sehingga mengorbankan tajwid. Kita jaga tajwid tapi
kita perindah dengan irama. Irama yang mengikuti, bukan tajwid yang menjadi pengikut.
Karena ana melihat beberapa orang demikian. Jadi karena ingin membaguskan atau
mengindahkan irama bacaan Al-Qur’an, sampa-sampai mengorbankan tajwid. Ini juga
suatu kekeliruan.
Membaca dengan tajwid sebagaimana dikatakan oleh para ulama qiroat, itu wajib, bagi
yang mampu tentunya. Bagi yang tahu, itu wajib membaca Al-Qur’an dengan tajwid.

Sedangkan mengiramakan Al-Qur’an itu sunah. Membaca Al-Qur’an dengan irama yang
indah itu sunah, tidak sampai pada derajat wajib. Jangan sampai kita mendahulukan yang
sunah kemudian meninggalkan yang wajib .

Kalau kita tidak bisa membaca dengan irama, kalau kita membaca dengan tajwid maka
dahulukan tajwidnya. Dahulukan tajwidnya, walaupun iramanya kurang indah. Jangan
sampai mendahulukan iramanya kemudian mengorbankan tajwidnya.

▫️

21
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

22
23
PERTEMUAN 117
Kamis, 14 Shafar 1445 H / 31 Agustus 2023 M
Audio ke-84: Pembahasan Mengoreksi Bacaan Imam Ketika Salah dalam Membacanya

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita dalam pembahasan,

24
ْ َ‫اْ ُ ا‬
[ ‫اْل ام ِام‬
ِ ‫] الفتح عَل‬

"Meralat atau membetulkan bacaan Imam"

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tuntunan kepada kita untuk meralat
bacaan imam apabila bacaannya salah. Apabila bacaannya salah, kita diperintahkan
untuk membetulkan bacaan imam.

Ustadz, sudah dibetulkan, imamnya tidak mau.


Ya ngalah. Kalau misalnya imamnya tidak mau dibetulkan, ya sudah, biarkan.

Anjuran yang dianjurkan kepada kita adalah membetulkannya. Tentang imamnya mau
dibetulkan atau tidak, itu bukan urusan kita, itu urusannya imam.

Dan kalau membetulkan, kita harus yakin dulu bahwa apa yang ada di pikiran kita itulah
yang benar. Jangan ragu-ragu kemudian membetulkan, nantinya bisa jadi kita yang
salah. Kalau kita masih ragu-ragu maka tidak usah. Kalau kita yakin bahwa itu kesalahan,
maka kita betulkan.

Kemudian, Ustadz, kalau kita jauh bagaimana Ustadz?

Ini juga harus diperhitungkan, harus dilihat. Kalau kita jauh dan imam tidak akan
mendengar suara kita, ya sudah, minimal kita benarkan dengan diri kita. Minimal kita
luruskan dengan bacaan kita sendiri. Karena sudah tidak mungkin suara kita sampai ke
imam dan orang-orang yang di belakangnya juga tidak meralat atau membetulkan
bacaannya. Cukup dengan diri kita, itu yang kita mampui dan itu yang kita lakukan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dahulu memberikan tuntunan kepada kita untuk
meralat imam apabila bacaannya keliru.

25
Pernah suatu ketika Beliau shalat dan membaca Al-Qur'an di dalamnya, namun ada
kekeliruan dalam bacaan Beliau itu. Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang Beliau juga
salah dalam membaca Al-Qur'an. Ini manusiawi karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam seorang manusia, kadang-kadang lupa.

Rasulullah pernah lupa di dalam shalatnya. Harusnya 4 rakaat, Beliau shalat 2 rakaat.
Setelah tasyahud awal, Beliau salam.

