Anda di halaman 1dari 35

MATERI PERTEMUAN

116 - 120
AUDIO KE 116-120
GELOMBANG N03
MATERI:
KITAB SHIFATU SHOLATIN NABIYYI
SHALLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM
MINATTAKBIRI ILATTASLIM KA-ANNAKA
TAROHA (SIFAT SHALAT NABI MULAI DARI
TAKBIR SAMPAI SALAMNYA
SEAKAN-AKAN ANDA MELIHATNYA)
KARYA ASY SYEKH AL-ALBANI
RAHIMAHULLAH

PEMATERI
USTADZ DR. MUSYAFFA AD
DARINY, M.A.

KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &


GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No.12. RT.01 / RW.02.Pondok
Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

1
KATA PENGANTAR

╭────────── • ༄༂ • ──────────╮
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban
Di
Gʀuᴘ ιsʟᴀм Suɴɴᴀн
╰────────── • ༄༂ • ──────────╯

Pembina:
👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. ‫حفظه هللا تعاىل‬

َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬ ْ


‫الر ِح ْيم‬ ِ
َّ ‫اّلل‬
ِ ‫بس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬

ُُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلل َو َب َركاته‬
ِ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬‫ا‬

Segala puji bagi Allāh 'Azza wa Jalla, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬.

Di Grup WhatsApp GiS ini in syaa Allāh kita akan mendapatkan materi berupa:
● Audio
● Teks
● Poster Dakwah
yang akan disampaikan oleh para Asatidzah Ahlusunnah wal Jama'ah pembina dan
pembimbing Grup Islam Sunnah | GiS di antaranya:

1
◢ Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
◢ Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A.
◢ Ustadz Abdullah Taslim, M.A.
◢ Ustadz Azhar Khalid bin Seff, M.A.
◢ Ustadz Ahmad Zaenuddin, Lc.
◢ Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
◢ Ustadz Zainuddin Khuzairi, Lc.
◢ Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.
◢ dan Asatidzah lainnya.

Materi yang disampaikan meliputi pembahasan tentang Aqidah, Manhaj, Fiqih Ibadah,
Adab, Akhlaq, Muamalah dan hal lain yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang
Muslim.

Disampaikan secara ringkas, terstruktur dan in syaa Allāh mudah dipahami oleh semua
kalangan.

Sistem grup materi ini dibuat satu arah, di mana hanya admin yang dapat memposting
materi. In syaa Allāh materi akan dibagikan setiap hari Senin - Jumat dalam rentang waktu
pukul 06.00 - 12.00 WIB dengan pembahasan kitab yang telah dipilih oleh para Asatidzah
Grup Islam Sunnah | GiS.

Materi yang dibagikan di grup ini kami arsip pula pada link berikut:
🌐 https://grupislamsunnah.com/

Sehingga memudahkan para Sobat GiS untuk memuraja'ah materi yang telah disampaikan
tanpa khawatir memori HP menjadi penuh.

2
Semoga dengan kemudahan yang diberikan ini dapat membuat semangat kita dalam
menuntut ilmu semakin bertambah dan kita dapat amalkan sebaik-baiknya.

Saat ini, anggota yang telah bergabung belajar bersama dengan GiS Angkatan 1 dan
Angkatan 2 lebih dari tujuh puluh ribu (70.000) Sobat GiS Ikhwan & Akhwat yang tersebar
di dalam dan luar negeri. in syaa Allāh nantinya akan terus bertambah dengan dibukanya
pendaftaran baru setiap periodenya biidznillah.

Selamat menyimak dan semoga bermanfaat In syaa Allāhu Ta’āla.

‫خيا وبارك هللا فيكم‬


‫جزاكم هللا ر‬.

༺Grüp ïsläm Sünnäh༻

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 5

PERTEMUAN 116
Sujudnya Rasulullah di atas Tanah dan Tikar .............................................................. 6

PERTEMUAN 117
Pembahasan tentang Mengangkat Kepala dari Sujud ............................................... 12

PERTEMUAN 118
Pembahasan tentang Duduk di Antara Dua Sujud .................................................... 19

PERTEMUAN 119
Pembahasan tentang Duduk di Antara Dua Sujud Bag 02:
Duduk Iq'a dan Tumakninah di dalamnya ................................................................ 22

PERTEMUAN 120
Pembahasan tentang Duduk di Antara Dua Sujud Bag 03:
Bacaan yang Dibaca di dalamnya ............................................................................. 28

4
PERTEMUAN 116
Senin, 22 Rajab 1444 H / 13 Februari 2023 M
Audio ke-116 : Sujudnya Rasulullah di atas Tanah dan Tikar

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala,
khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana
judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim
Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam Mulai dari Takbir sampai
Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

- Pembahasan tentang Sujudnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di atas Tanah dan
Tikar -

Ini pembahasan yang ringan, bahwa ketika kita sujud, itu sujud di atas apapun, yang
penting suci. Inilah Islam yang menjunjung tinggi kenaturalan. Islam itu sesuai dengan
fitrah, apa adanya. Itulah Islam.

