Anda di halaman 1dari 44

BISSALAM PUBLISHING

UNTUK MEREKA YANG


MENJAGA KESUCIAN
DIRI
(Terjemah Risalah Bertajuk Nidaa’un Ilaa Al Afiifaat)

PENERJEMAH

MUHAMMAD NUR FAQIH

1
Judul Asli : Nidaa’un Ilaa Al Afiifaat

Judul Terjemahan : Untukmu Yang Menjaga Kesucian Diri

Penulis : Tim Penulis Darul Wathan

Penerjemah : Muhammad Nur Faqih

Penerbit : Bissalam Publishing

Dianjurkan untuk memperbanyak karya ini dengan tanpa


mengambil keuntungan yang bersifat materiil.

2
PENYAMBUNG RASA

Segala pujian hanya milik Allah yang telah memberikan


karunia kepada kami untuk memperbaiki secara menyeluruh
naskah terjemah ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah
kepada baginda Muhammad, keluarga, sahabat, dan para
pengikut beliau. Amma ba’du

Karya ini berat kami selesaikan, mengingat kami bukanlah


orang yang layak memberikan nasihat kepada para pembaca yang
mulia. Sehingga jika ada nasihat di dalamnya dirasa tak sesuai
dengan diri pembaca, maka tujukanlah semua nasihat tadi untuk
kami. Lemparkan saja, kami tak akan berusaha mengelak atau
mementahkannya.

Setidak pantas apapun diri kami, nasihat ini berasal dari Al


Qur’an dan As Sunnah, tak ada perilaku seorang muslim yang
lebih baik dibanding penerimaan terhadap syariat ini tanpa harus
bertanya-tanya. Juga, agama Islam ini terbangun di atas nasihat,
maka dengan keterbatasan penguasaan bahasa, kami berupaya
menerjemahkan risalah berjudul Nidaa’un Ilaa Al Afiifaat dan

3
memodifikasi judul sedemikian rupa menjadi Untukmu Yang
Menjaga Kesucian Diri.

Tak ada yang kami tambahkan ke dalam terjemah ini kecuali


sedikit hal berikut ini :

a. Takhrij hadits yang kurang lengkap dari penulis, maka kami


lengkapi;

b. Pembagian poin-poin bahasan ke dalam sub bab kecil, penulis


asli tidak membuat sub bab-bab tersebut.

Sehingga jika terjadi kesalahan maksud, maka itu berasal dari diri
kami yang lemah.

Harapan kami, usaha ini menjadi jalan ampunan atas segala


kesalahan dan dosa kami. Juga pemberat timbangan kebaikan
kami. Aamiin

4
DAFTAR ISI
PENYAMBUNG RASA ............................................................. 3

SEBUAH PEMBUKA ................................................................ 7

KEUTAMAAN BAGI MEREKA YANG MENJAGA


KESUCIAN DIRI ..................................................................... 10

Dalil-dalil dari Al Qur’an ................................................... 10

a. Merupakan karakter orang-orang beriman............. 10

b. Merupakan ciri khas wanita yang shalihah ............. 13

c. Allah persipakan ampunan dan pahala yang besar . 15

d. Merupakan jalan keselamatan .................................. 16

e. Perintah Allah bagi wanita-wanita beriman yang


belum atau telah bersuami ............................................. 22

f. Pujian Allah teruntuk wanita yang memelihara


kesucian dirinya .............................................................. 24

g. Allah sediakan dua surga untuk wanita yang menjaga


kesucian diri .................................................................... 25

h. Menjaga kesucian diri adalah jalan orang-orang


pilihan............................................................................... 26

5
Dalil-dalil dari Hadist ......................................................... 29

a. Allah berikan perlindungan di hari kiamat ............. 29

b. Mendapat jaminan surga ........................................... 32

c. Menjadi sebab pertolongan Allah datang ................. 33

d. Jaminan surga dari Nabi Muhammad shallallahu


‘alaihi wasallama ............................................................. 36

e. Sebab datangnya ampunan Allah azza wajalla ......... 37

Perkataan para Salafus Shalih ................................................... 39

a. Ibnul Qayyim Al Jauzy ............................................... 39

b. Umar bin Hafsh bin Ghiyats ...................................... 39

c. Urwah bin Zubair........................................................ 40

6
SEBUAH PEMBUKA

Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat serta salam


semoga terelimpah kepada Rasulullah, keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti beliau. Amma ba’du

Islam adalah agama yang paling ketat dalam menjaga


umatnya dari perbuatan maksiat. Coba tilik lebih dalam, syari’at
mana yang sangat memperhitungkan rasa malu dan menjaga hati
dibanding syariat Islam? Adakah buku selain kitabullah yang
mengajak pembacanya untuk senantiasa menjaga kesucian diri
dan kebersihan hati? Dan sebutkan satu saja pembesar yang
mengajak pengikutnya untuk senantiasa menjaga hati dan
anggota badan selain nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallama ?.

