Anda di halaman 1dari 54

COVER

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT, yang telah
mengutus Rasulnya sebagai penyelamat dan suri tauladan umat.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda
Rasulullah saw, junjungan dan panutan akhlak mulia seluruh
makhluk, dan juga kepada keluarga, sahabat, tabi'in, serta seluruh
umatnya yang selalu patuh atas ajarannya.

Wahai yang beruntung, sahabat surga semua para pecinta


sholawat, mari kita semangat sama-sama Perbanyak Sholawat dan
Mensyiarkannya kepada yang lain agar kita bersama bisa
berkumpul dan dekat dengan Baginda Nabi Muhammad saw kelak
di akhirat.

Karena Rasulullah saw pernah bersabda :

ِ‫غعُ٘د ٗعِ اث‬ ُ ‫قَب َه ﷺ َللاِ س‬: ٚ‫بط أ َ ْٗى‬


ْ ٍ ُ‫ع٘ه أ‬ ْ ‫بٍ ِخ‬ٞ‫ أ َ ْمض َ ُش ٌُٕ ا ْى ِق‬ٜ‫صالَح عَي‬
ِ ْ‫ اى‬ٜ‫٘ ًَ ِث‬ٝ َ

( ٓ‫ سٗا‬ٛ‫)ٍجبٓ اثِ ٗ اىزشٍز‬

"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah


yang paling banyak membaca shalawat kepadaku."

(HR.Imam Tirmidzi & Ibnu Majah)

Dengan demikian, kami hadirkan buku ini sebagai


penyemangat kita dalam bersholawat untuk menambah kecintaan

i
kita kepada Baginda Rasulullah saw. Ayo mulai sekarang kita
semangat ramaikan sholawat untuk menjadi yang terdekat dengan
Rasulullah saw.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................... iii
A. PENGERTIAN SHOLAWAT ATAS NABI MUHAMMAD SAW 1
B. DALIL AL-QUR’AN PERINTAH BERSHOLAWAT ................. 2
C. KEWAJIBAN BERSHOLAWAT .............................................. 3
D. KEUTAMAAN SHOLAWAT .................................................... 4
1. Malaikat Memohonkan Ampunan............................................. 4
2. Mendapat Syafaat di Hari Kiamat ............................................ 5
3. Terhindar dari Kesusahan Dunia dan Akhirat .......................... 5
4. Pencuci Dosa .......................................................................... 6
5. Dibalas 70 Kali Lipat ................................................................ 6
6. Terhindar dari Sifat Kikir .......................................................... 7
E. HADITS-HADITS KEUTAMAAN BERSHOLAWAT ................... 8
1. Mendapatkan sepuluh Kebaikan .............................................. 8
2. Mendapatkan pahala yang berlipat .......................................... 8
3. Dijauhkan dari Kebakhilan ....................................................... 9
4. Diterima Amalnya Ibadah Sholat.............................................. 9
5. Menjadi yang paling dekat dengan Nabi Muhammad saw ..... 10
F. KALAM ULAMA TENTANG INDAHNYA SHOLAWAT ........... 11
1. Habib Umar bin Hafidz ........................................................... 11
2. Abah Guru KH.M.Bakhiet AM Barabai : ................................. 11
3. Abah Guru Sekumpul ............................................................ 11
4. Al Quthbul Maktum Abul Faidl Ahmad ................................... 11
5. Imam Abul Hasan Asy-Syadzilli ra ......................................... 11
6. Imam Ibnu Hajar Al-'Asqolani ra. ........................................... 11

iii
7. Imam Al-Hafidz Asy-Syaroji ra. .............................................. 12
8. Syech 'Abdul Qodir Al-Jailani ra. ............................................ 12
9. Syech Ibnu 'Athoillah As-Sakandari ra. .................................. 12
10. Abuya As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki ra. ............ 12
11. Abah Guru Sekumpul : .......................................................... 12
12. Habib Luthfi bin Yahya : ........................................................ 13
G. KISAH - KISAH KEAJAIBAN SHOLAWAT .......................... 14
1. Kisah Orang Saleh yang Sempat Berhenti Mengamalkan
Shalawat ..................................................................................... 14
2. Kisah Nelayan Yang Gemar Bersholawat, Namun Keliru
Bacaannya .................................................................................. 16
3. Kisah ahli maksiat mendapatkan syafa'at Rasulullah saw ....... 17
4. Berkah Shalawat, Malaikat yang Menyeburkan Dirinya ke
Lautan Cahaya ............................................................................ 18
5. Memuji Nabi Menjadi Jalan Menuju Syurga ............................. 19
6. Kisah Lelaki yang Lupa Membaca Shalawat kepada Rasulullah
SAW ............................................................................................ 20
7. Salah satu pesan abah guru sekumpul : Kenapa Kita
Bersholawat ................................................................................ 22
8. Tangisannya Rasulullah SAW Menggoncangkan Arsy ............ 23
9. Menyambut Datangnya 12 Robi‟ul Awal, ................................. 25
10. Kerinduan Rasulullah SAW ................................................... 34
11. Malakat akan Memintakan Ampun ........................................ 36
12. Malaikat Tak Mampu Menghitung Pahala Sholawat .............. 37
Sholawat Busyro ............................................................................ 40
Sholawat Sulthon ........................................................................... 42

iv
A. PENGERTIAN SHOLAWAT ATAS NABI MUHAMMAD SAW

Secara bahasa shalawat nabi merupakan bentuk jamak dari


sholla yang berarti doa. Sedangkan menurut istilah, shalawat adalah
bentuk doa dan pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah SWT.

"Sholawat ini merupakan ibadah yang sangat khusus, karena Allah


sendiri yang mencontohkan, kemudian diperintahkan langsung kepada
malaikat. Baru setelah itu diperintahkan kepada kita kaum muslimin,
muslimat, mukminin dan mukminat,"

Shalawat dari Allah kepada Nabi SAW adalah sebagai rahmat


dan keridhaan. Sedangkan shalawat para malaikat kepada Nabi SAW
adalah sebagai doa dan istighfar. Dan shalawat umat Muhammad
SAW adalah doa dan pengagungan kepada Rasulullah SAW. Selain
itu ketika Allah memerintahkan untuk membaca shalawat kepada Nabi,
Rasulullah Saw pun melakukan hal yang sama yaitu mendoakan
kepada orang yang membaca sholawat kepadanya. Doa dari Nabi
inilah yang dinamakan dengan syafaat. Semua ulama bersepakat
bahwa doa nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Dan tentunya
Allah pun akan menerima doa dan syafaat beliau kepada setiap orang
yang membaca sholawat kepadanya. Oleh karena itu, membaca
shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk
mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan
dan kesejahteraan.

1
B. DALIL AL-QUR’AN PERINTAH BERSHOLAWAT
ٰۤ
ْ َ ‫ع ِيّ َُ ْ٘ا ر‬
‫َب‬ْٞ ‫غ ِي‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬ َ ‫ َِ ا ٍَُْ ْ٘ا‬ْٝ ‫ُّ َٖب اى ِز‬َٝ‫ٰٓب‬ٝ ِ ّٜ ِ‫ اىْج‬َٚ‫عي‬
َ ‫صيُّ ْ٘ا‬ َ َُ ْ٘ ُّ‫صي‬
َ ُٝ َٗٔ‫َللاَ َٗ ٍَي ِٕى َنز‬
‫اُِ ه‬

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk


Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab: 56)

2
C. KEWAJIBAN BERSHOLAWAT

Para ulama sepakat mengenai kewajiban bershalawat bagi tiap


Muslim. Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, ketika menjelaskan
ayat 56 surat al-Ahzab menyatakan, tidak ada perdebatan di antara
ulama bahwa bershalawat kepada Nabi SAW adalah kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh setiap muslim sekali seumur hidup. Dan di
setiap kewajiban-kewajiban ibadah hukumnya sunnah muakkadah;
yang tidak semestinya ditinggalkan kecuali oleh orang yang memang
tidak memiliki kebaikan. Saking tingginya kedudukan Nabi SAW dan
bershalawat kepadanya sah atau tidaknya shalat umat Islam pun
bergantung kepada apakah ia bershalawat kepada Nabi SAW atau
tidak di ujung shalat setelah tasyahhud.

Dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Ibnu Majah disebutkan:

َِْ ‫ ع‬،ِٓ ‫ ع َِْ َج ِ ّذ‬،ِٔ ٞ‫ ع َِْ أ َ ِث‬،ِِٛ


ّ ‫ع ْعذ اىغب ِعذ‬
َ ِِ ‫ع ْٖ ِو ْث‬ ِ ‫ َِ ِِ ْث ُِ عَج‬ْٞ َٖ َُ ‫ع ْج ُذ ا ْى‬
َ ِِ ‫بط ْث‬ َ ‫َ ِخ‬ٝ‫ٍِ ِْ ِس َٗا‬
ٌْ َ‫ َٗ ََل ُٗضُ٘ َء ِى ََ ِْ ى‬،َُٔ‫ص َالحَ ِى ََ ِْ ََل ُٗضُ٘ َء ى‬ َ ‫"َل‬ َ :‫عي ٌَ أَُّٔ قَب َه‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ َ ِ‫ع٘ ِه َللا‬ ُ ‫َس‬
‫بس‬
َ ‫ص‬َ ّْ َ ‫ُ ِحت ْاْل‬ٝ ٌْ ‫ص َالحَ ِى ََ ِْ َى‬
َ ‫ َٗ ََل‬،ِّٜ ‫ اىْ ِج‬ٚ‫ع َي‬ َ ُٝ ٌْ ‫ص َالحَ ِى ََ ِْ َى‬
َ ‫ص ِ ّو‬ َ ‫ َٗ ََل‬،ِٔ ْٞ ‫ع َي‬ ْ ‫َ ْز ُم ِش ا‬ٝ
َ ِ‫ع ٌَ َللا‬

Melalui Abdul Muhaimin ibnu Abbas ibnu Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi, dari
ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah Saw. yang telah besabda:
Tiada salat bagi orang yang tidak berwudu, tiada wudu bagi orang
yang tidak menyebut nama Allah padanya, tiada salat bagi orang yang
tidak membaca salawat untuk Nabi, dan tiada salat bagi orang yang
tidak mencintai sahabat Ansar.

3
D. KEUTAMAAN SHOLAWAT

Keutamaan shalawat yang disampaikan kepada Nabi SAW itu


kembali kepada kita keuntungannya dan fadhilahnya. Karena shalawat
umat kepada Nabi SAW adalah sebagai ta‟dzim, atau pengagungan
kepadanya dan memang Allah SWT memerintahkan hamba-Nya
untuk mengagungkan apa yang Allah SWT agungkan. Dengan
bershalawat berarti sudah menjalankan perintah itu. Semakin banyak
bershalwat makin banyak pahala yang kembali kepada kita dan akan
bermanfaat untuk kita di akhirat nanti. Maka beruntunglah orang-orang
yang rajin bershalawat.

Berikut keutamaan Shalawat Nabi:

1. Malaikat Memohonkan Ampunan

:‫ ِٔ قَب َه‬ِٞ‫ِس ع َِْ أَث‬ ُ ‫ُ َح ّذ‬ٝ َ‫ َعخ‬ِٞ‫َبٍ ِش ْث ِِ َسث‬


ِ ‫ع ْج َذ َللاِ ْث َِ ع‬ َ :‫ ِذ َللاِ َقب َه‬ْٞ َ‫عج‬
َ ُ‫ع َِعْذ‬ ِ ‫ع َِْ ع‬
ُ ِِ ‫َبص ٌِ ْث‬
َ ُ ‫ص َالح ىَ ٌْ ر َ َض ِه ا ْى ََ َالئِنَخُ ر‬
ّٜ‫ص ِي‬ َ َٜ‫عي‬ َ ٚ‫ص ي‬َ ِْ ٍَ :‫َقُ٘ ُه‬ٝ ٌَ ‫عي‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ َ ِٜ‫ع َِعْذُ اىْج‬ َ
‫ُنْش‬ٞ‫ع ْج ٌذ ٍِ ِْ رَ ِىلَ أ َ ْٗ ِى‬
َ ‫ُ ِقو‬ٞ‫ فَ ْي‬،َٜ‫عي‬ َ ‫ ِٔ ٍَب‬ْٞ َ‫عي‬
َ ٚ‫صي‬ َ

Dari Asim ibnu Ubaidillah yang mengatakan bahwa ia pernah


mendengar Abdullah ibnu Amir ibnu Rabi'ah menceritakan hadis
berikut dari ayahnya yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar
Nabi Saw. bersabda: Barang siapa yang mengucapkan shalawat
untukku sekali, maka para malaikat terus-menerus memohonkan
ampunan buatnya selama ia masih membaca salawat. Karena itu,
hendaklah seseorang hamba membaca shalawat, baik banyak
ataupun sedikit. (HR Ibnu Majah)

4
2. Mendapat Syafaat di Hari Kiamat

ِ ْ‫ اى‬َٚ‫ "أ َ ْٗى‬:‫عي ٌَ قَب َه‬


ًَ ْ٘ َٝ ِٜ‫بط ث‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ ُ ‫غعُ٘د؛ أَُ َس‬
َ ِ‫ع٘ َه َللا‬ ْ ٍَ ِِ ‫ع ْج ِذ َللاِ ْث‬ َ َِْ ‫ع‬
َ َٜ‫عي‬
‫ص َالح‬ َ ٌْ ُٕ ‫َب ٍَ ِخ أ َ ْمض َ ُش‬ٞ‫ا ْى ِق‬

Dari Abdullah ibnu Mas‟ud, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:


Orang yang paling berhak mendapat syafaatku kelak di hari kiamat
adalah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku. (HR.
Imam Turmuzi).

3. Terhindar dari Kesusahan Dunia dan Akhirat

ِْ ٍِ ‫ آد‬ِّٜ‫ "أَرَب‬:ٌَ ‫عي‬


َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ ُ ‫ قَب َه َس‬:‫ ِذ ْث ِِ َط ْي َحخَ قَب َه‬ْٝ ‫٘ة ْث ِِ َص‬
َ ِ‫ع٘ ُه َللا‬ َ ُ‫َ ْعق‬ٝ َِْ ‫ع‬
‫ فَقَب ًَ َس ُج ٌو‬."‫عشْشا‬ َ ‫ ِٔ ِث َٖب‬ْٞ َ‫عي‬َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬َ ‫ل صالح إَل‬ٞ‫ عي‬ٜ‫صي‬ٝ ‫ ٍَب ٍِ ِْ عجذ‬:ٜ‫ فَقَب َه ِى‬ّٜ‫َس ِث‬
ْٜ َ ‫ أَ ََل أَجْ عَ ُو صُيُض‬:‫ قَب َه‬." َ‫شئْذ‬ َ ‫ أ َ ََل أَجْ عَ ُو ِّص‬،ِ‫ع٘ َه َللا‬
ِ ُْ ِ‫ "إ‬:‫ ىَلَ ؟ قَب َه‬ِٜ‫ْف ُدعَبئ‬ ُ ‫َب َس‬ٝ :‫فَقَب َه‬
ٌَٕ ُ‫لَ َللا‬ٞ‫َ ْن ِف‬ٝ ُْ َ‫ "إِر‬:‫ ىَلَ مُئُ؟ قَب َه‬ٜ‫ أ َ ََل أَجْ عَ ُو ُدعَب ِئ‬:‫ قَب َه‬." َ‫شئْذ‬
ِ ُْ ِ‫ "إ‬:‫ ىَلَ ؟ قَب َه‬ِٜ‫ُدعَبئ‬
."‫ ِخ َش ِح‬ٟ‫َْب َٗ ٌَٕ ْا‬ِٝ‫اى ّذ‬

Dari Ya'qub ibnu Zaid ibnu Talhah yang mengatakan bahwa


Rasulullah Saw. pernah bersabda: Telah datang kepadaku utusan dari
Tuhanku, lalu mengatakan kepadaku bahwa tidaklah seorang hamba
membaca salawat untukku sekali melainkan Allah membalasnya
sepuluh kali untuknya. Lalu berdirilah seorang lelaki dan bertanya,
"Wahai Rasulullah, bolehkah aku jadikan separo doaku untukmu?"
Rasulullah Saw. menjawab, "Terserah kamu." Lelaki itu bertanya lagi,
"Bolehkah saya menjadikan dua pertiga doaku untukmu?" Rasulullah
Saw. menjawab, "Terserah kamu." Lelaki itu bertanya lagi, "Bolehkan
aku jadikan seluruh doaku untukmu?" Rasulullah Saw. bersabda:

5
Kalau begitu, Allah akan menghindarkanmu dari kesusahan di dunia
dan kesusahan di akhirat.

Seorang syekh di Mekah yang dikenal dengan nama Mani'


mengatakan kepada Sufyan (yakni bertanya kepada Sufyan) tentang
sanad hadis ini dari siapa ia menerimanya. Maka Sufyan menjawab,-
"Tidak tahu."