Makanya ada hadits yang terkenal dengan Hadits Dzul Yadain. Haditsnya orang yang dua
tangannya panjang, karena ini orangnya tidak wajar tangannya. Tangannya panjang. Ada
yang bilang tangannya sampai lutut kalau berdiri, sehingga terkenal dengan julukan ini,
Dzul Yadain (dua tangannya panjang). Dan ini menunjukkan bahwa kita boleh
menyebutkan kekurangan fisik seseorang, karena untuk mempermudah orang lain
mengenali orang yang kita maksud tanpa bermaksud merendahkan atau mencela.
Nyatanya ada julukan-julukan dari para ulama Salaf dengan kekurangan fisik seperti ini.

Rasulullah pernah lupa, di rakaat kedua tasyahud, Beliau salam. Akhirnya Dzul Yadain ini
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Bayangkan, ini para sahabat
sudah salam semuanya, mereka tidak berani bertanya atau menegur Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam. Ada sahabat Abu Bakar di sana, ada sahabat Umar, ada
sahabat-sahabat besar di sana radhiyallahu 'anhum ajma'in. Tidak ada yang berani
menegur Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Akhirnya datanglah sahabat Dzul Yadain ini bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, shalatnya sekarang diringkas apa engkau lupa?
Shalat sekarang menjadi dua rakaat atau sebenarnya engkau lupa?"

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Shalatnya tidak diringkas, dan aku
tidak lupa."

26
Rasulullah mengatakan demikian. Rasulullah tidak sadar kalau Beliau lupa. Setelah itu
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ragu. Akhirnya bertanya kepada sahabat-
sahabatnya yang besar-besar tadi, yang ma'ruf, selalu di sekitar Beliau, "Apakah benar
apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain?"

Maka mereka mengatakan, "Iya benar, wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam."

Ini bercakap-cakap semua. Setelah itu apa yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam? Rasulullah berdiri lagi. Rasulullah tidak mengulang shalat dari awal.
Rasulullah berdiri lagi meneruskan shalatnya.

Ini menunjukkan bahwa apabila kita lupa dalam shalat, kemudian kita diingatkan, "Ehh,
baru dua rakaat, antum."
"Iya? lho baru dua rakaat ya?"
Walaupun ada percakapan seperti ini, tidak masalah. Kita tetap teruskan sebagaimana
dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian nanti
setelah itu sujud sahwi.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia seperti kita dan manusia itu
tempat lupa. Sehingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga beberapa kali lupa.

Seperti hadits kita ini juga, Rasulullah membaca Al-Qur'an dan bacaannya salah. Ketika
bacaannya salah, para sahabat tidak ada yang berani membenarkan. Ini akhlaknya para
sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Akhlak.

Beliau salah, dan di situ ada sahabat Ubay ibn Ka'ab yang hafal Al-Qur'an dan tahu kalau
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam salah bacaannya. Tapi sahabat Ubay Ibn Ka'ab
tidak berani menegur karena penghormatan beliau yang sangat tinggi kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam.

27
Setelah shalat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada sahabat Ubay
Ibn Ka'ab,

‫ا‬ ‫َ َ ا‬
❳ ‫❲ أ اصل ْيت ام اعنا ؟‬

"Wahai sahabat Ubay, apakah engkau shalat bersamaku tadi?"

Rasulullah tahu kalau sahabat Ubay ini bersama Rasulullah dalam shalatnya. Bertanya
untuk menarik perhatian agar sahabatnya fokus dan memperhatikan benar-benar apa
yang ingin dikatakan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Sahabat Ubay mengatakan, "Iya, aku shalat bersamamu, wahai Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam."

Rasulullah mengatakan,

َ
َّ َ ‫❲ اف ًما ام ان اع اك [ أ ْن ات ْف اتح اع‬
❳ ] ‫َل؟‬ ‫ي‬

"Apa yang menghalangimu untuk membenarkan atau membetulkan bacaanku?"

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak senang apabila
bacaannya salah kemudian dibiarkan. Rasulullah senang apabila diralat bacaannya kalau
memang bacaan tersebut salah.