Inilah syari’at Islam, yang mengajarkan kebersihan,


kesucian, dan kemurnian baik lahir maupun batin. Siapapun yang
berpegang teguh terhadap aturan-aturan islam maka akan selamat
dari jebakan syahwat. Barangsiapa yang menempuh jalan Islam,
maka akan selamat dan beruntung. Sebaliknya, mereka yang

7
menyimpang dari jalan ini akan hancur dan binasa, serta
mengunduh ragam kerugian di dunia sampai akhirat.

Wanita yang menjaga kesucian diri mereka laksana mutiara


yang terjaga, permata yang tiada dua keindahannya, yang tidak
akan merasakan betapa kacau dan berantakan dunia ini di tangan
pengagumnya.

Merekalah yang ketika masih bersama orang tuanya, maka


rumahnya terpenuhi dengan cahaya ketaqwaan dan hidayah.
Yang ketika sampai ke rumah suaminya, maka mereka akan
senantiasa menjaga diri, harta, dan kehormatan suaminya.
Mereka ajarkan kepada anak-anak mereka tentang rasa malu,
tentang penjagaan diri, dan tentang keagungan wanita Islam.

Apakah bagi mereka yang menjaga kemuliaan dirinya akan


mendapat sebuah keutamaan di banding yang lainnya?

Apakah bagi wanita-wanita yang menjaga kemuliaan dirinya


ini akan mendapat balasan pahala akan perbutannya?

Duhai, demi Allah, bahkan mereka akan mendapat


keutamaan yang begitu besar. Allah jelaskan di dalam Al Qur’an.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama pun tak sedikit
8
berujar tentang mereka. Demikianlah, akan kuceritakan
kepadamu tentang mereka.

9
KEUTAMAAN BAGI MEREKA YANG
MENJAGA KESUCIAN DIRI

Berikut akan kusajikan dengan rinci dalil-dalil tentang


keutamaan wanita-wanita yang menjaga kesucian diri:

Dalil-dalil dari Al Qur’an


a. Merupakan karakter orang-orang beriman
Allah subhanahu wata’ala berfirman :

         

         

          

10
         

   

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)


orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-
orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat,
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; Maka
Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa
mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang
melampaui batas.”1

Allah menjelaskan ciri-ciri mereka yang beriman dengan


dengan penjagaan terhadap kemaluan mereka serta mencukupkan
diri dengan apa yang Allah izinkan. Mereka juga tidak melanggar

1
QS. Al Mukminun : 1-7.
11
batas yang Allah tetapkan. Mereka itulah orang-orang beriman
dan yang beruntung di hari kiamat kelak.

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata :

“(Mereka yang menjaga kemaluan mereka) adalah mereka yang


menjaga kemaluan mereka dari perkara yang diharamkan Allah,
tidaklah mereka mendekati segala sesuatu yang membuat Allah
murka seperti zina ataupun homoseksual. Mereka tidak akan
mendekati kecuali kepada istri-istri mereka atau yang Allah
halalkan bagi mereka untuk bersenang-senang. Maka sungguh
demi Allah, tiada kerugian bagi mereka, bahkan mendapat
keberuntungan bagi mereka yang tersibukkan dengan yang halal
di sisi mereka. Sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya:

       

“Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.


Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah
orang-orang yang melampaui batas.”

12
Yaitu jika mereka mencari selain istri dan budak yang mereka
miliki. Dan jika itu mereka lakukan maka Allah katakan :

  

“Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.”


Yaitu mereka termasuk orang-orang yang melampaui batasan
yang Allah tetapkan.”2

b. Merupakan ciri khas wanita yang shalihah


Allah azza wajalla berfirman :

       

2
Tafsir Ibnu Katsir 3/318.
13
“Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka).”3

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata:

“Allah menjelaskan ciri wanita yang shalihah adalah wanita yang


patuh kepada suami mereka. Hal ini juga diungkapkan oleh Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan beberapa pakar tafsir.
Berikutnya tentang wanita yang menjaga diri tatkala suaminya
tidak ada, As Suddi rahimahullahu dan selainnya memaknai
sebagai, (yaitu) mereka yang senantiasa menjaga dirinya dikala
suami mereka tidak ada, baik harta maupun kehormatannya.
Ketahuilah bahwa orang-orang terjaga adalah yang Allah pelihara
mereka di bawah perlindungan-Nya.”4

3
QS. An Nisa’ : 34.
4
Tafsir Ibnu Katsir 1/642.
14
c. Allah persipakan ampunan dan pahala yang besar
Allah subhanahu wata’ala berfirman :

    

    

   

    

       

   

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki


dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang
tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
15
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan
yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-
laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar.”5

Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa menjaga kemaluan dari


segala sesuatu yang diharamkan Allah adalah satu di antara
sebab-sebab turunnya ampunan Allah dan memperoleh pahala
yang sangat besar di hari kiamat.

d. Merupakan jalan keselamatan


Allah azza wajalla berfirman :

       

         

5
QS. Al Ahzab : 35.
16
         

        

          

         

         

          

   

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka


menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah

17
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-
anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah
mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”6

Duhai saudariku muslimah, inilah jalan menuju


kebahagiaan, jalan dimana kita akan beruntung dan selamat, jalan
dimana Allah jadikan sebab pertolongan itu datang, pertolongan
dari musuh-musuh Allah dan pertolongan di hari kiamat.
Bersabarlah dengan menahan pandangan kalian, jagalah
kemaluan kalian, hiasilah diri kalian dengan hijab menjulur,
menutupi seluruh tubuh kalian, yang tiada menerawang dan
berhiaskan hal-hal tidak perlu, yang tidak menyerupai kaum laki-

6
QS. An Nuur : 31.
18
laki di antara kalian atau menyerupai wanita-wanita ingkar di
luaran.

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata :

“Semoga Allah berikan limpahan rahmat kepada para wanita


generasi awal hijrah. Yang tatkala Allah berfirman :Semoga
Allah merahmati muslimah yang ikut hijrah, ketika datang
perintah Allah kepada mereka (dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya). Maka mereka bersegera
menarik selambu dan menjadikan secarik kain yang menutupi
seluruh tubuh mereka.”

Dari Shafiah bintu Syaibah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata :


“Kami berada di sisi ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dan beliau
(‘Aisyah) berkata : Sesungguhnya wanita-wanita muslimah
quraiys memiliki banyak sekali keutamaan, akan tetapi demi
Allah, tidaklah aku melihat yang melebihi wanita anshar di
dalam mengimani kitabullah dan membenarkan ucapan
Rasulullah. Ketika datang kepada mereka firman Allah dalam
surat An Nuur, suami-suami mereka bergegas memberi tahu
mereka tentang perintah ini, kepada putri-putri mereka, kepada
saudari-saudari mereka, maka saat itu pula mereka menjadikan

19
kain-kain disekitar mereka sebagai hijab yang menutupi kepala
mereka. Sungguh merekalah yang paling benar keimanannya
kepada kitabullah dan paling membenarkan perintah Allah.
Hingga keesokan harinya mereka berdiri di belakang Rasulullah
dalam keadaan mereka seperti burung gagak (berpakaian serba
hitam di seluruh tubuhnya).”

Duhai saudariku Muslimah, tidakkah kita saksikan bagaimana


keadaan saudari-saudari kita saat ini dibandingkan mereka yang
bergegas menjalankan perintah Allah saat mengetahui perintah
tersebut? Dimanakah tertanggalnya hijab yang menjadi ciri
kemuliaan mereka dan menjauhkan mereka dari fitnah syahwat?

Hal yang menyesakkan justru kita dapati dalam diri saudari kita
saat ini, yang kebanyakan mereka justru memakai pakaian
pengundang fitnah, menampakkan aurat mereka,
memperlihatkan keindahan tubuh mereka, yang menyebabkan
terfitnahnya hamba-hamba Allah, yang memikat pandangan
lawan jenis, dan memalingkan hati dari mengingat Allah.

20
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :

ِ ٌ ‫َم أ ََرُه َما قَ ْوٌم َم َع ُه ْم ِسيَا‬


ِ َ‫ط َكأَ ْذن‬ ِ ِ ِ
َ ‫ض ِربُو َن ب َها الن‬
‫َّاس‬ ْ َ‫اب الْبَ َق ِر ي‬ ْ ‫ص ْن َفان م ْن أ َْه ِل النَّا ِر ل‬
ِِ ِ ِ ِ ‫ت رءوسه َّن َكأ‬ ِ ٌ ‫ات م ِم َيَل‬ ِ ‫ونِساء َك‬
‫ْن‬
َ ‫َسن َمة الْبُ ْخت ال َْمائلَة ََل يَ ْد ُخل‬
ْ ُ ُ ُ ُ ٌ ‫ت َمائ ََل‬ ُ ٌ َ‫ات َعا ِري‬
ٌ َ‫اسي‬ ٌَ َ
‫وج ُد ِم ْن َم ِس َيرةِ َك َذا َوَك َذا‬ َ ‫يح َها َوإِ َّن ِر‬
َ ُ‫يح َها لَي‬
ِ
َ ‫ْجنَّةَ َوََل يَج ْد َن ِر‬
َ ‫ال‬

“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat;


kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia
memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi)
telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari
ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring,
mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya,
padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan
sejauh ini dan ini.”7

7
HR. Muslim 3971/5098, Ibnu Majah 61, dan Ahmad 8311/9303.
21
e. Perintah Allah bagi wanita-wanita beriman yang belum
atau telah bersuami
Allah azza wajalla berfirman :

          

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga


kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya.”8

Ikrimah rahimahullahu mengatakan :

“Yaitu apabila seorang laki-laki tertarik dengan seorang wanita,


jika ia sudah memiliki istri maka hendaknya ia mendatangi
istrinya untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi seandainya
belum menikah, maka hendaknya ia bertaqwa kepada Allah dzat
yang menguasai langit dan bumi. Hendaknya ia menahan sampai
Allah karuniakan ia berupa kemampuan menikah.”