4. Pencuci Dosa

.ٌْ ‫؛ فَ ِإّ َٖب َصمَبحٌ ىَ ُن‬َٜ‫عي‬


َ ‫صيُّ٘ا‬ َ " :‫عي ٌَ قَب َه‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ َ ِ ّٜ ‫ ع َِِ اىْ ِج‬،َ‫ َشح‬ْٝ ‫ ُٕ َش‬ٜ‫ع َِْ أ َ ِث‬
َ ‫ َٗأَ ْس ُج٘ أ َ ُْ أَم‬،‫ََْبىُ َٖب إَِل َس ُج ٌو‬ٝ ‫ ََل‬،‫ ا ْى َجْ ِخ‬َٚ‫ أ َ ْعي‬ِٜ‫ َيخَ؛ فَ ِإّ َٖب د ََس َجخٌ ف‬ٞ‫ع‬
ُُ٘ ِ َ٘ ‫ ا ْى‬َٜ ‫َللا ِى‬
َ ‫عيُ٘ا‬ َ َٗ
."َ٘ ُٕ ‫أََّب‬

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Bacalah
salawat untukku, karena sesungguhnya salawat itu adalah pencuci
(dosa) bagi kalian, dan mohonkanlah al-wasilah kepada Allah untukku,
karena sesungguhnya al-wasilah itu merupakan suatu kedudukan
yang tertinggi di surga dan tidak diberikan kecuali hanya kepada
seseorang, dan aku berharap semoga orang itu adalah aku sendiri.

5. Dibalas 70 Kali Lipat

َِْ ‫ع ْج ِذ ع‬ ِ ِِ ‫ َشحَ ْث‬ْٞ ‫] ُٕ َج‬، َِْ ‫ع ْج ِذ ع‬


َ ‫َللا‬ َ ‫ظ أ َ َثب‬ْٞ َ‫ ق‬-َٚ‫ٍَ ْ٘ى‬
َ ِِ ََ ْ‫ج ْث ِِ اىشح‬ٝ‫ ٍَ ِش‬،ِّٜ ِّ ‫ع َِعْذُ ا ْى َخ ْ٘ ََل‬
ِ ‫ع َِعْذُ ا ْى َع‬
ٗ‫بص ْث ِِ ع ََْ ِش‬ َ ‫ع ْج َذ‬ َ َٚ‫عي‬
َ ِ‫قُ٘ ُه ع ََْشٗ ْث َِ َللا‬َٝ : ِْ ٍَ ٚ‫صي‬ َ ‫ع٘ ِه‬
ُ ‫َللا َس‬
ِ ٚ‫صي‬َ ُ‫َللا‬
ِٔ ْٞ َ‫عي‬ َ َٗ ،‫ص َالح‬
َ ٌَ ‫عي‬ َ ُ‫ ِٔ َللا‬ْٞ َ‫عي‬
َ ٚ‫صي‬ َ ُُٔ‫ِ ِث َٖب َٗ ٍَ َالئِ َنز‬ٞ َ ‫ص َالح‬
َ ‫ع ْج ِع‬ َ

Abu Qais maula Amr ibnul As mengatakan bahwa ia pernah


mendengar Abdullah ibnu Amr mengatakan, "Barang siapa yang
membaca salawat untuk Rasulullah Saw. sekali, maka Allah dan para

6
malaikat-Nya membalasnya dengan tujuh puluh kali salawat untuknya.
Karena itu, hendaklah seseorang hamba rajin membaca salawat, baik
banyak ataupun sedikit."

Dalam hadits lain disebutkan 10 kali lipat

َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ِْ ٍَ " :ٌَ ‫عي‬
ٚ‫صي‬ َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬
َ ِ‫ع٘ ُه َللا‬ َ ُ‫ َللا‬َٜ ‫ َس ِض‬،َ‫ َشح‬ْٝ ‫ ُٕ َش‬ٜ‫ع َِْ أ َ ِث‬
ُ ‫ قَب َه َس‬:‫ قَب َه‬،ُْْٔ ‫ع‬
َ ‫ ِٔ ِث َٖب‬ْٞ َ‫عي‬
‫عشْشا‬ َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ ِ َٗ ّٜ َ‫عي‬
َ ،‫احذَح‬ َ

Dari Abu Hurairah r.a. yang telah menceritakan bahwa Rasulullah Saw.
pernah bersabda: Barang siapa yang besalawat untukku sekali, maka
Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali salawat untuknya. (HR.
Imam Muslim).

6. Terhindar dari Sifat Kikir

ِ ْ‫ "إُِ أ َ ْث َخ َو اى‬:‫عي ٌَ قَب َه‬


‫بط‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ ُ ‫ع ُْْٔ؛ أَُ َس‬
َ ِ‫ع٘ َه َللا‬ َ ُ‫ َللا‬َٜ ‫ َس ِض‬،‫ رس‬ٜ‫ع َِْ أث‬
"َٜ‫عي‬ َ ُٝ ٌْ َ‫ٍَ ِْ رُمشد ِع ْْ َذُٓ فَي‬
َ ‫ص ِ ّو‬

Dari Abu Zar ra. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Sesungguhnya orang yang paling kikir ialah orang yang
disebutkan namaku di hadapannya, lalu ia tidak membaca sholawat
untukku.

7
E. HADITS-HADITS KEUTAMAAN BERSHOLAWAT
1. Mendapatkan sepuluh Kebaikan

Keutamaan sholawat yang pertama adalah akan mendapatkan


kebaikan yang berlipat serta meninggikan derajat.

، ‫ئبد‬ٞ‫عشش خط‬
ُ ُْٔ‫ ٗ ُحطذ ع‬، ‫عشش صيَ٘اد‬
َ ِٔ ٞ‫ َللاُ عي‬ٚ‫ صالح ٗاحذح صي‬ٜ‫ عي‬ٚ‫ٍَِ صي‬
‫عشش دسجبد‬
ُ َُٔ‫ٗسفِ َعذ ى‬
ُ

“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali,


maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan
dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh
derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR
Ahmad).

2. Mendapatkan pahala yang berlipat

Mendapatkan pahala kebaikan untuk bekal di kehidupan akhirat


adalah satu hal yang amat diinginkan, dan salah satu cara untuk dapat
memperoleh pahala kebaikan yang berlipat adalah dengan membaca
sholawat Nabi.

َ ِْ ٍَ ‫َقُ ْ٘ ُه‬ٝ ‫ع ْ٘ َه هللاِ ﷺ‬


ٚ‫صي‬ َ َُّٔ‫ع ْْ ُٖ ََب ا‬
ُ ‫ع َِ َع َس‬ ِ َ‫ع ْج ِذهللاِ ْث ِِ ع ََْشٗ ْث ِِ ا ْىع‬
َ ُ‫ هللا‬َٜ ‫بص َس ِض‬ َ َِْ ‫ع‬
َ ‫ ِٔ ِث َٖب‬ْٞ ‫ع َي‬
.ٌ‫عشْشا سٗآ ٍغي‬ َ ُ‫ هللا‬ٚ‫صي‬ َ َٜ‫عي‬
َ ‫صالَح‬ َ

"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan


bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi,
dan Nasa‟i)

8
3. Dijauhkan dari Kebakhilan

ِِ ‫ ِ ْث‬ّٜ ‫ع ِي‬ َ ‫ ِٔ ع َِْ ُح‬ِٞ‫طب ِىت ع َِْ أَث‬


َ ِِ ‫ ِِ ْث‬ْٞ ‫غ‬ َ ِٜ‫ ِ ْث ِِ أَث‬ّٜ ‫ع ِي‬
َ ِِ ‫ ِِ ْث‬ْٞ ‫غ‬
َ ‫ ِ ْث ِِ ُح‬ّٜ ‫ع ِي‬ َ َِْ ‫ع‬
َ ِِ ‫ع ْج ِذ َللاِ ْث‬
ِٛ‫ ُو اىز‬ٞ‫عي ٌَ ا ْىجَ ِخ‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ ُ ‫طب ِىت قَب َه قَب َه َس‬
َ ِ‫ع٘ ُه َللا‬ َ ِٜ‫ ِ ْث ِِ أَث‬ّٜ ‫ع ِي‬َ َِْ ‫طب ِىت ع‬ َ ِٜ‫أَث‬
َٜ‫عي‬ َ ُٝ ٌْ َ‫ٍَ ِْ رُ ِم ْشدُ ِع ْْ َذُٓ فَي‬
َ ‫ص ِ ّو‬

Dari Abdullah bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib dari ayahnya
dari Husain bin Ali bin Abu Thalib dari Ali bin Abu Thalib ia berkata;
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Orang yang bakhil
adalah orang yang apabila aku disebutkan di hadapannya maka ia
tidak mengucapkan shalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi) [ No. 3546
Maktabatu Al Maarif Riyadh] Shahih.