Kita juga demikian di dalam shalat. Kalau imamnya salah dan kita tahu itu kesalahan,
maka ingatkan imamnya. Jangan takut shalatnya batal. Karena memang ada sebagian
mazhab -saya tidak perlu menyebut mazhabnya- ada disebutkan dalam kitab-kitab fiqih.
Ada yang mengatakan, kalau niatnya mengingatkan imam, maka batal shalatnya. Dan ini

28
tidak sesuai dengan dalil-dalil yang ada. Mungkin mereka memasukkannya ke dalam
perkataan manusia, ini seperti bercakap-cakap. Mungkin dalilnya seperti itu, tapi dalil
itu lemah apabila dibandingkan dengan dalil yang ada.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan. Memerintahkan untuk meralat


bacaan imam yang salah. Dan bagaimana kita meralat bacaan imam, kemudian kita tidak
punya niat untuk mengingatkan imam? Ini sesuatu yang sulit. Mereka mengatakan,
kalau mengingatkan imam, niatkanlah untuk berzikir; jangan niat mengingatkan imam.
Ini sulit, ini sesuatu yang tidak wajar dan ini perlu dalil seperti ini.

Kalau Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada sahabatnya untuk


mengingatkan Beliau apabila bacaannya salah, tentunya ada niat untuk mengingatkan.
Kalau kita mengatakan "tidak boleh niatnya mengingatkan, niatnya itu harus berzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala", ini perlu dalil. Perlu dalil khusus dan mana dalilnya?

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

29
30
PERTEMUAN 118
Jum’at, 15 Shafar 1445 H / 01 September 2023 M
Audio ke-85: Pembahasan Meminta Perlindungan Kepada Allah dalam Shalat Ketika
Konsentrasi Terganggu

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir
Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Kita dalam pembahasan: Tentang taawudz (meminta perlindungan) kepada Allah


Subhanahu wa Ta'ala; ketika konsentrasi shalat kita terganggu, kita disunahkan untuk
bertaawudz.

31
Di antara cara kita bertaawudz adalah membaca,

َّ ‫ا َّ ْ ا‬ ُ َُ
{ ‫يم‬
ِ ‫ان الر ِج‬
ِ ‫اهلل ِمن الشيط‬
ِ ‫} أعوذ ِب‬

/a’uudzu billaahi minasy-syaithonirrojiim/


(artinya: aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk)

Kemudian setelah itu meludah.


ْ َّ
Tafl ( ‫ ) التف ُل‬itu meludah dengan ludah yang ringan; ludah yang sedikit ke kiri. Jangan
meludah ludahnya banyak, bahaya ini. Meludah, tapi ludahnya itu sangat sedikit sekali.
ْ َّ
Ini tafl ( ‫) التف ُل‬.

Diriwayatkan dari sahabat Utsman ibn Abi Ash radhiyallahu 'anhu, beliau pernah berkata
kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam,

َّ َ ‫ي اص اَل َ ْت او ِق ار ااء َ ْت؛ ُي َل ِّب ُس اها اع‬


‫َل؟‬ ‫ن او اب ْ نا‬ ‫ان اق ْد اح ا‬
ْ ‫ال اب ْي ن‬ ‫َّ َّ ْ ا ا‬
‫هللا ! ِإن الشيط‬ ‫ا ا ُ ْ ا‬
‫ي‬ ‫ِي‬ ‫ِي‬ ‫ِي‬ ِ ‫يارسول‬

Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam! Sungguh syaitan telah menggangguku;


menggangguku dalam shalatku, menggangguku dalam bacaanku. Aku tidak bisa
konsentrasi dalam shalat, bahkan dalam membaca Al-Qur'an pun aku kesulitan karena
diganggu oleh syaitan.

ُ ‫ا ا ا ا‬
❳ ‫ ❲ ذاك ش ْيطان‬: ‫هللا ﷺ‬ ُ ْ ُ ‫اا ا ا‬
ِ ‫فقال رسول‬

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Itu adalah perbuatan


syaitan."

ْ ُ َ ُ ‫ُا‬
❳ ‫ ِخ ن ن ِّتب‬: ‫ال له‬ ‫❲ يق‬

Itulah syaitan yang namanya Khinzib.

