Anda di halaman 1dari 7

5 LANGKAH QURANIC SELF HEALING (PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI SECARA QUR'ANI) PRAKTIS

5 LANGKAH QURANIC SELF HEALING (PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI SECARA QUR'ANI) PRAKTIS ================================

Saya berulangkali mendapatkan pertanyaan "Bagaimana cara self healing dengan Ruqyah?", "Apa bacaan ruqyah untuk mengobati diri sendiri?" Maka saya akan menjelaskan tehnik self healing praktis dengan mendayagunaan energi (daya/kekuatan) ruqyah (Bacaan Al-Qur'an dan doa syar'i) yang paling mudah dan hasilnya sangat efektif untuk penyembuhan segala macam penyakit baik fisik, psikis, gangguan jin dan sihir yang cukup dilakukan selama 10 menit sehabis sholat 5 waktu atau buat jadwal waktu khusus untuk melakukan self healing.

Bacaan yang digunakan cukup surat Al-fatihah, ayat Kursi, dan 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-naas). Fadhilah (keutamaan) Surat Al Fatihah adalah Untuk penyembuhan semua macam penyakit. Sedangkan ayat Kursi adalah untuk pembentengan/perlindungan dari semua macam penyakit dan 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-naas) adalah untuk memutus/menghancurkan kekuatan semua macam penyakit dan membuangnya dari tubuh. Urutan yang harus dibaca selama melakukan self healing diawali Al-fatihah, ayat Kursi, dan diakhiri 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-naas) dengan fungsi sinergis ketika membaca surat Al-fatihah niatkan untuk menghilangkan semua macam penyakit lalu ketika membaca ayat kursi niatkan membentengi tubuh dari penyakit yang sudah dilepaskan dari tubuh dan ketika membaca 3 Qul niatkan untuk menghancurkan kekuatan semua penyakit dan membuangnya dari tubuh. Contoh untuk penyakit fisik adalah jika anda menderita sakit AIDS maka ketika membaca Al-Fatihah niatkan melepaskan virus dari dalam tubuh dan menyembuhkan tubuh, ketika membaca ayat kursi niatkan membentengi seluruh sel tubuh dari kembalinya bercokol Virus AIDS dan ketika membaca 3 Qul niatkan menghancurkan kekuatan virus AIDS dan membuangnya dari tubuh. Contoh untuk penyakit psikis (kejiwaan) adalah jika anda menderita phobia, kecemasan, halusinasi ketika membaca Al-Fatihah niatkan untuk melepaskan semua phobia, kecemasan,