Begitu pula denganmu wahai saudariku yang memelihara


kehormatan diri, di sisimu ada seorang suami yang engkau dan

8
QS. An Nuur : 33.
22
dia halal untuk bersenang-senang. Namun belum ada suami di
sisimu, maka hendaknya penuhilah dirimu dengan kesabaran
sampai Allah limpahkan karunia kepadamu berupa suami yang
shalih. Sesungguhnya kesabaran melakukan ketaatan kepada
Allah dan menahan diri dari larangan Allah akan selalu berakhir
baik. Allah menjelaskan pahala kebaikan bagi mereka yang
bersabar dalam ketaan dan senantiasa menjaga diri, yaitu dalam
firman-Nya :

        

“..dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.”9

Selain itu, bersungkurlah kalian wahai saudariku di hadapan


Allah sang pencipta, mintalah dengan hikmat kepada-Nya, dan
perbanyaklah mengerjakan ibadah shalat, dzikir, dan memohon

9
QS. An Nuur : 60.
23
ampun kepada-Nya. Mereka yang secara rutin mengetuk sebuah
pintu, maka memiliki kesempatan lebih banyak untuk dibukakan.

f. Pujian Allah teruntuk wanita yang memelihara kesucian


dirinya
Allah jalla jalaaluh memuji Maryam Bintu Imran yang
senantiasa menjaga kemuliaan dirinya, sebagaimana dalam
firman-Nya :

        

 
   
   
  
            
 
  
  
  
 
   
 

“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara


kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya
sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat

24
Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-
orang yang taat.”10

g. Allah sediakan dua surga untuk wanita yang menjaga


kesucian diri
Dalam ayat lain, Allah azza wajalla menerangkan keutamaan
bagi mereka yang menjaga kesucian dirinya dan senantiasa
merasa diawasi oleh Allah :

     

“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada
dua syurga.”11

Mujahid rahimahullahu berkata :

10
QS. At Tahrim : 12.
11
QS. Ar Rahman : 46.
25
“Yakni mereka yang ketika hendak bermaksiat kepada Allah
maka teringat dengan kekuasaan Allah kemudian terhenti
perbuatan maksiatnya seketika itu.”

Ulama’ selain beliau pun mengatakan :

“Yakni mereka yang hendak berbuat dosa kepada Allah kemudian


dia tertahan dari perbuatan dosa karena rasa takutnya kepada
Allah.”

h. Menjaga kesucian diri adalah jalan orang-orang pilihan


Allah subhanahu wata’ala menjelaskan bahwasanya
menjaga kemuliaan diri dengan senantiasa taat kepada Allah dan
tidak terjerat syahwat adalah jalan orang-orang shalih yang
senantiasa bertaubat kepada Allah. Sebaliknya, memperturutkan
hawa nafsu adalah jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang
tersesat lagi rusak. Setelah menguraikan tentang golongan wanita
yang haram untuk dinikahi dan menganjurkan untuk menikahi
wanita merdeka atau budak yang menjaga kehormatan diri
mereka, Allah subhanahu wata’ala berfirman :

26
         

          

        

         

“Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu,


dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu
(para Nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan Allah hendak
menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa
nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya
(dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”12

12
QS. An Nisa’ : 26-28.
27
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata :

“Allah sudah menjelaskan kepada kalian semua wahai orang-


orang yang beriman, apa saja yang halal dan haram untukmu.
(dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum
kamu) yaitu jalan-jalan terpuji yang dicinta dan diridha Allah
subhanahu wata’ala. (dan hendak menerima taubatmu) yakni
setelah kalian berbuat dosa. ( sedang orang-orang yang mengikuti
hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-
jauhnya ) para pengikut setan baik dari kalangan Yahudi,
Nashrani, dan para pezina menggoda kalian supaya kalian tersesat
sejauh mungkin dari kebenaran.”13

13
Tafsir Ibnu Katsir 1/625.
28
Dalil-dalil dari Hadist
Berikut akan dipaparkan hadits-hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wasallama yang menjelaskan tentang keutamaan wanita-
wanita yang senantiasa menjaga diri mereka, yaitu :

a. Allah berikan perlindungan di hari kiamat


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :

ِ‫شأَ فِي ِعبادة‬ ِ ِ ِِ ِ ِ


ََ ٌ ‫َس ْب َعةٌ يُظلُّ ُه ْم اللَّهُ تَ َعالَى في ظلِّه يَ ْو َم ََل ظ َّل إََِّل ظلُّهُ إِ َم‬
َ َ‫ام عَ ْد ٌٌل َو ََشاب ن‬

‫اجتَ َم َعا َعلَيْ ِه َوتَ َف َّرقَا َعلَيْ ِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫اللَّ ِه ورجل قَ لْبه معلَّ ٌق فِي الْم‬
ْ ‫ساجد َوَر ُج ََلن تَ َحابَّا في اللَّه‬
ََ َ ُ ُُ ٌ ُ َ َ

‫ص َدقَ ٍة‬
َ ِ‫ص َّد ََق ب‬
َ َ‫اُف اللَّهَ َوَر ُج ٌل ت‬
ُ ‫َخ‬َ ‫اٌل إِنِّي أ‬ ٍ ‫ب و َجم‬
َ ‫اٌل فَ َق‬ ِ ُ َ‫ورجل َد َع ْتهُ امرأَةٌ ذ‬
َ َ ٍ ‫ات َم ْنص‬ َْ ٌ ُ ََ

ُ‫ت َع ْي نَاه‬ َ ‫اها َحتَّى ََل تَ ْعلَ َم َِش َمالُهُ َما تُ ْن ِف ُق يَ ِمينُهُ َوَر ُج ٌل ذَ َك َر اللَّهَ َخالِيا فَ َف‬
ْ ‫اض‬ َ ‫فَأَ ْخ َف‬

“Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat


naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada
hari qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya.

29
Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan
dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang
hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling
mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan
berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat
maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata,
"aku takut kepada Allah", seorang yang bersedekah dengan
menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki
yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian
hingga kedua matanya basah karena menangis.”14

Renungkanlah wahai saudariku muslimah kondisi di atas.


Seorang wanita yang berkedudukan lagi berpengaruh. Dengan
kecantikan fisik, ketenangan raut wajah, lagi bagusnya rupa.
Berhadapan dengan seorang laki-laki yang lemah, tiada daya
ataupun kekuatan baginya. Tidak seorang pun yang menyaksikan
kecuali Allah. Wanita yang sudah berkeinginan merusak dirinya
dengan maksiat. Manusiapun tak akan melihat perbuatan mereka,
padahal keduanya juga sama terliputi syahwat. Tempat yang

14
HR. Bukhari 1334/6308, Muslim 1712, Tirmidzi 2313, dan An Nasa’i 5285.
30
memadai untuk berbuat nista. Bisikan syaithan yang terus
berdesakan di telinga. Akan tetapi, rasa takut kepada Allah azza
wajalla memenuhi benak dan jiwa laki-laki ini seolah berkata:
“Jauhilah olehmu perbuatan ini, hentikan !!! Bayangkan
kenikmatan surga yang luasnya sebagaimana langit dan bumi
dibandingkan dengan kenikmatan seperti ini yang hanya
bertahan sesaat.” Laki-laki ini tersadar dengan sendirinya dan
penuh ketegasan dari kemuliaan yang Allah berikan untuknya :

“Sesungguhnya aku takut kepada Allah rabb semesta alam” atau


dengan isyarat lain “Sungguh wahai wanita, kecantikanmu tiada
mempengaruhiku, kedudukanmu tiada membuatku silau.
Ketahuilah, ridha Allah bagiku jauh lebih mulia daripada
memperoleh kenikmatan syahwat saat kita bermaksiat.”.

Duhai kiranya, engkau wahai wanita yang mulia mampu


memetik pelajaran dari keeteguhan laki-laki ini. Tentang betapa
mereka menjaga kemuliaan diri mereka, dari sekedar mengecap
kenikmatan di tempat yang diharamkan. Sebuah pelajaran tentang
melatih diri dan menautkannya hanya kepada Allah. Hingga
engkau para pemudi, mampu bertahan dari terpaan badai fitnah.
Pantaslah kiranya, laki-laki tersebut mendapat jaminan naungan

31
Allah di hari kiamat kelak. Duhai kian beruntung mereka yang
mampu mengambil pelajaran.

b. Mendapat jaminan surga


Dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, beliau
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :

ِ ْ َ‫ت ََش ْه َرَها َو َح ِفظ‬ ْ َّ‫صل‬


‫يل ل ََها‬
َ ‫ت ََزْو َج َها ق‬
ْ ‫اع‬
َ َ‫ت فَ ْر َج َها َوأََط‬ ْ ‫ص َام‬
َ ‫س َها َو‬
َ ‫ت ال َْم ْرأَةُ َخ ْم‬ َ ‫إِذَا‬
ِ ‫اب الْجن َِّة َِش ْئ‬
‫ت‬ ِّ ‫ا ْد ُخلِي الْ َجنَّةَ ِم ْن أ‬
َ ِ ‫َي أَبْ َو‬

“Apabila wanita mengerjakan shalat lima waktu, mengerjakan


puasa ramadhan, menjaga kemaluannya, mentaati suaminya.
Maka dikatakan kepadanya “Masuklah kamu dari pintu mana
saja yang kamu suka”15

Menjaga kemaluan, Allah jadikan sebab seorang wanita


dimasukkan ke surga. Sebab ia mendapatkan nikmat yang tak
pernah ia rasakan dengan pandangannya, tak pernah terdengar

15
HR. Ibnu Hibban dan Ahmad 1573. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al
Albani rahimahullahu.
32
dengan telinganya, dan tidak terbersit di hati manusia, yaitu surga
Allah.

Wahai saudariku muslimah, inilah jalanmu menuju surga


Allah, tempuhlah. Kerjakan shalat lima waktu di waktu-waktu
yang Allah tetapkan, jalankan puasamu di bulan ramadhan,
jagalah kemuliaanmu dengan menjaga kemaluanmu dari
bermaksiat kepada Allah, taatilah suamimu selama tidak
memerintahmu untuk bermaksiat kepada Allah, kerjakanlah
perintah Allah dan jauhilah larangan Allah, dan bertaqwalah
kepada Allah dikala sendiri maupun ramai.

c. Menjadi sebab pertolongan Allah datang


Dalam sebuah hadist yang mengisahkan tiga orang yang
terperangkap dalam gua dan tidak bisa keluar karena ada batu
besar di mulut gua. Mereka berdoa dengan perantara amal-amal
shalih yang pernah mereka lakukan. Dengan harapan Allah
jadikan hal itu sebagai sebab keluarnya mereka dari gua. Salah
seorang di antara mereka berujar :

33
“Ya Allah aku mempunyai seorang sepupu, aku mencintainya
sebagaimana seorang lakilaki mencintai wanita, dan aku
menginginkan dirinya. Namun ia menolakku. Sampai suatu
ketika musim paceklik, ia datang kepadaku dan meminta bantuan
karena saat itu dirinya dan keluarganya membutuhkan kebutuhan
hidup. Aku memberinya 120 dinar dengan syarat bisa
menjamahnya, diapun menerima syarat itu karena terdesak
dengan kebutuhannya. Sampai ketika aku sudah hendak
melakukan hajatku kepadanya (dalam riwayat lain dikatakan)
sampai aku berada diantara kedua kakinya, dia berkata
“Bertaqwalah kepada Allah, janganlah engkau datangi seorang
gadis kecuali dengan haknya.”. Aku terkejut dan memintanya
agar dia meninggalkanku, sungguh dia adalah wanita yang aku
cintai. Aku membiarkannya pergi dengan tetap membawa dinar
yang kuberikan kepadanya. Ya Allah, seandainya aku melakukan
hal itu karena mengharapkan wajahMu maka berilah kelapangan
kepadaku dan kepada kami yang berada di dalam sini, maka
terbukalah sedikit batu besar di mulur gua tadi.”16

16
Kisah ini termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhai 3206/5517
dan Tirmidzi 2401/3623 dari sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma.
34
Sesungguhnya hampir saja berbuat nista karena dirinya
sedang tertimpa kefakiran yang sangat dan paceklik, dia
menganggap itulah udzur baginya. Demi Allah sekali-kali hal
tersebut bukanlah udzur. Pantang seorang yang mulia memberi
makan perutnya dari hasil mengorbankan kemuliaanya.

Wanita ini hampir saja terlempar ke dalam kehinaan, karena


beban diri yang tak berkesudahan. Hingga di akhir kesempatan
dengan gemetar karena rasa takutnya kepada Allah dia
meneriakkan kalimat “Wahai hamba Allah takutlah engkau
kepada Allah. Janganlah engkau datangi kami kecuali dengan
haknya”

Kalimat wanita ini ibarat petir yang menyambar laki-laki


dihadapannya. Terhenyaklah dirinya, terbangun dari kelalaian
yang diperbuatnya, dan terperingatkan lah dirinya akan perbuatan
yang hendak dilakukan. Terbetik sebuah pertanyaan dalam
benaknya “Apa yang kau lakukan? Hendak kau menyentuhnya
dengan perbuatan hina seperti ini ?” Dia pun bangkit dan
mengurungkan perbuatannya. Allah tuliskan ganjaran atas
perbuatannya dan catat keduanya ke dalam deretan orang-orang
yang mempertahankan kemuliaan dirinya.

35
d. Jaminan surga dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallama
Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :

‫اص ُدقُوا إِذَا َحدَّْثْتُ ْم َوأ َْوفُوا إِذَا َوعَ ْدتُ ْم‬
ْ َ‫ْجنَّة‬ ْ َ‫ض َمنُوا لِي ِستًّا ِم ْن أَنْ ُف ِس ُك ْم أ‬
َ ‫ض َم ْن لَ ُك ْم ال‬ ْ‫ا‬

‫ص َارُك ْم َوُك ُّفوا أَيْ ِديَ ُك ْم‬ ُّ ُ‫وج ُك ْم َوغ‬


َ ْ‫ضوا أَب‬ ْ ‫َوأَدُّوا إِذَا ْاؤتُ ِم ْنتُ ْم َو‬
َ ‫اح َفظُوا فُ ُر‬

“Jaminlah enam hal untukku dari diri kalian, saya akan


menjamin surga untuk kalian; jujurlah jika berbicara, tepatilah
jika kalian berjanji, tunaikanlah amanat jika kalian serahi
amanat, jagalah kemaluan kalian, tundukkan pandangan kalian
dan tahanlah tangan kalian.”17

17
HR. Ahmad 21695.
36
e. Sebab datangnya ampunan Allah azza wajalla
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, Aku
mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama menceritakan
suatu hadits yang mana aku hanya mendengar sekali dua kali –
Ibnu Umar menyebutnya sebanyak tujuh kali- melainkan
seringkali aku dengar dari beliau. Bahwa beliau shallallahu
‘alaihi wasallama bersabda :

‫ِّين ِدينَارا‬ ٍ ْ‫ع ِم ْن ذَن‬


ِ َ‫ب َع ِملَهُ فَأَتَ ْتهُ امرأَةٌ فَأَ ْعط‬
َ ‫اها ست‬ ُ ‫يل ََل يَتَ َوَّر‬ِ ِ ِ ِ ِ
َ َْ َ ‫َكا َن الْك ْف ُل م ْن بَني إ ْس َرائ‬
ِ ‫اٌل ما ي ْب ِك‬
‫يك‬ ُ َ َ ‫ت فَ َق‬ ْ ‫الر ُج ِل ِم ْن ْام َرأَتِِه أ َْر َع َد‬
ْ ‫ت َوبَ َك‬ َّ ‫َعلَى أَ ْن يَطَأ ََها فَ لَ َّما قَ َع َد ِم ْن َها َم ْق َع َد‬
ِ َ ‫ُّط وما حملَنِي علَي ِه إََِّل الْحاجةُ فَ َق‬ ِ ِ ُ‫أَأَ ْكرْهت‬
‫ين‬
َ ‫اٌل تَ ْف َعل‬ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُّ َ‫َت ََل َولَكنَّهُ َع َم ٌل َما َع ِملْتُهُ ق‬
ْ ‫ك قَال‬ َ
‫ات ِم ْن‬ ِ ‫اٌل ََل واللَّ ِه ََل أَ ْع‬
َ ‫صي اللَّهَ بَ ْع َد َها أَبَدا فَ َم‬ ِ ِ ِِ ِ
َ َ َ‫أَنْت َه َذا َوَما فَ َعلْته ا ْذ َهبي فَ ِه َي لَك َوق‬
ِ ‫لَي لَتِ ِه فَأَصبح م ْكتوبا َعلَى بابِ ِه إِ َّن اللَّهَ قَ ْد غَ َفر لِل‬
‫ْك ْف ِل‬ َ َ ُ َ َ َْ ْ

“"Ada seorang tukang jaga (semacam satpam) dari bani Isra`il


yang tidak pernah menjaga diri dari dosa yang ia perbuat, lalu
seorang wanita mendatanginya, ia memberikan enampuluh dinar
kepada wanita itu dengan imbalan ia menyetubuhinya. Saat ia

37
menduduki wanita itu layaknya seorang suami menduduki
istrinya, wanita itu gemetar dan menangis. Si satpam bertanya:
Apa yang membuatmu menangis, apa aku memaksamu? Wanita
itu menjawab: Tidak, tapi itu adalah perbuatan yang sama sekali
belum pernah aku lakukan dan yang menyebabkanku
melakukannya karena aku terhimpit kebutuhan." Si satpam itu
bertanya: Kau melakukanya sementara kau belum pernah
melakukan sebelumnya? pergilah, uang itu untukmu. Setelah itu
orang itu berkata: Tidak, demi Allah aku tidak akan mendurhakai
Allah setelahnya selamanya." Ia mati pada malam harinya dan di
pagi harinya tertulis di pintunya: Allah telah mengampuni si
pengasuh.”18

18
HR. Muslim 199. Tirmidzi 2420, dan Ahmad 4517. At Tirmidzi menilai
hadits ini hasan. Selain itu Ibnu Majah menilai hadits ini shahih, sebagaimana
juga dikuatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak. Adz Dzahaby pun tidak
mengingkarinya.
38
Perkataan para Salafus Shalih