4. Diterima Amalnya Ibadah Sholat

َِْ ‫ ع‬،ِٓ ‫ ع َِْ َج ِ ّذ‬،ِٔ ٞ‫ ع َِْ أ َ ِث‬،ِِٛ


ّ ‫ع ْعذ اىغب ِعذ‬
َ ِِ ‫ع ْٖ ِو ْث‬ ِ ‫ َِ ِِ ْث ُِ عَج‬ْٞ َٖ َُ ‫ع ْج ُذ ا ْى‬
َ ِِ ‫بط ْث‬ َ ‫َ ِخ‬ٝ‫ٍِ ِْ ِس َٗا‬
ٌْ َ‫ َٗ ََل ُٗضُ٘ َء ِى ََ ِْ ى‬،َُٔ‫ص َالحَ ِى ََ ِْ ََل ُٗضُ٘ َء ى‬ َ ‫"َل‬ َ :‫عي ٌَ أَُّٔ قَب َه‬ َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫عي‬
َ ُ‫ َللا‬ٚ‫صي‬ َ ِ‫ع٘ ِه َللا‬ ُ ‫َس‬
‫بس‬
َ ‫ص‬َ ّْ َ ‫ُ ِحت ْاْل‬ٝ ٌْ ‫ص َالحَ ِى ََ ِْ َى‬
َ ‫ َٗ ََل‬،ِّٜ ‫ اىْ ِج‬ٚ‫ع َي‬ َ ُٝ ٌْ ‫ص َالحَ ِى ََ ِْ َى‬
َ ‫ص ِ ّو‬ َ ‫ َٗ ََل‬،ِٔ ْٞ ‫ع َي‬ ْ ‫َ ْز ُم ِش ا‬ٝ
َ ِ‫ع ٌَ َللا‬

Dari Abdul Muhaimin ibnu Abbas ibnu Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi, dari
ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah Saw. yang telah besabda:
Tiada shalat bagi orang yang tidak berwudu, tiada wudu bagi orang
yang tidak menyebut nama Allah padanya, tiada shalat bagi orang
yang tidak membaca salawat untuk Nabi, dan tiada salat bagi orang
yang tidak mencintai sahabat Ansar. (HR Ibnu Majah)

9
5. Menjadi yang paling dekat dengan Nabi Muhammad saw

َ ٜ‫بٍ ِخ أ َ ْمض َ ُش ٌُٕ عَي‬ٞ‫٘ ًَ ا ْى ِق‬ٝ


‫صالَح‬ ِ ْ‫ اى‬ٚ‫ أ َ ْٗى‬:‫ع٘ه َللاِ ﷺ قَب َه‬
ْ ِٜ‫بط ث‬ ُ ‫غعُ٘د أُ س‬
ْ ٍ ِ‫ٗعِ اث‬

)ٓ‫ ٗ اثِ ٍجب‬ٛ‫( سٗآ اىزشٍز‬

Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang
banyak membaca shalawat kepadaku. (HR. Imam Tirmidzi & Ibnu
Majah)

10
F. KALAM ULAMA TENTANG INDAHNYA SHOLAWAT
1. Habib Umar bin Hafidz
Barangsiapa yang menyebarkan Sholawat diantara manusia
maka ia akan menjadi orang yg paling dekat dengan Rasulullah.
2. Abah Guru KH.M.Bakhiet AM Barabai :

Orang yang berdzikir belum tentu bersholawat. Sedangkan


orang bersholawat pasti berdzikir. Dan Sholawat pasti diterima
Allah meskipun tidak khusyu' membacanya.

3. Abah Guru Sekumpul :

Aku di Jalankan oleh guruku di jalan Sholawat. maka Aku


jalankan muridku di jalan Sholawat. Barangsiapa yg ingin jadi
anak angkatku hendaklah membaca sholawat paling sedikit
1000x. habis maghrib, tengah malam atau habis shubuh.

4. Al Quthbul Maktum Abul Faidl Ahmad bin Muhammad At Tijany


ra pernah berkata,

"Barangsiapa mendawamkan/mengistiqomahkan membaca


sholawat Al Fatihi Lima Ughliqo, Dia pasti akan Mati dalam
keadaan membawa iman".

5. Imam Abul Hasan Asy-Syadzilli ra pernah berkata, “Di akhir


zaman tidak ada amalan yang lebih baik daripada bersholawat
kepada Rosululloh saw
6. Imam Ibnu Hajar Al-'Asqolani ra menyatakan, “Tidak tertolak
sholawat atas Nabi saw.

11
7. Imam Al-Hafidz Asy-Syaroji ra berkata, “Semua dzikir tidak
diterima kecuali dengan khusyu' dan hadir hatinya kecuali
sholawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyu' dan
hadirnya hati. Karena itu Abul Hasan Al-Bakri ra berpesan:
“Seharusnya tiap hari seseorang jangan kurang membaca
sholawat dari 500 kali”.
8. Syech 'Abdul Qodir Al-Jailani ra pernah berwasiat, “Dengan.
membaca sholawat, seorang hamba dapat meraih keridhoan
Allah, memperoleh kebahagiaan dan restu Allah, barokah-
barokah yang dapat dipetik, do'a-do'a yang terkabulkan, bahkan
dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu
mengobati penyakit hati dan diampuni dosa-dosa besarnya”.
9. Syech Ibnu 'Athoillah As-Sakandari ra berkata, “Siapa yang
(merasa) tidak memiliki amalan sholat dan puasa yang banyak
untuk menghadap Allah di hari kiamat, maka hendaknya ia
perbanyak membaca sholawat serta salam kepada Nabi
Muhammad saw.

10. Abuya As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki ra pernah


berpesan, “Jangan tinggalkan membaca sholawat kepada
Rasulullah saw., Karena bacaan sholawat itu merupakan kunci
segala kebaikan.

11. Abah Guru Sekumpul :


Jalan Menuju Alloh ada dua yaitu jalan Tauhid dan jalan
Sholawat.Adapun jalan Sholawat lebih cepat sampainya
daripada jalan Tauhid

12
12. Habib Luthfi bin Yahya :
Orang yang ahli Sholawat jasadnya tidak akan hancur dlm
kubur meskipun tidak hafal Alqur'an

13
G. KISAH - KISAH KEAJAIBAN SHOLAWAT
1. Kisah Orang Saleh yang Sempat Berhenti Mengamalkan
Shalawat

Dikisahkan dalam Kitab Mukasyafatul Qulub Al-Muqarribu ila


Hadhrati 'Allamil Ghuyub fi Ilmit Tashawwuf karya Imam Al-Ghazali,
seorang saleh pernah berhenti mengamalkan sholawat kepada Nabi
saw. Orang saleh itu biasa melazimkan sholawat Nabi setiap harinya.
Berkat sholawat yang dibacanya, ia pun kerap bertemu Rasulullah
SAW dalam mimpinya. Ia diperlakukan dengan hangat oleh Rasulullah
SAW pada setiap kali bertemu. Tetapi suasana perjumpaannya pada
malam kali ini berbeda. Ketika tertidur, ia bermimpi melihat Rasulullah
SAW tidak seperti biasanya. Baginda Rasulullah bersikap dingin.
Rasulullah SAW tidak menoleh kepadanya dan tidak menyapanya.

"Wahai Rasulullah, apakah yang mulia sedang murka terhadapku?" ia


bertanya dengan masygul.

"Tidak," jawab Rasulullah SAW.

"Lalu mengapa yang mulia tidak sudi memandangku?"

"Karena aku tidak mengenalimu," kata Rasulullah SAW.

"Bagaimana bisa yang mulia tidak mengenaliku? Padahal, aku adalah


salah seorang dari umat Anda yang mulia. Sementara, ulama yang
menjadi ahli waris yang mulia meriwayatkan bahwa yang mulia lebih
mengenal umat yang mulia sendiri dibanding pengenalan ibu terhadap
anaknya."

14
"Mereka itu benar. Hanya saja kau tidak mengingatku melalui shalawat.
Sementara daya pengenalanku terhadap umatku bergantung pada
kekuatan mereka membaca sholawat," kata Rasulullah.

Ia pun terbangun. Hatinya begitu sedih. Tetapi ia menyadari bahwa


sudah sekian bulan ia tidak membaca sholawat. Ia kemudian bertekad
dalam hatinya untuk membaca shalawat Nabi sebanyak 100 kali
setiap hari. Ia pun kemudian membuktikan tekadnya dengan baik.

Pada suatu malam kemudian ia berjumpa dengan Rasulullah


SAW dalam mimpinya. Ia disapa dengan hangat oleh Rasulullah.
"Sekarang aku mengenalimu dan aku memberikan syafaatku
untukmu," kata Rasulullah SAW penuh perhatian. Tanggapan
Rasulullah begitu hangat karena orang saleh itu dengan amalan
shalawatnya menunjukkan dirinya sebagai pecinta Rasulullah SAW.

Kisah singkat ini memberi kita pelajaran berharga betapa


sholawat yang sebagian orang mungkin dianggap remeh, ternyata
dapat membawa keberuntungan. Berkat sholawat yang dibaca,
seseorang dikenal oleh Nabi dan disambut hangat oleh Beliau dalam
mimpi.

Tak heran jika Nabi sendiri bersabda dalam satu Hadis yang masyhur:

ِّْٜ ٍِ ٌْ ُٖ ‫َبُ أ َ ْق َش َث‬ َ ٌْ ُٕ ‫َبُ أ َ ْمض َ َش‬


َ َٜ‫عي‬
َ ‫ص َالح م‬ َ ‫ ْ٘ ًِ ُج َُ َعخ؛ فَ ََ ِْ م‬َٝ ‫ ُم ِ ّو‬ٜ‫ ِف‬َٜ‫عي‬
َ ‫ض‬ َ ُ ‫ ر‬ٜ‫ص َالحُ أٍُ ِز‬
ُ ‫عش‬ َ
‫ٍَ ْْ ِضىَخ‬

"Shalawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat,
orang yang paling banyak bersholawat kepadaku di antara mereka

15
adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya." (HR Al-
Baihaqi No 5995)

2. Kisah Nelayan Yang Gemar Bersholawat, Namun Keliru


Bacaannya
Dikisahkan, ada seorang nelayan yang gemar sekali
bersholawat, Namun sholawatnya kurang tepat, karena mungkin ia
teringat Ayat Al Quran Surat Al-Ahzab ayat 56 Terjemahan :

"Sesungguhnya ALLAH dan malaikat - malaikat -Nya bershalawat


untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".

Jadi ia pun bersholawat dengan mengucapkan, Shollu Alaihi


Wasallimu Tasliimaa. Jadi perbuatan tersebut dilakukanya selama
berpuluh - puluh tahun, dengan ribuan kali bacaannya setiap harinya.
Suatu Ketika, di bibir pantai ia lagi asyik merajut jala nya yang robek
dan kusut, Sembari lisan nya pun asyik bersholawat memuji nama
kekasihnya "Sayyidina Muhammad SAW. Maka, Didengarlah oleh
rombongan ustadz yang akan menaiki kapal dan akan menyebrang ke
seberang pulau. Lalu, Salah seorang ustadz tersebut menegur kepada
nelayan tersebut. Wahai nelayan Sholawat yang engkau baca itu
keliru, bukan Shollu, tapi Sholli yang benar. Dengan tersenyum,
nelayan itu berterima kasih kepada ustadz itu, Karena telah
menasihatinya. Maka rombongan Ustadz itu pun pergi dengan perahu
besar yang di tumpanginya. Namun Apa yang terjadi, Beberapa saat
setelah rombongan ustadz itu pergi, nelayan itu lupa dengan apa yang
ustadz katakan, Yang bener Shollu atau Sholli ya. Ia pun mengejar

16
ustadz tadi yang sudah berada di lautan lepas sambil berteriak teriak
ia memanggil - manggil Ustadz, Ustadz, yang benar Shollu atau Sholli
ya, Saya Lupaaa Ustaaaadz.

Tak terasa nelayan itu, mengejar dengan berjalan serta berlari di atas
air, SubhanAllah. Lalu, Ustadz itu tercengang melihat kebesaran Allah
SWT dan Kedahsyatan Sholawat, atas kekasih Allah yang diberikan
kepada hambanya yang di inginkan.

Ia pun membalas : "Buat engkau mau Shollu atau Sholli bebas Pak
tua", Maqom Engkau jauh lebih tinggi dari kami semua, Maafkan kata -
kata kami, Wahai Saudaraku yang Allah Muliakan, Perbanyaklah
kalian Bersholawat atas Nabi Rasulullah Muhammad SAW yang
Agung.

3. Kisah ahli maksiat mendapatkan syafa'at Rasulullah saw


Al-Habib „Alawi bin Ahmad bin al-Hasan bin Abdillah bin „Alawi
al-Hadad Ba‟alawi dalam kitab Syarah Ratib al-Hadad menulis sebuah
kisah yang sangat menarik yang dikutip dari kitab Anis al-Munqati‟in.
Kisah ini menceritakan ahli maksiat yang mendapatkan syafaat dari
Nabi Muhammad SAW. Kisah ini dituturkan oleh Abdul Wahid bin
Yazid. Menurutnya, dahulu ada seorang khadim (pembantu/asisten)
raja yang memiliki perangai tidak baik. Tidak hanya itu, ia juga suka
melanggar perintah Allah SWT.

Suatu ketika, dalam mimpinya, Abdul Wahid melihat pembantu


tadi sedang meletakkan tangannya di atas tangan Nabi Muhammad
SAW (bersalaman). Hal ini membuat Abdul Wahid merasa heran
karena bagaimana mungkin seorang yang ahli maksiat bisa

17
bersalaman dengan manusia teragung di muka bumi ini, Nabi
Muhammad SAW.

Ia lantas memberanikan diri untuk bertanya kepada Rasulullah,


“Wahai Nabi, ini kan seorang ahli maksiat? Bagaimana mungkin
engkau rela meletakkan tanganmu yang mulia itu di atas tangannya?”

“Iya, aku tau semua apa yang kamu katakan itu. Namun aku telah
menjadi perantara antara dia dan Allah. Aku telah memberinya
syafaat,” jawab Rasulullah menjelaskan.

“Amal perbuatan apa yang ia kerjakan sehingga engkau berkenan


melakukan itu semua?” kata Abdul Wahid penasaran.

Nabi menjawab, “Setiap malam, sebelum tidur, ia selalu membaca


shalawat kepadaku sebanyak seribu kali. Dan dengan perantara itulah,
aku memohon kepada Allah agar Dia memberikan syafaatku
kepadanya”.

Keesokan harinya, saat Abdul Wahid berada di masjid, ia


melihat khadim tadi juga berada di sana. Si khadim memohon kepada
Abdul Wahid untuk diberitahu dan dibimbing bagaimana cara
bertaubat kepada Allah SWT yang baik dan benar.

4. Berkah Shalawat, Malaikat yang Menyeburkan Dirinya ke


Lautan Cahaya
Di dalam kitab Mukasyafatul Qulub

karya : Imam Al-Ghazali disebutkan:

18
Telah datang kabar dari Nabi Shallallahu „Alaihi Wa Sallam
sesungguhnya Beliau bersabda:

“Sesungguhnya Allah Ta‟ala menciptakan malaikat yang mempunyai


satu sayap di timur dan satu sayap di barat, kepalanya di bawah Arsy,
kedua kakinya berada di bawah bumi ke tujuh dan malaikat ini
mempunyai bulu sebanyak hitungan makhluk-Nya Allah Ta‟ala.

Ketika salah seorang dari umatku baik laki-laki maupun


perempuan membaca shalawat kepadaku, maka Allah Ta‟ala
memerintahkan kepada malaikat tersebut untuk menceburkan diri ke
dalam lautan dari cahaya yang berada di bawah Arsy. Lalu malaikat
menceburkan diri ke dalamnya kemudian keluar dan mengkibas-
kibaskan sayapnya, maka meneteslah dari setiap bulu satu tetes.
Kemudian Allah Ta‟ala menciptakan dari setiap tetesnya satu malaikat
yang memintakan ampun untuk orang yang membaca shalawat tadi
sampai hari Kiamat.”

Sebagian Ulama Ahli Hikmah berkata: “Selamatnya jasad dalam


sedikitnya makan, selamatnya ruh dalam sedikitnya dosa dan
selamatnya agama dalam bershalawat kepada makhluk terbaik
(Rasulullah SAW).”

5. Memuji Nabi Menjadi Jalan Menuju Syurga


Pemuda yang bersuara indah, lebih baik menggunakan
suaranya untuk memuji Rasulillah daripada menggunakan suaranya
pada seni murahan. Daripada suara membawa ke neraka, lebih baik
suara itu digunakan untuk membawa ke syurga. Pujian kepada

19
Sayyiduna Nabi SAW akan membuat seseorang itu sampai ke darjat
yang tidak diperoleh oleh para ahli ibadah.

Al-Imam al-Bushairi rahimahullah misalnya, mendapat kewalian


meskipun tidak rajin solat dan puasa kecuali ibadah yang wajib-wajib
sahaja.

Ahmad Syauqi menjadi Amiir asy-Syu‟ara, padahal menurut para


ahli syi‟ir; Hafizh Ibrahim lebih hebat dalam pembuatan syi‟ir-syi‟ir.
Mengapa? Kerana Ahmad Syauqi memuji Sayyiduna Nabi SAW,
sementara Hafizh Ibrahim tidak, sehingga umat sepakat mengangkat
beliau sebagai Amiir. Beliau hidup sebagai basya (bangsawan mulia),
mati sebagai basya dan menjadi Amiir. Sehingga ketika beliau sakit
sebelum wafat, Syeikh al-Azhar masa itu mendatangi beliau kerana
Sayyiduna Nabi SAW datang dalam mimpinya dan berkata: “Pergilah
pada Ahmad Syauqi, kunjungi dia dan beritahukan khabar bahagia
dengan syurga sebab pujiannya padaku.” Maka, pujian kepada
Sayyiduna Rasulullah SAW membuat seseorang akan sampai pada
hal yang tidak didapatkan dengan jalan amal dan kita mengambil
barakah daripada pemuji (Rasulullah SAW).

6. Kisah Lelaki yang Lupa Membaca Shalawat kepada Rasulullah


SAW
Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghazali meriwayatkan bahwa ada
seorang lelaki yang lupa membaca sholawat kepada Rasulullah SAW.
Lalu pada suatu malam dia bermimpi melihat Rasulullah SAW tidak
mau menoleh kepadanya, lalu dia bertanya:

20
“Ya Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku?”

Rasulullah SAW menjawab:

“Tidak”

Beliau bertanya lagi:

“Lalu sebab apakah engkau tidak memandangku?”

Rasulullah SAW menjawab:

“Kerana aku tidak mengenalmu”

Lelaki itu bertanya lagi:

“Bagaimana tidak mengenaliku? Sedangkan aku salah satu dari


ummatmu. Para Ulama‟ meriwayatkan bahwa sesungguhnya engkau
lebih mengenali ummatmu berbanding seorang ibu mengenali
anaknya.”

Rasulullah SAW menjawab:

“Mereka benar. Tetapi engkau tidak pernah mengingatiku dengan


bershlawat. Padahal kenalku dengan ummatku menurut kadar bacaan
sholawat mereka kepadaku.”

Terbangunlah lelaki itu dan mengharuskan dirinya untuk bersholawat


kepada Rasulullah SAW setiap hari 100 kali. Beliau selalu melakukan
itu hingga melihat Rosulullah SAW lagi didalam mimpinya. Dalam
mimpinya tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

“Sekarang aku mengenalmu dan akan memberikan syafaat


kepadamu.”
21
Yakni karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta akan
Rasulullah SAW dengan memperbanyakkan selawat keatas Baginda
Rasulullah SAW

Maka barangsiapa yang ingin dikenali Rasulullah SAW hendaklah ia


perbanyakkan bacaan sholawat.

7. Salah satu pesan abah guru sekumpul : Kenapa Kita


Bersholawat
Tidak putus rahmat Allah kepada Nabi Muhammad SAW,
sekalipun kita tidak bersholawat minta tambahkan rahmat kepadanya,
tetap Allah akan senantiasa merahmati kekasihnya, Lalu kenapa kita
bersholawat, sedangkan Nabi Muhammad senantiasa mendapat
sholawat dari Allah SWT. Maka jawabannya adalah sholawat serta
salam itu akan kembali kepada diri kita sebagai rahmat dan
keselamatan yang membacakan sholawat atas Rasulullah SAW,
Kalau sudah yakin ia akan yang demikian itu, insyaAllah kita akan
mantap dalam membaca sholawat. Dan sesungguhnya sholawat itu
ialah membersihi akan ia akan segala amal kita, Sholat kita, sedekah
kita, ilmu yang kita tuntut menjadi bersih sebab kita bersholawat
kepada Rasulullah SAW. Sebab lainnya lagi dengan sholawat itu ialah
mengabulakan ia akan doa yang kita panjatkan karena termuat
didalamnya sholawat kepada kekasih Allah diawal dan diakhir doa.
Dan hakikatnya, sebab kita bersholawat akan kekasih Allah itu ialah
bentuk bakti kita kepadanya, kalau bakti kepada orang tua dengan

ٛ ‫ َٗ ِى َ٘ا ِى َذ‬ْٜ ‫ة ا ْغ ِف ْش ِى‬


ِ ّ ‫َس‬

Maka bakti kepada Rasulullah ialah dengan

22
ٌُٖ ‫ص ِ ّو ٍاىي‬ َ ‫ّ ِذَّب‬ِٞ ‫ع‬
َ ‫ع َو‬ َ ‫ٍُ َحَذ‬

Oleh karena itu hendaklah kita jangan sampai lepas dari pada
sholawat.

8. Tangisannya Rasulullah SAW Menggoncangkan Arsy


Suatu hari Habibanaa Muhammad SAW duduk sendiri dalam keadaan
menangis. Akibat tangisan Nabi SAW sampai menggoncangkan
Arasynya Alloh SWT. Alloh SWT yang Maha Tahu, apa sebab
gerangan yang menyebabkan Kekasih-Nya menangis memanggil Jibril
as dan mengatakan :

“Wahai Jibril turun temui Kekasih-Ku Muhammad, sampaikan salam-


Ku dan tanyakan apa sebab gerangan yang menyebabkan Dia
menangis..?”.

Kenapa bukan Alloh SWT langsung menanyakan kepada Kekasih-Nya?


Kenapa mesti melalui Jibril as? Apa Hikmahnya? Alloh SWT hendak
memberitahukan kepada Jibril as seluruh malaikat, jin, manusia
bahkan kepada seluruh makhluk bahwa : “Itu adalah Kekasih-Ku
Muhammad SAW“.

Maka turunlah Jibril as menemui Habibunaa Muhammad SAW dan


mengatakan : “Yaa Habiballah… Sesungguhnya Alloh Tuhan mu
mengirim salam kepada mu dan menanyakan apa gerangan yang
menyebabkan engkau menangis?”.

Jawab Habibanaa Muhammad SAW : “Wahai Jibril, yang


menyebabkan saya menangis, saya teringat ucapan terakhir saudara

23
ku „Isa Ibnu Maryam (Nabi „Isa AS) sebelum di angkat oleh Alloh
Ta‟ala yang ada dalam Al Qur‟an Surah Al Maidah Ayat 118 :

ُ ‫إِ ُْ رُعَ ِزّ ْث ُٖ ٌْ فَ ِإّ ُٖ ٌْ ِعجَب ُدكَ ۖ َٗإِ ُْ ر َ ْغ ِف ْش ىَ ُٖ ٌْ فَ ِإّلَ أَ ّْذَ ا ْىعَ ِض‬
ٌُ ٞ‫ض ا ْى َح ِن‬ٝ

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah


hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka,
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”.

Wahai Jibril, dengan ucapan „Isa ini menandakan „Isa berlepas


tangan terhadap urusan ummatnya, tidak mau bertanggung jawab lagi.
Semua urusan ummatnya telah di serahkannya secara bulat-bulat
kepada Alloh SWT. Apakah Alloh SWT mau menyiksa atau
mengampuni. Tapi saya wahai Jibril tidak mau berpisah dengan
Ummat ku di dunia ini, kalau tidak ada jaminan keselamatan buat
ummat ku dari Alloh Subhanahu wa ta‟ala”. Akhirnya Jibril as kembali
melapor kepada Alloh SWT tentang pertemuannya dengan Habibullah
Muhammad SAW, padahal Alloh SWT lebih Mengetahuinya.
Kemudian Jibril as di perintahkan turun kembali dan membawa satu
Surah dalam Al-Qur‟an yaitu Surah Ad Dhuhaa. Setelah Jibril as
selesai membaca Surah ini, kemudian Jibril as Mengulang-ulang Ayat
5:

َ ‫ف يُ ْع ِطيكَ َربُّكَ فَت َْر‬


‫ضى‬ َ َ‫َول‬
َ ‫س ْو‬

“Dan sungguh, kelak Tuhan mu pasti memberikan karunia-Nya kepada


mu, sehingga engkau menjadi puas”.