5
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika shalat pun demikian. Kadang Rasulullah
shalat sujudnya di atas tanah tanpa alas apapun; kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam sujud di atas tikar, ada alasnya. Kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bahkan sujud di tanah yang basah. Jadi ada zat-zat basah ya, tidak becek tapi basah tanah
tersebut. Rasulullah sujud dengan seperti itu dan itu sesuai dengan keadaan Beliau.

َ ‫اَ ا اْ ُ ُ اَ ْا‬
‫ض ك ِث ْْ ًيا‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اْل‬ ‫وكان ينصط عَل‬

"Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam seringnya sujud di atas tanah
langsung"

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam itu ketika sujud seringnya sujud di atas tanah
secara langsung, tidak ada alasnya.

‫َّ ْ ا‬ ُ ‫ُ ُّ ا‬ ‫َ ا َ ا‬
‫اوكان أ ْصح ِاب ِه ي اصل ْون ام اعه ِ يف ِشد ِة الحار‬

Para sahabat Beliau pernah shalat bersama Beliau dalam keadaan yang sangat panas. Jadi
cuacanya sangat panas.

َ‫ا ا ا ا ُ ا ا ا ا‬ ‫ا ا َ ْ ا ْ ا ْ َ ا ُ ُ ْ َ ْ ُ ا ِّ ا ا ْ ا ا ُ ْ ا ْ ا‬
ْ ‫اْل‬
‫ض ب اسط ث ْوبه ف اسجد عل ْي ِه‬
ِ ‫ر‬ ‫ف ِإذا لم يست ِطيع أحدهم أن يمكن جبهاتهم ِمن‬

"Apabila salah seorang dari mereka tidak bisa memantapkan keningnya ketika sujud
karena saking panasnya, (tidak bisa menempelkan keningnya dengan mantap ke tanah
karena saking panasnya) maka mereka meletakkan kain dari pakaiannya sebagai alas.

Karena apa? Alasan panas, sehingga mereka tidak bisa memantapkan keningnya kecuali
dengan cara seperti itu.

ُ‫َ ا ا‬
‫اوكان يق ْو ُل‬

Beliau pernah mengatakan,

6
ُ ‫ً ا‬ ْ ‫اْل ْرض ُك ُّل اها ل او ُْل َّم‬
‫ت ام ْس ِجدا اوطه ْو ًرا‬
‫ا ا اْ ُ ْا‬
‫وجعلت‬
ِ‫ِ ي ِ ي‬ ِ

"Bumi ini seluruhnya dijadikan bagiku dan umatku sebagai tempat sujud dan alat bersuci"

-> maksudnya tanah. Tanah, semua tanah bisa dipakai untuk tempat sujud kecuali
kuburan, itu sudah ada dalil lain. Tempat-tempat yang kotor, tempat-tempat yang najis,
ada dalil lain yang melarang itu. Selain itu, tanah-tanah selain kuburan dan selain tanah
yang najis, maka bisa dijadikan sebagai tempat sujud dan bisa dijadikan sebagai alat
bersuci yaitu untuk tayammum.

Maka dimana saja salah seorang dari umatku mendapati waktu shalat, maka di tempat
itulah dia bersujud dan di situ pula dia bisa mendapatkan alat bersucinya. Adapun umat
sebelumku mereka menganggap hal itu sebagai suatu dosa yang besar, karenanya mereka
hanya shalat di gereja-gereja, di kuil-kuil mereka.

Ini menunjukkan bahwa shalat di mana pun tempatnya dan tayammum dengan tanah, itu
merupakan keutamaan atau keistimewaan umat ini.

Pernah pula Beliau sujud di atas tanah berlumpur dan berair. Dan ini pernah terjadi ketika
Subuh pada malam 21 di bulan Ramadhan yang ketika itu hujan turun dan atap masjid
bocor yang terbuat dari pelepah daun kurma, sehingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam sujud di atas tanah yang berlumpur dan berair. Tanahnya basah dan Rasulullah
tetap sujud, dan ini merupakan bentuk merendahkan diri di hadapan Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Seperti inilah seharusnya manusia ketika menghadap kepada Allah Subhanu wa
Ta'ala, benar-benar merendahkan diri. Dan ini sangat baik untuk kita hadirkan ketika kita
sujud. Ketika kita sujud, ingatlah bahwa kita benar-benar merendahkan diri di hadapan
Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Ya Allah, inilah diriku yang hina sedang menghadap kepadaMu, kalau ada cara lain untuk
menghinakan diri di hadapanMu selain cara ini, maka akan aku lakukan."

7
Tapi karena tidak ada cara selain itu, itulah cara yang diajarkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala, maka kita lakukan itu. Datangkan kesadaran seperti ini ketika kita sujud agar sujud
kita lebih bermakna dan agar kita benar-benar menghayati rukun sujud tersebut.

Abu Said Al Khudriy radhiallahu 'anhu berkata, "Aku melihat dengan dua mata kepalaku
sendiri bahwa pada kening dan hidung Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menempel
bekas air dan lumpur (karena sujudnya Beliau di tanah yang berair dan berlumpur).
Terkadang juga Beliau shalat di atas alas, terkadang juga di atas tikar, dan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah shalat di atas tikar yang sudah menghitam saking
lamanya tikar tersebut dipakai."

ُ
Di sini dikatakan "alas" (‫)خ ْم ارة‬. Khumrah adalah suatu alas seukuran tempat seseorang
meletakkan wajahnya, baik berupa tikar, anyaman, daun kurma, atau yang lainnya. Jadi
boleh misalnya kita mengambil sepotong kain untuk kita letakkan di tempat kepala kita
sujud, dan itu pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Sebagian
orang ada yang melihat ini sesuatu yang tidak baik, tapi yang benar tidak demikian. Itu
boleh dilakukan dan sudah ada contohnya dari Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi
wasallam.

Intinya dari pembahasan ini bahwa ketika kita sujud, sujudlah dengan apa adanya. Kalau
ada alas, bisa dipakai alas tersebut; kalau tidak ada alas tidak ada masalah, tanah itu suci
untuk umat ini, bahkan bisa dipakai untuk alat bersuci. Allahu Ta'ala A'lam.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala.

Dan InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

8
9
10
PERTEMUAN 117
Selasa, 23 Rajab 1444 H / 14 Februari 2023 M
Audio ke-117: Pembahasan tentang Mengangkat Kepala dari Sujud

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat
Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir
sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,


Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala membawakan pembahasan tentang mengangkat
kepala dari sujud.

Beliau mengatakan,

ُ ُّ ‫َّ ْ ُ ا‬
[ ‫ود‬
ِ ‫] الرفع ِمن الس‬
‫ج‬
11
- Mengangkat Kepala dari Sujud -

Beliau mengatakan,

َ ُ ُّ ‫ا ْ ا ُ ا ْ ا ُ ا‬ ‫َ ا‬ ُ
❳ ‫السج ْو ِد ُمك ِ ًيا‬ ‫ث َّم ❲ كان ﷺ يرفع رأسه ِمن‬

"Kemudian, dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari


sujud dalam keadaan bertakbir."

Jadi bertakbirnya berbarengan dengan mengangkat kepala dari sujud.

ُ ‫ا ا‬ َ
ْ ِ ‫اوأ ام ار ب ٰذ ِل اك ❲ ْال ُم‬
❳ ‫س اء اصَلته‬‫ي‬ ِ

"Dan Beliau memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak baik shalatnya."

‫ اف اق ا‬:
‫ال‬

Beliau mengatakan,

َّ ‫ا ا ْ ُ ا‬ َْ َُ ُ ‫ا ْ ُ ُ ا َّ ا ْ ا َّ ا ا ُ ُ ُ ا‬ َّ ‫ا‬ َّ ‫ا‬ ‫ا ا ُّ ا ا ٌ ا ا‬
❳ ‫ اوي ْرف ُع ارأ اسه حت‬، ❳ ‫اّٰلل أ ك ِا ُي‬ ❲: ‫ ث َّم يق ْو ُل‬،‫اصله‬
ِ ‫ حت تطم ِئ مف‬،‫ يسجد‬...‫اس حت‬ ِ ‫الن‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫د‬
ٍ ‫ح‬ ‫َل ي ِتم صَلة ِْل‬

ً ‫ا‬ ‫ا ا‬
‫❲ ي ْست ِو اي ق ِاعدا‬

"Tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia bersujud, sampai sendi-
sendinya benar-benar tenang, kemudian dia mengatakan 'Allahu Akbar',"

Di sini jelas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kita untuk bersujud
sampai badan kita tenang, sendi-sendi kita tenang. Itulah tumakninah. Setelah itu kita
diperintahkan untuk membaca "Allahu Akbar".

12
ً ‫ا‬ ‫ا ا ْ ُ ا َّ ا ا‬
❳ ‫❲ اوي ْرف ُع ارأ اسه حت ي ْست ِو اي ق ِاعدا‬

"dan mengangkat kepalanya sampai duduk dalam keadaan lurus/dalam keadaan tegak."

Ini sabda Nabi kita Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.


Saya ulangi, Beliau mengatakan:
"Tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia sujud, sampai tenang
semua sendi-sendinya. Itulah tumakninah. Kemudian dia mengatakan 'Allahu Akbar' dan
mengangkat kepalanya sampai dia duduk dalam keadaan tegak."

Ketika dikatakan "tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia", ini menunjukkan
bahwa apa yang disampaikan setelahnya adalah perintah, karena Rasulullah
mengatakan demikian. "Tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia
melakukan seperti ini, seperti itu."

