PENERJEMAH
1
Judul Asli : Nidaa’un Ilaa Al Afiifaat
2
PENYAMBUNG RASA
3
memodifikasi judul sedemikian rupa menjadi Untukmu Yang
Menjaga Kesucian Diri.
Sehingga jika terjadi kesalahan maksud, maka itu berasal dari diri
kami yang lemah.
4
DAFTAR ISI
PENYAMBUNG RASA ............................................................. 3
5
Dalil-dalil dari Hadist ......................................................... 29
6
SEBUAH PEMBUKA
7
menyimpang dari jalan ini akan hancur dan binasa, serta
mengunduh ragam kerugian di dunia sampai akhirat.
9
KEUTAMAAN BAGI MEREKA YANG
MENJAGA KESUCIAN DIRI
10
1
QS. Al Mukminun : 1-7.
11
batas yang Allah tetapkan. Mereka itulah orang-orang beriman
dan yang beruntung di hari kiamat kelak.
12
Yaitu jika mereka mencari selain istri dan budak yang mereka
miliki. Dan jika itu mereka lakukan maka Allah katakan :
2
Tafsir Ibnu Katsir 3/318.
13
“Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka).”3
3
QS. An Nisa’ : 34.
4
Tafsir Ibnu Katsir 1/642.
14
c. Allah persipakan ampunan dan pahala yang besar
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
5
QS. Al Ahzab : 35.
16
17
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-
anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah
mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”6
6
QS. An Nuur : 31.
18
laki di antara kalian atau menyerupai wanita-wanita ingkar di
luaran.
19
kain-kain disekitar mereka sebagai hijab yang menutupi kepala
mereka. Sungguh merekalah yang paling benar keimanannya
kepada kitabullah dan paling membenarkan perintah Allah.
Hingga keesokan harinya mereka berdiri di belakang Rasulullah
dalam keadaan mereka seperti burung gagak (berpakaian serba
hitam di seluruh tubuhnya).”
Hal yang menyesakkan justru kita dapati dalam diri saudari kita
saat ini, yang kebanyakan mereka justru memakai pakaian
pengundang fitnah, menampakkan aurat mereka,
memperlihatkan keindahan tubuh mereka, yang menyebabkan
terfitnahnya hamba-hamba Allah, yang memikat pandangan
lawan jenis, dan memalingkan hati dari mengingat Allah.
20
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :
7
HR. Muslim 3971/5098, Ibnu Majah 61, dan Ahmad 8311/9303.
21
e. Perintah Allah bagi wanita-wanita beriman yang belum
atau telah bersuami
Allah azza wajalla berfirman :
8
QS. An Nuur : 33.
22
dia halal untuk bersenang-senang. Namun belum ada suami di
sisimu, maka hendaknya penuhilah dirimu dengan kesabaran
sampai Allah limpahkan karunia kepadamu berupa suami yang
shalih. Sesungguhnya kesabaran melakukan ketaatan kepada
Allah dan menahan diri dari larangan Allah akan selalu berakhir
baik. Allah menjelaskan pahala kebaikan bagi mereka yang
bersabar dalam ketaan dan senantiasa menjaga diri, yaitu dalam
firman-Nya :
“..dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.”9
9
QS. An Nuur : 60.
23
ampun kepada-Nya. Mereka yang secara rutin mengetuk sebuah
pintu, maka memiliki kesempatan lebih banyak untuk dibukakan.
24
Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-
orang yang taat.”10
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada
dua syurga.”11
10
QS. At Tahrim : 12.
11
QS. Ar Rahman : 46.
25
“Yakni mereka yang ketika hendak bermaksiat kepada Allah
maka teringat dengan kekuasaan Allah kemudian terhenti
perbuatan maksiatnya seketika itu.”
26
12
QS. An Nisa’ : 26-28.
27
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata :
13
Tafsir Ibnu Katsir 1/625.
28
Dalil-dalil dari Hadist
Berikut akan dipaparkan hadits-hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wasallama yang menjelaskan tentang keutamaan wanita-
wanita yang senantiasa menjaga diri mereka, yaitu :
اجتَ َم َعا َعلَيْ ِه َوتَ َف َّرقَا َعلَيْ ِه ِ ِ ِ ِ ِ اللَّ ِه ورجل قَ لْبه معلَّ ٌق فِي الْم
ْ ساجد َوَر ُج ََلن تَ َحابَّا في اللَّه
ََ َ ُ ُُ ٌ ُ َ َ
ص َدقَ ٍة
َ ِص َّد ََق ب
َ َاُف اللَّهَ َوَر ُج ٌل ت
ُ َخَ اٌل إِنِّي أ ٍ ب و َجم
َ اٌل فَ َق ِ ُ َورجل َد َع ْتهُ امرأَةٌ ذ
َ َ ٍ ات َم ْنص َْ ٌ ُ ََ
ُت َع ْي نَاه َ اها َحتَّى ََل تَ ْعلَ َم َِش َمالُهُ َما تُ ْن ِف ُق يَ ِمينُهُ َوَر ُج ٌل ذَ َك َر اللَّهَ َخالِيا فَ َف
ْ اض َ فَأَ ْخ َف
29
Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan
dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang
hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling
mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan
berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat
maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata,
"aku takut kepada Allah", seorang yang bersedekah dengan
menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki
yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian
hingga kedua matanya basah karena menangis.”14
14
HR. Bukhari 1334/6308, Muslim 1712, Tirmidzi 2313, dan An Nasa’i 5285.