halusinasi dari tubuh fisik dan eterik (nafs/jiwa/sukma) dan menyembuhkan tubuh fisik dan eterik, ketika membaca ayat kursi niatkan membentengi tubuh fisik dan eterik dari kembalinya phobia, kecemasan, halusinasi dan ketika membaca 3 Qul niatkan untuk menghancurkan semua bentuk emosi negatif phobia, kecemasan, halusinasi dan membuangnya dari tubuh. Contoh untuk gangguan jin dan sihir adalah ketika membaca Al-fatihah niatkan untuk melepaskan/menarik semua jin dan kotoran sihir dari dalam tubuh fisik dan eterik dan niat menyembuhkan tubuh fisik dan eterik yang sudah dirusak oleh jin dan sihir. Ketika membaca ayat kursi niatkan untuk membentengi tubuh fisik dan eterik dari kembalinya jin dan sihir hingga tidak dapat lagi mempengaruhi tubuh fisik dan eterik dan ketika membaca 3 Qul niatkan untuk menghilangkan kekuatan jin dan sihir dan menghancurkannya dan membuangnya dari tubuh. NIAT YANG PALING UTAMA TIDAK PERLU DIUCAPKAN, ADAPUN DOA PERLU DILAFADZKAN. PRAKTEK QSH (QURANIC SELF HEALING) 1. Minum Air ruqyah Awali dengan doa dengan membaca ta'awudz lalu sholawat nabi 3 kali dan mengucapkan " Ya Allah hamba mohon sembuhkan hambamu ini dari sakit..............(sebutkan sakitnya), Tiada daya upaya kecuali pertolongan Engkau ya Allah, Aamiin ya Allah ya Robbal 'Alamin" lalu ambil satu galon air lalu dekatkan mulut air tersebut (jaraknya antara 3-5 cm) bacakan Al-fatihah, ayat Kursi, dan 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-naas) sebanyak 7 kali ulangan dengan setiap selesai satu surat dihembuskan kedalam air. Setiap hendak melakukan self healing awali dengan meminum air ruqyah tidak perlu membacakan lagi cukup ambil segelas membaca bismillah lalu minum dengan menggunakan tangan kanan. 2. Tehnik Usapan General (seluruh tubuh) Duduk bersila lalu dekatkan kedua telapak tangan kemulut (jarak 5-10 Senti meter) bacalah Surat Al-fatihah, ayat kursi dan 3 Qul sebanyak 3 kali dengan setiap selesai 1 surat dihembuskan hawa mulut kekedua telapak tangan. a. usapan pertama. Usapkan kedua telapak tangan dimulai dari seluruh kepala, leher, tangan kanan, tangan kiri, dada dan perut, punggung, kaki kanan dan kiri sebanyak minimal 3 kali usapan sembari membaca Al-fatihah terus menerus niatkan untuk melepaskan semua penyakit dari tubuh fisik dan eterik dan menyembuhkan tubuh fisik dan eterik dari penyakit yang diderita. b. Usapan kedua Usapkan kedua telapak tangan dimulai dari seluruh kepala, leher, tangan kanan, tangan kiri, dada dan perut, punggung, kaki kanan dan kiri sebanyak minimal 3 kali usapan sembari

membaca Ayat Kursi terus menerus niatkan untuk membentengi tubuh fisik dan eterik dari semua penyakit yang diderita.

c. Usapan Ketiga Usapkan kedua telapak tangan dimulai dari seluruh kepala, leher, tangan kanan, tangan kiri, dada dan perut, punggung, kaki kanan dan kiri sebanyak minimal 3 kali usapan sembari membaca 3 Qul terus menerus niatkan untuk menghilangkan kekuatan dan menghancurkan penyakit yang diderita dan membuangnya dari tubuh. 3. Tehnik usapan Sektoral (bagian tubuh tertentu) Tempelkan telapak tangan dibagian tubuh yang sakit awali membaca surat Al-fatihah sebanyak minimal 3 kali dengan niat untuk melepaskan semua penyakit dari tubuh fisik dan eterik dan menyembuhkan bagian tubuh tertentu penyakit yang diderita. Jika bentuk penyakitnya adalah karena gangguan psikis (kejiwaan) tempelkan tangan di dada dan ubunubun. Dilanjutkan membaca ayat kursi minimal 3 kali dengan niat membentengi bagian tubuh tertentu dari segala bentuk serangan penyakit. Diakhiri membaca 3 Qul dengan mengusap-ngusapkan telapak tangan ditempat bagian tubuh yang sakit dengan niat menghilangkan kekuatan dan menghancurkan penyakit yang diderita dan membuangnya dari tubuh. 4. Tehnik usapan cairan herbal Cairan herbal yang netral untuk semua penyakit baik fisik, psikis, gangguan jin dan sihir adalah menggunakan minyak zaitun atau minyak habbatussauda. Sebelum minyak minyak zaitun atau minyak habbatussauda hendaknya diruqyah dahulu dengan cara mendekatkan minyak zaitun atau minyak habbatussauda kedekat mulut ( 3-5 cm) lalu bacakan surat Alfatihah, ayat Kursi, dan 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-naas) sebanyak 3 atau 7 kali ulangan dengan setiap selesai 1 surat dihembuskan kedalam minyak minyak zaitun atau minyak habbatussauda. lalu untuk penggunaan tidak perlu dibacakan lagi tinggal membaca basmalah dan mengoleskannya dibagian tubuh tertentu yang sakit, jika sakitnya adalah gangguan kejiwaan utamakan mengoleskannya di dada dan kening. 5. Tehnik membacakan ayat ruqyah di obat-obatan Jika ada obat-obatan baik dari dokter, atau tabib hendaknya juga diruqyah dahulu tehniknya dengan mendekatkan obat-obatan tersebut ( 3-5 cm) lalu bacakan surat Al-fatihah, ayat Kursi, dan 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-falaq dan An-naas) sebanyak 3 atau 7 kali ulangan dengan setiap selesai 1 surat dihembuskan kedalam obat dan ketika penggunaan tinggal dikonsumsi saja (menurut petunjuk dokter atau tabib) tidak perlu dibacakan lagi. ----------------------------------------------------------KESIMPULAN :