Berarti setelah kata-kata "tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia
seperti ini dan seperti itu" adalah sesuatu yang diwajibkan. Jadi sujud itu wajib, itu rukun.
Kemudian tumakninah ketika sujud itu juga wajib, itu rukun. Kemudian Allahu Akbar.
Bacaan "Allahu Akbar" jadinya wajib.

Kemudian mengangkat kepala dari sujud untuk duduk secara tegak itu juga wajib dan itu
rukun.

ً ْ َ َّ ‫ا َ ا ا ْ ا ُ ا ا ْ ا ا ٰ ا‬
‫كب ْْ ِي ❳ أح ايانا‬
ِ ‫الت‬ ‫و ❲ كان يرفع يدي ِه مع هذا‬.

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam "terkadang"


(digarisbawahi kata-kata "terkadang" ya)
"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang mengangkat kedua tangannya
bersamaan dengan takbir ini."

"Takbir ini" maksudnya apa?


Takbir ketika mengangkat kepala dari sujud.

13
Jamaah sekalian rahimani rahimakumullah.
Di sini Syaikh Albani mengatakan "kadang-kadang". Kenapa? Karena ada hadits Ibnu
Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma di Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Beliau
mengatakan,

ُ ُّ ‫ا ا‬ ْ‫َ ا ا ا‬
‫السج ْو ِد‬ ‫اوكان َل يف اع ُل ذ ِالك ِ يف‬

"Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak melakukan hal itu di saat sujud
(di dalam sujud)."

Yang dimaksud dengan "melakukan itu" adalah melakukan "mengangkat kedua tangan
Beliau". Jadi sahabat Ibnu Umar radhiyallahu Ta'ala 'anhuma mengatakan, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam dahulu ketika sujud Beliau tidak mengangkat tangan.

Maksudnya ketika akan sujud, Beliau tidak mengangkat tangan; begitu pula ketika
mengangkat kepala dari sujud, Beliau tidak mengangkat tangan.

Ini hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam Kitab Shahih
keduanya.

Dan jelas, hadits Ibnu Umar radhiyallahu Ta'ala 'anhuma lebih kuat sanadnya daripada
hadits-hadits yang dibawakan oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala untuk
menetapkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang mengangkat
kedua tangan Beliau ketika Beliau mengangkat kepala dari sujud.

Jamaah sekalian rahimani rahimakumullah.


Karena adanya perbedaan ini maka para ulama pun berbeda pendapat.

1) Ada yang mengatakan dua riwayat ini sebenarnya bisa dikumpulkan, bisa
dikompromikan, dengan mengatakan: Apa yang dinafikan oleh sahabat Ibnu Umar itu
berdasarkan apa yang beliau lihat; sedangkan apa yang ditetapkan oleh sahabat lain, itu
berdasarkan apa yang mereka lihat. Sehingga tidak ada pertentangan pada keduanya.

14
Kita katakan, yang banyak dilakukan adalah apa yang disampaikan oleh sahabat Ibnu
Umar; sedangkan yang disampaikan oleh sahabat lain adalah sesuatu yang jarang
dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Tapi dua-
duanya bisa diterima karena sanadnya sahih. Semuanya sanadnya sahih. Memang
sanadnya hadits Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma lebih kuat kesahihannya karena
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, muttafaqun 'alaihi.

Ini sebagian ulama mengatakan demikian. Sehingga mereka mengatakan, tidak masalah
kita mengangkat tangan ketika akan sujud, kita juga mengangkat tangan ketika selesai
sujud/ketika mengangkat kepala dari sujud. Tapi itu terkadang, jangan dilakukan sering-
sering.

2) Pendapat yang kedua adalah pendapat mayoritas ulama.

Mayoritas ulama mengatakan bahwa ketika sujud, baik akan sujud maupun selesai
sujud, kita tidak disyariatkan mengangkat kedua tangan sama sekali.

Mereka menguatkan haditsnya Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma dan akhirnya
menganggap syadz riwayat-riwayat yang menafikan atau bertentangan dengan riwayat
Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma.

Walaupun riwayatnya sahih tapi ada riwayat yang lebih sahih yang bertentangan
dengannya. Sehingga riwayat-riwayat yang bertentangan dengan riwayat sahabat Ibnu
Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma yang dijelaskan atau ditulis oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim, dianggap sebagai riwayat yang syadz. Riwayat-riwayat yang bertentangan
dengan riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Ibnu Umar dianggap
sebagai riwayat-riwayat yang syadz walaupun zahirnya sahih.

Dan masalah seperti ini, jamaah sekalian rahimani rahimakumullah, adalah masalah
ijtihadiyah. Kita harus toleran. Pendapatnya Syaikh Albani (adalah) pendapat yang kuat,
karena beliau memakai semua dalil yang datang dalam masalah ini.

15
Riwayat sahabat Ibnu Umar yang dibawakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim
beliau terima juga; riwayat-riwayat yang lain beliau terima juga; dan beliau
kompromikan. Apa yang disampaikan oleh sahabat Ibnu Umar itu adalah kebiasaan
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Apa yang disampaikan oleh sahabat yang lain, itu
terkadang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

16
17
PERTEMUAN 118
Rabu, 24 Rajab 1444 H / 15 Februari 2023 M
Audio ke-118: Pembahasan tentang Duduk di Antara Dua Sujud

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana
judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim
Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai
Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Beliau mengatakan,

ًّ ْ ‫ُ َّ ا ْ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ ا ا ْ ُ ا َ ا‬
❳ ] ‫ْسى ف ايق ُعد عل ْيها [ ُمط ام ِئنا‬ ‫ثم ❲ يف ِرش ِرجله الي‬

18
"Kemudian ketika duduk di antara dua sujud, Beliau duduk dengan cara iftirasy.

Beliau membentangkan kaki kirinya untuk diduduki dan Beliau duduk dalam keadaan
tumakninah."

Tumakninah itu tenang. Ketika semua sendi kita tenang dalam posisi tertentu, itulah
tumakninah.

َ
ُ ‫ا ا‬ ْ ِ ‫اوأ ام ار ب اذ ِال اك ❲ ْال ُم‬
❳ ‫س اء اصَلته‬‫ي‬ ِ

"Dan Beliau memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak baik shalatnya."

‫ا‬ ُ ْ ِّ ‫ا ْ ا ا‬ ‫ا‬ ُ َ ‫اا ا‬


❳ ‫ ❲ ِإذا اسجدت ف امكن ِل ُسج ْو ِدك‬: ‫ال له‬ ‫فق‬

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepadanya (kepada orang yang tidak
baik shalatnya), "Apabila engkau sujud, maka mantapkan sujudmu."

‫ت اف ْاق ُع ْد اع ََل اف ِخ ِذ اك ْال ُي ْ ا‬


❳ ‫ْسى‬
‫ا ا ا ا ْ ا‬
‫❲ و ِإذا رفع‬

"Kemudian apabila engkau mengangkat kepalamu dari sujud, maka duduklah di atas
pahamu yang sebelah kiri."

Di atas pahamu yang sebelah kiri, maksudnya, duduklah dengan cara iftirasy.

‫ا َ ا اْ ُ ْ َ ُ ْ ا‬
❳ ‫ب ِرجله ال ُي ْمت‬‫و ❲ كان ين ِص‬

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika dalam posisi duduk di antara
dua sujud, Beliau menjadikan kaki kanannya dalam posisi berdiri.

19
Beliau menjadikan kaki kanannya dalam posisi berdiri.

‫ا َ ا اْ ُ ْ َ ُ ْ ا‬
❳ ‫ب ِرجله ال ُي ْمت‬‫و ❲ كان ين ِص‬

"Beliau menjadikan kaki kanannya dalam posisi berdiri."

Yang dimaksud dengan kaki di sini adalah telapak kaki; bukan kakinya berdiri, tapi yang
dimaksud dengan kaki di sini adalah telapak kaki. Jadi telapak kakinya dijadikan dalam
posisi berdiri, seperti orang duduk iftirasy (yang kita lihat ya). Jadi kaki kirinya diduduki,
kaki kanannya bagian telapaknya diposisikan berdiri.

َ ْ ‫ا‬ َ ْ‫ا ا‬
❳ ‫او ❲ ي ْستق ِب ُل ِبأ اص ِاب ِعها ال ِق ْبل ِة‬

"Jari-jari kaki kanannya dihadapkan ke kiblat."

Jadi ditekuk. Tadi kaki kanannya posisinya berdiri (telapak kaki kanannya posisinya
berdiri), sedangkan sekarang dijelaskan jari jemari kaki kanan dihadapkan ke kiblat,
berarti ditekuk.

Jamaah sekalian rahimani rahimakumullah,


Inilah yang berkaitan dengan masalah duduk di antara dua sujud.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬

20
PERTEMUAN 119
Kamis, 25 Rajab 1444 H / 16 Februari 2023 M
Audio ke-119: Pembahasan tentang Duduk di Antara Dua Sujud Bag 02: Duduk Iq'a dan
Tumakninah di dalamnya

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana
judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim
Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai
Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,


Kita beralih ke pembahasan yang dibawakan oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala
yang masih berkaitan dengan duduk di antara dua sujud.

21
Beliau memberikan penjelasan kepada kita bahwa ada duduk di antara dua sujud yang
juga dibolehkan karena pernah dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi
wasallam, dan caranya bukan dengan cara iftirasy tapi caranya dengan iq'a.