24
Maka Habibanaa Muhammad SAW mendengar Jibril as mengulang-
ulang Ayat ini. Maka Habibanaa Muhammad SAW kembali menangis
dan tersungkur sujud syukur.

Lama Habibanaa Muhammad SAW dalam sujudnya menangis,


kemudian bangun berhadapan kembali dengan Jibril as dan
Habibanaa Muhammad SAW Berkata :

“Wallaahii Yaa Jibril, Walladzii Nafsu Muhammadin Bi Yadihi, Laa


Ardha Wa Wahidun Min Ummati Yudzhibu Fiin Naar..”.

“Demi Alloh Wahai Jibril, dan Demi jiwa Muhammad yang berada
dalam genggaman tangan-Nya (kekuasaan-Nya) :

Saya tidak akan pernah ridha, saya tidak akan pernah senang,
saya tidak akan pernah gembira. Apapun yang Alloh Ta‟ala akan
berikan kepada ku, kalau nanti di akhirat masih ada ummat ku yang
disiksa di Neraka Jahannam walau cuma satu orang”.

9. Menyambut Datangnya 12 Robi’ul Awal, Hari Lahirnya Sang


Pemimpin Agung, Baginda Nabi Muhammad SAW
Sayidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku”
Muhammad Shallallaahu „Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku,
yaitu bulan Rajab. Suatu malam, ketika aku masih dalam kenikmatan
tidur, tiba – tiba masuk seorang laki – laki yang sangat elok parasnya,
wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

25
Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang
untukmu Wahai Muhammad)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai


Aminah, engkau sedang mengandung „Sayyidil Basyar‟ (Pemimpin
Manusia)”

Pada bulan kedua datang seorang laki – laki, seraya berkata,


“Assalamu‟alaika Ya Rasulalloh (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Tsits”

“Apa yang engkau inginkan”

“Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau


sedang mengandung „Shohibut Ta‟wil wal Hadits‟ (Pemilik Ta‟wil dan
Hadits)”

Pada bulan ketiga datang seorang laki – laki yang berkata,


“Assalamu‟alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Idris”

“Apa yang engkau inginkan”

26
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung „Nabiyir
Ro-iis‟ (Nabi Pemimpin)”.

Pada bulan keempat datang seorang laki – laki yang berkata,


“Assalamu‟alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Nuh”

“Apa yang engkau inginkan”

“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung „Shohibun


Nashri wal Futuh‟ (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.

Pada bulan kelima datang seorang laki – laki yang berkata,


“Assalamu‟alaika ya Shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat
Karib Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Hud”

“Apa yang engkau inginkan”

“Bergembiralah wahai ibu Aminah, engkau sedang mengandung


„Shohibusy Syafa‟ah fil yawmil Masyhud‟ (Pemilik Syafaat di Hari
persaksian / Hari kiamat)”.

Pada bulan keenam datang seorang laki – laki yang berkata,


“Assalamu‟alaika ya Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang
Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”


27
Ia menjawab, “Aku Ibrohim Al-Kholil”

“Apa yang engkau inginkan”

“Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung „Nabiyil


Jalil‟ (Nabi yang Agung)”.

Pada bulan ketujuh datang seorang laki – laki yang berkata,


“Assalamu‟alaika ya Manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang
yang telah dipilih Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Isma‟il Adz-Dzabih (Yang disembelih)”

“Apa yang engkau inginkan”

“Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung „Nabiyil Malih‟


(Nabi yang Elok)”.

Pada bulan kedelapan datang seorang laki – laki yang berkata,


“Assalamu‟alaika ya Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran”

“Apa yang engkau inginkan”

“Kabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung „Man


Yunzalu „alaihil Qur‟an‟ (Orang yang akan diturunkan padanya Al-
Qur‟an)”.

28
Pada bulan kesembilan, yakni bulan Robi‟ul Awwal, datang
seorang laki – laki yang berkata, “Assalamu‟alaika ya Rosulalloh”
(Salam untukmu wahai utusan Allah)”.

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam”

“Apa yang engkau inginkan”

“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung „Nabiyil


Mukarrom wa rosulil mu‟adhom‟ (Nabi yang dimuliakan dan Rasul
yang diagungkan)”.

Dari Syaikh Nawawi Banten, Kitab Maulid Ibriz, hlm 17-19.

Detik – detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan


kehamilan Sayyidah Aminah (Robi‟ul-Awwal) saat hari – hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW sudah semakin dekat, Alloh SWT semakin
melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah,
mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam
kelahiran Al-Musthofa Muhammad SAW.

Pada Malam Pertama (ke 1) :

Alloh melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang


luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan
kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam ke 2 :

29
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad
SAW yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar
biasa dari Alloh SWT.

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil :

“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang


agung dan mulia, Muhammad Rosululloh SAW yang senantiasa
memuji dan bersyukur kepada Alloh SWT”

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para


malaikat secara nyata dan jelas.

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim AS.

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad SAW memenuhi


alam semesta.

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling


berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira
sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke 8 :

30
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana – mana,
suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :

“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat


kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh SWT Pencipta Alam Semesta.”

Pada malam ke 9 :

Alloh SWT semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada


Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih,
susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho‟if dan Mina ikut bergembira


menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pada malam ke 11 :

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut


bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.
Malam detik – detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepat tanggal 12
Robi‟ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam
keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul
Mutholib (kakek Nabi Muhammad SAW) sedang bermunajat kepada
Alloh SWT di sekitar Ka‟bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di
rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Tiba – tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah


dan perlahan – lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat

31
jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang
memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.

Wanita pertama datang berkata :

”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau


akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah
Nabi Muhammad SAW.

Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam AS, ibunda
seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk
menemanimu.”

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaikan kabar


gembira :

“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim AS yang diperintahkan Alloh SWT
untuk menemanimu.”

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :

”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk


menemanimu.”

Datanglah wanita ke empat :

”Aku adalah Maryam, ibunda Isa AS datang untuk menyambut


kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan


ibunda Nabi Muhammad SAW yang tidak bisa terlukiskan dengan kata
– kata.

32
Keajaiban berikutnya, Sayyidah Aminah melihat sekelompok
demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti
memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji – pujian kepada
Alloh SWT dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya


terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam – macam bintang di
angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya. Detik
berikutnya Alloh SWT memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar
mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan
rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan
bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan
menebarkan wangi – wangian sorga yang harum semerbak ke segala
penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke alam dunia oleh
Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira.

Lalu Alloh SWT memanggil :

“Yaa Jibril …

Serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali
agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku
cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah
mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.

Yaa Jibril …

Perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu – pintu


neraka dan perintahkan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka

33
pintu – pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik – baiknya
keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad SAW.

Yaa Jibril…

Bawalah beribu – ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi,


ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad SWW telah siap untuk dilahirkan
dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.” Dan turunlah semua
malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu – ribu malaikat.
Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa
kayu – kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya.
Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan
pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya
mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada
Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad
Rosululloh SAW dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya,
tak lama kemudian terlihatlah jari – jari Nabi Muhammad SAW
bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan :

“Allohu Akbar … Allohu Akbar … Wal-Hamdulillahi katsiro,


wasubhanallohi bukrotan wa ashila…”

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh


sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda – beda
dan dengan cara yang bermacam – macam pula.

10. Kerinduan Rasulullah SAW


Pada suatu hari Baginda Rasulullah SAW bertanya kepada para
Sahabat : “Siapakah hamba Allah SWT yang paling Mulia?”.

34
Para Sahabat menjawab : “ Tentu para Malaikat Yaa Rasulullah SAW
dan tentuLah para Nabi, merekalah yang Mulia”.

Baginda Rasulullah SAW Tersenyum lalu beliau berkata kepada para


sahabat : “ Betul, mereka Mulia tapi ada yang lebih Mulia”. Para
sahabat terdiam lalu berkata : “Adakah diantara kami yang Mulia itu
Yaa Rasulullah SAW ?”.