30
memadai untuk berbuat nista. Bisikan syaithan yang terus
berdesakan di telinga. Akan tetapi, rasa takut kepada Allah azza
wajalla memenuhi benak dan jiwa laki-laki ini seolah berkata:
“Jauhilah olehmu perbuatan ini, hentikan !!! Bayangkan
kenikmatan surga yang luasnya sebagaimana langit dan bumi
dibandingkan dengan kenikmatan seperti ini yang hanya
bertahan sesaat.” Laki-laki ini tersadar dengan sendirinya dan
penuh ketegasan dari kemuliaan yang Allah berikan untuknya :
31
Allah di hari kiamat kelak. Duhai kian beruntung mereka yang
mampu mengambil pelajaran.
15
HR. Ibnu Hibban dan Ahmad 1573. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al
Albani rahimahullahu.
32
dengan telinganya, dan tidak terbersit di hati manusia, yaitu surga
Allah.
33
“Ya Allah aku mempunyai seorang sepupu, aku mencintainya
sebagaimana seorang lakilaki mencintai wanita, dan aku
menginginkan dirinya. Namun ia menolakku. Sampai suatu
ketika musim paceklik, ia datang kepadaku dan meminta bantuan
karena saat itu dirinya dan keluarganya membutuhkan kebutuhan
hidup. Aku memberinya 120 dinar dengan syarat bisa
menjamahnya, diapun menerima syarat itu karena terdesak
dengan kebutuhannya. Sampai ketika aku sudah hendak
melakukan hajatku kepadanya (dalam riwayat lain dikatakan)
sampai aku berada diantara kedua kakinya, dia berkata
“Bertaqwalah kepada Allah, janganlah engkau datangi seorang
gadis kecuali dengan haknya.”. Aku terkejut dan memintanya
agar dia meninggalkanku, sungguh dia adalah wanita yang aku
cintai. Aku membiarkannya pergi dengan tetap membawa dinar
yang kuberikan kepadanya. Ya Allah, seandainya aku melakukan
hal itu karena mengharapkan wajahMu maka berilah kelapangan
kepadaku dan kepada kami yang berada di dalam sini, maka
terbukalah sedikit batu besar di mulur gua tadi.”16
16
Kisah ini termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhai 3206/5517
dan Tirmidzi 2401/3623 dari sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma.
34
Sesungguhnya hampir saja berbuat nista karena dirinya
sedang tertimpa kefakiran yang sangat dan paceklik, dia
menganggap itulah udzur baginya. Demi Allah sekali-kali hal
tersebut bukanlah udzur. Pantang seorang yang mulia memberi
makan perutnya dari hasil mengorbankan kemuliaanya.
35
d. Jaminan surga dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallama
Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :
اص ُدقُوا إِذَا َحدَّْثْتُ ْم َوأ َْوفُوا إِذَا َوعَ ْدتُ ْم
ْ َْجنَّة ْ َض َمنُوا لِي ِستًّا ِم ْن أَنْ ُف ِس ُك ْم أ
َ ض َم ْن لَ ُك ْم ال ْا
17
HR. Ahmad 21695.
36
e. Sebab datangnya ampunan Allah azza wajalla
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, Aku
mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama menceritakan
suatu hadits yang mana aku hanya mendengar sekali dua kali –
Ibnu Umar menyebutnya sebanyak tujuh kali- melainkan
seringkali aku dengar dari beliau. Bahwa beliau shallallahu
‘alaihi wasallama bersabda :
37
menduduki wanita itu layaknya seorang suami menduduki
istrinya, wanita itu gemetar dan menangis. Si satpam bertanya:
Apa yang membuatmu menangis, apa aku memaksamu? Wanita
itu menjawab: Tidak, tapi itu adalah perbuatan yang sama sekali
belum pernah aku lakukan dan yang menyebabkanku
melakukannya karena aku terhimpit kebutuhan." Si satpam itu
bertanya: Kau melakukanya sementara kau belum pernah
melakukan sebelumnya? pergilah, uang itu untukmu. Setelah itu
orang itu berkata: Tidak, demi Allah aku tidak akan mendurhakai
Allah setelahnya selamanya." Ia mati pada malam harinya dan di
pagi harinya tertulis di pintunya: Allah telah mengampuni si
pengasuh.”18
18
HR. Muslim 199. Tirmidzi 2420, dan Ahmad 4517. At Tirmidzi menilai
hadits ini hasan. Selain itu Ibnu Majah menilai hadits ini shahih, sebagaimana
juga dikuatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak. Adz Dzahaby pun tidak
mengingkarinya.
38
Perkataan para Salafus Shalih
40
Tidakkah engkau melihatnya wahai muslimah, mereka
bersungguh-sungguh di dalam menjaga kemuliaan diri mereka,
karena mereka tahu pahala besar yang menanti dan mereka paham
kedudukan seperti apa di hari kiamat yang akan diraih oleh orang-
orang yang menjaga kesucian dirinya.
19
QS. Ash Shaffat : 61.
42
Dan semoga shalawat semoga terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad beserta keluarga beliau.
43