Beliau mengatakan,

[‫ئ‬ ْ ‫] ْ ْ ا ُ ا ْ ا َّ ْ ا ا‬
ِ ْ ‫اْلقعاء ب ْئ السجدت‬ ِ

- Duduk di Antara Dua Sujud secara Iq'a -

Syaikh Albani mengatakan,

َ ‫ا َ ا‬
ْ ِ ‫ ُي ْق‬- ‫ أ ْح اي ًانا‬- ‫ان‬
❳‫ع‬ ‫و❲ ك‬
‫ي‬

"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang duduk dengan cara iq'a."

Apa itu duduk dengan cara iq'a?


Beliau katakan,

‫اْا ُ اَ ا‬
[ ‫ب عَل ع ِق اب ْي ِه‬ ‫] ينت ِص‬

"Beliau duduk di atas tumitnya"

‫ُ اا‬
[ ‫] او ُصد ْو ِر قد ام ْي ِه‬

"dan di dada telapak kakinya."

Dada telapak kaki itu berarti telapak kaki yang bagian bawah. Intinya, telapak kakinya
itu dijadikan dalam posisi berdiri, kemudian Beliau duduk di atas tumitnya. Itulah duduk
iq'a. Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang duduk di antara dua
sujud dengan cara ini.

22
Itu menunjukan bahwa ini merupakan alternatif lain dalam duduk di antara dua sujud.
Iftirasy, itu kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam namun bukan berarti kita
harus iftirasy terus. Kita diberikan pilihan untuk duduk secara iq'a.

▫️Masalah yang selanjutnya adalah masalah wajibnya tumakninah di antara dua sujud.

Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan,

[‫ئ‬ ْ ‫] ُو ُج ْو ُب اِل ْطم ْئ ان ا ْ ا َّ ْ ا ا‬


ِْ ‫ان ب ْئ السجدت‬ ِ ِ ِ

- Wajibnya Tumakninah dalam Duduk di antara Dua Sujud -

Beliau mengatakan,

َ ْ ‫ُ ا‬ ‫ا ْ ا ُّ ا َّ ا‬ ‫ا َ ا‬
،❳ ‫ئ حت ي ْر ِج اع ك ُّل عظ ٍم ِإل ام ْو ِض ِع ِه‬ ِ ‫و ❲ كان ﷺ يطم‬

"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tumakninah di dalam duduk di antara


dua sujudnya sampai semua tulang kembali ke posisinya masing-masing,"

ُ ‫ا ا‬ َ
ْ ِ ‫اوأ ام ار ب ٰذ ِل اك ❲ ْال ُم‬
❳ ‫س اء اصَلته‬‫ي‬ ِ

"dan Beliau memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak baik shalatnya."
َ
Kata-kata Beliau [ ‫" ] اوأ ام ار‬Beliau memerintahkan" di sini menunjukkan bahwa tumakninah
merupakan kewajiban. Kenapa?
Karena pada asalnya perintah itu menunjukkan hukum wajib. Ketika Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan tumakninah kepada orang yang tidak baik
shalatnya, maka itu menunjukkan bahwa tumakninah itu harus dilakukan dan itu
merupakan rukun dalam shalat.

23
ُ َ ‫ا ا ا‬
‫ال له‬ ‫ وق‬:

Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada orang yang tidak baik shalatnya:

‫ا‬ ْ ‫ا ُ َ ا ُ ا َّ ا‬ ‫ا ا‬
❳ ‫❲ َل ت ِت ُّم اصَلة أح ِدك ْم حت يف اع ال ذٰ ِلك‬.

"Tidak sempurna shalat salah seorang dari kalian sampai dia melakukan hal tersebut
(yaitu tumakninah)."

‫ْ ا‬ ْ ْ ‫َ ا ُ ُ ا ا َّ ا ُ ا ا‬
❳ ‫❲ اوكان ي ِط ْيلها حت تك ْون ق ِري ًبا ِمن اسجد ِت ِه‬

"Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memanjangkan duduk di antara dua
sujudnya sehingga lamanya mendekati lama sujudnya."

Sehingga lama duduknya di antara dua sujud itu mendekati lama sujud Beliau.

ُ ُ ْ‫اَ ْ ا ً ا‬
‫ اق ْد ان ِ ا‬: ‫ث اح َّت اي ُق ْو ال ْال اق ِائ ُل‬
❳‫س‬‫ي‬ ‫وأحيانا ❲ ينك‬

"Terkadang Beliau duduk di antara dua sujudnya lama sekali sampai-sampai orang yang
melihatnya mengatakan: Beliau sedang lupa"

Ini kadang-kadang.
Ketika dikatakan "kadang-kadang", menunjukkan ini juga dibolehkan, karena Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak dibolehkan
tanpa ditegur oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan ini dikatakan oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala "kadang-kadang".


Menunjukkan bahwa kebiasaan duduk di antara dua sujud Beliau adalah duduk yang
lamanya mendekati lama sujudnya. Adapun duduk Beliau yang sangat lama sampai
orang mengatakan Beliau lupa, maka ini kadang-kadang saja.
Wallahu A'lam.