Baginda Rasulullah SAW berkata :“Tentulah kalian yang Mulia, kalian


adalah sahabat sahabatKu, kalian dekat denganKu, kalian membantu
perjuanganKu karena Allah SWT, Tetapi bukanlah kalian yang aku
maksud”.

Baginda Rasulullah SAW Lalu menundukkan wajahnya, sang kekasih


Allah SWT Meneteskan air matanya, Sehingga air mata Baginda
Rasulullah SAW membasahi pipi dan janggutnya, Lalu beliaupun
bersabda; “ Wahai sahabatKu, mereka adalah manusia, manusia yang
Lahir jauh setelah Wafatnya aku, mereka sangat mencintai Allah SWT
dan mereka mencintaiKu.

“Tahukah kalian wahai sahabat-sahabatKu, mereka tidak pernah


melihatKu, mereka hidup tidak dekat denganKu seperti dekatnya
kalian kepadaKu.

Tetapi mereka sangat Rindu kepadaKu dan Saksikanlah wahai para


sahabatKu bahwa aku sangat Rindu kepada mereka, mereka adalah
Ummatkku”

35
11. Malakat akan Memintakan Ampun untuk Orang yang Menulis
Bacaan Sholawat
Dari Abu Hurairah RA.. Rasulullah SAW bersabda :

" ‫ رىل اىنزبة‬ٜ‫ ف‬َٜ‫ ىٌ رضه اىَالئنخ رغزغفش ىٔ ٍب " داً اع‬،‫ مزبة‬ٜ‫ ف‬ٜ‫ عي‬ٚ‫ٍِ صي‬
‫ اْلٗعﻂ‬ٜ‫ ف‬ّٜ‫سٗآ اىطجشا‬

Barang siapa yang membacakan sholawat kepadaku dalam sebuah


buku (menulis), maka malaikat memintakan ampun untuknya selama
namaku ada di dalam buku tersebut. (HR. At Thabrani di kitab Al
Ausath)..

Didalam Hadist lain juga di sebutkan keutamaan menulis sholawat di


dalam buku, dari Ibnu Abbas Rasulullah SAW bersabda :

" ‫ رىل اىنزبة‬ٜ‫ ف‬َٜ‫خ ىٔ ٍبداً " اع‬ٝ‫ مزبة ىٌ رضه اىصالح جبس‬ٜ‫ ف‬ٜ‫ عي‬ٚ‫ٍِ صي‬

Barangsiapa bersholawat kepadaku di dalam sebuah buku, maka


rahmat Allah selalu mengalir kepadanya selama namaku masih
terdapat di buku tersebut..

Pernahkah kita berfikir bahwa hanya dengan menulis sholawat saja


kita mendapat kemuliaan tak terhingga. Sungguh mulia orang-orang
yang tak bosan menulis lafadz sholawat di dalam kitab-kitabnya.
Terutama para ahli hadist yang tak pernah bosan menuliskan sholawat
usai Nama Baginda Nabi SAW. Dan sungguh sayang orang yang tak
mengetahui keutamaan ini.

Bagaimana tidak, padahal salah satu hadist yang diriwayatkan oleh


sahabat Anas Bin Malik disebutkan :

36
Ketika hari kiamat telah datang, maka datanglah segolongan ahli
hadist dengan membawa wadah tinta, kemudian Allah berkata kepada
mereka, kalian adalah para ahli hadist dan kalian sering menulis
sholawat kepada Nabi SAW maka masuklah kalian ke surga..

Di kisahkan bahwa pernah suatu kali Abdullah Ibnu Abdul Hakam


bercerita bahwa ia bermimpi bertemu Imam Asy Syafi'i, lalu ia
bertanya padanya :

Apa yang diperbuat Allah padamu?

Tanya Abdullah..

Al Imam Asy Syafi'i menjawab :

Allah SWT mengasihi dan mengampuniku, dia membawaku ke surga


seperti halnya dibawanya pengantin dan berbicara padaku seperti
layaknya berbicara pada seorang pengantin..

Bacaan yang ditakuti syaitan adalah bacaan sholawat. Ketika

seseorang bersholawat, Nur Nabi Muhammad ‫ﷺ‬ terpancar dari

dirinya dan membuat syaitan terbakar tak berdaya.

[Habib umar bin Hafidz]

12. Malaikat Tak Mampu Menghitung Pahala Sholawat


Rasulullah SAW bersabda:

Ketika aku di mi 'rajkan ke langit, aku melihat malaikat yang memiliki


seribu tangan, dan di setiap tangannya ada seribu jemari.

37
Ketika malaikat itu sedang menghitung dengan jari-jarinya, aku
bertanya pada Jibril :

Siapakah malaikat itu dan apa yang sedang ia hitung?

Jibril menjawab :

Dia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan


hujan, ia menghafal setiap tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke
bumi.

Aku bertanya kepada malaikat itu :

Apakah kamu tahu jumlah tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke
bumi sejak Allah menciptakan dunia?

Malaikat itu menjawab:

Yaa Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu membawa kebenaran,


aku tidak hanya tahu setiap tetesan hujan yang turun dari langit ke
bumi, tapi aku juga tahu berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di
lautan, di daratan, di bangunan, di perkebunan, dan di pekuburan.

Rasulullah SAW berkata :

Aku kagum terhadap kemampuan hafalan dan ingatanmu dalam


perhitungan.

Malaikat itu berkata:

Yaa Rasulallah, ada yang tak sanggup aku hafal dan menghitungnya.

Rasulullah SAW bertanya :

38
Menghitung apakah itu?

Malaikat itu menjawab :

Aku tidak bisa menghitung pahala shalawat yang dibaca oleh


sekelompok orang dari umatmu ketika nama mu disebut di suatu
majlis. "

Basahi lisan mu dengan sholawat agar selalu mendapatkan limpahan


Rahmat dan syafa'atnya..

ٌّ‫ع ِي‬ َ َٚ‫عي‬


َ َٗ ِٔ ‫ّ ِذَّب ٍُ َحَذ َٗا َ ِى ِٔ َٗصَحْ ِج‬ِٞ ‫ع‬ َ ‫ص ِ ّو‬
َ ٌُٖ ‫اىي‬

39
❁ ‫ ﷺ‬HALLJL AA LJLJJAM ❁

Sholawat Busyro

‫ش ُِشَّب ِث َٖب َٗاَ ْٕيََْب َٗا َ ْٗ ََل َدَّب‬ َ ٙ‫ت ا ْىجُشْش‬


ّ َ‫ص َالح رُج‬ ِ ‫بح‬
ِ ‫ص‬ َ ٚ‫ع ِيّ ٌْ عَي‬
َ ‫ّ ِذَّب ٍُ َحَذ‬ِٞ ‫ع‬ َ ٌُٖ ّ‫اَىي‬
َ َٗ ‫ص ِ ّو‬
‫َ ْ٘ ًِ ْاْل َ ِخ َش ِح‬ٝ ٚ‫َ ْ٘ ٍَِْبٕزَااِى‬ٝ ِْ ٍ‫ب‬ َ َٗ ‫طيَجَزََْب‬
ِ َِْ‫طب ِى َجبر‬ َ َٗ ‫ ِخ َْب َٗ ٍُ َع ِيّ ََِْب‬ِٝ ‫ َع ٍَشَب‬ْٞ َِ ‫ٗ َج‬

Teks latin :

"Allaahumma shalli wa sallim „alaa Sayyidinaa Muhammadin shaahibil


busyraa shalaatan tubasysyiruna bihaa wa ahlanaa wa awlaadanaa
wa jamii‟a masyaayikhinaa wa mu‟alliminaa wa thalabatanaa wa
thaalibaatinaa min yawminaa haadzaa ilaa yawmil aakhirah."

Artinya:

"Ya Allah, semoga rahmat dan keselamatan senantiasa


tercurahlimpahkan kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad
pemilik kabar gembira yang memberi kabar gembira kepada keluarga
kami, anak-anak kami, guru-guru kami, para pengajar kami, dan
siswa-siswi kami sejak hari ini hingga sampai hari akhirat".

40
Sholawat Busyro merupakan sholawat yang di ijazahkan oleh
Habib Segaf Baharun yang mana sholawat ini banyak memiliki khasiat
ataupun manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Sholawat busro
dibaca pada waktu pagi setelah sholat shubuh, dibaca 41 kali, maka ia
akan mendapatkan kabar yang menggembirakan, dimurahkan
rezekinya serta dijauhkan pula dari kesukaran dan mudhorat atau
marabahaya.

41
Sholawat Sulthon

42
43
44
45
46
47
48
49

Anda mungkin juga menyukai