32
Ada golongan-golongan syaitan. Ada yang namanya seperti ini. Khinzib ini tugasnya
khusus untuk mengganggu manusia ketika shalat agar mereka tidak bisa konsentrasi.
Makanya ketika kita shalat itu kadang-kadang ada ide yang cemerlang. Kadang-kadang
ada ide yang cemerlang ketika shalat. Subhanallah.

Subhanallah. Setelah shalat kadang-kadang ide itu hilang lagi, lupa lagi. Ide-ide yang
seperti itu digunakan oleh syaitan untuk mengganggu shalat kita. Jadi ini canggihnya
syaitan ya, sudah beribu-ribu tahun menggoda manusia. Makanya caranya sangat licik
sekali.

Thullabul 'ilm (para penuntut ilmu) juga kadang-kadang dikasih faedah ilmu ketika shalat
untuk menggoda konsentrasi dia. Inilah syaitan. Syaitan-syaitan yang seperti ini
namanya Khinzib.

Kadang-kadang sampai bacaan kita, kita pun tidak konsentrasi membaca Al-Qur'an.
Konsentrasi kita ke mana gitu. Apalagi kalau jadi makmum; imamnya salam, baru ingat..
ihh kita sudah selesai shalat. Ditanya rakaat pertama baca surat apa? Tidak tahu. Padahal
shalat dari takbiratul ihram. Shalat bersama imam dari takbiratul ihram, ditanya imam
rakaat pertama baca apa, rakaat kedua baca apa, tidak tahu. Karena konsentrasinya
diambil oleh syaitan.

Syaitan-syaitan yang seperti ini namanya Khinzib, sebagaimana disebutkan oleh Nabi
kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits ini.

ُ ْ ْ َّ ‫ا ا َ ْ ا ْ ا ُ ا ا ا‬
❳ ‫اهلل ِمنه‬
ِ ‫❲ ف ِإذا أحسسته فتعوذ ِب‬

Apabila engkau merasakan kedatangannya, engkau merasa diganggu oleh dia, maka
mintalah perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bertaawudz,

33
َّ ‫ا َّ ْ ا‬ ُ َُ
{ ‫يم‬
ِ ‫ان الر ِج‬
ِ ‫اهلل ِمن الشيط‬
ِ ‫} أعوذ ِب‬

ً ‫ا اا‬ ‫ُْ اَ ا‬
❳ ‫❲ اواتف ْل عَل ي اس ِارك ثَلثا‬

Dan meludahlah dengan ludah yang sedikit ke sisi kiri sebanyak 3 kali.

Ustadz, kalau shalat berjamaah, bagaimana Ustadz? Apakah boleh demikian?

Kita katakan, selama kita meludahnya tidak banyak ya InsyaaAllah tidak mengganggu
orang yang ada di sisi kiri kita. Tapi kalau misalnya dikhawatirkan itu mengganggu, maka
tidak usah. Dikhawatirkan itu mengganggu, maka tidak perlu dilakukan karena
mengganggu ini haram. Sedangkan meludah seperti ini, ini tidak wajib. Sehingga kita
lebih mendahulukan yang wajib untuk kita tinggalkan dan meninggalkan sesuatu yang
tidak wajib kita lakukan.

Kalau shalat sendiri maka lakukanlah ini karena ini sesuatu yang diperintahkan oleh Nabi
kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan ada pahalanya. Ini ibadah. Kita
mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan mengamalkan amalan ini
dan kita mengharapkan shalat kita menjadi lebih konsentrasi kembali.

ُ ‫ت اذال اك اف َأ ْذ اه اب ُه‬
ْ ِّ‫هللا اع ن‬
‫ن‬
ُ ْ‫ا ا اا ا‬
‫ ففعل‬: ‫ قال‬.
‫ي‬ ِ

Sahabat Utsman ibn Abi Ash kemudian mengatakan, "Maka aku lakukan hal itu
sebagaimana diperintahkan oleh Nabi, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan
gangguan itu dariku."

▫️

34
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

35
36
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

📣 Official Account Grup Islam Sunnah


🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

37

Anda mungkin juga menyukai