24
▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

25
26
PERTEMUAN 120
Jum’at, 26 Rajab 1444 H / 17 Februari 2023 M
Audio ke-120: Pembahasan tentang Duduk di Antara Dua Sujud Bag 03: Bacaan yang
Dibaca di dalamnya

══════════════════

ُ ُ َ ‫َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫السَلم عليكم ورحمة‬.

ُ ‫ُ ا‬ ‫ْ ا‬ ْ َ‫ا‬ ‫ه‬ ْ ُ ‫ا َّ ا ُ ا َّ ا ُ ا َ ا‬ ُ ْ ‫ْ ا‬
‫ اوعَل ِآل ِه او اصح ِب ِه او امن ت ِب اع هداه‬،‫اّٰلل‬
ِ ‫ّٰلل والصَلة والسَلم عَل رسو ِل‬ِ ِ ‫الحمد‬.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota
GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab
yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana
judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim
Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai
Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

▫️

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,

Kita beralih ke pembahasan yang dibawakan oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala
yang masih berkaitan dengan duduk di antara dua sujud. Pembahasan tentang bacaan

27
yang dibaca pada duduk di antara dua sujud. Apa yang disunahkan untuk kita baca ketika
kita dalam posisi duduk di antara dua sujud.

Beliau membawakan pembahasan ini, beliau beri judul:

[‫ئ‬ ْ ‫ْ ا ْ َ ُ ا ْ ا َّ ْ ا ا‬
ِ ْ ‫] اْلذكار ب ْئ السجدت‬

- Dzikir-dzikir yang Dibaca di Antara Dua Sujud -

Beliau mengatakan,

ُ ْ ‫ْ ا‬ ‫اُ ْ ُ ْ ا‬ ‫اَ ا‬
‫ف ه ِذ ِه الجل اسة‬‫ِي‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ق‬‫ي‬ ‫ﷺ‬ ‫ان‬ ‫ وك‬:

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam duduk ini membaca:

ُْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ َْ ُ‫ه‬


١ - ❳ ‫ او ْارزق ِ يت‬، ] ‫ [ اوع ِاف ِ يت‬،‫ اواه ِد ِ ين‬، ] ‫ [ او ْارف ْع ِ يت‬، ] ‫ [ اواج ُِ ْي ِ ين‬،‫ او ْارح ْم ِ يت‬،‫ ارب) اغ ِف ْر ِ يل‬: ‫❲ الله َّم ( او ِ يف لف ٍظ‬

Bacaannya sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Albani di sini:

َُ َ
• Yang pertama bisa memakai [ ‫ ] الله َّم‬/Allahumma/
• Bisa juga memakai [ ‫ ] ارب‬/Rabbi/

َُ َ
Kalau memakai [ ‫ ] الله َّم‬berarti:

ُْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ َُ َ


‫ او ْارزق ِ يت‬، ] ‫ [ اوع ِاف ِ يت‬،‫ اواه ِد ِ ين‬، ] ‫ [ او ْارف ْع ِ يت‬، ] ‫ [ اواج ُِ ْي ِ ين‬،‫ او ْارح ْم ِ يت‬،‫الله َّم اغ ِف ْر ِ يل‬.

Kalau pakai [ ‫ ] ارب‬berarti:

ُْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ


‫ او ْارزق ِ يت‬، ] ‫ [ اوع ِاف ِ يت‬،‫ اواه ِد ِ ين‬، ] ‫ [ او ْارف ْع ِ يت‬، ] ‫ [ اواج ُِ ْي ِ ين‬،‫ او ْارح ْم ِ يت‬،‫رب اغ ِف ْر ِ يل‬.‫ا‬

28
ْ َُ َ
Allahumaghfirlii [ ‫] الله َّم اغ ِف ْر ِ يل‬
artinya "ya Allah, ampuni aku"

ْ
Rabbighfirlii [ ‫] ارب اغ ِف ْر ِ يل‬
artinya "wahai Rabbku, ampuni aku"

‫ا‬
warhamnii [ ‫] او ْارح ْم ِ يت‬
"berikan rahmat kepadaku"
warhamni: "berikan rahmat atau kasih sayang kepadaku"

ْ
wajburnii [ ‫] اواج ُِ ْي ِ ين‬
artinya "tutupilah kekurangan-kekurangku"

‫ا‬
warfa'nii [ ‫] او ْارف ْع ِ يت‬
"angkatlah derajatku"

ْ
wahdinii [ ‫] اواه ِد ِ ين‬
"berikan aku petunjuk"

‫ا‬
wa 'aafinii [ ‫] اوع ِاف ِ يت‬
"berikan aku keselamatan"

ُْ
warzuqnii [ ‫] او ْارزق ِ يت‬
"berikan aku rezeki"

Jamaah sekalian rahimani rahimakumullah,


Sungguh kandungan doa yang disunahkan untuk kita baca di duduk di antara dua sujud
ini, sesuatu yang sangat kita butuhkan. Semuanya.

- Ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala; siapa yang tidak membutuhkannya? Kita
semuanya sangat membutuhkannya.

29
- Rahmat Allah; siapa yang tidak membutuhkannya.

- Penutup kekurangan yang ada pada kita; siapa yang tidak membutuhkannya?
Kita ingin Allah Subhanahu wa Ta'ala menutup kekurangan-kekurangan kita.

- Kemudian derajat yang tinggi; kita semuanya membutuhkannya, sangat


membutuhkannya.

- Hidayah; siapa yang tidak membutuhkan hidayah.

- Kemudian keselamatan; siapa yang tidak membutuhkan keselamatan. Keselamatan


dunia, keselamatan akhirat, kita minta saat duduk di antara dua sujud.

- Kemudian rezeki; siapa yang tidak ingin diberikan rezeki oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah.


Amalkanlah doa ini. Bacalah doa ini di duduk di antara dua sujud.

Bacaannya:

ُْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬ ْ


‫ او ْارزق ِ يت‬، ] ‫ [ اوع ِاف ِ يت‬،‫ اواه ِد ِ ين‬، ] ‫ [ او ْارف ْع ِ يت‬، ] ‫ [ اواج ُِ ْي ِ ين‬،‫ او ْارح ْم ِ يت‬،‫ ارب اغ ِف ْر ِ يل‬.

ُ‫ا ً ا‬
‫ اوت اارة يق ْو ُل‬:

Kadang-kadang Beliau membaca:

ْ ْ
٢ - ❳ ‫ ارب اغ ِف ْر ِ ي ْل‬، ‫❲ ارب اغ ِف ْر ِ ي ْل‬

"Wahai Rabbku, ampuni aku. Wahai Rabbku, ampuni aku."

30
Hanya itu saja. Di catatan kaki, Beliau mengatakan boleh juga seseorang mengulanginya
sampai tiga kali, jadi:

ْ ْ ْ
‫ ارب اغ ِف ْر ِ ي ْل‬, ‫ ارب اغ ِف ْر ِ ي ْل‬, ‫ ارب اغ ِف ْر ِ ي ْل‬.

ُ‫ه‬
Dan boleh juga mengganti Rabbi ( ‫ ) ارب‬dengan Allahumma ( ‫) الله َّم‬, berarti:

ْ ُ‫ه‬ ْ ُ‫ه‬
‫ الله َّم اغ ِف ْر ِ ي ْل‬, ‫ الله َّم اغ ِف ْر ِ ي ْل‬.

Bisa dua kali, bisa juga tiga kali.

َ ‫ا َ ا اُ ُُْ ا ْ ا ا‬
❳ ‫يل‬
ِ ‫وكان يقولهما ِ يف ❲ صَل ِة الل‬

"Dan Beliau membaca keduanya di shalat malam"

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah.


Yang Beliau lakukan di shalat sunah pada asalnya boleh dilakukan di shalat wajib. Kecuali
ada dalil yang membedakan antara shalat sunah dengan shalat wajib. Selama tidak ada
dalil yang membedakan antara shalat sunah dengan shalat wajib, maka hukum keduanya
sama.

Yang Beliau lakukan di shalat sunah, itu juga bisa dilakukan di shalat wajib. Sebaliknya
juga demikian. Yang Beliau lakukan di shalat wajib, maka pada asalnya bisa dilakukan di
shalat sunah kecuali ada dalil yang membedakannya.

Saya contohkan, misalnya duduk. Shalat dalam keadaan duduk, di shalat sunah boleh
tapi di shalat wajib tidak boleh.
Shalat di atas kendaraan; itu di shalat sunah boleh, tapi di shalat wajib pada asalnya tidak
dibolehkan kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat mendesak sekali.

Dibedakan hukum di antara keduanya.

31
Kenapa? Karena ada dalil yang membedakannya. Selama tidak ada dalil yang
membedakannya maka hal-hal yang disyariatkan di shalat wajib, itu juga disyariatkan di
shalat sunah. Begitu pula sebaliknya, hal-hal yang disyariatkan di shalat sunah, itu bisa
dilakukan di shalat wajib atau disyariatkan juga di shalat wajib. Wallahu Ta'ala A'lam.

▫️

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

ُ ُ َ ‫ا َّ ا ُ ا َ ْ ُ ْ ا ا ْ ا ُ ه ا‬
‫اّٰلل اوب اركاته‬
ِ ‫والسَلم عليكم ورحمة‬.

32
33
KANTOR PUSAT GiS, HTJ FOUNDATION &
GBS (SUNNAH STORE, SAYAROH)
Jl. Curug Raya No. 12. RT. 01 / RW. 02.
Pondok Kelapa. Duren Sawit.
Jakarta Timur 13450

Official Account Grup Islam Sunnah


WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com/
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
34

Anda mungkin juga menyukai