Juga kami sertakan beberapa nukilan dari pembesar kaum


muslimin yang dengannya semoga menguatkan keteguhan kaum
muslimah untuk semakin memperindah perilaku mereka dengan
penjagaan diri, di antara perkataan-perkataan tersebut adalah :

a. Ibnul Qayyim Al Jauzy


Beliau rahimahullahu mengatakan :
“Tiada pernah terhenti keindahan kisah para pembesar agama ini
di masa lampau atau ini, yang menjaga kemuliaan diri dari hal
yang diharamkan. Sebagaimana dikabarkan oleh Ibrahim bin Abu
Bakr bin Ayyasy, beliau berkata, Aku menyaksikan ayahku
tatkala hendak meninggal, dia berkata “Apa yang
menyebabkanmu menangis wahai anakku?? Ayahmu ini
selama hidup telah berusaha untuk tidak terjatuh ke dalam
maksiat.”.

b. Umar bin Hafsh bin Ghiyats


39
Beliau rahimahullahu menceritakan tentang kisah menjelang
kematian ayahnya :

“Tatkala kematian ayahku telah dekat, ia sempat pingsan, akupun


menangis di samping kepalanya. Ketika sadar ia bertanya, Apa
yang membuatmu menangis? Aku pun menjawab, sebentar lagi
aku akan berpisah denganmu. Ia pun mengatakan, sudahlah tak
perlu bersedih, ketahuilah aku tidak memakai seujung pakaianku
pun dalam keharaman.”

c. Urwah bin Zubair


berkunjung ke Al Walid ibnu Abdil Muluk, sedangkan kaki
beliau dalam keadaan berpenyakit bisul parah. Para dokter
berpendapat agar memotongnya, jika tidak maka penyakit itu bisa
semakin parah dan justru membahayakannya. Maka dipotonglah
kaki beliau, setelah terpotong dan kaki beliau berada di tangan
para dokter, beliau berseru :

“Segala puji bagi Allah, dzat yang menjadikanmu sebagai kakiku.


Sesungguhnya Ia (Allah) maha mengetahui, bahwa tidaklah aku
melangkahkanmu kepada sesuatu yang haram sedikitpun”.

40
Tidakkah engkau melihatnya wahai muslimah, mereka
bersungguh-sungguh di dalam menjaga kemuliaan diri mereka,
karena mereka tahu pahala besar yang menanti dan mereka paham
kedudukan seperti apa di hari kiamat yang akan diraih oleh orang-
orang yang menjaga kesucian dirinya.

Begitu juga engkau wahai saudariku muslimah,


berbanggalah engkau dengan kemuliaan dirimu. Dan hiasilah
dirimu dengan rasa malu, teruslah memenuhi keseharianmu
dengan rasa imanmu, kesucianmu, dan akhlakmu. Kebahagiaan
seorang wanita dunia adalah dengan mengikuti hawa nafsu dan
terjerat kepuasan syaithan. Akan tetapi engkau wahai wanita
mulia, kebahagiaanmu adalah dengan ketaatanmu kepada Allah
di dunia dan akhirat. Telah dipersiapkan untukmu surga. Aduhai,
inilah kebahagiaan hakiki. Saudariku, inilah kemenangan sejati.

Sebagai pamungkas dari pembahasan ini, perhatikanlah


wahai wanita yang berhiaskan kemuliaan. Bahwa mereka yang
senantiasa bergelimang di dalam kemaksiatan, mereka akan
senantiasa diliputi duka cita, depresi, kemurungan, bahkan Allah
timpakan kelak di akhirat bagi wanita-wanita seperti ini adzab
41
yang datang dari segala penjuru. Mereka berangan kembali ke
dunia agar bisa mengerjakan amal shalih yang tak sempat mereka
lakukan. Akan tetapi penyesalan di hari itu tiadalah bermanfaat.
Allah akan sembelih al maut itu di antara surga dan neraka, yang
kemudian ada sebuah suara bergema Wahai penduduk surga
kalian kekal dan tidak mati setelah ini, wahai penduduk neraka
kalian kekal dan tidak mati setelah ini. Maka gegap gempitalah
penduduk surga dengan kebahagiaan dan kegembiraan.
Bermuramlah penduduk neraka dengan penyesalan dan angan
yang tak berguna. Maka nasehatku padamu wahai saudariku
muslimah, berbuatlah yang terbaik hari ini. Karena sesunggunya
Allah subhanahu wata‟ala berfirman :

    

“Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang


yang bekerja."19

19
QS. Ash Shaffat : 61.
42
Dan semoga shalawat semoga terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad beserta keluarga beliau.

43

Anda mungkin juga menyukai