5 LANGKAH QSH (QURANIC SELF HEALING) 1. Minum Air ruqyah 2. Tehnik Usapan General (seluruh tubuh) 3. Tehnik usapan Sektoral (bagian tubuh tertentu) 4. Tehnik usapan cairan herbal 5. Tehnik membacakan ayat ruqyah di obat-obatan LAKUKAN 5 LANGKAH QURANIC SELF HEALING INI, INSYA ALLAH JIKA SAKITNYA RINGAN HANYA HITUNGAN MENIT, JAM ATAU HARI! JIKA SAKITNYA SEDANG INSYA ALLAH DALAM HITUNGAN MINGGU AKAN SEMBUH! ADAPUN JIKA SAKITNYA BERAT DALAM HITUNGAN BULAN JIKA ALLAH BERKEHENDAK AKAN SEMBUH. Jangan hentikan self healing jika ada proses detoksifikasi atau healing krisis, istiqamahlah dan berbaik sangka pada Allah, lakukan dengan terus-menerus sampai sakit kita sembuh..

Alhamdulillah saat ini pengobatan dengan thibbun nabawi mulai dilirik kaum muslimin sebagai alternatif pengobatan disamping pengobatan melalui ilmu medis kedokteran. Berbagai ramuan herbal dan semacamnya yang didasarkan petunjuk Nabi shalallahu alaihi wa salam seperti habbatus sauda, minyak zaitun, madu, kurma dan air zam-zam sudah banyak beredar di toko-toko dan dikemas sedemikian rupa sehingga memudahkan penggunaannya. Namun satu hal yang jangan sampai dilupakan adalah kekuatan doa kepada

Alloh. Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan berbagai doa dan dzikir yang begitu banyak manfaatnya. Di antaranya untuk membentengi diri dari kejahatan yang kita tidak menyadarinya dan hanya Allah yang tahu seperti melalui dzikir pagi dan petang dan untuk pengobatan. Ruqyah yang bentuk jamaknya adalah ruqaa merupakan bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syari. Penyembuhan dengan al-Quran dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam adalah penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna. Allah berfirman dalam Surat al-Isra ayat 82,


Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orangorang yang beriman

Pengertian dari al-Quran pada ayat di atas maksudnya adalah al-Quran itu sendiri. Karena al-Quran secara keseluruhan adalah penyembuh sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas. [1]


Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS Yunus: 57) Dengan demikian al-Quran merupakan penyembuh yang sempurna di antara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. Tidak setiap orang mampu untuk melakukan penyembuhan dengan al-Quran. Jika pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, pemenuhan syaratsyaratnya, maka tidak ada satu penyakit pun yang mampu melawannya untuk selamanya. Para ulama telah sepakat untuk membolehkan ruqyah dengan tiga syarat, yaitu: 1. Ruqyah itu dengan menggunakan firman Allah Taala atau Asma dan Sifat-Nya atau sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam 2. Ruqyah itu boleh diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa lain yang difahami maknanya 3. Harus diyakini bahwa bukanlah dzat ruqyah itu sendiri yang memberikan pengaruh, tetapi yang memberikan pengaruh itu adalah kekuasaan Allah, sedangkan ruqyah hanya merupakan salah satu sebab saja. [2] Di antara ayat-ayat yang dianjurkan untuk dibaca sebagai ruqyah diantaranya ayat kursi, Surat al-Fatihah, Surat al-Ikhlash, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, Surat al-Araf ayat 117-122, Surat Yunus ayat 79-82, Surat Thaha ayat 65-70 dan Surat al-Kafirun. Ruqyah ini berguna untuk pengobatan penyakit fisik maupun untuk melawan guna-guna atau sihir. Cara pengobatan ini bisa juga dilakukan kepada diri sendiri seperti yang ditunjukan kisahkisah berikut ini:

- - . : : .
Dari Utsman bin Abu al-Ash bahwasanya dia mengadukan rasa sakit kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: Letakkan tanganmu di atas bagian tubuhnya yang sakit lalu ucapkan Bismillah tiga kali, setelah itu ucapkan sebanyak tujuh kali Audzubi izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhadziru. (Aku berlindung dengan kemuliaan dan kekuasaan Allah dari keburukan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan). Lalu aku baca doa ini, setelah itu Allah menghilangkan rasa sakit yang sebelumnya aku rasakan. (HR Muslim) Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata, Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati

dan menyembuhkan diriku dengan surat al-Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil segelas air zam-zam dan membacakan padanya surat al-Fatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar. Kemudian aku beritahukan kepada banyak orang yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat. [3] Mengenai kekhususan air zam-zam ini terdapat pada hadits Jabir yang marfu,


Air zam-zam tergantung kepada tujuan diminumnya. [4] Sedekah Mengobati Penyakit Dari al-Hasan, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda: Obatilah orang-orang sakit kamu dengan sedekah... (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi, dan dihasankan oleh syaikh al-Albani dalam shahih targhib no 744) Suatu kisah nyata terjadi pada Imam al-Hakim Abu Abdillah penulis kitab al mustadrak. Beliau pernah terkena penyakit borok di wajahnya, ia sudah berusaha berobat dengan segala cara namun tak kunjung sembuh. Beliaupun datang kepada abu Utsman ashShabuni agar mendoakan kesembuhan untuknya. Abu Utsman pun mendoakannya di hari jumat dan banyak orang yang mengaminkan. Di hari jumat mendatang, datanglah seorang wanita membawa secarik kertas dan bercerita bahwa ia telah bersungguh sungguh mendoakan untuk kesembuhan beliau. Lalu wanita itu bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bersabda: Katakan kepada abu abdillah.. Hendaklah ia mengalirkan air untuk kaum muslimin. Maka beliau pun segera membangun sumur di dekat rumahnya dan menyediakan airnya untuk diminum oleh manusia. Seminggu kemudian, tampak kesembuhan terlihat pada wajah beliau dan akhirnya hilang sama sekali. Dan beliau hidup beberapa tahun setelah itu. (Shahih targhib no 964) Insya Allah sedekah yang sepadan dengan penyakit atau musibah yang diderita bisa menjadi obat penyembuh. Bisa dengan memberi makan orang fakir, menanggung beban anak yatim, mewakafkan harta, atau mengeluarkan sedekah jariyah. Jika kesembuhan belum kunjung datang, mungkin Allah memperpanjang sakit untuk sebuah hikmah yang dikehendaki-Nya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhan. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir. Demikianlah beberapa contoh pengobatan yang bisa dilakukan untuk diri sendiri. Dan sebaikbaik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. *** Catatan Kaki: [1] Al-Jawaabul Kaafi Liman Saala Anid Dawaaisy Syaafi (Jawaban yang Memadai Bagi Orang Yang Bertanya Tentang Obat Penyembuh yang Mujarab) karya Ibnul Qayyim hal. 20

[2] Al-Illaaj bir Ruqaa minal Kitab was Sunnah hal. 72-83 [3] Zaadul Maad (IV/178) dan al-Jawabul Kaafi (hal. 21) [4] HR Ibnu Majah dan lain-lainnya. Lihat juga Shahih Ibnu Majah (II/183) juga Irwaul Ghalil (IV/320) SUMBER: alhilyahblog.wordpress.com di re-post khusus untuk ISLAMIC ZONE http://thibbalummah.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai